DISUSUN OLEH :
1. SARTIKA 1711011001
2. SOFINA ALBARIKA 1711011023
3. M.AGHY PRADANA 1711011051
4. HUFRON IRFANGI 1711011073
5. ISHBILYA SAFIRA 1711011085
6. TRIVINDA 1711011087
UNIVERSITAS LAMPUNG
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan hidayahnya kami
dapat menyelesaikan Tugas Makalah Manajemen Koperasi ini dengan judul sub bab “
Manajemen Keanggotaan Koperasi”. Tujuan makalah ini dibuat guna untuk
menambah wawasan terhadap manajemen koperasi dan dapat terealisasikan dengan
baik terhadap mahasiswa.
Banyak sekali halangan dalam penyelesaian makalah ini, baik itu dalam hal waktu,
saraa, dan lain-lain. Untuk itu atas kurang dan lebih nya makalah ini, kami mohon
maaf. Dalam kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima kasih banyak kepada
teman-teman yang telah membantu.
Saya harapkan makalah ini nantinya akan berguna bagi para pembaca, jika ada
kesalahan dalam makalah ini saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun
agar dapat lebih baik lagi.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………….. 2
DAFTAR ISI…………………………………………………………. 3
BAB I
PENDAHULUAN……………………………………………………..4
TUJUAN……………………………………………………………….4
BAB II ISI
Keanggotaan koperasi………… ……………………………………...5
Aspek hukum anggota koperasi…………... ………………………….
Arti dan fungsi-fungsi manajemen keanggotaan koperasi……….……
Pengadaan anggota koperasi…………………………………………..
Pengembangan anggota………………………………………………..
Kompensasi anggota…………………………………………………...
Pengintegrasian anggota……………………………………………….
Efesiensi koperasi yang terintegrasi……………………………………
Pemeliharaan anggota………………………………………………….
Pemutusan hubungan keanggotaan…………………………………….
3
BAB I
PENDAHULUAN
Koperasi adalah organisasi yang berbeda dengan organisasi lainna, yaitu organisasi
ekonomi dimana anggota sebagai pemilik sekaligus pelanggan utama perusahaan itu.
Koperasi disini mempunyai tujuan meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Oleh
karena itu, sumber daya manusia pada koperasi terdiri dari anggota sebagai pemilik
perusahaan koperasi dan karyawan penyelenggara kegiatan operasional perusahaan
koperasi.
Pada dasarnya sumber daya yang dimiliki perusahaan bentuk apapun dapat
dikategorikan ke dalam empat golongan yaitu : finansila, fisik, manusia, serta
kemampuan teknologi dan system. Dan diantara keempat sumber daya tersebut
manusia merupakan yang paling penting bagi organisasi yang dimana memiliki peran
penting dalam pembuatan dan pencapaian serta tujuan inovasi organisasi.
TUJUAN PEMBELAJARAN
4
BAB II ISI
I. Keanggotaan Koperasi
1. Kebutuhan fisiologis
2. Kebutuhan akan keamanan
3. Kebutuhan social/kebutuhan cinta kasih
4. Kebutuhan akan penghargaan
5. Aktualisaasi diri
Dari sudut ekonomi, kebutuhan yang harus segera dipenuhi terutama adalah
kebutuhan biologis seperti makan dan minum, sedangkan dari sudut nonekonomi
terutama kebutuhan cinta kasih, penghargaan, keamanan, dan aktualisasi diri. Bagi
orang yang secara ekonomi cukup kuat kebutuhan non ekonominya dibandingkan
dengan kebutuhan ekonominya.
Sampai sejauh ini titik tolak analisis dipusatkan pada peranan anggota dalam
organisasi koperasi. Keunggulan koperasi dilihat dan dievaluasi dari sudut pandang
kebutuhan individu para anggota. Tetapi pandangan itu tak secara umum diterima,
5
pemerintah terkadang melihat suatu koperasi cukup potensial sebagai suatu acara
untuk mencapai tujuan. Koperasi dijadikan sebagai alat kebijaksanaan pemerintah
untuk mencapai tujuan pembangunan
Koperasi dapat bersaing dengan organisasi-organisasi lain dalam hal anggota, modal,
pelanggan, dan lain-lain. Bila mereka ingin menarik anggota, mereka harus
menawarkan kelebihan khusus yang tidak dapat diberikan organisasi lain..
Dalam pengertian umum dapat dikatakan bahwa ada dua kondisi yang harus dipenuhi
bagi suatu koperasi agar menjadi alternatif yang menarik bagi para anggota dan calon
anggota, yaitu:
Keberhasilan hidup dari suatu koperasi yang dibangun atas hubungan koperasi
dengan anggotanya tidak cukup untuk menjelaskan keunggulan koperasi dalam
melayani anggota, tetapi lebih penting adalah bahwa koperasi itu harus mempunyai
keunggulan bersaing. Salah satu strategi nya adalah menjamin suatu kecocokan atau
kesesuaian yang lebih baik atau lebih kuat antara kebutuhan koperasi dengan
kebutuhan pelanggan bila dibandingkan apa yang dapat diberikan oleh pesaingnya.
Komitmen anggota merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kemajuan dan
keberlangsungan suatu organisasi. Komitmen anggota dapat diukur melalui tiga skala
pengukuran, yaitu:
Biaya transaksi memengaruhi tindakan suatu usaha dan pola usaha dalam bertindak di
pasar. Biaya itu terdiri dari:
6
a. Setidaknya setiap anggotanya memiliki satu kepentingan atau kebutuhan
yang sama ( cooperative group)
b. Anggotanya memiliki motivasi untuk mengorganisasikan diri untuk
memenuhi kebutuhan ekonomi atas dasar swadaya dan saling tolong
menolong (self help)
c. Dikelola dan didirikan secara bersama (cooperative enterpise)
d. Memberikan layanan kepada anggotanya dengan barang atau jasa yang
diperlakukan (member promotion)
Jika dapat disimpulkan dari berbagai pendapat tersebut bahwa koperasi adalah
organisasi bisnis yang pemilik dan anggotanya merupakan pelanggan utama
perusahaan tersebut.
7
2. Lingkup Keputusan Manajemen Koperasi
Adapun lingkup keputusan masing-masing unsur manajemen koperasi adalah
sebagai berikut (Sitio dan Tamba, 2001)
8
tetap memenuhi peraturan bahwa anggota minimal sebanyak 20 orang bagi
koperasi primer. Syarat yang harus dimiliki anggota biasanya berhubungan
dengan:
1. Kemampuan berusaha, baik dalam bentuk keterampilan, aset atau dana yang
dimiliki, pendidikan, pengalaman serta kesamaan kepentingan.
2. Kesamaan bentuk kepentingan/kebutuhan.
3. Kesamaan profesi
4. Wilayah kerja yang dapat dijangkau
V. Pengembangan Anggota
Fungsi operasional pengembangan anggota berkaitan dengan perubahan atau
penambahan keahlian-keahlian, pengetahuan, sikap, atau perilaku. Aktivitas
pelatihan dan pengembangan harus dilakukan seefektif mungkin dengan
perencanaan yang teliti agar menghasilkan output sesuai dengan yang diharapka
dan mampu selaras dengan kepentingan koperasi. Manfaat penyelenggaraan
program pengembangan dan pelatihan bagi koperasi diantaranya sebagai berikut:
1. Meningkatkan produktivitas anggota yang akhirnya berpengaruh pada
produktivitas perusahaan.
2. Terdapat hubungan yang serasi antara anggt, pengurus, dan pengelola.
3. Meningkatkan semangat kerja, loyalitas dan komitmen anggota pada
koperasinya.
4. Mendorong sikap keterbukaan manajemen melalui penerapan gaya manajerial
yang partisipatif.
5. Memperlancar jalannya komunikasi yang efektif antara manajemen koperasi
ddngan anggotanya.
6. Menyelesaikan konflik secara fungsional
9
1. Pengetahuan
2. Keterampilan
3. Sikap.
Pengklasifikasian pelatihan sesuai dengan tujuan:
1. Pelatihan yang dibutuhkan dan rutin.
2. Pelatihan pekerjaan atau teknis
3. Pelatihan antar pribadi dan pemecahan masalah
4. Pelatihan perkembangan dan inovasi
10
VI. Kompensasi Aggota
Kompensasi adalah sesuatu yang dikonstitusikan atau yang dianggap sebagai suatu
balas jasa, berupa imbalan dan jasa-jasa yang tak berwujud yang diterima oleh para
anggota sebagai bagian dari keanggotaan. Tujuannya secara umum adalah:
1. Untuk memikat dan menahan anggota koperasi yang potensial.
2. Memotivasi anggota.
Patisipasi aktif anggota dalam perkoperasian sangat bergantung pada pemberian
manfaat kepada anggota (kompensasi), yang adil dan layak sehubungan dengan usaha
yang dilakukan melalui kegiatan perusahaan koperasi. Manfaat yang dapat diterima
anggota koperasi adalah sebagai berkut, diantaranya:
1. Memperoleh barang konsumsi atausarana produksi serta jasa yang diperlukan
dan tersedia di daerah kerjanya dengan harga yang terjangkau, berkualitas dan
waktu yang tepat.
2. Dapat menyedakan barang tersebut dengan harga lebih rendah, kualitas lebih
baik dari pihak pesaing.
3. Kegiatan ekonomi dialakukan dengan lebih efisien.
4. Dapat menjual lebih banyak.
5. Dapat memperoleh kredit(modal) lebih murah dan tepat waktu.
6. Memperoleh SHU yang adil.
7. Dipenuhinya kebutuhan immateril.
Jumlah manfaat yang diterima tergantung dari besar kecilnya insentif yang mereka
lakukan.
11
memenuhi kebutuhannya dan kepuasannya. Motivasi tak langsung adalah cara
memotivasi yang diberikan hanya dalam bentuk fasilitas yang dapat mendukung
gairah dan kenyamanan bekerja. Menurut Maslow ada lima tingkatan kebutuhan yang
akan memotivasi manusia untuk mencari jalan memenuhinya.
1. Kebutuhan fisik dan biologis
2. Keseamatan dan keamanan.
3. Sosial.
4. Penghagaan.
5. Aktualisasi diri.
1. Economic of Scale
Peningkatan sekala usaha karena adanya integrasi memungkinkan
penghematan biaya pemasaran masing-masing anggota, penurunan harga beli
dan biaya-biaya pembellian sehingga biaya persatuan masing-masing anggota
bisa menurun.
12
bersama-sama dalam rangka meningkatkan produktivitas anggota, konsultasi
manajemen, dan lain-lain.
3. Manfaat Non-ekonomi
Misalnya peningkatan keterampilan, peningkatan tanggung jawab social, dan
lain-lain.
13
7. Mengurangi konflik serta menciptakan suasana yang harmonis antar anggota.
Terdapat beberapa metode pemeliharaan anggota yang dapat dipakai agar lebih
efisien dan efektif. Pertama, metode komunikasi Komunikasi adalah suatu alat
penyampaian informasi dari komunikator kepada komunikan agar di antara mereka
terdapat interaksi. Kedua, metode insentif. Melalui sistem insentif anggota akan
merasa mendapat perhatian dan pengakuan atas prestasi yang dicapainya. ketiga,
program kesejahteraan. kesejahteraan merupakan balas jasa pelengkap yang diberikan
berdasarkan kebijaksanaan. Tujuan pemberian kesejahteran.
1. Meningkatkan kesetiaan dan ketertarikan anggota pada koperasi
2. Memberikan ketenangan dan pemenuhan kebutuhan inggota dan keluarganya
3. Memotivasi girah kerja, disiplin, dan produktivitas anggota.
4. Mengurangiturn over anggota
5. Menciptakan lingkungan dan suasana kerja yan nyaman di antara anggoti
6. Melancarkan pelaksanaan pekerjaan.
7. Memelihara kesehatan dan kualitas anggota.
8. Meningkatkan status sosial anggota beserta keluarganya
Keempat, keselamatan dan kesehatan kerja. Pada koperasi yang anggotanya adalah
para pekerja atau yang melakukan proses produksi, program KKK akan menciptakan
terwujudnya pemeliharaan anggota yang baik. Malayu S.P. Hasibuan (1991: 22)
berpendapat, konseling adalah pembahasan suatu masalah dengan seorang karyawan,
dengan maksud pokok untuk membantu karyawan tersebut, agar dapat mengatasi
masalah secara lebih baik. Dengan demikian, program konseling adalah suatu upaya
untuk membantu atau membimbing karyawan dalam mengatasi masalah- masalah
kinerja, tujuannya untuk mambantu orang-orang menjadi lebih efektif dalam
memecahkan masalah-masalah mereka.
Karena itu pemeliharaan anggota harus direncanakan, diorganisasikan, dilaksanakan,
dan diawasi. Kegiatan yang harus dipelihara ialah sikap dan keadaan jasmani
anggota, sehingga perlu direncanakan dengan sebaik-baiknya. Organisasi koperasi
dapat memelihara sikap dan keadaan jasmani para anggota dengan komunikasi atau
program konseling /penyuluhan. Selanjutnya dalam pelaksanaannya koperasi harus
betul-betul memperhatikan proses tersebut di atas, komunikasi dimaksudkan agar
terjadi perubahan perilaku anggota yang harus berjalan diatas landasan prinsip-prinsip
atau sendi dasar koperasi; demokrasi dan sukarela serta terbuka sehingga anggota
merasa tentram, akhirnya dari semua kegiatan di atas harus diawasi secara sungguh-
sungguh oleh semua komponen dalam koperasi sehingga anggota selalu siap sedia
untuk berpartisipasi dan berusaha secara berkesinambungan. Dengan penyuluhan dan
pembinaan yang baik karyawan akan menyadari arti penting fungsi pemeliharaan,
baik bagi dirinya maupun bagi perusahaan.
14
X. Pemutusan Hubungan Keanggotaan
Pemberhentian atau pemutusan hubungan keanggotaan (PHK) adalah fungsi operatif
terakhir dalam manajemen keanggotaan koperasi. Fungsi ini merupakan fungsi yang
harus mendapat perhatian yang serius dari manajemen perusahaan karena membawa
konsekuensi hilangnya salah satu pelanggan utama koperasi, kehilangan dana
investasi, dan sumber-sumber informasi penting dari pihak yang di PHK. Tahap
keluarnya anggota dari koperasi karena anggota itu sendiri adalah sebagai berikut.
1. Anggota tidak merasakan manfaat berkoperasi secara ekonomis maupun
nonekonomis.
2. Bila usul atau saran tidak diperhatikan maka anggota akan menggunakan hak
voting untuk mengadakan pemilihan pengurus baru.
3. Bila voting masih tidak berhasil dan pengurus tetap tidak melaksanakan
aktivitas yang bermanfaat bagi anggota maka anggota dapat menggunakan
hak keluar dari koperasi dan menarik semua dana-dananya.
15
pemberhentian keanggotan perlu dilakukan karena akan menyangkut keberhasilan
kegiatan permodalan perusahaan koperasi seandainya para anggota ini tidak
terkendali dalam pengunduran dirinya sebagai anggota koperasi.
D. Rangkuman
Manajemen keanggotaan koperasi adalah proses perencananan, pengorganisasian,
pengawasan dan pengadaan, pengembangan, pemberian manfaat, pengintegrasian,
pemeliharaan, dan pemutusan hubungan keanggotaan dengan maksud mencapai
sistem tujuan (goalsystem) organisasi koperasi yang telah ditetapkan bersama.
Fungsi operasi pengembangan berkaitan dengan perubahan atau penambahan
keahlian-keahlian, pengetahuan, sikap, atau perilaku. Pengembangan merupakan
peningkatan penguasaan pengetahuan dan keterampilan mengenai prinsip dasar
koperasi. Kompensasi merupakan fungsi berupa imbalan finansial dan jasa-jasa tak
berwujud yang diterima oleh para anggota atau karyawan sebagai bagian dari
keanggotaan. Pengintegrasian merupakan suatu fungsi yang berarti penyatuan
keinginan anggota dengan keinginan manajemen perusahaan koperasi. Fungsi yang
lain yaitu Pemeliharaan atau usaha untuk mempertahankan dan atau meningkatkan
kondisi fisik, mental, dan sikap anggota agar mereka tetap loyal dan bekerja produktif
agar tercapainya tujuan perusahaan koperasi. Fungsi yang terakhir yaitu pemutusan
hubungan keanggotaan (PHK) atau memutuskan hubungan seseorang keanggotaan
seseorang dengan pemberhentian atau berarti berakhirnya keterikatan anggota
terhadap perusahaankoperasi.
Keberhasilan sebuah koperasi ditentukan oleh peran dari anggotanya. Seseorang
memiliki kebebasan untuk masuk atau keluar dalam keanggotaan koperasi. Seseorang
akan menjadi anggota atau tetap menjadi anggota ketika manfaat yang dirasakan dari
koperasi lebih besar dibanding organisasi lainnya. Oleh karena itu, koperasi
setidaknya harus bisa sedikit memiliki kelebihan yang sama dibanding nonkoperasi
dan anggota harus mempertahankan keunggulan tersebut dengan berpartisipasi aktif
dalam kegiatan koperasi.
16
DAFTAR PUSTAKA
Djimad, Habibullah, SE., M.Si dan Aripin, Afri, SE., M.S.M. 2017. Manajemen
Koperasi Indonesia. Bandar Lampung : Pusaka Media
17