Anda di halaman 1dari 10

JATI DIRI KOPERASI

Bahan Bacaan

I. JATI DIRI KOPERASI

Jati diri koperasi adalah karakteristik organisasi koperasi yang membedakannya


dengan organisasi bisnis lainnya, karena itu ada konsekwensi operasional yang
harus diikuti oleh insan-insan koperasi. Jati diri menentukan hal-hal yang
mendasar seperti mekanisme dan sistem prosedur yang berlaku, seperti pola
pengambilan keputusan, keanggotaan, dan lain lain. Jati diri koperasi
mengarahkan bahwa kegiatan harus difokuskan pada kebutuhan dan
kepentingan ekonomi anggota. Jati diri tidak bisa dilepaskan dari pengertian,
nilai-nilai dan prinsip koperasi, dari sini akan nampak pembeda antar koperasi
dengan pelaku usaha lainnya.
Sebelum lebih jauh kita membahas tentang Jati Diri Koperasi, ada baiknya kita
cermati lebih dulu tentang awal kehadiran koperasi di dunia, yang diawali oleh
terbentuknya koperasi Rochdale (1844). Kelahirannya dikelola, dimodali dan
dimanfaatkan oleh orang-orang yang sama, yaitu kaum buruh. Mereka secara
bergiliran bertugas membeli barang dagangan dan melayani pembeli. Gagasasn
ini dimotori oleh 28 orang pengikut Robert Owen di kota Rochdle (Inggiris) yang
dipimpin oelh Charles Howard, sehingga akhirnya gagasan toko terebut terkenal
dengan Koeprasi Rochdale, yaitu cikal bakal koperasi modern di dunia.
Beberapa keistimewaan Koperas Rochdale, adalah:
Pertama: adanya keterpaduan antara pemilik (pemodal), pengelola dan
pelanggan; artinya ketiga kelompok ini yang lazimnya terpisah-pisah berdasarkan
kepentingan yang berbeda, bahkan mungkin saling bertentangan, ternyata
berpadu dalam operasionalisasi toko Rochdale tersebut. Disini terjadi perubahan
mendasar dalam interaksi antar warga kelompok, yaitu suasana konflik
kesuasana harmoni. Semangatnya berubah dari persaingan menjadi kerjasama
dan proses interaksinya brubah dari negosiasi ke ideologis.
Kedua: toko Rochdale tersebut menetapkan peraturan-peraturan
penyelenggaraantoko yang menjamin adanya mekanisme transparansi, sehingga
meningkatkan rasa kemanusiaan dan keadilan dikalangan anggota toko
tersebut. Aturan-aturan kerja itu akhirnya dirumuskan dalam prinsip-prinsip
Rocdale sebagai berikut:
1. Pengawasan secara demokratis
2. Keanggotaan secara sukarela dan terbuka
3. Pembatasan bunga atas modal
4. Pembagian SHU kepada anggota sesuai dengan jumlah pembeliannya
5. Penjualan secara tunai
6. Hanya menjual barang murni dan tidak rusak
7. Mendidik anggota tentang prinsip-prinsip koperasi
8. Netral dalam agama dalam politik

Praktek kerja seperti itu langsung dirasakan manfaatnya oleh para anggota ,
sehingga kaum buruh berbondong-bondong ingin menjadi langganan

JATI DIRI KOPERASI 1


MODUL PERKOPERASIAN
Ketiga: dari sisi ekonomi terjadi perubahan dari tindakan individual menjadi
tindakan bersama. Secara tidak sadar tindakan bersama dalam membeli barang
kebutuhan pokok telah meningkatkan volume transaksi sehingga menurut hukum
skala ekonomi kejadian semacam itu dapat meningkatkan efisiensi yang pada
gilirrannya menyebabkan barang menjadi murah.
Keempat: adanya kepastian langganan yang tidak dimiliki organisasi ekonomi
lainnya. Karena pelanggan juga sekaligus pemiliknya sehingga tidak harus
mengeluarkan promosi berlebihan. Organisasi koperasi Rochdale telah
menunjukkan atau menciptakan perubahan prilaku kondisi ekonomi, yaitu:

No Item Sebelum Setelah


1 Hubungan antar tiga kelompok Konflik Harmoni
kepentingan
(pemodal, pengelola, konsumen)
2 Mekanisme kerja Tertutup Terbuka
3 Tindakan transaksi Individual Bersama-sama
4 Konsumen Tidak pasti Pasti

II. PENGERTIAN KOPERASI

1. Koperasi adalah: Badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan


hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas
azas kekeluargaan. (UU No. 25/92, pasal 1)

2. Koperasi adalah perkumpulan otonom dari orang-orang yang bersatu secara


sukarela untuk memenuhi kebutuhan–kebutuhan dan aspirasi-aspirasi
ekonomi, sosial dan budaya bersama melalui perusahaan yang mereka miliki
bersama dan mereka kendalikan secara demokratis. (ICA Cooperative Identity
Statement,1995)

3. Koperasi Indonesia adalah koperasi yang bekerja berdasarkan nilai-nilai dan


prinsip-prinsip koperasi universal. Nilai-nilai dan Prinsip-prinsip koperasi
merupakan garis penuntun atau koridor pelaksanaan organisasi dan usaha
koperasi. Merupakan norma yang mesti diikuti, jika tidak maka identitas
sebagai koperasi menjadi hilang.
4. Koperasi Indonesia adalah gerakan ekonomi rakyat
Koperasi merupakan salah satu pelaku ekonomi dalam system perekonomian
nasional. Sebagai pelaku ekonomi yang berbasis anggota, tentu saja banyak
masyarakat yang terlibat di dalam organisasi dan usaha koperasi, baik sebagai
pengurus, pengawas, manajer, karyawan, dan anggota. Saat ini (2011)
diperkirakan jumlah anggota mencapai angka 30 juta orang. Jika dibandingkan
dengan jumlah penduduk dewasa yang layak menjadi anggota koperasi, maka
rasio keanggotaan baru berkisar 18%. Usaha untuk menambah jumlah
anggota harus menjadi program prioritas, sebab semakin banyak anggota
berarti semakin tinggi volume usaha. Ini sangat berarti untuk penguatan
organisasi dan usaha koperasi. Skala ekonomi yang semakin besar diharapkan
dapat meningkatkan kesejahteraan para pengelola dan anggota.

JATI DIRI KOPERASI 2


MODUL PERKOPERASIAN
5. Koperasi Indonesia berazaskan Kekeluargaan
Azas ini memberikan makna bahwa pengambilan kebijakan melandaskan
kepada jiwa kekeluargaan. Artinya keputusan yang diambil dilakukan secara
musyawarah dan mufakat. Inti dari azas kekeluargaan yang dimaksud adalah
adanya rasa keadilan dan cinta kasih dalam setiap aktivitas yang berkaitan
dengan kehidupan organisasi dan usaha koperasi. Ibarat dalam satu keluarga
besar, yang terdiri dari: ayah, ibu, anak, oma, opa, dan lain-lain, jika salah
satu kurang sehat (sakit) maka yang lain ikut merasakannya. Demikian pula
halnya dalam berkoperasi, tidak diperkenankan anggota menunggak, dusta,
dan semacamnya karena akan berakibat buruk bagi anggota lainnya.

6. Sejatinya Koperasi adalah yang bertumbuh dan bertumpu pada “Partisipasi


Anggota“ Jika anggota membeli atau menjual dengan koperasinya, harus
dapat dipastikan bahwa mereka mendapatkan harga yang lebih baik. Koperasi
yang baik, tidak harus ditandai dengan besarnya SHU, tetapi yang lebih
penting adalah anggota berkata “Untung saya menjadi anggota koperasi,
bukan sebaliknya; “menyesal saya menjadi anggota koperasi”.

7. Secara substansial, koperasi dapat diartikan sebagai wadah kerjasama antar


individu karena memiliki kepentingan atau tujuan yang sama. Karena
kepentingan yang sama ini menjadi alasan untuk mengurangi terjadinya
perbedaan yang mengakibatkan kekisruhan. Wujud kerjasama itu, ditunjukkan
dalam proses bisnis koperasi, seperti: pembelian bersama, penjualan
bersama, mengambil keputusan secara bersama-sama, menentukan nilai
tambah secara bersama-sama, promosi dan pemasaran bersama,
pembiayaan bersama dan lain-lain. Komitmen dan keeratan kerjasama ini
akan mempermudah koperasi bergerak untuk mencapai tujuannnya.

Sebagai organisasi sosie-ekonomi tujuan utama koperasi adalah:


mempromosikan anggota, di Indonesia diterjemahkan menjadi meningkatkan
Kesejahteraan Anggota. Sukses koperasi harus diukur dari keberhasilannya
dalam mempromosikan anggota atau meningkatkan pendapatan anggota. Setiap
gerak koperasi harus mengarah agar memberikan dampak terhadap perbaikan
ekonomi anggota. Bila anggota merupakan unit usaha, maka koperasi bertugas
memperkuat dan mengembangkan usaha anggota. Bila anggota adalah unit
konsumsi, maka koperasi bertugas meningkatkan kemampuan dan kemudahan
konsumsi anggota.

Dari beberapa pengertian tersebut, dapat dimbil beberapa kesimpulan bahwa:


Koperasi adalah badan usaha (business enterprise), karena itu koperasi harus
bisa dikelola berdasarkan kaidah bisnis modern, tanpa meninggalkan jati diri
koperasi.

JATI DIRI KOPERASI 3


MODUL PERKOPERASIAN
III. ANGGOTA SEBAGAI PEMILIK DAN PENGGUNA

Salah satu pembeda antara koperasi dan badan usaha lainnya ditunjukkan
dengan status keanggotaan; sebagai pemilik sekaligus pelanggan (duel identity).
Kedudukan anggota dalam koperasi seperti ini, sangat penting dan strategis
karena Anggota yang memiliki koperasi dan anggota pula yang harus
memanfaatkan organisasi dan usaha koperasi.
Sebagai pemilik; anggota bertanggung jawab menjaga, membina dan
mengembangkan koperasinya. Dan sebagai pengguna anggota harus
bertanggungjawab untuk memanfaatkan unit layanan organisasi dan usaha
koperasi.
Sebagai pemilik koperasi, anggota berperan dalam bentuk:
1. Memprakarsai dan mendirikan koperasi
2. Memodali dan membiayai
3. Mengelola koperasi dengan baik
4. Mengawasi perusahaan koperasi.

Sebagai pengguna koperasi, anggota berperan: “Memanfaatkan berbagai


pelayanan koperasi”, seperti:
1. Meminjam dan mengembalikan pinjaman pada KSP
2. Berbelanja bersama di toko koperasi
3. Menjual secara bersama-sama melalui koperasi
4. Ikut serta dalam pengambilan keputusan di koperasi

Agar partisipasi anggota berjalan dengan baik, tugas pokok perusahaan koperasi
adalah menyelenggarakan pelayanan-pelayanan barang dan jasa yang
menunjang perbaikan ekonomi rumah tangga anggota. Promosi ekonomi
anggota dapat dilihat dalam bentuk manfaat ekonomi dan sosial yang memberi
dampak meningkatkan kondisi ekonomi rumah tangganya. Sukses koperasi
diukur dari besar kecilnya manfaat ekonomi yang diperoleh anggota. Kehadiran
koperasi harus mampu menjadi solusi sosial ekonomi masyarakat terutama yang
menjadi anggotanya. Perusahaan koperasi adalah perkumpulan orang bukan
perkumpulan modal. Maka orientasinya adalah untuk kesejahteraan anggota.
Koperasi ada karena memiliki anggota, maju mundurnya koperasi, tergantung
pada “Partisipasi Anggota“ maka ketika pemilik bukan pelanggan, maka identitas
koperasi menjadi hilang. Perusahaan koperasi memiliki prilaku yang spesifik dan
sarat nilai dan prinsip.

Orang menjadi angota koperasi akan memperoleh beberapa manfaat yang dapat
dikategorikan menjadi dua, yaitu:
1. Manfaat sebagai pelanggan:
 Biaya akan lebih rendah karena ditanggung bersama-sama.
 Dengan membeli bersama-sama dalam jumlah yang besar, maka anggota
sebagai konsumen akan mendapatkan harga yang lebih rendah.
 Dengan menjual bersama-sama, maka anggota sebagai produsen akan
mempunyai posisi tawar yang lebih baik, sehingga bisa menetapkan harga
yang lebih tinggi

JATI DIRI KOPERASI 4


MODUL PERKOPERASIAN
2. Manfaat sebagai pemilik:
 Mempunyai hak untuk memberikan saran bagi perkembangan koperasi dan
turut serta dalam pengambilan keputusan mengenai kegiatan organisasi
dan usaha koperasi.
 Mendapatkan pendidikan dan pelatihan.
 Dengan selalu bertemu dengan anggota lain, maka akan didapatkan ide-ide
baru dan pergaulan menjadi lebih luas.

Karakteristik utama koperasi yang membedakan dengan badan usaha lainnya


adalah anggota memiliki dual identity (identitas ganda) yang berarti anggota
sebagai pemilik sekaligus sebagai pengguna layanan koperasi, oleh karena itu :
1. Koperasi dimiliki oleh anggota yang bergabung dengan alasan pokok
adalah kepentingan ekonomi yang sama
2. Koperasi didirikan dan dikembangkan berlandaskan nilai-nilai percaya diri
sendiri untuk menolong dan bertanggung jawab kepada diri sendiri,
kesetiakawanan, keadilan, persamaan dan demokrasi. Selain itu koperasi
menjunjung tinggi nilai-nilai etis seperti kejujuran, kesetiakawanan,
keterbukaan dan kepedulian terhadap sesama
3. Koperasi diprakarsai (didirikan), dimodali, dibiayai, dikelola, diawasi dan
dimanfaatkan oleh anggota. Disini berlaku ”demokrasi ekonomi” dari, oleh
dan untuk anggota
4. Tugas pokok badan usaha koperasi adalah menunjang kepentingan
ekonomi anggotanya dalam rangka memajukan kesejahteraan anggota
5. Jika terjadi kelebihan kemampuan pelayanan koperasi kepada anggotanya
maka kelebihan kemampuan pelayanan tersebut dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan mayarakat non anggota. Jika pelayanan kepada non
anggota dilakukan, maka dasarnya adalah hubungan bisnis, artinya harus
perbedaan antara pelayanan kepada anggota dengan pelayanan non
anggota. Kalau akhirnya nilai dan manfaat pelayanan itu sama saja, maka
nilai dan manfaat keanggotaan menjadi hilang. Dan bisa jadi tidak ada
yang mau menjadi anggota.

JATI DIRI KOPERASI 5


MODUL PERKOPERASIAN
Sebagai illustrasi dari kedudukan anggota sebagai pemilik dan pelanggan
dapat dilihat pada gambar berikut:

JATI DIRI KOPERASI 6


MODUL PERKOPERASIAN
IV. FUNGSI DAN PERAN KOPERASI INDOENSIA

Seorang pakar koperasi dari Kanada bernama Charles G. Enriques telah


mempelajari latar belakang filosofis dari keberadaan koperasi tradisional hingga
koperasi modern. Menurut dia, ada empat fungsi yang menonjol dalam
kehidupan berkoperasi, yaitu:
1. Memperbaiki tatanan kehidupan sosial (social order)
2. Mencapai tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi (achieving more happiness)
3. Meningkatkan martabat kemanusiaan (human dignity)
4. Menciptakan keadilan sosial bagi orang banyak (social justice to all)
(Tim IKOPIN: Penjiwaan Koperasi, 1999: 7)

Mengutip pasal 4 UU No. 25 tahun 1992, tentang Perkoperasian, dijelaskan


bahwa fungsi koperasi Indonesia adalah:
1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosial
2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya
4. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas azas
kekeluargaan dan demokrasi ekonomi

V. NILAI-NILAI DAN PRINSIP KOPERASI

a. Nilai-Nilai Koperasi
Mengutip pasal 5 UU No. 17 tahun 2012, menguraikan tentang Nilai dan
Prinsip Koperasi, sebagai berikut:
1. Nilai yang mendasari kegiatan Koperasi yaitu: kekeluargaan, menolong diri
sendiri, bertanggung jawab, demokrasi, persamaan, berkeadilan; dan
kemandirian.

2. Nilai yang diyakini Anggota Koperasi yaitu:


1) kejujuran;
2) keterbukaan;
3) tanggung jawab; dan
4) kepedulian terhadap orang lain.

b. Prinsip-Prinsip Koperasi:
1) Keanggotaan bersifat suka rela dan terbuka;
2) Pengelolaan dilaksanakan secara demokratis;
3) Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan
besarnya jasa
4) Usaha masing-masing anggota;
5) Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal;

JATI DIRI KOPERASI 7


MODUL PERKOPERASIAN
6) Kemandirian
7) Pendidikan Perkoperasian
8) Kerjasama antar koperasi

VI. PERBEDAAN KOPERASI DENGAN BADAN USAHA LAINNYA

Sebagai badan usaha koperasi yang dimiliki oleh anggota-anggotanya, dalam


mengerjakan tugas-tugas kegiatan organisasi juga diserahkan kepada anggota
yang terpilih menjadi pengurus dalam rapat anggota, demikian juga dalam
setiap system kepengawasan dilaksanakan oleh anggota pengawas yang dipilih
juga dalam forum rapat anggota.
Karakteristik perbedaan koperasi dengan badan usaha lainnya dapat dilihat dari
beberapa aspek, seperti:
1. Pemilik adalah anggota sekaligus juga pengguna dan pelanggan
2. Kekuasaan tertinggi dalam keputusan rapat anggota
3. Satu anggota satu hak suara
4. Tujuan yang ingin dicapai dalam lembaga ini adalah mensejahterakan
anggota, jadi tidak hanya mengejar keuntungan saja, disini fungsi sosial
sangat diperhatikan oleh koperasi
5. Keuntungan dibagi berdasarkan besarnya jasa anggota kepada koperasi
6. Koperasi merupakan sekumpulan orang atau badan hokum yang berusaha
mensejahterakan masyarakat (termasuk para anggotanya)
7. Koperasi merupakan alat perjuangan ekonomi
8. Unit usaha diadakan untuk melayani anggota
9. Tata pelaksanaannya bersifat terbuka bagi seluruh anggota.

Uraian di atas menunjukkan bahwa usaha koperasi harus dikelola secara


professional dengan mengindahkan prinsip ekonomi. Anggota bersatu, bekerja
sama, dan saling tolong-menolong untuk memperkuat usahanya melalui
koperasi. Untuk mewujudkan cita-cita di atas, anggota harus mempunyai
kepentingan atau kegiatan ekonomi yang sama. Sedangkan usaha koperasi harus
terkait dengan usaha atau kepentingan anggotanya. Jelaslah di sini, bila koperasi
memiliki usaha yang lepas dari keterkaitan usaha dengan anggotanya, maka
koperasi tersebut telah keluar dari hakekat usaha atau jati diri koperasi. Alasan
orang menjadi anggota, karena koperasi diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
hidup dan kepentingan ekonominya, seperti:
a. Memperoleh keringinan bila meminjam.
b. Menjual produk dengan harga tinggi.
c. Membeli barang dengan harga murah.
d. Memanfaatkan jasa pelayanan koperasi dengan biaya murah.

Melalui hasil pendidikan dan pelatihan serta pertemuan di koperasi, maka


diharapkan akan berdampak adanya transfer teknologi baru untuk meningkatkan
nilai tambah produksi, meningkatkan kualitas pelayanan, dan menciptakan
pertumbuhan pasar.

JATI DIRI KOPERASI 8


MODUL PERKOPERASIAN
Dampak akhirnya diharapkan dapat meningkatkan posisi tawar koperasi.
Karakteristik Koperasi Perseroan Terbatas
Asas Kekeluargaan dan Individualisme
kegotong royongan
Tujuan Maksimalisasi pelayanan Maksimalisasi laba
Motif Pelayanan (service Laba (profit motive)
motive)
Sifat pemilik Anggota-anggota Pemegang saham
(kumpulan orang) (kumpulan modal
Cara pengambilan Satu orang satu suara Satu saham satu suara
keputusan
Pembagian hasil usaha Dikembalikan kepada Dibayarkan kepada
anggota berdasarkan pemegang saham
besar kecilnya transaksi sebagai deviden atas
anggota dengan anggota dasar besar saham yang
dimiliki
Watak organisasi Badan ekonomi yang Beban ekonomi murni
berwatak social dan tidak bebas nilai
bebas nilai
Hubungan kepemilikan Pemilik dan pelanggan Pemilik dan pelanggan
dengan pelanggan orangnya sama terpisah

VII. PERNYATAAN ICA TENTANG IDENTITAS KOPERASI

1. Definisi
Koperasi adalah perkumpulan otonom dari orang-orang yang bersatu
secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan aspirasi-
aspirasi ekonomi, sosial dan budaya bersama melalui perusahaan yang
mereka miliki bersama dan mereka kendalikan secara demokratis.

2. Nilai-nilai
Koperasi-koperasi berdasarkan nilai-nilai menolong diri sendiri, tanggung
jawab sendiri, demokrasi, persamaan, keadilan dan kesetiakawanan.
Mengikuti tradisi para pendirinya, anggota-anggota koperasi percaya
paada nilai-nilai etis dari kejujuran, keterbukaan, tanggung jawab social
serta kepedulian terhadap orang-orang lain.

3. Prinsip-Prinsip
Prinsip-prinsip koperasi adalah garis-garis penuntun yang digunakan oleh
koperasi untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut dalam praktek.

Prinsip pertama : keanggotaan sukarela dan terbuka


Koperasi-koperasi adalah perkumpulan sukarela, terbuka bagi semua
orang yang mampu menggunakan jasa-jasa perkumpulan dan bersedia
menerima tanggung jawab keanggotaan, tanpa diskriminasi jender, social,
rasial, politik, atau agama.

JATI DIRI KOPERASI 9


MODUL PERKOPERASIAN
Prinsip kedua : pengendalian oleh anggota-anggota secara
demokratis
Koperasi-koperasi adalah perkumpulan-perkumpulan demokratis
dikendalikan oleh para anggota yang secara aktif berpartisipasi dalam
penetapan kebijakan-kebijankan perkumpulan dan mengambil keputusan-
keputusan. Pria dan wanita mengabdi sebagai wakil-wakil yang dipilih,
bertanggung jawab kepada para anggota. Dalam koperasi primer anggota
mempunyai hak-hak suara yang sama (satu anggota, satu suara), dan
koperasi-koperasi pada tingkatan-tingkatan lain juga secara demokratis.

Prinsip ketiga : partisipasi Ekonomi Anggota


Anggota-anggota menyumbang secara adil bagi dan mengendalikan secara
demokratis, modal dari koperasi mereka. Sekurang-kurangnya sebagian
dari modal tersebut biasanya merupakan milik bersama dari koperasi.
Anggota-anggota biasanya menerima kompensasi yang terbatas, bilamana
ada, terhadap modal. Pengembangan koperasi-koperasi mereka,
kemungkinan dengan membentuk cadangan sekurang-kurangnya sebagian
daripadanya tidak dapat dibagi-bagi; pemberian manfaat kepada anggota-
anggota sebanding dengan transaksi-transaksi mereka dengan koperasi;
dan mendukung kegiatan-kegiatan yang disetujui oleh anggota.

Prinsip keempat : otonom dan kebebasan


Koperasi-koperasi bersifat otonom, merupakan perkumpulan-perkumpulan
yang menolong diri sendiri dan dikendalikan oleh anggota-anggotanya.
Koperasi-koperasi mengadakan kesepakatan-kesepakatan dengan
perkumpulan-perkumpulan lain, termasuk pemerintah, atau memperoleh
modal dari sumber-sumber luar, dan hal itu dilakukan dengan persyaratan-
persyaratan yang menjamin adanya pengendalian anggota-anggota serta
dipertahankannya otonomi koperasi.

Prinsip kelima : pendidikan, pelatihan dan informasi


Koperasi-koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelaihan bagi
anggota-anggotanya, para wakil yang dipilih, manajer dan karyawan,
sehingga mereka dapat memberikan sumbangan yang efektif bagi
perkembangan koperasi-koperasi mereka. Mereka memberikan informasi
kepada masyarakat umum, khususnya orang-oranng muda dan pemimpin-
pemimpin opini masyarakat mengenai sifat dan kemanfaatan kerjasama.

Prinsip keenam : kerjasama diantara koperasi


Koperasi-koperasi akan dapat memberikan pelayanan paling efektif kepada
para anggota dan memperkuat gerakan koperasi dengan cara
bekerjasama melalui struktur-struktur local, nasional, regional dan
internasional.

Prinsip ketujuh : kepedulian terhadap komunitas


Koperasi-koperasi bekerja bagi pembangunan yang berkesinambungan
dari komunitas-komunitas mereka melalui kebijakan-kebijakan yang
disetujui anggota-anggotanya.

JATI DIRI KOPERASI 10


MODUL PERKOPERASIAN

Anda mungkin juga menyukai