Anda di halaman 1dari 22

Presentation by Manajemen Koperasi

Kelompok 2 EM-H

Prinsip
Koperasi
Anggota Kelompok
1. Enjel Stevany Br Tarigan 141210068
2. Sherlina Aisyah Setyadewi 141210101
3. Danisha Laraswati 141210103
4. Sih Rinjani 141210120
5. Fikri Nur Fajri 141210130

Presentation by Kelompok 2
Pokok Bahasan
01 Prinsip Identitas (Principle Identity)

02 Prinsip Dual Identitas (Dual Identity Principle)

03 Beberapa Hal yang Mempengaruhi Penerapan Identitas Pada Koperasi

04 Prinsip Koperasi Menurut Rochdale

05 Prinsip Koperasi Menurut Undang-Undang Koperasi Nomor 25 Tahun 1992


Prinsip Identitas (Principle Identity)

Berbagai prinsip maupun definisi-definisi


hukum mengenai koperasi, akan tetapi tidak
dapat digunakan secara langsung sebagai
kriteria yang tepat bagi definisi-definisi ilmiah
mengenai organisasi koperasi yang diterapkan
secara umum (Universal).
Prinsip Dual Identity
Fungsi dasar koperasi digambarkan melalui kriteria/prinsip identitas.

Pasar Input

Prinsip-prinsip identity
Perusahaan
untuk jenis koperasi Pemakai Input
Koperasi
pembelian

Pemilik
Prinsip identitas atas kepemilikan organisasi (koperasi)

Pembeli/Pelanggan/
Pensuplai/Pemasok
Pemakai Efek Koperasi Kesejahteraan
Konsumen/Pemakai
Pekerja
Beberapa Hal yang Mempengaruhi Penerapan
Identitas Pada Koperasi
The Organization All Relationship:

A. Hubungan Kepentingan B. Partisipasi


Anggota dengan Pengurus Wujud partisipasi adalah adanya
Anggota dengan Manajer (harus keikutsertaan dalam menentukan
terjalin hubungan yang dan mengawasi jalannya kegiatan
harmonis) dan usaha koperasi.
Anggota dengan anggota
(sesame anggota)
C. Pengambilan Keputusan
Delegation of Autority mempunyai syarat dan berarti bukan sewenang-wenang,
tetapi harus memberikan laporan atau pertanggungjawaban yang dilakukan pada
Rapat Anggota.
Hubungan Anggota dengan Pengurus (The Output
Relationship Between Members& Manajer
Bagaimana Anggota Memberikan Bimbingan atau Pengawasan
Kepada Mnajer dan Pengurus (Supervision of Board of Direction
and Manajer)

Sebagai pemilik (Owners), anggota berhak melakukan supervisi


terhadap pengurus dan manajer serta karyawan-karyawan
yang diangkat, demikian pula terhadap pelaksanaan
keputusan-keputusan dan kegiatan koperasi dari anggota harus
mengetahui perkembangan koperasinya pada setiap saat. Hal
ini muncul suatu kondisi yang disebut Conflicting Theory, yaitu
kondisi di mana antara keadaan pasar dan kepentingan
anggota yang perlu dianalisis secara teori.
Agar jalannya serta koperasi dapat
terkendali, maka usaha yang dilakukan
melalui:

Ex-ante Control, yaitu pengawasan yang dilakukan


sebelum suatu rencana atau usaha dilaksanakan
Current operational Control, yaitu pengawasan agar
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi segera
diketahui sehingga sedini mungkin dapat dicari jalan
keluarnya.
Ex-Post Control, yaitu pengawasan setelah kegiatan
berlangsung (evaluasi)
Prinsip
Koperasi
Menurut
Rochdale
Rochdale adalah seorang kebangsaan Inggris
yang belajar dari pengalamannya di masa
lampau, ia berusaha mengembangkan koperasi
yang dilakukannya secara eksperimental dan
berhasil mendirikan suatu koperasi pada tanggal
24 Oktober 1844, serta memulai usaha pertokoan
sebagai usahanya sendiri secara berhasil.
Peristiwa ini seringkali sebagai saat kelahiran
"gerakan Koperasi Modern".
Prinsip
Keanggotaan yang bersifat Tidak ada perbedaan
terbuka berdasarkan ras, suku bangsa,
Pengawasan yang terbatas agama dan aliran politik
atas modal anggota Barang-barang yang dijual
harus merupakan barang-
Pengembalian sisa hasil
barang yang asli dan tidak rusak
usaha sesuai dengan jasanya
atau palsu
pada koperasi
Pendidikan terhadap anggota
Barang-barang hanya dijual secara berkesinambungan
dengan harga pasar yang Netral terhadap agama dan
berlaku dan aliran politik anutan politik
Prinsip-prinsip tersebut ternyata pada
perkembangannya menjadi petunjuk- petunjuk yang
berguna bagi pembentukan koperasi-koperasi para
konsumen dari para anggota yang hidup dalam
keadaan yang serupa dengan keadaan para pelopor
dari Rochdale. Namun prinsip-prinsip itu harus
disesuaikan, diubah, atau sebagainya tidak dapat
diterapkan secara langsung.

Koperasi konsumen harus bertahan dalam


persaingan pasar yang terjadi dalam kehidupan
ekonomi negara-negara industri yang telah maju
Jenis tipe koperasi yang lain, misalnya, Koperasi-
koperasi kredit harus diciptakan;
Koperasi didirikan dalam usaha kondisi ekonomi dan
sosial budaya yang sangat berbeda dengan
keadaan di Inggris pada pertengahan abad ke 19
Koperasi adalah organisasi ekonomi yang dijalankan oleh para
anggotanya didasarkan pada satu orang satu hak suara dengan
surplus perdagangannya dibagikan di kalangan para anggota
secara/ dengan bagian-bagian/ aturan yang disetujui bersama.
Oleh karena itu keanggotaannya dapat dilihat sebagai perluasan
dari pemegang saham koperasi, pengambilan keputusan
didasarkan kepada prinsip-prinsip demokrasi, dan tonggak
modal tidaklah perlu sebagai unsur yang penting dalam
keanggotaan/keikutsertaan.
Landasan dan Asas
Koperasi, Tujuan
serta Fungsi
Koperasi, Peran dan
Prinsip Koperasi
Page 10 of 15

Landasan dan Asas


Koperasi
Landasan Ideal : Pancasila
Rumusan Pancasila yang terdapat dalam Undang-
01

Undang Dasar 1945 itulah yang kita gunakan, sebab


rumusan yang demikian itulah yang ditetapkan oleh para
wakil rakyat/ bangsa Indonesia pada tanggal 18 Agustus
1945 dalam sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI).

Landasan Struktural dan Landasan


Erak : UUD 1945 Dan Pasal 33 Ayat
02

Secara politis konstitusional kedudukan Koperasi


di tanah air kita begitu kuat dan strategis karena
ia tercantum di dalam Undang-Undang Dasar
1945.

Presentation by Estelle Darcy


Fungsi dan Peran Koperasi
Fungsi Koperasi BAB III Pasal 4
1 2
Membangun dan mengembangkan potensi dan
kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan Memperoleh perekonomian nasional dengan
masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan koperasi sebagai soko gurunya,
kesejahteraan ekonomi dan sosialnya,

3 4
Berperan serta secara aktif dalam upaya Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan
mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan perekonomian nasional yang merupakan usaha
masyarakat bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan
demokrasi ekonomi.
Fungsi dan Peran Koperasi
Prinsip Koperasi Pasal 5
Koperasi melaksanakan prinsip : Dalam mengembangkan Koperasi, maka Koperasi
melaksanakan pula Prinsip Koperasi sebagai berikut :
Keanggotaan bersifat
sukarela,

Pendidikan Perkoperasian.
Pengelolaan dilakukan
secara demokratis:

Pembagian sisa hasil usaha dilakukan


secara adil sebanding dengan jasa usaha Kerja sama antar Koperasi.
masing-masing anggota,

Pemberian balas jasa yang


terbatas terhadap modal,

Kemandirian.
KASUS

KSP Sejahtera Paksa Anggota Ganti Rugi


Rp 5 M, Kok Bisa?
Pengamat Koperasi Dewi Tenty menganggap aksi Koperasi Sejahtera Bersama
(KSB) yang menggugat anggotanya Rp5 miliar adalah hal aneh dan tidak sesuai
prinsip koperasi.
Apabila pengurus melakukan tindakan di luar persetujuan dari rapat anggota
maka pengurus sudah melakukan ultra vires atau melakukan tindakan di luar
kekuasaannya. Hal ini mengurangi kewajiban terbatas dari pengurus dan
pengawas.
Tindakan di luar persetujuan ini mengacu pada tindakan penggelapan dana
anggota yang dilakukan oleh pemilik sekaligus pengawas Koperasi SB.
Diketahui, Kepala Koperasi Sejahtera Bersama Iwan Setiawan terlibat kasus
penggelapan dana anggota sebesar Rp8 triliun. Dana ini dilarikan ke berbagai
entitas perusahaan cangkang dan keperluan pribadinya.
Thank
You!

Anda mungkin juga menyukai