Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Saat ini masih banyak masyarakat yang belum paham betul mengenai peranan
penting koperasi. Banyak masyarakat yang beranggapan bahwa koperasi hanyalah
suatu badan usaha keuangan biasa. Namun, dalam realitanya koperasi merupakan
salah satu dari tiga sektor usaha formal dalam perekonomian Indonesia. Koperasi
ini dapat sebagai mekanisme untuk memenuhi kebutuhan ekonomi para
anggotanya, sebagai alat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
disekitarnya, dan sebagai media untuk membangun sistem perekonomian suatu
bangsa.
Dalam pelaksanaan kegiatannya, koperasi dilandasi oleh prinsip-prinsip
koperasi. Penyusunan prinsip-prinsip koperasi di Indonesia tidak dapat dipisahkan
dari landasan dan asas koperasi. Prinsip-prinsip koperasi ini tertuang dalam pasal
5 ayat 1 Undang-Undang No. 25/1992.
Dari uraian di atas, penulis ingin menjelaskan lebih lanjut mengenai
prinsip,fungsi dan peran koperasi. Untuk itu penulis menyusun makalah ini yang
berjudul “ Prinsip, Fungsi dan Peran Koperasi”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa saja prinsip-prinsip dari koperasi?
2. Apa fungsi dan peran koperasi ?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini
adalah :
1. Untuk mengetahui prinsip-prinsip koperasi.
2. Untuk mengetahui fungsi dan peran koperasi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Prinsip-prinsip Koperasi
Prinsip-prinsip Koperasi bermula dari aturan-aturan namun pengelolaan
Koperasi yang dikembangkan oleh para pelapor Koperasi oleh Rochdale, yang
dikenal sebagai “Prinsip-prinsip Rochdale”. Keberhasilan Koperasi di Rochdale
banyak ditentukan oleh semangat kerja para pengurusnya, yang benar-benar
merasakan kepahitan hidup era evolusi industry Inggris. Karena itu, rumusan prinsip-
prinsip Koperasi Rochdale hasil dari proses pemikiran yang dalam, matang oleh
kepahitan zaman, teruji oleh kenyataan sejarah, dan didorong oleh semangat yang
tinggi untuk mengangkat martabat manusia.
Dalam bukunya The Cooperative Sector, Fauguet (1951), ada empat prinsip
yang harus dipenuhi oleh setiap badan usaha yang menamakan dirinya Koperasi.
Prinsip itu adalah :
1. Adanya pengaturan tentang keanggotaan organisasi yang berdasarkan
kesukarelaan. Dengan adanya unsur kesukarelaan maka para anggota Koperasi
dapat memilih untuk menjadi anggota koperasi bila ia merasa Koperasi dapat
memperjuangkan kepentingan-kepentingannya.
2. Adanya ketentuan atau peraturan tentang persamaan hak antara para anggota.
Melalui prinsip ini, Koperasi mengukuhkan dirinya sebagai suatu lembaga
ekonomi yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi. Prinsip ini antara lain
harus diterapkan dalam bentuk persamaan kepemilikan, persamaan hak suara, dan
persamaan hak untuk menjadi pengelola koperasi.
3. Adanya ketentuan atau peraaturan tentang partisipasi anggota dalam
ketatalaksanaan dan usaha Koperasi. Sebagai sebuah perusahaan, Koperasi
dimiliki, dikelola, dan diawasi oleh para anggotanya. Sebagai bukti kepemilikan,
maka setiap anggota Koperasi harus turut serta dalam menghimpun modal
Koperasi.
4. Adanya ketentuan tentang perbandingan yang seimbang terhadap hasil usaha yang
diperoleh, sesuai dengan pemanfaatan jasa Koperasi oleh para anggotanya. Prinsip
ini merupakan pedoman dalam menentukan pembagian sisa hasil usaha.
Pembagian sisa hasil usaha tersebuat berdasarkan partisipasi masing-masing
anggota dalam memanfaatkan jasa Koperasi.
2
B. Prinsip Koperasi Menurut Rochdale
Prinsip-prinsip Koperasi Rochdale atau the principles of Rochdale adalah :
1. Barang-barang dijual bukan barang palsu dan dengan timbangan yang benar.
2. Penjualan barang dengan tunai.
3. Harga penjualan menurut harga pasar.
4. Sisa hasil usaha (keuntungan) dibagikan kepada para anggota menurut
perimbangan jumlah tiap-tiap anggota ke Koperasi.
5. Masing-masing anggota mempunyai satu suara.
6. Netral dalam politik dan keagamaan. Keenam prinsip tersebut sampai sekarang
banyak digunakan oleh Koperai di banyak negara sebagai prinsip-prinsip
pendiriannya. Namun di dalam perkembangannya, ditambahkan beberapa prinsip
lain seperti:
a) Adanya pembatasan bunga atas modal.
b) Keanggotaan bersifat sukarela.
c) Semua anggota penyumbang dalam permodalan (saling tolong untuk
mencapai penyelamatan secara mandiri).

C. Prinsip-prinsip Koperasi Menurut ICA


Gabungan Koperasi Indonesia (ICA) mengambil inisiatif untuk merumuskan
prinsip-prinsip Koperasi yang dapat berlaku umum dengan membentuk sebuah komisi
yang bertugas merumuskan prinsip-prinsip Koperasi. Usaha ini dilakukan antara
tahun 1930 s/d 1934. Melalui kongres ICA di London pada tahun 1934, rumusan
prinsip umum Koperasi yang disepakati adalah :
1. Keanggotaan bersifat terbuka
2. Pengawasan dilakukan secara demokratis
3. Pembagian sisa hasil usaha didasarkan atas partisipasi masing-masing dalam
usaha Koperasi
4. Bunga yang terbatas atas modal
5. Netral dalam lapangan politik dan agama
6. Tata niaga dijalankan secara tunai
7. Menyelenggarakan pendidikan

Tapi dalam siding ICA di Paris pada tahun 1937, ICA memutuskan
mencantumkan keempat prinsip utama itu sebagai prinsip ICA sendiri. Kemudian

3
dalam kongres ICA di Praha tahun 1948, ICA menetapkan dalam anggaran dasarnya
bahwa sesuatu Koperasi dapat menjadi anggota lembaga tersebut bila Koperasi di
negara itu mempunyai prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Keanggotaan bersifat sukarela


2. Pengawasan secara demokratis
3. Pembagian sisa hasil usaha kepada anggota menurut perbandingan partisipasi
masing-masing anggota dalam transaksi-transaksi social atau jasa social dari
perkumpulan atau usaha Koperasi
4. Pembatasan bunga atas modal

Pada tahun 1963, dalam kongres ICA di Bournemouth disusun lagi sebuah komisi
yang bertugas untuk meninjau dan mempelajari prinsip-prinsip yang berlaku pada
berbagai anggota ICA diberbagai negara. Hasil kerja komisi ini dibawa kedalam
kongres ICA ke 23 yang berlangsung di Wina pada tahun 1966, hasil itu adalah:

1. Keanggotaan Koperasi harus bersifat sukarela dan terbuka


2. Koperasi harus diselenggarakan secara demokratis
3. Modal yang berasal dari simpanan uang dibatasi tingkat bunganya
4. Sisa hasil usaha, jika ada, yang berasal dari usaha Koperasi harus menjadi milik
anggota
5. Koperasi harus menyelenggarakan pendidikan terhadap anggota-anggotanya,
pengurus, pegawai Koperasi, serta terhadap warga masyarakat pada umumnya
6. Seluruh organisasi Koperasi pada tingkat lokal, propinsi, nasional, dan Koperasi di
seluruh dunia, hendaknya menyelnggarakn uasaha sesuai dengan kepentingan
anggotannya. Peningkatan pelayanan kepentingan anggota ini dilakukan melalui
kerja sama antar Koperasi, baik secara lokal, nasional, regional, maupun
internasional.

D. Prinsip-prinsip Koperasi di Indonesia


Sebagaimana dinyatakan dalam pasal 5 ayat 1 Undang-undang No. 25/1992,
Koperasi Indonesia melaksanakan prinsip-prinsip:
1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
Maka setiap warga Indonesia berhak untuk masuk menjadi anggota Koperasi.
Bersifat kesukarelaan dalam keanggotaan Koperasi mengandung makna bahwa

4
menjadi anggota Koperasi tidak boleh dipaksakan oleh siapapun dan seorang
anggota dapat menyatakan mengundurkan diri dari Koperasi sesuai dengan syarat
yang ditentukan dalam Anggaran Dasar. Sifat terbuka memiliki arti bahwa dalam
hal keanggotaan Koperasi tidak dilakukan pembatasan atau diskriminasi dalam
bentuk apapun.
2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis
Penerapan prinsip ini dilakukan dengan mengupayakan keterllibatan sebanyak
mungkin anggota dalam pengambilan keputusan, tiap-tiap anggota harus
diperlakukan setara. Pasal 19 ayat 4 UU No. 25/1992 : “Setiap anggota
mempunyai kewajiban dan hak yang sama terhadap Koperasi sebagaimana diatur
dalam anggaran dasar. Dengan demikian kedudukan anggota Koperasi dalam
pengelolaan usaha Koperasi adalah sekaligus sebagai pemilik, pengelola, dan
pengawas Koperasi.
3. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil dan sebanding dengan besarnya
jasa usaha masing-masing anggota
Yaitu dengan `dihitung berdasarkan besarnya volume transaksi anggota dalam
keseluruhan volume usaha Koperasi. Cara Koperasi membagi sisa hasil usaha ini
membuktikan bahwa Koperasi adalah usaha yang menjunjung tinggi nilai
persamaan derajat diantara anggota terlepas dari jumlah penyertaannya.
4. Pemberian balas jasa yang terbatas pada modal
Merupakan cerminan bahwa Koperasi selain menaruh perhatian terhadap
pemberian imbalan yang wajar terhadap partisipasi anggotanya, juga mendorong
tumbuhnyarasa kesetiakawanan antarsesama anngota Koperasi. Juga menunjukkan
bahwa jiwa-jiwa anggota Koperasi tumbuh solidaritasuntuk saling tolong
menolong antara anggota yang kuat terhadap yang lemah.
5. Kemandirian
Sasaran utama pembangunan Koperasi di Indonesia adalah peningkatan
kemandiriannya. Untuk bias mandiri Koperasi harus mempunyai organisani dan
usaha yang berakar kuat dalam kehidupan masyarakat. Agar Koperasi dapat
mengakar dalam kehidupan masyarakat maka keberadan Koperasi harus dapat
diterima masyarakat. Agar diterima masyarakat maka Koperasi harus mampu
memperjuangkan kepentingan dan peningkatan kesejahteraan ekonomi
masyarakat.

5
E. Peran Koperasi Menurut Casselman (Anonim, 1989)
Casselman mengemukakan 3 aliran Koperasi sebagai berikut:
1. Aliran Yardstick
Umumnya dijumpai pada Negara-negara yang berideologis kapitalis atau yang
menganut system perekonomian liberal. Koperasi dapat menjadi kekuatan untuk
mengimbangi, menetralisasikan, dan mengoreksi berbagai keburukan yang
ditimbulkan oleh system kapitalisme. Aliran ini menyadari bahwa organisasi
koperasi sebenarnya kurang berperan penting dalam masyarakat, khususnya dalam
system dan struktur perekonomiannya.
Pemerintah tidak melakukan campur tangan terhadap jatuh bangunnya
koperasi di tengah-tengah masyarakat. Pemerintah melakukan koperasi dengan
swasta secara seimbang dalam pengembangan usaha. Jadi, maju tidaknya koperasi
tetap terletak di anggota koperasi itu sendiri.
2. Aliran Sosialis
Koperasi dipandang sebagai alat yang paling efektif untuk mencapai
kesejahteraan masyarakat, disamping itu menyatukan rakyat lebih mudah melalui
organisasi koperasi.
Akan tetapi dalam perkembangannya, kaum sosialis kurang berhasil
memanfaatkan koperasi bagi kepentingan mereka. Kemudian, kaum sosialis yang
diantaranya berkembang menjadi kaum komunis mengupayakan gerakan koperasi
sebagai system komunis itu sendiri. Koperasi dijadikan sebagai alat pemerintah
dalam menjalankan program-programnya. Dalam hal ini, otonomi koperasi
menjadi hilang. Pengaruh aliran ini banyak dijumpai di Negara-negara ERopa
Timur dan Rusia.
3. Aliran Persemakmuran
Memandang koperasi sebagai alat yang efisien dan efektif dalam
meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat. Koperasi sebagai wdah ekonomi
rakyat berkedudukan strategis dan memegang peranan utama dalam struktur
perekonomian masyarakat. Mereka yang menganut aliran ini berpendapat bahwa,
untuk mengoptimalkan pemanfaatan potensi ekonomi rakyat  terutama yang
berskala kecil akan lebih mudah dilakukan apabila melalui organisasi koperasi.
Organisasi ekonomi system kapitalis masih ttetap dibiarkan berjalan, akan tetapi
tidak menjadi sokoguru perekonomian.

6
Koperasi berperan untuk mencapai kemakmuran masyarakat yang adil dan merata
dimana koperasi memegang peranan yang utama dalam struktur perekonomian
masyarakat.
Hubungan pemerintah dengan gerakan koperasi bersifat kemitraan (partnership),
dimana pemerintah bertanggung jawab dan berupaya agar iklim pertumbuhan
koperasi tercipta dengan baik.

F. Fungsi dan Peran Koperasi di Indonesia


Agar koperasi Indonesia dapat mengemban tujuannya,dalam pasal 4 UU No
25 tahun 1992 menggariskan fungsi dan peran yang harus diemban Koperasi dalam
turut membangun perekonomian Indonesia. Halini dilakukan agar pengembangan
Koperasi di Indonesia dapat memiliki arah yang jelas. Dengan cara itu, diharapkan
koperasi dapat benar-benar mengemban misinya sebagai soko guru perekonomian
nasional.
Sebagaimana dikemukakan dalam pasal 4 UU No 25 tahun 1992 itu, fungsi
dan peran Koperasi Indonesia dalam garis besarnya sebagai berikut :
1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan
ekonomi dan sosialnya.
2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat.
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko-gurunya.
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional, yang
merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi
ekonomi.
5. Mengembangkan kreativitas dan membangun jiwa berorganisasi bagi para pelajar.

Selain fungsi koperasi yang telah dikemukakan di atas berikut ini merupakan
fungsi koperasi di bidang ekonomi dan sosial,

a) Bidang ekonomi
Karena prinsip dan asas koperasi berbeda dari bentuk-bentuk perusahaan lainnya,
fungsi koperasi dibidang ekonomi tentu juga berbeda dari perusahaan lainnya.
Fungsi koperasi dibidang ekonomi secara khusus yaitu

7
1) Menumbuhkan motif berusaha yang lebih berperikemanusiaan. Motif utama
koperasi adalah memberikan pelayanan, bukan mencari keuntungan.
2) Mengembangkan metode pembagian SHU yang lebih adil. Pembagian SHU
didasarkan atas perimbangan jasa dan partisipasi masing-masing anggota
dalam membentuk volume usaha.
3) Memerangi monopoli dan bentuk-bentuk konsentrasi modal lainnya. Koperasi
bukan lah perkumpulan modal yang semata-mata hanya mencari keuntungan.
Koperasi merupakan perkumpulan orang yang tujuan utamanya adalah
meningkatkan kesejahteraan para anggotanya.
4) Menawarkan barang dan jasa dengan harga yang lebih murah. Dengan
menjadikan pelayanan sebagai motif utamanya, harga barang dan jasa yang
ditawarkan koerasi harus lebih murah daripada yang ditawarkan oleh per usaha
no perusahaan kapitalis.
5) Meningkatkan penghasilan anggota-anggotanya. Keuntungan yang diperoleh
koperasi dibagikan kembali kepada para anggotanya sesuai dengan
perimbangan jasa dan partisipasi masing-masing anggota itu dalam
membentuk volume usaha koperasi.
6) Menyederhanakan dan mengefisiensikan sistem tata niaga dengan cara:
 Mengurangi mata rantai perdagangan yang tidak perlu.
 Melindungi konsumen dari iklan yang membingungkan.
 Menghilangkan praktik-praktik niaga yang tidak benar dan tidak jujur
7) Menumbuhkan sikap jujur dan keterbukaan dalam mengelola perusahaan.
Koperasi memberikan kesempatan kepada semua nggotanya untuk ikut serta
dalam mengelola dan mengawasi koperasi dan untuk mengetahui kondisi
keuangan perusahaan.
8) Menjaga keseimbangan antara permintaan dan penawaran atau antara
kebutuhan dan pemenuh kebutuhan. Koperasi menghindari segala praktik
penumpukkan barang, sehingga sesuai tujuannya yang ingin meningkatkan
kesejahteraan anggotanya.
9) Melatih masyarakat untuk menggunakan pendapatan nya secara
efektif,menumbuhkan kebiasaan yang baik dalam pola konsumsi, membiasakan
hidup hemat dan mengembangkan jiwa membangun bagi kesejahteraan umat
manusia.

8
b) Bidang sosial
Fungsi koperasi dalam bidang sosial juga erat kaitannya dengan asas dan
prinsip-prinsip yang dianutnya. Karena itulah fungsi ekonomi dan peran sosial
koperasi pada dasarnya saling berkaitan satu sama lain. Fungsi koperasi dibidang
sosial antara lain:
1) Mendidik anggotatanya untuk memiliki semangat bekerjasama baik dalam
masalah-masalah mereka, maupun dalam membangun tatanan sosial yang lebih
berperikemanusiaan.
2) Mendidik aneh iraq anggotanya untuk memiliki semangat berkorban sesuai
dengan kemampuannya masing-masing, demi terwujudnya suatu tatanan sosial
yang adil dan beradab.
3) Mendorong terwujudnya suatu tatanan sosial yang manusiawi yang dibangun
atas rasa persaudaraan dan kekeluargaan.
4) Mendorong terwujudnya suatu tatanan sosial yang bersifat demokratis, yang
menjamin dilindunginya hak dan kewajiban setiap orang.
5) Mendorong terwujudnya suatu kehidupan yang tenteram dan damai.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan materi di atas dapat disimpulkan bahwa koperasi di
Indonesia dalam menjalankan misinya berdasarkan prinsip-prinsip yang ada. Prinsip
tersebut yaitu keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka, pengelolaan dengan
demokratis, pembagian SHU yang adil dan sebanding dengan jasa anggota yang
diberikan, dan kemandirian.
Selain itu, menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan
bahwa koperasi memiliki fungsi dan peranan, yaitu mengembangkan potensi dan
kemampuan ekonomi anggota dan masyarakat, berupaya mempertinggi kualitas
kehidupan manusia, memperkokoh perekonomian rakyat, mengembangkan
perekonomian nasional, serta mengembangkan kreativitas dan jiwa berorganisasi bagi
pelajar bangsa.

B. Saran
Kita sebagai rakyat Indonesia harus terus sadar akan pentingnya peran koperasi
diIndonesia ini. Karena begitu banyak perang penting yang diemban koperasi di
Indonesia. Kita sebagai pemuda Indonesia harus mampu menjadikan koperasi di
Indonesia lebih maju lagi dan berkembang pesat.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://fadlanpramudito.blogspot.com/2014/09/analisis-tentang-3-konsep-koperasi-dan.html
http://rachmadhidayatullah02.blogspot.com/2013/01/peranan-koperasi.html
Baswir, Revrisond.2017. Koperasi Indonesia. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta

11

Anda mungkin juga menyukai