KOPERASI
OLEH
KELOMPOK 1
REGULER MALAM AKUNTANSI A
yang menjiwai dan mendasari setiap gerak langkah usaha dan bekerjanya Koperasi
seorang dengan yang lain, melainkan juga mengatur hubungan Koperasi dengan
Sendi-sendi Dasar Koperasi yang pertama bersumber pada apa yang ditemukan
waktu berdirinya Koperasi di Rochdale pada tahun 1844. Prinsip-prinsip Rochdale itu
ternyata telah dijadikan contoh dan pedoman bagi berbagai Koperasi diseluruh dunia.
setempat. Namun dari masa kemasa sejak disusunnya prinsip-prinsip Rochdale setiap
organisasi Koperasi tetap menggunakan beberapa prinsip tertentu yang sercara mutlak
memberikan ciri-ciri utama kepada Koperasi. Prinsip ini menentukan cara bekerja
Koperasi yang berbeda dengan badan-badan usaha dagang umumnya yang bukan
Koperasi.
2. Adanya ketentuan atau peraturan tentang persamaan hak antara para anggota.
kesukarelaan.
4. Adanya ketentuan atau peraturan tentang partisipasi dari pihak anggota dalam
Menurut Dr. Fauguet prinsip pertama dan kedua mutlak belakunya dalam
Koperasi. Ini berarti bahwa dalam setiap organisasi atau perkumpulan yang mengaku
d. Pembagian sisa hasil usaha kepada anggota sebanding dengan pembelian yang
dipalsukan.
Koperasi.
yang berlaku untuk berbagai negara. Usaha ini dilakukan pada tahun 1930-1934
g. Menyelenggarakan pendidikan.
dasar terakhir sebagai prinsip-prinsip Koperasi, Namun 4 sendi darsa pertama pada
waktu itu diakui sebagai sendi dasar yang diterima penuh sebagai sendi dasar
Koperasi dan 3 sendi dasar lainnya adalah Fakultatip. Sehingga siding ICA di Paris
tahun 1937 memutuskan mencantumkan keempat sendi dasar pertama sebagai sendi
3. Dalam kongresnya pada tahun 1948 bertempatan di Praha, ICA menetapkan dalam
anggaran dasarnya bahwa sesuatu Koperasi dapat menjadi anggota lembaga tersebut
- Keanggotaan sukarela
anggota masing-masing dalam transaksi social atau jasa social dari perkumpulan
4. Pada tahun 1963 dalam Kongres ICA di Bournemounth disususn lagi sebuah
komisi yang bertugas untuk meninjau dan mempelajari sendi-sendi dasar yang belaku
pada berbagai anggota ICA diberbagai negara. Hasil kerja komisi ini dibawa dalam
kongres ICA berikutnya yang berlangsung di Wiena pada tahun 1966 (yakni kongres
ICA ke-23). Perumusan baru tentang sendi-sendi dasar Koperasi hasil Kongres Wiena
- Modal yang berasal dari simpanan uang diberikan pembatasan tingkat bunga
- Sisa hasil usaha, jika ada yang berasal dari usaha Koperasi harus menjadi milik
anggota.
atau koperasi pada suatu negara pada tingkat nasional bahkan Koperasi diseluruh
Yang esensil dalam prinsip-prinsip Koperasi menurut Kongres ICA 1966 (terakhir) ini
Dasar itu untuk diterapkan sesuai keadaan perkembangan Koperasi di negara kita.
tahun 1967 seperti tertera dalam Pasal 6 dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Sifat keanggotaannya sukarela dan terbuka untuk setiap warga negara Indonesia
Sifat sukarela pada keanggotaan Koperasi mengandung perngrtian bahwa setiap orang
sendiri dan kebutuhan yang dirasakan untuk disatukan dalam usaha bersama dibawah
Koperasi. Sifat terbuka berarti bahwa Koperasi tidak boleh mengadakan pembatasan-
juga mempunyai makna bahwa Koperasi terbuka untuk semua orang (warga negara
Indonesia) yang ingin dan bersedia menggunakan jasa-jasa kopersai atau dasar
kesadaran dan kesediaannya untuk mengakui dan menerima hak-hak, tugas dan
dalam koperasi
Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi dalam perkumpulan Koperasi yang
beranggotakan orang-orang tanpa mewakili aliran, golongan atau paham polotik dan
keyakinan perorangan. Ini berarti rapat anggota itu harus benar-benar mewakili
kehendak dan keinginan anggota secara perorangan. Disini juga berlaku ketentuan
bahwa diberikan hak suara yang sama (satu suara untuk satu orang anggota tanpa hak
diwakilkan) pada Koperasi primer sebagai azas pokok dari penghidupan berkoperasi.
Dalam koperasi masing-masing anggota memiliki satu suara berdasarkan prinsip “satu
Sendi dasar ini menunjukan ciri koperasi yang non kapitalis, yakni suatu ciri
bahwa Koperasi itu bukan merupakan perkumpulan modal dimana kepentingan utama
para anggota bukan berdasarkan kemampuan atau pemilikan modalnya yang diikut
sertakan dalam koperasi itu. Pengertian Jasa dalam Koperasi dapat dibentuk jasa yang
anggota petani sayur. Atau jasa yang dinikmati oleh perorangan diantara para
anggotanya. Misalnya dalam koperasi konsumsi siapa yang banyak membeli akan
Pembagian sisa hasil usaha menurut perimbangan jasa yang diberikan itu diatur dalam
penting untuk melaksanakan kegiatan usaha Koperasi.Modal ini antara lain dibentuk
melalui simpanan anggota dalam penggunaanya, modal ini digunakan untuk sebesar-
pada Koperasi-koperasi yang sudah berjalan baik, modalnya diperoleh dari sumber-
Candangan : yakni sisa hasil usaha yang tak dibagikan tetapi disimpan atau digunakan
sebagai cadangan.
Hasil-hasil penyusutan : yakni seagian sisa hasil usaha yang digunakan untuk
menutup susutnya nilai-nilai dari harta benda milik Koperasi yang sudah digunakan.
Pinjaman : yang meliputi semua pinjaman modal yang diperoleh dari pihak ketiga
Dalam ketiga hal sumber modal itu maka terhadap cadanga dan penyusutan
sama sekali tidak diperhitungkan bunga, walaupun dalam teknis pembukaan sekedar
untuk keberan dalam system pembukaan Koperasi bunga itu diperhitungkan secara
administrative.
Ada simpan anggota (simpanan pokok, wajib dan sukarela) Koperasi memberi bunga
secara terbatas.
pemberian bunga untuk simpanan ini terutama terhadap simpanan pokok. Keadaan
Tingkat bunga dibatasi dalam jangka waktu tetentu sesuai dengan kenaikkan dan
Keadaan ini lazimnya ditempuh oleh Koperasi untuk menghadapi masalah praktis
yang dihadapi dalam tataniaga dimana Koperasi masih banyak menghadapi saingan-
Dasar ini memberikan landasan bagi sifat Koperasi dan berwatak social.
Watak social dari koperasi Indonesia memang sangat penting artinya bagi koperasi
sendiri maupun bagi masyarakat dimana koperasi itu bekerja. Dasar ini memberikan
para anggotanya, koperasi harus pula bermanfaat bagi masyarkat sekitarnya. Dasar ini
usaha perseroan.
harus terbuka dalam ketatalaksanaanya bagi semua anggota. Selain itu juga para
pengurus bersedia selalu secara terbuka menyampaikan hasil-hasil yang dicapai dalam
usaha koperasi untuk dinilai oleh para anggota. Karena untuk memungkinkan
penilaian yang baik dan wajar inilah maka ketatalaksanaan Koperasi harus terbuka
dalam ketatalaksanaanya bagi para anggotanya walaupun anggota mempunyai
peranan dalam menentukan jalannya Koperasi. Sifat terbuka ini juga memungkinkan
7. Swadaya, Swakerta dan Swasembada sebagai perceminan dari pada prinsip dasar
Swadaya berasal dari kata Swa = milik sendiri, Daya = sesuatu yang harus
Swakerta berasal dari kata Swa = sendiri, Kerta = sesuatu yang telah dikerjakan. Jadi,
Sendi dasar ini merupakan factor pendorong bagi setiap kemampuan daya
cipta, usaha atau karya serta karsa atau cita-cita dari Koperasi. Tanpa modal atau
unsur kepercayaan dan keyakinan atas kemampuan sendiri maka tak akan mungkin
timbul kegiatan dalam suatu Koperasi. Sementara itu Koperasi dalam setiap
swasembada.
dibagi dalam tiga macam tipe, atas dasar fokus aktivitas pengawasan, antara lain:
mengimplementasikannya.
berupaya untuk:
Proses memberikan pengarahan bukan saja meliputi cara dengan apa petunjuk-
penyerahan.
c. Pengawasan Feed Back (feed back control)
Sifat khas dari metode-metode pengawasan feed back (umpan balik) adalah bahwa
dipusatkan perhatian pada hasil-hasil historikal, sebagai landasan untuk mengoreksi tindakan-
Adapun sejumlah metode pengawasan feed back yang banyak dilakukan yaitu:
C. Metode Pengawasan
Secara garis besar pengawasan dapat dibagi menjadi dua, yaitu metode
produk. Ada beberapa cara yang biasa digunakan untuk mengadakan pengawasan
diperlukan.
Setiap perusahaan mengadakan pengawasan dengan tujuan agar pelaksanaan
Hubungan Kerja antara Manajer dengan Pengurus dan Pihak Lain. Dewasa ini
semakin banyak koperasi yang mengangkat manajer untuk menangani usaha koperasi
dengan berbagai macam alasan. Alasan yang biasa dikemukakan adalah yang
pengurus mempunyai tugas yang lebih luas, yaitu memimpin koperasi secara
manajer. Dari segi waktu, pengurus dipilih hanya untuk jangka waktu tertentu untuk
selain menjadi pengurus koperasi. Sedangkan menjalankan usaha koperasi tidak dapat
pekerjaannya kepada pengurus, bukan kepada orang lain. Manajer hanya boleh
misalnya dalam berhubungan dengan bank, manajer hanya boleh mengadakan kontak
dengan bank untuk hal-hal yang diizinkan oleh pengurus. Di luar hal-hal yang
Administrasi Koperasi
Efisiensi di sini menggambarkan adanya perbandingan yang paling baik antara suatu usaha
dengan hasil yang dicapai dari usaha tersebut. Dilihat dari hasilnya, suatu usaha dikatakan
efisien bila usaha tersebut memberikan hasil yang terbaik. Sebaliknya dilihat dari segi usaha,
suatu usaha dapat dikatakan efisien apabila hasil yang ditentukan dapat dicapai dengan usaha
modal untuk menjalankan usahanya. Ada empat macam modal koperasi menurut
penggunaannya, yaitu
Untuk memenuhi kebutuhannya akan modal, koperasi memiliki beberapa sumber modal,
antara lain: dari anggota, berupa simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela;
dari Sisa Hasil Usaha dan dari luar koperasi, yang dapat berupa pinjaman dari bank maupun
Auditing Koperasi
Koperasi supaya dapat bersaing dengan perusahaan lain harus dalam kondisi sehat,
baik dari sudut organisasi maupun keuangannya. Untuk keperluan tersebut, koperasi harus
menjalani pemeriksaan secara periodik. Pemeriksaan dapat dilakukan oleh pihak intern
Salah satu tugas pengawas adalah memeriksa jalannya koperasi, baik dari aspek
organisasi, manajemen maupun keuangan. Pemeriksaan oleh pihak intern sering kurang
objektif, karena dalam kenyataan memang sulit memeriksa diri sendiri dan mencari kesalahan
sendiri. Selain itu ada kemungkinan anggota pengawas tidak mempunyai bekal pengetahuan
tentang akuntansi.
D. Manajemen Koperasi
sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan.
Koperasi seperti halnya organisasi yang lain membutuhkan manajemen yang baik
terletak pada unsur-unsur manajemen koperasi yaitu rapat anggota, pengurus, dan
jalannya koperasi.
Untuk koperasi yang unit usahanya banyak dan luas, pengurus dimungkinkan
mengangkat manajer dan karyawan. Manajer atau karyawan tidak harus anggota
koperasi dan seyogyanya memang diambil dari luar koperasi supaya pengawasannya
lebih mudah. Mereka bekerja karena ditugasi oleh pengurus, maka mereka juga
http://fekool.blogspot.com/2014/04/pengawasan-koperasi.html
http://peachwindy.blogspot.com/2016/10/sendi-sendi-dasar-koperasi.html
http://blogranda.blogspot.com/2012/11/sendi-sendi-dasar-koperasi.html
http://digilib.uin-suka.ac.id/33541/2/14490059%20-%20BAB%20II%2C%20BAB%20III
%2C%20BAB%20IV.pdf
https://www.google.com/search?
q=Metode+Penelitian+koperasi&safe=strict&rlz=1C1CHBF_enID914ID914&sxsrf=ALeKk0
1GiQ6buW6M-
KY4gA8BdN4Qj9iABQ:1617691177436&ei=KQJsYLmNGtmR9QOmmoroCw&start=10&
sa=N&ved=2ahUKEwj5xfKfgenvAhXZSH0KHSaNAr0Q8tMDegQIARA7&biw=1366&bih
=657