Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA

KULIAH TUGAS 1

Nama Mahasiswa : PUTRI MAWAR SARY

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 044214389

Kode/Nama Mata Kuliah : ADPU4330 / Perkoperasian

Kode/Nama UPBJJ : UPBJJ UT PANGKAL PINANG

Masa Ujian : 2022/23.2(2023.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Menurut pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 25 Tahun 1002 tentang perkoperasian,
koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai
Gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Koperasi merupakan salah satu bentuk solusi pemberdayaan masyarakat karena tujuannya
yang menfokuskan untuk menyejahterkan masyarakat. Dengan memfokuskan tujuan seperti
itu, maka ada perbedaan antara badan usaha koperasi dengan badan usaha lainya.
1. Dasar pendirian dan tujuan
Koperasi memiliki dasar pendirian dan tujuan atas kesamaan cita-cita dan tujuan menjadi
kesejahteraan bersama berdasarkan asas kekeluargaan dan gotong royong. Sementara dasar
pendirian dan tujuan badan usaha lainnya hanya untuk mencari keuntungan sebesar-
besarnya.
2. Keanggotaan
Pada Umumnya keanggotaan koperasi dapat diikuti oleh semua warga negara yang sudah
Dewasa. Sementara untuk keanggotaan dari badan usaha lain, umumnya terbuka hanya
untuk orang yang memiliki modal.
3. Sifat Keanggotaan
Dalam Koperasi, keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan tidak bisa diwakilkan. Dalam
badan usaha lain memiliki ketentuan-ketentuan pembatasan yang disepakati menurut
kriteria pemilik modal
4. Kekuasaan Tertinggi
Kekuasan tertinggi dalam koperasi ada pada Rapat Anggota. Sementara badan usaha lain
biasanya ada pada pemegang saham atau pemodal.
5. Hak Suara Dalam Rapat
Satu anggota dalam sebuah koperasi memilliki satu suara yang tidak dapat diwakikan orang
lain. Sementara dalam badan usaha lain, satu suara atau lebih dapat dimiliki oleh pemodal.
6. Perolehan Modal
Simpanan Anggota menjadi modal koperasi. Sedangkan modal badan usaha lainnya
diperoleh dari penjualan saham, perorangan, atau kelompok.
7. Pembagian Keuangan
Dalam koperasi terdapat pembagian SHU menurut jasa anggota, sedangkan dalam badan
usaha lain tidak ada pembagian SHU.
8. Tingkat Bunga atas Modal
Tingkat bunga atas modal dalam koperasi dibatasi. Sedangnkan dalam badan usaha lainnya
tidak dibatasi, dan disesuaikan dengan tingkat bunga yang berlaku.
9. Usaha dan Manajemen
Keuangan koperasi bersifat terbuka, sedangkan keuangan pada badan usaha lain bersifat
tertutup.
2. Koperasi merupakan organisasi atau perkumpulan yang bekerja sama secara kekeluargaan dalam
menjalankan usaha untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan sebagai salah satu penggerak
perekonomian negara. Namun perkembangan koperasi di Indonesia sampai tahun 2009 tidak
termasuk ke dalam koperasi kelas dunia menurut International. Cooperative Alliance (ICA) jika
dibandingkan dengan beberapa koperasi di negara lain seperti Swedia, Amerika Serikat, dan Korea
Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah perkembangan koperasi dan
karakteristik koperasi di Indonesia dibandingkan dengan Swedia, Amerika Serikat, dan Korea
Selatan. Selain itu pembahasan lebih diperdalam dengan analisis ekonomi politik seperti liberal,
sosial-demokrat, dan heterodoks. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
dengan teknik pengumpulan data triangulasi. Metode yang digunakan adalah analisis isi (content
analysis) secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa perkembangan koperasi
dan karakteristik koperasi disetiap negara tidak selalu sama atau terdapat keragaman dengan
ekonomi politik yang berkembang dalam perekonomian suatu negara.

Berdasarkan UU perkoperasian tersebut maka prinsip-prinsip koperasi indnesia adalah sebagai


berikut.

a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka


b. Pengelolaan dilakukan secara dekmokratis
c. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil dan sebanding dengan besarnya jasa usaha
masing-masing anggota.
d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
e. Kemandirian
Dalam mengembangkan koperasi maka koperasi melaksanakan pula prinsip koperasi sebagai
berikut

a. Pendidikan perkoperasian
b. Kerjasama antar koperasi
Apabila kita bandingkan antara prinsip-prinsip menurut UU No.25 Tahun 1992 dengan prinsip-
prinsip ICA 1995 maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

a. Prinsip keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka (UU No.25 Tahun 1992) sesuai dengan
prinsip pertama ICA
b. Prinsip pengelolaan dilakukan secara demokratis (UU No. 25 Tahun 1992) sesuai dengan
prinsip kedua ICA
c. Jasa usaha masing-masing anggota (UU No.25 tahun 1992) terkandung pada prinsip ketiga
ICA. Meskipun demikian, pada prinsip ICA, lebih ditekankan pada partisipasi ekonominya.
Dibandingkan dengan pembagian SHU-nya.
d. Prinsip pemberian balas jasa yang terbatas pada modal (UU No.25 Tahun 1992) terkandung
pada prinsip ketiga ICA.
e. Prinsip kemandirian (UU No.25 Tahun 1992) sesuai dengan prinsip kelima ICA.
f. Prinsip kerja sama antarkoperasi (UU No.25 Tahun 1992) sesuai denga prinsip keenam ICA.
Sedangkan prinsip ICA kepedulian terhadap masyarakat, tidak terdapat dalam prinsip-prinsip
UU No.25 Tahun 1992.

3. karena Aliran yang berkeinginan untuk menjadi koperasi sebagai batu loncatan untuk mencapai
sosialisme atau disebut dengan (aliran socialist). aliran sosialis ini tidak terlepas dari berbagai
keburukan yang ditimbulkan oleh sistem kapitalisme. Karena itu pada abad XIX pertumbuhan
koperasi di negara-negara barat sangat didukung oleh kaum sosialis. Menurut aliran ini koperasi
dipandang sebagai alat yang paling efektif untuk mencapai kesejahteraan masyarakat disamping itu
menyatukan rakyat lebih mudah melalui organisasi koperasi. Akan tetapi dalam perkembangannya,
kaum sosialis kurang berhasil memanfaatkan koperasi bagi kepentingan mereka. Kemudian kaum
sosialis diantaranya berkembang menjadi kaum komunis mengupayakan gerakan koperasi sebagai
alat sistem komunis sendiri. Koperasi dijadikan sebagai alat  ESPA4323/MODUL 1 1.5
pemerintah dalam menjalankan program-programnya sehingga otonomi koperasi menjadi hilang.
Aliran ini banyak dijumpai di negara Eropa Timur dan Rusia

4. pada zaman penjajahan Belanda , pada awalnya koperasi diperkenalkan dalam bentuk koperasi
simpan pinjam model Schulze-Delitzch, kemudian model Raiffeisen dan selanjutnya koperasi
sebagai organisasi ekonomi yang bersifat swadaya, banyak dipergunakan para pejuang
kemerdekaan sebagai cara untuk menyadarkan rasa harga diri bangsa Indonesia. Hal ini sulit
dilakukan pada zaman jepang karena koperasi dipergunakan sebagai alat pemerintah penjajahan
yang semata-mata untuk mendistribusikan barang kebutuhan sehari-hari. Alat perlengkapan
organisasi menjadi tidak berfungsi sama sekali.

Anda mungkin juga menyukai