Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : FABELA PRATAMA ANGGRAENI

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 044001485

Kode/Nama Mata Kuliah : ADPU4330/Perkoperasian

Kode/Nama UPBJJ : 18/UPBJJ PALEMBANG

Masa Ujian : 2022/23.2(2023.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
ADPU4330-3

NASKAH TUGAS MATA KULIAH


UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2022/23.2 (2023.1)

Fakultas : FHISIP/Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Kode/Nama MK : ADPU4330/Perkoperasian
Tugas 1

No. Soal
1. Dibandingkan dengan definisi Koperasi dalam Undang-undang sebelumnya (UU No. 12 Tahun 1967)
maka definisi Koperasi dalam UU No. 25 Tahun 1992 lebih menegaskan koperasi sebagai “badan
usaha”. Meskipun demikian, sebagai badan usaha, koperasi dapat dibedakan dengan badan usaha
lain bukan Koperasi.

Analisislah dengan detail perbedaan Koperasi sebagai badan usaha dengan badan usaha lain bukan
Koperasi!

2. Di Indonesia prinsip-prinsip Koperasi yang berlaku adalah yang tercantum dalam undang-undang
koperasi, yang pada saat ini adalah Undang-undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.

Berdasarkan UU Perkoperasian tersebut maka buatlah analisis disertai dengan contoh prinsip-prinsip
Koperasi Indonesia!

3. Koperasi tumbuh dari kalangan rakyat dengan aneka jenis dan bentuknya yang tersebar di berbagai
negara. Koperasi-koperasi itu tumbuh dan berkembang di negara-negara yang menganut paham
demokrasi, sebab disanalah rakyat mempunyai kesempatan untuk melakukan sesuatu sesuai dengan
pilihannya. Koperasi dibentuk dan dibangun oleh orang-orang yang mempunyai kepentingan dan cita-
cita yang sama dan diselenggarakan dengan cara demokrasi.
Koperasi pada mulanya tumbuh dan berkembang bersama dengan munculnya pikiran manusia
tentang pembaharuan kehidupan masyarakat. Dalam hubungan ini, gerakan sosialis memegang
peranan dalam mempelopori pesatnya pertumbuhan koperasi melalui aliran mereka yang terkenal
Socialist School atau Mazhab Sosialis.

Berikan analisis yang mendalam mengapa pertumbuhan koperasi sangat dipengaruhi oleh gerakan
sosialis dengan aliran-aliran sosialisnya!

4. Sejarah perkembangan koperasi di Indonesia sudah dimulai sejak masa penjajahan Belanda
pada penghujung abad ke-19. Meskipun usaha pengembangan koperasi itu masih terbatas di
kalangan pegawai negeri (kaum priayi), embrio bentuk kerja sama ekonomi yang berasaskan
demokrasi tersebut terus berkembang meskipun lambat dan melalui jalan panjang yang berliku-liku.
Setelah penjajahan Belanda selesai, masih diteruskan dengan penjajahan Jepang sebelum
Indonesia mencapai kemerdekaan.

Analisislah persamaan dan perbedaan perkembangan Koperasi di Indonesia di masa penjajahan


Belanda dengan masa penjajahan Jepang!
JAWABAN :

1. Koperasi adalah kumpulan orang bukan kumpulan modal sebagaimana perusahaannon koperasi.
Sedangkan Badan Usaha Non Koperasi yang merupakan kumpulan modal merupakan karakteristik
dari perusahaan bisnis modern, dimana terdapat pembedaan antara pemilik modal (owner) dengan
pelaksana (manajer). Manajer berperan mencari keuntungan sebanyak mungkin agar ia tidak dipecat
oleh ownernya.
Dalam Badan Usaha Non Koperasi, suara ditentukan oleh besarnya jumlah kepemilikan saham atau
modal, sementara dalam koperasi setiap anggota memiliki jumlah suara yang sama yaitu satu orang
anggota memiliki satu suara dan tidak bisa diwakilkan. Dalam Badan Usaha Non Koperasi (bisnis),
pemegang saham mayoritas adalah penentu suara dan keputusan. Sesuai dengan tujuan koperasi, yaitu
melayani kebutuhan anggotanya, karena pendirian koperasi didasarkan kepada kebutuhan para
anggotanya yang sama maka bidang usaha koperasi akan sama dengan kebutuhan para anggotanya.
Sedangkan tujuan dari Badan Usaha Non Koperasi adalah mendapatkan keuntungan setinggi
mungkin, sementara koperasi memberikan manfaat pelayanan ekonomi yang sebaik-baiknya kepada
anggota.
Tujuan utama koperasi adalah memberikan pelayanan ekonomi sebaik mungkin pada anggotanya.
Tujuan utama Badan Usaha Non Koperasi adalah mendapatkan keuntungan setinggi mungkin yang
ketika tidak diperoleh, maka pemilik modal (pemegang saham) bisa memecat manajernya.

2. Prinsip-prinsip Koperasi Indonesia


a) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka, siapa pun boleh menjadi anggota koperasi
tertentu. Pengelolaan dilakukan secara demokrasi, terbuka terhadap masukan anggota dan
dilaksanakan juga demi kepentingan anggota koperasi. Menjadi anggota koperasi tidak boleh
dipaksakan oleh siapa pun. Dalam keanggotaan tidak dilakukan pembatasan atau diskriminasi
dalam bentuk apapun.
b) Pembagian SHU dilakukan secara adil dan terbuka sesuai dengan jasa usaha masing-masing
anggota, sesuai dengan kesepakatan bersama
c) Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal, artinya juga tak melebihi aturan suku
bunga dasar yang berlaku.
d) Kemandirian; masing-masing anggota memiliki fungsi, tugas, dan wewenang masing-masing
dan harus berperan aktif semuanya.
e) Dapat berdiri sendiri, tanpa tergantung pada pihak lain yang dilandasi oleh kepercayaan
kepada pertimbangan, keputusan dan usaha sendiri.
f) Pendidikan perkoperasian yang sama bagi anggota koperasi, untuk meningkatkan
keterampilan dan pengetahuannya.
g) Kerja sama antar koperasi, untuk meningkatkan kesejahteraan koperasi dengan bekerja sama
dengan koperasi yang lain.

3. Koperasi membentuk suatu dasar suatu organisasi kemasyarakatan (sosial) yang berada dengan
bentuk dan cita-cita sistem kapitalisme yang berkuasa di banyak negara barat pada waktu itu. Motif
utama sistem kapitalis adalah mencapai laba sebesar-besarnya. Sistem ini membuat kaum buruh
menjadi kaum yang tertindas. Gerakan sosialis menyadari kelemahan sistem kapitalis ini dan berusaha
melenyapkannya. Gerakan sosial menganggap bahwa melalui perkumpulan koperasi adalah cara
paling praktis bagi kaum buruh dan produsen kecil untuk melepaskan diri dari cengkraman kaum
kapitalis. Oleh karena itu gerakan sosialis sangat menganjurkan berdirinya koperasi. Namun dalam
perkembangan kemudian, gerakan koperasi menempuh jalan sendiri. Gerakan ini berbeda dengan
gerakan sosialis, baik dalam cita-cita maupun cara-cara yang ditempuh dalam mencapai tujuannya.
Akan tetapi sekarang koperasi bahkan tumbuh dan berkembang di negara-negara yang menganut
sistem kapitalisme. Sebab koperasi dewasa ini dapat menjadi gerakan pengimbangan yang mampu
melenyapkan keburukan-keburukan sistem kapitalisme tersebut. Bisa dimaklumi bila kini koperasi
tumbuh di setiap negara.

4. Sejarah Koperasi di Indonesia, pada tahun 1908 Boedi Oetomo mencoba memajukan koperasi-
koperasi rumah tangga, koperasi toko, yang selanjutnya menjadi koperasi konsumsi yang di dalam
perkembangannya kemudian menjadi koperasi batik. Gerakan Boedi Utomo pada tahun 1908 dengan
dibantu oleh Serikat Islam inilah yang melahirkan koperasi pertama kali di Indonesia perkembangan
koperasi pada waktu itu kurang memuaskan, karena adanya hambatan yang datang dari pemerintah
Belanda. Meskipun perkembangan koperasi kurang lancar, pemerintah belanda tetap khawatir jika
koperasi makin tumbuh dan berkembang di kalangan Bumi Poetra. Agar perkembangan koperasi
tidak makin meluas, pemerintah belanda pada tahun 1915 berusaha mengatur kehidupan koperasi
dengan suatu Undang-undang. Dengan keluarnya UU koperasi tahun 1927,maka koperasi di
Indonesia mulai berkembang dan bangkit lagi. Selain koperasi-koperasi lama yang dirintis oleh
Serikat Islam, Boedi oetom, Partai Nasional Indonesia, maka bermunculanlah koperasi-koperasi
lainnya seperti koperasi kredit, koperasi perikanan dan koperasi kerajinan. Akan tetapi koperasi ini
mundur lagi karena mendapat saingan berat dari kaum pedagang yang mendapat fasilitas dari
Pemerintah Belanda. Pada tahun 1933, Pemerintah Belanda mengeluarkan lagi peraturan koperasi
sebagai pengganti peraturan koperasi tahun 1915. Peraturan baru ini tidak ada bedanya dengan
peraturan koperasi tahun 1915, peraturan ini sama sekali tidak cocok dengan kondisi rakyat Indonesia,
akibatnya koperasi semakin mundur saja dengan keluarnya peraturan tersebut. Jawatan Koperasi pada
tahun 1935 dipindahkan dari Departemen Dalam Negeri ke Departemen Ekonomi karena banyaknya
kegiatan di bidang ekonomi pada waktu itu dan dirasakannya bahwa koperasi lebih sesuai berada di
bawah Departemen Ekonomi.
Pada Tahun 1937 dibentuklah koperasi simpan pinjam yang diberi bantuan modal oleh
pemerintah, dengan tugas sebagai koperasi pemberantas hutang rakyat, terutama kaum tani yang tidak
lepas dari cengkeraman kaum pengijon dan lintah darat. Selanjutnya pada tahun 1939 Jawatan
koperai yang berada di bawah Departemen Ekonomi, diperluas ruang lingkupnya menjadi jawatan
koperasi dan perdagangan dalam negeri. Hal ini disebabkan karena koperasi pada waktu itu belum
mampu untuk mandiri, sehingga pemerintah penjajah Belanda ini menaruh perhatian dengan
memberikan bimbingan, penyuluhan, pengarahan dan sebagainya tentang bagaiman cara koperasi
dapat memperoleh barang dan memasarkan hasilnya. Perhatian yang diberikan oleh Pemerintah
Penjajah tersebut dimaksudkan agar koperasi dapat bangkit dan berkembang serta mampu mengatasi
dirinya sendiri.
Sedangkan pada pejajahan Jepangperanan koperasi menjadi berubah lagi. Koperasi yang
bercirikan demokrasi sudah tidak ada lagi, karena oleh Balatentara Jepang sebagai penguasa pada
waktu itu, koperasi dijadikan sebagai alat pendistribusian barang-barang keperluan tentara Jepang.
Koperasi-koperasi yang ada ini diubah menjadi Kumiai, yang berfungsi sebagai pengumpul barang
untuk keperluan perang.
Pada masa ini, koperasi tidak mengalami perkembangan bahkan semakin hancur. Hal ini
disebabkan karena adanya ketentuan dari penguasa Japang bahwa untuk mendirikan koperasi harus
mendapatkan izin dari pemerintah setempat dan biasanya izin tersebut sangat dipersulit.

Anda mungkin juga menyukai