Anda di halaman 1dari 34

•Konsep Koperasi Barat

Konsep
•Konsep Koperasi Sosialis
Koperasi •Konsep Koperasi Negara Berkembang

Latar Belakang •Keterkaitan ideologi, sistem


Timbulnya perekonomian dan aliran koperasi

Koperasi •Aliran koperasi

Sejarah •Sejarah lahirnya koperasi


Perkembangan •Sejarah perkembangan koperasi di
Koperasi Indonesia
Koperasi merupakan organisasi swasta, yang
dibentuk secara sukarela oleh orang-orang
yang mempunyai persamaan kepentingan,
dengan maksud mengurusi kepentingan para
anggotanya serta menciptakan keuntungan
timbal balik bagi anggota koperasi maupun
perusahaan koperasi.
 Keinginan individu dapat dipuaskan dengan cara
bekerjasama antar sesama anggota, dg saling
membantu dan saling menguntungkan
 Setiap individu dg tujuan yang sama dapat
berpartisipasi untuk mendapatkan keuntungan
dan menanggung risiko bersama
 Hasil berupa surplus/keuntungan didistribusikan
kepada anggota sesuai dengan metode yang
telah disepakati
 Keuntungan yang belum didistribusikan akan
dimasukkan sebagai cadangan koperasi
 Promosi kegiatan ekonomi anggota
 Pengembangan usaha perusahaan koperasi
dalam hal investasi, formasi permodalan,
pengembangan SDM, pengembangan keahlian
untuk bertindak sebagai wirausahawan dan
bekerjasama antar koperasi secara horizontal dan
vertikal
 Pengembangan Kondisi sosial ekonomi
sejumlah produsen skala kecil maupun
pelanggan
 Mengembangkan inovasi pada perusahaan
skala kecil
 Memberikan distribusi pendapatan yang lebih
seimbang dg pemberian harga yang wajar
antara produsen dg pelanggan, serta pemberian
kesempatan yang sama pada koperasi dan
perusahaan kecil.
Koperasi direncanakan dan dikendalikan oleh
pemerintah dan dibentuk dengan tujuan
merasionalkan produksi, untuk menunjang
perencanaan nasional.

Menurut konsep ini, koperasi tidak berdiri sendiri


tetapi merupakan subsistem dari sistem
sosialisme untuk mencapai tujuan sistem
sosialis-komunis
 Koperasi sudah berkembang dengan ciri tersendiri, yaitu
dominasi campur tangan pemerintah dalam pembinaan
dan pengembangannya.

 Perbedaan dengan Konsep Sosialis :


Konsep Sosialis : tujuan koperasi untuk merasionalkan
faktor produksi dari kepemilikan pribadi ke pemilikan
kolektif
Konsep Negara Berkembang : tujuan koperasi adalah
meningkatkan kondisi sosial ekonomi anggotanya.
 Keterkaitan Ideologi, Sistem Perekonomian
dan Aliran Koperasi
 Aliran Koperasi
Menjiwai Menjiwai

Sistem Aliran
Ideologi Perekonomian Koperasi

Menjiwai
Ideologi Sistem Aliran
Perekonomian Koperasi
Liberalisme/Kapit Sistem Ekonomi Yardstick
alisme Bebas Liberal

Komunisme / Sistem Ekonomi Sosialis


Sosialisme Sosialis

Tidak termasuk Sistem Ekonomi Persemakmuran


Liberalisme dan Campuran (Commonwealth)
Sosialisme
Aliran Koperasi

Aliran
Aliran Yardstick Aliran Sosialis Persemakmuran
(Commonwealth)
 Dijumpai pada negara yang berideologi kapitalis atau
yang menganut perekonomian Liberal.
 Koperasi dapat menjadi kekuatan untuk
mengimbangi, menetralisasikan dan mengoreksi
 Pemerintah tidak melakukan campur tangan
terhadap jatuh bangunnya koperasi di tengah
masyarakat. Maju tidaknya koperasi terletak di
tangan anggota koperasi sendiri
 Pengaruh aliran ini sangat kuat, terutama dinegara
barat dimana industri berkembang dengan pesat.
Seperti di AS, Perancis, Swedia, Denmark, Jerman,
Belanda dll.
 Koperasi dipandang sebagai alat yang paling
efektif untuk mencapai kesejahteraan masyarakat,
disamping itu menyatukan rakyat lebih mudah
melalui organisasi koperasi.
 Pengaruh aliran ini banyak dijumpai di negara
Eropa Timur dan Rusia
 Koperasi sebagai alat yang efisien dan efektif dalam
meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat.
 Koperasi sebagai wadah ekonomi rakyat berkedudukan
strategis dan memegang peranan utama dalam struktur
perekonomian masyarakat
 Hubungan Pemerintah dengan gerakan koperasi bersifat
“Kemitraan (partnership)”, dimana pemerintah
bertanggung jawab dan berupaya agar iklim
pertumbuhan koperasi tercipta dengan baik.
Membagi koperasi menjadi 4 aliran atau schools
of cooperatives berdasarkan peranan dan
fungsinya dalam konstelasi perekonomian
negara, yakni :
 Cooperative Commonwealth School
 School of Modified Capitalism / School of
Competitive Yardstick
 The Socialist School
 Cooperative Sector School
 Aliran ini merupakan cerminan sikap yang
menginginkan dan memperjuangkan agar prinsip
koperasi diberlakukan pada bagian luas kegiatan
manusia dan lembaga, sehingga koperasi memberi
pengaruh dan kekuatan yang dominan di tengah
masyarakat.
 M. Hatta dalam pidatonya tgl. 23 Agustus 1945 dg
judul “Indonesia Aims and Ideals”, mengatakan
bahwa yang dikehendaki bangsa Indonesia adalah
suatu kemakmuran masyarakat yang berasaskan
koperasi (what we Indonesias want to bring into
existence is a Cooperative Commonwealth)
Suatu paham yang menganggap koperasi sebagai
suatu bentuk kapitalisme, namun memiliki suatu
perangkat peraturan yang menuju pada
pengurangan dampak negatif dari kapitalis
* The Socialist School
Suatu paham yang menganggap koperasi
sebagai bagian dari sistem sosialis

* Cooperative Sector School


Paham yang menganggap filsafat
koperasi sebagai sesuatu yang berbeda
dari kapitalisme maupun sosialisme, dan
karenanya berada di antara kapitalis dan
sosialis
Sejarah Perkembangan Koperasi

Sejarah
Sejarah
Perkembangan
Lahirnya
Koperasi di
Koperasi
Indonesia
A. Tahun 1844 di Rochdale Inggris, lahirnya koperasi
modern yang berkembang dewasa ini. Th 1852 jumlah
koperasi di Inggris sudah mencapai 100 unit.

 Prinsip Koperasi Rochdale :


1. Keanggotaan bersifat terbuka
2. Pengawasan secara demokratis
3. Bunga yang terbatas atas modal
4. Pembagian SHU yang sesuai dengan jasa anggota
5. Penjualan dilakukan sesuai dengan harga pasar yg
berlaku dan secara tunai
6. Tidak ada diskriminasi berdasarkan ras, suku,
agama dan politik
7. barang yg dijual harus asli, tdk rusak atau palsu
8. pendidikan terhadap anggota secara
berkesinambungan
B. 1862 dibentuklah Pusat Koperasi Pembelian “The
Cooperative Whole Sale Society (CWS)

C. 1818 – 1888 koperasi berkembang di Jerman


dipelopori oleh Ferdinan Lasalle, Fredrich W. Raiffesen

D. 1808 – 1883 koperasi berkembang di Denmark


dipelopori oleh Herman Schulze
Sendi dasar organisasi koperasi :
1. Prinsip menolong diri sendiri,
2. Prinsip pengurus/mengelola sendiri,
3. Mengawasi sendiri
yang dilakukan oleh para anggota
E. 1896 di London terbentuklah ICA
(International Cooperative Alliance) maka
koperasi telah menjadi suatu gerakan
internasional
Prinsip koperasi yang dikembangkan oleh
ICA :
1. Keanggotaan bersifat terbuka dan sukarela
2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis
3. Partisipasi anggota dalam ekonomi
4. Kebebasan dan otonomi
5. Mengembangkan pendidikan, pelatihan dan
informasi
6. Kerjasama antar koperasi
7. Bekerjasama untuk kepentingan komunitas
 1895 di Leuwiliang didirikan pertama kali koperasi
di Indonesia (Sukoco, “Seratus Tahun Koperasi di
Indonesia”). Raden Ngabei Ariawiriaatmadja, Patih
Purwokerto dkk mendirikan Bank Simpan Pinjam
untuk menolong teman sejawatnya para pegawai
negeri pribumi melepaskan diri dari cengkeraman
pelepas uang.
 1920 diadakan Cooperative Commissie yang
diketuai oleh Dr. JH. Boeke sebagai Adviseur
voor Volks-credietwezen. Komisi ini diberi tugas
untuk menyelidiki apakah koperasi bermanfaat di
Indonesia.
 12 Juli 1947, diselenggarakan kongres gerakan
koperasi se Jawa yang pertama di Tasikmalaya
 1960 Pemerintah mengeluarkan Peraturan
Pemerintah No. 140 tentang Penyaluran Bahan
Pokok dan menugaskan koperasi sebagai
pelaksananya.
 1961, diselenggarakan Musyawarah Nasional
Koperasi I (Munaskop I) di Surabaya untuk
melaksanakan prinsip Demokrasi Terpimpin
dan Ekonomi Terpimpin
 1965, Pemerintah mengeluarkan Undang-
Undang No. 14 th 1965, dimana prinsip
NASAKOM (Nasionalis, Sosialis dan Komunis)
diterapkan di Koperasi. Tahun ini juga
dilaksanakan Munaskop II di Jakarta
 1967 Pemerintah mengeluarkan Undang-
Undang No. 12 tahun 1967 tentang Pokok
Pokok Perkoperasian disempurnakan dan
diganti dengan UU no. 25 tahun 1992
tentang Perkoperasian
 Peraturan Pemerintah No.9 tahun 1995
tentang kegiatan Usaha Simpan Pinjam dan
Koperasi
 Pada UU No. 25 tahun 1992, prinsip
koperasi dinyatakan sbb :
1. Keanggotaan bersifat terbuka dan sukarela
2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis
3. Pembagian SHU dilakukan secara adil
sebanding dengan bsarnya jasa usaha
masing2 anggota
4. Pemberian balas jasa yang terbatas pada
modal
5. Kemandirian
6. Pendidikan perkoperasian
7. Kerjasama antarkoperasi
Dampak Dekrit Presiden dan Manipol terhadap Undang-Undang No.
79 Tahun 1958 tentang Perkumpulan Koperasi adalah undang-undang yang
belum berumur panjang itu telah kehilangan dasar dan tidak sesuai lagi
dengan jiwa dan semangat UUD 1945 dan Manipol. Karenanya untuk
mengatasi keadaan itu maka di samping Undang-Undang No. 79 Tahun 1958
tentang Perkumpulan Koperasi dikeluarkan pula Peraturan Pemerintah No. 60
Tahun 1959 tentang Perkembangan Gerakan Koperasi. Dalam tahun 1960
Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 140 tentang penyaluran
bahan pokok dan penugasan Koperasi untuk melaksanakannya. Dengan
peraturan ini maka mulai ditumbuhkan koperasi-koperasi konsumsi.
Ketetapan MPRS No.II/MPRS/1960 menetapkan bahwa sektor perekonomian
akan diatur dengan dua sektor yakni sektor Negara dan sektor koperasi,
dimana sektor swasta hanya ditugaskan untuk membantu. Pada saat mulai
dikemukakan ide pengaturan ekonomi dengan prinsip Demokrasi dan
Ekonomi Terpimpin. Undang-undang No. 79 tahun 1958 tentang
Perkembangan Gerakan Koperasi. Peraturan ini membawa konsep
pengembangan koperasi secara massal dan seragam.
 Setelah pemerintahan Orde Baru tumbang
dan digantikan oleh reformasi,
perkembangan koperasi mengalami
peningkatan. Dalam era reformasi
pemberdayaan ekonomi rakyat kembali
diupayakan melalui pemberian kesempatan
yang lebih besar bagi usaha kecil dan
koperasi. Untuk tujuan tersebut seperti sudah
ditetapkan melalui GBHN Tahun 1999.
 Di era reformasi, kebijakan pengembangan koperasi
menjadi tanggung jawab Kementrian Koperasi dan Usaha
Kecil Menengah. Mengacu pada Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 09/M/2005 tanggal 31 Januari
2005 bahwa kedudukan Kementerian Koperasi dan UKM
adalah unsur pelaksana pemerintah dengan tugas
membantu Presiden untuk mengkoordinasikan perumusan
kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan
pemberdayaan Koperasi dan UMKM di Indonesia. Tugas
Kementerian Koperasi dan UKM adalah merumuskan
kebijakan dan mengkoordinasikan perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan serta pengendalian
pemberdayaan koperasi dan UMKM di Indonesia.
 TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai