Anda di halaman 1dari 40

Gambaran Umum Koperasi

KELOMPOK 2

•LAUCHIA VIANDRA
•MUVIRA WINDI
•NISRINA CHAIRUNNISA
A. Konsep Koperasi, Ideologi Dan
Aliran Koperasi
1. Konsep Koperasi Barat

Konsep koperasi Negara barat adalah konsep yang menjelaskan


bahwa koperasi adalah organisasi atau kelompok swasta yang didirikan atau
dibentuk oleh orang-orang dengan sukarela yang mempunyai tujuan dan latar
belakang yang sama untuk mensejahterakan dan menciptakan keuntungan bagi
anggota-anggotanya maupun perusahaan koperasi. Disini keinginan individu
dapat dipuaskan dengan saling bekerjasama antar anggotanya, dengan saling
membantu dan saling menguntungkan. Hasil dari kerjasama tersebut berupa
surplus akan dibagikan secara merata kepada setiap anggotanya dengan
menggunakan metode yang telah disepakati sebelumnya. Hasil keuntungan
yang belum didistribusikan kepada anggotanya akan dimasukan sebagai
cadangan koperasi.
Unsur-unsur positif konsep koperasi barat :
a. keinginan individu dapat dipuaskan dengan cara bekerja sama antar sesama
anggota, dengan saling membantu dan saling menguntungkan
b. setiap individu dengan tujuan yang sama dapat berpartisipasi untuk
mendapatkan keuntungan dan menanggung resiko bersama
c. haasil berupa surplus/keuntungan didistribusikan kepada anggota sesuai
dengan metode yang telah disepakati
d. keuntungan yang belum didistribusikan akan dimasukan sebagai cadangan
koperasi

Dampak langsung koperasi terhadap anggotanya :


• promosi kegiatan ekonomi anggotanya
• pengembangan usaha perusahaan koperasi dalam hal investasi, formasi
permodalan, pengembangan SDM, pengembangan keahlian untuk bertidak
sebagai wirausahawan dan bekerja sama antar koperasi secara horizontal dan
vertikal
Dampak tidak langsung koperasi terhadap anggotanya :
• pengembangan kondisi sosial ekonomi sejumlah produsen skala kecil
maupun pelanggan
• mengembangkan inovasi pada perusahaan skala kecil
• memberikan distribusi pendapatan yang lebih seimbang dengan pemberian
harga yang wajar antar produsen dengan pelanggan, serta pemberian
kesempatan yang sama kepada koperasi dan perusahaan kecil
2. Konsep Koperasi Sosialis

Konsep koperasi sosialis adalah konsep yang menjelaskan bahwa


koperasi direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah serta dibentuk dengan
tujuan merasionalkan produksi, untuk menunjang perencanaan nasional. Dan
menurut konsep ini koperasi tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan subsistem
dari sistemsosialisme untuk mencapai tujuan-tujuan sistemsosialis-komunis.
Menurut konsep ini koperasi tidak bekerja sendiri tetapi merupakan subsistem
dari sistem sosialisme untuk mencapai tujuan-tujuan sistem sosialiskomunis
3. Konsep Koperasi Negara
Berkembang
Konsep koperasi Negara berkembang adalah konsep yagn
menjelaskan bahwa koperasi sudah berkembang dari ciri tersendiri, yaitu
campur tangan pemerintah dalam pembinaan dan pengembangannya. Berbeda
dengan konsep koperasi sosialis, pada konsep koperasi sosisalis disana tujuan
koperasi untuk merasionalkan faktor produksi dari sifat kepemiikan pribadi
menjadi kepemilikan kolektif, sedangkan konsep koperasi Negara berkembang
tujuannya adalah meningkatakan kondisi sosial ekonomi . Koperasi sudah
berkembang dengan ciri tersendiri, yaitu dominasi campur tangan pemerintah
dalam pembinaan dan pengembangannya.
B. Latar Belakang Timbulnya Aliran
Koperasi
1. Aliran Yardstick

Aliran Yardstick dijumpai pada Negara-negara yang berideologi


kapitalis. Atau yang menganut perekonomian liberal. Disini koperasi dapat
dijadikan kekuatan untuk mengimbangi, menetralisasikan, dan mengoreksi.
Pemerintah tidak melakukan campur tangan terhadap jatuhbangunnya koperasi
ditengah-tengah masyarakat. Jatuhbangunnya dan maju atau tidaknya sebuah
koperasi terletak pada tangan anggota koperasi itu sendiri. Dan pengaruh
aliran ini sangat kuat pada Negara-ngara barat, terutama pada Negara AS,
Prancis, Swedia, Denmark, Jerman, Belanda dimana kegiatan industri
berkembang dengan pesat.
2. Aliran Sosialis

Dalam aliran sosialis ini koperasi dianggap sebagai alat yang paling efektif
untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Disamping itu juga koperasi juga
dianggap alat yang paling efektif untuk menyatukan masyarakat. Pengaruh
aliran ini banyak dijumpai di Negara Eropa Timur dan Rusia.
3. Aliran Persemakmuran
(Commonwealth)

Dalam aliran Persemakmuran (Comonwealth) ini koperasi sebagai alat yang


efisien dan efektif dalam meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat.
Koperasi sebagai wadah ekonomi rakyat berkedudukan strategis dan
memegang peran utama dalam struktur perekonomian masyarakat. Hubungan
pemerintah dengan koperasi bersifat “kemitraan” (partnership), dimana
pemerintah bertanggung jawab dan berupaya agar iklim pertumbuhan
koperasi tercipta dengan baik.
C. Sejarah Perkembangan Koperasi
Menurut sejarah, lahirnya koperasi pada tahun 1844 di Rochdale Inggris, lahirnya
koperasi modern yang berkembang dewasa ini sedangkan pada tahun 1852 jumlah
koperasi di Inggris sudah mencapai 100 unit setelah itu 1862 dibentuk Pusat Koperasi
Pembelian “TheCooperative Whole Sale Society (CWS) sampai pada tahun 1818-
1888 koperasi berkembang di Jerman dipelopori oleh Ferdinan Lasalle, Fredrich W.
Raiffesen lalu pada tahun 1803-1883 koperasi berkembang di Denmark dipelopori
oleh Herman Schulze dan pada tahun 1896 di London terbentuklah ICA (International
Cooperative Alliance) maka koperasi telah menjadi suatu gerakan internasional.

Sejarah Perkembangan Koperasi 1895 di Leuwiliang didirikan pertama kali di


Indonesia (sukoco,”Seratus Tahun Koperasi di Indonesia”). Raden Ngabei
Ariawiriaatmadja, Patih Purwokerto dan kawan-kawan mendirikan Bank Simpan
Pinjam untuk menolong teman sejawatnya para pegawai negri pribumi melepaskan
diri dari cengkraman pelepas uang. Bank Simpan Pinjam tersebut, semacam Bank
Tabungan jika dipakai istilah UU No.14 tahun 1967 tentang pokok-pokok Perbankan,
diberi nama “De Poerwokertosche Hulp-en Spaarbank der InlandscheHoofden”Bank
Simpan Pinjam para ‘priyayi’ purwokerto atau dalam bahasa Inggris “The
PurwokertoMutual Loan And Saving Bank for Native Civil Servants 1920 diadakan
Cooperative Commissie yang diketuai oleh Dr. JH. Boekesebagai Adviseurvoor
Volkscredietwezen.
Komisi ini diberi tugas untuk menyelidiki apakah koperasi berjalan
dengan baik dan bermanfaat di Indonesia, pada tanggal 12 Juli 1947,
diselenggarakan kongres koperasi se-Jawa yang pertama di Tasikmalaya
lalu pada tahun 1960 Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No.
140 tentang penyaluran bahan pokok dan menugaskan koperasi sebagai
pelaksananya 1961, diselenggarakan Musyawarah Nasional Koperasi I
(Munaskop I) di Surabaya untuk Melaksanakan prinsip Demokrasi
Terpimpin dan Ekonomi Terpimpin sedangkan pada tahun 1965,
Pemerintah
mengeluarkan Undang-Undang No. 14 Tahun 1965, prinsip NASAKOM
(Nasionalis dan Komunis) diterapkan di Koperasi. Tahun ini juga
dilaksanakan Munaskop II di Jakarta, Lalu pada tahun 1967 pemerintah
mengeluarakan Undang-Undang No. 12 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok
perkoperasian disempurnakan dan diganti dengan UU No. 25 Tahun 1992
tentang perkoperasian setelah itu di buatlah Peraturan Pemerintah No. 9
Tahun 1995 tenteng kegiatan Usaha Simpan Pinjam dan Koperasi.
D. Pengertian Koperasi
koperasi mengandung makna “kerja sama”, ada juga
mengartikan ‘menolong satu sama lain’. Jadi koperasi adalah badan
usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas
kekeluargaan. Koperasi berkaitan dengan fungsi-fungsi:
1. Fungsi sosial
2. Fungsi ekonomi
3. Fungsi politik
4. Fungsi etika
1. Definisi ILO (International Labour
Organization)
Dalam definisi ILO terdapat 6 elemen yang dikandung dalam koperasi,
yaitu :
a. Koperasi adalah perkumpulan orang-orang
b. Penggabungan orang-orang berdasarkan kesukarelaan
c. Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai
d. Koperasi berbentuk organisasi bisnis yang diawasi dan dikendalika secara
demokratis
e. Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan
f. Anggota koperasi menerima resiko dan manfaat secara seimbang
2. Definisi Arifinal Chaniago

Koperasi sebagai suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau


badan hukum, yang memberikan kebebasan kepada anggota untuk masuk dan
keluar,dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk
mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya.
3. Definisi Dooren

Tidak ada definisi tunggal (kooperatif) yang umumnya berlaku tetapi prinsip
umumnya adalah koperasi merupakan asosiasi dari anggota, baik perorangan
atau perusahaan, yang telah secara sukarela datang bersama mengejar tujuan
ekonomi bersama.
4. Definisi Hatta

Koperasi adalah usaha bersama untukmemperbaiki nasib penghidupan


ekonomiberdasarkan tolong-menolong. Semangat tolong menolong tersebut
didorong olehkeinginan memberi jasa kepada kawan berdasarkan ‘seorang buat
semua dan semua buat seorang’.
5. Definisi Munkner

Koperasi sebagai organisasi tolong menolong yang menjalankan ‘urus niaga’


secara kumpulan, yang berazaskan konsep tolong-menolong. Aktivitas dalam
urus niaga semata-mata bertujuan ekonomi, bukan sosial Seperti yang
dikandung gotong royong
6. Definisi UU No. 25/1992

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan


hukum koperasi, dengan melandaskan kegiataannya berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas
kekeluargaan.
E. Tujuan koperasi
Tujuan KoperasiSesuai UU No. 25/1992 Pasal Koperasi bertujuan
memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat Pada
umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam
rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan
Pancasila dan UUD 1945.
F. Prinsip koperasi
1. Prinsip Munkner

a. Keanggotaan bersifat sukarela


b. Keanggotaan terbuka
c. Pengembangan anggota
d. Identitas sebagai pemilik dan pelanggan
e. Manajemen danpengawasan dilaksanakan secara demokratis
f. Koperasi sbgkumpulan orang-orang
g. Modal yang berkaitan dg aspek sosial tidak dibagi
h. Efisiensi ekonomi dari perusahaan koperasi
i. Perkumpulandengan sukarela
j. Kebebasan dalam pengambilan keputusan dan penetapan tujuan
k. Pendistribusian yang adil dan merata akan hasil-hasilekonomi
l. Pendidikan anggota
2. Prinsip Rochdale

a. Pengawasan secara demokratis


b. Keanggotaan yang terbuka
c. Bunga atas modal dibatasi
d. Pembagian sisa hasil usaha kepada anggota sebanding dengan jasa masing-
masing anggota
e. Penjualan sepenuhnya dengan tunai
f. Barang-barang yang dijual harus asli dan tidak yang dipalsukan
g. Menyelenggarakan pendidikan kepada anggota dengan prinsip-prinsip
anggota
h. Netral terhadap politik dan agama
3. Prinsip Raiffeisen

a. Swadaya
b. Daerah kerja terbatas
c. SHU untuk cadangan
d. Tanggung jawab anggota tidak terbatas
e. Pengurus bekerja atas dasar kesukarelaan
f. Usaha hanya kepada anggota
g. Keanggotaan atas dasar watak, bukan uang
4. Prinsip Herman Schulze

a. Swadaya
b. Daerah kerja tak terbatas
c. SHU untuk cadangan dan untuk dibagikan kepada anggota
d. Tanggung jawab anggota terbatas
e. Pengurus bekerja dengan mendapat imbalan
f. Usaha tidak terbatas tidak hanya untuk anggota
5. Prinsip ICA

a. Keanggotaan koperasi secara terbuka tanpa adanya pembatasan yang


dibuat-buat
b. Kepemimpinan yang demokratis atas dasar satu orang satu suara
c. Modal menerima bunga yang terbatas (bila ada)
d. SHU dibagi 3 : cadangan, masyarakat, ke anggotasesuai dengan jasa
masing-masing
e. Semua koperasi harus melaksanakan pendidikan secara terus menerus
f. Gerakan koperasi harus melaksanakan kerjasama yang erat, baik ditingkat
regional, nasional maupun internasional
6. Prinsip Koperasi Indonesia UU No.
12 Tahun 1967

a. Sifat keanggotaan sukarela dan terbuka untuk setiap warganegara Indonesia


b. Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi sebagai pemimpin
demokrasi dalam koperasi
c. Pembagian SHU diatur menurut jasa masing-masing anggota
d. Adanya pembatasan bunga atas modal
e. Mengembangkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada
umumnya
f. Usaha dan ketatalaksanaannya bersifat terbuka
g. Swadaya, swakarta dan swasembada sebagai pencerminan prinsip dasar
percaya pada diri sendiri
7. Prinsip Koperasi Indonesia versi Undang –
Undang Nomor 25 Tahun
1992

a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka


b. Pengelolaan dilakukan secara demokrasi
c. Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan jasa usaha
masingmasing anggota
d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
e. Kemandirian
f. Pendidikan perkoperasian
g. Kerjasama antar koperasi
G. Bentuk dan Jenis Koperasi
1. Koperasi Primer

Koperasi Primer adalah Koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan


orang-seorang. Koperasi Primer dibentuk oleh sekurang-kurangnya 20 (dua
puluh) orang.
2. Koperasi Sekunder

Koperasi Skunder dibentuk sekurang -kurangnya 3 (tiga)


Koperasi. Adalah koperasi yang terdiri dari gabungan badan badan koperasi
serta memiliki cakupan daerah kerja yang luas dibandingkan dengan koperasi
primer. Koperasi sekunder dapat dibagi menjadi :
a. koperasi pusat – adalah koperasi yang beranggotakan paling
sedikit 5 koperasi primer.
b. gabungan koperasi – adalah koperasi yang anggotanya
minimal 3 koperasi pusat
c. induk koperasi – adalah koperasi yang minimum anggotanya
adalah 3 gabungan koperasi
H. Lambang Koperasi Indonesia
1) Roda Bergigi : menggambarkan upaya keras
yang ditempuh
secara terus-menerus. Hanya orang yang bekerja
keras yang bisa menjadi calon Anggota koperasi
dengan memenuhi beberapa persyaratan-
persyaratan koperasi.

2) Rantai (di sebelah kiri) : melambangkan


ikatan persatuan yang
kokoh. Bahwa Anggota Koperasi adalah Pemilik
Koperasi tersebut

3) Kapas dan Padi (di sebelah kanan) :


menggambarkan
kemakmuran anggota koperasi secara khusus dan
merakyat secara umum yang diusahakan oleh
koperasi tersebut.
4) Timbangan : yaitu keadilan sosial sebagai salah
satunya dasar
dari koperasi. Biasanya akan menjadi simbol hukum

5) Bintang dalam perisai : Yang dimaksud


merupakan landasan
ideal dari koperasi tersendiri. Bahwa Anggota
Koperasi yang baik adalah yang mempercantik nilai-
nilai keyakinan dan kepercayaan, yang
mendengarkan suara hatinya.

6) Pohon beringin : Timbangan dan Bintang


dalam Perisai
menjadi nilai hidup yang harus dijunjung tinggi.
7) Koperasi Indonesia : menandakan bahwa
Koperasi yang
dimaksudkan merupakan koperasi dari Rakyat
Indonesia.

8) Warna merah dan putih : bacground


menggambarkan sifatsifat
nasionalisme Negara Kerakyatan Republik
Indonesia sendiri.
TerimaKasih

Anda mungkin juga menyukai