1. Menurut Drs. Mohammad Hatta (1971), Koperasi adalah usaha bersama untuk
memperbaiki nasib penhidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong. Semangat
tolong-menolong tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa kepada kawan
berdasarkan seorang buat semua dan semua buat seorang. (Arifin Sitio dan Halomoan
Tamba 2001 ; 17).
2. Menurut Hans H. Munkner (1982), Koperasi adalah organisasi tolong-menolong yang
menjalankan “urus niaga” secara kumpulan, yang berazaskan konsep tolong-menolong.
Aktivitas dalam urusniaga semata-mata bertujuan ekonomi, bukan sosial seperti yang
dikandung gotong royong.
3. Menurut Arifinal Chaniago (1987), Koperasi adalah sebuah perkumpulan yang
beranggotakan orang-orang atau badan hukum, yang memberikan kebebasan kepada
anggota untuk masuk dan keluar, dengan bekerja sama secara kekeluargaan
menjalankan usaha untuk meningkatkan kesejahteraan para anggotanya.
4. Menurut Hendar dan Kusnadi (2002:18), Koperasi adalah Badan usaha yang
beranggotakan orang-seorang atau badan-badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
yang berdasarkan asas kekeluargaan.
5. Menurut Richard Kohl dan Abrahamson (dalam Ropke, 2003:13), Koperasi adalah
badan usaha dengan kepmilikan dan pamakai jasa merupakan anggota koperasi itu
sendiri serta pengawasan terhadap badan usaha tersebut harus dilakukan oleh mereka
yang menggunakan jasa/pelayanan badan usaha itu.
6. Menurut P. J. V. Dooren, serikat koperasi adalah sebuah asosiasi anggota, baik pribadi
atau perusahaan, yang telah secara sukarela datang bersama-sama dalam mengejar
tujuan ekonomi umum.
7. Menurut Dr. G. Mladenata, Koperasi adalah terdiri atas produsen-produsen kecil yang
tergabung secara sukarela untuk mencapai tujuan bersama dengan saling tukar jasa
secara kolektif dan menanggung risiko bersama dengan mengerjakan sumber-sumber
yang disumbangkan oleh anggota.
8. Menurut Margono Djojohadikoesoemo, Koperasi yaitu perkumpulan manusia seorang-
seorang yang dengan sukanya sendiri hendak bekerja sama untuk memajukan
ekonominya.
9. Menurut Said Hamid, Koperasi merupakan kumpulan dari orang yang secara bersama-
sama bergotong royong berdasarkan persamaan, bekerja untuk memajukan
kepentingan ekonomi mereka dan kepentingan masyarakat banyak.
10. Menurut Margaret Digby mengemukakan definisi koperasi secara singkat bahwa
koperasi adalah kerja sama dan siap untuk menolong.
11. Menurut Dr. C. R. Fay, koperasi adalah suatu perkumpulan anggota atas sekelompok
orang atau badan hukum, yang memberikan kebebasan terhadap anggota untuk masuk
dan juga keluar, dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk
mensejahterakan jasmaniah para anggotanya
12. Menurt Paul Hubert, koperasi adalah suatu sistem ekonomi yang mengandung unsur-
unsur sosial di dalamnya.
13. Menurut Frank Robotka, Koperasi adalah suatu bentuk badan usaha yang anggotanya
merupakan langganannya. Koperasi diorganisasikan , diawasi dan dimiliki oleh para
anggotanya yang bekerja untuk kemanfaatan mereka sendiri.
14. Menurut Dr. C. C. Taylor, Koperasi dianggap lebih bersifat perkumpulan orang
daripada perkumpulan modal, selain dari sudut pandang etis/religiusitas dan sudut
pandang ekonomis.
15. Menurut Margareth Digby, Koperasi adalah suatu usaha swasta tetapi ada perbedaan
dengan badan usaha swasta lain dalam hal cara untuk mencapai tujuannya dan
penggunaan alatnya.
16. Menurut Adenk, Koperasi merupakan suatu perkumpulan yang didirikan oleh
sekelompok orang atau badan hukum koperasi yang memiliki keterbatasan kemampuan
ekonomi, bertujuan untuk memperjuangkan peningkatan kesejahteraan anggotanya.
17. Menurut H. E. Erdman, Koperasi ialah usaha bersama, merupakan badan hukum,
anggota ialah pemilik dan yang menggunakan jasanya dan mengembalikan semua
penerimaan di atas biayanya kepada anggota sesuai dengan transaksi yang mereka
jalankan dengan koperasi.
18. Menurut Baswir (2010:1) mengatakan bahwa koperasi adalah segala bentuk pekerjaan
yang dilakukan secara bersama-sama
19. Menurut Rudianto (2010:3), Koperasi yakni merupakan perkumpulan orang yang
dengan sukarela bergabung untuk berjuang meningkatkan kesejahteraan ekonomi
mereka yang dengan melalui pembentukan sebuah badan usaha yang dikelola secara
demokratis
20. UU Nomor. 17 Tahun 2012 Pasal 1 ayat (1) tentang perkoperasian, Koperasi adalah
badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum koperasi,
dengan pemisahan kekayaan para anggotanya yang menjadi modal untuk menjalankan
usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama dalam di bidang ekonomi,
sosial dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi tersebut.
21. Menurut Fay dalam Hendrojogi (2012:20) koperasi adalah suatu perserikatan dengan
tujuan berusaha bersama yang terdiri dari atas mereka yang lemah dan diusahakan
selalu dengan semangat tidak memikirkan diri sendiri sedemikian rupa, sehingga
masing-masing sanggup menjalankan kewajibannya sebagai anggota dan mendapat
imbalan sebanding dengan pemanfaatan mereka terhadap organisasi.
22. Menurut Djojohadikoesoemo dalam Hendrojogi (2012:21) koperasi adalah
perkumpulan manusia seorang-seorang yang dengan sukanya sendiri hendak berkerja
sama untuk memajukan ekonominya.
23. Menurut Revrisond Baswir (2013: 21), koperasi adalah suatu bentuk perusahaan yang
didirikan oleh orang-orang tertentu, untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu,
berdasarkan ketentuan dan tujuan tertentu pula.
24. Menurut R. S. Soeraatmadja (2013), Koperasi merupakan badan usaha yang secara
sukarela dimiliki dan dikendalikan oleh anggota yang merupakanpelanggan serta
dioperasikan oleh mereka dan untuk mereka yang berdasarkan nirlaba atau dasar biaya.
25. Pengertian koperasi menurut Subandi (2013:11), Koperasi adalah suatu bentuk
peraturan dan tujuan tertentu pula, perusahaan yang didirikan oleh orang-orang
tertentu, untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu.
26. Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam PSAK No.27 (2015:27.3) : Koperasi adalah
badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
Sehingga berdasarkan perkembangan definisi koperasi menurut para ahli dari tahun ke
tahun, dapat diambil kesimpulan bahwa koperasi adalah perkumpulan ekonomi yang
beranggotakan orang-orang yang memberikan kebebasan keluar-masuk sebagai anggota
dan mengikuti aturan yang ada dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan
usaha untuk mempertinggi kesejahteraan para anggotanya.
Gerakan Koperasi dunia dimulai pada pertengahan abad 18 dan awal abad 19,
perkembangannya dimulai dari munculnya revolusi industri di Inggris (1770), revolusi
di Inggris ini meluas sampai dengan di Prancis, sehingga pada tahun 1789 muncul
revolusi Prancis. Pada awalnya revolusi rakyat Prancis berkeinginan menumbangkan
kekuasaan raja yang absolut dan feodalistik, tetapi ternyata revolusi di Inggris dan di
Prancis memunculkan hegomoni baru yaitu munculnya kaum kapitalis, yang
membenarkan keserakahan dan persaingan bebas dan akhirnya rakyat tetap menderita,
kondisi demikian melahirkan gerakan ekonomi Koperasi di Inggris. Tanggal 20
oktober tahun 1844 berdiri Koperasi “Rochdale” di Inggris yang didirikan oleh Charles
Howard, tanggal itu dijadikan sebagai “Gerakan Koperasi Modern”, Koperasi terus
berkembang ke berbagai negara seperti di Jerman, Swedia, Amereka dan akhirnya
masuk ke benua Asia. Koperasi di perkenalkan di Indonesia oleh Patih R Aria
Wiraatmadja di Leuwiliang Kota Porwokerto Jawa Tengah tahun 1895, bersama
dengan rekan-rekanya dengan mendirikan “De Poerwokertosche Hulp-en Spaarbank
der Inlandsche Hoofden” yang bertujuan menolong teman sejawatnya dan para
pegawai pribumi dalam melepaskan diri dari cengkraman para pelepas uang, kemudian
Pungki Indroyono, Sejarah Perkembangan Koperasi Dunia dan di Indonesia, di unduh
pada hari Rabu, tanggal 10 juni 1915. langkah Patih R Aria Wiraatmadja diikuti oleh
gerakan Boedi Oetomo (1908), Serikat Dagang Islam (1913), Indonesische Sische Club
yang kemudian berubah menjadi Persatuan bangsa Indonesia
2. Sejarah Perkembangan Awal Koperasi Di Indonesia
Adanya aturan tersebut menyebabkan koperasi yang ada saat itu berjatuhan karena
tidak mendapatkan izin Koperasi dari Belanda. Namun, setelah para tokoh Indonesia
mengajukan protes maka pada tahun 1927 atas prakarsa Dr. H.J Boeke, Belanda
akhirnya mengeluarkan Undang-undang No. 91 Tahun 1927 yang isinya lebih ringan
dari Undang-undang No. 431 Tahun 1915. Peraturan pendirian koperasi menjadi lebih
mudah sehingga mendorong masyarakat mendirikan koperasi. The Studi Club 1928,
sebuah organisasi kaum intelektual yang ikut berperan dalam mendorong berdirinya
koperasi di Indonesia. Undang-undang No. 91 Tahun 1927 tersebut antara lain berisi:
1. Untuk dapat mendirikan koperasi maka pengurus hanya dikenakan biaya sebesar 3
gulden untuk meterai.
2. Proposal pengajuan pendirian koperasi dapat menggunakan bahasa daerah.
3. Hukum dagang diberlakukan sesuai daerah masing-masing.
4. Perizinan bisa dilakukan di daerah setempat.
3. Sejarah Perkembangan Koperasi di Indonesia Pada Masa Orde Lama dan Orde Baru
Pada masa reformasi, jika dihitung secara kuantitatif jumlah koperasi di Indonesia
cukup banyak. Berdasarkan data Departemen Koperasi & UKM pada tahun 2004
tercatat 130.730 koperasi, tetapi yang aktif hanya mencapai 28,55 persen, sedangkan
yang menjalankan rapat tahunan anggota (RAT) hanya 35,42 persen saja , Dengan
demikian, dari segi kualitas, keberadaan koperasi masih perlu upaya yang sungguh-
sungguh untuk ditingkatkan mengikuti tuntutan lingkungan dunia usaha dan
lingkungan kehidupan dan kesejahteraan para anggotanya. Pangsa koperasi dalam
berbagai kegiatan ekonomi masih relatif kecil, dan ketergantungan koperasi terhadap
bantuan dan perkuatan dari pihak luar, terutama Pemerintah, masih sangat besar.
Perkembangan koperasi pada masa reformasi terutama yang terjadi di daerah
provinsi mengalami pasang surut, kadang meningkat namun tidak jarang menurun.
Berikut ini kita akan membahas materi yang berkaitan dengan perkembangan koperasi.
Data perkembangan yang diperoleh hanya tahun 2003-2004, namun setidaknya
diharapkan dapat mewakili kondisi yang terjadi pasca krisis ekonomi. Informasi dan
data perkembangan koperasi diperoleh dari publikasi resmi Kementrian Koperasi dan
UKM.
Hendar dan Kusnadi. 2002. Ekonomi Koperasi Edisi Kedua Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta :
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Solihin, Ahmad dan Etty Puji Lestari. 2020. Modul Ekonomi Koperasi. Jakarta : Lembaga Penerbit
Universitas Terbuka
Sitio, Arifin dan Halomoan Tamba. 2001. Koperasi : Teori dan Praktik. Jakarta : Erlangga
Muhadjir. 2021. Pengertian Koperasi Menurut Para Ahli. Diakses melalui https://materibelajar
.co.id/pengertian-koperasi-menurut-para-ahli/ pada tanggal 20 Januari 2022 pukul
21.50
Anonim. 2021. 11 Pengertian Koperasi Menurut Para Ahli. Diakses melalui https://www .seputa
rpengetahuan.co.id/2021/09/pengertian-koperasi-menurut-para-ahli-terlengkap.html
pada tanggal 20 Januari 2022 pukul 21.55
Saputri, Wihartini. 2015. Ekonomi Koperasi : Sejarah, Pengertian koperasi menurut para ahli dan
konsep koperasi di Indonesia. Diakses melalui https://whrtinisaputri .blogspot
.com/2015/10/ekonomi-koperasi-sejarah-pengertian.html pada tanggal 20 Januari
2022 pukul 21.45