Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ferencia Maria Wijaya

NIM : 01031182025019
Mata Kuliah : Ekonomi Koperasi
Kelas : A, Akuntansi (S1) Palembang
Dosen Pengampu : DRS. HARUNURRASYID, M.COM

Definisi Koperasi menurut para Ahli dari abad ke 18 – sekarang


Koperasi secara umum merupakan badan usaha atau badan hukum yang terdiri dari anggota-
anggota yang mempunyai tujuan dan kepentingan yang sama yang saling bekerja sama dalam
kegiatan ekonomi. Koperasi berasal dari kata cooperation (inggris); co=bersama,
operation=bekerja; berarti kerja sama.
1. Charles Ryle Fay (1908)
Dalam bukunya Co-operation at Home and Abroad: a Description and Analysis,
Koperasi menurutnya adalah suatu perserikatan dengan tujuan berusaha Bersama yang
terdiri atas mereka yang lemah dan diusahakan selalu dengan semangat tidak
memikirkan diri sendiri sedemikian rupa, sehingga dengan demikian, tiap anggota
dapat menjalankan kewajibannya dan memperoleh haknya berupa imbalan yang
sebanding dengan yang mereka lakukan terhadap organisasi.
2. G. Mladenata (1933)
Tertulis pada buku Histoire des Doctrines Cooperatives, disebutkan bahwa koperasi
ialah terdiri atas produsen-produsen kecil yang tergabung secara sukarela untuk
mencapai tujuan bersama dan saling tukar jasa secara kolektif dan menanggung risiko
Bersama dengan mengerjakan sumber-sumbebr yang disumbangkan oleh anggota.
3. H. R. Erdman (1935)
Bahwa koperasi melayani anggota yang macam pelayanannya sesuai dengan macam
koperasi.
4. Margono Djojohadijoesomo (1941)
Koperasi menurutna adalah perkumpulan manusia seorang-seorang yang secara
sukanya sendiri hendak bekerja sama untuk memajukan ekonominya.
5. Frank Robotka (1947)
Koperasi menurutnya dipahami sebagai sebuah badan usaha yang anggotanya
merupakan langganannya. Jadi, koperasi bukanlah perkumpulan modal dan tidaklah
mengejar keuntungan sebagai tujuan utamanya, berbeda dengan badan usaha non-
koperasi yang mengutamakan modal dan mengejar keuntungan. Bahwa keanggotaan
koperasi bukan didasarkan atas modal, melainkan atas perseorangan.
6. Paul Hubert Casselman (1952)
Dalam bukunya The Cooperative Movement and Some of Its Problems, ia menyatakan
bahwa koperasi adalah sebuah sistem ekonomi yang mengandung unsur-unsur sosial
didalamnya.
7. Ir. Kalsan A. Tohir (1964)
Koperasi adalah persekutuan orang, bukan persekutuan modal, dimana dalam koperasi
orang dianggap penting. Lain halnya dengan N.V. yang menjadikan modal hal
terpenting, sedangkan orang berada diposisi kedua.
8. Drs. Arifinal Chaniago (1979)
Mengatakan bahwa koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-
orang atau badan-badan yang memberikan kebebasan masik dan keluar sebagai anggota
dan bekerja sama kekeluargaan jasmaniyah para anggotanya.
9. Sugimun, MD (1983)
Menurutnya, koperasi merupakan sistem perekonomian yang bisa berhasil meletakkan
sendi yang kuat untuk memperbaiki perekonomian rakyat. Koperasi adalah suatu
perkumpulan yang memungkinkan beberapa orang atau badan (hukum) dengan jalan
bekerja sama atas sukarela menyelenggarakan suatu pekerjaan untuk memperbaiki
kehidupan anggota-anggotanya.
10. Sri-Edi Swasono (1987)
Bahwa koperasi adalah bentuk usaha yang tidak saja menampung namun juga
mempertahankan serta memperkuat identitas dan budaya bangsa Indonesia.
Kepribadian bangsa bergotong royong dan kolektivan akan tumbuh subur dalam
koperasi, sehingga kedepannya koperasi sendiri akan lebih terbangun dan menguat.
11. Rudianto (2010)
Mengemukakan pendapatnya mengenai definisi koperasi, yakni perkumpulann orang
yang dengan sukarela bergabung untuk berjuang meningkatkan kesejahteraan ekonomi
mereka dengan melalui pembentukan sebuah badan usaha yang dikelola secara
demokratis.
12. Adenk (2013)
Bahwa koperasi merupakan suatu perkumpulan yang didirikan oleh sekelompok orang
yang memiliki keterbatasan kemampuan ekonomi dan bertujuan untuk
memperjuangkan peningkatan kesejahteraan anggotanya.
13. Prof. Dr. Syamsudin Mahmud
Menurutnya, pengertian koperasi ialah suatu perkumpulan dari orang-orang yang atas
dasar persamaan derajat sebagai manusia dengan tidak membedakan Haluan agama
atau politik dengan sukarela masuk untuk memenuhi kebutuhan Bersama yang bersifat
kebendaan atas tanggungan Bersama.
14. Roelijan Soedarsono
Koperasi adalah kumpulan yang memungkinkan orang-orang bekerja atas dasar
sukarela untuk menyelenggarakan produksi, pembelian, dan penjualan barang ataujasa,
yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan para anggota.

Sejarah Perkembangan Koperasi sampai sekarang


Gerakan koperasi di dunia diawali pada pertengahan abad ke 18 dan awal abad ke 19 di
Inggris, dimana lembaga ini dikenal dengan sebutan “Koperasi Praindustri”. Seiring
perkembangannya, dari adanya revolusi industri Inggris 1770 dimana tenaga manusia
digantikan dengan mesin, berdampak pada meningkatnya pengangguran, sampai dengan
revolusi Perancis 1789 yang rencana awalnya hendak menjatuhkan kekuasaan raja yang
feodalistik, malah memunculkan hegemoni baru bagi kaum kapitalis. Semobyan Liberte-
Egaliste-Fraternite (kebebasan-persamaan-kebersamaan) berubah, dimana manfaat Liberte
hanya menjadi milik pihak yang memiliki kapital untuk mengejar keuntungan sebesar-
besarnya, dan semangat Egalite dab Fraternite (persamaan dan persaudaraan) hanya menjadi
milik masyarakat dengan strata sosial tinggi, yakni pemilik modal kapitalis.
A. Perkembangan Koperasi di Luar Negeri
1. Inggris
Koperasi pertama didirikan di Inggris atas dasar penderitaan yang dialami kaum buruh
di Eropa akibat revolusi industri abad ke 19 awal. Dimulai dengan 28 pekerja pabrik
tekstil yang menyatukan kemampuan mereka dan membuka toko, membawa pendirian
koperasi konsumsi (1844) di Rochdale, Inggris, dengan pelopor Charles Howard.
Setelah melewati berbagai suka duka, toko tersebut tetap bertahan dan berkembang.
Rochdale Equitable Pioneer’s Cooperative Society memegang beberapa prinsip,
diantaranya:
• Keanggotaan bersifat terbuka,
• Pengawasan dilakukan secara demokratis,
• Bunga yang terbatas atas modal para anggota,
• Pengembalian sisa hasil usaha sesuai dengan jasanya pada koperasi,
• Barang hanya dijual sesuai dengan harga pasar yang berlaku dan harus dibayar
secara tunai,
• Tidak ada perbedaan ras, suku, bangsa, agama, dan aliran politik,
• Kondisi barang yang dijual adalah asli dan bukan rusak atau palsu,
• Pendidikan terhadap anggota secara berkesinambungan.
Prinsip tersebut pada tahun 1937 disampaikan dalam kongres ICA di Paris, dan dalam
rangka memperkuat Gerakan koperasi, koperasi-koperasi konsumsi di Inggris
bergabung menjadi satu pusast koperasi pembelian, yakni Corporative Wholesale
Society (1862).
2. Perancis
Pelopornya antara lain Charles Fourier, Louis Blance, dan Ferdinand Lasalle, akibat
kesadaran akan perkembangan industri yang menimbulkan kemiskinan, sehingga nasib
rakyat harus diperbaiki dengan membangun koperasi-koperasi yang bergerak di bidang
produksi Bersama dengan para pengusaha kecil. Perancis sekarang mempunyai
gabungan koperasi konsumsi nasional Perancis atau Federation Nationale Dess
Cooperative de Consummtion, dengan 467 koperasi, 3.460.000 anggota, 9.900 toko,
dan perputaran modal 3.600 Miliar France/ tahun.
3. Jerman
Ketika Inggris dan Perancis sudah mencapai kemajuan industry (1848), Jerman
mempunyai perekonomian yang masih bercorak agraris, sehingga barang impor dari
Inggris dan Perancis memberikan tekanan berat bagi perkembangan industri Jerman. F.
W. Raiffeisen, wali kota Flammersflied, muncul sebagai pelopor koperasi di Jerman
dengan menyatukan para petani dalam kumpulan simpan pinjam. Koperasi ini dikenal
sebagai Koperasi Kredit Pertanian model Raiffeisen.
4. Denmark
Pada tahun 1952, anggota koperasi di negara ini mencapai 30 persen dari penduduk
Denmark. Tidak hanya produk pertanian yang didistribusikan melalui koperasi, namun
juga barang-barang kebutuhan sector pertanian, juga membuat koperasi konsumsi.
5. Swedia
Usaha koperasi di negara ini ditunjukkan untuk menerangi kekuatan monopoli, dimana
ditekankan pada penyediaan barang dengan harga murah dan mutu baik. Salah satu
pelopor koperasi di Swedia adalah Albin Johansen. Mereka tidak hanya terlibat aktif
dalam koperasi, tetapi dengan posisinya sebagai pejabat pemerintah, mereka
memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada koperasi untuk tumbuh dan
berkembang.
6. Amerika Serikat
Koperasi yang ada dikelola berdasarkan prinsip Rochdale, namun karena kurang
berpengalaman, banyak koperasi yang gulung tikar. Koperasi yang tumbuh antara tahun
1863-1869, berjumlah 2.600 koperasi. Sekitar 57% koperasi Rochdale di kenal di AS
tahun 1860, sehingga pertumbuhan koperasi secara pesat baru sekitar tahun 1880.
7. Jepang
Koperasi pertama berdiri pada tahun 1900, bersamaan dengan pelaksaan undang-
undang koperasi industri kerajinan yang pada hakikatnya koperasi ini juga bergerak
dalam bidang pertanian. Pada tahun 1920, masa Jepang sedang sedang membangun dan
mengembangkan industrinya, koperasi yang ada sungguh berfungsi sebagai tulang
punggung bagi pembangunan pertanian yang menunjang industrialisasi. Gerakan
koperasi pertanian di Jepang mengalami kemajuan yang sangat pesat dimulai tahun
1930-an. Organisasi koperasi di Jepang yang ada sekarang berkembang berdasarkan
undang-undang koperasi pertanian yang berlaku tahun 1947. Hampir semua petani
Jepang adalah anggota koperasi pertanian.
8. Korea
Perkembangan koperasi di Korea dimulai pada awal abad 20. Koperasi kredit pedesaan
mulai dikenal pada tahun 1907. Koperasi didirikan oleh rakyat untuk membantu petani
yang membutuhkan uang untuk membiayai usaha pertaniannya. Pada tahun 1959
koperasi kredit pedesaan di organisasi oleh pemerintah Korea menjadi Bank Pertanian
Korea. Pada tahun 1957, koperasi pertanian juga melakukan kegiatan simpan pinjam.
Pada tahun 1961 dalam rangka pelaksaan undang-undang koperasi pertanian yang baru,
Bank Pertanian korea dan Koperasi Pertanian digabungkan menjadi satu, yakni
National Agreecultural Cooperative Federation (NACF).
B. Perkembangan koperasi di Indonesia
Di Indonesia, koperasi tumbuh sekitar awal abad ke 19, yang merupakan hasil usaha
spontan dari orang-orang yang mempunyai kemampuan terbatas. Dengan kebersamaan
dan percaya diri, koperasi terus berkembang dan menjadi bagian yang integral dari
perekonomian nasional, baik sebagai badan usaha maupun sebagai Gerakan ekonomi
rakyat. Perkembangan koperasi secara singkat dapat dipaparkan sebagai berikut:
1. Periode 1896-1908
Diawali dengan Patih R. Aria Wiriaatmaja sebagai pelopor berdirinya koperasi di
Purwokerto, didukung dengan E. Sieburg sebagai bupati. Kegiatan ini dilakukan
dengan mendirikan sebuah bank bantuan dan tabungan dengan tujuan membantu
pegawai negeri. Tahun 1889, barulah ada keinginan untuk melanjutkan Gerakan
perubahan yakni dengan merubah bank yang ada menjadi Purwokertosche Hulp,
Spaar, en Landbourweredierbank (bank untuk bantuan, tabungan, dan kredit pertanian
Purwokerto) yang berjalan dengan baik sampai lahirnya Budi Utomo (1908).
2. Periode 1908-1927
Pada periode ini, Budi Utomo dan Serikat Dagang Islam menggerakkan koperasi-
koperasi Rumah Tangga dan koperasi toko, kemudian menjadi koperasi konsumsi.
Tahun 1920, dibentuk panitia koperasi, yang berhasil menyusun peraturan koperasi
1927.
3. Periode 1927-1942
Adanya aturan yang mewajibkan pemerintah untuk membina rakyat Indonesia kearah
berkoperasi dengan jalan memberikan bimbingan dan penerangan. Pada tahun 1936,
Jawatan koperasi menganjurkan didirikannya pusatt koperasi di seluruh Indonesia,
sehingga pada tahun 1940, koperasi memperluas kegiatannya dengan menempatkan
pegawai di daerah-daerah.
4. Periode 1942-1945
Pada akhir tahun 1939, jumlah koperasi dan anggota di Indonesia mencapai 172 dan
14.134. Tahun 1942, Jepang mendarat di Indonesia, mengakibatkan koperasi tidak
mengalami kemajuan, merugikan, dan menghancurkan perekonomian rakyat,
mengakibatkan rakyat tidak lagi percaya dengan koperasi.s
5. Periode 1945-1960
Bersamaan dengan kemerdekaan Indonesia, koperasi Kembali bangkit dengan
memegang pedoman melaksanakan UUD 1945 pasal 33 ayat 1 sesuai dengan asas
kekeluargaan. Diadakanlah kongres koperasi tahun 1947 untuk pertama kalinya,
dilanjutkan dengan tahun 1953 yang mengangkat Dr. Mohammad Hatta sebagai Bapak
Koperasi Indonesia. Tahun 1958, berlaku UU Koperasi no 79 tahun 1958 yang
dilandaskan oleh UUD 45 pasal 33 ayat 1.
6. Periode 1960-1965
Pada tanggal 25-28 Mei 1960 diselenggarakan musyawarah kerja koperasi untuk
merumuskan pola perkoperasian yang sesuai dengan peraturan pemerintah.
Dikeluarkanlah instruksi presiden 2/1960 sebagai usaha untuk meningkatkan
perkembangan koperasi, dilanjutkan dengan dibentuknya Badan Penggerak Koperasi
(Bapenkop) yang terdiri dari petugas-petugas pemerintah.
7. Periode 1966-sekarang
Terdapat 73.406 perkumpulan koperasi dengan anggota 11.775.930 di Indonesia1.
Dengan berlakunya UU 12/1967 tentang Pokok-Pokok Perkoperasian dan berubahnya
pola kebijakan ekonomi, koperasi mengalami rasionalisasi yang drastis.

Referensi:
Delzy, Ripho. 2020. Modul Ekonomi Koperasi. [Online]. Tersedia:
http://repository.uinsu.ac.id/9294/1/Modul%20Ekonomi%20Koperasi%20Revisi.pdf Diakses
pada 18 Januari 2022.
Gutomo, Adji. 2019. Sejarah Perkembangan Koperasi di Dunia dan di Indonesia. [Online]. Tersedia:
https://pipnews.co.id/lipsus/sejarah-perkembangan-koperasi-di-dunia-dan-di-indonesia/ Diakses
pada 18 Januari 2022
Itang. 2016. Badan Usaha Koperasi dan Badan Usaha Non Koperasi. [Online]. Tersedia:
https://media.neliti.com/media/publications/publications/255701-badan-usaha-koperasi-dan-
badan-usaha-non-c6f2df4f.pdf Diakses pada 18 Januari 2022.
Nada, Nibras. 2020. Pengertian Koperasi menurut para Ahli. [Online]. Tersedia:
https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/23/160000669/pengertian-koperasi-menurut-
para-ahli?page=all Diakses pada 18 Januari 2022.

1
Data tahun 2016

Anda mungkin juga menyukai