Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Koperasi mempunyai kedudukan yang kuat dan sangat penting di dalam sistem
perekonomian nasional Indonesia, karena koperasi merupakan sokoguru
perekonomian Indonesia, hal tersebut sebagaimana yang tercantum dalam UUD
1945 pasal 33 ayat 1 yang berbunyi “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama
berdasar atas asas kekeluargaan”. Pasal tersebut secara implisit menunjukan bahwa
kedudukan koperasi sangat penting, karena koperasi merupakan badan usaha yang
berdasarkan azas kekeluargaan tersebut.Sehingga koperasi diyakini dapat
diandalkan untuk menopang perekonomian Indonesia.
Sebagai salah satu pelaku ekonomi nasional, koperasi memiliki misi sebagai
stabilisator ekonomi disamping sebagai agen pembangunan.Krisis ekonomi yang
melanda perekonomian nasional telah menyadarkan banyak pihak bahwa
pengelolaan ekonomi yang mengandalkan perusahaan besar telah membuat rapuh
basis ekonomi nasional.Ketika krisis moneter terjadi, banyak perusahaan besar
yang mengalami stagnasi dan terpuruk usahanya.Namun di tengah kondisi
perekonomian nasional yang lemah tersebut ternyata usaha kecil, menengah dan
koperasi masih dapat bertahan dan menjadi tumpuan untuk berperan dalam
menjalankan roda perekonomian nasional.
Peran koperasi di dalam perekonomian nasional harus terus ditingkatkan sehingga
koperasi benar-benar mampu menjalankan peranannya dalam menggerakkan
ekonomi rakyat.Banyak faktor yang menyebabkan perkembangan usaha koperasi
terkesan lambat (kecil) baik itu faktor yang bersumber dari intern koperasi sendiri
maupun yang bersumber dari luar koperasi.Secara umum permasalahan yang
timbul dalam pengembangan usaha koperasi berkaitan dengan empat hal yakni
kualitas pengurus, partisipasi anggota, permodalan sendiri dan pengawasan.
Secara normatif pengelola (pengurus) dalam organisasi koperasi memiliki fungsi
yang amat strategis yaitu bertindak sebagai pengusaha yang menjaga
kesinambungan koperasi sebagai lembaga ekonomi yang efisien. Rendahnya
kualitas dari pengurus koperasi disebabkan oleh berbagai faktor antara lain
rendahnya kemampuannya sebagai seorang wirausaha dalam mengelola koperasi.
Hal ini yang mengakibatkan proses manajemen koperasi lemah sehingga arah dan
tujuan yang hendak di capai koperasi tidak bisa diraih terutama dalam peningkatan
perkembangan usaha dari koperasi. Seperti yang diungkapkan oleh Partadiredja
(1995:9) “Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan suatu Koperasi adalah
Manajemen”. Dengan kata lain berhasil tidaknya koperasi sangat tergantung pada
kemampuan manajemen, yang dalam hal ini dapat dilaksanakan oleh pengurus
ataupun oleh manajer. Dalam arena persaingan global yang semakin ketat,
eksistensi individu, masyarakat ataupun organisasi akan ditentukan oleh
keunggulan daya saing yang berkesinambungan. Hanya dengan sumber daya
manusia (SDM) yang unggul dan mempunyai daya saing tinggi, suatu masyarakat
atau organisasi termasuk Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) dapat
mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada.

TUJUAN PENULISAN
1. Supaya dapat menjelaskan pengertian ekonomi koperasi
2. Supaya dapat mengetahui penjelasan detail tentang ekonomi koperasi
3. Untuk mengetahui tentang sejarah perkembangan koperasi di Indonesia
4. Untuk mengetahui peran koperasi dalam perekonomian Indonesia
5. Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan koperasi di Indonesia

MANFAAT PENULISAN
1. Dapat memahami isi perbedaan dari ekonomi koperasi
2. Akan lebih memahami isinya
3. Agar bisa menjelaskan semua materi ekonomi koperasi

BAB II

LANDASAN TEORI
KONSEP, ALIRAN, DAN SEJARAH KOPERASI
A.    KONSEP
Konsep koperasi yang ada pada saat ini memiliki pengertian yang berbeda-beda
sesuai azas kehidupan yang diterapkan oleh setiap masyarakat pada negaranya
masing-masing.Konsep koperasi terdiri dari 3 konsep yaitu, konsep koperasi barat,
konsep koperasi sosialis, dan konsep koperasi negara berkembang.Berikut
merupakan penjelasan tentang konsep-konsep tersebut.

1    . Konsep koperasi barat


Konsep ini menjelaskan bahwa koperasi merupakan organisasi swasta, yang
dibentuk secara sukarela oleh orang-orang yang mempunyai persamaan
kepentingan, dengan maksud mengurusi kepentingan para anggotanya serta dapat
menciptakan keuntungan timbal balik bagi anggota koperasi  maupun perusahaan
koperasi.
Beberapa unsure-unsur positif konsep koperasi barat:
         Keinginan individu dapat dipuaskan dengan cara bekerja sama antar sesama
anggota, dengan cara saling membantu dan saling menguntungkan.
         Setiap individu dengan tujuan yang sama dapat berpartisipasi untuk mendapatkan
keuntungan dan menanggung resiko bersama.
         Hasil berupa surplus didistribusikan kepada anggota sesuai dengan metode yang
tellah disepakati.
         Keuntungan yang belum didistribusikan akan dimasukkan sebagai cadangan
koperasi.

2    . Konsep koperasi sosialis


Konsep ini menjelaskan bahwa koperasi itu direncanakan dan dikendalikan oleh
pemerintah dan dibentuk dengan tujuan merasionalkan produksi untuk menunjang
perencanaan nasional.Konsep ini juga menjelaskan bahwa koperasi itu tidak berdiri
sendiri melainkan merupakan subsistem dari sistem sosialis untuk mencapai tujuan
sistem sosialis-komunis.

3    . Konsep koperasi Negara berkembang


Konsep ini menjelaskan bahwa koperasi sudah berkembang dengan ciri tersendiri,
yaitu dominasi campur tangan pemerintah dalam pembinaan dan
pengembangannya.tujuan dari koperasi ini adalah meningkatkan kondisi sosial
ekonomi anggotanya

B.     ALIRAN
Latar Belakang Timbulnya Aliran Koperasi
Keterkaitan antara ideologi, sistem perekonomian, dan aliran koperasi dapat
digambarkan oleh sebuah tabel sebagai berikut:
Ideologi Sistem Perekonomian Aliran Koperasi
 
Liberalisme/Kapitalisme Sistem Ekonomi Bebas Yardstick
Liberal
Komunisme / Sosialisme Sistem Ekonomi Sosialis Sosialis
Tidak termasuk Sistem Ekonomi Persemakmuran
Liberalisme dan Campuran (Commonwealth)
Sosialisme
Maksud dari tabel tersebut adalah adanya keterkaitan antara ideologi, sistem
perekonomian, dan aliran koperas adalah setiap ideologi yang diterapkan oleh
suatu negara dapat mempengaruhi sistem perekonomian, dan aliran koperasi di
negara tersebut.

Aliran koperasi terdiri dari 3 aliran, yaitu aliran yardstick, aliran sosialis, dan


aliran persemakmuran (commonwealth). Berikut merupakan penjelasan tentang 3
aliran koperasi :

     Aliran Yardstick
         Dijumpai pada negara-negara yang berideologi kapitalis atau yang menganut
perekonomian Liberal.
         Koperasi dapat menjadi kekuatan untuk mengimbangi, menetralisasikan dan
mengoreksi.
         Pemerintah tidak melakukan campur tangan terhadap jatuh bangunnya koperasi di
tengah-tengah masyarakat. Maju tidaknya koperasi terletak di tangan anggota
koperasi sendiri.
         Pengaruh aliran ini sangat kuat, terutama dinegara-negara barat dimana industri
berkembang dengan pesat. Spt di AS, Perancis, Swedia, Denmark, Jerman,
Belanda dll.

·         Aliran Sosialis
         Koperasi dipandang sebagai alat yang paling efektif untuk mencapai
kesejahteraan masyarakat, disamping itu menyatukan rakyat lebih mudah melalui
organisasi koperasi.
         Pengaruh aliran ini banyak dijumpai di negara-negara Eropa Timur dan Rusia.

·         Aliran Persemakmuran (commonwealth)


         Koperasi sebagai alat yang efisien dan efektif dalam meningkatkan kualitas
ekonomi masyarakat.
         Koperasi sebagai wadah ekonomi rakyat berkedudukan strategis dan memegang
peranan utama dalam struktur perekonomian masyarakat
         Hubungan Pemerintah dengan gerakan koperasi bersifat “Kemitraan
(partnership)”, dimana pemerintah bertanggung jawab dan berupaya agar iklim
pertumbuhan koperasi tercipta dengan baik.

A.   SEJARAH LAHIRNYA KOPERASI


 1844 di Rochdale Inggris, lahirnya koperasi modern yang berkembang
dewasa ini. Th 1852 jumlah koperasi di Inggris sudah mencapai 100 unit
 1862 dibentuklah Pusat Koperasi Pembelian “The Cooperative Whole Sale
Society (CWS) 
 1818 – 1888 koperasi berkembang di Jerman dipelopori oleh Ferdinan
Lasalle, Fredrich W. Raiffesen 
 1808 – 1883 koperasi berkembang di Denmark dipelopori oleh Herman
Schulze 
 1896 di London terbentuklah ICA (International Cooperative Alliance) maka
koperasi telah menjadi suatu gerakan internasiona
 SEJARAH PERKEMBANGAN KOPERASI DI INDONESIA
 1895 di Leuwiliang didirikan pertama kali koperasi di Indonesia (Sukoco,
“Seratus Tahun Koperasi di Indonesia”). Raden Ngabei Ariawiriaatmadja, Patih
Purwokerto dkk mendirikan Bank Simpan Pinjam untuk menolong teman
sejawatnya para pegawai negeri pribumi melepaskan diri dari cengkeraman pelepas
uang. Bank Simpan Pinjam tersebut, semacam Bank Tabungan jika di pakai istilah
UU No. 14 tahun 1967 tentang pokok-pokok perbankan, di beri nama “De
Poerwokertosche Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Hoofden” = Bank simpan
pinjam para ‘priyayi’ Purwekerto. Atau dalam bahasa inggris “the Purwekerto
Mutual Loan and Saving Bank for Native Civil Servants” 
 1920 diadakan Cooperative Commissie yang diketuai oleh Dr. JH. Boeke
sebagai Adviseur voor Volks-credietwezen.  Komisi ini diberi tugas untuk
menyelidiki apakah koperasi bermanfaat di Indonesia. 
 12 Juli 1947, diselenggarakan kongres gerakan koperasi se Jawa yang
pertama di Tasikmalaya. 
 1960 Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 140 tentang
Penyaluran Bahan Pokok dan menugaskan koperasi sebagai pelaksananya. 
 1961, diselenggarakan Musyawarah Nasional Koperasi I (Munaskop I) di
Surabaya untuk melaksanakan prinsip Demokrasi Terpimpin dan Ekonomi
Terpimpin.
 1965, Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 14 th 1965, dimana
prinsip NASAKOM (Nasionalis, Sosialis dan Komunis) diterapkan di Koperasi.
Tahun ini juga dilaksanakan Munaskop II di Jakarta. 
 1967 Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 12 tahun 1967  tentang
Pokok Pokok Perkoperasian disempurnakan  dan diganti dengan UU no. 25 tahun
1992 tentang Perkoperasian. 
 Peraturan Pemerintah No.9 tahun 1995 tentang kegiatan Usaha Simpan
Pinjam dan Koperasi.

A.   PRINSIP-PRINSIP KOPERASI
            Koperasi dianggap sebagai satu lembaga bisnis yang unik.Keunikan itu
sering dikaitkan dengan prinsip-prinsip yang tidak saja mendasarkan diri pada
prinsip ekonomi melainkan juga kebersamaan. Menurut penjelasan (Pasal 5)
undang-undang Perkoprasian No.25 tahun 1992, adapun yang menjadi prinsip-
prinsip koperasi adalah:
a.    Keanggotaan bersifat sekarela dan terbuka
 Sifat kesukarelaan dalam keanggotaan koperasi mengandung makna bahwa
menjadi anggota koperasi tidak boleh dipaksakan oleh siapapun.Sedangkan sikap
tebuka memiliki arti bahwa dalam keanggotaan tidak dilakukan pembatasan atau
diskriminasi dalam bentuk apapun.
b.  Pengelolaan dilakukan secara demokratis
Prinsip demokratis menunjukan bahwa pengelolaan koperasi dilakukan atas
kehendak dan keputusan para anggota. Para anggota itulah yang memegang dan
melaksanakan kekuasaan tertinggi dalam koperasi
c.  Pembagian  sisa hasil usaha dilakukan secara adil
Yaitu sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota. Ketentuan
demikian ini merupakan perwujudan nilai kekeluargaan dan keadilan
d.  Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
Modal dalam koperasi pada dasarnya dipergunakan untuk kemanfaatan anggota
dan bukan untuk sekedar mencari keuntungan.Karena itu balas jasa terhadap modal
yang diberikan kepada para anggota juga terbatas, dan tidak didasarkan semata-
mata alas besarnya modal yang diberikan.Yang dimaksud dengan terbatas adalah
wajar dalam arti melebihi suku bunga yang berlaku.
e.   Kemandirian

BENTUK ORGANISASI
           Organisasi adalah wadah berkumpulnya sekelompok orang yang memiliki
tujuan bersama, kemudian mengorganisasikan diri dengan bekerja bersama-sama
dan merealisasikan tujuanya.
A. Bentuk Organisasi Menurut Hanel :
Merupakan bentuk koperasi / organisasi yang tanpa memperhatikan bentuk hukum
dan dapat didefiniskan dengan pengertian hukum :
·      Suatu sistem sosial ekonomi atau sosial tehnik yang terbuka dan
berorientasi pada tujuan
·      Sub sistem koperasi
·      individu (pemilik dan konsumen akhir)
·      Pengusaha Perorangan/kelompok ( pemasok /supplier)
·      Badan Usaha yang melayani anggota dan masyarakat
B. Bentuk Organisasi Menurut Ropke :
Koperasi merupakan bentuk organisasi bisnis yang para anggotanya adalah juga
pelanggar utama dari perusahaan tersebut.
·      Identifikasi Ciri Khusus :
1.      Kumpulan sejumlah individu dengan tujuan yang sama (kelompok
koperasi)
2.      Kelompok usaha untuk perbaikan kondisi sosial ekonomi (swadaya
kelompok koperasi)
3.      Pemanfaatan koperasi secara bersama oleh anggota (perusahaan koperasi)
4.      Koperasi bertugas untuk menunjang kebutuhan para anggotanya
(penyediaan barang dan jasa)
·      Sub sistem :
1.      Anggota Koperasi
2.      Badan Usaha Koperasi
3.      Organisasi Koperasi
C. Bentuk Organisasi Di Indonesia :
Merupakan suatu susunan tanggung jawab para anggotanya yang melalui
hubungan dan kerjasama dalam organisasi perusahaan tersebut.Bentuk : Rapat
Anggota, Pengurus, Pengelola dan Pengawas Rapat Anggota, Wadah anggota
untuk mengambil keputusan Pemegang Kekuasaan Tertinggi, dengan tugas :
1.      Penetapan Anggaran Dasar
2.      Kebijaksanaan Umum (manajemen, organisasi & usaha koperasi)
3.      Pemilihan, pengangkatan & pemberhentian pengurus
4.      Rencana Kerja, Rencana Budget dan Pendapatan serta pengesahan Laporan
Keuangan
5.      Pengesahan pertanggung jawaban
6.      Pembagian SHU
7.      Penggabungan, pendirian dan peleburan

A.    HIRARKI TANGGUNG JAWAB


a.       Pengurus
  Seseorang yang bertugas, Mengelola koperasi dan usahanya, Mengajukan
rancangan Rencana kerja, budget dan belanja koperasi, Menyelenggaran Rapat
Anggota, Mengajukan laporan keuangan & pertanggung
jawaban, Maintenance daftar anggota dan pengurus, Wewenang, Mewakili
koperasi di dalam & luar pengadilan, Meningkatkan peran koperasi
b.      Pengelola
    Karyawan / Pegawai yang diberikan kuasa & wewenang oleh pengurus untuk
mengembangkan usaha dengan efisien & professional, Hubungannya dengan
pengurus bersifat kontrak kerja, dan dapat diangkat serta diberhentikan oleh
pengurus.
c.   Pengawas
    Adalah Perangkat organisasi yang dipilih dari anggota dan diberi mandat untuk
melakukan pengawasan terhadap jalannya organisasi & usaha koperasi UU 25 Th.
1992 pasal 39:
Bertugas untuk melakukan pengawasan kebijakan dan pengelolaan koperasi
Berwenang untuk meneliti catatan yang ada & mendapatkan segala keterangan
yang diperlukan

B.     POLA MANAJEMEN KOPERASI


Koperasi seperti halnya organisasi yang lain membutuhkan pola manajemen yang
baik agar tujuan koperasi tercapai dengan efisien.
Hal yang membedakan manajemen koperasi dengan manajemen umum adalah
terletak pada unsur-unsur manajemen koperasi yaitu rapat anggota, pengurus, dan
pengawas. Adapun tugas masing-masing dapat diperinci sebagai berikut : Rapat
anggota bertugas untuk menetapkan anggaran dasar, membuat kebijaksanaan
umum, mengangkat/memberhentikan pengurus dan pengawas. Pengurus koperasi
bertugas memimpin koperasi dan usaha koperasi sedangkan Pengawas tugasnya
mengawasi jalannya koperasi.
Untuk koperasi yang unit usahanya banyak dan luas, pengurus dimungkinkan
mengangkat manajer dan karyawan.Manajer atau karyawan tidak harus anggota
koperasi dan seyogyanya memang diambil dari luar koperasi supaya
pengawasannya lebih mudah.Mereka bekerja karena ditugasi oleh pengurus, maka
mereka juga bertanggung jawab kepada pengurus. Di bawah ini akan dibahas
mengenai beberapa pola manajemen koperasi yang nantinya akan membantu
koperasi tersebut dalam mencapai tujuannya :
1.      Perencanaan
            Perencanaan merupakan proses dasar manajemen. Dalam perencanaan
manajer memutuskan apa yang harus dilakukan, kapan harus dilakukan, bagaimana
melakukan dan siapa yang harus melakukan. etiap organisasi memerlukan
perencanaan. Baik organisasi yang bersifat kecil maupun besar sama saja
membutuhkan perencanaan. Hanya dalam pelaksanaannya diperlukan penyesuaian-
penyesuaian mengingat bentuk, tujuan dan luas organisasi yang bersangkutan.
            Perencanaan yang baik adalah perencanaan yang fleksibel, sebab
perencanaan akan berbeda dalam situasi dan kondisi yang berubah-ubah di waktu
yang akan datang. Apabila perlu dalam pelaksanaannya diadakan perencanaan
kembali sehingga semakin cepat cita-cita/tujuan organisasi untuk dicapai.
Perencanaan dalam Koperasi :
         Organisasi koperasi sama dengan organisasi yang lain, perlu dikelola dengan
baik agar dapat mencapai tujuan akhir seefektif mungkin. Fungsi perencanaan
merupakan fungsi manajemen yang sangat penting karena merupakan dasar bagi
fungsi manajemen yang lain. Agar tujuan akhir koperasi dapat dicapai maka
koperasi harus membuat rencana yang baik, dengan melalui beberapa langkah
dasar pembuatan rencana yaitu menentukan tujuan organisasi mengajukan
beberapa alternatif cara mencapai tujuan tersebut dan kemudian alternatif-alternatif
tersebut harus dikaji satu per satu baik buruknya sebelum diputuskan alternatif
mana yang dipilih
Tipe rencana yang dapat diambil dalam koperasi dapat bermacam-macam
tergantung pada jangka waktu dan jenjang atau tingkatan manajemen.
2.      Pengorganisasian dan Struktur Organisasi
Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal,
mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan di
antara para anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai secara efisien.
Pelaksanaan proses pengorganisasian akan mencerminkan struktur organisasi yang
mencakup beberapa aspek penting seperti:
1.      Pembagian kerja,
2.      Departementasi,
3.      Bagan organisasi,
4.      Rantai perintah dan kesatuan perintah,
5.      Tingkat hierarki manajemen, dan
6.      Saluran komunikasi dan sebagainya.
Struktur Organisasi dalam Koperasi :
Sebagai pengelola koperasi, pengurus menghadapi berbagai macam masalah yang
harus diselesaikan.Masalah yang paling sulit adalah masalah yang timbul dari
dalam dirinya sendiri, yaitu berupa keterbatasan.Keterbatasan dalam hal
pengetahuan paling sering terjadi, sebab seorang pengurus harus diangkat oleh, dan
dari anggota, sehingga belum tentu dia merupakan orang yang profesional di
bidang perusahaan.Dengan kemampuannya yang terbatas, serta tingkat pendidikan
yang terbatas pula, pengurus perlu mengangkat karyawan yang bertugas
membantunya dalam mengelola koperasi agar pekerjaan koperasi dapat
diselesaikan dengan baik.
Dengan masuknya berbagai pihak yang ikut membantu pengurus mengelola usaha
koperasi, semakin kompleks pula struktur organisasi koperasi tersebut.Pemilihan
bentuk struktur organisasi koperasi harus disesuaikan dengan macam usaha,
volume usaha, maupun luas pasar dari produk yang dihasilkan.Pada prinsipnya
semua bentuk organisasi baik, walaupun masing-masing mempunyai kelemahan.
3.   Pengarahan
            Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang sangat penting.Sebab
masing-masing orang yang bekerja di dalam suatu organisasi mempunyai
kepentingan yang berbeda-beda.Supaya kepentingan yang berbeda-beda tersebut
tidak saling bertabrakan satu sama lain, maka pimpinan perusahaan harus dapat
mengarahkannya untuk mencapai tujuan perusahaan.
            Seorang karyawan dapat mempunyai prestasi kerja yang baik, apabila
mempunyai motivasi.Maka dari itu, tugas pimpinan perusahaan adalah memotivasi
karyawannya agar mereka menggunakan seluruh potensi yang ada dalam dirinya
untuk mencapai hasil yang sebaik-baiknya. Supaya manajer atau pimpinan
perusahan dapat memberikan pengarahan yang baik, pertama-tama ia harus
mempunyai kemampuan untuk memimpin perusahaan dan harus pandai
mengadakan komunikasi secara vertikal.
Pola Manajemen Diantaranya :
1.      Menggunakan gaya manajemen yang partisipatif
2.      Terdapat pola job descriptionpada setiap unsur dalam koperasi
3.      Setiap unsur memiliki ruang lingkup keputusan yang berbeda (decision area)
4.      Seluruh unsur memiliki ruang lingkup keputusan yang sama (shared decision
areas)

C.    TUJUAN
Berdasarkan pasal 3 UU No. 25/1992 tentang Perkoperasian, yaitu memajukan
kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut
membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan
koperasi adalah.
1. Memajukan kesejahteraan anggota koperasi.
2. Memajukan kesejahteraan masyarakat.
3. Membangun tatanan perekonomian nasional.
D.    MANFAAT
1. Meningkatkan kesejahteraan anggota dan kemakmuran masyarakat, bukan
mengejar keuntungan pribadi
2. Menyediakan kebutuhan para anggota
3. Mempermudah para anggota untuk memperoleh modal usaha
4. Koperasi merupakan dasar untuk memperkokoh perekonomian rakyat
BAB III
PEMBAHASAN
A.    KONSEP KOPERASI SIMPAN PINJAM MAKMUR MANDIRI
Konsep koperasi dibagi menjadi 3 (tiga) macam yaitu konsep koperasi
barat, konsep koperasi sosialis, dan konsep koperasi berkembang.Koperasi
Makmur Mandiri termasuk dalam golongan konsep koperasi barat karena
Koperasi Makmur Mandiri ini adalah koperasi organisasi swasta, yang
dibentuk secara sukarela oleh orang – orang yang mempunyai persamaan
kepentingan, dengan maksud mengurusi kepentingan para anggotanya
serta menciptakan keuntungan timbale balik bagi anggota koperasi
maupun perusahaan koperasi.
B.     ALIRAN KOPERASI MAKMUR MANDIRI
Secara umum aliran koperasi yang dianut oleh berbagai negara di dunia dapat
dikelompokan berdasarkan peran gerakan koperasi dalam system perekonomian
dan hubungannya dengan pemerintah.Paul Hubert Casselman membaginya
menjadi 3 bentuk Aliran yaitu aliran Yardstick, aliran Sosialis, dan aliran
Persemakmuran. Koperasi Makmur Mandiri termasuk dalam Aliran
Persemakmuran (Comonwealth) yang ber ciri-ciri  sebagai berikut :
1.      Koperasi sebagai alat yang efisien dan efektif dalam meningkatkan kualitas
ekonomi masyarakat.
2.      Koperasi sebagai wadah ekonomi rakyat berkedudukan strategis dan memegang
peranan utama dalam struktur perekonomian masyarakat.
3.      Hubungan pemerintah dengan gerakan koperasi bersifat “Kemitraan (Partnership).
Pemerintah sangat berperan dalam menciptakan pertuimbuhan ekonomi yang stabil
bagi koperasi.
C.    SEJARAH BERDIRINYA KOPERASI SIMPAN PINJAM MAKMUR
MANDIRI :
Koperasi Simpan Pinjam Makmur Mandiri merupakan lembaga keuangan non
Bank, Koperasi tersebut didirikan oleh Ibu Tri Endahyang didirikan berdasarkan
Badan Hukum Koperasi Nomor 18/ 518/ SK/ UKM/ 2009 tepatnya pada tanggal
16 Juni 2009 dengan bidang usaha “Simpan Pinjam”. Koperasi ini berpusat di Jl.
Sultan Agung KM 27 No. 5 Pondok Ungu Kota Bekasi – Jawa Barat.Telp : 021 –
889 0812, Fax : 021 – 8833 6631.

D.    TUJUANSIMPAN PINJAM MAKMUR MANDIRI


1.      Akan selalu berusaha menjadi koperasi yang mandiri dan profesional dalam
mewujudkan dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota,
khususnya masyarakat pada umumnya.
2.      Untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka
mewujudkan masyarakat yang maju adil dan makmur.

E.     MANFAATSIMPAN PINJAM MAKMUR MANDIRI


a.       Dapat membantu kesejahteraan anggota/caalon anggota untuk mendapatkan
kehidupan yang lebih baik
b.      Ingin memudahkan anggota/calon anggota yang ingin melakukan transaksi
Simpan & Pinjam yang aman dan jelas

F.     STUKTUR ORGANISASI SIMPAN PINJAM MAKMUR MANDIRI

Nama Pendiri dan Staff


Pendiri Koperasi Simpan Pinjam : Ibu Tri Endah
Staff Surveyor Koperasi Simpan Pinjam : Bapak Rusman
Lokasi :Jl. Sultan Agung KM. 27 No. 5 Pondok Ungu Kota Bekasi – Jawa Barat.
Telp : 021 – 889 0812, Fax : 021 – 8833 6631
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dihasilkan dari dibangunnya sistem informasi simpan
pinjam pada koperasi adalah sebagai berikut :
1.      Diharapkan dengan adanya Sistem Informasi simpan pinjam yang diusulkan, tidak
ada lagi kendala dalam kegiatan simpan pinjam pada koperasi makmur mandiri.
Data simpan pinjam anggota bisa terorganisir, keamananan data terjamin karena
sistem yang diusulkan menggunakan media penyimpanan database.
2.      Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan oleh penulis di koperasi
makmur mandiri, didapatkan hasil bahwa perangkat lunak Sistem Informasi
simpan pinjam dapat berjalan dengan baik dan memberikan output sesuai
fungsinya masingmasing,Diharapkan ketika aplikasi ini di implementasikan dapat
mempermudah pihak petugas koperasi dalam proses pendaftaran anggota
baru,simpanan anggota, proses peminjaman anggota dan proses angsuran pinjam
anggota, dan pembuatan laporan – laporan. Sehingga diharapkan sistem ini dapat
membantu meningkatkan kualitas layanan dan kinerja pihak koperasi makmur
mandiri dalam kegiatan simpan pinjam anggota koperasi.

Saran
Beberapa saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pengembangan
sistem informasi simpan pinjam pada koperasi adalah sebagai berikut :
1.      Sistem informasi simpan pinjam yang telah dibangun masih mungkin untuk
dikembangkan, dengan menambahkan kegiatan lainnya untuk mendapatkan
informasi yang lebih optimal.
2.      Pada pengembangan sistem informasi simpan pinjam pada koperasi selanjutnya
diharapkan sistem dapat,lebih baik dan lebih mempermudah petugas dalam
kegiatan simpan pinjam.
3.      Pada pengembangan sistem informasi simpan pinjam pada koperasi selanjutnya
diharapkan sistem dapat mengelola pembayaran angsuran pinjaman melalui Bank.
DAFTAR PUSTAKA
http://vindyfitria.blogspot.co.id/2014/10/konsep-aliran-dan-sejarah-koperasi.html
http://mutiakasih2708.blogspot.co.id/2016/10/bentuk-organisasi-hierarki-
tanggung.html
http://tesyazulvaaprilia.blogspot.co.id/2016/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://cahayamanfaat.blogspot.co.id/2015/05/tujuan-fungsi-dan-manfaat-
koperasi.html
http://nadyapebriana6.blogspot.co.id/2015/10/membangun-dan-
mengembangkanpotensi.html
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/690/jbptunikompp-gdl-anjarcahya-34488-1-
unikom_a-l.pdf
http://www.koperasimakmurmandiri.com 
KOPERASI

 PENGERTIAN
         

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum


koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk
menyejahterakan anggotanya.
Berdasarkan pengertian tersebut, yang dapat menjadi anggota koperasi yaitu:
1.      Perorangan, yaitu orang yang secara sukarela menjadi anggota koperasi;
2.      Badan hukum koperasi, yaitu suatu koperasi yang menjadi anggota koperasi yang
memiliki lingkup lebih luas.
Pada Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 27 (Revisi 1998), disebutkan
bahwa karateristik utama koperasi yang membedakan dengan badan usaha lain, yaitu
anggota koperasi memiliki identitas ganda. Identitas ganda maksudnya anggota koperasi
merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.
Umumnya koperasi dikendalikan secara bersama oleh seluruh anggotanya, dimana setiap
anggota memiliki hak suara yang sama dalam setiap keputusan yang diambil koperasi.
Pembagian keuntungan koperasi (biasa disebut Sisa Hasil Usaha atau SHU) biasanya
dihitung berdasarkan andil anggota tersebut dalam koperasi, misalnya dengan melakukan
pembagian dividen berdasarkan besar pembelian atau penjualan yang dilakukan oleh si
anggota.

 Prinsip Koperasi
         

Menurut UU No. 25 tahun 1992 Pasal 5 disebutkan prinsip koperasi, yaitu :


1.        Koperasi Simpan Pinjam
adalah koperasi yang bergerak di bidang simpanan dan pinjaman
2.        Koperasi Konsumen
koperasi beranggotakan para konsumen dengan menjalankan kegiatannya jual beli
menjual barang konsumsi
3.        Koperasi Produsen
koperasi beranggotakan para pengusaha kecil (UKM) dengan menjalankan kegiatan
pengadaan bahan baku dan penolong untuk anggotanya.
4.        Koperasi Pemasaran
koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan produk/jasa koperasinya atau anggotanya
5.        Koperasi Jasa
Koperasi yang bergerak di bidang usaha jasa lainnya.
 Sumber Modal Koperasi
         

Seperti halnya bentuk badan usaha yang lain, untuk menjalankan kegiatan usahanya
koperasi memerlukan modal. Adapun modal koperasi terdiri atas Modal Sendiri dan
Modal Pinjaman.
 Modal Sendiri meliputi sumber modal sebagai berikut :
1.    Simpanan Pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada
koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali
selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi. Simpanan pokok jumlahnya
sama untuk setiap anggota.
2.    Simpanan Wajib
Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang harus dibayarkan oleh anggota
kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu, misalnya tiap bulan dengan
jumlah simpanan yang sama untuk setiap bulannya. Simpanan wajib tidak dapat diambil
kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi.
3.    Dana Cadangan
Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan Sisa Hasil usaha,
yang dimaksudkan untuk pemupukan modal sendiri, pembagian kepada anggota yang
keluar dari keanggotaan koperasi, dan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan.
4.    Hibah
Hibah adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang yang
diterima dari pihak lain yang bersifat hibah/pemberian dan tidak mengikat.
 Modal Pinjaman koperasi berasal dari pihak-pihak sebagai berikut :
1.    Anggota dan calon anggota
2.    Koperasi lainnya dan/atau anggotanya yang didasari dengan perjanjian kerjasama
antarkoperasi
3.    Bank dan lembaga keuangan lainnya yang dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan
perudang-undangan yang berlaku
4.    Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya yang dilakukan berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
5.    Sumber lain yang sah
 Mekanisme Pendirian Koperasi
         

Mekanisme pendirian koperasi terdiri dari beberapa tahap :


1.    Pertama adalah pengumpulan anggota, karena untuk menjalankan koperasi
membutuhkan minimal 20 anggota.
2.    Kedua, para anggota tersebut akan mengadakan rapat anggota, untuk melakukan
pemilihan pengurus koperasi (ketua, sekertaris, dan bendahara).
3.    Setelah itu, koperasi tersebut harus merencanakan anggaran dasar dan rumah tangga
koperasi itu.
4.    Lalu meminta perizinan dari negara.
5.    Barulah bisa menjalankan koperasi dengan baik dan benar.

 SEJARAH LAHIRNYA KOPERASI


         

1844 di Rochdale Inggris, lahirnya koperasi modern yang berkembang dewasa ini. Th 1852
jumlah koperasi di Inggris sudah mencapai 100 unit
 1862 dibentuklah Pusat Koperasi Pembelian “The Cooperative Whole Sale Society (CWS)
 1818 – 1888 koperasi berkembang di Jerman dipelopori oleh Ferdinan Lasalle, Fredrich W.
Raiffesen
 1808 – 1883 koperasi berkembang di Denmark dipelopori oleh Herman Schulze
 1896 di London terbentuklah ICA (International Cooperative Alliance) maka koperasi telah
menjadi suatu gerakan internasional

Sejarah Perkembangan Koperasi di Indonesia


• 1895 di Leuwiliang didirikan pertama kali koperasi di Indonesia (Sukoco, “Seratus Tahun
Koperasi di Indonesia”). Raden Ngabei Ariawiriaatmadja, Patih Purwokerto dkk mendirikan
Bank Simpan Pinjam untuk menolong teman sejawatnya para pegawai negeri pribumi
melepaskan diri dari cengkeraman pelepas uang.
Bank Simpan Pinjam tersebut, semacam Bank Tabungan jika dipakai istilah UU No. 14 tahun
1967 tentang Pokok-pokok Perbankan, diberi nama “De Poerwokertosche Hulp-en Spaarbank
der Inlandsche Hoofden” = Bank Simpan Pinjam para ‘priyayi’ Purwokerto.
Atau dalam bahasa Inggris “the Purwokerto Mutual Loan and Saving Bank for Native Civil
Servants”
• 1920 diadakan Cooperative Commissie yang diketuai oleh Dr. JH. Boeke sebagai Adviseur
voor Volks-credietwezen. Komisi ini diberi tugas untuk menyelidiki apakah koperasi
bermanfaat di Indonesia.
• 12 Juli 1947, diselenggarakan kongres gerakan koperasi se Jawa yang pertama di
Tasikmalaya
• 1960 Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 140 tentang Penyaluran Bahan
Pokok dan menugaskan koperasi sebagai pelaksananya.
• 1961, diselenggarakan Musyawarah Nasional Koperasi I (Munaskop I) di Surabaya untuk
melaksanakan prinsip Demokrasi Terpimpin dan Ekonomi Terpimpin
• 1965, Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 14 th 1965, dimana prinsip NASAKOM
(Nasionalis, Sosialis dan Komunis) diterapkan di Koperasi. Tahun ini juga dilaksanakan
Munaskop II di Jakarta
• 1967 Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 12 tahun 1967 tentang Pokok Pokok
Perkoperasian disempurnakan dan diganti dengan UU no. 25 tahun 1992 tentang
Perkoperasian
• Peraturan Pemerintah No.9 tahun 1995 tentang kegiatan Usaha Simpan Pinjam dan
Koperasi

 Sejarah Gerakan Koperasi


         

Gerakan koperasi digagas oleh Robert Owen (1771–1858), yang menerapkannya pertama
kali pada usaha pemintalan kapas di New Lanark, Skotlandia.
Gerakan koperasi ini dikembangkan lebih lanjut oleh William King (1786–1865) – dengan
mendirikan toko koperasi di Brighton, Inggris. Pada 1 Mei 1828, King menerbitkan
publikasi bulanan yang bernama The Cooperator, yang berisi berbagai gagasan dan saran-
saran praktis tentang mengelola toko dengan menggunakan prinsip koperasi.
Koperasi akhirnya berkembang di negara-negara lainnya. Di Jerman, juga berdiri
koperasi yang menggunakan prinsip-prinsip yang sama dengan koperasi buatan Inggris.
Koperasi-koperasi di Inggris didirikan oleh Charles Foirer, Raffeinsen, dan Schulze
Delitch. Di Perancis, Louis Blanc mendirikan koperasi produksi yang mengutamakan
kualitas barang. Di Denmark Pastor Christiansone mendirikan koperasi pertanian.

 Gerakan Koperasi di Indonesia


Koperasi diperkenalkan di Indonesia oleh R. Aria Wiriatmadja di Purwokerto, Jawa
Tengah pada tahun 1896. Dia mendirikan koperasi kredit dengan tujuan membantu
rakyatnya yang terjerat hutang dengan rentenir. Koperasi tersebut lalu berkembang pesat
dan akhirnya ditiru oleh Boedi Oetomo dan SDI.
Belanda yang khawatir koperasi akan dijadikan tempat pusat perlawanan, mengeluarkan
UU no. 431 tahun 19 yang isinya yaitu :
1.    Harus membayar minimal 50 gulden untuk mendirikan koperasi
2.    Sistem usaha harus menyerupai sistem di Eropa
3.    Harus mendapat persetujuan dari Gubernur Jendral
4.    Proposal pengajuan harus berbahasa Belanda

Hal ini menyebabkan koperasi yang ada saat itu berjatuhan karena tidak mendapatkan
izin Koperasi dari Belanda. Namun setelah para tokoh Indonesia mengajukan protes,
Belanda akhirnya mengeluarkan UU no. 91 pada tahun 1927, yang isinya lebih ringan dari
UU no. 431 seperti :
1.    Hanya membayar 3 gulden untuk materai
2.    Bisa menggunakan bahasa daerah
3.    Hukum dagang sesuai daerah masing-masing
4.    Perizinan bisa didaerah setempat
Koperasi menjamur kembali hingga pada tahun 1933 keluar UU yang mirip UU no. 431
sehingga mematikan usaha koperasi untuk yang kedua kalinya. Pada tahun 1942 Jepang
menduduki Indonesia. Jepang lalu mendirikan Koperasi Kumiyai. Awalnya koperasi ini
berjalan mulus. Namun fungsinya berubah drastis dan menjadi alat jepang untuk
mengeruk keuntungan, dan menyengsarakan rakyat.
Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia
mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Hari ini kemudian
ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia.

 Perangkat Organisasi Koperasi


       Rapat
Anggota 
Rapat anggota adalah wadah aspirasi anggota dan pemegang kekuasaan tertinggi dalam
koperasi. Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi, maka segala kebijakan yang berlaku
dalam koperasi harus melewati persetujuan rapat anggota terlebih dahulu., termasuk
pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian personalia pengurus dan pengawas.
       Pengurus 
Pengurus adalah badan yang dibentuk oleh rapat anggota dan disertai dan diserahi
mandat untuk melaksanakan kepemimpinan koperasi, baik dibidang organisasi maupun
usaha. Anggota pengurus dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota.
Dalam menjalankan tugasnya, pengurus bertanggung jawab terhadap rapat anggota. Atas
persetujuan rapat anggota pengurus dapat mengangkat manajer untuk mengelola
koperasi. Namun pengurus tetap bertanggung jawab pada rapat anggota.
       Pengawas 
Pengawas adalah badan yang dibentuk untuk melaksanakan pengawasan terhadap kinerja
pengurus. Anggota pengawas dipilih oleh anggota koperasi di rapat anggota. Dalam
pelaksanaannya, pengawas berhak mendapatkan setiap laporan pengurus, tetapi
merahasiakannya kepada pihak ketiga. Pengawas bertanggung jawab kepada rapat
anggota

 Logo gerakan koperasi Indonesia

Lambang gerakan koperasi Indonesia memiliki arti sebagai berikut :


       Rantai melambangkan persahabatan yang kokoh.
       Roda bergigi menggambarkan upaya keras yang ditempuh secara terus menerus.
       Kapas
dan padi berarti menggambarkan kemakmuran rakyat yang diusahakan oleh
koperasi.
       Timbangan berarti keadilan sosial sebagai salah satu dasar koperasi.
       Bintang dalam perisai artinya Pancasila, merupakan landasan ideal koperasi.
       Pohon
beringin menggambarkan sifat kemasyarakatan dan kepribadian Indonesia yang
kokoh berakar.
       Koperasi Indonesia menandakan lambang kepribadian koperasi rakyat Indonesia.
       Warna merah dan putih menggambarkan sifat nasional Indonesia.
 KONSEP KOPERASI
         

 Konsep Koperasi Barat


Di sini dinyatakan bahwa koperasi merupakan organisasi swasta, yang dibentuk secara sukarela
oleh orang-orang yang mempunyai kesamaan kepentingan, dengan maksud mengurusi kepentingan
para anggotanya serta menciptakan keuntungan timbal balik bagi anggota koperasi maupun
perusahaan koperasi. Persamaan kepentingan tersebut bisa berasal dari perorangan atau
kelompok. Kepentingan bersama suatu kelompok keluarga atau kelompok kerabat dapat diarahkan
untuk membentuk atau masuk menjadi anggota koperasi.
Jika dinyatakan secara negatif, maka koperasi dalam pengertian tersebut dapat dikatakan sebagai
“organisasi bagi egoisme kelompok”. Namun demikian, unsur egoistik ini diimbangi dengan unsur
positif sebagai berikut:
       Keinginan individual dapat dipuaskan dengan cara bekerjasama antar sesama anggota,
dengan saling menguntungkan.

       Setiap individu dengan tujuan yang sama dapat berpartisipasi untuk mendapatkan
keuntungan dan menanggung risiko bersama.

       Hasil berupa surplus/keuntungan didistribusikan kepada anggota sesuai dengan metode


yang telah disepakati.

       Keuntungan yang belum didistribusikan akan dimasukkan sebagai cadangan koperasi.

Dampak langsung koperasi terhadap anggotanya adalah:


       Promosi kegiatan ekonomi anggota.

       Pengembangan usaha perusahaan koperasi dalam hal investasi, formasi permodalan,


pengembangan sumber daya manusia (SDM), pengembangan keahlian untuk bertindak
sebagai wirausahawan, dan kerja sama antar koperasi secara horizontal dan vertikal.
Dampak tidak langsung koperasi terhadap anggota hanya dapat dicapai, bila dampak langsungnya
sudah diraih. Dampak koperasi secara tidak langsung adalah sebagai berikut:
       Pengembangan sosial ekonomi sejumlah produsen skala kecil maupun pelanggan.

       Mengembangkan inovasi pada perusahaan skala kecil, misalnya inovasi teknik dan metode
produksi.
       Memberikan distribusi pendapatan yang lebih seimbang dengan pemberian harga yang
wajar antara produsen dengan pelanggan, serta pemberian kesempatan yang sama pada
koperasi dan perusahaan kecil.

 Konsep Koperasi Sosialis


Konsep koperasi sosialis menyatakan bahwa koperasi direncanakan dan dikendalikan oleh
pemerintah, dan dibentuk dengan tujuan merasionalkan produksi, untuk menunjang perencanaan
nasional.
Sebagai alat pelaksana dari perencanaan yang ditetapkan secara sentral, maka koperasi merupakan
bagian dari suatu tata administrasi yang menyeluruh, berfungsi sebagai badan yang turut
menentukan kebijakan publik, serta merupakan badan pengawasan dan pendidikan. Peran penting
lain koperasi ialah sebagai wahana untuk mewujudkan kepemilikan kolektif sarana produksi dan
untuk mencapai tujuan sosial politik. Menurut konsep ini, koperasi tidak berdiri sendiri tetapi
merupakan subsistem dari sistem sosialisme untuk mencapai tujuan-tujuan sistem sosialis-komunis.

 Konsep Koperasi Negara Berkembang


Walaupun masih mengacu kepada kedua konsep tersebut, namun dengan ciri tersendiri, yaitu
dominasi campur tangan pemerintah dalam pembinaan dan pengembangannya. Campur tangan ini
memang dapat dimaklumi karena apabila masyarakat dengan kemampuan sumber daya manusia
dan modalnya terbatas dibiarkan dengan inisiatif sendiri untuk membentuk koperasi, maka
koperasi tidak akan pernah tumbuh dan berkembang. Sehingga, pengembangan koperasi di negara
berkembang seperti di Indonesia dengan top down approach pada awal pembangunannya dapat
diterima, sepanjang polanya selalu disesuaikan dengan perkembangan pembangunan di negara
tersebut. Dengan kata lain, penerapan pola top down harus diubah secara bertahap
menjadi bottom up approach. Hal ini dimaksudkan agar rasa memiliki (sense of belonging)
terhadap koperasi oleh anggota semakin tumbuh, sehingga para anggotanya akan secara sukarela
berpartisipasi aktif. Apabila hal seperti tersebut dapat dikembangkan, maka koperasi yang benar-
benar mengakar dari bawah akan tercipta, tumbuh, dan berkembang.
Adanya campur tangan pemerintah Indonesia dalam pembinaan dan pengembangan koperasi di
Indonesia membuatnya mirip dengan konsep sosialis. Perbedaannya adalah, tujuan koperasi dalam
konsep sosialis adalah untuk merasionalkan faktor produksi dari kepemilikan pribadi ke pemilikan
kolektif, sedangkan  koperasi di negara berkembang seperti Indonesia, tujuannya adalah
meningkatkan kondisi sosial ekonomi anggotanya.

 ALIRAN KOPERASI
 

A.      Aliran Yardstick
• Dijumpai pada negara-negara yang berideologi kapitalis atau yang menganut perekonomian
Liberal.
• Koperasi dapat menjadi kekuatan untuk mengimbangi, menetralisasikan dan mengoreksi
• Pemerintah tidak melakukan campur tangan terhadap jatuh bangunnya koperasi di tengah-
tengah masyarakat. Maju tidaknya koperasi terletak di tangan anggota koperasi sendiri
• Pengaruh aliran ini sangat kuat, terutama dinegara-negara barat dimana industri
berkembang dg pesat. Spt di AS, Perancis, Swedia, Denmark, Jerman, Belanda dll.

B.  Aliran Sosialis
• Koperasi dipandang sebagai alat yang paling efektif untuk mencapai kesejahteraan
masyarakat, disamping itu menyatukan rakyat lebih mudah melalui organisasi koperasi.
• Pengaruh aliran ini banyak dijumpai di negara-negara Eropa Timur dan Rusia

C. Aliran Persemakmuran (Commonwealth)


•Koperasi sebagai alat yang efisien dan efektif dalam meningkatkan kualitas ekonomi
masyarakat.
•Koperasi sebagai wadah ekonomi rakyat berkedudukan strategis dan memegang peranan
utama dalam struktur perekonomian masyarakat
•Hubungan Pemerintah dengan gerakan koperasi bersifat “Kemitraan (partnership)”, dimana
pemerintah bertanggung jawab dan berupaya agar iklim pertumbuhan koperasi tercipta
dengan baik

Koperasi juga memiliki sejarah dalam pembentukkannya.Disini akan dijelaskan sejarah


lahirnya koperasi.Dari lahirnya koperasi dunia hingga Indonesia.
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Anda mungkin juga menyukai