Dalam melihat kehidupan ekonomi dapat ditinjau dari dua sudut pandang, pertama
kehidupan ekonomi itu dipandang sebagai sistem keseluruhan (agregat), dan kedua
kehidupan ekonomi yang dipandang sebagai bagian kecil dari sistem keseluruhan (unit).
Sedangkan dengan itu maka ilmu ekonomi dibagi menjadi dua cabang ilmu, yaitu ilmu
ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro. Teori ekonomi mikro adalah ilmu yang
konsumsi rumah tangga, investasi perusahaan dan hubungan antara sektor rumah tangga
dengan perusahaan. Ekonomi mikro adalah sebatas unit-unit aktivitas, yang dilakukan oleh
ekonomi mikro, harga memainkan peranan yang relatif penting. Oleh karena itu, ilmu
ekonomi mikro sering disebut teori harga (price theory). Hal ini disebabkan karena setiap
barang ekonomis baik itu berupa output maupun input pasti akan memiliki harga.
Secara keseluruhan teori ekonomi mikro membahas arus barang dan jasa dari sektor
perusahaan ke sektor rumah tangga, arus sektor faktor produksi dari sektor rumah tangga ke
sektor perusahaan. Susunan arus tersebut dan terciptanya harga dari arus tersebut. Dengan
demikian teori ekonomi mikro mempelajari tiga kegiatan pokok dalam masyarakat yaitu:
kegiatan produksi, konsumsi, dan pertukaran. Dari kegiatan pokok dalam masyarakat
tersebut, menimbulkan konsep baru dalam teori ekonomi yaitu konsep pasar.
Pasar adalah penghubung antara produsen dengan konsumen. Konsep pasar akan
melahirkan pembahasan dalam teori ekonomi mikro, yang dibagi kedalam tiga kelompok
besar teori, yaitu teori perilaku konsumen, teori perilaku produsen, dan teori pasar. Dari
uraian di atas dapat diketahui, koperasi dalam teori ekonomi mikro terdapat perbedaan
pelayanan). Namun perbedaan pandangan ini bukan berarti tidak ada relevansi teori ekonomi
mikro dalam koperasi, dalam hal konsep-konsep yang diajukan dapat digunakan sebagai
perusahaan koperasi mempunyai dua misi utama, yakni pelayanan terhadap anggotanya dan
1. Ada 4 kontribusi koperasi dalam ekonomi makro yang terdiri dari berbagai bidang,
yaitu:
sejumlah harapan dari dampak belajar para anggota koperasi, yang berpartisipasi
budaya. Wadah ini sebagai perkumpulan yang bersifat sukarela dalam proses
pembangunan dari bawah diharapkan akan bertitik tolak dari struktur social yang ada,
efisiensi bagi para anggotanya yang secara social ekonomis lemah dan miskin, maka
ia telah memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap proses integrasi ekonomi
dan social.
Ekonomi,kontribusi-kontribusi yang potensial terhadap pembangunan
ekonomi antara lain Perubahan secara bertahap perilaku para petani dan pengusaha
kecil dan menengah yang semula berpikir tradisional menjadi termotivasi dan akan
bertahap para petani yang orintasinya pada pemenuhan kebutuhan dasar ke dalam
suatu system ekonomi yang semakin berkembang, melalui pembagian kerja dan
perilaku pasar dan prestasi pasar, dan persaingan semakin efektif akan memperbaiki
koordinasi yang saling membantu dari berbagai rencana ekonomi konsumen dan
Ketentuan dasar dalam melaksanakan kegiatan ini diatur oleh UUD 1945 pasal 33 ayat 1
yang berbunyi, ”Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan.”
Dalam penjelasan pasal 33 UUD 1945 ini dikatakan bahwa ”produksi di kerjakan oleh
Penjelasan pasal 33 UUD 1945 ini menempatkan kedudukan koperasi (1) sebagai
sokoguru perekonomian nasional, dan (2) sebagai bagian integral tata perekonomian nasional.
Menurut Kamus Umum Lengkap karangan wojowasito (1982), arti dari sokoguru adalah pilar
atau tiang. Jadi, makna dari istilah koperasi sebagai sokoguru perekonomian dapat diartikan
koperasi sebagai pilar atau ”penyangga utama” atau ”tulang punggung” perekonomian.
Dengan demikian koperasi diperankan dan difungsikan sebagai pilar utama dalam sistem
perekonomian nasional.
Ditinjau dari sisi badan usaha atau pelaku bisnis, ada 3 kelompok pelaku bisnis dalam
yang kemudian semakin dipertegas dalam pasal 4 UU No. 25 tahun 1992 tentang
perkoperasian. Menurut M. Hatta sebagai pelopor pasal 33 UUD 1945 tersebut, koperasi
hasilnya, pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, serta stabilitas nasional yang dinamis dan
strategis yang kemudian juga dijadikan sebagai misi yang melekat pada masing-masing
pelaku ekonomi, baik negara, swasta, maupun koperasi di dalam sistem ekonomi nasional
1) BUMN, koperasi, dan swasta hendaknya ditempatkan pada posisi dan kedudukan yang
setara. Hal ini berarti, setiap pelaku ekonomi baik secara normatif maupun operasional
memiliki hak hidup yang sama, sesuai dengan misi yang diembannya.
pelaku ekonomi mempunyai suatu kelebihan di satu bidang jika dibandingkan dengan
pelaku ekonomi tersebut. BUMN dimiliki dan dikelola oleh pemerintah. BUMN bukan
merupakan suatu perusahaan yang mengejar keuntungan sebagai prioritas utama, akan tetapi
merupakan alat pemerintah yang efektif dalam melaksanakan pembangunan nasional. Dengan
demikian, BUMN mengemban tugas melayani kepentingan umum untuk memenuhi hajat
orang banyak.
Berbeda dengan sektor swasta yang dimiliki dan dikelola secara perseorangan,
keluarga, dan atau sekelompok kecil orang yang memiliki modal untuk mencapai tujuan
Lain halnya sektor koperasi yang merupakan wadah ekonomi rakyat yang berwatak
sosial, beranggotakan orang-orang, dimiliki dan dikelola oleh anggota untuk kepentingan
Bertitik tolak dari ciri-ciri pelaku ekonomi tersebut diatas, maka keunggulan
komparatif yang khas yang berkaitan dengan trilogi pembangunan nasional adaah sebagai
berikut:
1) BUMN cenderung untuk melakukan peran utama sebagai stabilisator dan perintis
perekonomian nasional
Pemerataan Koperasi
Pelak
u
Trilogi Pembangunan Pertumbuhan BUMS ekon
Stabilitas BUMN
N
Dari bagan diatas, dapat disimpulkan bahwa keunggulan pelaku ekonomi BUMN
lebih terfokus dalam bidang stabilitas, sedangkan BUMS lebih diarahkan untuk mencapi
organisasinya, lebih menitikberatkan pada asas pemerataan. Seiring dengan perubahan ruang,
waktu, dan nilai dalam perjalanannya, koperasi juga berperan dalam pencapaian pertumbuhan
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum yang
berdasarkan pada asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Tujuan utama koperasi
anggota koperasi itu sendiri maupun bagi masyarakat sekitar yang membutuhkan.
Peranan koperasi dalam ekonomi makro yaitu politik, social, ekonomi social dan
ekonomi.
“Koperasi adalah soko guru perekonomian Indonesia”. Makna dari istilah koperasi
sebagai sokoguru perekonomian dapat diartikan bahwa koperasi sebagai pilar atau
koperasi diperankan dan difungsikan sebagai pilar utama dalam sistem perekonomian
nasional.
hasilnya, pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, serta stabilitas nasional yang
dinamis dan strategis yang kemudian juga dijadikan sebagai misi yang melekat pada
masing-masing pelaku ekonomi, baik negara, swasta, maupun koperasi di dalam