Anda di halaman 1dari 10

ORGANISASI KOPERASI DAN EKONOMI KOPERASI

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Koperasi dan UMKM

Disusun oleh :

Jennie Melina
A1A019113

ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MATARAM

1
Daftar isi

DAFTAR ISI.............................................................................................................................2
RINGKASAN MATERI..........................................................................................................3
1. PENYEBARAN ORGANISASI KOPERASI MODERN.................................................3
2. KEBUTUHAN KONSEP TEORITIS DALAM ANALISIS KOPERASI ..................
3. ARTI PENTING EKONOMIKOPERASI........................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................10

2
RINGKASAN MATERI

A. Penyebaran Organisasi Koperasi Modern


Koperasi modern didirikan pada akhir abad ke- 18 terutama sebagai jawaban atas
masalah – masalah social yang timbul selama tahap awal revolusi. Perubahan –
perubahan yang berlangsung saat itu terutama disebabkan oleh perkembangan
ekonomi pasar dan penciptaan berbagai persyaratan pokok dalam ruang lingkup
dimana berlangsung proses industrialisasi serta modernisasi perdagangan dan
pertanian yang cepat.
Organisasi koperasi terdapat hampir disemua Negara industry dan Negara
berkembang. Pada mulanya organisasi tersebut tumbuh di Negara – Negara industry
di Eropa Barat, namun kemudian setelah adanya kolonialisme di beberapa Negara
Asia, Afrika, dan Amerika Selatan, koperasi juga tumbuh di Negara – Negara jajahan.
Setelah Negara – Negara jajahan mengalami kemerdekaan, banyak Negara yang
memanfaatkan koperasi sebagai salah satu alat untuk meningkatkan kesejahteraan.
Bahkan koperasi sebagai salah satu alat pemerintah dalam melaksanakan kebijakan
pembangunan.
Industry yang mula – mula bercorak padat karya berubah menjadi padat modal, dan
produksi yang mula – mula dilaksanakan berdasarkan pesanan berubah menjadi
produksi untuk kebutuhan pasar
(produksimassa),bukanhanyapasardalamnegridanpasardiNegara–negraEropatetapi
juga pasar didaerah jajahan. Perubahan ini membawa dampak terhadap berbagai
kalangan mjasyarakat, ada yang diuntungkan tetapi ada juga yang dirugikan. Mereka
yang paling menderita selama tahap – tahap awal perubahan struktur ekonomi
praindustri yang demikian cepat, terdapat pada berbagai lapisan masyarakat, terutama
di inggris dimana golongan kaum buruh yang semakin besar di kota – kota harus
menghadapi masalah pengangguran, tingkat upah yang rendah, hubungan perburuhan
dan syarat – syarat kerja yang jelek, dan tanpa jaminan social. Selain itu, tukang –
tukang dan para pengrajin kecil harus menderita karena kalah dalam bersaing dengan
perusahaan yang berskala besar dan tumbuh dengan cepat, dan para petani kecil yang
penghasilanya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhannya harus menghadapi
masalah – masalah pelik selama proses pengintegrasiannya ke dalam ekonomi pasar
yang sedang berkembang. Pelopor – pelopor organisasi koperasi dari Rochdale

3
misalnya, telah memberikan andil yang cukup besar dalam perkembangan koperasi.
Aturan – aturan pengoperasian koperasi yang mulanya disusun hanya sekedar
petunjuk tentang bagaimana seharusnya suatu pokok koperasi konsumen yang baik
diorganisasi dan dijalankan oleh para anggotanya sendiri kemudian menjadi prinsip –
pinsip koperasi Rochadele yang dijadikan dasar kegiatan oleh berbagai koperasi di
dunia. Prinsip – prinsip tersebut adalah :
a. Keanggotaan yang bersifat terbuka (Open membership and voluntary)
b. Pengawasan secara demokratis (democratic control)
c. Bunga yang terbatas atas modal (limited interest of capital)
d. Pembagian SHU yang sesuai dengan jasa anggota (propottional distribution of
surplus)
e. Penjualan dilakukan sesuai dengan harga pasar yang berlaku dan secara tunai
(ternding in cash) f. Tidak ada diskriminasi berdasarkan ras, suku, agama dan politik
(Political, racial, religious neutrality)
g. Barang – barang yang dijual harus merupakan barang – barang asli, tidak rusak atau
palsu (adulated goods forbiden to sell)
h. Pendidikan terhadap anggota secara berkesinambungan (promotion of education)
Prinsip – prinsip tersebut ternyata menjadi petunjuk yang berguna bagi pembentukan
koperasi konsumen yang hidup dalam keadaan serupa. Namun dalam perkembangan
berikutnya, prinsip – prinsip koperasi yang dipelopori oleh koperasi rochdale
berkembang sesuai dengan situasi dan kondisi dimana koperasi tersebut berkembang.
Dewasa ini bahkan banyak norma atau nilai – nilai suatu bangsa dijadikan sebagai
salah satu prinsip koperasi yang harus dilaksanakan. Di Jerman, Herman Schulze-
Delitzsch ( 1808 – 1883 ) adalah orang pertama yang berhasil mengembangkan
sebuah organisasi koperasi bagi perintisan dan pengembangan secara bertahap pada
organisasi koperasi kredit perkotaan. Demikian pula koperasi – koperasi pengadaan
sarana produksi di kalangan para pengrajin, yang kemudian diterapkan dikalangan
para pedagang sarana produksi dikalangan para pengrajin, yang kemudian diterapkan
dikalangan para pedagang kecil dan kelompok – kelompok mata pencarian yang lain.
Menekankan agar prinsip menolong diri sendiri ( self help ), prinsip
pengurus/mengelola sendiri ( self inatiagetnent ) dan mengawasi sendiri ( self
control ) yang dilakukan oleh para anggota merupakan sendi – sendi dasar organisasi
– organisasi koperasi. Dari sendi – sendi dasar ini kemudian dikembangkan prinsip

4
identitas pada koperasi ( identity principles ) yang memberikan cirri khusus organisasi
koperasi ( identity criterian ) yang membedakan koperasi dengan organisasi lainnya.
Konsepsi Schulze-Delutzsch kemudian dikembangkan oleh Raiffeisen yang mencoba
mengembangkan koperasi kredit di Jerman. Raiffeisen memulai pertama – tama
memprakasai pembentukan koperasi kredit yang berdasarkan solidaritas dan
tanggungan tidak terbatas yang dipikul oleh para anggota koperasi itu, dan dituntun
berdasarkan prinsip menolong diri sendiri, mengurus/mengelola sendiri dan
mengalami sendiri.
Di Indonesia, prinsip koperasi telah dicantumkan dalam UU No. 12 Tahun 1967 dan
UU No. 25 Tahun 1992. Pada UU No. 25 Tahun 1992, Prinsip koperasi dinyatakan
sebagai berikut :
a. Keanggotaan bersifat terbuka dan sukarela
b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis
c. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa
usaha masing – masing anggota
d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
e. Kemandirian
f. Pendidikanperkoperasian
g. Kerjasama antar koperasi
Kedua prinsip terakhir ( f dan g ) merupakan prinsip pengembangan koperasi.
Prinsip – prinsip koperasi telah mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Melalui
berbagai rekornendasi yang dating dari berbagai ahli, ICA telah mengembangkan
prinsip koperasi terbaru dan menghilangkan beberapa prinsip yang dikembangkan
oleh pelopor – pelopor koperasi Rochdale. Prinsip koperasi terbaru yang
dikembangkan oleh ICA adalah :
a. Keanggotaan bersifat terbuka ( Voluntary and open membership )
b. Pengelolaan secara demokratis ( democratic member control )
c. Partisipasi anggota dalam ekonomi ( member economic partipation )
d. Kebebasan dan otonomi ( autonomy and independence )
e. Mengembangkan pendidikan, pelatihan, dan informasi ( education, training and
information ) f. Kerjasama antar koperasi ( cooperative among cooperatives )
g. Bekerja untuk kepentingan komunitas ( concern for community )
( ICA News, No. 5/6,1995)

5
Pada masa kolonilanisme, koperasi sebenarnya telah berkembang dan dikenal di
antara kalangan masyarakat. Secara umum di Negara – Negara jajahan.
Pada dasawarsa pembangunan koperasi ( 1970 – 1980 ) pemikiran – pemikiran kritis
dan controversial mengenai koperasi dan upaya – upaya mengonsolidasi,
mereorganisasi dan meningkatkan pembangunan koperasi pedesaan serta menyusun
strategi yang diterapkan untuk mendorong perkembanganya. Hal ini dilakukan karena
koperasi telah menjadi sorotan utama dalam berbagai kritik. Kritik – kritik tersebut
adalah : ( Hanel, 1989 ).
a. Dampak terhadap pembangunan yang kurang atau sangat kurang dari organisasi
koperasi, khususnya karena koperasi tidak banyak memberikan sumbangan dalam
mengatasi kemiskinan dan dalam mengubah struktur kekuasaan social politik
setempat bagi kepentingan golongan masyarakat yang miskin.
b. Jasa – jasa pelayanan yang diberikan oleh organisasi koperasi sering kali dinilai
tidak efisien dan tidak mengarah pada kebutuhan anggotanya, bahkan sebaliknya
hanya memberikan manfaat bagi para petani besar yang telah maju dan kelompok –
kelompok tertentu.
c. Tingkat efisien perusahaan – perusahaan koperasi rendah ( manajemen tidak
mampu, terjadi penyelewengan, korupsi, nepotisme dan lain – lain ).
d. Tingkat ofisialisasi yang sering kali terlalu tinggi pada koperasi – koperasi
( khususnya koperasi pertanian ), ditandai oleh adanya pengawasan dan
dukungan/bantuan pemerintah yang terlalu besar, struktur pengambilan keputusan dan
komunikasi seringkali memperlihatkan struktur yang hampir sama dengan strategi
pengembangan koperasi pada instansi – instansi pemerintah dan lembaga – lembaga
semi pemerintah ketimbang sebagai suatu organisasi swadaya yang otonom,
partisipatif, dan berorientasi pada anggota
e. Terdapat kesalahan – kesalahan dalam pemberian bantuan pembangunan
internasional dan khususnya kelemahan – kelemahan pada strategi pembangunan
pemerintah yang diterapkan untuk penunjang organisasi – organisasi koperasi.

6
B. Kebutuhan konsep teoritis dan analisis koperasi

 Analisis pemecahan permasalahan perkoperasian dengan mempelajari esensi koperasi


yang membedakannya dengan organisasi lain yang bukan Koperasi, sehingga dapat
ditetapkan berbagai kebijakan yang tidak menyimpang dari konsep Koperasi yang
sebenarnya.
 Tujuan utama anggota koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraannya (dalam
arti ekonomi identik dengan pendapatan).
 Aspek ekonomi lebih dominan dalam pengembangan organisasi Koperasi dianding
aspek lainnya.
 Analisis pemecahan permasalahan perkoperasian dengan mempelajari esensi koperasi
yang membedakannya dengan organisasi lain yang bukan Koperasi, sehingga dapat
ditetapkan berbagai kebijakan yang tidak menyimpang dari konsep Koperasi yang
sebenarnya.
 Tujuan utama anggota koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraannya (dalam
arti ekonomi identik dengan pendapatan).
 Aspek ekonomi lebih dominan dalam pengembangan organisasi Koperasi dianding
aspek lainnya.
Analisis pemecahan permasalahan perkoperasian dengan mempelajari esensi koperasi
yang membedakannya dengan organisasi lain yang bukan Koperasi, sehingga dapat
ditetapkan berbagai kebijakan yang tidak menyimpang dari konsep koperasi yang
sebenarnya. Tujuan utama anggota koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraannya
(dalam arti ekonomi identik dengan pendapatan). Aspek ekonomi lebih dominan dalam
pengembangan organisasi Koperasi dianding aspek lainnya.
Menurut Emmanuel Kant : tidak ada praktek yang berhasil baik tanpa teori yang baik.
Fakta menunjukkan organisasi-organisasi Koperasi hanya mencakup satu bagian dari
semua kegiatan ekonomi, dan koperasi hanya akan hidup dalam kondisi-kondisi yang
sangat khusus. Dalam situasi khusus organisasi Koperasi mempunyai tingkat efisiensi
yang lebih baik dibanding organisasi-organisasi lainnya. Kemudahan-kemudahan dan hak
monopoli menyebabkan institusi koperasi mampu menekan biaya, sehingga biaya rata-
ratanya akan lebih rendah daripada biaya rata-rata organisasi lain.
Konsep Koperasi
Munkner dari University of Manburg, Jerman Barat membedakan konsep koperasi
menjadi dua : Konsep Koperasi Barat dan Konsep Koperasi Sosialis. Hal ini di

7
latarbelakangi oleh pemikiran bahwa pada dasarnya, perkembangan konsep-konsep yang
bersal dari Negara- negara berpaham sosialis, sedangkan konsep berkembang dinegara
dunia ketiga merupakan perpaduan dari kedua konsep tersebut.
a. Konsep Koperasi Barat
Konsep koperasi barat menyatakan bahwa koperasi merupakan organisasi swasta, yang di
bentuk secara sukarela oleh orang-orang yang mempunyai persamaan
kepentingan,dengan maksud mengurusi kepentingan para anggotanya serta menciptakan
keuntungan timbal balik bagi anggota koperasi maupun perusahaan koperasi.
Dampak langsung koperasi terhadap anggotanya adalah :
a. Promosi kegiatan ekonomi anggota.
b. Pengembangan usaha koperasi dalam hal investasi formulasi permodalan,
pengembangan sumber daya manusia(SDM), pengembangan keahlian untuk bertindak
sebagai wirausahawan, dan kerjasama antarkoperasi secara horizontal dan vertical.
Dampak koperasi secara tidak langsung adalah sebagai berikut :
a. Pengembangan kondisi social ekonomi sejumlah produsen skala kecil maupun
pelanggan.
b. Mengembangkan inovasi pada perusahaan skala kecil,misalnya inovasi teknik dan
metode produksi.
c. Memberikan distribusi pendapatan yang lebih seimbang dengan pemberian harga yang
wajar antara produsen dengan konsumen, serta pemberian kesempatan yang sama pada
koperasi dan perusahaan kecil.
d. Konsep Koperasi Sosialis. Konsep koperasi sosialis menyatakan bahwa koperasi
direncankan dan dikendalikan oleh pemerintah, dan di bentuk dengan tujuan
merasionalkan produksi, untuk menunjang perencanaan nasional.
b. Konsep Koperasi Negara Berkembang
Munkner hanya membedakan koperasi berdasar konsep barat dan konsep sosialis.
Sementara itu didunia ketiga, walaupun masih mengacu pada kedua konsep tersebut,
namun koperasinya sudah berkembang dengan cirri tersendiri, yaitu dominasi campur
tangan pemerintah dalam pembinaan dan pengembangan. Adanya campur tangan
pemerintah dalam pembinaan dan pengembangan koperasi di Indonesia membuatnya
mirip dengan konsep sosialis. Perbedaanya adalah, tujuan koperasi dalam konsep sosialis
adalah untuk merasionalkan factor produks dari kepemilikan kolektif, sedangkan koperasi
di Negara berkembang seperti di Indonesia, tujuanya adalah meningkatkan kondisi social
ekonomi anggotanya.

8
C. Arti penting koperasi
Ekonomi secara umum diartikan sebagai usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan
hidup, sedang koperasi adalah organisasi ekonomi dimana anggota sebagai pemilik
sekaligus sebagai pelanggan. Asumsi manusia rasional merupakan dasar dari pemikiran
ekonomi, sehinga setiap kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh manusia rasional akan
berprinsip pada “Prinsip Ekonomi”, yaitu menggunakan sumber yang terbatas untuk
mencapai hasil yang maksimal. Peran Koperasi dalam Perekonomian Indonesia
Kemajuan dalam pembangunan koperasi dapat ditinjau dari jumlah koperasi, jumlah
anggota, kekayaan koperasi, dan banyaknya usaha. Secara umum, koperasi di Indonesia
mengalami kemajuan yang sangat pesat. Namun masih terdapat beberapa kendala untuk
pengembangannya sebagai badan usaha.
Peran koperasi di Indonesia sangatlah penting, dari pembuka pintu gerbang usaha kecil
dan menengah, menciptakan masyarakat yang mandiri, penggerak perekonomian dan
menciptakan pasar baru. Pemanfaatan koperasi secara maksimal dan optimal diharapkan
akan menciptakan perekonomian nasional yang selaras dengan pertumbuhan koperasi
tersebut. Mengurangi tingkat pengangguran yang tinggi, menaikan pendapatan rumah
tangga dan juga memperkecil tingkat kemiskinan masyarakat. Koperasi pada saat ini
mengalami kurang perhatiannya dari pemerintah pusat. Dikarenakan banyak
penyelewengan dana atau modal koperasi itu sendiri. Inilah yang menghambat tumbuh
dan kembangnya perkoperasian di Indonesia. Tanpa disadari, koperasi telah membuka
lapangan kerja tersendiri dikalangan anggota. Dan juga menjaga kestabilan harga yang
menguntungkan anggota koperasi. Bila koperasi mempunyai keunggulan dalam
menawarkan produk kepada anggotanya dibanding dengan nonkoperasi maka dengan
sendirinya anggota akan bertransaksi dengan koperasi.
Demikian halnya, jika koperasi mempunyai keunggulan dalam menawarkan alternative
investasi kepada investor, maka investor akan menanamkan dananya

9
DAFTAR PUSTAKA
- Lilis Solehati Y, S.E., M.Si. Ekonomi Koperasi
- atikhacitra.blogspot.com, Arti Penting Ekonomi Koperasi, Atikha Citra Ayu: Arti
Penting
Ekonomi Koperasi, diakses pada rabu, 18 Agustus 2021.
- irmayantika25.blogspot.com, PENYEBARAN ORGANISASI KOPERASI MODERN,
Irma Yantika : PENYEBARAN ORGANISASI KOPERASI MODERN
(irmayantika25.blogspot.com), diakses pada rabu, 18 Agustus 2021.
- adeeesyifa.blogspot.com, Arti Penting Ekonomi Koperasi, Fantastic Experience : Arti
Penting Ekonomi Koperasi (adeeesyifa.blogspot.com), diakses pada rabu, 18 Agustus
2021.
- denisableng.blogspot.com, Pentingnya Konsep-konsep Teoritis dalam Analisis
Koperasi, DENI SABLENG: Pentingnya Konsep-konsep Teoritis dalam Analisis
Koperasi, diakses pada rabu, 18 Agustus 2021.

10

Anda mungkin juga menyukai