Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Identitas Buku

1.1.1 Buku Utama

1. Judul buku : MANAJEMEN KOPERASI


Teori dan Praktek
2. Pengarang : Sonny Sumarsono
3. Penerbit : Garaha Ilmu
4. Tahun Terbit : 2003
5. Kota Terbit : Yogyakarta
6. Tebal Buku : x + 216 halaman
7. Dimensi
Produk :-
8. ISBN : 979-3289-36-8

1.1.2 Buku Pembanding

1. Judul buku : EKONOMI KOPERASI


Teori dan Praktik
2. Pengarang : Dr. Subandi, MM
3. Penerbit : Alfabeta
4. Tahun Terbit : 2015
5. Kota Terbit : Bandung
6. Tebal Buku : vii + 228 halaman
7. Dimensi
Produk : 24 cm
8. ISBN : 978-602-8361-24-8

1|Manajemen Koperasi dan UMKM


1.2 Ringkasan Buku

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Pengertian Koperasi

Pengertian koperasi ini dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu :


pengertian umum dan menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian.

Pengertian secara umum: koperasi adalah suatu perkumpulan yang


beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang memberikan
kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota, dengan bekerjasama secara
kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan para
anggotanya.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang


perkoperasian diberikan pengertian sebagai berikut:

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum
koperasi dengan berlandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.

a. Koperasi sebagai badan usaha

Sebagai badan usaha, koperasi adalah sebuah perusahaan yang harus


mampu berdiri sendiri menjalankan kegiatan usahanya mendapatkan laba.
Sehingga dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dan dapat mempertinggi
jasmani para anggotanya.

b. Beranggotakan orang-orang

Ini berarti koperasi harus benar-benar mengabdikan kepada


perikemanusiaan dan bukan kepada kebendaan.

c. Asas kekeluargaan

2|Manajemen Koperasi dan UMKM


Asas kekeluargaan mencerminkan adanya kesadaran dari budi hati nurani
manusia untuk mngerjakan segala sesuatu dalam koperasi: oleh semua, untuk
semua dibawah pimpipnan pengurus yang dipilih anggota atas dasar keadilan,
kebenaran dan keberanian berkorban bagi kepentingan bersama.

1.2 Tujuan Koperasi

Tujuan utama pendirian suatu Koperasi adalah untuk meningkatkan


kesejahteraan ekonomi para anggotanya. Adapun tujuan koperasi adalah
memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka
mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945.

1.3 Fungsi Koperasi

Fungsi dapat diartikan sebagai alat untuk mencapai tujuan dan tujuan ini
harus jelas dan tegas. Fungsi koperasi dalam hal ini adalah memberikan jasa
kepada anggota dan anggota mengeluarkan biaya untuk menggantinya. Dengan
demikian koperasi pada dasarnya tidak mendapatkan manfaat apa-apa, akan tetapi
anggota yang menerima manfaat tersebut.

Fungsi dan peran koperasi berdasarkan pasal 4 Undang-Undang NOmor


25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian sebagai berikut:

1. Membangun dan mengmbangkan potensi dan kemampuan ekonomi


anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk
meningkatakan kesejahteraan ekonomi dan sosial.
2. Berperan secara aktif dalam upaya mempertingggi kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat.
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional
yang merupakan usaha bersama atas asas kekeluargaan dan demokrasi
ekonomi.

3|Manajemen Koperasi dan UMKM


1.4 Peranan Koperasi dalam Masyarakat Ekonomi

Sebuah koperasi dapat berperan pada masyarakat atau setidak-tidaknya


dapat diterima oleh masyarakat dalam hal ini sangat tergantung pada hal-hal
sebagai berikut:

a. Tujuan koperasi sendiri dibedakan dua macam, yaitu tujuan umum dan
tujuan sementara. Tujuan umum koperasi adalah meningkatkan
kemakmuran atau tingkat hidup anggota-anggotanya dan masyarakat
daerah kerja koperasi itu sendiri. Tujuan sementara koperasi adalah tujuan
yang biasanya berkaitan erat dengan macam koperasinya.
1) Koperasi produksi

Bertujuan memberikan jasa pada anggotanya dengan cara membeli


barang-barang yang disetorkan oleh anggota koperasi dengan harga
yang sama bahkan lebih tinggi dari hasil pasar.

2) Koperasi konsumsi

Bertujuan memberi jasa pada anggota-anggotanya dengan cara


memberikan harga barang-barang yang dibutuhkan para anggotanya
dengan harga yang sama bahkan lebih rendah dari harga pasar.

3) Koperasi kredit

Bertujuan memberikan jasa pada anggota dengan cara


menyediakan kredit murah dan mudah pada anggota-anggotanya.

b. Kebiasaan masyarakat dalam soal mengadakan transaksi dan berusaha,


serta adat masyarakatnya.
c. Citra koperasi pada masyarakat yang bersangkutan, apakah koperasi di
daerah tersebut mengalami kegagalan atau tidak baik kegagalan karena
kemampuan mereka didalam mengelola ataupun karena pengurusnya.

Peranan koperasi bagi masyarakat ekonomi, diantaranya adalah


meningkatkan pendapatan, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan taraf hidup
rakyat dan memeratakan pendapatan.

4|Manajemen Koperasi dan UMKM


1.5 Beberapa Pandangan Mengenai Fungsi Koperasi

Pandangan mengenai fungsi dan peran Koperasi dalam masyarakat


setidak-tidaknya dapat dikelompokkan ke dalam tiga aliran. Sebagaimana
dikemukakan oleh Caselman (Anonim, 1989), ketiga aliran itu adalah : Aliran
Yardstick, aliran Sosialis, dan Aliran Persemakmuran.

a. Aliran Yardstick

Menurut pandangan ini, Koperasi sebenarnya tidak dapat berbbuat banyak


dalam melakukan perubahan terhadap sistem dan struktur perekonomian
kapotalis. Fungsi dan peranan koperasi, menurut aliran ini, pada dasarnya
hanyalah sebagai tolak ukur, dalam arti sebagai penyeimbang atau sebagai
penetralisir, terhadap keburukan-keburukan yang ditimbulkan oleh sistem
perekonomian kapitalis.

b. Aliran Sosilais

Pandangan aliran sosialis mengenai fungsi dan peran koperasi agak


berbeda dari pandangan Yardstick. bagi aliran ini, yang memandang sistem
perekonomian kapitalis sebagai musuh utamanya, fungsi koperasi dalam
masyarakat kapitalis harus lebih dari sekedar sebagai tolak ukur atau sebagai
penyeimbang.

c. Aliran Persemakmuran

Aliran persemakmuran mungkin dapat dikategorikan sebagai aliran jalan


tengah. Di satu pihak, sebagaimana aliran Yardstick, aliran ini tidak memandang
sistem perekonomian yang harus dihancurkan. Tetapi dipihak yang lain
sebagaimana aliran sosialis, aliran ini juga sepakat bahwa sistem perekonomian
kapitalis perlu dikoreksi.

Lebih jelasnya, bagi aliran persemakmuran, fungsi dan peran koperasi


dalam masyarakat kapitalis bukanlah sekedar sebagai penyeimbang, bukan pula
sekadar sebagai alat, melainkan sebagai alternatif dari bentuk-bentuk perusahaan
kapitalis.

5|Manajemen Koperasi dan UMKM


1.6 Peran Koperasi dalam Bidang Ekonomi dan Sosial

a. Peran koperasi dalam bidang ekonomi

Peran koperasi dalam bidang ekonomi secara khusus adalah sebagai


berikut:

1) Menumbuhkan motif berusaha yang lebih berperikemanusiaan.


2) Mengembangkan metode pembagian sisa hasil usaha yang lebih adil.
3) Memerangi monopoli dan bentuk-bentuk konsentrasi modal lainnya.
4) Menawarkan barang dan jasa dengan harga yang lebih murah.
5) Meningkatkan penghasilan anggota-anggotanya.
6) Menyederhanakan dan mengefisiensikan sistem tata niaga, yaitu
dengan cara:
a) mengurangi mata rantai perdagangan yang tak perlu.
b) melindungi konsumen dari iklan yang membingungkan.
c) menghilangkan praktik-praktik tata niaga yang tidak benar dan
tidak jujur.
7) Menumbuhkan sikap jujur dan keterbukaan dalam pengelolaan
perusahaan.
8) Menjaga keseimbangan antara permintaan dan penawaran, atau antara
kebutuhan dan pemenuhan kebutuhan.
9) Melatih masyarakat untuk menggunakan pendapatannya secara efektif,
menumbuhkan kebiasaan yang baik dalam pola konsumsi,
membiasakan hidup hemat, dan mengembangkan jiwa membangun
bagi kesejahteraan umat manusia.
b. Peran koperasi dalam bidang sosial

Peran koperasi dalam bidang sosial dalam garis besarnya adalah sebagai
berikut:

1) Mendidik anggota-anggotanya untuk memiliki semangat bekerja sama,


baik dalam menyelesaikan masalah-masalah mereka, maupun dalam
membangun tantanan sosial yang lebih berperikemanusiaan.

6|Manajemen Koperasi dan UMKM


2) Mendidik anggota-anggotanya untuk memiliki semangat berkorban,
sesuai dengan kemampuannya masing-masing, demi terwujudnya
suatu tantanan sosial yang adil dan beradab.
3) Mendorong terwujudnya suatu tantanan sosial yang manusiawi, yang
tidak dibangun di atas hubungan-hubungan kebendaan, melainkan atas
rasa persaudaraan dan kekeluargaan.
4) Mendorong terwujudnya suatu tatanan sosial yang bersih demokratis,
yang menjamin dilindunginya hak dan kewajiban setiap orang.
5) Mendorong terwujudnya suatu kehidupan masyarakat yang tenteram
dan damai.

Sebagaimana dikemukakan dalam pasal 4 UU No. 25/1992 itu, fungsi dan


peran koperasi Indonesia dalam garis besarnya adalah sebagai berikut:

1) Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi


anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial mereka.
2) Turut serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat.
3) Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.
4) Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional
yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan
demokrasi ekonomi.

Prinsip koperasi ialah :

1) keanggotaan koperasi yang bersifat sukarela dan terbuka.


2) pengelolaan dilakukan secara demokrasi.
3) pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan
besarnya jasa usaha masing-masing anggota.
4) pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal, dan
5) kemandirian.

7|Manajemen Koperasi dan UMKM


1.7 Konsep Teoritis dalam Analisis Koperasi

Keunggulan lembaga koperasi diperoleh dengan membandingkan koperasi


yang berfungsi secara ideal dengan ekonomi pasar yang bekerja secara tidak
sempurna.

Dengan memakai analisis kelembagaan komparatif, kita mencoba untuk


menilai masalah ekonomi yang akan kita pecahkan . (Demsetz, 1971, hal. 160).
Atau sesuai dengan pendapat yang dirumuskan oleh Williamson (1985, hal.88):
“Seperti diantara cara-cara alternatif yang layak dikerjakan untuk
mengorganisasikan transaksi, maka cara yang memiliki efisiensi tertinggi dan
mengapa demikian?”

8|Manajemen Koperasi dan UMKM


BAB 2

PERANGKAT ORGANISASI KOPERASI

2.1 Struktur Ekstern Organisasi Koperasi

Perangkat organisasi koperasi terdiri dari : Rapat Anggota, Pengurus, dan


Pengawas, sedangkan unsur lain yang melengkapi organisasi koperasi adalah:
unsur penasehat, unsur pelaksana, manajer dan karyawan-karyawan koperasi.

2.2 Rapat Anggota

Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi.


Tetapi bukan berarti rapat anggota bersifat tak terbatas. Kekuasaan tertinggi suatu
rapat anggota tetap ada batasnya yaitu prinsip koperasi dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

Menurut pasal 23 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992, rapat anggota


menetapkan:

1) Anggota dasar
2) Kebijaksanaan umum
3) Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus dan pengawasan
4) Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi serta
pengesahan laporan keuangan
5) Pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya
6) Pembagian sisa hasil usaha
7) Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi

Tugas dan peran rapat anggota

Tugas dan peran dari rapat anggota dapat dirumuskan sebagai berikut :

1) Mnegesahkan/menetapkan penyusunan dan perubahan anggaran dasar/


anggaran rumah tangga sesuai dengan keputusan-keputusan rapat.
2) Memilih, mengangkat dan memberhentikan anggota pengurus dan
pengawas.

9|Manajemen Koperasi dan UMKM


3) Memberikan persetujuan atas perubahan dalam masalah struktur
permodalan dan arag kegiatan-kegiatan usahanya.
4) Mensyaratkan agar pengurus, dan manajer dan karyawan memahami
ketentuan dalam Anggaran Dasar.
5) Menetapkan/mengesahkan rencana kerja, rencana anggaran pendapatan
dan belanja organisasi.
6) Menetapkan pembagian sisa hasil usaha.
7) Menetapkan penggabungan, pemecahan dan pembubaran organisasi.
8) Memberikan penilaian terhadap pertanggungjawaban pengurus: menerima
atau menolak.

2.3 Pengurus

Pengurus dalam koperasi mempunyai kedudukan yang sangat menentukan


bagi keberhasilan koperasi sebagai organisasi ekonomi yang berwatak sosial.
Pengurus bertanggung jawab mengenai segala kegiatan pengelolaan koperasi dan
usahanya kepada rapat anggota atau rapat anggota luar biasa.

Menurut pasal 30 Undang-Undang Nomor 25/1992 tentang perkoperasian,


tugas dan wewenamg pengurus adalah sebagai berikut:

1) mengelola koperasi dan usahanya


2) mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana anggaran
pendapatan dan belanja koperasi
3) menyelenggarakan rapat anggota
4) mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas
5) memelihara daftar buku anggota dan pengurus, sedangkan pengurus
berwenang:
a. mewakili koperasi didalam dan diluar pengadilan
b. memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta
pemberhentian anggota sesuai dengan ketentuan dalam anggaran dasar
c. melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan
koperasi sesuai dengan tanggungjawabnya dan keputusan rapat
anggota.

Wewenang Pengurus

10 | M a n a j e m e n K o p e r a s i d a n U M K M
1) mewakili koperasi didalam dan diluar negeri
2) memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian
anggota sesuai dengan ketentuan dalam anggaran dasar
3) melakukan tindakan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan koperasi
sesuai dengan tanggung jawabnya dan keputusan rapat anggota.

Tugas Pengurus Koperasi

Adapun tugas pengurus koperasi dalam garis besarnya adalah sebagai


berikut:
1) Mengelola organisasi dan usaha koperasi
2) Memelihara daftar buku anggota, pengurus dan pengawas
3) Menyelenggarakan rapat anggota
4) Mengajukan laporan pelaksanaan tugas dan laporan keuangan koperasi
5) Mengajukan rencana kerja dan rancangan anggaran pendapatan dan
belanja koperasi

2.4 Pengawas

Pengawasan atau yang dalam bahasa Inggris disebut Controlling adalah


merupakan salah satu fungsi dari manajemen. Dalam Undang-Undang Nomor
25/1992 pasal 29 dikatakan:

Pengawasan yang bertujuan untuk mencegah kesalahan yang mungkin


adalah lebih bijaksana daripada memberi hukuman dan peringatan. Jadi tugas
pengawas (Pasal 39 UU NO. 25/1992) ayat (1):

1) melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan


pengelolaan koperasi
2) membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya. Juga pengawal
mempunyai wewenang, ayat (2): (a) meneliti catatan yang ada pada
koperasi, dan (b) mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.

Tujuan dari pengawasan itu adalah sebagai berikut :

1) memberi bimbingan pada pengurus, karyawan kearah keahlian dan


keterampilan
2) mencegah terjadinya pemborosan bahan, waktu dan tenaga

11 | M a n a j e m e n K o p e r a s i d a n U M K M
3) menilai hasil kerja dengan rencana yang sudah ditetapkan
4) mencegah terjadinya penyelewenangan
5) membereskan administrasi secara keseluruhan.

Fungsi pengawas

Sesuai dengan namanya, pengawas koperasi pada dasarnya memiliki


fungsi sebagai berikut:

1) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan koperasi oleh


pengurus
2) Membuat laporan tertulis mengenai hasil pengawasan yang telah
dilakukan dan menyampaikannya kepada rapat anggota.

2.5 Manajer

Manajer dapat diklasifikasikan menurut tingkatnya dalam organisasi atau


menurut ruang lingkup kegiatan yang dikelola manajer dan menjadi tanggung
jawabnya. Dalam hal yang disebut pertama, maka terdapatlah 3 buah tingkatan
manajemen, yaitu:

1. Manajer Puncak
2. Manajer Menengah
3. Manajer Lini Pertama

Dalam hal klasifikasi dilakukan menurut ruang lingkup kegiatan, maka


terdapat 2 macam manajer, yaitu manajer fungsional dan manajer umum.

Peranan dari manajer adalah membuat rencana kedepan sesuai dengan


ruang lingkup dan wewenangnya., mengelola sumber daya secara efisien,
memberikan perintah-perintah, bertindak sebagai pemimpin, dan mampu
melaksanakan kerjasama dengan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.

Dr. Sutaryo Salim, SE berpendapat bahwa ada tiga syarat yang harus
dimiliki oleh seorang manajer, yaitu:

a. Managerial skill
b. Technical skill
c. Enterpreneur skil

12 | M a n a j e m e n K o p e r a s i d a n U M K M
BAB 3

MANAJEMEN KOPERASI

3.1 Pentingnya Manajemen dalam Koperasi

Manajemen merupakan salah satu bagian penting dari organisasi koperasi.


Berhasil tidaknya suatu koperasi sangat gtergantung pada mutu dan kerja dalam
bidang manajemennya.

Definisi tentang manajemen banyak ragamnya, berbeda-beda meskipun


mungkin isinya sama. Secara umum telah dirumuskan bahwa definisi manajemen
adalah; segenap perbuatan menggerakkan kelompok orang dan mengerahkan
segala fasilitas dalam suatu usaha kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.

Didalam menggerakkan orang-orang dan mengerahkan fasilitas, manajer


melakukan lima pola perbuatan: perencanaan, pembuatan keputusan,
pembimbingan, pengorganisasian, pengendalian.

3.2 Fungsi Manajemen Koperasi

Agar dapat mengetahui tugas manajemen dengan lebih jelas, secara umum
fungsi manajemen koperasi dibedakan dalam lima fungsi sebagai berikut:

a. Perencanaan

Perencanaan dapat didefinisikan sebagai penentuan terlebih dahulu apa


yang harus dikerjakan, kapan harus dikerjakan dan siapa yang mengerjakan.

Perencanaan adalah suatu proses perumusan program beserta anggarannya,


yang harus dilakukan oleh sebuah koperasi sebagai tindak lanjut dari
pelaksanaan strategi yang hendak dilaksanakan.

Ada 4 langkah penting dalam perencanaan:

1. Menentukan tujuan/sasaran
2. Mencari alternatif-alternatif
3. Menyeleksi alternatif-alternatif
4. Perumusan perencanaan

13 | M a n a j e m e n K o p e r a s i d a n U M K M
Rencana yang baik akan merumuskan tujuan dan sasaran apa yang ingin
dicapai. Penentuan tujuan atau sasaran adalah penting bagi setiap organisasi
karena:

1) Tujuan atau sasaran bersifat memberikan arah


2) Tujuan atau sasaran akan memfokuskan usaha kita
3) Tujuan atau sasaran menjadi pedoman bagi penyusunan rencana strategis
maupun rencana operasional organisasi serta pemilihan alternatif-alternatif
keputusannya.
4) Tujuan atau sasaran membantu kita mengevaluasi kemajuan yang kita
capai.
b. Pengorganisasian

Tujuan dari pengorganisasian adalah untuk mengelompokkan kegiatan,


sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya yang dimiliki koperasi agar
pelaksanaan dari suatu rencana dapat dicapai secara efektif dan ekonomis.

Pengorganisasian adalah pembagian tugas dan wewenang dalam koperasi


diantara para pelaku yang bertanggung jawab atas pelaksanaan rencana-
rencana koperasi itu.

c. Fungsi Pengarahan (Directing)

Pengarahan disini adalah pengarahan agar para karyawann lebih


mengonsentrasikan diri dalam bertugas. Mereka diarahkan pada tujuan
koperasi yang sudah ditetapkan.

d. Kepemimpinan

Menurut Ralp M. Stogdill, kepemimpinan adalah suatu proses


mempengaruhi aktivitas kelompok yang ditujukan pada pencapaian tujuan
tertentu.

Sebagaimana kita ketahui, kita mengenal 3 gaya kepemimpinan, yaitu:

1) Otoriter (authoritarian)
2) Demokratis (democratic)
3) Kebebasan (laissez faire)

14 | M a n a j e m e n K o p e r a s i d a n U M K M
Kepemimpinan dapat pula diartikan sebagai suatu kegiatan mempengaruhi
orang lain agar suapaya melakukan pekerjaan bersama menuju kepada suatu
tujuan tertentu yang telah ditentukan terlebih dahulu.

e. Pengendalian

Menurut Robert J. Mockler, pengendalian adalah suatu upaya yang


sistematis untuk menetapkan standar prestasi dengan sasaran-sasaran
perencanaan, merancang sistem umpan balik informasi membandingkan
prestasi sesungguhnya dengan standar yang terlebih dahulu ditetapkan,
menentukan apakah ada penyimpangan dan mengukur signifikasi
penyimpangan tersebut dan mengambil tindakan perbaikan-perbaikan yang
diperlukan untuk menjamin bahwa sumber daya perusahaan yang digunakan
sedapat mungkin dengan cara yang paling efektif dan efisien guna tercapainya
sasaran perusahaan.

3.3 Pelakasanaan

Pelaksanaan adalah proses penerapan rencana-rencana koperasi oleh


masing-masing fungsi satu unsur dalam organisasi koperasi. Aspek terpenting
pada tahap ini adalah aspek koordinasi dan monitoring.

Dengan melakukan koordinasi maka berbagai unsur-unsur dalam


organisasi diupayakan untuk bekerja saling bahu-membahu dalam memcapai
tujuan-tujuan koperasi.

Sedangkam dalam kaitannya dengan aspek monitoring, yang terpenting


adalah diselenggarakannya sistem pencatatan yang tertib dan cermat dalam
pelaksanaan seluruh kegiatan koperasi.

3.4 Aspek-aspek Manajemen Koperasi

1. Manajemen Operasi

Manajemen operasi adalah salah satu aspek dari manajemen koperasi yang
memusatkan perhatiannya terhadap pengelolaan variabel-variabel kunci yang
menentukan tercapainya efisiensi dan efektivitas kegiatan utama koperasi secara
optimal.

15 | M a n a j e m e n K o p e r a s i d a n U M K M
a. Manajemen masukan
b. Manajemen peralatan dan sumberdaya manusia
c. Manajemen keluaran
2. Manajemen Keuangan

Pusat perhatian manajemen keuangan adalah terhadap pengelolaan


berbagai aspek keuangan suatu usaha. Sesuai dengan cakupannya itu, maka
hakikat manajemen keuangan adalah mengupayakan tercapainya keseimbangan
antara kebutuhan dana serta penggunaannya.

Keseimbangan ini sangat penting artinya bagi koperasi, yaitu untuk


menjamin dapat dijalankannya berbagai kegiatan koperasi dengan lancar, serta
dapat dipenuhinya semua kewajiban tanpa menimbulkan masalah keuangan.

a. Manajemen modal kerja


b. Manajemen kas
c. Manajemen piutang
d. Manajemen persediaan
e. Manajemen investasi jangka pendek
3. Manajemen Pemasaran

Pemasaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh suatu usaha untuk
menimbulkan permintaan terhadap barang dan jasa yang dihasilkannya. Sebagai
suatu proses, maka kegiatan pemasaran dapat dibagi atas beberapa tahap kegiatan
sebagai berikut:

a. Analisis pasar
b. Identifikasi kebutuhan konsumen
c. Menyusun rencana pemenuhan kebutuhan konsumen
d. Menguji rencana pemasaran dengan menempatkan produk ke pasar
e. Evaluasi hasil-hasil pengujian rencana pemasaran

Masalah utama pemasaran adalah mengupayakan terpenuhinya kepuasan


konsumen melalui perencanaan yang cermat terhadap elemen-elemen kunci
pemasaran. Elemen-elemen kunci pemasaran antara lain meliputi hal-hal sebagai
berikut:

16 | M a n a j e m e n K o p e r a s i d a n U M K M
a) Perencanaan produk
b) Distribusi produk
c) Penetapan harga jual
d) Metode promosi, dan
e) Pelayanan purna jual.

17 | M a n a j e m e n K o p e r a s i d a n U M K M
BAB 4

STRATEGIK, KEBIJAKSANAAN DAN TAKTIK USAHA KOPERASI

4.1 Prasyarat

Harry S. Freedman (1999) mengemukakan bahwa manajemen usaha-usaha


kecil itu biasanya “terlalu banyak yang hendak/ harus dikerjakan tetapi terlalu
sedikit waktu yang tersedia”. Diakui bahwa memang terdapat batasan-batasan
dana, waktu dan personalia dalam badan-badan usaha yang relatif kecil termasuk
koperasi.

Kita mengetahui bahwa proses usaha didalam koperasi itu sama saja
dengan apa yang terjadi dalam badan-badan usaha yang lain yaitu meliputi proses
pemasaran, produksi, keuangan, personalia, akuntansi dan administrasi, apapun
jenis koperasinya.

4.2 Perencanaan

Dalam perencanaan proses usaha ini perlu ditentukan tujuan proses


sedemikian rupa hingga serasi dengan tujuan koperasi pada umumnya. Apabila
tidak demikian halnya masing-masing bagian nanti akan mencapai tujuannya
sendiri-sendiri.

Setelah ditentukan tujuan maka perlulah digariskan strategi kebijaksanaan


dan taktik pencapaian tujuan itu.

4.3 Pengorganisasian

Dalam ragka pengorganisasian proses usaha ini perlu digariskan secara


jelas:

a. Fungsi dan pembagian fungsi kedalam:


1) Fungsi vertikal
2) Fungsi horizontal
b. Hubungan fungsi, yaitu tentang:
1) Tanggung jawab jabatan
2) Kekuasaan jabatan

18 | M a n a j e m e n K o p e r a s i d a n U M K M
3) Pelaporan
c. Struktur organisasi usaha yang dipilih :
1) Garis, atau
2) Garis dan staf, atau
3) Fungsional

4.4 Pengarahan

Pengarahan meliputi usaha-usaha memberikan perintah-perintah yang


dikomunikasikan sedemikian rupa agar yang diminta untuk melaksanakan
tindakan itu setelah dimotivasi tidak merasa dirinya diperintah bahkan dengan
sukarela menjalankan kegiatan-kegiatan yang kreatif dan inovatif.

4.5 Koordinasi

Koordinasi merupakan usaha meniadakan kompleksa hubungan


antarbagian atau individu didalam suatu organisasi.

Pada hakikatnya koordinasi didasari oleh komunikasi timbal-balik dan


ingin diperoleh kepemimpinan yang stabil sehingga timbul keamanan serta
ketenangan bekerja mencapai tujuan-tujuan.

4.6 Pengawasan

Setiap program usaha seyogyanya direncanakan, dan ini meliputi


penentuan-penentuan standar-standar yang menjadi bahan pembandingan. Hal-hal
yang senyatanya terjadi diawasi dan diperbandingkan dengan standar itu sehingga
hal-hal yang menyimpang yang tidak dapat ditoleransi perlu dicari sebab
musababnya sehingga dapat dilakukan tindakan korektif.

19 | M a n a j e m e n K o p e r a s i d a n U M K M
BAB 5

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PEMBANGUNAN KOPERASI

5.1 Strategi dan Program-program Koperasi

Ada beberapa segi koperasi yang pembangunannya memerlukan bantuan


pemerintah. Di satu pihak, melalui beberapa departemen teknis yang dimilikinya,
Pemerintah diharapkan dapat melakukan pembinaan secara langsung terhadap
kondisi internal koperasi.

Keikutsertaan pemerintah dalam pembinaan koperasi itu dapat


berlangsung secara efektif, tentu perlu dilakukan koordinasi antara satu bidang
dengan bidang lainnya. Tujuannya adalah agar terdapat keselarasan dalam
menentukan pola pembinaan koperasi secara nasional.

Strategi ini kemudian diterjemahkan ke dalam kebijaksanaan pembinaan


kelembagaan koperasi dan pengembangan usaha koperasi dan program-program
antara lain:

1. Meningkatkan kemampuan organisasi dan manajemen koperasi


2. Meningkatkan kemampuan penerapan sistem akuntansi koperasi
3. Meningkatkan kemampuan pengawasan internal koperasi primer
4. Meningkatkan partisipasi aktif anggota
5. Penyediaan informasi usaha
6. Pelaksanaan kegiatan praktik kerja atau magang bagi para pengelola usaha
KUD.

5.2 Karakteristik Permasalahan Koperasi

Dari hasil kerja nyata yang dilakukan baik dalam rangka pengerahan
tenaga kerja sarjana muda dan penataran koperasi dapatlaha dikemukakan
berbagai persoalan yang dihadapi koperasi dewasa ini.

Persoalan ini dapat dikelompokkan sebagai berikut:

20 | M a n a j e m e n K o p e r a s i d a n U M K M
1) Adanya peraturan-peraturan pemerintah (daerah) yang mencampuri
kehidupan koperasi misalnya mengambilalih usaha koperasi (kasus
koperasi perikanan laut yang sekaligus mematikan usaha koperasi)
2) Tingkat harga yang selalu berubah (naik) sehingga pendapatan penjualan
sekarang tidak dimanfaatkan untuk mneruskan usaha, justru menciutkan
usaha.
3) Kebanyakan pengurus koperasi telah lanjut usia sehingga kapasitasnya
terbatas.
4) Bahwa ketidakpercayaan anggota koperasi menimbulkan kesulitan dalam
memulihkannya.
5) Anggota kebanyakan kurang solidaritasnya untuk berkoperasi; di lain
pihak anggota banyak berutang kepada koperasi.

Pada hakikatnya soal-soal yang dihadapi koperasi Indonesia ini identik


dengan apa yang dihadapi oleh perusahaan (kecil) lainnya di Indonesia.

Dengan demikian pembinaan koperasi di Indonesia sebenarnya juga


identik dengan pembinaan yang ditujukan pada pengusaha (pribumi) lemah.

5.3 Kemampuan Koperasi Memecahkan Persoalan

Persoalan-persoalan yang dihadapi koperasi kiranya menjadi relatif akut,


kronis, lebih berat oleh karena beberapa sebab:

a. Adalah kenyataan bahwa pengurus atau anggota koperasi sudah “terbiasa”


dengan sistem penjatahan sehingga mereka dulu tinggal berproduksi,
bahan mentah tersedia, pemasaran sudah ada salurannya, juga karena sifat
pasar “salles market” berhubung pemerintah melaksanakan politik isolasi.
b. Para anggota dan pengurus mungkin kurang pengetahuan/ skill dalam
manajemen.
c. Oleh karena pemikiiran yang sempit timbul usaha “manipulasi” tertentu.
d. Sebenarnya yang terpenting adalah adanya kesetiaan (loyalitas) anggota.

5.4 Kebijakan Pembangunan KOperasi

21 | M a n a j e m e n K o p e r a s i d a n U M K M
Selama era pembangunan jangka panjang tahap pertama (PJP I),
pembangunan koperasi di Indonesia telah menunjukkan hasil-hasil yang cukup
memuaskan.

Adapun kebijakan pemerintah dalam pembangunan koperasi dalam Pelita


IV secara rinci adalah sebagai berikut:

a) Pembangunan sebagai wadah kegiatan ekonomi rakyat diarahkan agar


makin memiliki kemampuan menjadi badan usaha yang efisien dan
menjadi gerakan ekonomi rakyat yang tangguh dan berakar dalam
masyarakat.
b) Pelaksanaan fungsi dan peranan koperasi ditingkatkan melalui upaya
peningkatan semangat kebersamaan dan manajemen yang lebih
profesional.
c) Peningkatan koperasi didukung melalui pemberian kesempatan berusaha
yang seluas-luasnya disegala sektor kegiatan ekonomi, baik didalam negeri
maupun diluar negeri, dan penciptaan iklim usaha yang mendukung
dengan kemudahan memperoleh permodalan.
d) Kerjasama antar koperasi dan antara koperasi dengan usaha negara dan
usaha swasta sebagai mitra usaha dikembangkan secara lebih nyata untuk
mewujudkan kehidupan perekonomian berdasarkan demokrasi ekonomi
yang dijiwai semangat kekeluargaan, kebersamaan,kemitraan usaha, dan
kesetia kawanan serta saling mendukung dan saling menguntungkan.

5.5 Sasaran Pembangunan Koperasi

Agar dapat bersikap proaktif, koperasi dituntut untuk memiliki rumusan


strategi yang jelas. Sehubungan dengan itu, maka beberapa sasaran utama
pengembangan koperasi yang hendak ditempuh pemerintah dalam PJP II adalah
sebagai berikut:

a) Pengembangan usaha

Pengembangan usaha koperasi lebih ditekankan pada upayaa peningkatan


kemampuan koperasi dalam menciptakan lapangna usaha dan memanfaatkan
peluang usaha yanga ada.

22 | M a n a j e m e n K o p e r a s i d a n U M K M
b) Pengembangan sumberdaya manusia

Koperasi harus mampu mengantisipasi pola pendidikan dan latihan yang


latihan sumberdaya manusianya yang paling sessuai dengan kebutuhan
pengembangannya.

c) Peran pemerintah

Pemerintah bekerjasama dengan gerakan koperasi selalu berupaya


memainkan peranan yang mendorong pengembangan koperasi. Peran
pemerintah diperlukan untuk mengembangkan prakarsa dan kreativitas
masyarakat.

d) Kerjasama internasional

Kerjasama internasional dibidang perkoperasian dilakukan misalnya dalam


bentuk pertukaran tenaga ahli koperasi dengan negara-negara lain.

5.6 Pola Pembangunan Koperasi

Kecenderungan demikian itu tentu tidak lepas dari pola umum


pembangunan koperasi dalam era PJP I sebagaimana berikut ini:

a. Modal dan potensi daam negeri perlu dimanfaatkan utuk mendorong


partisipasi golongan ekonomi lemah dalam pembangunan nasional.
b. Koperasi harus dapat memainkan peranan yang lebih besar dan nyata
dalam sistem ekonomi Indonesia.
c. Pengembangan koperasi diperlukan untuk mengurangi terjadinya
ketimpanga dalam kehidupan masyarakat sebagai akibat dari penguasaan
perekonomian nasional oleh sebagian kecil masyarakat (yang mempunyai
modal).

Beberapa kriteria kualitatif tentang pola pembangunan koperasi dalam era


PJP II, yaitu sebagaimana diusulkan oleh Lembaga Manajemen FE UI
(1994)nadalah sebagai berikut:

a. Koperasi harus memiliki kemampuan untuk mengantisipasi


kecenderungan perubahan lingkungan.

23 | M a n a j e m e n K o p e r a s i d a n U M K M
b. Koperasi harus mmpu bersaing dengan kekuatan ekonomi bukan
koperasi.
c. Pengurus dan manajer harus berjiwa wiraswasta.
d. Koperasi harus mampu mengembangkan sumberdaya manusia.

5.7 Program Pembangunan Koperasi

Dalam rangka pelaksanaan kebijakan untuk mencapai berbagai sasaran


diatas, disusun program pembangunan koperasi yang terdiri atas program pokok
dan program penunjang yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun oleh
masyarakat.

1. Program pokok
a. Program pendidikan, pelatihan dan penyuluhan koperasi
b. Program pengembangan lembaga keuangan dan pembiayaan koperasi
c. Program peningkatan dan perluasan usaha koperasi
d. Program kerjasama antarkoperasi dan kemitraan usaha
e. Program pemantapan kelembagaan koperasi
2. Program penunjang
a. Program pembangunan perkoperasian di daerah tertinggal
b. Program pengembangan iformasi perkoperasian
c. program penelitian dan pengembangan koperasi
d. Program pembinaan dan pengembangan pemuda di bidang koperasi
e. Program peranan wanita dibidang perkoperasian
f. Program pengembangan hukum di bidang perkoperasian

24 | M a n a j e m e n K o p e r a s i d a n U M K M
BAB II

PEMABAHASAN

2.1 Keunggulan

a. Buku Utama
1. Memiliki cover/sampul depan yang bagus, sehingga orang-orang
tertarik untuk membacanya.
2. Terdapat teori pendukung menurut para ahli.
3. Disetiap bab terdapat soal untuk melatih sejauh mana pemahaman
pembaca.
4. Terdapat bagan/gambar/tabel sehingga pembaca tidak merasa bosan
untuk membaca.
5. Pada bab terakhir di buku tersebut terdapat studi kasus tetang
permasalahan dalam manajemen koperasi.
6. Buku tersebut sudah memiliki standar ISBN.
7. Memiliki banyak sumber-sumber referensi/daftar pustaka.

b. Buku Pembanding
1. Memiliki cover/sampul depan yang bagus, sehingga orang-orang
tertarik untuk membacanya.
2. Meyajikan struktur kalimat yang sederhana dan mudah untuk
dipahami.
3. Terdapat teori pendukung menurut para ahli.
4. Pembahasan disetiap bab nya sangat lengkap dan detail.
5. Disetiap bab terdapat rangkuman materi yang berisi ikhtisar dari materi
yang dibahas.
6. Terdapat bagan/gambar/tabel sehingga pembaca tidak merasa bosan
untuk membaca.
7. Buku tersebut sudah memiliki standar ISBN.
8. Memiliki banyak sumber-sumber referensi/daftar pustaka.

25 | M a n a j e m e n K o p e r a s i d a n U M K M
2.2 Kelemahan

a. Buku Utama
1. Terdapat kalimat yang berbelit dan diulang oleh penulis, hal tersebut
tidak diperlukan dalam buku atau katya tulis ilmiah lainnya.
2. Terdapat pembahasan materi yang terpenggal atau tidak tuntas dibahas.
3. Tidak terdapat rangkuman materi di setiap bab-nya.

b. Buku Pembanding
1. Buku tersebut tidak menyajikan soal-soal latihan.

26 | M a n a j e m e n K o p e r a s i d a n U M K M
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan materi diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen


koperasi merupakan penerapan ilmu manajemen dalam perkoperasian dimana
orang-orang atau anggota diberi wewenang dan tangung jawab melaksanakan
proses perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian sumber daya yang
dimiliki oleh koperasi untuk mencapai tujuan koperasi yaitu meningkatkan
kesejahteraan berdasarkan nilai dan prinsip-prinsip koperasi. Tujuan didirikannya
koperasi adalah untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional
dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Didalam koperasi itu sendiri terdapat
perangkat organisasi yang terdiri atas rapat anggota, pengurus, pengawas dan
manajer yang bertugas dan memiliki wewenangnya masing-masing.

3.2 Saran

Bagi pembaca, diharapkan laporan Critical Book Report ini dapat


bermanfaat dan berguna sebagai informasi menambah wawasan dan pengetahuan.
Sebagai penyusun berharap kritik dan saran dari pembaca agar laporan CBR ini
selanjutnya dapat dikembangkan.

27 | M a n a j e m e n K o p e r a s i d a n U M K M
DAFTAR PUSTAKA

Sumarsono, Sonny. 2003. Manajemen Koperasi Teori dan Praktek. Yogyakarta :


Graha Ilmu

Subandi. 2015. Ekonomi Koperasi Teori dan Praktik. Bandung : Alfabeta

28 | M a n a j e m e n K o p e r a s i d a n U M K M

Anda mungkin juga menyukai