Anda di halaman 1dari 2

Pertemuan: LEMBARAN KERJA 5 SKS : 3

6 Kode :
Hari/ Tanggal: MATA KULIAH PENGANTAR MANAJEMEN Waktu : 60’
……Rabu/14
oktober
2010…………..
Materi : Tanggung Jawab Sosial dan Etika Manajmen
Indikator Capaian : Mampumerumuskan tanggung jawab sosial dan etika manajemen

Contoh Kasus : CSRPT Freeport Indonesia Ditinjau dari Sudut Pandang Etika Manajemen
PT.Freeport Indonesia adalah sebuah perusahaan pertambangan yang mayoritas sahamnya dimiliki
Freeport-MCMoRan Copper & Gold Inc. sebuah perusahaan Amerika Serikat,PT. Freeport
Indonesia merupakan penghasil emas terbesar di dunia melalui tambang Grasberg. Freport
Indonesia telah melakukan eksplorasi di dua tempat di Papua, masing-masing tambang Erstberg
(dari tahun 1967) dan tambang Grasberg (sejak tahun 1988) di kawasanTembaga Pura, Kabupaten
Mimika, Propinsi Papua.Freeport telah berkembang menjadi perusahaan dengan penghasilan 2,3
milliar dollar AS pertahun, keberadaannya telah memberikan manfaat langsung dan tidak langsung
Indonesia dimana 33 milliar dollar AS dari tahun 1992 –2004 telah berikan kepada Pemerintah
Indonesia. Menurut New York Times pada Desember 2005, jumlah yang telah dibayarkan Freport
Indonesia kepada pemerintah Indonesia antara tahun1998 – 2004 mencapai hampir 20 milliar dollar
AS. Pemerintah Indonesia, masyarakat Papua dan PT. Freepot telah menyetujui pembaruan kontrak
investasi PT. Freeport di Papua dengan di tanda-tanganinya kontrak investasi untuk 30 tahun yang
akan datang.Perusahaan sudah melaksanakan tanggung jawab sosial kepada masyarakat dan
lingkungannya, ini dibuktikan dengan mempekerjakan orang-orang Papua diarea pertambangan dan
melakukan konservasi terhadap lingkungan. Sebenarnya apabila dilihat dari sudut pandang
perusahaan bahwa investasi yang sangat besar yang dilakukan di tanah Papua harus
menguntungkan dari segi financial untuk jangka panjang karena terkait dengan kepentingan para
pemegang saham perusahaan. Dengan ditanda tanganinya kontrak artinya semua pihak yang terlibat
paham dan mengerti isi kontrak tersebut, jadi PT. Freeport harus menjalankan kewajibannya
terhadap pemerintah, masyarakat dan lingkungan sesuai dengan isi kontrak tersebut. PT. Freeport
Indonesia telah memberikan kompensasi terhadap masyarakat Papua, namun tidak dapat dipungkiri
bahwa ada sebagian masyarakat Papua yang lain tidak mendapatkan ganti rugi. Di sisi lain,
pemiskinan juga berlangsung di wilayah Mimika, yang penghasilannya hanya sekitar $132/tahun,
pada tahun 2005. Kesejahteraan penduduk Papua tak secara otomatis terkerek naik dengan
kehadiran Freeport yang ada di wilayah mereka tinggal. Di wilayah operasi Freeport, sebagian
besar penduduk asli berada di bawah garis kemiskinan dan terpaksa hidup mengais emas yang
tersisa dari limbah Freeport. Selain permasalahan kesenjangan ekonomi, aktivitas pertambangan
Freeport juga merusak lingkungan secara masif serta menimbulkan pelanggaran HAM. Mereka
yang tidak memperoleh kompensasi dengan didukung oleh pihak-pihak yang menolak keberadaan
PT Freeport Indonesia dan atau mereka yang mencari keuntungan pribadi, selalu berusaha untuk
mengganggu kegiatan opersional perusahaan baik melalui media massa maupun dengan melakukan
penyerangan langsung ke area pertambangan, sehingga banyak karyawannya yang tidak bersalah
telah menjadi korban penyerangan tersebut.
Pertanyaan:
1. Apakah PT Freeport Indonesia termasuk perusahaan yang professional jika dilihat dari CSR yang
dilakukannya?
2. Apakah CSR yang dilakukan PT Freeport Indonesia sudah memenuhi kewajiban hukum dan
kewajiban moral jika ditinjau dari etika manajemen?
Jawaban
1. Iya, perusahaan PT Freeport Indonesia termasuk perusahaan yang professional jika dilihat dari CSR
yang dilakukannya, karena PT.Freeport Indonesia adalah sebuah perusahaan pertambangan yang
mayoritas sahamnya dimiliki Freeport-MCMoRan Copper & Gold Inc. sebuah perusahaan Amerika
Serikat,PT. Freeport Indonesia merupakan penghasil emas terbesar di dunia melalui tambang
Grasberg. Freport Indonesia telah melakukan eksplorasi di dua tempat di Papua, masing-masing
tambang Erstberg (dari tahun 1967) dan tambang Grasberg (sejak tahun 1988) di kawasanTembaga
Pura, Kabupaten Mimika, Propinsi Papua.Freeport telah berkembang menjadi perusahaan dengan
penghasilan 2,3 milliar dollar AS pertahun, keberadaannya telah memberikan manfaat langsung dan
tidak langsung Indonesia dimana 33 milliar dollar AS dari tahun 1992 –2004 telah berikan kepada
Pemerintah Indonesia. Menurut New York Times pada Desember 2005, jumlah yang telah
dibayarkan Freport Indonesia kepada pemerintah Indonesia antara tahun1998 – 2004 mencapai
hampir 20 milliar dollar AS. Pemerintah Indonesia, masyarakat Papua dan PT. Freepot telah
menyetujui pembaruan kontrak investasi PT. Freeport di Papua dengan di tanda-tanganinya kontrak
investasi untuk 30 tahun yang akan datang.Perusahaan sudah melaksanakan tanggung jawab sosial
kepada masyarakat dan lingkungannya, ini dibuktikan dengan mempekerjakan orang-orang Papua
diarea pertambangan dan melakukan konservasi terhadap lingkungan. Sebenarnya apabila dilihat
dari sudut pandang perusahaan bahwa investasi yang sangat besar yang dilakukan di tanah Papua
harus menguntungkan dari segi financial untuk jangka panjang karena terkait dengan kepentingan
para pemegang saham perusahaan. Dengan ditanda tanganinya kontrak artinya semua pihak yang
terlibat paham dan mengerti isi kontrak tersebut, jadi PT. Freeport harus menjalankan kewajibannya
terhadap pemerintah, masyarakat dan lingkungan sesuai dengan isi kontrak tersebut. PT. Freeport
Indonesia telah memberikan kompensasi terhadap masyarakat Papua, namun tidak dapat dipungkiri
bahwa ada sebagian masyarakat Papua yang lain tidak mendapatkan ganti rugi. Di sisi lain,
pemiskinan juga berlangsung di wilayah Mimika, yang penghasilannya hanya sekitar $132/tahun,
pada tahun 2005. Kesejahteraan penduduk Papua tak secara otomatis terkerek naik dengan kehadiran
Freeport yang ada di wilayah mereka tinggal. Di wilayah operasi Freeport, sebagian besar penduduk
asli berada di bawah garis kemiskinan dan terpaksa hidup mengais emas yang tersisa dari limbah
Freeport. Selain permasalahan kesenjangan ekonomi. Tetapi aktivitas pertambangan Freeport juga
merusak lingkungan secara masif serta menimbulkan pelanggaran HAM.Apabila PT. Freeport
Indonesia tidak termasuk perusahaan yang professional tidak mungkin mereka yang tidak
memperoleh kompensasi dengan didukung oleh pihak-pihak yang menolak keberadaan PT Freeport
Indonesia dan atau mereka yang mencari keuntungan pribadi, selalu berusaha untuk mengganggu
kegiatan opersional perusahaan baik melalui media massa maupun dengan melakukan penyerangan
langsung ke area pertambangan, sehingga banyak karyawannya yang tidak bersalah telah menjadi
korban penyerangan tersebut.

2. Iya tentu, karna dengan adanya PT. FREEPORT INDONESIA ini sangat membantu perekonomian
masyarakat contohnya di papua. Di papua perekonomian mereka sangat rendah, dengan adanya PT.
FREEPORT INDONESIA ini dapat membantu perekonomian mereka dengan mengembangkan
emas tersebut agar bisa memenuhi kebutuhan sehari harinya. Karena menurut saya kita sesame
manusia harus saling membantu mereka yang kesulitan dengan berbagai cara yang bisa dicapai
untuk tujuan bersama.

Nama : ANY SYAHPUTRI Nilai :


NIM : 7201220006
Prodi/ Fakultas : AKUNTANSI/EKONOMI Paraf Dosen:
Kelas :A

Anda mungkin juga menyukai