Anda di halaman 1dari 2

Pertemuan: LEMBARAN KERJA 5 SKS : 3

6 Kode :
Hari/ Tanggal: MATA KULIAH PENGANTAR MANAJEMEN Waktu : 60’
……/…………..
Materi : Tanggung Jawab Sosial dan Etika Manajmen
Indikator Capaian : Mampu merumuskan tanggung jawab sosial dan etika manajemen

Contoh Kasus : CSR PT Freeport Indonesia Ditinjau dari Sudut Pandang Etika Manajemen
PT.Freeport Indonesia adalah sebuah perusahaan pertambangan yang mayoritas sahamnya dimiliki
Freeport-MCMoRan Copper & Gold Inc. sebuah perusahaan Amerika Serikat,PT. Freeport Indonesia
merupakan penghasil emas terbesar di dunia melalui tambang Grasberg. Freport Indonesia telah
melakukan eksplorasi di dua tempat di Papua, masing-masing tambang Erstberg (dari tahun 1967)
dan tambang Grasberg (sejak tahun 1988) di kawasanTembaga Pura, Kabupaten Mimika, Propinsi
Papua. Freeport telah berkembang menjadi perusahaan dengan penghasilan 2,3 milliar dollar AS
pertahun, keberadaannya telah memberikan manfaat langsung dan tidak langsung Indonesia dimana
33 milliar dollar AS dari tahun 1992 –2004 telah berikan kepada Pemerintah Indonesia. Menurut
New York Times pada Desember 2005, jumlah yang telah dibayarkan Freport Indonesia kepada
pemerintah Indonesia antara tahun1998 – 2004 mencapai hampir 20 milliar dollar AS. Pemerintah
Indonesia, masyarakat Papua dan PT. Freepot telah menyetujui pembaruan kontrak investasi PT.
Freeport di Papua dengan di tanda-tanganinya kontrak investasi untuk 30 tahun yang akan datang.
Perusahaan sudah melaksanakan tanggung jawab sosial kepada masyarakat dan lingkungannya, ini
dibuktikan dengan mempekerjakan orang-orang Papua diarea pertambangan dan melakukan
konservasi terhadap lingkungan. Sebenarnya apabila dilihat dari sudut pandang perusahaan bahwa
investasi yang sangat besar yang dilakukan di tanah Papua harus menguntungkan dari segi financial
untuk jangka panjang karena terkait dengan kepentingan para pemegang saham perusahaan. Dengan
ditanda tanganinya kontrak artinya semua pihak yang terlibat paham dan mengerti isi kontrak
tersebut, jadi PT. Freeport harus menjalankan kewajibannya terhadap pemerintah, masyarakat dan
lingkungan sesuai dengan isi kontrak tersebut. PT. Freeport Indonesia telah memberikan kompensasi
terhadap masyarakat Papua, namun tidak dapat dipungkiri bahwa ada sebagian masyarakat Papua
yang lain tidak mendapatkan ganti rugi. Di sisi lain, pemiskinan juga berlangsung di wilayah Mimika,
yang penghasilannya hanya sekitar $132/tahun, pada tahun 2005. Kesejahteraan penduduk Papua tak
secara otomatis terkerek naik dengan kehadiran Freeport yang ada di wilayah mereka tinggal. Di
wilayah operasi Freeport, sebagian besar penduduk asli berada di bawah garis kemiskinan dan
terpaksa hidup mengais emas yang tersisa dari limbah Freeport. Selain permasalahan kesenjangan
ekonomi, aktivitas pertambangan Freeport juga merusak lingkungan secara masif serta menimbulkan
pelanggaran HAM. Mereka yang tidak memperoleh kompensasi dengan didukung oleh pihak-pihak
yang menolak keberadaan PT Freeport Indonesia dan atau mereka yang mencari keuntungan pribadi,
selalu berusaha untuk mengganggu kegiatan opersional perusahaan baik melalui media massa
maupun dengan melakukan penyerangan langsung ke area pertambangan, sehingga banyak
karyawannya yang tidak bersalah telah menjadi korban penyerangan tersebut.
Pertanyaan:
1. Apakah PT Freeport Indonesia termasuk perusahaan yang professional jika dilihat dari CSR yang
dilakukannya?
2. Apakah CSR yang dilakukan PT Freeport Indonesia sudah memenuhi kewajiban hukum dan
kewajiban moral jika ditinjau dari etika manajemen?
Jawaban

1. PT FREEPORT INDONESIA dilihat dari CSR yang di lakukannya pada tahun 1992-2004
termasuk perusahaan yang profesional karena perusahaan melaksanakan tanggung jawab
sosial kepada masyarakat dan lingkungan nya di buktikan dengan memperkerjakan orang
orang papua di area pertambangan dan melakukan konservasi terhadap lingkungan.
Namun dia tahun 2005 di wilayah operasi Freeport, sebagian besar penduduk berada di bawah
kemiskinan, dan terpaksa hidup mengais emas yang tersisa dari limbah freeport. Karena aktivitas
limbah freeport merusak lingkungan secara masif serta menimbulkan pelanggaran HAM.
2. PT FREEPORT INDONESIA ditinjau dari etika manajemen pendapat saya belum
memenuhi kewajiban dan moral karena PT ini hanya melakukan keuntungan pribadi nya dan
tidak memikirkan penduduk setempat yang di landa kemiskinan karena keberadaan nya.

Nama :FATUO D SITUMORANG Nilai :


NIM :7223510029
Prodi/ Fakultas :Fakultas Ekonomi Paraf Dosen:
Kelas : Manajemen A

Anda mungkin juga menyukai