Anda di halaman 1dari 25

CRITICAL BOOK RIVIEW

Dosen Pengampu: AURORA ELISE PUTRIKU, SE., M.Si.

DISUSUN OLEH:

NAMA : VIRLY AMALIYA PUTRI SIMBOLON

NIM : 7213343002

MATKUL : MANAJEMEN OPERASIONAL

PRODI : PENDIDIKAN BISNIS [A]

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BISNIS

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MARET, 2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR


Critical Book Review secara singkat dapat diartikan sebagai evaluasi terhadap suatu buku
atau artikel yang akan di riview. CBR bukan hanya merupakan laporan atau tulisan
tentang isi suatu buku atau artikel, tetapi lebih kepada evaluasi, seperti mengulas atau
mereview, menginterpretasi serta menganalisis dan bukan merupakan pembuktian benar
atau salah suatu artikel atau buku.
Critical Book Review bukan sekedar laporan atau tulisan tentang isi buku atau artikel,
tetapi lebih menitikberatkan pada evaluasi mengenai keunggulan dan kelemahan buku
atau artikel tersebut, apa yang menarik dari artikel tersebut, bagaimana isi artikel tersebut
bisa mempengaruhi cara berfikir pembaca dan menambah wawasan pembaca terhadap
suatu kajian bidang tertentu.
Dengan kata lain, melalui CBR pembaca menguji pikiran pengarang/penulis berdasarkan
sudut pandang pembaca berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki. Selain
itu, dengan adanya CBR ini dapat mengasah kemampuan menulis sebuah karya ilmiah
akademik yang merupakan tuntutan yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa.

B. Identitas Buku
 Buku Utama:
Judul : Manajemen Operasional
Pengarang : Dr. Manahan P. Tampubolon, M.M.
Editor : Risman F. Sikumbank
Penerbit : Ghalia Indonesia
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2004
Halaman : 209 Halaman
ISBN : 979-450-476-9
 Buku Pembanding:
Judul : Manajemen Operasional
Pengarang : Dr. H. Mohammad Zainul, SE., MM
Editor : CV BUDI UTAMA
Penerbit : DEEPUBLISH
Kota Terbit : Yogyakarta
Tahun Terbit : 2019
Halaman :104 HALAMAN
ISBN : 978-623-02-0148-6
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

 BUKU UTAMA
BAGIAN 1
PENGANTAR MANAJEMEN OPERASIONAL (MO)
Fungsi Manajemen Operasional

Ada tiga pengertian yang penting mendukung pelaksanaan kegiatan manajemen


operasional, yaitu fungsi manajemen operasional, sistem manajemen operasional, dan
keputusan di dalam manajemen operasional. Pertama, manajemen operasional yang dapat
dinyatakan, bahwa manajer operasional bertanggung jawab untuk mengelola bagian atau
fungsi di dalam organisasi yang menghasilkan barang dan jasa. Kedua, mengenai sistem
yang berkaitan dengan perumusan sistem transformasi (konversi) yang menghasilkan
barang dan jasa. Terakhir, merupakan unsur terpenting di dalam manajemen operasional,
yaitu pengambilan keputusan, khususnya keputusan yang tidak terprogram dan berisiko.
Selanjutnya ada empat fungsi penting dalam manajemen operasional.
1. Proses pengolahan, yang menyangkut metode dan teknik yang digunakan untuk
pengolahan faktor masukan (inputs factor).
2. Jasa-jasa penunjang, yang merupakan sarana pengorganisasian yang perlu dijalankan,
sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secera efektif dan efisien.
3 Perencanaan, yang merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari
kegiatan operasional yang akan dilakukan dalam suatu kurun waktu atau periode tertentu.

Operasional Manufaktur dan Jasa

Seperti telah diuraikan sebelumnya, dapat dilihat perbedaan proses konversi di dalam
operasional manufaktur (atau produksi) dengan operasional jasa. Operasional manufaktur
adalah suatu proses konversi yang sifatnya tangibel output yaitu: suatu barang, sedang
sistem konversi di dalam operasional jasa sifatnya adalah intangibel output, seperti upaya,
performa, perbuatan.

Sistem operasional manufaktur ada dua macam, sistem yang sering digunakan yaitu
berikut ini.

1. Sistem Seri, di mana dua atau lebih sistem dijadikan menjadi sistem yang lebih besar,
yang saling berhubungan dan memiliki masing-masing ketergantungan. 2. Sistem Paralel,
di mana perusahaan memproduksi barang-barang yang serupa tetapi dilakukan pada
manufaktur yang berlainan tempat, namun dalam saat pengerjaan yang sama, sehingga
diproduksi dalam jumlah yang besar.

Sedang proses konversi di dalam pelaksaan sistem operasional terdapat tiga jenis proses
konversi.

1. Proses konversi yang kontinu (continous process), di mana peralatan proses konversi
yang digunakan disusun dan diatur dengan memperhatikan ururtan-urutan kegiatan atau
routing dalam menghasilkan produk tertentu, serta arus bahan di dalam proses telah
distandardisir.

2. Proses konversi yang terputus-putus (intermitten process), di mana kegiatan produksi


dilakukan tidak terstandardisasi, tetapi didasarkan produk yang dikerjakan, sehingga
peralatan produksi yang digunakan disusun dan diatur lebih bersifat fleksibel untuk dapat
dipergunakan pada proses konversi di dalam menghasilkan berbagai produk dan berbagai
ukuran.

3. Proses konversi yang bersifat proyek, di mana kegiatan produksi dilakukan pada
tempat dan waktu yang berbeda-beda, sehingga peralatan produksi yang digunakan
ditempatkan di lokasi proyek dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan. Apabila
kegiatan proyek selesai, peralatan dapat dipindahkan ke tempat proyek lain yang
membutuhkannya.
 BUKU PEMBANDING
BAB I
GAMBARAN UMUM MANAJEMEN OPERASI

A. PENDAHULUAN
Bagi perusahaan jenis apapun, baik yang bergerak dalam manufaktur maupun jasa
tentulah menyadari bahwa kelangsungan hidup perusahaan lebih penting dari pada
sekedar laba yang besar. Sekalipun untuk dapat terus bertahan ( Going Concern ),
perusahaan memerlukan keuntungan yang cukup. Selanjutnya untuk mendapatkan
keuntungan tersebut, produk yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan
serta kepuasan konsumen ( harga, kualitas, pelayanan, dsb. ). Salah satu ujung dari
masalah ini adalah proses produksi yang harus baik dalam arti yang luas, agar output
yang dihasilkan baik berupa barang atau jasa, dapat mendukung kelangsungan hidup
perusahaan.

B. Proses dan Jenis-Jenis Produksi


Proses Produksi adalah cara atau metode untuk menciptakan atau menambah guna suatu
barang atau jasa dengan memanfaatkan sumber yang ada. Macam - Macam Wujud Proses
Produksi :
1. Proses kimia : adalah proses produksi yang menggunakan sifat kimia.
2. Proses perubahan bentuk : adalah proses produksi dengan merubah bentuk.
3. Proses asembling : adalah proses produksi menggabungkan komponen-komponen
mejadi produk akhir.
4. Proses transportasi : adalah proses produksi menciptakan perpindahan barang.
5. Proses penciptaan jasa-jasa administrasi : adalah proses produksi berupa penyiapan
data informasi yang diperlukan.

KELEBIHAN:

Dalam buku utama materi yang dijelaskan sangat banyak sedangkan dibuku pembanding
materi yang dijelaskan hanya sedikit, dan dibuku utama ini terdapat banyak tabel dan
diagram sedangkan dibuku pembanding hanya ada beberapa diagram atau tabel.
KEKURANGAN:

Kekurangan yang terdapat pada buku pembandinng yaitu materi yang sangat sedikit di bab
pertama ini dan penjelasan yang sedikit kurang dimengerti, dan untuk buku utama saya rasa
sudah cukup baik dan tidak ada kekurangan.

 BUKU UTAMA
BAGIAN 2
STRATEGI OPERASIONAL
Isu Dalam Strategi Operasional

Dinamika manajemen operasional berdasarkan misi suatu organisasi harus dikembangkan


dan diimplementasikan sesuai dengan kebutuhan strategi yang spesifik, Isu-isu ini dapat
diidentifikasi apabila dilakukan penelitian untuk mengefektifkan strategi manajemen
operasional dan mengetahui kondisi sebelum pengembangan strategi manajemen
operasional dilakukan. Selanjutnya mempelajari dinamika pengembangan strategi
manajemen operasional.

Pengembangan Strategi dan Implementasinya

Menyusun strategi organisasi untuk menciptakan keunggulan bersaing dapat dilakukan


dengan cara mengenali faktor-faktor yang paling kritis untuk mencapai kesuksesan,
seperti diuraikan pada gambar 16 berikut ini.

 BUKU PEMBANDING
BAB II
RUANG LINGKUP MANAJEMEN PRODUKSI
A. Pengertian Ruang Lingkup Manajemen Produksi
Manajemen produksi dan operasi merupakan kegiatan yang mencakup bidang yang
cukup luas, dimulai dari penganalisisan dan penetapan keputusan saat sebelum
dimulainya kegiatan produksi dan operasi, yang umumnya bersifat keputusan-keputusan
jangka panjang serta keputusan-keputusan pada waktu menyiapkan dan melaksanakan
kegiatan produksi dan pengoperasiannya, yang umumnya bersifat keputusan-keputusan
jangka pendek.

B. Perancangan sistem produksi


Perancangan berfungsi agar kegiatan produski dan operasi yang akan dilakukan terarah
bagi pencapaian tujuan produksi dan operasi, serta fungsi produksi dapat terlaksana
secara efektif dan efisien. Pembahasan dalam perancangan atau desain dari sistem
produksi dan operasi meliputi:
1. Seleksi dan rancangan atau desain hasil produksi (produk), Kegiatan produksi dan
operasi harus dapat menghasilkan produk, berupa barang atau jasa, secara efektif dan
efisien, serta dengan mutu atau kualitas yang baik.
2. Seleksi dan perancangan proses dan peralatan. Setelah produk didisain, maka kegiatan
yang harus dilakukan untuk merealisasikan usaha untuk menghasilkannya adalah
menentukan jenis proses yang akan dipergunakan serta peralatannya.
3. Pemilihan lokasi dan site perusahaan dan unit perusahaan. Kelancaran produksi dan
operasi perusahaan sangat dipengaruhi oleh kelancaran mendapatkan sumber- sumber
bahan dan masukan (inputs), serta ditentukan pula oleh kelancaran dan biaya
penyampaian atau supply produk yang dihasilkan berupa barang jadi atau jasa ke pasar.

C. Pengendalian sistem produksi dan operasi


Pengendalian dan pengawasan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menjamin agar
kegiatan produksi dan operasi yang dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah
direncanakan, dan apabila terjadi penyimpangan, maka dapat dikoreksi sehingga apa
yang diharapkan dapat tercapai.

KELEBIHAN:

Dalam buku utama ini sama hal nya seperti di bab pertama bahwa dalam buku utama ini
materi yang dipaparkan sudah cukup banyak dan terdapat hitungan di dalam bab kedua ini,
dalam buku pembanding ini juga materi nya sudah cukup baik.
KEKURANGAN: Dalam buku pembanding ini kekurangannya adalah dimana materi yang
dijelaskan sangat sedikit dan tidak terlalu lengkap, dan di buku utama saya rasa tidak ada
keurangan apapun.

 BUKU UTAMA
BAGIAN 3
PERAMALAN DAN KEPUTUSAN MANAJEMEN OPERASIONAL
Permintaan Dependen Vs Independen

Permintaan bebas (independent) merupakan permintaan untuk suatu jenis produk yang
terjadi yang dipisahkan dari antara beberapa jenis produk. Sedang pennintaan terikat
(dependent/ merupakan permintaan terhadap suatu barang yang mempunyai atau
berkaitan dengan produk lainnya. Permintaan dependen adalah yang berkaitan dengan
salah satu produk yang berhubungan dengan produk lain disebut keterikatan vertikal
vertical dependenty, atau suatu jenis produk utama berkaitan dengan produk lain yang
kedua disebut keterikatan horizontal (horizontal dependenty.

 BUKU PEMBANDING
BAB III PERENCANAAN PRODUK BARU

A. Pendahuluan
Produk baru diartikan sebagai produk baru bagi perusahaan, modifikasi dari produk yang
sudah ada, duplikat dari produk pesaing, produk yang diakuisisi dan produk asli
innovatif. Produk baru diperkirakan bisa memberi sebuah proporsi yang tinggi bagi
pertumbuhan perusahaan dan kadang-kadang memberikan kontribusi utama terhadap laba
bisnis keseluruhan.

B. Jenis-Jenis Produk Baru


Perkenalan barang atau jasa baru bisa diklasifikasikan menjadi : Benar-benar baru bagi
pasar dan luasnya nilai yang disiptakan, menghasilkan jenis-jenis produk baru berikut
ini :
1. Innovasi transformasional, produk yang secara radikal baru dan penciptaan nilai yang
substansial.
2. Innovasi substansial, produk yang secara significan baru dan menciptakan nilai penting
untuk customer.

C. Menemukan Peluang Nilai Customer


Kebutuhan customer menjadi informasi penting yang menentukan nilai peluang yang ada
dalam pengembangan produk baru. Identifikasi dan analisis segmen pasar membantu
untuk mengetahui segmen yang menawarkan peluang produk baru ke organisasi.
Kepuasan customer mengindikasikan seberapa baik pengalaman menggunakan produk
dibandingkan dengan nilai yang diharapkanoleh pembeli.

D. Tahap-Tahap Dalam Perencanaan Produk Baru


Perencanaan produk baru mencakup semua kegiatan perencanaan dari produsen dan
penyalur untuk menyesuaikan produknya dengan permintaan pasar dan menentukan
susunan produk lininya. Adanya perencanaan produk baru ini akan mendorong
perusahaan meningkatkan perolehan labanya atau paling tidak membuat laba menjadi
stabil.

KELEBIHAN: Dalam buku utama ini terdapat banyak diagram dan penjelasan yang cukup
baik dan terdapat juga rumus perhitungan nya, dan di dalam buku pembanding nya
terdapat materi yang mudah untuk dipahami

KEKURANGAN: Dalam buku utama hanya ada sedikit typo dalam penulisan materi dan
dibuku pembanding tidak ada diagram, tabel, perhitungan dan materi sedikit.
 BUKU UTAMA
BAGIAN 4
DESAIN PRODUK DAN JASA

Strategi Produk dengan Keunggulan Bersaing

Strategi produk disusun dengan melakukan seleksi atas keinginan pelanggan, baik
pelanggan tingkat lokal, regional maupun tingkat dunia yang sesuai der. can acuan
patokan (benchmarking) yang ditetapkan perusahaan. Selanjutnya mendefinisikan produk
yang akan dihasilkan ke dalam sistem manajemen operasional dan implikasinya,
dilanjutkan dengan membuat desain produk yang akan di produksi melalui manajemen
operasional.

Pengembangan Produk (Product Development)

Sistem pengembangan produk (Product Development System) dapat dilihat dari strategi
produk yang paling efektif yang berkaitan dengan keputusan produk yang menyangkut
arus kas (cash flow), dinamika pasar (market dynamics), siklus kehidupan produk (PLC),
serta kapasitas organisasi. Pengembangan produk dapat dilakukan apabila perusahaan
dapat menciptakan segmen pasar yang baru (new market seg- ment), serta kebutuhan
yang berkaitan dengan sumber daya yang tersedia. Sistem pengembangan produk baru
sangat berguna sebagai cara untuk mencapai kesuksesan perusahaan ke masa depan,
seperti diuraikan pada gambar 28 berikut ini. Sistem pengembangan produk juga
merupakan langkah-langkah pengembangan produk yang dimulai dengan ide-ide yang
datang dari internal organisasi maupun dari luar organisasi.

 BUKU PEMBANDING
BAB IV PENGEMBANGAN PRODUK BARU
A. Pendahuluan
Seperti telah dijelaskan di bagian awal, bahwa output dari sebuah proses produksi dapat
berupa barang atau jasa, dan bisa pula kombinasi dari barang dan jasa. Antara barang dan
jasa memiliki perbedaan yang nyata, sehingga akan mempengaruhui proses produksi
yang dilakukan.

B. Gagasan Pengembangan Produk 1.Sumber Internal, Meliputi:


a. Bagian penelitian dan pengembangan, yang memang memiliki tugas mengembangan
produk dan melakukan inovasi untuk menghasilkan ide-ide produk
(barang dan atau jasa) baru.
2. Sumber ekstern, Meliputi:
a. Kecenderungan pasar. Dalam upaya menghasilkan dan mengembangkan produk yang
telah ada, perusahaan yang bijaksana seharusnya juga memperhatikan kecenderungan
pasar yang sedang terjadi, karena itu peluang.

C. Alternatif Pengembangan Produk Baru Mengembangkan produk yang benar-benar


baru.
1. Mengembangkan produk yang benar-benar baru memang merupakan alternatif yang
paling sulit dilakukan, mengingat saat ini hampir semua kebutuhan manusia telah tersedia
produknya di pasaran.
2. Penambahan produk yang telah ada ( Diversifikasi Produk )
Diversifikasi produk dapat dilakuka dengan beberapa alternatif berikut ini :
a. Diversifikasi konsentrik, masih ada hubungan teknologi dan kegunaan. Sebagai contoh,
Perusahaan mobil (Suzuki, Honda, dll) yang juga memproduksi sepeda motor. Mobil dan
motor secara umum memiliki teknologi yang relatif sama (otomotif), namun keduanya
masih memiliki kegunaan yang sama, yakni sebagai
alat transportasi.

KELEBIHAN: Menurut saya dalam bab ini untuk buku utamanya sudah cukup baik arena
menyediakan contoh soal di akhir bab nya, dan untuk buku pembandingnya terdapat tabel di
bab ini dan diagram materinya tersedia.

KEKURANGAN: Dalam buku utama menurut saya tidak ada kekurangannya tetapi di buku
pembanding materi nya sangat sedikit sehingga urang dipahami.
 BUKU UTAMA
BAGIAN 5 MANAJEMEN MUTU OPERASIONAL

Definisi Mutu

Mempersembahkan produk kepada konsumen merupakan pekerjaan yang paling penting


dan sulit bagi produsen, baik itu berupa produk nyata (tangible), apalagi produ tidak
nyata (intangible) disebabkan faktor selera. Dengan demikian, faktor selera akan menjadi
pusat perhatian bagi produsen, yang diartikan sebagai mutu dari suatu produ untuk
dipersembahkan kepada pelanggan.

Definisi dari mutu adalah kemampuan suatu produk, baik itu barang maupun jas layanan
untuk memenuhi keinginan pelanggannya. Sehingga setiap barang atau jau selalu diacu
untuk memenuhi mutu yang diminta pelanggan melalui pasar.

Merupakan tugas bagi operasional dalam menentukan titik kritis untuk memusatka
perhatian dalam proses produksi, agar mutu dari hasil produksi dapat dipenuhi
Pencapaian target mutu akan bermanfaat bagi perusahaar. di dalam menempatkan
posisinya di pasaran (market position). Dengan demikian, mutu bermanfaat bag
perusahaan dalam penentuan hal berikut ini.

 BUKU PEMBANDING:
BAB V PERAMALAN (FORECASTING)
A. Pengertian Forecasting
Tidak ada satu perusahaan pun yang tak ingin sukses dan berkembang. Untuk mencapai
sukses dan berkembangnya suatu perusahaan perlu adanya suatu cara yang tepat,
sistematis dn dpat dipertanggung jawabkan. Dalam dunia usaha sangat penting
diperkirakan hal-hal yang terjadi dimasa depan untuk pengambilan keputusan.
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan perusahaan dikelompokan menjadi: 1.
Faktor-faktor internal berupa:
a. Kualitas dan kegunaan produk perusahaan yang terdiri dari :
1) Bagaiman produk itu dipakai
2) Mengapa orang membeli produk tersebut
3) Penggunaan potensial produk
4) Perubahan-perubahan yang dapat menaikkan kegunaan produk
b. Ongkos produksi dan distribusi oleh perusahaan yang menyangkut hal-hal:
1) Proses pembuatan produk
2) Teknologi yang digunakan
3) Bahan mentah yang digunakan
4) Kapasitas produksi
23

5) Biaya memasarkan produk


2. Faktor-faktor eksternal berupa:
a. Kecakapan manajemen pesaing
b. Volume kegiatan perekonomian yang ditentukan antara lain olehL:
1) Konsumen dan tingkat daya beli
2) Produsen lain yang sejenis
3) Spekulator
4) Peraturan hokum yang mengatur produksi dan distribusi produk
5) Keadaan politik
6) Kehidupan organisasi politik
c. Barang subtitusi serta penemuan barang baru yang lebih baik
d. Seler masyarakat
e. Faktor lain seperti :
1) Mudahnya perusahaan keluar masuk dalam produksi
2) Iklim dan perubahan pemakaian produk
3) Konflik politik
Forecast penjualan (ramalan penjualan atau ramalan permintaan), adalah proyeksi teknis
dari pada permintaan langganan potensial untuk suatu waktu tertentu dengan berbagai
asumsi.

KELEBIHAN: Dalam buku utama ini kelebihannya yaitu menjelaskan secara detail tentang
manajemen operasional mutu, dan di buku pembanding terdapat rumus dan hitungan di
materi ini

KEKURANGAN: Dalam buku utama ini kekurangan nya menurut saya tidak ada dan
dibuku pembanding juga menurut saya sudah cukup baik.

 BUKU UTAMA
BAGIAN 6 PERENCANAAN PROSES PRODUKSI

Proses Produksi yang Kontinu (Continous Process)


Merupakan proses produksi yang mempergunakan peralatan produksi yang disusun dan
diatur dengan memperhatikan urutan-urutan kegiatan atau routing dalam menghasilkan
produk atau jasa, serta arus bahan di dalam proses telah terstandardisasi. Sebagai contoh,
untuk produksi barang seperti minuman ringan "Teh Botol" meru- pakan produk yang
terstandardisasi, sedang di usaha jasa misalnya sistem pelayanan Anjungan Tunai
Mandiri (Automatic Teller Machine) yang telah diformat berda- sarkan sistem
interkoneksi antarcabang dan pusatnya, dan antarbank yang mem- pergunakan fasilitas
sistem yang sama (misalnya: sama-sama menggunakan Mas- ter Card).

Proses Produksi Berulang-ulang (Repetitive Process)


Merupakan proses produksi yang menggabungkan fungsi intermitten process dan
continous process. Tetapi proses ini mempergunakan bagian dan bahan komponen yang
berbagai jenis di antara proses yang kontinu. Sebagai contoh, manufaktur mobil dan
motor Roll Royce dan Harley Davidson. Sedang di dalam usaha jasa, yaitu restoran besar
yang melayani banyak pelanggan dan bermacam-macam menu.
Produksi Massa (Mass Customization)
Merupakan proses produksi dengan menggabungkan Intermitten Process, Contious
Process, serta Repetitive Process, yang menggunakan berbagai komponen bahan,
mempergunakan teknik skedul produksi dan mengutamakan kecepatan pelayanan.
Sebagai contoh, Radio "El Shinta" yang melayani order dan memberi pelayanan, seperti
iklan radio, pengumuman kehilangan barang, dan penyiaran berita nasional dan
internasional, serta menerima dan menyalurkan informasi dari masyarakat yang
mencakup wilayah siaran yang luas secara nasional. Umumnya, mass customization
merupakan penggabungan usaha produk barang dan jasa pelayanan, sebagian besar pada
operasional layanan (jasa).

 BUKU PEMBANDING
BAB VI PERANCANGAN PROSES PRODUKSI
A. Rancangan Proses Produksi
Diantara keputusan penting yang harus diambil oleh para manajer operasi adalah
keputusan yang meliputi rancangan proses fisik untuk memproduksi barang dan jasa.

B. KlasifikasiProsesProduksi
1. Proses Produksi untuk Pesanan
Proses ini pada dasarnya memproduksi barang-barang dan jasa-jasa atas dasar permintaan
atau pesanan tertentu langganan akan suatu produk. Dalam proses produksi untuk
pesanan, kegiatan pemrosesan menyesuaikan denganspesifikasi pesanan langganan secara
individual. Faktor terpenting dalam pelaksanaan proses produksi untuk pesanan adalah
waktu penyelesaian. Sebelum pesanan dilakukan, harus dilakukan kesepakatan waktu
penyelesaian terlebih dahulu.
2. Proses Produksi untuk Persediaan
Proses ini menetapkan bahwa perusahaan selalu melakukan kegiatan produksi guna
mengisi persediaan yang ada. Permintaan langganan dipenuhi dengan produk-produk
standar dari persediaan. Persediaan digunakan untuk memenuhi permintaan yang tidak
pasti dan merencanakan kebutuhan kapasitas. Oleh karena itu, forecasting, manajemen
persediaan, dan perencanaan kapasitas menjadi esensial bagi suatu operasi produksi
untuk persediaan.

E. Strategi Proses Produk


Strategi proses produk adalah sebuah keputusan penting yang dilakukan oleh manajer
operasi adalah menemukan cara produksi yang terbaik. Sebuah strategi proses (process
strategy) atau transformasi adalah sebuah pendekatan organisasi untuk mengubah sumber
daya menjadi barang dan jasa.

KELEBIHAN: Dalam buku utama ini kelebihannya yaitu materi nya yang dijelaskan sudah
cukup banyak disertai dengan tabel tabel materi sedangkan di buku pembanding
kelebihannya hanya di materi yang sudah cukup jelas untuk dipahami.

KEKURANGAN: Dalam buku utama ini hanya saja ada beberapa materi yang penulisannya
salah dan dibuku pembanding materinya hanya sedikit dan tidak banyak tabel.

 BUKU UTAMA
BAGIAN 7 STRATEGI LOKASI

Strategi Lokasi dan Biaya Dasar pemikiran mendirikan perusahaan adalah memperoleh
keuntungan untuk kelestarian hidup perusahaan dapat dipertahankan. Untuk itu
perusahaan memerlukan tempat (location) untuk melaksanakan sistem operasional yang
menunjang tujuan perusahaan. Penentuan lokasi akan mempengaruhi tingkat keuntungan
yang dapat dicapai

perusahaan. Komponen keuntungan terdiri dari biaya modal (cost of capital), biaya
operasional (operational expenses), dan sumber-sember penerimaan (revenues). Biaya
modal yang dikeluarkan sebagian digunakan untuk mendirikan perusahaan baru maupun
perluasan yang sudah ada. Umumnya biaya modal yang dikeluarkan berjumlah sangat
besar yang mencakup biaya konstruksi dan fasilitas operasional, dan besarnya biaya
modal ini akan sangat dipengaruhi oleh jarak dan harga yang berlaku pada lokasi tertentu
yang dipilih. Demikian juga biaya operasional yang mencakup upah/gaji karyawan. biaya
transportasi bahan baku dan biaya pemasaran peroduk ke pasar, ketepatan waktu
penyampaian produk, keterkaitan informasi pasar yang bertalian dengan bahan baku
untuk kelancaran produksi.

 BUKU PEMBANDING
BAB VII POLA PRODUKSI

A. PengertianPolaProduksi
Pola Produksi adalah penentuan bagaimana kebijakan perusahaan untuk melayani
penjualan. Macam - Macam Pola Produksi adalah sebagai berikut :
1. Pola produksi konstan atai horizontal : adalah dimana jumlah yang diproduksi
setiap periode tetap sama.
2. Pola produksi bergelombang : adalah jumlah yang diproduksi setiap periode tidak
sama mengikuti perubahan tingkat penjualan dalam perusahaan.
3. Pola produksi moderat : adalah gelombang produksi tidak tajam, sehingga
mendekati konstan.
Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pola Produksi adalah sebagai berikut:
1. Pola penjualan
2. Pola biaya, meliputi :biaya perputaran tenaga kerja, biaya simpan, biaya lembur,
biaya subkontrak.
3. Kapasitas maksimum fasilitas produksi.

B. Jenis-JenisPolaProduksi
Secara umum terdapat tiga jenis pola produksi yang ada didalam perusahaan yaitu:
1. Kebijaksanaan yang mengutamakan stabilitas produksi dengan tingkat persediaan
barang dibiarkan mengambang.
2. Kebijaksanaan yang mengutamakan pengendalian tingkat persediaan barang
dengan tingkat produksi dibiarkan mengambang.
3. Kebijaksanaan yang merupakan kombinasi dari kedua kebijaksanaan yang telah
disebutkan sebelumnya, dimana tingkat produksi maupun tingkat persediaan
sama-sama berubahdalam batas-batas tertentu.

C. CaraPenyusunanPolaProduksi
Rumus yang digunakan, yaitu:
Produksi = Penjualan + Persediaan Akhir – Persediaan Awal
Dalam penyusunan pola produksi yang perlu diperhatikan bahwa setiap unit dibuat
kelipatan lima atau sepuluh karena dalam berproduksi setiap unit biasanya dibungkus lagi
dalam satuan yang lebih besar yang isinya 5 atau 10, hal ini biasanya dilakukan untuk
kemudahan dalam perhitungan jumlah produksi dan hasil penjualan.

KELEBIHAN: Dalam buku utama dan pembanding materinya sudah cukup baik untuk
dibaca dan mudah dipahami.

KEKURANGAN: Dalam buku utama tidak ada kekurangan tetapi di buku pembanding
materi yang dipaparkan sangat sedikit.

 BUKU UTAMA
BAGIAN 8 STRATEGI TATA LETAK (LAYOUT)
Keputusan Strategi Layout (The Strategic of Layout Decision) Untuk memutuskan
strategi layour perlu diperhatikan desain layout, yang diikut
usuba:
1. pemanfaatan secara maksimal serta ruangan atau tempat, mesin-mesin dan peralatan,
dan pekerja.
2. pengembangan arus informasi, bahan baku, dan sumber tenaga kerja,
3. menjaga perubahan moral pekerja, menjaga kondisi kerja yang kondusif, 4.
mengantisipasi perubahan interaksi dari pelanggan,
5. fleksibel (bagaimana layout yang ada sekarang harus siap untuk berubah)

Konsep Dasar Layout


Di dalam usaha untuk mengetahui sejauh mana pengaruh perencanaan layout terhadap
biaya dan efektivitas operasional, kajian layout perlu diadakan, dan secara khusus
menyangkut kajian rancangan layout untuk situasi yang berbeda.

 BUKU PEMBANDING:
BAB VIII
PERENCANAAN KAPASITAS DENGAN BREAK EVENT POINT

A. KonsepKapasitas
Kapasitas adalah suatu tingkat keluaran, suatu tingkat kuantitas dalam periode tertentu
dan merupakan kuantitas keluaran tertinggi yang mungkin selama waktu periode tertentu.
Suatu kapasitas organisasi merupakan konsep dinamika yang dapat diubah dan dikelola.
Untuk berbagai keperluan kapasitas dapat disesuaikan dengan tingkat penjualan yang
sedang berfluktuasi yang dicerminkan dalam scedul produksi induk.

B. PerencanaanKebutuhanKapasitas
Agar dapat menyesuaikan tingkat kebutuhan kapasitas untuk menanggapi naik turunnya
permintaan pasar, perlu dilakukan forecast penjualan dan merencanakan perubahan-
perubahan kapasitas yang dibutuhkan. Bila hal ini tidak dilakukan, maka perubahan-
perubahan cenderung terjadi tiba-tiba dan drastis, sehingga akan lebih memakan biaya.

C. AnalisaBreakEventdanKapasitas
Analisa berak event digunakan untuk menentukan berapa jumlah produk (dalam jumlah
rupiah atau unit keluaran) yang harus dihasilkan agar perusahaan minimal tidak
menderita kerugian (break event point).

D. Break Event sebagai alat dalam perencanaan laba perusahaan


Istilah (P – V) disebut “kontribusi” yaitu jumlah kelebihan atau selisih harga perunit
diatas biaya variabel per unit atau penghasilan total melebihi biaya variabel total). Dalam
contoh kita, harga jual suatu produk A memberikan kontribusi sebesar Rp 20.000,-
terhadap penutupan biaya tetap sampai titik break event tercapai. Diatas 1.000 unit,
kontribusi Rp 20.000,- akan merupakan laba sebelum pajak.

KELEBIHAN:

KEKURANGAN:

 BUKU UTAMA
BAGIAN 9 STRATEGI SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)

Menciptakan SDM dengan Keunggulan Bersaing


Arabian Airline, dengan mempergunakan komputer monitor yang dipand pramugari
secara sopan dan baik untuk melayani pampang selama dali perjalanan udara (on air). Di
mana setiap penampang dapat memonto wilayah atau kota yang dilalui rute dengan
komputer yang ada di hadapan tap-p penumpang, sehingga para penumpang dapat
memonitor di mana mereka berade saat itu. Dengan pemberdayaan pramugari seperti ins,
menjadi daya tarik temenfie untuk memberikan kapuasan bagi pelanggan-pelanggan, dan
merupakan keunggulan bagi Arabian Airline di dalam merebut segmen pasar
penerbangan untuk Asia Tenggara ke Eropa.

Metode Analisis dan Studi Kerja

Di dalam menjalankan tugas karyawan, apakah pelaksanaan tugas dapat menciptakan


produktivitas kerja atau tidak, maka perlu diadakan analisis dan studi kerja untuk
mengetahui setiap permasalahan yang ada di dalam pelaksanaan tugas karyawan, di
samping untuk pengembangan prosedur dan keamanan kerja, juga untuk meningkatkan
kualitas kerja karyawan. Langkah-langkah untuk itu dapat dilakukan dengan membuat
diagram alir kerja (flow diagrams), kartu prosedur kerja (process chart), kartu aktivitas
(activity chart), kartu operasional (operation chart)

 BUKU PEMBANDING:
BAB X ANALISA KRITERIA INVESTASI

A. Pendahuluan
Tujuan dari perhitungan kriteria investasi adalah untuk mengetahui sejauh mana gagasan
usaha (proyek) yang direncanakan dapat memberikan manfaat (benefit) baik dilihat dari
financial benefit maupun sosial benefit.

B. Perhitungan kriteria investasi


Dalam semua perhitungan kriteria investasi baik itu manfaat (benefit) maupun biaya
dinyatakan dalam nilai sekarang (present value) kriteria tersebut adalah sebagai berikut:
1. Gross benefit/Cost Rasio
Gross benefit cost rasio (Gross B/C) adalah perbandingan antara benefit kotor yang telah
di discount dengan cost secara keseluruhan yang telah di discount .
2. Net Benefit / Cost Rasio
Net benefit cost rasio merupakan perbandingan antara net benefit yang telah di discount
positif (+) dengan net benefit yang telah di discount negatif (-).
Untuk tiap tahun dihitung selisih antara gross benefit dan gross cost. Pada tahun- tahun
pertama biasanya gross cost lebih besar dari pada gross benefit, sehingga net benefit
adalah negatif. Atau dengan kata lain ada net cost.

KELEBIHAN:

KEKURANGAN:
 BUKU UTAMA:
BAGIAN 10 STRATEGI PEMASOK

Strategi Pemasok (Supply-Chain Strategy)

Di dalam penyediaan bahan baku (raw materials) yang merupakan salah satu faktor dari
input proses konversi, baik untuk usaha manufaktur atau jasa/pelayanan, akas menjadi
penentu dalam pemenuhan pesanan permintaan pasar Apabila sumber dan bahan baku ini
tidak dapat dikendalikan perusahaan, akan terjadi stagnasi pada proses konversi,
disebabkan tidak terpenuhinya pesanan permintaan dari pasar maupun pelanggan
Stagnasi di dalam pengadaan bal in baku dapat terjadi apabila aspek-aspek tertentu tidak
dapat dikendalikan, seperti sistem transportasi dari sumber bahan baka tidak konsisten,
cara pembayaran yang tidak menguntungkan perusahaan, belum ada sistem persediaan
yang menggambarkan efisiensi, serta tidak adanya informasi, baik dalam organisasi
perusahaan maupun dari pelanggan. Untuk mengatasi perihal tersebut, maka diperlukan
strategi rantai hubungan dengan pemasok yang dapat memberikan keuntungan bagi
perusahaan, sekaligus menciptakan keunggulan bagi perusahaan menghadapi persaingan
di pasar.

 BUKU PEMBANDING:
BAB XI LAYOUT PABRIK

A. Pendahuluan
Perancangan tata letak pabrik ini merupakan satu elemen penting dalam menjalankan
suatu proses produksi karena tanpa tata letak pabrik yang baik maka proses produksi akan
kacau. Maka itu dalam merancang suatu pabrik tata letak fasilitas tidak dapat
dikesampingkan dan hams diperhatikan.

B. Pengertian Tata Letak Pabrik


James M. Apple mendefinisikan perancangan tata letak pabriksebagai perencanaan dan
integrasi aliran komponen-komponen suatu produk untuk mendapatkan interelasi yang
paling efektif dan efisien antar operator, peralatan, dan proses transformasi material dari
bagian penerimaan sampai ke bagian pengiriman produk jadi.

C. Tujuan Perencanaan Dan Pengaturan Tata Letak Pabrik.


Perencanan dan pengaturan tata letak pabrik memiliki tujuan untuk mengatur area keija
dan fasilitas produksi yang paling ekonomis dan efektif untuk meningkatkan
produktivitas. Perencanaan tata letak pabrik yang baik akan dapat memberikan
keuntungan-keuntungan sebagai berikut:
1. Menaikkan output produksi.
Tata letak yang baik akan memberikan output yang lebih besar dengan biaya
yang sama atau bahkan lebih kecil.
2. Mengurangi waktu tunggu.
Mengatur keseimbangan antara waktu operasi produksi dan bebena dari masing-masing
departemen atau mesin dengan baik sehingga dapat mengurangi waktu tunggu.

D. Langkah -langkah perencanaan Tata Letak Pabrik


Tata letak pabrik berhubungan erat dengan segala proses perencanaan dan pengaturan
letak dari pada mesin, peralatan, aliran bahan dan orang--orang yang bekerja di masing-
masing stasiun kerja yang ada. Tata letak yang baik dari segala fasilitas produksi dalam
suatu pabrik merupakan dasar untuk membuat operasi kerja menjadi lebih efektif dan
efisien.

E. Pertimbangan dalam perencanaan kembali tata Ietak pabrik


Pada umumnya perencanaan kembali tata letak pabrik disebabkan oleh beberapa
pertimbangan seperti:
1. Perubahan dalam desain produk, model dan lain-lain.
2. Perubahan lokasi pabrik suatu daerah pemasaran.
3. Perubahan ataupun peningkatan volume produksi yang pada akhimya membawa
perubahan ke arah modifikasi segala fasilitas produksi yang ada.
KELEBIHAN:

KEKURANGAN:

 BUKU UTAMA:

Anda mungkin juga menyukai