Anda di halaman 1dari 21

CRITICAL BOOK REVIEW

“MANAJEMEN OPERASIONAL”

Dosen Pengampu

SULAIMAN LUBIS, SE., MM

Disusun Oleh :

Nur amanah (7193510033)


Fanny Amalia (7193510035)
Farhan Radifan Ginting (7193510036)
Amelia (7193510037)
Pujer Elkana Surbakti (7193510034)

MANAJEMEN B 19

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah
Manajemen Operasional Ini Yang Berjudul “Critical Book Report”.

Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu
penulis meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis juga mengharapkan
kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan bagi pembaca.

Medan, Mei 2021

Kelompok

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... i


DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
B. Tujuan CBR ................................................................................................................ 1
C. Manfaat CBR .............................................................................................................. 1
BAB II ISI BUKU ................................................................................................................ 2
A. Identitas Buku Utama ................................................................................................. 2
B. Identitas Buku Pembanding.. ...................................................................................... 8
BAB III PEMBAHASAN .................................................................................................. 16
A. Keunggulan Buku ..................................................................................................... 16
B. Kekurangan Buku ..................................................................................................... 16
BAB IV PENUTUP ............................................................................................................ 17
A. Kesimpulan ............................................................................................................... 17
B. Saran ......................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Laporan resensi buku bukan adalah laporan yang bertujuan untuk mengetahui isi
buku, tetapi lebih menitikberatkan pada evaluasi (penjelasan, interpretasi, dan analisis) kita
mengenai keunggulan dan kelemahan buku, apa yang menarik dari buku tersebut dan
bagaimana isi buku tersebut bisa mempengaruhi cara berpikir kita dan menambah
pemahaman kita terhadap suatu bidang kajian tertentu. Sehingga laporan resensi buku
merupakan suatu proses yang dilakukan untuk mencari kelebihan dan kelemahan buku.

B. Tujuan penulisan CBR


1. Mengulas isi sebuah buku
2. Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam buku
3. Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh setiap bab
dari buku pertama dan buku kedua.
4. Membandingkan isi buku pertama, buku kedua, dan buku ketiga

C. Manfaat CBR
Untuk menambah wawasan tentang manajemen operasional, mengetahui kelebihan
dan kekurangan isi buku, menguji kualitas buku dengan membandingkan terhadap karya dari
penulis yang sama atau penulis lainnya. Kemudian manfaatnya untuk memenuhi tugas kuliah
Manajemen Operasional dan untuk menambah pengetahuan tentang bagaimana mengkritik
sebuah buku.

1
BAB II
ISI BUKU

A. Identitas Buku Utama

a. Judul Buku : Manajemen Operasi Produksi Pencapaian Sasaran Organisasi

Berkesinambungan

b. Penulis : Prof. Dr. Sofjan Assauri, MBA

Penerbit : PT. RajaGrafindo Persada

Kota Tempat Terbit : Jakarta

Tahun : 2016

Edisi :3

Jumlah Halaman : 335

c. Uraian Isi Buku

BAB I : PEMAHAMAN OPERASI PRODUKSI

1. Rumusan Tentang Manajemen Operasi Produksi


Kegiatan operasi produksi haruslah dapat dimanajemen secara baik,agar dapat
efektif mencapai sasaran organisasi. Dengan demikian,maka manajemen operasi produksi
dilakukan dalam mengarahkan kegiatan operasi produksi yang dijalankan.Untuk kegiatan
itu,maka manajemen operasi produksi merumuskan perencanaan kegiatan operasi
produksi, menyusun pengimplementasian rencana operasi produksi dan mengendalikan
kegiatan operasi produksi itu .

2. Sasaran Operasi Produksi Dalam Organisasi


Setiap Organisasi akan selalu dihadapkan dengan kegiatan operasi
produksi.Hal ini karena organisasi itu haruslah dapat menunjukan hasil kerjanya berupa
output dari organisasi .Output yang dihasilkan organisasi haruslah sesuai dengan rencana
waktu ,dengan kualitas yang diinginkan dan biaya yang rendah ,sehingga harus dikerjakan

2
secara efektif dan efisien , tanpa ada kegiatan pengerjaan kembali akibat terdapatnya
kesalahan.

3. Proses Transformasi
Penciptaan barang atau jasa dilakukan melalui pentransformasian atau
pengkonversian input menjadi output.Berbagai input digunakan untuk menciptakan barang
atau jasa dengan menggunakan satu atau lebih proses transformasi.
4. Cakupan Atau Lingkup Manajemen Operasi Produksi
Pada dasarnya manajemen operasi produksi adalah kumpulan kegiatan yang
berkaitan dengan penciptaan nilai dari barang,jasa dengan gagasan ,dengan
menstransformasikan input menjadi output.Tanpa memperhatikan apakah akhir adalah
barang, jasa ataupun gagasan , kegiatan yang dilakukan dalam organisasi disebut sebagai
manajemen operasi produksi.

BAB II : OPERASI PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS

1. Strategi Operasi Produksi


Strategi manajemen operasi produksi harus dilandasi strategi organisasi ,yang
menetapkan arah dan sasaran organisasi bisnis jangka panjang.Arah pengembangan
organisasi bisnis jangka panjang didasarkan pada misi dan visi organisasi .strategi operasi
produksi organisasi bersifat komprehensif melalui strategi pengintegrasian ,yang
menekankan pada keunggulan bersaing organisasi itu.

2. Pengembangan Manajemen Operasi Produksi


Manajemen operasi produksi terus berkembang , disamping dalam
cakupannya,juga dalam model proses transformasinya , dan dalam model pengambilan
keputusan. Pengembangan dalam proses transformasi, terdapat dalam proses transformasi
bisnis yang mencakup pemeliharaan kesehatan atau rumah sakit,pendidikan , informasi
dan komunikasi, transportasi, dan pergudangan dan bisnis ritel.

3. Tantangan Produktivitas Dalam Operasi


Untuk dapat tercapainya tujuan dan sasaran organisasi , maka setiap organisasi
haruslah selalu menjalankan aktivitas operasi produksinya.Tanggung jawab utama dari
seorang manajer adalah tingkat produktivitas dari penggunaan sumber daya organisasi ,
3
dimana produktivitas menggambarkan produktif tidaknya penggunaan sumber daya
organisasi.

BAB III : MANAJEMEN PROYEK

1. Peranan Dan Pentingnya Manajemen Proyek

Di dalam bidang operasi terdapat pekerjaan- pekerjaan yang dijalankan dengan


dibatasi oleh target waktu penyelesaian. Pekerjaan yang dilakukan misalnya adalah
pembangunan gedung atau jalan, pembangunan kapal , pembangunan jembatan,.program
penciptaan produk baru , program pengembangan produk, program pelatihan dan lain
sebagainya.Pekerjaan yang dilakukan itu sebagai proyek.

2. Perencanaan Proyek

Sebuah proyek seperti yang telah diutarakan sebelumnya ,jadwal pengerjaan


dimulai dengan perencanaan proyek. Dalam manajemen proyek ,kegiatan pertama yang
dilakukan adalah penetapan rumusan proyek ,apa yang dilakukan .Perumusan proyek ini
meliputi penentuan kriteria yang akan digunakan untuk memutuskan proyek mana yang
akan dijalankan.

3. Pengendalian Proyek (Project Controlling)

Pada dasarnya pengendalian proyek adalah untuk mengupayakan agar target kinerja
proyek dari rangkaian kegiatan dapat dicapai, yang mencakup waktu, mutu atau kualitas
dan sumber daya.Awalnya ,alat pengendalian menggunakan grafik ,untuk membandingkan
antara rencana yang telah disusun dengan realisasi kegiatan proyek di lapangan. Alat
pengendalian grafik yang banyak digunakan adalah Grafik Grantt.

4. Teknik Manajemen Proyek (Project Management Techniques)

Dalam Menggunakan istilah teknik, terutama yang berhubungan dengan teknik


manajemen proyek ,maka perlu dipahami tentang istilah teknologi yang terkait dengan
istilah teknik yang digunakan.Teknologi merupakan istilah suatu kata yang rumusan
pengertiannya bermacam-macam ,tergantung dimana digunakannya umumnya istilah
teknologi menunjukkan penetapan temuan ilmiah atau scientific, untuk pengembangan dan
peningkatan produk atau hasil.

4
BAB IV : PRAKIRAAN RAMALAN (FORECASTING)

1.Pemahaman Tentang Prakiraan Ramalan (Forecasting)

Prakiraan ramalam selalu diperlukan oleh setiap manajer .Setiap hari para manajer
perusahaan Taman Impian Jaya Ancol membuat keputusan ,tanpa mengetahui apa yang akan
terjadi pada masa depannya. Mereka merencanakan besarnya persediaan atau inventory
,tanpa mengetahui berapa besar penjualan yang akan terjadi yang akan dihadapinya.

2. Proses Prakiraan Ramalan (Forecasting)

Umumnya suatu organisasi dapat menggunakan tiga jenis prakiraan ramalan untuk
digunakan dalam perencanaan operasi produksi masa depan.ketiga jenis prakiraan ramalan
adalah :

a. Prakiraan Ramalan Ekonomi .Prakiraan ramalan ini ditujukan untuk menghadapi


siklus bisnis,dilakukan dengan memprediksi tingkat inflasi,besarnya suplai uang,
tingkat pembangunan perumahan dan indikator perencanaan lainnya.
b. Prakiraan Ramalan Teknologi .Prakiraan ramalan ini menekankan tingkat kemajuan
teknologi yang dapat mendukung munculnya produk-produk baru,sehingga
dibutuhkannya pembangunan pabrik – pabrik baru dan adanya peralatan baru.
c. Prakiraan Ramalan Permintaan . Prakiraan ramalan ini ditujukan untuk
memproyeksikan besarnya permintaan bagi suatu produk,berupa barang atau jasa ,dari
suatu perusahaan.

3. Teknik – Teknik Prakiraan Ramalan


Terdapat banyak teknik dalam melakukan prakiraaan ramalan .Tetapi tidak ada satu
teknik pun yang dapat digunakan dalam setiap keadaan. Sehingga dengan demikian
,pemilihan teknik prakiraan ramalan oleh seorang manajer atau analisis ,haruslah
mempertimbangkan sejumlah faktor yang harus dipertahatikan.

4. Kejituan Prakiraan Ramalan


Prakiraan ramalan untuk tujuan bisnis , pada dasarnya sama seperti pendekatan pada
prakiraan ramalan untuk tujuan dalam bidang-bidang lainnya. Pada umumnya para manajer
tidak mempunyai inventori akan besarnya permintaan yang akan terjadi pada masa depan.

5
BAB V : DESAIN OPERASI PRODUKSI

1. Desain Produk Berupa Barang Dan Jasa


Produk adalah sesuatu yang dapat memberi manfaat bagi yang memiliki atau yang
menggunakannya yang dapat berupa barang atau jasa,ataupun informasi dan gagasan. Dalam
istilah produk terdapat perbedaan pemahaman antara barang dan jasa.Produk yang berupa
barang adalah sesuatu yang berbentuk, sehingga dapat disimpan dan diperjual belikan
.Sedangkan jasa merupakan sesuatu yang tidak berbentuk dan tidak dapat disimpan sehingga
tidak dapat diperjual belikan.

2. Penetapan Lokasi
Setiap organisasi perusahaan sebelum memulai aktivitasnya harus terlebih dahulu
menetapkan dimana kegiatan usahanya akan beroperasi.Lokasi ini penting bagi perusahaan
,karena akan mempengaruhi dapat tidaknya berlangsungnya kehidupanya perusahaan dalam
jangka panjang.Hal ini karena berkaitan dengan kedudukan perusahaan dalam persaingan.

3. Penyusunan Tata Letak (Layout)


Setiap organisasi ,baik organisasi perusahaan besar ,maupun organisasi perusahaan
kecil dan menengah ,akan menghadapi pengambilan keputusan penyusunan tata letak atau
layout.Tata Letak adalah suatu keputusan kunci yang menentukan dapat berjalan efisiensi
jangka panjang dari fungsi operasi produk.

BAB VI : DESAIN PROSES

1. Analisis Proses Dalam Operasi Produksi

Seperti diketahui bahwa proses adalah cara ,metode , dan teknik bagaimana
sesungguhnya sumber daya ,yaitu tenaga kerja ,mesin ,bahan dan modal yang ada dapat
diolah menjadi hasil atau produk.Dengan demikian maka spesifikasi proses yang akan
digunakan ditentukan oleh spesifikasi produk yang akan dihasilkan.

2. Seleksi Dan Desain Proses

Suatu proses merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk


menghasilkan suatu produk ,berupa barang atau jasa , ataupun gagasan,dalam rangka untuk

6
mencapai suatu tujuan yang diharapkan.Dengan kata lain proses berkaitan dengan langkah –
langkah pentransformasian input menjadi output, guna mencapai suatu tujuan.

3. Seleksi peralatan Dan Teknologi.

Penseleksi proses dalam suatu organisasi perusahaan ,haruslah mempertimbangkan


teknologi yang akan digunakan dalam proses ,Teknologi yang akan digunakan
memperngaruhi peralatan dan mesin yang kan digunakan akhirnya keputusan tentang proses
tertentu ,memerlukan keputusan tentang peralatan dan teknologi.

BAB VII : PENGELOLAAN OPERASI PRODUKSI

1. Rencana Agregat

Pada umumnya , variasi musim dalam permintaan tidaklah dapat dihindari.Demikian


pula dalam pelayanan publik, seperti air conditioning(AC) ,gas, utilitas publik ,polisi dan
pemadam kebakaran. Hal ini menyebabkan suatu organisasi , tidak dapat secara tepat
memprediksi kondisi seperti itu, yang akan dihadapinya pada masa depan.

2. Penjadwalan Jangka Pendek (Short Term Scheduling)

Bagi suatu perusahaan ,kegiatan penjadwalan jangka pendek dapat disesuaikannya


kebutuhan pelanggan dengan produksi.Oleh karena itu ,penjadwalan jangka pendek penting
bagi beberapa jenis organisasi industri dan bisnis jasa.Jenis keputusan ini harus dibuat dan
dibutuhkan oleh suatu organisasi rumah sakti ,college, penerbangan, manufaktur ,dan
restoran.

3. Pengendalian Persediaan

Persediaan atau Inventori adalah suatu bagian yang penting dari bisnis
perusahaan,Inventori ini tidak hanya penting untuk operasi produksi ,tetapi juga berkontribusi
untuk mencapai kepuasan pelanggann.Untuk mendapatkan peran nyata dari inventori adalah
seperti yang dijalankan oleh perusahaan General Motors .Lebih dari 40 miliar ditanam dalam
material, parts ,mobil dan truck ,yang terdapat dalam rantai pasokan atau supply chain.

7
B. Identitas Buku Pembanding 1

a. Judul Buku : Manajemen Produksi Operasi

b. Penulis : Lila Bismala

Penerbit : Perdana Publishing

Tahun : 2012

Cetakan : 1 (Pertama)

Jumlah Halaman : 209

c. Uraian Isi Buku


BAB I : MANAJEMEN OPERASI DAN PRODUKSI
Semakin banyak jumlah dan jenis barang yang tersedia bagi seseorang
semakin tinggi jenjang kebutuhan yang dapat dipenuhinya. Ini berarti bahwa taraf
hidup atau kesejahteraan setiap orang ditentukan oleh jumlah dan jenis barang dan
jasa yang dapat digunakannya selama satu satuan waktu.
Kesejahteraan suatu bangsa atau Negara ditunjukkan oleh atau diatur dari
jumlah dan jenis barang dan jasa yang tersedia untuk digunakan oleh seluruh
penduduk Negara tersebut selama satuan waktu. Semakin banyak jumlah dan jenis
barang dan jasa yang tersedia maka semakin tinggi pula kesejahteraan dan taraf hidup
masyarakat Negara yang bersangkutan dan sebaliknya. Dengan kata lain
kesejahteraan atau taraf hidup suatu bangsa dapat diciptakan melalui pembuatan
barang-barang dan jasa-jasa dan peningkatan kesejahteraan tersebut dapat diwujudkan
melalui peningkatan jumlah barang danjasa yang disediakan untuk masyarakat
tersebut.
Keberhasilan suatu organisasi diukur dari tingkat pencapaian tujuan atau
tujuan-tujuannya dirumuskan dan ditetapkan untuk berlaku selama satu masa tertentu.
Tujuan tersebut dicapai melalui perdayagunaan berbagai jenis sumberdaya untuk
menghasilkan Sesutu yang berbentuk barang atau jasa.
Kemampuan atau dayahasil suatu jenis sumberdaya bergantung kepada baik
tidaknya pengelolaan berbagai jenis sumberdaya yang digunakan didalam kegiatan
pengolahan atau operasi dan produksi.

8
Salah satu tujuan utama manajemen operasi dan produksi adalah melaksanakan
perencanaan dan pengawasan yang baik agar perusahaan dapat melaksanakan
kegiatan pengolahan dengan biaya yang paling rendah.

BAB II : PERENCANAAN STRATEGIK DAN PERENCANAAN BARANG


Siasa operasi dan produksi (operation and production strategic) menunjukkan
bagaimana kegiatan operasi dan produksi dapat mewujudkan keseluruhan tujuan dan
sasaran perusahaan sesuai dengan siasat tingkat perusahaan yang diberlakukan
prusahaan tersebut.
Perencanaan barang merupakan penentuan jenis barang atau jasa yang akan
dibuat oleh suatu peerusahaan dalam kegiatan sehari-harinya. Karena barang atau jasa
yang dibuat oleh perusahaan merupakan sumber penerimaan yang akan menggantikan
seluruh modal yang ditanamkannya, maka barang atau jasa tersebut haruslah benar-
benar dibutuhkan oleh pasar. Untuk itu maka perencanaan barang haruslah dilakukan
dengan benar dan hati-hati.
Setelah perusahaan memutuskan jenis barang dan jaasa yang akan dibuatnya
maka langkag berikutnya adalah memutuskan bagaimana barang atau jasa tersebut
dikelola dengan sebaik-baiknya agar dapat memberikan imbalan tertinggi dalam
jangka panjang bagi perusahaan. Perusahaan harus menetapkan suatu hal yang akan
menjadi andalannya dalam membuat dan menjual barang tersebut.

BAB III : PERENCANAAN SUMBERDAYA


Pada berbagai kegiatan, tenaga kerja manusia dapat melaksanakan pekerjaan
tanpa bantuan mesin. Pada berbagai kegiatan lain, di mana pekerjaan yang
dilaksankan membutuhkan tenaga yang besar, kecepatan dan ketepatan yang tinggi,
atau mengandung resiko yang tinggi, tenaga kerja manusia dibantu oleh mesin dan
peralatan. Namun demikian hampir tidak ada suatu pekerjaan yang dapat
dilaksanakan tanpa keterlibatan tenaga kerja manusia. Ini berarti bahwa dibandingkan
dengan mesin dan peralatan, tenaga kerja manusia adalah sumberdaya yang tinggi
boleh tidak ada dalam kegiatan operasi dan produksi.
Pemanfatan tenaga kerja manusia haruslah berdasarkan keelarasan antara pekerjaan
dan tenaga kerja irtu sendiri (employee-job matching). Daya hasil seorang tenaga
kerja ditentukan oleh tingkat keselarasan tersebut.

9
Pemilihan tenaga kerja dimaksudkan untuk menemukan tenaga kerja yang
baik. Dalam hal ini perushaan harus terlebih dahulu merumuskan apa yang diharapkan
dari seorang tenaga kerja yang baik dan apa yang membedakannya dari tenaga kerja
yang buruk. Satu-satunya cara yang dapat menjamin bahwa perusahaan akan
mendapatkan tenaga kerja yang baik adalah dengan menarik calon tenaga kerja,
memberikan pekerjaan kepada mereka, dan kemudian mengamati dan mengukur
prestasi mereka.

BAB IV : TEMPAT KUDUDUKAN PERUSAHAAN


Tempat kedudukan perusahaan adalah letak geografis bangunan, mesin-mesin
dan peralatan yang dimiliki perusahaan yang digunakan untuk mengolah berbagai
jenis semberdaya dalam menhasilkan barang-barang dan atau jasa-jasa. Tempat
keududkan dengan kalimat yang lebih singka, dapat jugadiartikan sebagai tempat
dimana berbagai jenis semberdaya diubah menjadi berbagai jenis barang dan atau
jasa.
Bagi perushaan yangdimaksud dengan tempat kedudukan adalah tempat
dilaksanakannya kegiatan pengolahan, sedankan bagi pemakai, tempat kedudukan itu
adalah tempat dimana barang atau jasa yang dihasilakan oleh suatu perusahaan dapat
diperoleh atau dibeli.
Tempat kedudukan sarana pengolahan sangat mempengaruhi keberhasilan
pencapaian tujuan suatu perusahaan. Berbagai jenis sumberdaya yang dibutuhkan
untuk pengolahan tentu saja tidak selalu berada pada, atau berasal dari suatu tempat
tertentu. Untuk itu diperlukan kegiatan pengangkutan atau pemindahan agar
seluruhnya dapat berada pada satu tempat dan pada waktu yang diinginkan.
Berbagai unsur yang mempengaruhi pencapaiaan laba perusahaan, yang akan
berbeda untuk yempat kedudukan sarana pengolahan yang berbeda, akan menjadi
pertimbangan utama didalam perencanaan tempat kedudukan tersebut.

BAB V : TATA LETAK PUSAT-PUSAT KERJA


Letak setiap pusat kerja atau mesin atau peralatan didalam setiap sarana
operasi dan produksi mempengaruhi kehematan dan keberhasilan perusahaan secara
keseluruhan. Jarak antara satu pusat kerja dengan pusat kerja yang lain akan
menentukan besarnya biaya penanganan bahan-bahan yang harus dipindahkan dari
satu pusat kerja ke pusat kerja lainnya. Semakin baik penataan letak setiap peralatan,
10
semakin kecil pula biaya penanganan bahan-bahan antara lain, dan semakin besar pula
lemungkinan untuk menghemat biaya pengolahan secara keseluruhan
Tujuan perencanaan tataletak pusat-pusat keja adalah untuk menciptakan suatu
rangkaian pekerjaan dan pusat-pusat kerja yang memungkinkan dilakukannya
kegiatan pengolahan dengan biaya yang paling kecil serta dengan jumlah dan mutu
hasil operasi dan produksi yang sesuai dengan yang diinginkan. Secara umum
tataletak yang harus ditentukan bagi seluruh mesin dan peralatan lain sangat
bergantung pada jenis kegiatan pengolahan yang dilaksanakan, jumlah barang atau
jasa yang harus dibuat, serta pengaruh tataletak tersebut terhadap daya kerja atau daya
hasil setiap dan seluruh tenaga kerja manusia yang dipekerjakan.
Pengaturan tataletak pusat-pusat kerja pada umumnya didasarkan pada antara
lain, teknologi pengolahan atau teknologi operasi dan produksi yang digunakan cara
penanganan dan pengangkutan bahan, jenis bahan baku yang setengah jadi dan barabg
jadi, serta biaya dan waktu penyelesaian setiap dan seluruh kegiatan. Namun
demikian dasar perhitungan yang paling utama adalah jenis operasi dan produksi jenis
dan jumlah barang yang akan dibuat serta daya hasil yang dimiliki tenaga kerja
manusia yang dipekerjakan.

BAB VI : DAYA KERJA KILANG


Pengukuran daya kerja sarana operasi dan produksi yang sudah ada atau yang
sedang didayagunakan dimaksudkan untuk menentukan daya kerja keseluruhan
perlengkapan operasi dan produksi yang dimiliki perusahaan. Dengan kata lain,
pengukuran daya kerja sarana yang sudah ada adalah penentuan jumlah setiap jenis
barang yang dapat dibuat dengan menggunakan sarana operasi dan produksi tersebut
dalam satu jangka waktu tertentu.
Satu hal yang sering menjadi masalah didalam perencanaan daya kerja sarana
operasi dan produksi adalah adanya unsur ketidakpastian dimasa depan. Satu-satunya
hal yang dapat dipastikan adalah bahwa tingkat permintaan itu selalu berubah-ubah
dari waktu ke waktu. Keadaan ini terutama berlaku untuk barang-barang atau jasa-jasa
yang pemakaian atau penggunaannya oleh pemakai dipengaruhi oleh, atau
bergantungkepada musim. Dalam hal seperti ini yang dapat dilakukan oleh seorang
perencana aperasi dan produksi adalah menetapkan atau menghitung jumlah yang
diminta tertinggi dan terendah untuk setiap satuan waktu tertentu (misalnya setiap
minggu atau setiap bulan).
11
BAB VII : BEBAN KERJA DAN URUTAN PEKERJAAN
Terdapat dua pendekatan didalam penetapan beban pekerjaan, yaitu penetapan
beban secara tak terbatas dan penetapan beban terbatas. Tiga alat atau cara yang dapat
digunakan di dalam penentuan beban secara tak terbatas adalah bagan beban Gantt,
penampang beban visual, dan algoritma penugasan.
Berbagai urutan didalam penentuan urutan pekerjaan adalah a) pesanan yang
diterima paling awal, b) pesanan dengan waktu penyerahan paling awal, c) pesanan
dengan waktu luang paling singkat, d) pesanan dengan waktu pengerjaan paling
singkat, e) pesanan dengan waktu pengerjaan paling panjang, f) rasio kritis, g)
pesanan pelanggan khusus, dan h) pemilihan secara rambang.
Pemercepatan pekerjaan sering dilakukan untuk pekerjaan-pekerjaan hot jobs.
Pemercepatan dilakukan dengan pengadaan bahan baku yang lebih cepat, yang dapat
dilakukan dengan antar alian, mengajukan “pesanan khusus” kepada pemasok bahan
baku dan bahan pembantu, penambahan tenaga kerja manusia, ataupun pengadaan
kerja lembur.

BAB VIII : PENGUKURAN, STANDAR, DAN RANCANGAN PEKERJAAN


Kemampuan menghasilakan yang dimiliki sumberdaya manusia adalah satu
dari berbagai penentuan utama kemampuan menghasilkan yang dimiliki perusahaan
secara keseluruhan. Pengukuran pekerjaan adalah penentuan tingkat kemampuan
menghasilkan yang seharusnya atau standar pekerjaan dari sumberdaya manusia pada
kegiatan operasi. Pengukuran pekerjaan dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan,
pendekatan prestasi pekerja rata-rata, pendekatan prestasi kerja masa lampau,
pendekatan studi waktu dengan data yang sudah tersedia, dan pendekatan sampel
pekerjaan.
Rancangan pekerjaan adalah suatu model yang merinci unsure-unsur utama
pelaksanaan suatu jenis pekerjaan, termasuk penyebaran pekerjaan pada keseluruhan
organisasi perusahaan. Perbaikan tingkat kemampuan menghasilkan yang dimiliki
tenaga kerja manusia dapat dilakukan dengan memperbaiki atau menyempurnakan
rancangan pekerjaan.
Perbaikan atau penyempurnaan rancangan pekerjaan dpat dilakukan dengan
dua pendekatan yaitu pendekatan ilmiah atau tradisional dan pendekatan tingkah laku.
Dengan pendekatan ilmiah atau tradisional, rancangan pekerjaan itu disempurnakan
melalui penggunaan bagan operasi, bagan kegiatan, dan bagan proses aliran.
12
BAB IX : RENCANA PRODUKSI SEMESTA DAN JADWAL PRODUKSI
INDUK
Berdasarkan ramalan atau taksiran tingkat permintaan, selanjutnya dapat
dilakukan perencanaan produksi semesta (aggregate production planning = APP).
Rencanaan produksi semesta kemudian harus diterjemahkan ke dalam suatu jadwal
yang disebut jadwal produksi induk (master production schedule = MPS) yang
merinci jumlah setiap jenis barang yang harus dibuat untuk kurun waktu atau masa
yang lebih singkat (misalnya harian atau mingguan).
Adakalanya daya-kerja kilang yang tersedia terlalu besar (underutilized) dan
adakalanya terlalu kecil (overutz'lized). Untuk memperkecil kelebihan (atau
kekurangan) ini maka daya-kerja yang ada itupun dapat disesuaikan dengan
gelombang naik-turun tingkat produksi yang tertera pada rencana produksi semesta.
Penjadwalan produksi induk (master production scheduling = MPS) adalah
penyusunan suatu jadwal produksi untuk setiap jenis atau setiap macam barang. MPS
didasarkan pada rencana produksi semesta yang sudah disusun untuk barang tersebut.
Perencanaan produksi induk didasarkan atas rencana produksi semesta
Dibandingkan dengan cara-cara yang bersifat kualitatif, cara-cara yang
bersifat kuantitatif memberikan tingkat ketepatan (accuracy) yang lebih tinggi Untuk
perencanaan produksi semesta. Satu dari berbagai cara kuantitatif yang dapat
digunakan di dalam perencanaan produksi semesta adalah linear programming, yaitu
model pengangkutan atau penyebaran (transportation or distribution model).

BAB X : PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SEDIAAN


Bahan-bahan yang dibutuhkan di dalam kegiatan pengolahan dapat berupa
bahan mentah (raw material), yaitu bahan-bahan yang dibutuhkan oleh perusahaan
dan belum mengalami jenis pengolahan apapun di perusahaan yang bersangkutan
(bahan-bahan mentah tersebut dapat saja sudah mengalami pengolahan di perusahaan
yang menjualnya). Di samping bahanbahan mentah tersebut perusahaan mungkin juga
membutuhkan bahanbahan setengah jadi (in-process material), yaitu bahan-bahan
yang sudah diolah sampai tingkat pengolahan tertentu di perusahaan dan masih akan
mengalami pengolahan lanjutan dalam membuat barang jadi. Bahan-bahan lainnya
yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan adalah berbagai jenis bahan untuk
pemeliharaan berbagai jenis peralatan pengolahan (maintenance supplies).

13
Dalam hubungannya dengan penentuan pihak yang akan bertanggungjawab
atas perencanaan dan pengawasan bahan, terdapat dua susunan (structure) yang
berbeda, yaitu susunan terbagi (segmented structure) dan susunan terpadu (integrated
structure). Hubungan antara perusahaan dengan pemasok dalam hal pengadaan bahan-
bahan dapat berbentuk persaingan atau kerjasama.
Pembagian atau penebaran bahan (material distribution) meliputi pembagi-bagian atau
penebaran bahan-bahan yang sudah diterima ke berbagai tempat di mana bahan-bahan
tersebut dibutuhkan.
Pengawasan sediaan (inventory control) adalah segala tindakan yang dilakukan untuk
mengusahakan tersedianya bahan-bahan (sediaan) dalam jumlah tertentu pada satu
titik waktu tertentu.

BAB XI : PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN


Untuk bahan baku dan bahan pembantu yang mempunyai permintaan tak
bebas, perusahaan harus merencanakan pengadaannya dengan berpedoman pada
tingkat permintaan barang jadi yang membutuhkan bahanbahan tersebut, jadwal
penyerahan barang jadi kepada pemakai, serta waktu yang dibutuhkan untuk
pengadaan bahan baku dan bahan pembantu tersebut.
Sistem pemesanan kembali dapat mengakibatkan kekurangan bahan apabila
diberlakukan untuk bahan yang mempunyai permintaan terikat terhadap permintaan
bahan yang lain. Dalam hal ini perlu diperhatikan bahwa masalah yang ditimbulkan
oleh penggunaan sistem pemesanan kembali kepada bahan dengan permintaan terikat
dapat juga mengakibatkan terjadinya kelebihan bahan tersebut dan kelebihan ini tentu
saja merupakan pemborosan biaya.
Perencanaan kebutuhan bahan (MRP) adalah penentuan jumlah setiap jenis
bahan baku yang dibutuhkan selama satu masa tertentu dalam pembuatan barang jadi
untuk memenuhi permintaan selama masa tersebut. MRP ini menggabungkan
pengendalian bahan dengan rencana produksi. Kemudian karena sasarannya adalah,
antara lain, mempersingkat masa penahanan persediaan dan pada saat yang sama
menjamin tersedianya bahanbahan pada waktu dibutuhkan, maka MRP ini sangat
sesuai untuk perusahaan-perusahaan pengolahan (manufacturing company). Pada
perusahaan-perusahaan pengolahan, jadwal penyediaan barang jadi bergantung
kepada permintaan di pasar di mana permintaan tersebut adalah permintaan bebas. Di
pihak lain jadwal penyediaan bahan-bahan baku bergantung kepada jadwal
14
pengolahan sehjngga permintaan terhadap bahanbahan baku tersebut adalah
permintaan tak bebas.

BAB XII : PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

Ciri-ciri proyek dapat dijelaskan dalam bentuk tujuan, daur hidup (life cycle),
keterkaitan, dan keunikan atau keistimewaannya. Fungsi-fungsi manajemen proyek
terdiri dari perencanaan proyek, penjadwalan proyek, dan pengendalian proyek.
Perencanaan proyek meliputi penentuan terlebih dahulu seluruh unsur yang berkaitan
dengan pelaksanaan proyek tersebut.
Penjadwalan proyek meliputi penentuan berbagai jenis kegiatan yang '
dibutuhkan untuk menyelesaian suatu proyek. Pengendalian proyek meliputi
pengamatan, pemeriksaan, dan penyesuaian agar peleksanaan seluruh kegiatan yang
dibutuhkan dalam penyelesaian proyek sesuai dengan yang sudah ditetapkan di dalam
perencanaan proyek.
Penjadwalan proyek harus dilakukan dengan membentuk suatu jaringan
kegiatan yang menunjukkan hubungan antara, dan urutan dari, berbagai kegiatan yang
harus dilaksanakan.
Berbagai model yang dapat digunakan di dalam penjadwalan proyek adalah
bagan beban Gantt, Metode Alur Kritis, Teknik Penilaian dan Peninjauan Program,
dan Teknik Penilaian dan Peninjauan Grafis. CPM menggunakan penaksiran waktu
yang deterministic sedangkan PERT menggunakan taksiran waktu yang probabilistic.
CPM dimaksudkan untuk mengendalikan baik aspek waktu maupun aspek biaya suatu
proyek sedangkan PERT dimaksudkan untuk menentukan peluang dapat-tidaknya
suatu proyek diselesaikan dalam satu jangka waktu tertentu.
Biaya-biaya proyek terdiri dari biaya-biaya langsung, biaya-biaya tak langsung, dan
biaya-biaya denda. Biaya-biaya langsung terdiri dari biayav biaya normal dan biaya-
biaya pemercepatan.

15
BAB III

PEMBAHASAN

A. KEUNGGULAN BUKU
a. Keunggulan Buku Utama
1) Buku ini dilengkapi dengan contoh
2) Buku ini lebih lengkap daripada buku pembanding
3) Di dalam buku ini terdapat banyak bagan sebagai sumber informasi
b. Keunggulan Buku Pembanding
1) Buku ini dilengkapi dengan soal latihan yang dapat mengasah pengetahuan
mahasiswa
2) Pembahasan dalam buku ini menggunakan bentuk kalimat yang tidak terlalu
rumit atau sulit di mengerti, sehingga mudah dipahami oleh pembaca.

B. KELEMAHAN BUKU
A. Kelemahan Buku Utama

Pada dasarnya sebuah hasil karya dari tangan manusia pasti memiliki kekurangan
demikian halnya juga dalam buku ini memiliki kelemahan juga yaitu bahasanya sulit
dipahami, tidak adanya soal latihan, dan tidak adanya rangkuman

B. Kelemahan Buku Pembanding

Pada dasarnya sebuah hasil karya dari tangan manusia pasti memiliki
kekurangan demikian halnya juga dalam buku ini memiliki kelemahan juga yaitu
cover buku kurang menarik dan ada beberapa kata penulisan yang salah, dan tidak ada
rangkuman

16
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat kita tarik kesimpulan bahwa
critical book merupakan kegiatan untuk mengkritisi buku untuk mengetahui
kelemahan dan kekurangan dalam buku, baik dalam sistematika
penulisan, penggunaan bahasa, isi materi dan tampilan buku. Hal tersebut dilakukan
agar buku yang di kritik dapat direvisi agar menjadi buku yang lebih baik. Dari kedua
buku tersebut sangat membantu dalam menambah ilmu pegetahuan dan informasi
tentang mata kuliah bisnis internasional.

B. SARAN
Buku sudah di design dengan sangat bagus karena banyak
mengandung pendapat para ahli dalam setiap pembahasannya dan materi-materi yang
lengkap, hanya saja perlu ada perbaikan mungkin cover pada buku dibuat agak
menarik agar mahasiswa juga tertarik membaca buku tersebut, dan penulisan dalam
buku sebaiknya dibuat serapi mungkin agar saat membaca enak dibacanya.

17
DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofjan. 2016. Manajemen Operasi Produksi (Pencapaian Sasaran Organisasi


Berkesinambungan). Edisi 3. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Bismala, Lila. 2012. Manajemen Produksi Operasi. Cetakan Pertama. Perdana Publishing

Bismala, Lila. dan Bagus Handoko. 2014. Dasar-dasar Manajemen Produksi. Cetakan
Pertama. UMSU Press

18

Anda mungkin juga menyukai