Anda di halaman 1dari 17

PERENCANAAN STRATEGI

“Sistem Pengendalian Manajemen”


Dosen Pengampu:
Eka Ariaty Arfah S.E ., M.Si ., Ak

Disusun Oleh:

Mirnawati (2020 01 030)


Febrianti (2020 01 023)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI WIRA BHAKTI


MAKASSAR
2022
DAFTAR ISI

‫الرحِ يم‬
‫الرحْ َم ِن ه‬
‫َّللا ه‬
ِ ‫ بِس ِْم ه‬.............................................................................................................................. 3
BAB I
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 4
A. Latar Belakang .......................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan ....................................................................................................................... 5
BAB II
PEMBAHASAN ................................................................................................................................... 6
A. SIFAT PERENCANAAN STRATEGI................................................................................................. 6
 Hubungan Dengan Perumusan Strategi .............................................................................. 8
 Keuntungan Dan Kelemahan Perencanaan Strategi ............................................................ 8
 Struktur Dan Isi Program .................................................................................................... 9
 Hubungan Organisasi ......................................................................................................... 9
B. ANALISIS ATAS USULAN PROGRAM BARU ................................................................................ 10
 Analisis Investasi Modal ................................................................................................... 10
 Organisasi Untuk Analisis ................................................................................................. 11
C. ANALISIS PROGRAM YANG SEDANG BERJALAN ........................................................................ 11
 Analisis Rantai Nilai (value Chain Analisis) ........................................................................ 11
 Activity Based Costing ...................................................................................................... 12
 Kegunaan Informasi ABC .................................................................................................. 13
 Analisis Pusat Biaya Kebijakan .......................................................................................... 13
D. PROSES PERENCANAAN STRATEGI ........................................................................................... 14
BAB III
PENUTUP......................................................................................................................................... 17
Kesimpulan.................................................................................................................................. 17
Saran ........................................................................................................................................... 17
‫الر ِحيم‬
‫الر ْح َم ِن ه‬
‫َّللاِ ه‬
‫س ِم ه‬
ْ ‫ِب‬
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas Sistem Pengendalian Manajamen. Tugas ini ditujukan untuk memenuhi
salah satu syarat kelulusan dalam meraih nilai terbaik. Alhamdulliah penulis dapat
menyelesaikan makalah ini, dan terus dapat menimba ilmu di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Wira Bhakti Makassar. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah
wawasan dan pengetahuan pada mata kuliah yang sedang dipelajari, agar kami semua menjadi
mahasiswa yang berguna bagi agama, bangsa dan negara.

Dengan tersusunnya makalah ini penyusun menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan
kelemahan, demi kesempurnaan makalah ini penyusun sangat berharap perbaikan, kritik dan
saran yang sifatnya membangun apabila terdapat kesalahan.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. khususnya bagi penyusun
sendiri umumnya para pembaca makalah ini terima kasih.
Wassalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh..

Makassar, November 2022

Tertanda,

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap organisasi perlu melakukan suatu perencanaan dan racana dalam setap kegiatan
organisasinya, baik dalam produksi, rekrutmen karyawan baru, program penjualan produk
baru, maupun anggarannya. Perencanaan (planning) merupakan proses dasar bagi organisasi
untuk memilih sasaran dan menetapkan bagaimana cara mencapainya, sedangkan rencana
(plan) adalah hasil dari perencanaan (planning) yang di proses oleh perencana (planner). Oleh
karena itu, perusahaan harus menetapkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai sebelum
melakukan prosesproses perencanaan.
Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk organisasi, sebab perencanaan
ini merupakan proses dasar manajemen di dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan.
Perencanaan diperlukan dalam jenis kegiatan baik itu kegiatan oranisasi, perusahaan maupun
kegiatan di masyarakat, dan perencanaan ada dalam setiap fungsi-fungsi manajemen, karena
fungsi-fungsi tersebut hanya dapat melaksanakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan
dalam perencanaan.
Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen, terutma
dalam menghadapi lingkungan eksternal yangberubah dinamis. Dalam era globalisasi ini,
perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis dan bukan hanya
pada intuisi dan firasat (dugaan).
Pokok pembahasan pada makalah ini menguraikan perencanaan strategi menyangkut
tentang kegiatan-kegiatan dalam prosesnya. Bagian pertama akan membahas sifat perencanaan
strategi, teknik analisis dan pembuatan keputusan program baru yang diusulkan, dan teknik
yang bermanfaat dalam menganalisis program yang sedang berjalan. Bagian terakhir akan
menjelaskan langkah-langkah dalam proses perencaan strategi.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah sifat perencanaan strategi?
2. Bagaimanakah analisis atas usulan program baru?
3. Bagaimanakah analisis program yang sedang berjalan?
4. Bagaimanakah proses perencanaan strategi?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sifat perencanaan strategi.
2. Untuk mengetahui analisis atas usulan program baru.
3. Untuk mengetahui analisis program yang sedang berjalan.
4. Untuk mengetahui proses perencanaan strategi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. SIFAT PERENCANAAN STRATEGI


Kebanyakan manajer menghabiskan waktunya untuk memikirkan apa yang terjadi di masa
depan. Hasil pengamatannya bisa dalam bentuk pemahaman secara informal terhadap kegiatan
di masa depan yang harus dilaksanakan, dan bisa dalam bentuk pernyataan formal. Pernyataan
formal dari suatu rencana inilah disebut rencana strategi. Sedangkan proses penyiapan dan
revisi dari pernyataan ini disebut perencanaan strategi; biasa juga disebut perencanaan jangka
panjang atau pemrogaman.
Perencanaan strategi (pemrograman) adalah proses memutuskan program-program utama
yang akan dilakukan suatu organisasi dalam rangka implementasi strategi dan menaksir jumlah
sumber daya yang akan dialokasikan untuk tiap-tiap program jangka panjang beberapa tahun
yang akan datang. Hasil dari proses perencanaan strategi seperti telah disebutkan dimuka
berupa dokumen yang dinamakan strategic plant (atau sering juga disebut program). Informasi
tentang program meliputi beberapa tahun yang akan datang, biasanya meliputi tiga atau lima
tahun. Dalam perusahaan yang berorientasi laba, setiap produk utama atau lini produk disebut
sebagai program. Sedangkan dalam organisasi nirlaba, bentuk utama jasa organisasi yang
ditawarkan merupakan suatu program.
Secara umum ada lima tugas manajemen strategic yang harus dilakukan oleh manajer,
yakni :
1. Mengembangkan suatu konsep usaha dan membentuk visi kemana organisasi akan
dijalankan. Hal ini yang harus dijawab pertama kali untuk menentukan arah perusahaan
adalah usaha apa yang akan dijalankan. Dengan pertanyaan ini akan mendorong
manajer untuk mempertimbangkan bisnis apa yang akan dijalankan dan
mengembangkan visi yang lebih jelas kemana organisasi akan diarahkan dalam jangka
5-10 tahun ke depan.
2. Menjadikan misi menjadi tujuan yang lebih spesifik. Maksud pembuatan suatu tujuan
adalah menjadikan pernyataan misi dan arah organisasi ke target yang lebih spesifik,
sesuatu yang menjadi ukuran kemajuan organisasi. Biasanya ada dua bentuk prestasi
yang menjadi ukuran yakni, tujuan keuangan dan tujuan strategis. Tujuan keuangan
dibutuhkan karena prestasi keuangan yang dapat diterima merupakan hal yang penting
untuk kelangsungan perusahaan. Tujuan strategis dibutuhkan untuk menyediakan
pentunjuk yang untuk mempertahankan posisi perusahaan secara keseluruhan. Tujuan
keuangan biasanya difokuskan pada pertumbuhan laba, return on investment, dan aliran
kas. Tujuan strategi lebih banyak langsung berhubungan pada situasi persaingan secara
umum.
3. Membuat suatu strategi untuk mencapai kinerja yang ditargetkan. Pembuatan strategi
membawa ke petanyaan mendasar bagaimana mencapai hasil yang ditargetkan sesuai
dengan situasi perusahaan dan prospeknya. Tujuan merupakan “akhir” dan strategi
merupakan alat untuk mencapai “akhir” tersebut. Sehingga strategi merupakan alat
manajemen untuk mencapai target.
4. Implementasi dan pelaksanaan strategi yang dipilih secara efisien dan efektif. Tugas
implementasi strategi terutama diarahkan pada kegiatan administrasi yang berkaitan
dengan persoalan internal. Hal-hal mendasar yang dilakukan dalam kegiatan
administrasi ini adalah :
a) Menciptakan suatu organisasi yang mampu bekerja mencapai strategi dengan baik.
b) Mengembangkan anggaran yang mengarahkan sumberdaya untuk kegiatan internal.
c) Memotivasi anggota organisasi dengan cara mendorong mereka untuk mencapai
target dengan baik, dan jika perlu mengubah tugas dan tanggung jawabnya yang
sesuai dengan kemampuannya.
d) Menciptakan sistem penghargaan atas pencapaian hasil yang ditargetkan.
e) Menciptakan lingkungan kerja yang kondusif untuk implementasi strategi.
f) Membuat prosedur dan kebijakan pendukung strategi.
g) Mengembangkan sistem informasi dan pelaporan untuk melacak kemajuan dan
monitoring prestasi.
h) Menggunakan kemampuan kepemimpinan yang diperlukan untuk implementasi
strategi dan menjaga bagaimana strategi tersebut dilakukan.
5. Evaluasi prestasi, mengkaji situasi dan melakukan penyesuaian dalam hal misi, tujuan,
strategi atau implementasi sesuai dengan keadaan riil, perubahan kondisi, ide-ide baru
dan kesempatan yang baru.
 Hubungan Dengan Perumusan Strategi
Berikut ini perbedaan antara perencanaan strategi dan perumusan strategi :
a) Perumusan strategi merupakan proses memutuskan atas suatu strategi baru, sementara
perencanaan strategi adalah proses memutuskan bagaimana mengimplementasikan
strategi.
b) Dalam proses perumusan strategi, manajemen memutuskan tujuan organisasi dan
strategi utama untuk mencapai tujuan tersebut. Proses perencanaan strategi membawa
tujuan dan strategi ini dan mencoba mengembangkan program untuk
mengimplementasikan strategi tersebut secara efisien dan efektif. Alsan utama
memisahkan kegiatan perumusans trategi dan perencanaan strategi adalah proses
berikutnya akan melembaga dan ini akan mengurangi aktivitas yang kreatif.
c) Perencanaan strategi merupakan kegiatan yang sistematis, dimana adanya proses
perencanaan strategi tahunan dengan prosedur dan jadwal yang tersusun rapi.
Sementara perumusan strategi merupakan kegiatan yang tidak sistematis, strategi yang
dirumuskan diuji kembali untuk merespon kesempatan dan ancaman. Pada banyak
perusahaan, tujuan dan strategi tidak dinyatakan secara eksplisit atau dikomunikasikan
secara jelas kepada manajer yang membutuhkan, sehingga langkah pertama yang harus
diambil adalah menulis diskripsi dari tujuan dan strategi tersebut.

 Keuntungan Dan Kelemahan Perencanaan Strategi


Keuntungan perencanaan strategis adalah:
a) Proses perencanaan strategis merupakan kerangka kerja dalam mengembangkan
anggaran tahunan
b) Sebagai alat pengembangan manajemen organisasi. Perencanaan strategis merupakan
alat pelatihan dan pendidikan manajemen karena memungkinkan manajer dengan
proses tersebut berpikir tentang strategi dan penerapannya.
c) Membantu mengarahkan manajer sesuai dengan tujuan jangka panjang perusahaan.
d) Membantu berpikir secara eksplisit tentang tindakan jangka pendek yang diperlukan
dalam menjalankan strategi jangka panjang.
Kelemahan dari perencanaan strategi adalah:
a) Kegiatan perencanaan strategi bisa menjadi kegiatan yang bersifat rutin, birokratis,
yang mengurangi cara berpikir strategis. Untuk menghindari hal ini pada periode
tertentu organisasi perlu mengajukan pertanyaan, “apakah kita memperoleh ide-ide
segar sebagai hasil dari proses perencanaan strategi?”.
b) Organisasi membuat departemen perencanaan strategi yang luas dan mendelegasikan
penyusunan rencana strategi kepada staf departemen.
c) Perencanaan strategi menghabiskan waktu dan mahal.

Suatu rencana strategi formal yang dibutuhkan oleh organisasi mempunyai beberapa
karakteristik:
a) Manajemen puncak dari organisasi tersebut harus yakin bahwa perencanaan strategi
tersebut penting
b) Rencana strategi mempunyai ukuran yang relatif luas dan kompleks
c) Kesadaran bahwa masa depan mengandung ketidakpastian, tetapi organisasi
mempunyai fleksibilitas untuk menyesuaikan diri terhadap kondisi yang berubah
tersebut

 Struktur Dan Isi Program


Pada kebanyakan organisasi industri, program merupakan produk atau kumpulan produk
plus penelitian dan pengembangan, aktivitas administrasi dan umum, akuisisi terencana, atau
kegiatan penting lainnya yang tidak cocok dimasukkan ke lini produk yang ada.
Rencana strategi meliputi suatu periode dari lima tahun ke depan. Waktu 5 tahun
merupakan jangka waktu yang tepat untuk menilai pengaruh keputusan program yang telah
dibuat saat ini. Tetapi ada juga beberapa organisasi yang menetapkan rencana strategi tersebut
berlaku selama dua puluh tahun.

 Hubungan Organisasi
Proses perencanaan strategi melibatkan manajemen puncak dan manajer unit usaha atau
pusat pertanggungjawaban lainnya, dibantu beberapa staf. Pada beberapa perusahaan, rencana
strategi disiapkan oleh bagian pengawasan, yang lain biasanya dengan staf perencanaan
terpisah. Walaupun seandainya ada staf perencanaan terpisah, tugas menyiapkan pedoman dan
menyesuaikan jumlah anggaran yang diajukan biasanya dilakukan oleh bagian pengawasan.
Jumlah anggaran tahunan dan sistem akuntansinya harus konsisten satu sama lain.
Staf kantor pusat yang terlibat dalam proses perencanaan strategi hanya sekedar membantu,
sehingga tidak perlu terlibat secara mendalam. Peranannya adalah sebagai katalisator agar
prosesnya berjalan dengan baik. Tetapi tidak membuat keputusan atas program yang akan
dilakukan.
Gaya manajemen puncak. Perencanaan strategi merupakan suatu proses manajemen di
mana untuk menjalankannya sangat tergantung kepada gaya kepemimpinan dari seorang
manajer puncak. Dalam mendesain sistem, gaya dari manajer puncak dianalisis dengan tepat
dan sistem yang dibuat harus cocok dengan gaya manajer tersebut.

B. ANALISIS ATAS USULAN PROGRAM BARU


Kemajuan perusahaan tergantung pada kemampuan untuk mendapatkan dan
mengimplementasikan program baru, dan program yang ada bisa berasal dari berbagai macam
sumber, maka diperlukan iklim yang mendukung untuk terciptanya ide tersebut dan perhatian
yang simpatik dari manajemen.
Yang penting juga diperhatikan bahwa adopsi atas program baru harus dipandang tidak
sebagai keputusan tunggal saja namun merupakan keputusan berangkai yang masing-masing
bagian terlibat dalam pengujian dan pengembangan usulan program tersebut.

 Analisis Investasi Modal


Banyak usulan program memerlukan jumlah tertentu dari modal baru. Teknik analisa
investasi dimaksudkan untuk:
a) Mendapatkan Net Present value dari suatu proyek, yakni selisih present value estimasi
aliran kas masuk terhadap jumlah investasi yang diinginkan.
b) Internal rate of return yang menunjukkan hubungan antara aliran masuk dan aliran
keluar.
Penggunaan teknik ini tergantung kepada situasi dimana secara konseptual bisa diterapkan.
Sedikitnya ada 4 alasan mengapa teknik present value tidak digunakan dalam analisa proposal
investasi, yaitu:
1. Proposal tersebut menarik sehingga perhitungan net present value tidak diperlukan
2. Estimasi menjadikan proposal tersebut menjadi tidak menentu yang diyakini bukan
merupakan usaha yang bermanfaat, sehingga tidak memperoleh kesimpulan yang layak
dari data yang tidak layak. Situasi ini umumnya terjadi bila hasilnya tergantung estimasi
volume penjualan dari produk baru sementara data pasar tidak lengkap.
3. Hal rasional untuk suatu proposal adalah tidak untuk meningkatkan laba.
4. Tidak ada alternative yang layak untuk melaksanakan program baru tersebut.

Beberapa pertimbangan yang bermanfaat untuk implementasi sistem evaluasi pengeluaran


modal adalah:
1. Siapkan peraturan. Perusahaan biasanya mengeluarkan aturan dan prosedur untuk
proposal pengeluaran modal. Aturan ini secara khusus berkaitan dengan persetujuan
yang diperlukan untuk proposal dengan pengeluaran yang besar.
2. Teliti kemungkinan terjadinya manipulasi. Pada beberapa kasus untuk memenuhi
kriteria yang ditetapkan biasanya proposal yang diajukan diadakan penyesuaian
sehingga kelihatan menarik.
3. Gunakan model atau teknik-teknik khusus. Sebagai tambahan untuk dasar model
penyusunan anggaran modal, digunakan teknik khusus seperti analisis risiko, analisis
sensitivitas, teori permainan, model penetapan harga khusus, analisis ketidakpastian,
dan analisa pohon keputusan.

 Organisasi Untuk Analisis


Dengan kemajuan teknologi sekarang ini telah ditemukan cara analisis usulan program
dengan dengan menggunakan program software tertentu dari computer. Tidak ada jadwal
tertentu untuk menganalisis proposal investasi. Analisis dimulai setelah diterimanya proposal
tersebut. Proposal yang disetujui dikumpulkan selama tahun tersebut termasuk anggaran
modalnya.

C. ANALISIS PROGRAM YANG SEDANG BERJALAN


Untuk pengembangan program baru, banyak perusahaan mempunyai cara sistematis untuk
analisi program yang sedang berjalan. Beberapa teknik diuraikan sebagai berikut:

 Analisis Rantai Nilai (value Chain Analisis)


Value chain untuk berbagai perusahaan pada berbagai usaha merupakan bentuk yang
berkaitan dari nilai penciptaan kegiatan untuk menghasilkan suatu produk.
Kerangka value chain merupakan suatu metode untuk merinci atau rangkaiaan dari bahan
baku hingga produk akhir yang digunakan oleh langganan menjadi kegiatan strategi yang
relevan untuk memhami prilaku biaya dan perbedaan sumber daya.
Dari persepektif strategi, konsep value chain dalam tiga bidang peningkatan laba, yaitu:
 Kaitannya dengan pemasok
Kaitannya dengan supplier (pemasok) hendaknya diatur sedemikian rupa sehinnga bisa
menguntungkan perusahaan maupun pemasok itu sendiri.
 Kaitannya dengan pelanggan
Kaitan pelanggan sama pentingnya dengan pemasok. Banyak contoh dimana kaitan
antara perusahaan dan langgananya dibentuk agar saling menguntungkan.
 Keterkaitan proses dalam value chain dari suatu perusahaan
Analisis value chain secara eksplisit mengikuti kenyataan bahwa kegitan individu
dalam suatu perusahaan tidaklah berdiri sendiri tetapi saling bergantung.

 Activity Based Costing


Dengan perkembangan komputer dan otomasi dalam suatu pabrik, telah terjadi perubahan
penting untuk pengumpulan dan penggunaan informasi biaya. Dulu kebanyakan perusahaan
mengalokasikan biaya overhead ke produk didasarkan atas jumlah atau biaya tenaga kerja
langsung. Saat ini sejumlah perusahaan mengumpulkan biaya bahan baku yang berhubungan
dengan cara terpisah dari biaya manufaktur lainnya; dan mengumpulkan biaya manufaktur
untuk departemen sediri, mesin sendiri, atau bagian yang terdiri dari sekelompok mesin yang
menjalankan operasi yang saling berhubungan pada suatu produk. Pada pusat biaya seperti ini,
biaya bahan baku langsung dikombinasikan dengan elmen biaya lainnya, yang disebut biaya
konversi.

Biaya konversi disini adalah biaya tenaga kerja dan overhead pabrik yang mengubah
bentuk bahan baku menjadi bahan jadi. Sebagai tambahan biaya konversi untuk sistem yang
lebih baru ini adalah biaya litbang, umum dan administrasi, dan pemasaran. Jika dibandingkan
dengan sistem tradisional, dimana biaya overhead yang dialokasikan ke produk atas dasar jam
tenaga kerja atau pun jam mesin, maka sistem yang baru ini menggunakan dasar alokasi yang
berganda. Dengan sistem baru ini ”activity” diartikan sebgai pusat biaya, dan pemicu biaya
(cost driver) diartikan sebagai dasar alokasi. Sehingga sistem biaya ini disebut activity based
cost system.
Dasar alokasi dari sistem ini atau cost driver-nya untuk masing-masing pusat biaya
menunjukkan sebab terjadinya biaya tersebut, yakni elmen yang menerangkan mengapa jumlah
biaya yang terjadi pada pusat biaya atau kegitan berbeda. Misalnya untuk
mendapatkannya, cost driver bisa sejumlah pesanan; untuk transportasi intern, cost driver-nya
jumlah yang dipindahkan; untuk desain produk cost driver-nya adalah jumlah bagin tertentu
dari produk tersbut. Sehingga yang disebut “cause” disini adalah faktor-faktor yang
meyebabkan biaya terjadi pada pusat biaya individual. Sebaliknya dengan sistem tradisisonal,
dimana sebab terjadinya biaya dimasukkan pada jumlah produk secara keseluruhan.
Pada dasarnya, masing-masing komponen overhead disebabkan oleh beberapa bagian.
Dalam ABC masing-masing produk dibebankan dengan bbagin dari overhead berdasarkan
proposi kegitan tersebut. Biaya penyusuna jadawal produksi, misalnya dihasilkan dari sejumlah
produksi yang berjalan sesuai dengan jadwalnya. Produk yang mengahasilkan sejumlah besar
produksi dalam jangka waktu yang pendek akan membawa sedikit dibawah skema alokasi
volume pruduksinya dari biaya penyusunan jadwal produk.

 Kegunaan Informasi ABC


Pengumpulan inforasi ABC disebabkan hal yang rutin tidaklah bermanfaat bagi sebuah
perusahaan. ABC merupakan alat perencanaan strategi, bukan suatu sistem akuntansi. Jika
digunakan sebagai bagian dari proses perencanaan strategi, ABC akan menyediakan informasi
yang bermanfaat. Misalnya, ABC akan menunjukkan produk yang komplek dengan bagin
terpisah mempunyai biaya desain dan produksi yang lebih tinggi dari pada produk yang lebih
sederhana; produk tersebut dengan volume yang rendah mempunyai biaya per unit yang lebih
tinggi dari pada volume produksi yang lebih besar; produk yang membutuhkan lebih banyak
rekayasa akan mempunyai biaya per unit yang lebih tinggi dari biaya produkk lain; dan produk
dengan daur hidup yang lebih tinggi akan mempunyai biaya per unityang lebih tinggi dari yang
lain, informasi dangan sejumlah perbedaan mendasar ini akan membawa perubahan pada
kebijakan yang berkaitan dengan jalur produksi tertentu atau semua jalur produsi, kebijakan
harga produk, keputusan menjual atau membeli, kebijakan menambah atau mengurangi
produk, mengurangi kegitan yang tidak memberi nilai tambah, dan lain-lain.

 Analisis Pusat Biaya Kebijakan


Informasi dari sistem ABC akan membawa ke analisis komponen dari value chain yang
memungkinkan perbaikan efisiensi dan efektifitas. Manajer mempelajari kemungkinan ini,
memutuskan apa yang hendak dilakukan dan bagaimana cara melkukan perubahan.
Unit jasa dan pendukung dalam suatu pabrik, bagian pemasaran, litbang, administrasi
merupakan faktor-faktor yang harus dianalisis karena bagian ini merupakan pusat biaya
kebijakan. Sesuai definisi tidak ada cara yang tepat untuk mengetahui tingkat optimum dari
suatu pusat biaya kebijakan. Oleh karena itu pada proses perencanaan strategi, dan juga dalam
proses penyusunan anggaran, hal yang pokok adalah membawa tingkat biaya yang terjadi pada
pusat biaya kebijakan saat ini di anggap sebagai titik awal, dengan melakukan sedikit
perubahan sebagai antisipasi perubahan inflasi dan perubahan lainnya di masa mendatang.
Karena manajer pusat biaya pada dasarnya ingin memberi lebih banyak jasa, mereka
berrmaksud meminta sumber daya tambahan dalam proses perencanaan strategi dan
penyusunan anggaran. Dan jika benar-benar diperlukan biasanya permintaan ini akan dipenuhi.
Selama proses penyusunan anggaran dan perencanaan strategi dan penyusunan anggaran.
Dan jika benar-benar diperlukan biasanya permintaan ini akan dipenuhi.
Selama proses penyusunan anggaran dan perencanaan strategi, biasanya waktu untuk
menganalisis secara mendalam tidak mencukupi. Pendekatan alternatif yang dilakukan adalah
melakukan analisi seksama terhadap masing-masing pusat biaya kebijakan berdasarkan suatu
jadwal yang akan meliputi suatu periode lima tahun atau lebih. Analisis ini menyediakan suatu
dasar yang baru. Walaupun ada kecendrungan biaya naik secara bertahap, tetapi hal ini masih
bisa ditolerir. Setelah akhir periode dasar yang baru lainnya ditetapkan lagi.
Analisis seperti ini sering disebut analisis zero-base review. Pendekatan ini diperlukan
untuk membandingkan biaya dan jika mungkin output untuk mengukur operasi yang sama.
Perbandingan ini akan mengidentifikasi kegitan yang keluar dari jalur sehingga diperlukan
pengujian yang lebih seksama.
Zero-base review membutuhkan waktu dan menjadi pengalaman traumatik bagi manajer
yang di-review kegitan operasinya. Itulah alasan kenapa review seperti ini diperlukan empat
atau lima tahun sekali, tidak secara tahunan.

D. PROSES PERENCANAAN STRATEGI


Proses perencanaan strategi biasanya dimulai pada awal tahun pembukuan. Proses
tersebut meliputi pembukuan berikut:

1. Menelaah dan memperbaharui rencana strategi tahun lalu.


Kegiatan ini dilakukan dengan melihat keputusan apa saja yang telah dilakukan dan
kemungkinan keputusan tersebut merubah rencana strategis misalnya manajemen membuat
keputusan dimana perlu, tidak berkaitan dengan jadwal waktu. Secara konseptual, implikasi
dari masing-masing waktu yang melebihi jangka lima tahun seharusnya menyatu dalam
rencana strategi sesegera keputusan tersebut dibuat. Sebaliknya rencana formal tidak melebihi
sekedar alur yang harus di ikuti oleh perusahaan. Terutama lagi, rencana tersebut tidak
mungkin menjadi dasar yang valid untuk menguji usulan strategi dan program. Dalam
praktiknya, sangat sedikit perusahaan yang secara kontinu memperbarui rencana strategi
mereka. Pembaruan lebih banyak berkaitan dengan pekerjaan harian dari pada manajemen,
yang dianggap ini lebih bijaksana.
Langkah pertama dari peroses perencanaan strategi tahunan, karenanya, adalah me-
review dan memperbaharui rencana strategi yang disetujui tahun lalu. Pembaruaan ini biasanya
dilakukan oleh staf perencanaan. Manajer puncak bisa saja terlibat jika ada keputusan tentang
program yang harus diputuskan olehnya.

2. Memutusakan berdasarkaa asumsi-asumsi dan pedoman.


Rencana strategi yang diperbarui melibatkan banyak asumsi. Ini termasuk asumsi dari luar
berupa pertumbuhan produk domestik bruto, perubahan iklim, tingkat inflasi, upah buruh,
harga beberapa komoditi terpenting dari bahan baku, tingkat bunga, harga jual, kondisi pasar,
termasuk tindakan pesaing dan pengaruh peraturan pemerintah pada masing-masing negara
dimana perusahaan tersebut beroperasi.
Asumsi-asumsi ini dikaji ulang dan jika perlu diubah untuk melhirkan informasi yang
relevan. Rencana strategi yang diperbaharui berisikan inflilasi atas pendapatan, biaya
dan cashflow dari fasilitas operasi yang ada perubahan dalam fasilitas tersebut.

3. Langkah pertama dari perencanaan strategi


Berdasarkan asumsi, tujuan dan pedoman, unit usaha dan unit lainnya menyiapkan langkah
yang harus diambil. Termasuk rencana operasi yang berbeda dari yang sekarang, misalnya
perubahan taktik manajemen yang tentunya didukung oleh alasan-alasan tertentu. Rencana
strategi yang lengkap bisanya terdiri dari laporan pendapatan, piutang, dan unsur-unsur neraca
lainnya, informasi jumlah penjualan dan produksi, pengeluaran biaya akusisi pabrik dan modal
lainnya, unsur cashflow yang luar biasa, keterangan. Rencana-rencana ini sama detailnya (bisa
saja kurang) untuk tahun berikutnya.

4. Analisis
Apabila rencana unit usaha diterima kantor pusat, lau disatuakn menjadi rencana strategi
secara keseluruhan, kemudian rencana tersebut di anaisis secara mendalam. Analsis ini
dilakukan baik oleh staf perencanaan maupun bagian pemasaran, produksi, dan fungsi lainnya
pada kantor pusat.

5. Langkah kedua dari rencana strategi


Analisis dari langkah yang pertama hanya memebawa ke revisi terhadap rencana unit usaha
tertentu, tetapi juga memebawa perubahan dalam hal asumsi dan pedoman yang mempengaruhi
seluruh unit usaha. Misalnya bisaya yang dikeluarkan melebihi batas toleransi, maka harus ada
permintaan uuntuk menunda pengeluaran tersebut oleh organisasi. Keputusan ini membawa
revisi rencana. Secara teknis, revisi lebih mudah dilakukan daripada perubahan total karena
yang hanya diubah hanyalah jumlah tertentu saja. Bebrapa perusahaan tidak menginginkan
revisi dilakukan secara formal, tetapi melalaui negosiasi informal dan hasilnya diajukan ke
kantor pusat.

6. Review akhir dan persetujuan


Rencana yang telah direvisi didiskusikan pada rapat manajer puncak. Persetujuan akhir
dilakukan oleh pimpinan puncak (chief executife officer). Persetujuan hendaknya lebih awal
dari dimulainya proses penyusunan anggaran karena rencana strategi merupakan input yang
penting untuk tahap proses penyusunan anggaran.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Perencanaan strategi (pemrograman) adalah proses memutuskan program-program utama
yang akan dilakukan suatu organisasi dalam rangka implementasi strategi dan menaksir jumlah
sumber daya yang akan dialokasikan untuk tiap-tiap program jangka panjang beberapa tahun
yang akan datang. Perencanaan strategi juga memiliki kelemahan dan keuntungan.
Untuk pengembangan program baru, banyak perusahaan mempunyai cara sistematis untuk
analisi program yang sedang berjalan. Seperti analisa rantai nilai (Value Chain
Analysis), Activity Based Costing (analisa ABC), dan analisa pusat biaya kebijakan.
Proses perencanaan strategi biasanya dimulai pada awal tahun pembukuan. Proses tersebut
meliputi pembukuan berikut: menelaah dan memperbaharui rencana strategi tahun lalu,
memutusakan berdasarkaa asumsi-asumsi dan pedoman, langkah pertama dari perencanaan
strategi, Analisis, langkah kedua dari rencana strategi, dan review akhir dan persetujuan.

Saran
Perencanaan strategi sangat diperlukan setiap organisasi dalam setiap kegiatan organisasinya,
baik dalam produksi, rekrutmen karyawan baru, program penjualan produk baru, maupun
anggarannya. Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk organisasi, sebab
perencanaan ini merupakan proses dasar manajemen di dalam mengambil suatu keputusan dan
tindakan.

Anda mungkin juga menyukai