Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Sistem Informasi Manajemen

DISUSUN

OLEH

LURITA
18.023.63.201.006

PRODI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ANDI DJEMMA PALOPO

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
Makalahini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah ini agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Palopo, Agustus 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ...........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1

A. Latar Belakang ..............................................................................................................1


B. Rumusan Masalah .........................................................................................................1
C. Tujuan ............................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................................2

A. Pengertian Manajemen Strategik ...................................................................................2


B. Analisis SWOT...............................................................................................................4
C. Analis Organisasi Sekitar...............................................................................................9

BAB III PENUTUP ...............................................................................................................13

A. Kesimpulan ..................................................................................................................13
B. Saran ............................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan,
perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu.
Didalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi
faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional,
efisien dalam pendanaan , dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif.
Manajemen Strategi adalah seni dan ilmu penyusunan , penerapan, dan pengevaluasian
keputusan-keputusan lintas fugsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan mencapai
sasarannya. Manajemen strategi adalah proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan
kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut , serta mengalokasikan sumber
daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi.
Manajemen strategis mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional
suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi.
Manajemen strategi merupakan aktivitas manajemen tertinggi yang biasanya disuusn oleh
dewan direksi dan dilaksanakan oleh CEO serta tim eksekutif organisasi tersebut. Manajemen
strategis memberikan arahan menyeluruh untuk perusahaan dan terkait erat dengan bidang
perilaku organisasi.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang diangkat adalah sbb :
a) Pengertian Manajemen Strategik
b) Analisis SWOT
c) Analis Organisasi Sekitar

C. Tujuan
Untuk mengetahui :
a) Pengertian Manajemen Strategik
b) Analisis SWOT
c) Analis Organisasi Sekitar

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Strategik


Pengertian Manajemen
Istilah “manajemen” yang digunakan ini berasal dari istilah bahasa Inggris “management”. Di
Indonesia hingga kini belum ada keseragaman dalam menterjemahkan istilah
managementkedalam bahasa Indonesia. Ada beraneka ragam terjemahannya, antara lain
kepemimpinan, ketatalaksanaan, pengurusan, pembinaan, penguasaan, pengelolaan, dan
manajemen. Disamping keanekaragaman terjemahan tersebut, beberapa penulis di Indonesia
langsung menggunakan istilah management, tidak menterjemahkannya kedalam bahasa
Indonesia, seperti Panglaykim dan Hazil dalam buku mereka Management Suatu Pengantar,
Oey Liang Lee dalam bukunya Pola Management(terjemahan dari karya Lyndall F. Urwick
yang berjudul The Pattern of Management), JMA Tuhuteru dalam bukunya Karya
Management (buku ini terjemahan dari karya Louis A. Allen yang berjudul the Profession of
Management), Manullang dalam bukunya Organisasi dan Management, dan lain-lainnya.
Sehubungan dengan adanya keanekaragaman penerjemahan tersebut, penulis sependapat
dengan Pariata Westra (1981) untuk menggunakan istilah manajemen dengan alasan :
 Penggunaan istilah manajemen ini jelas tidak akan dapat mengubah arti semula dan
yang sebenarnya dari istilah bahasa Inggris management; sebagaimana alas an yang
ditimbulkan oleh masing-masing penterjemah diatas satu sama lain saling menyatakan
bahwa terjemahan lainnya “kurang cocok” atau “tidak sepenuhnya tepat” dengan arti
sebenarnya istilah management itu.
 Tidak dipakai istilah “management” disini, agar ucapan atau bacaan untuk
personifikasi atau orang yang bertanggung jawab menjalakan management tidak
dibaca “manager” (ma-na-ger) dalam bahasa Indonesia.
 Untuk memperkaya perbendaharaan bahasa Indonesia. Suasana dan cara ini diterima,
asal kata asing yang hendak di-Indonesia-kan dengan cara ini memang dalam
khasanah bahasa Indonesia (maupun bahasa-bahasa daerah di Indonesia) tidak ada.

Pengertian Manajemen Strategi


Manajemen Strategi adalah apa yang dialkukan manajer untuk mengembangkan strategi
organisasi. Ini merupakan tugas penting yang melibatkan semua fungsi manajemen dasar.

2
Berikut adalah definisi manajemen strategi menurut para ahli

Menurut David Hunger dan Thomas L. Wheelen


Manajemen Strategi adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan
kinerja perusahaan dalam jangka panjang.

Menurut Gregory G Dees dan Alex Miller


Menurutnya Manajemen Strategi adalah suatu proses kombinasi antara tiga aktivitas yaitu
analisis strategi, perumusan strategi dan implementasi strategi (Djaslim Saladin,2003).

Menurut Pearch dan Robinson(1997)


Manajemen Strategi adalah kumpulan dan tindakan yang menghasilkan
perumusan(formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana yang dirancang
untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi.

Menurut Husein Umar(1999:86)


Manajemen Strategi sebagai suatu seni dan ilmu dalam hal pembuatan(formulating),
penerapan(implementing), dan evaluasi(evaluating) keputusan-keputusan strategi antara
fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuannya di masa datang.

Menurut Michael A. Hitt dan R. Duane Ireland dan Robert E. Holisson(1997,XV)


Manajemen Strategi adalah proses untuk membantu organisasi dalam mengidentifikasi apa
yang ingin mereka capai dan bagaimana seharusnya mereka mencapai hasil yang bernilai.
Besarnya peranan manajemen strategis semakin banyak diakui pada masa-masa ini dibanding
masa-masa sebelumnya. Dalam perekonomian global yang memungkinkan pergerakan
barang dan jasa secara bebas diantara berbagai negara, perusahaan-perusahaan terus ditantang
untuk semakin kompetitif. Banyak dari perusahaan yang telah meningkatkan tingkat
kompetisinya ini menawarkan produk kepada konsumen dengan nilai yang lebih tinggi, dan
hal ini sering menghasilkan laba diatas rata-rata.

Mengapa Manajemen Strategi dianggap penting? Ada tiga alasan. Alasan pertama yang
paling penting adalah bahwa hal itu dapat membedakan seberapa baik kinerja perusahaan.
Organisasi yang menggunakan Manajemen Strategik mempunyai tingkat kinerja yang lebih
tinggi dan itu membuatnya cukup penting bagi para manajer.
3
Alasan kedua, hal tersebut penting berhubungan dengan fakta bahwa manaer di semua jenis
dan ukuran organisasi terus menghadapi situasi yang berubah.
Mereka menghadapi ketidakpastian dengan menggunakan proes manajemen strategik untuk
mmeriksa faktor-faktor yang relevan dan memeutuskan tindakan apa yang kan diambil.
Alasan terakhir, manajemen merupakan hal yang penting karena organisasi bersifat kompleks
dan beragam. Setiap bagian harus bekerja untuk mencapai tujuan organisasi.

B. Analisis SWOT
Pengertian Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi
kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman
(threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang
membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats).
Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan
mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam
mencapai tujuan tersebut.
Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang
mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT,
dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan
(advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan
(weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada,
selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada,
dan terakhir adalah bagimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat
ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset pada Universitas
Stanford pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan menggunakan data dari perusahaan-
perusahaan Fortune 500. Demikian seperti yang SerbaSeru.Com kutip dari laman Wikipedia
Indonesia.

Ruang Lingkup dan Tujuan


Lingkungan organisasi pendidikan selalu berubah dari tahun ke tahun. Yang dimaksud
dengan lingkungan adalah alam fisik, tumbuh-tumbuhan, binatang dan manusia dengan
kebudayaannya. Di antara jenis lingkungan yang paling pesat berkembang adalah manusia
dengan kebudayaannya. Perkembangan jenis lingkungan inilah terutama yang memberi
4
tantangan bagi para manajer lembaga pendidikan dalam mengubah struktur organisasi.
Perubahan lingkungan pendidikan indonesia yang menonjol ialah :
1. perubahan ilmu dan teknologi dunia,
2. perkembangan kehidupan dan cara hidup masyarakat,
3. penyempurnaan pelaksanaan pendidikan,
4. peningkatan pendidikan afeksi untuk mengimbangi perkembangan kognisi dan,
5. pembinaan generasi penerus agar mampu meneruskan pembangunan.
Para manajer pendidikan harus responsif terhadap perubahan-perubahan itu dan berusaha
menjawab tantangan-tantangan itu dengan cara mengubah atau menyesuaikan struktur
organisasinya, membentuk struktur baru yang cocok untuk peningkatan pendidikan yang
lebih tepat dengan tuntutan zaman.
Demikian tak terkecuali bagi pondok pesantren yang merupakan lembaga pendidikan Islam
tertua di Indonesia juga mempunyai tanggung jawab terhadap perubahan dan rekayasa sosial.
Karena memiliki model pendidikan dan cara belajar santri, pesantren selayaknya menjadi
lembaga tafaqquh fiddin dalam arti luas bukan hanya dimaknai menjadi lembaga pendidikan
fiqih. Dalam kaitannya dengan respon keilmuan pesantren terhadap dinamika modernitas,
terdapat dua hal penting yang harus diperhatikan. Dimana keduanya merupakan upaya
kultural keilmuan pesantren, sehingga keilmuan pesantren tetap menemukan relevansinya
dengan perkembangan kontemporer. Penentuan arah pengembangan suatu lembaga sangat
dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Lingkungan internal
adalah suatu kekuatan yang berada di luar lembaga dimana lembaga tidak mempunyai
pengaruh sama sekali terhadapnya sehingga perubahan-perubahan yang terjadi pada
lingkungan ini akan mempengaruhi kinerja lembaga.
Sedangkan lingkungan eksternal adalah lebih pada analisa intern lembaga dalam rangka
menilai atau mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari tiap-tiap unit kerja.Ada dua
faktor yang membuat analisa lingkungan menjadi suatu analisa penting dalam pengembangan
sebuah lembaga terutama lembaga pendidikan. Yang pertama organisasi atau lembaga tidak
berdiri sendiri tetapi berinteraksi dengan bagian-bagian dari lingkungannya dan lingkungan
itu sendiri selalu berubah setiap saat dan yang kedua pengaruh lingkungan yang sangat rumit
dan komplek dapat mempengaruhi kinerja banyak bagian yang berbeda dari sebuah lembaga.
Dalam melakukan analisa eksternal, perusahaan menggali dan mengidentifikasikan semua
opportunity (peluang) yang berkembang dan menjadi trend pada saat itu serta treath
(ancaman) dari para pesaing. Sedangkan analisa internal lebih menfokuskan pada identifikasi
strength (kekuatan) dan weakness (kelemahan) dari perusahaan. Telaah lingkungan internal
5
(PLI) adalah mencermati (scanning) kekuatan dan kelemahan di lingkungan internal
organisasi sendiri yang dapat dikelola manajemen meliputi antara lain:
a) Struktur organisasi termasuk susunan dan penempatan personelnya.
b) Sistem organisasi dalam mencapai efektifitas organisasi termasuk efektivitas
komunikasi internal.
c) Sumber daya manusia, Sumber daya alam, tenaga terampil dalam tingkat
pemberdayaan sumber daya, termasuk komposisi dan kualitas sumber daya
manusianya.
d) Biaya operasional berikut sumber dananya.
e) Faktor-faktor lain yang menggambarkan dukungan terhadap proses kinerja/misi
organisasi yang sudah ada, maupun yang secara potensial dapat muncul di lingkungan
internal organisasi seperti teknologi yang telah digunakan sampai saat ini.
Telaah Lingkungan Eksternal (PLE) adalah mencermati (scanning) peluang dan tantangan
yang ada di lingkungan eksternal organisasi sendiri (yang tidak dapat dikelola manajemen)
yang meliputi berbagai faktor yang dapat dikelompokkan dalam bidang/aspek.
a) Task Environment, secara langsung berinteraksi dan mempengaruhi organisasi
seperti: Klien, Konsumen, Stakeholder, pesan Pelanggan.
b) Societal Envirnment, pada umumnya terdiri dari beberapa elemen penting seperti
Ekonomi, Teknologi, Sosial Budaya, Politik.
a. Economic Environment, merupakan suatu kerawanan bagi kebanyakan
organisasi, dan analisisnya paling sulit dilakukan, karena menyangkut
ekonomi tingkat nasional. Misalnya, masalah keuangan negara, tingkat inflasi,
suku bunga, dan sebagainya.
b. Technological Environment, merupakan hal yang tidak kalah pentingnya
dibandingkan dengan economic environment. Kemajuan teknologi yang dapat
sangat pesat pada saat ini menuntut organisasi untuk selalu mengikuti
perubahan teknologi ini agar dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
c. Social Environment, menjadi yang paling penting dalam kehidupan organisasi
karena menyangkut perilaku sosial dan nilai-nilai budaya (social attitude and
values). Transparasi/keterbukaan merupakan suatu tuntutan baru, terutama
terhadap pemerintahan, sementara kritik masyarakat harus diperhatikan, dan
adanya tuntutan akan peningkatan ”quality of life”yang semakin gencar.
d. Political Environment, merupakan kebijakan-kebijakan pemerintah yang
berkaitan dengan bidang kegiatan organisasi, misalnya kebijakan perpajakan
6
moneter, perizinan, yang mempunyai dampak jangka panjang pada efektivitas
organisasi. Hal ini akan terasa pada organisasi yang bidang kegiatannya telah
diatur oleh pemerintah (termasuk administrasi dan organisasi publik sebagai
aparat pemerintah), karena organissasi organisasi ini akan tergantung pada
kehidupan politik pemerintah. Dari analisa lingkungan internal dan eksternal
inilah akan menghasilkan isu-isu strategik dalam suatu organisasi atau
lembaga.
Disamping itu dari identifikasi kekuatan, kelemahan, kesempatan dan kendala tersebut akan
diambil langkah-langkah strategis yang diperlukan untuk kemajuan dan berkembangnya
organisasi atau lembaga.
Hampir semua lembaga maupun pengamat bisnis dalam pendekatannya banyak
menggunakan analisis SWOT. Hal tersebut di lakukan oleh semua lembaga maupun
pengamat bisnis, untuk mengkaji kekuatan dan kelemahannya pada lembaga tersebut,
sebelum menentukan tujuan dan menggariskan tindakan pencapaian tujuan, yang merupakan
konsekuensi logis yang perlu di tempuh perusahaan agar supaya lancar didalam
operasionalnya.
Lingkungan eksternal mempunyai dampak yang sangat berarti pada sebuah lembaga
pendidikan. Selama dekade terkhir abad ke dua puluh, lembaga-lembaga ekonomi,
masyarakat, struktur politik, dan bahkan gaya hidup perorangan dihadapkan pada perubahan-
perubahan baru. Perubahan masyarakat industri ke masyarakat informasi dan dari ekonomi
yang berorientasi manufaktur ke arah orientasi jasa, telah menimbulkan dampak yang
signifikan terhadap permintaan atas program baru pendidikan kejuruan yang ditawarkan
(Martin, 1989).
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opprtunities, and Threats) telah menjadi salah satu
alat yang berguna dalam dunia industri. Namun demikian tidak menutup kemungkinan untuk
digunakan sebagai aplikasi alat bantu pembuatan keputusan dalam pengenalan program-
program baru di lembaga pendidikan. Proses penggunaan manajemen analisis SWOT
menghendaki adanya suatu survei internal tentang Strengths (kekuatan) dan Weaknesses
(klemahan) program, serta survei eksternal atas Opportunities (ancaman) dan Thterats
(peluang/kesempatan) .Pengujian eksternal dan internal yang struktur adalah sesuatu yang
unik dalam dunia perencanaan dan pengembangan kurikulum lembaga pendidikan.
Para pendidik harus berperan sebagai penggagas atau innovator dalam merancang masa
depan lembaga yang mereka kelola. Strategi-strategi baru yang inovatif harus dikembangkan
harus memastika bahwa lembaga pendidikan akan melaksanakan tanggung jawab untuk
7
memenuhi kebutuhan masyarakat mendatang khususnya pada abad 21 dan setelahnya. Untuk
melakukan hal ini, antara lain dibutuhkan sebuah pengujian mengenai bukan saja lingkungan
lembaga pendidikan itu sendiri tetapi juga lingkungan eksternalnya (Brodhead,1991).
Analisis kekuatan, kelemahan, kesempatan/peluang, dan ancaman atau SWOT (juga di kenal
sebagai analisis TWOS dalam beberapa buku manajemen), menyediakan sebuah kerangka
pemikiran untuk para administrator pendidikan dalam memfokuskan secara lebih baik pada
layanan kebutuhan dalam masyarakat.
Meskipun sebenarnya analisa ini banyak di tujukan untuk penerapan dalam bisnis, ide
penggunaan perangkat ini dalam bidang pendidikan bukanlah hal yang sama sekali baru.
Sebagai contoh, Gorski (1991) menyatakan pendekatan ini untuk meningkatkan minat dalam
masyarakat untuk memasuki sekolah dan lembaga-lembaga pendidikan. Perangkat
manajemen yang sedianya ditujukan untuk bidang industri sering kali bisa diolah untuk
diterapkan dalam bidang pendidikan, karena adanya kemiripan yang fundamental dalam
tugas-tugas administraitf. SWOT adalah teknik yang sudah sederhana, mudah dipahami, dan
juga bisa digunakan dalam merumuskan strategi-strategi dan kebijakan-kebijakan untuk
pengelolaan pegawai administrasi (administrator). Sehingga, SWOT di sini tidak mempunyai
akhir, artinya akan selalu berubah sesuai dengan tuntutan jaman.

Faktor-Faktor Analisis SWOT


Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu:
 Strengths (kekuatan) merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi,
proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang
terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
 Weakness (kelemahan) merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam
organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada.Kelemahan yang dianalisis merupakan
faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
 Opportunities (peluang) merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang
terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau
konsep bisnis itu sendiri. misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi
lingkungan sekitar.
 Threats (ancaman) merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat
mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
setelah itu dibuat pemetaan analisis SWOT maka dibuatlah tabel matriks dan ditentukan
sebagai tabel informasi SWOT. Kemudian dilakukan pembandingan antara faktor internal
8
yang meliputi Strength dan Weakness dengan faktor luar Opportunity dan threat. Setelah itu
kita bisa melakukan strategi alternatif untuk dilaksanakan. Strategi yang dipilih merupakan
strategi yang paling menguntungkan dengan resiko dan ancaman yang paling kecil.
Selain pemilihan alternatif analisis Swot juga bisa digunakan untuk melakukan perbaikan dan
improvisasi. dengan mengetahui kelebihan (Strength dan opportunity) dan kelemahan kita
(weakness dan threat), maka kita melakukan strategi untuk melakukan perbaikan diri.
Mungkin salah satu strateginya dengan meningkatkan Strength dan opportunity atau
melakukan strategi yang lain yaitu mengurangi weakness dan threat.

C. Analis Organisasi Sekitar


Sejarah PT Danone Aqua :
1973
PT AQUA Golden Mississippi didirikan sebagai pioner perusahaan air minum mineral
pertama di Indonesia. Pabrik pertama didirikan di Bekasi.
1974
Produksi pertama AQUA diluncurkan dalam bentuk kemasan botol kaca ukuran 950 ml dari
pabrik di Bekasi. Harga per botol adalah Rp.75,-
1984
Pabrik AQUA kedua didirikan di Pandaan di Jawa Timur, sebagai upaya agar lebih
mendekatkan diri pada konsumen yang berada di wilayah tersebut.
1985
Pengembangan produk AQUA dalam bentuk kemasan PET 220 ml. Pengembangan ini
membuat produk AQUA menjadi lebih berkualitas dan lebih aman untuk dikonsumsi.
1993
Menyelenggarakan program AQUA Peduli (AQUA Cares), sebagai langkah pendauran ulang
botol plastik AQUA menjadi materi plastik yang bisa dapat digunakan kembali.
1995
AQUA menjadi pabrik air mineral pertama yang menerapkan sistem produksi in line di
pabrik Mekarsari. Pemrosesan air dan pembuatan kemasan AQUA dilakukan bersamaan.
Hasil sistem in line ini adalah botol AQUA yang baru dibuat dapat segera diisi air bersih di
ujung proses produksi., sehingga proses produksi menjadi lebih higienis
1998

9
Penyatuan AQUA dan grup DANONE pada tanggal 4 September 1998. Langkah ini
berdampak pada peningkatan kualitas produk dan menempatkan AQUA sebagai produsen air
mineral dalam kemasan (AMDK) yang terbesar di Indonesia.
2000
Bertepatan dengan pergantian milenium, AQUA meluncurkan produk berlabel Danone-
AQUA.
2001
DANONE meningkatkan kepemilikan saham di PT Tirta Investama dari 40 % menjadi 74 %,
sehingga DANONE kemudian menjadi pemegang saham mayoritas AQUA Group. AQUA
menghadirkan kemasan botol kaca baru 380 ml pada 1 November 2001.
2002
Banjir besar yang melanda Jakarta pada awal tahun menggerakkan perusahaan untuk
membantu masyarakat dan juga para karyawan AQUA sendiri yang terkena musibah tersebut.
AQUA menang telak di ajang Indonesian Best Brand Award. Mulai diberlakukannya
Kesepakatan Kerja Bersama [KKB 2002 – 2004] pada 1 Juni 2002.
2003
Perluasan kegiatan produksi AQUA Group ditindaklanjuti melalui peresmian sebuah pabrik
baru di Klaten pada awal tahun. Upaya mengintegrasikan proses kerja perusahaan melalui
penerapan SAP (System Application and Products for Data Processing) dan HRIS (Human
Resources Information System).
2004
Peluncuran logo baru AQUA. AQUA menghadirkan kemurnian alam baik dari sisi isi
maupun penampilan luarnya. AQUA meluncurkan varian baru AQUA Splash of Fruit, jenis
air dalam kemasan yang diberi esens rasa buah strawberry dan orange-mango. Peluncuran
produk ini memperkuat posisi AQUA sebagai produsen minuman.

2005
DANONE membantu korban tsunami di ACEH. Pada tanggal 27 September, AQUA
memproduksi MIZONE, minuman bernutrisi yang merupakan produk dari DANONE.
MIZONE hadir dengan dua rasa, orange lime dan passion fruit.
Visi :
AQUA telah menjadi bagian dari keluarga sehat Indonesia lebih selama lebih dari 30 tahun.
Sebagai pelopor air minum dalam kemasan sejak didirikan tahun 1973, kini AQUA menjadi
bagian yang tidak terpisahkan dari hidup sehat masyarakat Indonesia. Dulu dan kini, AQUA
10
tetap dan selalu menjadi yang terbesar dan terdepan di Indonesia. Volume penjualan AQUA
merupakan volume penjualan terbesar di dunia untuk kategori air mineral.
Misi :
AQUA selalu ingin melakukan program untuk menyehatkan konsumen Indonesia,
diantaranya program AKSI (AQUA untuk Keluarga Sehat Indonesia) dan AuAI (AQUA
untuk Anak Indonesia).

Kajian Analisa Swot :


 Strength :
 Brand Aqua Danone sangat kuat
 Aqua Danone sebagai market leader bisnis air mineral (pangsa pasar 60%)
 Memasarkan produk tidak susah, karena konsumen sudah mengetahui kualitas produk
 Kemasan Aqua semakin beragam ( dari kemasan gelas, botol kecil, sedang hingga
galon )
 Menggunakan manajemen sumber daya air yang canggih. Sebagai bagian dari Grup
Danone di seluruh dunia, AQUA mengikuti aturan yang dituangkan dalam Piagam
Danone untuk manajemen sumber daya air untuk menjamin kualitas sumber-sumber
mata airnya
 Inovasi terbaru tutup Aqua Galon yang unik dan inovatif, dan secara eksklusif
dilengkapi segel transparan dengan hologram untuk menjamin terjaganya produk
alami dari tiap tetes Aqua
 Agen penjualan Aqua yang tersebar dimana-mana, karena untuk menjadi agen Aqua
sangat mudah, hanya dengan pengambilan minimal 20 galon Aqua

Weakness :
 Kendali pasokan / stok barang berada di tangan Principal / Main DistributorMargin
tipis
 Diperlukan Modal Kerja yang cukup besar
 Ketika musim hujan penjualan turun dan Arus Kas terbenam di
Stok Barang.Air mineral Aqua masih menggunakan proses Ozonisasi, sehingga
menimbulkan stigma negatif pada masyarakat

11
Opportunity :
 Jenjang menuju strata Distributor (margin cukup menggiurkan) terbuka lebar
 Track record distribusi Aqua Danone bisa dipakai referensi untuk melebarkan sayap
bisnis produk Danone Food (Biskuat dll)
 Mempunyai peluang untuk merambah ke agen-agen kecil yang belum mempunyai
pasar lokal
 Sosialisasi ke masyarakat mengenai pentingnya mengkonsumsi air mineral yang
bersih dan higienis dimana Aqua memiliki semua kriteria yang dibutuhkan
 Pemberian bantuan Aqua untuk wilayah terpencil merupakan salah satu promosi Aqua
bahwa Aqua juga perduli terhadap sesama
 Air PDAM yang sekarang sudah tidak memungkinkan untuk dikonsumsi, maka
Pemerintah menganjurkan kepada masyarakat agar mengkonsumsi air mineral dalam
kemasan
 Aqua mempunyai kesempatan besar untuk bisa menembus pasar Internasional

Threat :
 Persaingan harga dengan sesama Agen / Sub Distributor / Distributor Aqua Danone
dari wilayah lain (cross border)
 Tidak dipasok produk / pencabutan lisensi keagenan Aqua Danone apabila melanggar
aturan keagenan.
 Mulai muncul produk-produk air mineral baru
 Sekarang ini banyak bermunculan depo-depo air minum isi ulang dikawasan padat
penduduk dimana harga yang ditawarkan jauh lebih murah dibanding Aqua
 Adanya kenaikan bahan baku untuk kemasan, seperti plastik untuk label dan bahan
untuk pembuatan gallon
 Tidak stabilnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing
 Melemahnya daya beli konsumen
 Adanya penghapusan subsidi BBM bagi industri
 Biaya pengiklanan yang tidak murah

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Manajemen Strategi adalah proses untuk membantu organisasi dalam mengidentifikasi apa
yang ingin mereka capai dan bagaimana seharusnya mereka mencapai hasil yang bernilai.
Besarnya peranan manajemen strategis semakin banyak diakui pada masa-masa ini dibanding
masa-masa sebelumnya.

Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi
kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman
(threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang
membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats).

B. Saran
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna untuk itu kritik dan saran sangat diperlukan
untuk kemajuan kami dalam menyusun makalah selanjutnya

13
DAFTAR PUSTAKA

Akdon.2007. Strategic Management For Educational Management (Manajemen


Strategik untuk Manajemen Pendidikan). Bandung : Alfabeta.
Education. To Look Good, We’ve got to Be Good. Vocationnal Education Glass, N.M.,
(1991), Pro–active Manajement : How to Improve Your Management Performance.
East Brunswick, NJ: Nichols Publishing.
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2179835-analisa-swot-dalam-
pengembangan-lembaga/#ixzz1mmn52qu6
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/05/. Diakses tanggal 31 maret 2010.
Andesit. http://id.wikipedia.org/wiki/andesit. (diakses tanggal 12 Januari 203 pukul 18.42
WIB).
Arafah dan Sismanto. 20013. Permaslahan perusahaan dalam analisis swot, menganalisis
kekuatan,kelemahan,kesempatan daan ancaman. kalianda : Proceedings Himpunan
ana.
Anonym, 2009. Analisis SWOT : Teknik Membedah Kasus Bisnis,
http://id.shvoong.com/writers/papapfarras/, 20-10-2009
Anonym, 2008. Analisis SWOT, http://one.indoskripsi.com/, 20-10-2009.

14

Anda mungkin juga menyukai