Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

PERENCANAAN STRATEGIS

Dikumpulkan Sebagai Tugas Mata Kuliah Sistem Pengendalian Manajemen


Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Disusun oleh :
1. Putri Sriwahyuni (90400120087)

2. Astri mulyasari syam ( 90400120110)

3. Hasbiah ( 90400120083)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah memberi saya rahmat dan rahimNya,
sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan judul “Perencanaan Strategis”
sebagai tugas mata kuliah Pengantar Manajemen dan Bisnis.
Shalawat serta salam tak lupa kita panjatkan kehadirat Nabi agung
Muhammad SAW. Berkat beliau kita dapat menikmati jaman millennial seperti
saat ini.
Adapun maksud dari penyusunan makalah ini adalah agar kita dapat
memahami tentang perencanaan strategis dan menerapkannya pada saat
menentukan arah dan tujuan suatu organisasi .
Selama proses penyusunan makalah ini pastilah banyak halangan dan
rintangan yang menghambat. Oleh karena itu saya mengucapkan terimakasih
kepada dosen pengampu, dan teman-teman yang telah memberi dukungan dan
arahan.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu saya menanti kritik dan saran dari
pembaca, agar dikemudian hari saya dapat memperbaiki kekurangan dalam
penyusunan makalah. Dan saya harap makalah ini dapat memberi manfaat.

Gowa, 19 oktober 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................................2
A. Latar Belakang ..............................................................................................................2
B. Rumusan Masalah .........................................................................................................3
C. Tujuan ...........................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................................5
A. Pengertian Perencanaan ................................................................................................5
B. Pengertian Strategis.......................................................................................................6
C. Perencanaan Strategi ....................................................................................................8
D. (tidak ku tau apa judulnya).......................................... Error! Bookmark not defined.
E. Konsep Perencanaan Strategis Dan Rencana Strategis ...............................................10
F. Visi Dan Misi Dari Perencanaan Strategis ..................................................................11
G. Peran Perencanaan Strategis Dalam Organisasi..........................................................12
H. Tahapan Proses Perencanaan Strategis ........................................................................15
I. Manfaat Perencanaan Strategis ...................................................................................18
J. Relevansi Perencanaan di Dalam Suatu Perusahaan ...................................................20
BAB III PENUTUP ................................................................................................................23
A. KESIMPULAN ...........................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................25

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perencanaan merupakan salah satu empat fungsi manajemen yang penting
dan saling terkait satu sama lain. Berbicara tentang perencanaan, kita dihadapkan
pada pertanyaan apakah suatu rencana berjalan dengan baik atau tidak. Pertanyaan
mendasar ini kiranya aktual diajukan manakala kita melihat realitas keseharian yang
menunjukkan banyaknya kegagalan akibat perencanaan yang salah dan tidak tepat.
Kesalahan perencanaan dapat berada pada awal perencanaan itu sendiri ataupun
pada saat proses perencanaan itu berlangsung. Banyak perencanaan yang gagal gara-
gara apa yang direncanakan tersebut tidak mempunyai pijakan yang relevan dengan
kondisi sosial budaya masyarakat.
Dalam Perencanaan Strategi, kegiatan disusun berdasarkan prioritas dan
dibandingkan dengan sumberdaya yang tersedia untuk pelaksanaannya. Jika
organisasi tidak mempunyai sumberdaya untuk melaksanakannya paling sedikit 70
% dari rencana strategisnya, biasanya dikatakan organisasi hanya mengembangkan
daftar tentang cita-cita kegiatan bukannya daftar yang bisa mengarahkan
organisasi untuk melakukankegiatan di masa mendatang.
Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen yang harus
dijalankan oleh sebuah organisasi, disamping fungsi lainnya yaitu pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan. Perencanaan dinilai sebagai salah satu fungsi
manajemen yang penting dan mempunyai keterkaitan yang erat dengan setiap fungsi
manajemen lainnya Hal mengingat bahwa perencanaan memuat segala sesuatu yang
bersifat menyeluruh sebagai pedoman untuk melaksanakan semua aktivitas
organisasi. Perencanaan pun seringkali juga dikatakan sebagai fungsi manajemen
yang utama karena menjadi dasar bagi semua fungsi manajemen lainnya yang
dilakukan para manajer. Robbin et al mengemukakan planning is a process that
defining the organisation's objectives or goals, establishing an overall strategy for
achieving those goals, and developing a comprehensive hierarchy of plans to

2
integrate and coordinate activities. Robbin dan Mary Coulter menyatakan bahwa
perencanaan mencakup mendefinisikan sasaran organisasi, menetapkan strategi
menyeluruh untuk mencapai aran itu, dan menyusun serangkaian rencana yang
menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan pekerjaan organisasi.
Perencanaan menyangkut hasil (apa yang harus dikerjakan) dan sasaran bagaimana
cara melakukannya)
Perencanaan strategis jelaslah merupakan perencanaan untuk jangka
panjang. Keberadaan perencanaan strategis ah tentu dapat dijadikan sebagai sesuatu
yang dapat menjelaskan langkah-langkah tindakan organisasi untuk gka waktu yang
panjang tersebut. Perencanaan strategis ncang dalam rangka menghasilkan rencana
jangka ang yang tersusun dengan baik dan digunakan untuk menentukan tujuan
organisasi serta mencapai tujuan nisasi tersebut. Oleh karena itu dapat dikatakan
bahwa kemampuan membuat perencanaan strategis yang baik dan keberhasilan
mengimplementasikan perencanaan strategis ebut memegang peranan penting dalam
rangka mencapai an organisasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan perencanaan ?
2. Apa yang dimaksud dengan strategis?
3. Bagaimana perkembangan perencanaan strategis?
4. Apa yang dimaksud perencanaan strategis?
5. Bagaimana konsep perencanaan strategis dan rencana strategis?
6. Apa hubungan visi, misi, dari perencanaan strategis?
7. Apa saja peran perencanaan strategis dalam organisasi?
8. Bagaimana tahapan proses perencanaan strategis?
9. Apa saja manfaat dari perencanaan strategis?
10. Apa saja relevansi perencanaan di dalam suatu lingkungan?

C. Tujuan
1. Menjelaskan perencanaan

3
2. Menjelaskan strategis
3. Mengetahui perkembangan perencanaan strategis
4. menjelaskan perencanaan strategis
5. Mengetahui konsep perencanaan strategis dan rencana strategis
6. Mengetahui hubungan visi, misi, dari perencanaan strategis
7. Mengetahui peran perencanaan strategis dalam organisas
8. Mengetahui tahapan proses perencanaan strategis
9. Apa saja manfaat dari perencanaan strategis
10. Apa saja relevansi perencanaan di dalam suatu lingkungan

4
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Perencanaan
Pengertian perencanaan secara umum dikemukakan oleh beberapa ahli
yang fokus di bidang manajemen, diantaranya Husaini Usman mengatakan bahwa
perencanaan adalah aktivitas yang akan dijalankan di waktu mendatang dalam
peralihan tujuan yang mencakup berbagai unsur seperti sejumlah aktivitas yang
telah ditetapkan, metode an output yang akan diraih dan terkait periode Pencapaian,
Menurut Qoimah, perencanaan merupakan suatu fungsi awal dari seluruh
manajemen. Perencanaan adalah suatu bagian yang sangat penting dalam pekerjaan
Yulihardi dan Dedi Iskamto mengemukakan bahwa perencanaan adalah fungsi
seorang manajer yang berhubungan dengan memilih tujuan-tujuan, kebijakan
kebijakan, prosedur-prosedur, dan program-program dan alternatif-alternatif yang
ada.
Syaeful Rokim Mengatakan, Planning (rencana perencanaan) merupakan
sebuah langkah pertama ketika sebuah lembaga hendak melakukan pekerjaan baik
berupa bentuk gagasan maupun kerangka kerja agar kinerjanya efisien dan tujuan
yang hendak dicapai mendapatkan hasil yang maksimal. Pendapat lain
mengemukakan bahwa perencanaan adalah proses dasar di mana manajemen
memutuskan tujuan dan cara mencapainya, pemilihan sekumpulan apa yang harus
dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa. dalam hal ini menurut Hani Handoko.
Sedangkan menurut Prajudi Atmusudirdjo mengungkapkan bahwa perencanaan
adalah perhitungan dan penentuan tentang sesuatu yang akan dijalankan dalam
mencapai tujuan tertentu oleh siapa, dan bagaimana dimana iyu dikemukakan oleh
Abin Syamsudin.
Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa perencanaan
adalah kegiatan yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang untuk mencapai
tujuan dan dalam perencanaan itu mengandung beberapa unsur, diantaranya

5
sejumlah kegiatan yang ditetapkan sebelumnya, adanya proses, hasil yang ingin
dicapai, dan menyangkut masa depan dalam waktu tertentu. Pelaksanaan dan
pengawasan termasuk pemantauan, penilaian, dan pelaporan merupakan unsur yang
tidak bisa dilepaskan dari perencanaan. Dalam perencanaan diperlukan pengawasan
agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan.
Dalam perencanaan ada beberapa langkah, antaranya adalah:
1. 1.Tahap I: menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan,

2. Tahap II: merumuskan keadaan saat ini,

3. Tahap Ill: mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan, dan

4. Tahap IV: mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk


mencapai tujuan.

B. Pengertian Strategis
Menurut Alfred Chandler, strategi merupakan penetapan sasaran dan tujuan
jangka panjang sebuah perusahaan, dan arah tindakan serta alokasi sumber daya
yang untuk mencapai diperlukan sasaran dan tujuan itu, mentara menurut Kenechi
Ohmae, strategi perusahaan merupakan upaya mengubah kekuatan perusahaan yang
sebanding dengan kekuatan pesaing-pesaingnya dengan ra yang paling efisien
dimana itu dikemukakan oleh mes C Craig & Robert M Grant.
Strategi ini dapat menempatkan sebuah organisasi lam suatu pengertian
menentukan tempat bisnis dan ra bisnis akan bersaing. Oleh karena itu peran strategi
dapat dirumuskan sebagai memadukan tema pokok yang memberikan koherensi
serta arah tindakan dan keputusan suatu organisasi. Strategi suatu organisasi
tercermin dari keputusan-keputusan yang dibuat dan tindakan-tindakan yang
dilaksanakan. Penerapan strategi pada organisasi bisnis berhubungan sekali dengan
kerumitan dan ketidakpastian yang tinggi yang dihadapi perusahaan. Terdapat 4
tahapan inti perkembangan strategi bisnis, yaitu:
1. Perencanaan keuangan

2. Perencanaan perusahaan

6
3. Analisis industri dan posisi persaingan

4. Mengeksploitasi keunggulan strategi khusus perusahaan.


Thune dan House mempelajari kinerja 36 perusahaan obat-obatan sampel di
USA, perusahaan makanan, kimia, baja, minyak dan pabrik mesin. Dengan
menggunakan 5 (lima) ukuran kinerja yaitu "sales, return on equity, return on
capital, stock prices', dan 'earning per share" terbukti bahwa kinerja perusahaan yang
menggunakan strategi yang diformulasikan dengan baik dalam perencanaan strategis
lebih unggul dibandingkan perusahaan tanpa informal planning.
Keniehl Ohmae dalam kutipan Wahyudi, membandingkan tiga macam
proses berpikir yaitu berfikir secara mekanik, intuisi dan strategik. Dari ketiganya
dapat disimpulkan bahwa berpikir secara strategik akan: menghasilkan penyelesaian
yang lebih kreatif dan berbeda bentuknya daripada hanya berfikir Secara mekanik
dan intuisi, Dengan semakin kreatif dalam memecahkan masalah, maka akan
semakin kecil tingkat kesalahan yang mungkin timbul dimasa yang akan datang hal
ini akan membuat keuntungan bagi si pembuat keputusan.
Dalam berpikir strategik memerlukan beberapa ahapan yaitu dijelaskan
sebagai berikut:
1. Identifikasi masalah,
Pada tahap awal ini, diharapkan dapat untuk mengidentifikasikan masalah-
masalah dengan cara melihat gejala-gejala yang ada.
2. Pengelompokan masalah,
Pada tahap ini, kita diharapkan bisa mengelompokan masalah-masalah
sesuai dengan sifatnya agar kemudahan pemecahannya.
3. Proses abstraksi,
Pada tahap ini, kita diharapkan mampu menganalisis masalah-masalah
dengan mencari faktor faktor penyebabnya. Oleh Karena Itu, kemudian kita
dituntut lebih teliti untuk dapat menyusun metode pemecahannya.
4. Penentuan metode/ cara pemecahan

7
Pada tahap ini, kita diharapkan mampu menentukan metode yang paling
tepat untuk penyelesaian masalah.
5. Perencanaan untuk implementasi.
Pada tahap yang akhir ini, kita dituntut untuk bisa menerapkan metode yang
telah ditetapkan.

C. Perkembangan Perencanaan Strategi


Istilah kata perencanaan strategis awal mulanya dikenal di kalangan militer,
dalam hal ini mengandung makna perencanaan operasi ke daerah lawan dengan
memperhitungkan segala kemungkinan, keuntungan dan kelemahannya serta
mempertimbangkan kondisi riil yang dimiliki serta kondisi lingkungan yang ada
dengan berupaya memperhitungkan kekuatan lawan agar operasi militer itu berhasil
dengan baik.
Di dalam melaksanakan perencanaan strategis ini, berbagai hal yang
dimungkinkan dapat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan operasi akan
benar-benar diperhitungkan secara matang, detail dan maksimal sehingga
kecenderungan mencapai keberhasilan sangat tinggi.
Ketika pada saat itu Amerika Serikat mengalami krisis ekonomi yang tinggi
pada tahun 1970-an, maka salah satu upaya yang digunakan oleh pemerintah nya
ada waktu itu adalah menerapkan konsep "Perencanaan Strategis" di lingkungan
pemerintahan. Sejak waktu itulah perencanaan strategis diterapkan dan diadopsi
oleh kalangan birokrasi pemerintahan, dan dapat dikatakan bahwa sejak saat itu
konsep perencanaan strategis mulai diterapkan di kalangan publik. Kebutuhan
terhadap perencanaan strategis menjadi meningkat pada abad 20-an seiring dengan
kompleksitas organisasi organisasi dan hubungan antar bangsa yang menjadi lebih
global.

D. Pengertian perencanaan strategis


Menurut Frederick Taylor, dalam penelitian yang lakukan menyatakan

8
bahwa perencanaan strategis merupakan cara yang melibatkan pemikiran melalui
sebuah arya, penciptaan dari fungsi manajemen staf baru yaitu munculnya ahli
perencanaan, di mana sistem perencanaan merupakan strategi yang bagus sebagai
suatu tahapan strategi yang akan diterapkan para pelaku bisnis, manajer perusahaan
dan mengarahkan agar tidak membuat kekeliruan dimana ini dikemukakan oleh
Mintzberg
Sedangkan menurut Allison dan Kaye definisi perencanaan strategis adalah
proses sistematik yang disepakati organisasi dan membangun keterlibatan antara
stakeholder utama tentang prioritas yang hakiki agi misinya dan tanggap terhadap
lingkungan operasi.
Proses perencanaan yang akan dilakukan akan menentukan aktivitas dan
fokus strategi organisasi sektor publik. Dalam prosesnya, perencanaan
membutuhkan partisipasi publik yang akan sangat menentukan kualitas dan
diterimanya arah serta tujuan organisasi. Perencanaan strategis adalah proses yang
dilakukan suatu organisasi untuk menentukan strategi atau arahan, serta mengambil
keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya termasuk modal dan sumber daya
manusia) untuk mencapai strategi ini.
Perencanaan strategis (strategic planning) pada dasarnya merupakan
perumusan putusan-putusan strategis. Putusan-putusan strategis (strategic decisions)
adalah putusan-putusan yang mempunyai pengaruh atau akibat jangka panjang atau
misi, falsafah, kebijakan, sasaran, termasuk cara cara pencapaian perusahaan.
Putusan-putusan strategis dirumuskan sebagai persiapan untuk menyongsong
peluang-peluang dan ancaman-ancaman yang diramalkan akan terwujud di masa
yang akan datang. dalam hal ini dikemukakan oleh Pontas M. Pardede, kemudian,
Halim dan S. Kusufi menyatakan bahwa proses penentuan program, aktivitas, atau
proyek yang akan dilaksanakan oleh suatu organisasi dan penentuan jumlah lokasi
sumber daya yang akan dibutuhkan. Hasil dari perencanaan strategis berupa
rencana-melakukan perencanaan strategis akan mengalami masalah dalam
penganggaran, misalnya beban kerja anggaran yang tidak seimbang (overload), tidak

9
tepat sasaran dan sebagainya.
Pendapat Bryson dalam Roofiah menyatakan bahwa perencanaan strategis
adalah inovasi manajemen yang dapat bertahan lama, karena perencanaan strategis
dibangun di atas pembuat keputusan politik. Memunculkan dan memecahkan isu-isu
penting adalah inti pembuatan perencanaan strategis. Perencanaan strategis
berkaitan dengan pencarian kesesuaian yang terbaik dan paling menguntungkan
antara organisasi dan lingkungannya yang didasarkan pada pemahaman mendalam.
Dengan memaksimalkan kekuatan internal dan meminimalkan atau mengatasi
kelemahan internal untuk mendapatkan keuntungan dari peluang eksternal dan
meminimalkan atau mengatasi ancaman eksternal.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa perencanaan
strategis adalah suatu keputusan fundamental yang akan mengarahkan lembaga
pendidikan pada pencapaian-pencapaian strategik berkaitan dengan apa visi, misi,
tujuan, sasaran, dan pencapaian organisasi di masa depan serta berkaitan dengan
bagaimana organisasi bisa menggerakan sumber daya yang ada untuk mencapai
tujuan tersebut.

E. Konsep Perencanaan Strategis Dan Rencana Strategis


Perencanaan strategis digunakan untuk mencapai keuntungan kompetitif
dan untuk mengintegrasikan semua area fungsional lembaga dengan memfasilitasi
komunikasi antara seluruh level manajer.
Rencana strategis adalah dokumen yang digunakan untuk berkomunikasi
dengan organisasi, tujuan organisasi dan aksi yang diperlukan untuk meraih tujuan
tersebut dan segala elemen kritis lain yang dibangun selama mengolah perencanaan.
Manajemen strategis adalah kumpulan menyeluruh dari aktivitas dan proses yang
sedang berjalan yang digunakan organisasi untuk secara sistematis
mengkoordinasikan dan menyelaraskan sumber daya dan aksi-aksi dengan misi, visi,
strategi melalui sebuah organisasi. Aktivitas manajemen strategis mengubah bentuk
dari rencana statis menjadi sebuah sistem yang menyediakan kinerja strategi dan

10
memberikan umpan balik untuk pengambilan keputusan serta memungkinkan ncana
bisa terlibat dan tumbuh sebagai persyaratan dan perubahan keadaan lainnya.
Eksekusi strategi pada dasarnya sinonim manajemen strategi dan jumlah sistematik
implementasi dari strategi.
Manajemen strategis adalah proses berkelanjutan dari analisis stratejik,
penciptaan strategi, implementasi dan monitoring, yang digunakan oleh perusahaan
dengan tujuan untuk meraih dan mempertahankan keuntungan kompetitif.
Manajemen strategis bukanlah tentang meramalkan masa depan, namun tentang
mempersiapkan untuk masa depan dan mengetahui langkah-langkah apa yang pasti
akan diambil perusahaan untuk mengimplementasikan rencana strategisnya dan
mencapai keuntungan kompetitif menurut Blutstein.

F. Visi Dan Misi Dari Perencanaan Strategis


Kedudukan visi dan misi organisasi penting sekali dalam perencanaan
strategis. Misi memberikan pemahaman mengenai tujuan organisasi, selain itu
Pemahaman mengenai tujuan organisasi akan sangat membantu untuk memperluas
misi itu menjadi visi keberhasilan. Tanpa visi keberhasilan para anggota organisasi
kemungkinan tidak cukup tahu mengenai bagaimana memenuhi misi tersebut.
Misi dengan kata lain menjelaskan tujuan organisasi atau mengapa organisasi harus
melakukan apa yang dilakukannya, visi memperjelas harus menyerupai apa tujuan
itu dan bagaimana tujuan harus berjalan agar bisa memenuhi misinya. Visi
merupakan cara pandang jauh ke depan yang menggambarkan ingin menjadi apa
organisasi di masa depan. Visi adalah cita-cita yang akan menjadi arah bagi gerak
organisasi. Visi adalah deskripsi mengenai bagaimana organisasi akan tampak
ketika organisasi hasil mengimplementasikan strateginya dan mencapai potensi
penuh. Visi merupakan representasi dari keyakinan kita mengenal bagaimanakah
seharusnya bentuk organisasi di masa depan dalam pandangan pelanggan,
karyawan, pemilik dan stakeholder penting lainnya. Sebuah visi harus memiliki
syarat sebagai berikut:

11
1. Ringkas, sebaiknya kurang dari sepuluh kata

2. Menarik perhatian dan mudah diingat

3. Memberi inspirasi dan memberikan tantangan bagi prestasi di masa datang

4. Dapat dipercaya dan konsisten dengan nilai strategis serta misi tersebut

5. Berfungsi sebagai titik temu dengan semua stakeholder yang penting

6. Dengan jelas menyatakan esensi mengenai seperti apakah seharusnya


organisasi itu.
7. Memungkinkan fleksibilitas dan kreativitas dalam pelaksanaannya.
Hubungan antara Visi, Misi dan Perencanaan Strategis dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Visi yang menjelaskan untuk apa organisasi dibangun

2. Misi yang menggambarkan bagaimana aktivitas atau kegiatan dengan


memberikan dorongan ke arah mana organisasi akan di bawa dan bagaimana
caranya
3. Tujuan dan sasaran menjadi pedoman orientasi organisasi dalam jangka
waktu tertentu.

G. Peran Perencanaan Strategis Dalam Organisasi


Perencanaan strategis sebagai perencanaan jangka panjang yang bersifat
menyeluruh sudah tentu memegang peranan penting dalam organisasi.
Keberadaannya diyakini mampu membuat segala sesuatunya menjadi lebih baik.
Hal ini mengingat bahwa perencanaan strategis dijadikan dasar untuk membuat
perencanaan operasional dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Perencanaan
strategis dinilai sangat berperan dalam membangun sebuah sistem kerja yang
mengarah kepada pencapaian tujuan organisasi. Handoko mengemukakan bahwa
ada tiga alasan yang menunjukkan pentingnya perencanaan strategik. Pertama,
perencanaan strategik memberikan kerangka dasar dalam mana semua bentuk-
bentuk perencanaan lainnya harus diambil. Kedua, pemahaman terhadap

12
perencanaan strategik akan mempermudah pemahaman bentuk-bentuk perencanaan
lainnya. Ketiga, perencanaan strategik sering merupakan titik permulaan bagi
pemahaman dan penilaian kegiatan-kegiatan manajer dan organisasi.
Perencanaan strategis juga dikatakan memiliki peran penting guna
memastikan agar semua anggota organisasi bekerja ke arah tujuan yang sama. Peran
perencanaan strategis pun menjadi semakin diperlukan dalam organisasi mengingat
adanya kebaikan-kebaikan yang terkandung dalam perencanaan strategis tersebut.
Handoko menyatakan bahwa kebaikan utama perencanaan strategik adalah dalam
memberikan pedoman yang konsisten bagi kegiatan-kegiatan organisasi. Dengan
mempergunakan perencanaan strategik, para manajer akan memberikan kepada
organisasi tujuan-tujuan yang dirumuskan secara jelas dan metode-metode bagi
pencapaian tujuan-tujuan tersebut. Jadi organisasi mempunyai sasaran dan
pengarahan yang jelas. Di samping itu proses perencanaan strategik, membantu
manajer mengantisipasi masalah masalah sebelum timbul dan menanganinya
sebelum menjadi lebih berat.
Kebaikan penting perencanaan strategik lainnya adalah membantu manajer
dalam pembuatan keputusan. Analisis hati-hati dari perencanaan strategik
memberikan kepada para manajer lebih banyak informasi yang mereka perlukan
untuk membuat keputusan-keputusan yang baik. Perencanaan strategik juga
meminimalkan kemungkinan kesalahan, karena tujuan atau sasaran, dan strategi
dirumuskan dengan sangat cermat. Hal ini akan mengurangi kesalahan atau
kemungkinan tidak dapat dikerjakan, terutama dalam organisasi di mana ada periode
waktu yang panjang antara suatu keputusan manajer dan hasilnya.
Studi Ugboro menunjukkan dengan jelas bahwa efektivitas perencanaan
strategis merupakan alat yang efektif dari manajemen strategis. Perencanaan
strategis diperlukan dalam mencapai tujuan pada organisasi. selanjutnya
diungkapkan pula bahwa perencanaan strategis yang efektif memerlukan peran aktif
pimpinan organisasi dalam menentukan arah strategis organisasi. Peran aktif lainnya
adalah menciptakan lingkungan yang mengakui keberadaan perencanaan strategis

13
sebagai alat efektif manajemen strategis. Adanya dukungan yang baik dari semua
anggota organisasi terhadap perencanaan strategis tersebut sangat membantu
keberhasilan pencapaian tujuan. Perencanaan strategis pun harus bisa merespon
perubahan lingkungan yang terjadi dan perencanaan strategis harus bisa menghadapi
tantangan yang ada.
Studi yang dilakukan oleh Elbanna mengemukakan tentang praktek
perencanaan strategis yang mampu meningkatkan efektivitas perencanaan strategis,
Berikutnya adalah penelitian Kargar dan John A. Parnel menguraikan adanya
keterkaitan karakteristik perencanaan strategis dan kepuasan perencanaan pada
perusahaan kecil. Kemudian penelitian Pudjadi, Kristianto dan Andre Tommy
menunjukkan bahwa adanya penggunaan perencanaan strategis informasi membuat
pihak perusahaan dapat mengetahui tentang faktor-faktor penting yang dibutuhkan
perusahaan dalam rangka mengembangkan suatu sistem informasi yang sejalan
dengan strategi perusahaan tersebut.
Berdasarkan beberapa uraian di atas jelas membuktikan bahwa perencanaan
strategis dalam organisasi memegang peranan penting dalam organisasi.
Perencanaan strategis mampu memberikan kontribusi yang berarti untuk meraih
keberhasilan organisasi. Oleh karena itu sudah seharusnya setiap organisasi
memiliki perencanaan strategis yang tepat untuk dapat mencapai tujuan
organisasinya. Akhirnya dapat dikatakan bahwa organisasi yang mampu menyusun
perencanaan strategi dengan cermat akan mampu menghasilkan perencanaan
strategis yang tepat bagi organisasi tersebut. Tujuan organisasi ditetapkan dengan
tepat sehingga segala sesuatu yang akan dikerjakan untuk mencapai tujuan tersebut
juga akan menjadi lebih jelas. Semua anggota organisasi akan bekerja fokus pada
pencapaian tujuan Semua anggota organisasi akan melakukan aktivitas ke arah yang
sama karena mereka memiliki satu tujuan yang sama. Adanya keberhasilan
menyusun dan mengimplementasikan perencanaan strategis dalam organisasi
akhirnya akan mengantarkan organisasi mencapai kesuksesannya.

14
H. Tahapan Proses Perencanaan Strategis
Setiap perusahaan harus menyadari bahwa keberhasilan ditentukan oleh
serangkaian tahapan yang memungkinkan sebuah perencanaan strategi. Tahapan
tahapan dalam perumusan perencanaan strategi menurut David yaitu: persiapan;
mempertegas Visi dan Misi; menilai lingkungan; menentukan prioritas perusahaan;
mengimplementasikan perencanaan strategis; memantau dan mengevaluasi.
Pada tahap persiapan, sebuah organisasi perlu melakukan persiapan dalam
memulai perencanaan strategis agar perencanaan tersebut dapat berjalan dengan
lancar. Hal-hal yang harus disiapkan dalam tahap persiapan perencanaan strategis
adalah sebagai berikut: Mengidentifikasi masalah yang ada. Menjelaskan peran apa
saja yang akan terlibat dalam proses tersebut. Membentuk panitia perencanaan.
Menyusun profil organisasi. Mengumpulkan informasi yang akan digunakan untuk
membantu dalam membuat keputusan.
Dalam mempertegas visi dan misi, sebuah perusahaan harus dapat
menggambarkan visi arti kesuksesan menurut perusahaan; sedangkan misi
menjelaskan inti sebuah perusahaan dan kemampuan perusahaan dalam
memfokuskan diri pada visi perusahaan.. Demikian juga dalam menilai lingkungan,
perusahaan dapat menjelaskan tujuan yang diinginkan, dan selanjutnya
mengumpulkan informasi mengenal lingkungan sekitar perusahaan. Hal-hal yang
harus dinilai adalah kekuatan dan kelemahan perusahaan sebagai data Internal
perusahaan serta peluang dan ancaman pada perusahaan sebagai data eksternal
perusahaan.
Menentukan Prioritas Perusahaan adalah menentukan prioritas yang harus
diambil oleh perusahaan dalam menentukan strategi, tujuan dan sasaran perusahaan.
Sedangkan dalam tahap penulisan perencanaan strategis, dituliskan visi dan misi,
hasil identifikasi informasi lingkungan perusahaan dan strategi prioritas. Langkah
selanjutnya adalah mengkombinasikan informasi-informasi tersebut menjadi sebuah
rencana strategis. Penyusunan rencana strategis harus dapat menjawab pertanyaan
utama tentang prioritas dan arahan secara mendetail agar dapat digunakan sebagai

15
pedoman perusahaan.
Mengimplementasikan perencanaan strategis yang sudah dibuat harus
sesuai dengan tahun fiskal dalam perusahaan dan harus terus dipantau agar sesuai
dengan garis pedoman yang ada. Selanjutnya memantau dari mengevaluasi.
Kegiatan perencanaan strategis tidak akan berakhir karena proses dan lingkungan
akan terus berubah sehingga memerlukan kontrol dan evaluasi. Apabila rencana
strategis dan prioritas inti masih dapat dijalankan sesuai dengan kondisi dan
lingkungan maka rencana strategis tersebut dapat digunakan. Tetapi jika kondisi dan
lingkungan berubah maka perlu diadakan evaluasi untuk kemudian membuat
rencana strategis yang baru.
Proses perencanaan strategis menurut Robert N. Anthony dan Vijay
Govindarajan dalam bukunya yang berjudul Sistem pengendalian manajemen
menyatakan bahwa Dalam suatu perusahaan yang beroperasi sesuai dengan tahun
kalender, proses perencanaan strategis dimulai pada msim semi dan diselesaikan
pada musim gugur, tepat sebelum pembuatan anggaran tahunan.proses tersebut
melibatkan langkah-langkah berikut ini:

1. Meninjau dan Memperbarui Rencana Strategis


Selama satu tahun, keputusan yang mengubah rencana strategis dibuat;
manajemen membuat keputusan kapan pun ada kebutuhan akan hal itu, dan
bukan sebagai respons terhadap jadwal yang telah ditentukan. Secara
konseptual, implikasi dari setiap keputusan untuk lima tahun kedepan sebaiknya
dimasukan ke dalam rencana strategis segera setelah keputusan tersebut dibuat.
Jika tidak, rencana formal tersebut tidak lagi mencerminkan jalan yang
direncanakan akan diikuti oleh perusahaan. Khususnya, rencana tersebut tidak
mencerminkan dasar yang berlaku untuk menguji usulan strategis dan program
yang merupakan salah satu dari nilai utama rencana itu. Tetapi secara praktis,
sangat sedikit organisasi yang secara kontinu memperbarui rencana strategis
mereka.

16
2. Memutuskan Asumsi dan Pedoman
Rencana strategis yang telah diperbarui memasukkan asumsi-asumsi luas
seperti pertumbuhan dalam Produk Domestik Bruto (PDB), pergerakan
musiman, tarif upah tenaga kerja, harga-harga dari bahan baku penting, tingkat
bunga, harga jual, kondisi pasar seperti tindakan pesaing, dan dampak dari
undang-undang pemerintah di setiap negara dimana perusahaan beroperasi.
Asumsi-asumsi ini diperiksa kembali dan jika diperlukan, diubah untuk
memasukan informasi paling akhir.
Rencana strategis yang telah diperbarui berisi implikasi terhadap
pendapatan, beban, dan arus kas dari fasilitas operasi sekarang dan perubahan
dalam fasilitas fasilitas ini akibat membuka pabrik baru, memperluas pabrik
yang ada sekarang, menutup pabrik, dan merelokasi fasilitas. Rencana tersebut
menunjukan jumlah modal baru yang kemungkinan akan tersedia dari laba
ditahan dan pendanaan baru. Kondisi-kondisi ini diperiksa untuk memastikan
bahwa kondisi tersebut berlaku saat ini, dan jumlahnya diperpanjang ke tahun
berikutnya.
3. Literasi Pertama dari Rencana Strategis
Menggunakan asumsi, tujuan dan pedoman tersebut, unit bisnis dan unit
operasi lainnya membuat rancangan pertama dan rencana strategis, yang
mungkin memasukari rencana operasi yang berbeda yang dimasukan dalam
rencana sekarang, seperti perubahan dalam taktik pemasaran; dengan didukung
alasan. Staf unit bisnis melakukan banyak pekerjaan analitis, tetapi manajer unit
bisnis membuat keputusan akhir. Bergantung pada hubungan pribadi, karyawan
unit bisnis dapat mencari sara dari staf kantor pusat sering kali mengunjungi
unit bisnis
Rencana strategis yang telah selesai berisi laporan laba rugi, persediaan,
piutang, dan pos-pos kunci neraca lainnya; jumlah karyawan; informasi
kuantitatif mengenai penjualan dan produksi; pengeluaran untuk pabrik dan
akuisisi modal lainnya; arus kas yang tidak biasa lainnya; dan penjelasan serta

17
justifikasi naratif.
4. Literasi kedua dari Rencana Strategis
Analisis dari penyerahan pertama mungkin memerlukan revisi rencana dari
beberapa unit bisnis saja. Tetapi dapat juga mengarah pada perubahan dalam
asumsi dan pedoman yang memengaruhi semua unit bisnis. Misalnya, agregasi
dari semua rencana mungkin mengindikasikan bahwa penurunan kas akibat
peningkatan persediaan dan pengeluaran modal lebih besar daripada yang dapat
ditoleransi perusahaan dengan aman; jika demikian, mungkin ada kebutuhan
untuk menunda pengeluaran di seluruh organisasi. Keputusan ini mengarah
pada revisi dari rencana. Secara teknis, revisi tersebut lebih sederhana untuk
dibuat dibandingkan dengan penyerahan awal, karena hanya memerlukan
perubahan di beberapa angka saja, tetapi secara organisasional, ini merupakan
bagian yang paling menyakitkan dari proses tersebut karena memerlukan
keputusan yang sulit.
5. Penilaian Ulang Strategi dan Proses Perencanaan Strategis
Tahapan yang terakhir dalam proses perencanaan strategis yaitu Reassess
the strategies and the strategic planning process. Tahapan ini dilakukan setelah
proses implementasi rencana strategi berjalan beberapa waktu, kemudian dinilai
apakah suatu strategi tersebut harus dipertahankan, diganti dengan strategi lain,
atau dihentikan dengan melihat tingkat keberhasilan strategi tersebut dalam
mencapai tujuan (Bryson, 2004). Untuk itu dalam menilai strategi, program atau
kegiatan, maka organisasi harus melihat indikator yang menjadi tolak ukur
keberhasilan dan kegagalan dari strategi tersebut. Apabila suatu strategi belum
efektif dalam mencapai target yang menjadi indikator, maka hal tersebut akan
menjadi pertimbangan apakah perlu mengidentifikasi strategi, program atau
kegiatan yang baru, perlu memodifikasi atau merubahnya, menghilangkan
strategi tersebut. atau perlu

I. Manfaat Perencanaan Strategis

18
Perencanaan strategis memiliki manfaat yang besar bagi organisasi sektor
publik agar lebih efektif dalam melakukan suatu tindakan. Dengan adanya sebuah
perencanaan strategis maka organisasi dapat mempersiapkan tindakan-tindakan
terbaik apa sajakan yang dapat lakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Secara
rinci Steiner, dkk dalam Bryson menjelaskan bahwa perencanaan strategis dapat
membantu suatu organisasi yakni sebagai:
1. Berpikir secara strategis dan mengembangkan strategi strategi yang efektif.

Berpikir strategis berarti berpikir secara keseluruhan dengan mempelajari


suatu kondisi yang nyata. Perlu adanya pengembangan tindakan yang strategis,
maka situasi permasalahan yang dihadapi dapat diatasi.
2. Memperjelas arah masa depan.

Guna mengetahui arah masa depan, perlu untuk meninjau kembali tujuan-
tujuan yang belum tercapai sehingga suatu organisasi dapat mengetahui
kelemahan yang harus diperbaiki dan kekuatan yang harus dipertahankan.
3. Menciptakan prioritas.

Setelah memperjelas arah masa depan, maka harus menciptakan prioritas


yang akan membuat suatu organisasi lebih fokus terhadap tujuan yang akan
dicapai dengan memahami isu-isu strategis yang sedang berkembang.
4. Membuat dan mengingat keputusan sekarang dan konsekuensi masa depan.

Keputusan yang telah diambil sekarang sebaiknya telah memperhitungkan


konsekuensi yang akan ditemukan di masa yang akan datang, sehingga dapat
meminimalisir kemungkinan buruk yang akan dihadapi oleh organisasi.
5. Mengembangkan landasan yang koheren dan kokoh bagi pembuatan
keputusan.
Sebuah pengambilan keputusan harus memahami latar belakang dari situasi
yang akan diatasi. Perlu adanya alasan yang kuat untuk dapat membentuk
suatu pemikiran kuat bagi pembuat keputusan, agar dapat mengembangkan
strategi yang akan dicapai, dengan mempertimbangkan tujuan maupun sasaran

19
yang telah ditentukan sebelumnya.

6. Menggunakan keleluasaan yang maksimum dalam bidang-bidang yang


berada dibawah kontrol organisasi.
Keleluasaan yang dimaksudkan adalah dalam menjalankan kebijakan yang
telah ditetapkan dari atas ke bawah. Koordinasi dengan menciptakan suatu
komunikasi yang baik antara pusat dan daerah memudahkan kontrol dalam
pengembangan suatu organisasi.
7. Membuat keputusan yang melintasi tingkat dan fungsi.

Ketika membuat suatu keputusan, sebelumnya perlu untuk memahami hal-


hal apa yang dibutuhkan oleh suatu organisasi. Berdasarkan pemahaman yang
ada. Keputusan diambil mengarah kepada pemenuhan kebutuhan organisasi
dalam menjalankan arah maupun kebijakan ditentukan.

J. Relevansi Perencanaan di Dalam Suatu Perusahaan


Berikut ini relevant dari percaya ungkinan dapat terjadi di suatu lingkungan
yaitu sebagai berikut:
1. Dampak Lingkungan Perencanaan

Sebelum konsep ilmu keperilakuan yang mempengaruhi proses


perencanaan atau penyusunan anggaran dapat dibahas dengan berarti, adalah
perlu untuk memperkenalkan faktor-faktor yang menimbulkan variasi dalam
lingkungan perencanaan Lingkungan perencanaan mengacu pada struktur,
proses, dan pola interaksi dalam penetapan kerja Hal tersebut kadang kala
disebut dengan budaya atau köm organisasi. Hal ini meliputi tingkat formalitas
dalam interaksi manusia, penerimaan manajemen puncak terhadap ide-ide baru,
prosedur dan perangkat untuk membuat agar pekerjaan dilakukan, perasaan
identifikasi dengan organisasi, tingkat kohesi dari tenaga kerja, dan seterusnya.
Ukuran dan struktur, gaya kepemimpinan, Jenis sistem pengendalian, dan

20
stabilitas lingkungan organisasi merupakan beberapa faktor yang
mempengaruhi lingkungan kerja dimana perencanaan terjadi. Lingkungan kerja
atau budaya organisasi mempengaruhi perilaku sehingga juga akan
mempengaruhi proses perencanaan. Perilaku manusia bersifat adaptif dan
berbeda dari satu lingkungan kerja ke lingkungan kerja lain.

2. Ukuran dan Struktur Organisasi

Ukuran dan struktur organisasi mempengaruhi perilaku manusia dan pola


interaksi dalam tahap penetapan tujuan, implementasi, dan pengendalian serta
evaluasi terhadap proses perencanaan. Ukuran organisasi mungkin dipandang
sebagai jumlah karyawan, nilai dolar dari pabrik fisik, volume penjualan,
jumlah kantor cabang, atau ukuran kuantitatif lainnya yang membedakan
organisasi. Struktur organisasi mengacu pada hubungan formal dan informal
antar anggota organisasi.
Ukuran organisasi mempengaruhi struktur organisasi. Pada perusahaan
kecil, struktur perencanaan dan pengendalian adalah relatif sederhana karena
aktivitas organisasi hanya dilaksanakan oleh sedikit orang. Aktivitas dapat
dengan mudah dikendalikan dan masalah keselarasan tujuan dapat dengan cepat
dibahas. Sebaliknya, perusahaan besar harus mengembangkan struktur birokrasi
yang kompleks untuk berurusan dengan administrasi dari berbagai fungsi
organisasi. Wewenang didelegasikan dan disebarkan dari atas. Pekerjaan dan
tugas karena kebutuhan dibagi menjadi bidang tanggung jawab kecil yang
menciptakan kebutuhan akan koordinasi yang lebih ketat dan pengendalian
formal di sepanjang garis penyelia/bawahan.
3. Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan juga mempengaruhi lingkungan perencanaan


organisasi. Teori X dari McGregor menjelaskan gaya kepemimpinan yang
otoriter dan dikendalikan secara ketat, di mana kebutuhan akan efisiensi dan

21
pengendalian mengharuskan pendekatan manajerial tersebut untuk berurusan
dengan bawahannya. Untuk memantau kinerja bawahan, pemimpin ini
menugaskan staf mereka untuk mengumpulkan informasi yang memungkinkan
dilakukannya pengawasan secara tidak langsung. Filosofi untuk mendorong
perilaku bawahan yang diinginkan adalah: gaji mereka dengan baik dan awasi
mereka dengan ketat, Diterapkan pada fungsi perencanaan, Teori X
mengimplikasikan bahwa anggaran akan disusun oleh manajemen puncak
(controller atau direktur perencanaan) dan dikenakan pada manajemen tingkat
bawah. Dengan demikian, dalam gaya kepemimpinan otoriter, anggaran
dipandang sebagai alat pengendalian manajemen suatu perusahaan.

22
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Pengertian perencanaan adalah kegiatan yang akan dilaksanakan di masa
yang akan datang untuk mencapai tujuan dan dalam perencanaan itu
mengandung beberapa unsur, diantaranya sejumlah kegiatan yang ditetapkan
sebelumnya, adanya proses, hasil yang ingin dicapai, dan menyangkut masa
depan dalam waktu tertentu Pelaksanaan dan pengawasan termasuk
pemantauan, penilaian, dan pelaporan merupakan unsur yang tidak bisa
dilepaskan dari perencanaan.
2. Pengertian Strategis Menurut Alfred Chandler, strategi merupakan penetapan
sasaran dan tujuan jangka panjang sebuah perusahaan, dan arah tindakan
serta alokasi sumber daya yang untuk mencapai diperlukan sasaran dan
tujuan itu, mentara menurut Kenechi Ohmae, strategi perusahaan merupakan
upaya mengubah kekuatan perusahaan yang sebanding dengan kekuatan
pesaing-pesaingnya dengan ra yang paling efisien dimana itu dikemukakan
oleh mes C Craig & Robert M Grant.
3. Perkembangan Perencanaan Strategi Istilah kata perencanaan strategis awal
mulanya dikenal di kalangan militer, dalam hal ini mengandung makna
perencanaan operasi ke daerah lawan dengan memperhitungkan segala
kemungkinan, keuntungan dan kelemahannya serta mempertimbangkan
kondisi riil yang dimiliki serta kondisi lingkungan yang ada dengan berupaya
memperhitungkan kekuatan lawan agar operasi militer itu berhasil dengan
baik.
4. (tidak ku tau apa judulnya) Perencanaan strategis adalah proses yang
dilakukan suatu organisasi untuk menentukan strategi atau arahan, serta

23
mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya termasuk
modal dan sumber daya manusia) untuk mencapai strategi ini.
5. Konsep Perencanaan Strategis Dan Rencana Strategis Perencanaan strategis
digunakan untuk mencapai keuntungan kompetitif dan untuk
mengintegrasikan semua area fungsional lembaga dengan memfasilitasi
komunikasi antara seluruh level manajer.
6. Visi Dan Misi Dari Perencanaan Strategis Kedudukan visi dan misi
organisasi penting sekali dalam perencanaan strategis.
7. Peran Perencanaan Strategis Dalam Organisasi Perencanaan strategis sebagai
perencanaan jangka panjang yang bersifat menyeluruh sudah tentu
memegang peranan penting dalam organisasi. Akhirnya dapat dikatakan
bahwa organisasi yang mampu menyusun perencanaan strategi dengan
cermat akan mampu menghasilkan perencanaan strategis yang tepat bagi
organisasi tersebut.
8. Tahapan tahapan dalam perumusan perencanaan strategi menurut David
yaitu: persiapan; mempertegas Visi dan Misi; menilai lingkungan;
menentukan prioritas perusahaan; mengimplementasikan perencanaan
strategis; memantau dan mengevaluasi.
9. Manfaat Perencanaan Strategis Perencanaan strategis memiliki manfaat yang
besar bagi organisasi sektor publik agar lebih efektif dalam melakukan suatu
tindakan.
10. Relevansi Perencanaan di Dalam Suatu Perusahaan sebagai berikut :
a. Dampak Lingkungan Perencanaan
b. Ukuran dan Struktur Organisasi
c. Gaya Kepemimpinan

24
DAFTAR PUSTAKA

Anthony Robert N dan Vijay Govindarajan 2005 . Sistem Pengendalian Management,


Public Accounting, Management Control System.Jakarta 3 Salemba Empat

http://.wordpress.com/2009/03/25/strategi-perencanaan-sumber-daya-manusia-
yang efektif/

http://ovalhanif.wordpress.com/2009/04/21/perencanaan-strategis-strategic-
planning/

25

Anda mungkin juga menyukai