Anda di halaman 1dari 1

Kode etik merupakan bagian dari kehidupan berprofesi.

Kode etik mengatur


hubungan sesama anggota profesi, dengan pemakai jasanya dan stake holder
lainnya, dan dengan masyarakat luas.
Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara
tegas menyatakan apa yang benar dan baik dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi
profesional. Tujuan kode etik agar profesionalisme memberikan jasa sebaik-baiknya
kepada pemakai jasa atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan
yang tidak profesional.
Mengenai kode etik akuntan forensik di Indonesia, pada pimpinan kpk
penggunaan Kode etik adalah penjabaran dari nilai-nilai dasar perilaku pribadi
yang wajib dilaksanakan oleh seluruh pimpinan KPK. Dimana kode etik dalam
KPK mendefinsikan sebagai norma yang wajib dipatuhi dan dilaksanakan
oleh Pegawai Komisi dalam menjalankan tugas-tugas organisasi maupun
menjalani kehidupan pribadi..
Dalam menjalankan profesinya seorang akuntan forensik harus memperhatikan
kode etik, diantaranya :
1. Tanggung Jawab Profesi
Setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan
professional dalam semua kegiatan yang dilakukannya. mempunyai tanggung
jawab kepada semua pemakai jasa professional mereka. juga bertanggung
jawab untuk memelihara kepercayaan masyarakat. Setiap anggota harus
menunjukan komitmen terhadap profesionalisme dan ketekunan dalam
pelaksanaan tugasnya.
2. Kepentingan Publik
terdiri dari klien, pemberi kerja, pegawai, investor, dunia bisnis dan keuangan,
dan pihak lainnya bergantung kepada objektivitas dan integritas akuntan dalam
memelihara berjalannya fungsi bisnis secara tertib. Hal ini menimbulkan
tanggung jawab akuntan terhadap kepentingan publik. Akuntan juga tidak
diperkenankan untuk melakukan tindakan yang bersifat illegal atau melangar
etika, atau segenap tindakan yang menimbulkan adanya konflik. Kepentingan
utama profesi akuntan adalah untuk membuat pemakai jasa akuntan paham
bahwa jasa akuntan dilakukan dengan tingkat prestasi tertinggi.
3. Integritas
Integritas merupakan hal yang melandasi kepercayaan publik dan menguji
keputusan yang diambilnya. Integritas mengharuskan seseorang bersikap jujur,
dan berterus terang tanpa mengorbankan rahasia penerima jasa.
4. Objektivitas
Suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan anggota. Prinsip
objektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, tidak
berprasangka, serta bebas dari benturan kepentingan atau dibawah pengaruh
pihak lain.

Anda mungkin juga menyukai