Anda di halaman 1dari 22

Makalah

PROSES PEMBUATAN STRATEGI DAN RENCANA STRATEGI

Disusun oleh :
Kelompok 7

Nur Rofik Ajiria 717523008


Nelwin 717523010
Dian Ekawaty Mohamad 717523001

PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT


PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas karunia dan
ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Proses
Pembuatan Strategi dan Rencana Strategi” untuk memenuhi tugas mata kuliah
Kepemimpinan dan Berpikir Sistem.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
sangat jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat diharapkan untuk melengkapi kekurangan makalah ini,
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun yang membacanya.

Gorontalo, November 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.................................................................................... i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................2
1.3 Tujuan.................................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................3
2.1 Pengertian Perencanaan Strategi.........................................................3
2.2 Proses pembuatan strategi dan rencana strategi.................................4
BAB III PENUTUP............................................................................................. 18
3.1 Kesimpulan........................................................................................... 18
3.2 Saran..................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 19

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Perencanaan adalah mencari masa depan dan memutuskan masa


depan organisasi sementara menurut Bryson (2011) perencanaan strategis
adalah disiplin upaya yang membantu dalam membentuk tindakan
organisasi yang diperlukan untuk mengambil keputusan, serta panduan
tentang sebuah organisasi dalam melakukan kegiatan organisasinya.
Perencanaan juga bertindak sebagai peta jalan. Perencanaan strategis
membutuhkan setiap organisasi dalam melihat lingkungan di mana
organisasi berada bekerja dan membantu memfokuskan perhatiannya pada
tantangan dan masalah kritis. Perencanaan juga membantu para pemimpin
dari organisasi untuk memfokuskan perhatian mereka pada masalah-
masalah yang dihadapi dan mengambil keputusan solusi dari masalah yang
dihadapi. Perencanaan strategis sangat diperlukan dan penting untuk semua
keberhasian organisasi tanpa menghiraukan nirlaba organisasi atau
organisasi nonprofit. Perencanaan strategis membantu organisasi untuk
mencapai misi, tujuan, dan meningkatkan kinerjanya secara efisien dan
efektif. Meskipun dalam proses perencanaan strategi memakan waktu dan
mengikut tahapantahapan prosedur yang lengkap tetapi perencanaan strategi
memberikan ideide baru, energi dan kerja tim yang dapat meningkatkan
akuntabilitas organisasi, arah dan visi. Perencanaan strategi juga
memberikan peluang untuk berorganisasi karyawan dalam mencapai tujuan
organisasi secara efektif dan efisien.1
Perencanaan strategi tidak hanya membantu organisasi dalam
mengalokasikan sumber daya tetapi juga membantu organisasi dalam
stabilitas keuangan organisasi. Jika strategi tepat dirumuskan dan
diimplementasikan maka akan menghasilkan keberhasilan organisasi jika
tidak akan menghasilkan kegagalan organisasi.
Dalam suatu organisasi di perjalanan keorganisasiannya agar berjalan
dengan lancar maka dibutuhkan suatu proses-proses untuk memutuskan

1
Siti Hamdiah Rojabi. 2023. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Bali: IMM
1
program yang telah dibuat dan akan dilaksanakan oleh sejumlah sumber
daya.
Maka dari itu perlu dibuat perencanaan-perencanaan agar semua
keputusan yang telah dibuat berjalan dengan lancar. Organisasi yang cukup
besar biasanya terdiri dari satu kantor pusat dan beberapa unit bisnis yang
terdesentralisasi. Dalam organisasi semacam itu, perencanaan-perencanaan
terjadi di kantor pusat maupun di unit bisnis. Berbeda dengan organisasi
yang kecil, terutama dia yang tidak memiliki unit bisnis. Maka proses
tersebut hanya melibatkan eksekutif senior dan staf perencanaan. Dalam
organisasi yang sangat kecil sekali proses tersebut mungkin hanya
melibatkan kepala eksekutif.
Untuk memikirkan masa depan suatu organisasi, manager yang
kompeten akan menghabiskan waktu yang cukup lama. Hasilnya mungkin
berupa pemahaman informal mengenai arah masa depan yang akan diambil
oleh entitas tersebut, atau mungkin juga berupa pernyataanformal yang
berisi rencana spesifik mengenai bagaimana untuk sampai kearah sana.
Pernyataan formal dari rencana tersebut disebut sebagai rencana strategis.
Dan proses pembuatan dan revisinya disaebut perencanaan strategis.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah perencanaan strategi?
2. Bagaimanakah proses pembuatan strategi dan rencana strategi?
1.3 Tujuan
1. Untuk menjelaskan tentang perencanaan strategi.
2. Untuk menjelaskan tentang proses pembuatan strategi dan rencana
strategi.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perencanaan Strategis

A. Pengertian Perencanaan strategi


Manajemen strategis adalah perencanaan, pemantauan, analisi dan
penilaian berkelanjutan dari semua kebutuhan yang dibutuhkan organisasi
untuk mencapai tujuan dan sasarannya. Menurut Fred R. David (2011)
manajemen strategi dapat diartikan sebagai seni dan ilmu dari perumusan,
pengaplikasian dan evaluasi dari berbagai keputusan yang memungkinkan
perusahaan undtuk dapat mencapai ujuannya.
Perencanaan strategis merupakan proses yang dilakukan suatu
organisasi untuk menentukan strategi atau arahan, serta mengambil
keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya (termasuk modal dan
sumber daya manusia) untuk mencapai tujuan.
Ciri-Ciri Perencanaan Strategis
a. Memfokuskan pada pengidentifikasian dan pemecahan isu-isu
strategis
b. Menekankan penilaian terhadap lingkungan baik eksternal dan
internal
c. Memperkirakan hal-hal baru, diskontinuitas, penuh kejutan (Ansoff,
1980)
Hasil dari proses perencanaan strategi berupa dokumen yang
dinamakan strategic plan yang berisi informasi tentang program-program
beberapa tahun yang akan datang.
Perencanaan strategis ini akan digunakan untuk menentukan misi
utama organisasi dan membagi-bagi sumber daya yang diperlukan untuk
mencapainya.
Ada 3 ( tiga ) alasan yang menunjukkan pentingnya Perencanaan
Strategis menurut James A.F Stoner :
a. Rencana strategis seringkali merupakan titik awal dalam memahami dan
menilai tindakan yang diambil para manajer dan organisasinya.

3
b. Perencanaan strategis memberikan kerangka dasar pada semua bentuk-
bentuk perencanaan lainnya yang harus di ambil.
c. Pemahaman terhadap perencanaan strategis akan mempermudah
pemahaman bentuk-bentuk perencaaan lainnya.

Dengan adanya perencanaan strategis ini maka konsepsi perusahaan


menjadi jelas sehingga akan memudahkan dalam memformulasikan sasaran
serta rencana-rencana lain dan dapat mengarahkan sumber-sumber organisasi
secara efektif.

2.2 Proses Perencanaan Strategis


Proses perencanaan strategis atau manajemen strategis merupakan
proses pengarahan usaha perencanaan strategis dan menjamin strategi
tersebut dilaksanakan dengan baik sehingga menjamin kesuksesan organisasi
dalam jangka panjang.
Menurut Fred R. David (2011) menjelaskan bahwa proses manajemen
strategis terdiri dari tiga tahapan yaitu:
1. Memformulasikan strategi
Menetapkan visi dan misi, mengidentifikasi peluang dan tantangan yang
dihadapi organisasi dari sudut pandang eksternal menentukan kelemahan
dan keunggulan yang memiliki organisasi dari sudut pandang internal
menyusun rencana jangka panjang, membuat strategi-strategi alternatif
dan memilih strategi tertentu yang akan dicapai.
2. Mengimplementasikan strategi
Tetap mengimplementasikan strategi memerlukan suatu keputusan dari
pihak yang berwenang dalam mengambil keputusan untuk menetapkan
tujuan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi pegawai, dan
mengalokasikan sumber daya yang dimiliki sehingga strategi yang
sudah diformasikan dapat dilaksanakan. pada tahap ini dilakukan
pengembangan strategi pendukung budaya, merencanakan struktur
organisasi yang efektif, mengatur ulang usaha pemasaran yang
dilakukan

4
Kumon mempersiapkan budget, mengembangkan dan utilisasi sistem
informasi serta menghubungkan kompensasi karyawan terhadap kinerja
organisasi. Mengimplementasikan strategi sering disebut sebagai action
stage dari manajemen strategis.
3. Mengevaluasi strategi
Evaluasi strategi memiliki tiga aktifitas fundamental yaitu mereview
faktor-faktor internal dan eksternal yang menjadi dasar untuk strategi
saat ini, mengukur performa dan mengambil Langkah korektif.
Model manajemen strategis berdasarkan konsep Fred R. David

Perencanaan strategis tidak mengenal standar baku, dan prosesnya


mempunyai variasi yang tidak terbatas. Tiap penerapan perlu merancang
variasinya sendiri sesuai kebutuhan,situasi dan kondisi setempat. Meskipun
demikian, secara umum proses perencanaan strategis sebagai berikut :

5
Formula Tujuan/

Visi dan Misi

Analisis Tujuan dan


Strategi saat ini

Analisis Lingkungan: Analisis Sumberdaya:


Kesempatan dan Kekuatan dan
Ancaman Kelemahan

Identifikasi
Kesempatan
Strategis

Pengambilan
Keputusan Strategis

Pelaksanaan
Strategis

Evaluasi dan
Pengendalian
Strategis

a. Formulasi Tujuan (visi dan misi)


Menurut David F. R. (2016) Visi adalah suatu pemikiran jauh ke depan suatu
lembaga ataupun organisasi dan lain sebagainya. sebuah tujuan jangka panjang
dan cara apa yang harus digunakan untuk mencapai tujuan dari suatu organisasi
atau lembaga tersebut.

6
Syarat yang harus dipenuhi dalam membuat visi:
1. Berorientasi ke masa depan
2. Tidak dibuat berdasarkan kondisi pada saat ini
3. Mengekspresikan kreativitas
4. Berdasarkan pada prinsip nilai-nilai yang mengandung penghargaan bagi
masyarakat.

Kriteria sebuah visi yaitu:


1. Menyatakan cita-cita atau keinginan organisasi di masa depan
2. Singkat, jelas fokus, dan merupakan standar of Excellencelce.
3. Realistis dan sesuai dengan kompetensi orang
4. Atraktif dan mampu menginspirasi komitmen serta antusiasme.
5. Mudah diingat dan dimengerti seluruh karyawan serta mengesankan bagi
pihak yang berkepentingan
6. Dapat ditelusuri tingkat pencapaiannya.

Strategi menentukan visi:


1. Mengidentifikasi aktivitas perusahaan berdasarkan impian yang ingin
dikejar
2. Menetapkan arah yang jauh ke depan
3. Menyediakan gambaran besar yang menggambarkan siapa “kita” apa yang
“kita” lakukan dan kemana “kita” mengarah.

Misi adalah pernyataan-pernyataan yang mendefinisikan Apa yang sedang


atau akan dilakukan atau ingin dicapai dalam waktu (sangat dekat) atau saat
ini. Dalam perumusan misi, orang harus mengajukan pernyataan, “in what
bisnis are we in or should be in.”

Unsur pokok dalam misi:


1. Kiat dan usaha untuk mewujudkan misi
2. Nilai-nilai dasar organisasi yang dinyatakan dalam Misi organisasi

7
3. Segmen pasar dan pelanggan
4. Pernyataan tentang produk atau jasa yang dimasuki dijualnya
5. Keyakinan yang kuat serta asumsi-asumsi dan budaya kerja dengan
orientasi mutu
6. Pernyataan strategis jangka panjang dan jangka pendek

b. Penetapan Tujuan dan Strategi


Dalam perjalanan waktu, manajer suatu organisasi barangkali akan
kehilangan “minat” terhadap misi yang pertama kali mereka perjuangkan.
Manajer harus diingatkan kembali pada misi awalnya.
Dalam menetapkan tujuan, didasarkan pada faktor kunci keberhasilan yang
dihasilkan dari analisis lingkungan strategi titik biasanya hanya terdapat dua
atau tiga pokok dari faktor kunci faktor kunci keberhasilan agar lebih spesifik
dan akuntabel.
Dalam Menetapkan sasaran hendaknya memenuhi ciri SMART:
1. Specific; harus spesifik Karena untuk dijadikan panduan
2. Measurable; harus dapat diukur karena akan digunakan untuk
mengukur kemajuan perusahaan.
3. Aggressive and attainable; Agresif dan dapat dicapai: sasaran dijadikan
sumber pencapaian sehingga harus menantang dan dapat diwujudkan
4. Result oriented/ Realistic; sasaran harus menspesifikasikan hasil yang
diinginkan.
5. Time Bound: sasaran harus dapat dikelola terpadu dengan proses
anggaran berdasarkan waktu tertentu.

Dalam merumuskan tujuan memperhatikan analisis faktor-faktor:


1. Analisis Lingkungan
Bertujuan melihat perubahan-perubahan dalam lingkungan,
demografis, politik, sosial, ekonomi, yang akan mempengaruhi organisasi.
Perubahan dalam lingkungan eksternal organisasi dapat menghasilkan
kesempatan maupun ancaman, tergantung bagaimana reaksi organisasi.

8
Untuk memperoleh informasi perubahan lingkungan, perlu dikembangkan
system informasi strategis, pengembangan bisnis data, keluhan atau
komentar dari pihak luar (pelanggan dan supplier).
2. Analisis Sumberdaya
Dilakukan bersamaan dengan analisis lingkungan, melalui analisis
kekuatan dan kelemahan organisasi.
Dalam melakukan analisis, biasanya menggunakan beberapa metode
antara lain:
a. Teknik SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, Threats)
SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu
spekulasi bisnis.
b. Teknik PEST (Political, Economic, Social, Technological)
Menjelaskan kerangka dari faktor makro yang digunakan di
lingkungan pemindaian komponen dari manajemen strategis
c. Teknik STEER (Socio-cultural, Technological, Economic,
Ecological, Regulatory).
Memperthitungkan aspek sosial-budaya, teknologi, ekonomi, ekologi,
dan regulasi, tetapi tidak secara khusus mencakup faktor-faktor
politik.

c. Identifikasi Kesempatan Strategis


Kesempatan strategis merupakan gap antara situasi apabila organisasi
menggunakan tujuan dan strategi yang dirumuskan dalam proses
penentuan tujuan dengan situasi apabila organisasi menggunakan strategi
sekarang ini (tanpa perubahan). Kesempatan strategis muncul apabila
organisasi menetapkan tujuan baru yang lebih sulit, atau apabila ada
persaingan yang ketat dan mengakibatkan organisasi tidak berhasil
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

9
d. Pengambilan Keputusan Strategis
Organisasi dapat mengembangkan sejumlah altrnatif strategis untuk
memanfaatkan kesempatan strategis.

Strategi yang baik mencakup beberapa hal:


1) Cakupan: menjelaskan pasar apa yang akan dimasuki oleh organisasi,
pasar yang terbatas atau luas
2) Alokasi sumberdaya: menjelaskan bagaimana alokasi sumberdaya
untuk mencapai tujuan
3) Daya saing: memasukan kemampuan yang dimiliki oleh organisasi
yang lebih baik dibandingkan dengan kemampuan pesaingnya
4) Sinergi: strategi harus bertujuan memanfaatkan secara optimal sinergi
dalam suatu organisasi.

e. Implementasi Strategi

Implementasi strategi merupakan jumlah keseluruhan aktivitas dan


pilihan yang dibutuhkan untuk dapat menjalankan perencanaan strategi
titik implementasi strategi adalah proses di mana beberapa strategi dan
kebijakan diubah menjadi tindakan melalui pengembangan program,
anggaran dan prosedur.
Implementasi strategi merupakan jumlah keseluruhan aktivitas dan
pilihan yang dibutuhkan untuk dapat menjalankan perencanaan strategi
titik implementasi strategi adalah proses di mana beberapa strategi dan
kebijakan diubah menjadi tindakan melalui pengembangan program,
anggaran dan prosedur.
Menurut Murniati dan Utsman dimensi implementasi strategi terdiri dari:
1. Program program adalah pernyataan aktivitas-aktivitas atau langkah-
langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan perencanaan.
2. Anggaran anggaran adalah program yang dinyatakan dalam bentuk
uang, setiap program yang akan dinyatakan secara rinci dalam biaya,

10
yang dapat digunakan oleh manajemen untuk merencanakan dan
mengendalikan.
3. Prosedur/standar operasional prosedur atau yang sering disebut sop
adalah sistem langkah-langkah atau teknik-teknik yang berurutan
yang menggambarkan secara rinci Bagaimana suatu tugas atau
pekerjaan diselesaikan.
Dalam implementasi strategi terhadap terdapat tantangan dan hambatan di
dalamnya, yaitu:
1. Tantangan/kesulitan dalam implementasi strategi
Lianto menyatakan bahwa dalam penelitian majalah Fortune
menunjukkan bahwa 70% kegagalan organisasi/ceo bukan akibat
lemahnya strategi, melainkan ketidakmampuan untuk menerapkan
strategi yang telah dibuat. Menurut Kaplan dan Norton di dalam
menjalankan strategi hanya 10% organisasi yang mampu
mengimplementasikan strategi yang telah dibuat.
2. Hambatan atau kendala dengan implementasi strategi
Menurut niven dan Riyanto terdapat empat hambatan atau kendala
dalam implementasi strategi yaitu:
a. hambatan/kendala pelaku. Karyawan atau pegawai adalah human
capital yang critical agar organisasi dapat mencapai visinya. untuk
memotivasi mereka dalam mengimplementasikan strategi
organisasi Perlu memetakan secara rinci kaitan antara
pelaksanaan strategi dengan insentif yang diberikan harus jelas
kaitannya dengan kinerja.
b. Hambatan/kendala sumber daya. Hambatan atau kendala ini
berkaitan dengan modal/anggaran. Menurut studi Kaplan dan
norton memperlihatkan bahwa 60% organisasi tidak mengaitkan
anggaran dengan strategi. Ini merupakan kesalahan yang muskil
namun sering dilakukan. Dikatakan miskill karena jika suatu
anggaran tidak dikaitkan dengan strategi, lalu dengan apa
anggaran tersebut terkait.

11
c. Hambatan/dan dalam manajemen. Dalam hambatan atau kendala
manajemen, biasanya para manajer hanya berfokus pada hasil
sehingga melupakan proses dari strategi yang telah disusun.
Selain itu menurut Kaplan dan Norton, hanya 85% tim eksekutif
menyediakan waktu kurang dari 1 jam per bulan untuk
mendiskusikan strategi, sehingga waktu yang minum tersebut
juga menyebabkan strategi tidak berjalan dengan efektif.
d. Hambatan/kendala visi. Kendala pada visi terjadi karena
miskinnya komunikasi visi yang telah dibangun titik
implementasi dari suatu strategi adalah hasil tindakan titik
tindakan mengandaikan pemahaman yang berasal dari kesadaran
titik Bila suatu strategi dikembangkan, tetapi tidak
dikomunikasikan kepada karyawan atau kepegawai, dipastikan
strategi akan tinggal sebagai kumpulan kata mutiara.

f. Evaluasi dan Pengendalian Strategis

Evaluasi dan pengendalian adalah proses yang melaluinya aktivitas-


aktivitas perusahaan dan hasil kerja di monitor dan kinerja sesungguhnya
dibandingkan dengan kinerja yang diinginkan.

Mengevaluasi suatu strategi Melibatkan beberapa hal ketika


1. Tinjauan faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar dari
setiap strategi yang diterapkan
2. Pengukuran kinerja yang diterapkan
3. Mengambil tindakan korektif jika menyimpang karena
keberhasilan bisnis yang dicapai hari ini tidak berarti kesuksesan
di masa depan, evaluasi strategi ini sangat penting bagi
perusahaan.
Ada dua teknik evaluasi, yaitu:
1. Audit manajemen
Kemudian manajemen didefinisikan sebagai penilaian sistem
manajemen perusahaan untuk menentukan apakah sistem tersebut

12
beroperasi secara efektif, dan untuk memperkirakan risiko apa
yang mungkin timbul apabila sistem tersebut tidak beroperasi
secara efisien. Pendekatan unit manajemen adalah proses
manajemennya, khususnya pada prosedur perencanaan, organisasi
dan pengendalian aktivitas yang dipilih untuk di audit.
2. Teknik Balance Scorecard
Teknik balap shortcut ini mulai banyak perhatian daripada praktis
praktisi bisnis dikarenakan kemajuan teknologi yang sangat pesat.
Penekanan pada teknik ini adalah pada perbaikan yang
berkesinambungan, bukan hanya pada sekedar pencapaian suatu
tujuan yang sempit titik perbaikan yang berkesinambungan ini
sangat penting agar perusahaan dapat bersaing.

Pengendalian atau kontrol adalah pengaturan aktivitas-aktivitas


organisasi agar elemen-elemen kinerja yang menjadi target tetap
berada pada batas-batas yang dapat diterima. tanpa pengaturan yang
di, organisasi tidak memiliki petunjuk tentang seberapa baik kinerja
mereka dalam kaitannya dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
Kontrol dapat dikembangkan dengan memfokuskan diri pada output,
behavior, atau input. Hasil atau output adalah performa perusahaan
pada saat strategi telah dilaksanakan. Behavior merupakan aktivitas
yang menghasilkan performa. sedangkan input merupakan sumber
daya yang digunakan dalam perusahaan.

Tujuan dari Pengendalian adalah menyediakan berbagai cara bagi


organisasi untuk beradaptasi dengan perubahan-perubahan
lingkungan, untuk membatasi akomodasi keselamatan, untuk
mengatasi kompleksitas organisasi, dan untuk meminimalisasi biaya.

Beberapa strategi pengendalian menurut level dalam kegiatan


organisasi antara lain:

13
1. Pengendalian operasional
Berfokus pada proses-proses yang digunakan organisasi untuk
merubah sumber daya menjadi produk atau jasa. pengendalian
operasional merupakan jenis pengendalian jangka pendek titik
pengendalian operasional terdiri dari tiga hal yaitu anggaran,
Jadwal Dan moral karyawan .
2. Pengendalian keuangan
Berfokus pada sumber daya keuangan organisasi tidak pemantauan
piutang untuk memastikan konsumen membayar hutang mereka
adalah salah satu contoh pengendalian keuangan.
3. Pengendalian struktural
Berupaya memastikan agar elemen-elemen dari struktur organisasi
berfungsi sebagaimana mestinya. pemantauan resmi administratif
untuk memastikan biaya staff tidak berlebihan adalah suatu contoh
pengendalian struktural.
4. Pengendalian strategik
Berfokus pada seberapa efektif strategi-strategi korporasi, strategi
strategi bisnis dan strategi strategi fungsional membantu organisasi
meraih tujuannya.
Langkah-langkah dalam proses pengendalian yaitu:
1. Menetapkan standar
Standar Pengendalian adalah target yang akan menjadi acuan
perbandingan untuk kinerja dan kemudian hari.
2. Mengukur kinerja
Pengukuran kinerja adalah aktivitas konstan dan kontinyu bagi
sebagian besar Organisasi. Agar pengendalian efektif, ukuran-
ukuran kinerja harus valid. angka-angka penjualan harian,
mingguan, bulanan, mengukur kinerja penjualan, dan kinerja
produksi dapat diekspresikan dari segi biaya per unit rumah
kualitas produk, atau volume produksi, kinerja karyawan biasanya
diukur berbasis kuantitas dan kualitas output.

14
3. Membandingkan kinerja dengan standar
Merupakan Kegiatan membandingkan kinerja aktual dengan
standar titik kinerja bisa lebih dari, kurang dari, atau sama dengan
standar.
4. Menentukan kebutuhan akan tindakan
Berbagai keputusan yang menyangkut tindakan korektif sangat
bergantung pada keahlian-kealian analitis dan diagnosis manajer.
setelah membandingkan kinerja aktual dengan standar-standar
pengendalian, manajer dapat memilih salah satu dari tindakan
mempertahankan, mengoreksi Penyimpangan, atau mengubah
standar.

g. Struktur dan Isi Program


Rencana strategis biasanya mencakup periode lima tahun ke depan.
Lima tahun adalah periode yang cukup panjang untuk megestimasikan
konsekuensi dari keputusan program yang dibuat saat ini. Konsekuensi
dari keputusan untuk mengembangkan dan memasarkan produk baru
atau untuk memperoleh aktiva modal utama yang baru mungkin tidak
dapat sepenuhnya dirasakan dalam periode yang pendek. Jangka waktu
diatas lima tahun mungkin begitu kabur sehingga usaha-usaha untuk
berguna untuk dilakukan. Banyak organisasi membuat rencana yang
sangat kasar yang mencakup hanya tiga tahun kedepan.

h. Hubungan Organisasional
Proses perencanaan strategis melibatkan manajemen senior dan
manajer dari unit bisnis atau pusat tanggung jawab lainnya, dibantu oleh
staf mereka. Tujuan utamanya adalah untuk memperbaiki komunikasi
antara eksekutif korporat dengan eksekutif unit bisnis dengan cara
menyediakan rangkaian aktivitas terjadwal, melalui mana mereka dapat
mencapai sekelompok tujuan dan rencana yang disetujui bersama.

15
Manajer dari departemen-departemen individual biasanya tidak
berpartisipasi dalam proses perencanaan strategis.

i. Gaya Manajemen
Para perancang sistem tersebut harus mendiagnosis dengan benar
gaya darimanajemen senior dan memastikan bahwa sistem tersebut
sesuai dengan gayaitu, ini merupakan tugas yang sulit karena
perencanaan strategis formal telahmenjadi suatu gaya dan beberapa
manajer berpikir bahwa mereka mungkindipandang kuno jika tidak
menggunakannya dengan demikian mereka mungkinmenginstruksikan
stafnya untuk memasang sistem yang terinci atau mengizinkan staf untuk
memasang sistem semacam itu. Yang kemudian mereka rasakan
tidak nyaman untuk menggunakannya.

j. Manfaat dan Keterbatasan dari Perencanaan Strategis


Proses perencanaan strategis formal dapat memberikan manfaat,
antara lain:
a. Memberikan Kerangka Kerja Untuk Pengembangan Anggaran
Tahunan.
b. Alat Pengembangan Manajemen Perencanaan
c. Mekanisme Untuk Memaksa Manejemen Agar Memikirkan Jangka
Panjang
d. Alat Untuk Menyejajarkan Manajer Dengan Strategi Jangka Panjang.

Meskipun perencanaan strategis mempunyai banyak manfaat, namun


juga memiliki beberapa keterbatasan, antara lain:
a. Selalu ada bahaya bahwa perencanaan berakhir menjadi pengisian
formulir,latihan birokrasi, tanpa pemikiran strategis.
b. Bahwa organisasi mungkin menciptakan departemen perencanaan
strategis yang besar dan mendelegasikan pembuatan rencana
strategis kepada parastaf dari departemen tersebut.

16
c. Perencanaan strategis adalah proses yang memakan waktu dan biaya
yang mahal

17
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan suatu organisasi
untuk menentukan strategi atau arahan, serta mengambil keputusan
untuk mengalokasikan sumber dayanya (termasuk modal dan sumber
daya manusia) untuk mencapai tujuan.
2. Secara garis besar proses-proses atau langkah-langkah dalam
perencanaan strategis yaitu terdiri dari tiga tahapan yaitu
memformulasikan strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi.

3.2 Saran
1. Bagi pemerintah dan stakeholder yang berperan dalam penentuan
kebijakan maupun pelaksana dalam proses pembuatan strategi dan
rencana strategi dalam suatu program diharapkan dapat melakukan
upaya semaksimal mungkin dalam menyusun strategi program yang
bermanfaat bagi organisasi, instansi, maupun masyarakat.
2. Bagi masyarakat diharapkan dapat bekerjasama dengan pemerintah
sehingga program yang telah di rencanakan dapat berjalan dengan
baik dan bermanfaat bagi masyarakat.

18
DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Robert N. dan Govindaraja, Vijay. 2005. Sistem Pengendalian


Manajemen terjemahan. Jakarta: Salemba Empat, Edisi Kesebelas.
Siti Hamdiah Rojabi. 2023. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata . Bali:
Intelektual Manifes Media.
Stoner, James A.F. dkk. 1996. Manajemen Jilid 1. Jakarta: PT Prenhallindo

Amnillah, Martin dkk. 2023. Manajemen Strategi. Yogyakarta: Selat Media


Patners.
Paramansyah, Arman. 2022. Manahemen Strategi: strategi, konsep dan Proses
Organisasi. Bekasi: Pustaka Al-Muqsith.

19

Anda mungkin juga menyukai