Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

“PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN”

DOSEN PENGAMPU:
R. Septian Armel, SE., M.Ak., Ak

Disusun Oleh : Kelompok 5


Wanda Alvionita Agustin (190301131)
Raihan Riyadhi Firdaus (190301254)
Poppy Khairatul Nissa (190301267)

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
2021/2022
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puji dan Syukur Kehadirat TUHAN YANG MAHA ESA,
karena dengan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Perencanaan
dan Penganggaran” ini dengan baik.
Dalam menyelesaikan makalah ini kami dapat bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
2. Selaku Dosen Pengajar Mata Kuliah Akuntansi Syariah Bapak R. Septian
Armel, SE., M.Ak., Ak
3. Kedua Orang Tua yang selalu memberikan semangat dan dukungan
4. Semua Pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari sepenuhnya akan kekurangan dalam penulisan makalah ini yang
jauh dari sempurna, baik dalam bentuk, dalam penyajian maupun susunan kata-katanya.
Hal ini mengingat segala keterbatasan yang ada pada diri Kami .
Kami berharap makalah ini berguna bagi para pembaca dan semoga materi yang
Kami sampaikan dalam makalah ini menjadi tambahan pengetahuan bagi kami dan kita
semua.

Pekanbaru, 22 November 2021

Kelompok 5

DAFTAR ISI
Kata Pengantar.....................................................................................................................
Daftar isi..............................................................................................................................
BAB 1.PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................
1.3 Tujuan Masalah........................................................................................................
BAB 2.PEMBAHASAN
2.1 Tujuan Perencanaan dan Penganggaran...................................................................
2.2 Siklus Perencanaan...................................................................................................
2.3 Penentuan Target......................................................................................................
2.4 Praktis Penerapan dan Penganggaran serta kritik yang ada ...................................
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................
3.2 Saran...........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. PENDAHULUAN
Sistem perencanaan dan penganggaran adalah elemen penting lainnya dari
sistem pengendalian hasil keuangan. Outputnya berupa rencana tertulis yang
menjelaskan ke mana arah organisasi (tujuan), bagaimana cara untuk mencapainya
(strategi), dan hasil apa yang seharusnya diharapkan (target kinerja). Proses
perencanaan mendorong manajer dan karyawan berpikir tentang masa depan,
mendiskusikan ide mereka dengan orang lain dalam perusahaan, mempersiapkan
proyek mereka dengan teliti, dan berkomitmen untuk mencapai tujuan yang akan
melayani kepentingan organisasi.
Sistem perencanaaan dan penganggaran bervariasi di dalam perusahaan, seperti
perencanaan dan penganggaran yang lebih formal, lebih rumit dan memakan waktu,
memerlukan keterlibatan manajemen puncak, atau menggunakan dasar bottom-up
dan managemen by-exception. Ada beberapa cara untuk mendesain sistem
perencanaan dan penganggaran yang dapat dibandingkan antara satu dengan yang
lainnya untuk mencapai keefektifannya.

1.2. RUMUSAN MASALAH


Rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut
 Tujuan Perencanaan dan Penganggaran
 Siklus Perencanaan
 Penentuan Target
 Praktis Penerapan dan Penganggaran serta kritik yang ada

1.3. TUJUAN MASALAH


Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana tujuan
perencanaan dan penganggaran, siklus perencanaan, penentuan target, dan praktis
penerapan dan penganggaran serta kritik yang ada
BAB I
PEMBAHASAN

2.1. TUJUAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN


Sistem perencanaan dan penganggaran memiliki empat tujuan utama, yaitu:
a. Perencanaan. Pengambilan keputusan dilakukan di awal. Sistem
perencanaan dan pengendalian menyediakan dorongan yang dibutuhkan
oleh karyawan untuk melakukan strategi yang mencukupi dan pemikiran
jangka panjang. Dalam melakukan pemikiran ke depan, manajer
mengembangkan pemahaman yang lebih baik yang mungkin dihadapi
organisasi terkait dengan peluang dan ancaman, kekuatan dan kelemahan,
serta pengaruh dan strategi yang memungkinkan dan keputusan operasional.
Proses perencanaan yang efektif membuat sistem pengendalian proaktif,
tidak sekadar reaktif. Perencanaan tersebut membantu manajer untuk
membentuk masa depan, tidak hanya merespon kondisi yang dihadapi dan
kinerja yang mereka observasi.
b. Koordinasi. Proses perencanaan dan penganggaran mendorong pembagian
informasi pada seluruh organisasi. Proses ini melibatkan komunikasi top-
down dari tujuan dan sumber daya, kendala, dan risiko. Mereka juga
melibatkan komunikasi lateral yang meningkatkan kemampuan entitas
organisasi (seperti unit bisnis, divisi, wilayah fungsional, dan unit
administrasi) bekerjasama untuk tujuan umum.
c. Memfasilitasi pengawasan manajemen puncak. Manajemen puncak
menggunakan rencana sebagai standar kinerja yang digunakan untuk
mengimplementasikan bentuk pengendalian management by exeception
(sebuah tipe pengendalian hasil). Proses perencanaan dan pengendalian
menyediakan sebuah forum yang memungkinkan organisasi menghadapi
tantangan tetapi tarhet kinerjanya realistis yang disesuaikan dengan
keinginan manajer puncak untuk kinerja yang diinginkan dengan informasi
manajer tingkat bawah mengenai berbagai kemungkinan.
d. Motivasi. Rencana dan anggaran menjadi target yang mempengaruhi
motivasi manajer karena sangat dihubungkan dengan evaluasi kinerja dan
pada gilirannya berhubungan dengan berbagai imbalan organisasi.

2.2. SIKLUS PERENCANAAN

Organisasi sering kali menggunakan tiga hierarki, serangkaian siklus


perencanaan yang disebut dengan perencanaan strategis, penganggaran modal
(pemograman), dan penganggaran (operasional).
a. Perencanaan strategis
Perencanaan strategis mencakup proses yang relatif luas mengenai misi,
tujuan, dan arti dari misi dan tujuan terbaik organisasi yang dapat dicapai,
misalnya berbagai strategi. Proses perencanaan strategis umumnya
melibatkan eksekutif senior perusahaan dan seluruh manajer yang sebagian
besar memiliki informasi yang luas. Proses perencanaan strategis juga
melibatkan analisa mengenai masa sebelumnya dan perkiraan mengenai
masa depan. Rencana strategis biasanya melibatkan pengembangan:
1) Visi atau misi dan tujuan organisasi secara menyeluruh sebagai satu
kesatuan,
2) Pemahaman mengenai posisi yang dimiliki organisasi sekarang,
3) Persetujuan mengenai tipe aktivitas atau bisnis dalam organisasi yang
seharusnya dan yang tidak seharusnya dikejar, dan
4) Strategi dari masing-masing aktivitas atau bisnis utama organisasi yang
diputuskan untuk dikejar, yaitu rencana yang menentukan jalannya
tindakan di mana setiap tujuan bisnis atau entitas akan dicapai dengan
cara membangun kekuatannya.
Secara formal perencanaan strategis mengarah pada pembangunan strategi
organisasi yang luas, dan jika dimungkinkan, strategi untuk berbagai entitas
dalam organisasi, diidentifikasi sumber daya yang diinginkan dan
pernyataan sementara tujuan kinerja yang biasanya direncanakan 3-5 atau
10 tahun ke depan. Perencanaan strategis memberikan perencanaan
kerangka kerja yang lebih detail yang terjadi dalam siklus perecanaan
selanjutnya.
b. Penganggaran modal
Penganggaran modal (pemograman) melibatkan identifikasi dari program
tindakan khusus (proyek yang diimplementasikan atau investasi yang akan
dilakukan) untuk beberapa tahun ke depan, biasanya 1 sampai 3 atau 5 tahun
dan spesifikasi dari masing-masing sumber daya yang akan digunakan.
Program seharusnya memindahkan strategi masing-masing entitas, yang
secara umum berfokus pada hal eksternal menuju pengaturan fokus internal
dari aktivitas yang didesain untuk implementasi strategi dan untuk
membawa pada pencapaian tujuan entitas. Proses penganggaran modal
biasanya dimulai dengan diskusi antara seluruh manajer dan bawahannya
mengenai program yang dibutuhkan dalam waktu dekat. Manajer harus
meninjau kembali program yang sedang berjalan untuk menilai apakah
mereka memenuhi tujuan yang diharapkan dan apakah mereka seharusnya
memodifikasi atau menghentikannya. Sebagian manajer perusahaan
biasanya dilibatkan dalam menilai program yang lebih besar atau proposal
investasi. Jika penganggran modal berjalan dengan baik, program
penerimaan sumber daya secara individual konsisten dengan tujuan dan
strategi perusahaan serta secara konsisten sama dengan prorgam lainnya.
c. Penganggaran (Operasional)
Penganggaran untuk jangka pendek melibatkan persiapan rencana keuangan
jangka pendek, sebuah anggaran biasannya untuk tahun fiskal berikutnya.
Anggaran sesuai dengan struktur pertanggungjawaban organisasi dan
memberikan pendapatan biaya, aset, dan liabilitas secara detail dalam line-
item yang sesuai. Penganggaran adalah sebuah proses yang sangat universal
dalam sebauh perusahaan.
Setiap organisasi yang berjalan dengan efektif melakukan fungsi dari tiap-
tiap tiga siklus diatas. Pada perusahaan kecil, biasanya satu atau lebih siklus
ini relatif bersifat informal, dan beberapa perusahaan mengkombinasikan
keduanya atau seringkali semuanya dari siklus ini sebagai bagian dari proses
perencanaan dan penganggaran yang biasanya dilakukan setiap tahun.
Proses perencanaan formal menjadi lebih rumit dan semakin berkembang,
membuat menjadi lebih dekat pada sistem tiga siklus lengkap. Pada
perusahaan nonlaba, proses perencanaan mungkin hanya sedikit berfokus
pada pembiayaan modal, meskipun modal seringkali menjadi kendala besar,
hal tersebut mendorong mereka untuk memerhatikan tradeoff antara
berbagai program dan menunjukkan dana tahunan yang tersedia dalam
anggaran operasi yang baik untuk dipilih yang akan membantu tujuan sosial
mereka dimasa yang akan datang.

2.3. PENENTUAN TARGET

Rencana dan anggaran menjadi target yang mempengaruhi motivasi


manajer karena target dihubungkan sengan evaluasi kinerja dan sering
dihubungkan dengan berbagai insentif. Target kinerja dan khususnya BHAG
(big hairy audacious goals) diperkirakan akan menstimulasi karyawan untuk
berkompetisi. Anggaran adalah target kinerja utama untuk mengevaluasi kinerja
pada level manajerial dan untuk memberikan penghargaan insentif. Dalam
melakukan target, manajer memilih untuk memberikan perhatian langsung pada
aktivitas yang berhubungan dengan tujuan. Target juga memotivasi manajer
untuk menggunakan pengetahuan yang mereka miliki, atau menemukan
pengetahuan yang dibutuhkan untuk membantu mereka mencapai tujuan.
Target kinerja yang paling umum digunakan pada level manajemen di
organisasilaba yang muncul selama proses penganggaran. Target penganggaran
merupakan hal yang lumrah dalam keuangan, mereka biasanya dinyatakan pada
tahun fiskal atau dasar tahun, dan biasanya menyesuaikan struktur pusat
pertanggungjawaban perusahaan serta terikat pada kajian kinerja tahunan dan
kontrak insentif dari manajer mereka.
Tipe target kinerja keuangan:
a. Target berbasis model, historis, dan negosiasi
Target kinerja dapat diturunkan dari model kuantitatif dari kinerja yang
seharusnya dijalankan, berdasarkan pada kinerja historis, atau diturunkan
dari proses negosiasi antara manajer level bawah dan manajer level atas.
Target berbasis model diturunkan dari prediksi kinerja yang memungkinkan
dalam sebuah rangkaian periode pengukuran

2.4. PRAKTIK PENERAPAN DAN PENGANGGARAN SERTA KRITIK


YANG ADA
Pada beberapa tahun terakhir, sesungguhnya ada serangkaian kritik untuk proses
perencanaan dan pengangaran, termasuk diantaranya adalah sebagai berikut:
 Proses perencanaan dan pengangaran penuh dengan politik dan
gameplaying
 Hanya menghasilkan peningkatan pemikiran , sedikit modifikasi untuk
pesiapan rencana dan anggaran dalam periode terdahulu, dan tidak
responsif terhadap tantangan hari ini ketika ekonomi bergerak dengan
cepat.
 Memusatkan kekuatan dalam organisasi dan melumpuhkan inisiatif
 Memisahkan perencanaan ( pemikiran) dari eksekusi ( pelaku)
 Menyebabkan terlalu banyak biaya untuk manfaat yang terlalu sedikit

Kritik yang ada memberikan sejumlah saran untuk perbaikan. Beberapa


dari saran ini memodifikasi yang relatif sedikit dari proses peencanaan dan
pengangaran tradisional, seperti perbaikan rencana yang lebih sering
( prosess rolling plan) atau menggunakan standar kinerja relatif dari pada
menganggarkan standar dalam mengevaluasi kinerja dan penyediaan insentif
. beberapa kritik digunakan secara lebih jauh dengan meminta pada manajer
untuk meninggalkan pengangaran traditional untukberubah menjadi “
beyond budgetting”.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Sistem perencanaan dan penganggaran adalah elemen penting lainnya dari
sistem pengendalian hasil keuangan. Outputnya berupa rencana tertulis yang
menjelaskan ke mana arah organisasi (tujuan), bagaimana cara untuk
mencapainya (strategi), dan hasil apa yang seharusnya diharapkan (target
kinerja).

Terdapat tujuan utama dari Perencanaan dan penganggaran yakni sebagai


berikut :
 Perencanaan
 Koordinasi
 Memfasilitasi pengawasan manajemen puncak
 Motivasi.

Organisasi sering kali menggunakan tiga hierarki, serangkaian siklus


perencanaan yang disebut dengan perencanaan strategis, penganggaran modal
(pemograman), dan penganggaran (operasional).
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/342136718/Spm-Perencanaan-Dan-
Penganggaran
https://www.scribd.com/document/406194200/Resume-Perencanaan-Dan-
Penganggaran

Anda mungkin juga menyukai