Anda di halaman 1dari 4

Kelompok 1 :

• Jane Veronica (1913053)


• Gerald Anantha (1913062)

RINGKASAN BAB 7 - PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

Sistem perencanaan dan penganggaran adalah elemen penting lainnya dari sistem
pengendalian hasil keuangan. Outputnya berupa rencana tertulis yang menjelaskan ke mana
arah organisasi (tujuan), bagaimana cara untuk mencapainya (strategi), dan hasil apa yang
seharusnya diharapkan (target kinerja). Proses perencanaan mendorong manajer dan
karyawan berpikir tentang masa depan, mendiskusikan ide mereka dengan orang lain dalam
perusahaan, mempersiapkan proyek mereka dengan teliti, dan berkomitmen untuk mencapai
tujuan yang akan melayani kepentingan organisasi.
Sistem perencanaaan dan penganggaran bervariasi di dalam perusahaan, seperti
perencanaan dan penganggaran yang lebih formal, lebih rumit dan memakan waktu,
memerlukan keterlibatan manajemen puncak, atau menggunakan dasar bottom-up dan
managemen by-exception. Ada beberapa cara untuk mendesain sistem perencanaan dan
penganggaran yang dapat dibandingkan antara satu dengan yang lainnya untuk mencapai
keefektifannya.

1. Tujuan Perencanaan Dan Penganggaran


Sistem perencanaan dna penganggaran memiliki empat tujuan utama, yaitu:
a. Perencanaan. Pengambilan keputusan dilakukan di awal. Sistem perencanaan dan
pengendalian menyediakan dorongan yang dibutuhkan oleh karyawan untuk
melakukan strategi yang mencukupi dan pemikiran jangka panjang. Dalam
melakukan pemikiran ke depan, manajer mengembangkan pemahaman yang lebih
baik yang mungkin dihadapi organisasi terkait dengan peluang dan ancaman,
kekuatan dan kelemahan, serta pengaruh dan strategi yang memungkinkan dan
keputusan operasional. Proses perencanaan yang efektif membuat sistem
pengendalian proaktif, tidak sekadar reaktif. Perencanaan tersebut membantu manajer
untuk membentuk masa depan, tidak hanya merespon kondisi yang dihadapi dan
kinerja yang mereka observasi.
b. Koordinasi. Proses perencanaan dan penganggaran mendorong pembagian informasi
pada seluruh organisasi. Proses ini melibatkan komunikasi top-down dari tujuan dan
sumber daya, kendala, dan risiko. Mereka juga melibatkan komunikasi lateral yang
meningkatkan kemampuan entitas organisasi (seperti unit bisnis, divisi, wilayah
fungsional, dan unit administrasi) bekerjasama untuk tujuan umum.
c. Memfasilitasi pengawasan manajemen puncak. Manajemen puncak menggunakan
rencana sebagai standar kinerja yang digunakan untuk mengimplementasikan bentuk
pengendalian management by exeception (sebuah tipe pengendalian hasil). Proses
perencanaan dan pengendalian menyediakan sebuah forum yang memungkinkan
organisasi menghadapi tantangan tetapi tarhet kinerjanya realistis yang disesuaikan
dengan keinginan manajer puncak untuk kinerja yang diinginkan dengan informasi
manajer tingkat bawah mengenai berbagai kemungkinan.
d. Motivasi. Rencana dan anggaran menjadi target yang mempengaruhi motivasi
manajer karena sangat dihubungkan dengan evaluasi kinerja dan pada gilirannya
berhubungan dengan berbagai imbalan organisasi.

2. Siklus Perencanaan
Organisasi sering kali menggunakan tiga hierarki, serangkaian siklus perencanaan
yang disebut dengan perencanaan strategis, penganggaran modal (pemograman), dan
penganggaran (operasional).
a. Perencanaan strategis
Perencanaan strategis mencakup proses yang relatif luas mengenai misi, tujuan, dan
arti dari misi dan tujuan terbaik organisasi yang dapat dicapai, misalnya berbagai
strategi. Proses perencanaan strategis umumnya melibatkan eksekutif senior
perusahaan dan seluruh manajer yang sebagian besar memiliki informasi yang luas.
Proses perencanaan strategis juga melibatkan analisa mengenai masa sebelumnya dan
perkiraan mengenai masa depan. Rencana strategis biasanya melibatkan
pengembangan:
1) Visi atau misi dan tujuan organisasi secara menyeluruh sebagai satu kesatuan,
2) Pemahaman mengenai posisi yang dimiliki organisasi sekarang,
3) Persetujuan mengenai tipe aktivitas atau bisnis dalam organisasi yang
seharusnya dan yang tidak seharusnya dikejar, dan
4) Strategi dari masing-masing aktivitas atau bisnis utama organisasi yang
diputuskan untuk dikejar, yaitu rencana yang menentukan jalannya tindakan
di mana setiap tujuan bisnis atau entitas akan dicapai dengan cara
membangun kekuatannya.
Secara formal perencanaan strategis mengarah pada pembangunan strategi
organisasi yang luas, dan jika dimungkinkan, strategi untuk berbagai entitas dalam
organisasi, diidentifikasi sumber daya yang diinginkan dan pernyataan sementara
tujuan kinerja yang biasanya direncanakan 3-5 atau 10 tahun ke depan. Perencanaan
strategis memberikan perencanaan kerangka kerja yang lebih detail yang terjadi
dalam siklus perecanaan selanjutnya.
b. Penganggaran modal
Proses penganggaran modal biasanya dimulai dengan diskusi antara seluruh manajer
dan bawahannya mengenai program yang dibutuhkan dalam waktu dekat. Manajer
harus meninjau kembali program yang sedang berjalan untuk menilai apakah mereka
memenuhi tujuan yang diharapkan dan apakah mereka seharusnya memodifikasi
atau menghentikannya. Sebagian manajer perusahaan biasanya dilibatkan dalam
menilai program yang lebih besar atau proposal investasi. Jika penganggran modal
berjalan dengan baik, program penerimaan sumber daya secara individual konsisten
dengan tujuan dan strategi perusahaan serta secara konsisten sama dengan prorgam
lainnya.
c. Penganggaran (Operasional)
Penganggaran untuk jangka pendek melibatkan persiapan rencana keuangan jangka
pendek, sebuah anggaran biasannya untuk tahun fiskal berikutnya. Anggaran sesuai
dengan struktur pertanggungjawaban organisasi dan memberikan pendapatan biaya,
aset, dan liabilitas secara detail dalam line-item yang sesuai. Penganggaran adalah
sebuah proses yang sangat universal dalam sebauh perusahaan.

3. Penentuan Target
Rencana dan anggaran menjadi target yang mempengaruhi motivasi manajer karena
target dihubungkan sengan evaluasi kinerja dan sering dihubungkan dengan berbagai
insentif. Anggaran adalah target kinerja utama untuk mengevaluasi kinerja pada level
manajerial dan untuk memberikan penghargaan insentif. Dalam melakukan target,
manajer memilih untuk memberikan perhatian langsung pada aktivitas yang
berhubungan dengan tujuan. Target juga memotivasi manajer untuk menggunakan
pengetahuan yang mereka miliki, atau menemukan pengetahuan yang dibutuhkan untuk
membantu mereka mencapai tujuan.
Target kinerja yang paling umum digunakan pada level manajemen di organisasi laba
yang muncul selama proses penganggaran. Target penganggaran merupakan hal yang
lumrah dalam keuangan, mereka biasanya dinyatakan pada tahun fiskal atau dasar tahun,
dan biasanya menyesuaikan struktur pusat pertanggungjawaban perusahaan serta terikat
pada kajian kinerja tahunan dan kontrak insentif dari manajer mereka.
Tipe target kinerja keuangan:
a. Target berbasis model, historis, dan negosiasi
Target kinerja dapat diturunkan dari model kuantitatif dari kinerja yang seharusnya
dijalankan, berdasarkan pada kinerja historis, atau diturunkan dari proses negosiasi
antara manajer level bawah dan manajer level atas. Target berbasis model diturunkan
dari prediksi kinerja yang memungkinkan dalam sebuah rangkaian periode
pengukuran

Anda mungkin juga menyukai