Anda di halaman 1dari 3

NAMA : JANE VERONICA

NIM : 1913053

KELAS : A AKUNTANSI

PENJELASAN TABEL 5.1

I. PERUBAHAN PERILAKU

Peruhahan perilaku adalah efek samping yang berhubungan dengan SPM yang umumnya
muncul dan dapat menyebabkan biaya tidak langsung yang signifikan pada suatu organisasi.
Hal ini terjadi ketika SPM membuat, dan sebenarnya mendorong, perilaku yang tidak
konsisten dengan tujuan.

a. Pengendalian Hasil

Perubahan perilaku sama dengan pengendalian tipe akuntabilitas dengan spesifikasi


hasil atau tindakan yang diinginkan. Dalam sistem pengendalian hasil, perubahan perilaku
terjadi ketika suatu organisasi menetapkan perangkat pengukuran hasil yang tidak sesuai
dengan tujuan organisasi yang sesungguhnya. Biasanya, ketidaksesuaian muncul karena
organisasi terfokus pada hasil yang mudah diukur yang menyebabkan mereka
mendapatkan semua hasil yang diinginkan secara tidak lengkap. Dalam kasus Ini,
karyawan akan dipaksa untuk berkonsentrasi pada hasil yang disebabkan oleh sistem
pengendalian tersebut dan menolak hasil lain yang dibutuhkan tetapi tidak dapat diukur.

b. Pengendalian Tindakan

Perubahan perilaku juga dapat disertai pengendalian tindakan Perubahan yang


berhubungan dengan pengendalian tindakan terkadang merujuk sebagai means-ends
inversion, yang berarti bahwa karyawan memerhatikan apa yang mereka lakukan
(means), tetapi mengabaikan apa yang akan mereka capai (end). Terkadang perubahan
yang berhubungan dengan pengendalian tindakan terjadi hanya karena tindakan yang
ditetapkan tidak sesuai.

c. Pengendalian Personel/Kultural

Perubahan perilaku juga dapat disertai pengendalian personel/pengendalian kultural.


Perubahan perilaku dapat muncul dari perekrutan karyawan yang salah atau dari pelatihan
yang tidak mencukupi. Ketika pengendalian personel/kultural diimplementasikan dengan
cara yang salah, mereka akan dinilai tidak efektif dan mendorong perilaku yang tidak
dinginkan.

d. Ketersediaan Sumber Daya

Budaya yang kuat juga dapat menyebabkan perubahan ketika norma perilaku yang
digunakan oleh kelompok untuk mengarahkan perilaku para anggotanya, atau pengukuran
yang digunakan untuk memberikan imbalan kelompok, tidak sesuai dengan yang
diinginkan perusahaan. Kasus seperti ini menyebabkan ketidaksesuaian.

II. GAMESMANSHIP

Istilah gamesmanship digunakan untuk menunjukkan tindakan yang dilakukan oleh


karyawan untuk meningkatkan indikator kinerja mereka tanpa menghasilkan pengaruh
ekonomis yang positif terhadap perusahaan. Gamesmanship merupakan efek samping
merugikan yang terjadi dalam situasi yang menggunakan bentuk-bentuk akuntabilitas
pengendalian, baik akuntabilitas hasil maupun tindakan.

III. PENUNDAAN PEKERJAAN


Penundaan pekerjaan sering kali merupakan konsekuensi yang tidak dapat dihindari dari
jenis kajian pratindakan pengendalian tindakan dan beberapa bentuk ketidakleluasaan
perilaku. Kecil kemungkinan penundaan seperti yang disebabkan oleh pembatasan akses
menuju gudang atau oleh perlunya mengetik kata kunci sebelum menggunakan system
komputer. Namun, penundaan lain yang disebabkan pengendalian mungkin lebih besar,
seperti yang timbul dari persetujuan yang membutuhkan beberapa tanda tangan manajer dari
berbagai tingkatan dalam jenjang jabatan atau dari memo yang tak berujung melalui beberapa
tingkatan jabatan sebelum segala sesuatunya jelas. Dalam kondisi seperti ini persetujuan yang
dibutuhkan terkadang menghambat pelaksanaan, sehingga menghambat pasar serta respons
konsumen juga.

IV. PERILAKU NEGATIF

Pengendalian hasil dapat menyebabkan perilaku negative. Salah satu penyebab perilaku
negatif muncul dari kurangnya komitmen karyawan terhadap target kinerja yang ditetapkan
dalam sistem pengendalian hasil. Komitmen yang terkadang rendah disebabkan oleh target
yang terlalu sulit, tidak berarti, tidak dapat dikendalikan, gegabah atau lalai.

Sebagian besar orang, khususnya para tenaga professional, bereaksi negatif terhadap
penggunaan pengendalian tindakan. Kajian pratindakan dapat membuat frustasi jika
karyawan yang ditinjau tidak menganggap tinjauan tersebut memiliki tujuan yang
bermanfaat. Pengendalian tindakan juga dapat mengganggu karyawan golongan bawah.
Tidak mengherankan, hasilnya adalah tenaga kerja yang kehilangan motivasi dan marah,serta
tingginya tingkat penghianatan.

Anda mungkin juga menyukai