Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

“Biaya Sistem Pengendalian”

Dosen Pengampuh : Dr.Irwansyah, S.E., M.Si.Ak.,CA


KELOMPOK 8:

M. TAUPIKURACHMAN (C1C019049)
TRIA PRATIWI (C1C019065)
FIRA MUTIARA NISA (C1C019073)

UNIVERSITAS BENGKULU
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT karena atas limpahan
Rahmatnya kami bias menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini kami susun
untuk memenuhi tugas Sistem Pengendalian Manajemen yang diberikan oleh Bapak Dr.
Irwansyah, S.E., M.Si.Ak.,CA. Terima kasih untuk semua pihak yang terlibat dalam proses
penyusunan makalah ini, baik secara langsung maupun tidak, yang mendukung secara moril
maupun materil. Besar harapan kami makalah ini akan bermanfaat dan membantu teman-
teman mahasiswa maupun masyarakan umum dalam memahami tetang Ketatnya system
Pengendalian.

Bengkulu, 19 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1

1.3 Tujuan Penulisan ......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................... 3

2.1 Biaya Langsung ........................................................................................................... 3

2.2 Biaya Tidak Langsung ................................................................................................ 3

2.2.1 Perubahan Perilaku .............................................................................................. 3

2.2.2 Gamesmanship ..................................................................................................... 5

2.2.3 Perilaku Negatif ................................................................................................... 7

BAB III PENUTUP ............................................................................................................... 9

3.1 Kesimpulan.................................................................................................................. 9

3.2 Saran ............................................................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan dunia usaha semakin berkembang pesat, dengan teknologi
yang semakin canggih sudah banyak digunakan untuk mendukung semua kegiatan
perusahaan untuk tercapainya tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Dalam usaha
untuk mencapai tujuannya, maka setiap perusahaan akan berusahaa untuk
meningkatkan efektivitas maupun efisiensi kerja. Untuk mengkoordinasikan kegiatan
perusahaan dalam mencapai tujuan, maka perusahaan akan mempersiapkan strategi-
strategi sebagai arahan didalam mencapai tujuan. Untuk memastikan bahwa
perusahaan melaksanakan strateginya secara efektif dan efisien, manajemen
melakukan suatu proses yang disebut dengan pengendalian. Salah satu bentuk
pengendalian adalah dengan memperthatikan masalah operasional, setiap organisasi
memerlukan biaya. Biaya yang dikelola dengan baik akan memberikan dampak yang
baik pada organisasi atau perusahaan.
Biaya dalam akuntansi adalah pengorbanan yang dilakukan untuk
mendapatkan barang atau jasa yang diukur dalam kas, aktiva yang ditransfer, jasa
yang diberikan, dan lain-lain. Sistem Pengendalian Manajemen (SPM) memberikan
manfaat pokok, yaitu profitabilitas yang lebih tinggi sehingga karyawan akan
mencapai tujuan perusahaan. Manajer terkadang bersedia menggunakan biaya
langsung out-of-pocket untuk memperoleh manfaat ini. Namun, manajer juga harus
memperhatikan beberapa hal lain, biaya tidak langsung yang terkadang lebih besar
dari biaya langsung. Beberapa biaya tidak langsung yang berasal dari efek negative
yang melekat pada penggunaan tipe pengendalian yang spesifik. Biaya tidak langsung
yang lain disebabkan oleh buruknya desain SPM atau oleh implementasi tipe
pengendalian yang salah pada situasi tertentu. Untuk membuat penilaian biaya
keuntungan, manajer harus memahami efek samping, penyebab, dan konsekuensinya
(biaya).

1.2 Rumusan Masalah


Adapun Rumusan masalah yang dapat diambil ari latar belakang diatas adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana biaya langsung system pengendalian ?
2. Bagaiamana biaya tidak langsung system pengendalian ?

1
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan Penulisan Tujuan penulisan makalah ini sesuai dari rumusan masalah
yang telah disampaikan, yaitu:
1. Untuk menjelaskan biaya langsung system pengendalian.
2. Untuk menjelaskan biaya tidak langsung system pengendalian.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Biaya Langsung


Biaya langsung SPM mencakup seluruh biaya out-of-pocket, biaya moneter
yang dibutuhkan untuk mendesain dan mengimplementasikan SPM, seperti biaya
pembayaran bonus tunai (berasal dari kompensasi insentif untuk pengendalian hasil)
atau biaya pemeliharaan staf audit internal (dibutuhkan untuk memastikan kesesuaian
dengan keputusan pengendalian tindakan). Beberapa organisasi terkadang tidak
menyadarinya atau tidak bersusah payah untuk menghitung secara akurat ukuran
semua biaya tetap.

2.2 Biaya Tidak Langsung


Biaya tidak langsung dapat dikurangi oleh biaya langsung pengendalian yang
disebabkan oleh sejumlah efek samping yang merugikan, termasuk perubahan
perilaku, gamesmanship, penundaan pekerjaan, dan perilaku negative

2.2.1 Perubahan Perilaku


Perubahan perilaku dapat menyebabkan biaya tidak langsung yang
signifikan pada suatu organisasi. Hal ini terjadi ketika SPM membuat, dan
sebenarnya mendorong, perilaku yang tidak konsisten dengan tujuan
organisasi.

2.2.1.1 Perubahan perilaku dan pengendalian hasil


Dalam sistem pengendalian hasil, perubahan perilaku terjadi
ketika suatu organisasi menetapkan perangkat pengukuran hasil yang
tidak sesuai dengan tujuan organisasi yang sesungguhnya. Contohnya
ketika perusahaan pialang memberikan imbalan kepada pialang mereka
dengan komisi perdagangan klien, beberapa pialang merespon dengan
memutar rekening, melakukan lebih banyak transaksi daripada bunga
konsumen, dan hal ini akan beresiko pada ketidakpuasan dan perginya
klien. Biasanya, ketidak sesuian muncul karena organisasi terfokus
pada hasil yang mudah diukur yang menyebabkan mereka
mendapatkan semua hasil yang diinginkan secara tidak lengkap.
Karyawan akan dipaksa untuk berkonsetrasi pada hasil yang

3
disebabkan oleh sistem pengendalian tersebut dan menolah hasil lain
yang dibutuhkan tetapi tidak dapat diukur.
Pengendalian hasil hampir selalu tidak lengkap. Penyebab
utama ketidaklengkap-an dalam sistem pengendalian hasil adalah
kecenderungan untuk lebih mengkon-sentrasikan pada area hasil yang
konkret dan mudah diukur daripada yang tak ter-lihat dan sulit diukur,
selain pentingnya bagi keberhasilan perusahaan. Satu solusi untuk
permasalahan perubahan yang disebabkan oleh pengendalian

2.2.1.2 Perubahan perilaku dan pengendalian tindakan


Perubahan perilaku juga dapat disertai pengedalian tindakan.
Perubahan yang berhubungan dengan pengendalian tindakan terkadang
merujuk sebagai means-ends inversion, yang berarti bahwa karyawan
memerhatikan apa yang mereka lakukan (means), tetapi mengabaikan
apa yang akan mereka capai (end). Terkadang perubahan yang
berhubungan dengan pengendalian tindakan terjadi hanya karena
tindakan yang ditetapkan tidak sesuai. Beberapa pengendalian
tindakan menyebabkan perubahan perilaku karena mereka
menunjukkan perilaku mengalah, tetapi kaku dan tidak adaptif.
Pengendalian tindakan dan birokratisasi akan menjadi baik pada
lingkungan yang stabil dengan pengetahuan yang sangat terpusat
mengenai tindakan apa yang diharapkan karena mereka membantu
membentuk rutinitas kerja yang selalu tertib, dapat diandalkan, dan
efisien. Namun, dalam lingkungan yang berubah-ubah mereka
mungkin menghindari perubahan penting yang diperlukan untuk tetap
kompetitif

2.2.1.3 Perubahan perilaku dan pengendalian personal/kultural


Perubahan perilaku dapat muncul dari perekrutan karyawan
yang salah atau daari pelatihan yang tidak mencukupi. Budaya yang
kuat juga dapat menyebabkan perubahan ketika norma perilaku yang
digunakan oleh kelompok untuk mengarah-kan perilaku para
anggotanya, atau pengukuran yang digunakan untuk memberi-kan
imbalan kelompok, tidak sesuai dengan yang diinginkan perusahaan.
Ketika pengendalian personel/cultural diimplementasikan dengan cara

4
yang salah, mereka akan dinilai tidak efektif dan mendorong perilaku
yang tidak diinginkan.

2.2.2 Gamesmanship
Gamesmanship digunakan untuk menunjukkan tindakan oleh karyawan
untuk meningkatkan indikator kinerja mereka tanpa menghasilkan pengaruh
ekonomi yang positif terhadap perusahaan

2.2.2.1 Menciptakan sumber daya slack


Slack mencakup konsumsi sumber daya perusahaan oleh
pekerja yang melebihi apa yang dibutuhkan yaitu konsumsi sumber
daya oleh karyawan yang tidak dapat dibenarkan begitu saja dalam hal
kontribusinya terhadap tinjauan tujuan perusahaan. Kecenderungan
untuk menciptakan slack terkadang terjadi ketika pengendalian hasil
yang ketat sedang digunakan, ketika karyawan yang sebagian besar
pada bagian manajemen dievaluasi apakah mereka mencapai target
anggaran atau tidak. Satu cara manajer untuk mempertahankan
pengendalian hasil agar tidak merugikan mereka adalah dengan
menyepakati target yang dapat dicapai, yaitu target yang sengaja
direndahkan dibandingkan dengan perkiraan terbaik mereka untuk
masa yang akan datang. Hal ini disebut dengan budget slack; slack
yang melindungi manajer dari kemungkinan yang tidak terduga dan
meningkatkan kemungkinan terpenuhi target anggaran, sehingga
meningkatkan kemungkinan akan menerima evaluasi yang baik dan
imbalan yang berhubungan dengan kinerja, Sisi positif, slack dapat
mengurangi tegang dan tertekannya manajer, menaikkan semangat
perusahaan untuk berubah, dan menyediakan sumber daya yang dapat
digunakan untuk inovasi. Sisi negatifnya, slack menguburkan kinerja
pokok yang benar, sehingga mengubah keputusan berdasarkan
informasi yang kurang jelas.

2.2.2.2 Manipulasi data


Memanipulasi data menimbulkan indikator pengendalian.
Manipulasi data terdiri atas dua bentuk dasar yaitu pemalsuan dan
manajemen data. Pemalsuan melibat-kan pelaporan data yang salah,

5
dalam artian bahwa data diubah. Manajemen data melibatkan beberapa
tindakan yang diambil untuk mengubah hasil laporan. Manajemen data
dapat dihasilkan baik melalui cara akuntansi maupun cara operasional.
Individu yang terlibat dalam akuntansi manajemen data meliibatkan
intervensi dalam proses pengukuran. Individu yang terlibat dalam
metode akuntansi manajemen data terkadang menyalahi kaidah
akuntansi, tetapi sering kali mereka menggunakan fleksibilitas baik
yang ada dalam pemilihan metode akuntansi atau penerapan metode
tersebut, atau keduanya, untuk yang sering disebut mengelola
pendapatan. Metode operasiobal manajemen data melibatkan
perubahan keputusan pelaksanaan.
Untuk mendorong pendapatan pada periode ini, katakana
manajer dapat berusaha menunda waktu pengeluaran kebijakan
dan/atau berusaha meningkat-kan penjualan. Metode ini memengaruhi
ukuran dan/atau waktu arus kas maupun laporan pendapatan.
Manipulasi adalah masalah serius. Jika data dimanipulasi, tidak
memungkinkan untuk menentukan apakah perusahaan, entitas, atau
karyawan telah bekerja dengan baik. Pengaruh manipulasi juga dapat
melebihi SPM karena manipulasi me-mengaruhi ketepatan sistem
informasi perusahaan. Dalam hal ini, kemampuan manajemen untuk
membuat keputusan yang tepat dan berdasarkan fakta akan terancam.
Oleh karena itu, walaupun berbagai macam metode manipulasi data itu
legal, harganya bisa mahal, karena dalam jangka panjang merugikan
perusaha-an. Namun, beberapa skema manipulasi data melibatkan
penipuan. Krisis keuangan sekarang telah mendorong para pengawas
lebh jauh ke arah meningkatkan penyelidikan terhadap dugaan
penyimpangan. Sebagian besar reformasi peraturan dan legislative
difokuskan pada peran dan tanggung jawab manajemen dan dewan
direksi dalam pelaporan keuangan, serta peran dan tang-gung jawab
dari auditor independen dlaam melakukan audit laporan keuangan
mereka

6
2.2.2.3 Penundaan pekerjaan
Penundaan yang disebabkan pengendalian mungkin lebih besar,
seperti yang timbul dari persetujuan yang membutuhkan beberapa
tanda tangan manajer dari berbagai tingkatan dalam jenjang jabatan
atau dari memo yang tak berujung melalui beberapa tingkatan jabatan
sebelum sesuatunya jelas. Dalam kondisi seperti ini, persetujuan yang
dibutuhkan terkadang menghambat pelaksanaan, sehingga
menghambat pasar serta respon konsumen juga Jelasnya, ketika
tindakan cepat merupakan hal yang penting, seperti pada beberapa
pasar yang bersaing ketat, penundaan keputusan bisa jadi cukup
merugikan. Penundaan pekerjaan yang disebabkan pengendalian
bukanlah permasa-lahan yang berdiri sendiri; penundaan tersebut dapat
menyebabkan reaksi manajerial yang mungkin merugikan, seperti
gameplaying, atau reaksi yang merusak perilaku yang harus diperiksa
oleh pengendalian.

2.2.3 Perilaku Negatif


Ketika serangkaian pengendalian yang digunakan, pengendalian
tersebut terkadang menyebabkan efek negative terhadap perilaku, termasuk
ketegangan pekerjaan, konflik, frustrasi dan perlawanan. Perilaku negative
mungkin disebabkan oleh banyak faktor: kondisi ekonomi, struktur organisasi
dan proses administrasi, baik secara terpisah maupun gabungan faktor-faktor
tersebut. Selain itu, tipe karyawan yang berbeda akan terpengaruh oleh
faktorfaktor tersebut secara berbeda pula.

2.2.3.1 Perilaku negative yang disebabkan oleh pengendalian hasil


Pengendalian hasil dapat menyebabkan perilaku negative.
Salah satu penyebab negative muncul dari kurangnya komitmen
karyawan terhadap target kinerja yang ditetapkan dalam sistem
pengendalian hasil. Komitmen yang terkadang rendah disebabkan oleh
target yang terlalu sulit. Perilaku negatif mungkin juga berasal dari
permasalahan dalam sistem pengukuran. Mendengar manajer yang
mengeluh bahwa evaluasi kinerja mereka tidak adil karena mereka
memegang tanggung jawab untuk sesuatu yang tidak mereka
kendalikan itu sudah biasa.

7
Penyebab lain perilaku negative mungkin dikaitkan dengan
imbalan yang berhubungan dengan SPM. Imbalan yang diterima tidak
adil dan mungkin banyaknya bentuk hukuman, cenderung
menimbulkan perilaku negative. Bahkan penentuan target dan proses
evaluasi sendiri bisa menimbulkan perilaku negative, khususnya ketika
diterapkan pada gaya kepemimpinan yang tidak sensitif dan tidak
mendukung. Namun yang lebih mengkhawatirkan adalah kerusakan
sistem yang dapat menyebabkan sikap negative pada karyawan yang
kinerjanya bagus.

2.2.3.2 Perilaku Negatif yang ditimbulkandari pengendalian tindakan


Sebagian besar orang, khususnya para tenaga professional,
bereaksi negative terhadap penggunaan pengendalian tindakan. Kajian
pratindakan dapat mem-buat frustasi jika karyawan yang ditinjau tidak
menganggap tinjauan tersebut memiliki tujuan yang bermanfaat.
Pengendalian tindakan juga dapat mengganggu karyawan golongan
bawah. Tidak mengherankan, hasilnya adalah tenaga kerja yang
kehilangan motivasi dan marah, serta tingginya tingkat penghianatan

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Penerapan seluruh pengendalian pada hakikatnya mengharuskan perusahaan
untuk mengadakan beberapa biaya langsung dalam bentuk tunai. Namun, terkadang
biaya langsung diperkecil oleh biaya tidak langsung yang disebabkan oleh sejumlah
efek sampingyang merugikan. Kita dapat membuat 4 pengamatan umum mengenai
adanya efek samping ini. Pertama,seperti yang terangkum pada tabel 5.1, efek
samping yang merugikan tidak khas pada suatu bentuk pengendalian. Namun, risiko
dari efek samping nampaknya menjadi mengecil dengan adanya pengendalian
personal.Kedua, beberapa tipe pengendalian memiliki efek samping negatif yang
sebagian besar tidak dapat dihindari.
Orang merasa kesulitan, atau bahkan tidak mungkin menikmati serangkaian
prosedur yang ketat(akuntabilitas tindakan) dalam jangka panjang, meskipun perilaku
negatif mungkin dapat diminimalkan jika alasannya dikomunikasikan dengan baik
dan apabila masih dalam daftar minimum. Ketiga, kemungkinan parahnya efak
samping yang merugikan semakin membesar ketika terdapat kegagalan untuk
memuaskan satu atau lebih dari kriteria desain yang diinginkan atau ketidaksesuaian
antara pilihan jenis pengendalian dan situasinya. Keempat, ketika pengendalian tidak
didesain dengan sempurna atau ketika pengendalian tersebut tidak digunakan secara
tepat,semakin ketat penerapan pengendalian, semakin besar kemungkinan dan
keparahan efek samping yang merugikan. Yang membuat sulit dalam menghadapi
efek samping ini adalah tidak selalu ada hubungan langsung yang sederhana antara
tipepengendalian dan pengaruhnya.Selain itu, adanya efek samping seringkali sulit
terdeteksi.

3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu dalam
memahami materi mengenai Biaya Sistem Pengendalian. Begitu banyak manfaat
yang bisa kita ambil ketika kita membaca dan menghayati setiap kata demi
kata yang dapat memperbaharui ataupun menambah wawasan kita mengenai
“Biaya Sistem Pengendalian” yang dapat kita gunakan untuk perkuliahan kita di
matakuliah Sistem Pengendalian Manajemen

9
DAFTAR PUSTAKA
Merchant, K. A., & Stede, W. A. (2014). Sistem Pengendalian Manajemen: Pengukuran
kinerja, evaluasi, dan intensif. Jakarta: Salemba Empat.

10

Anda mungkin juga menyukai