Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,
Alhamdulillah saya panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan segala rahmat taufik dan hidayahNya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
modul ini.Modul ini disusun untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran yang mana sangat
diperlukan demi kelancaran dan pemahaman yang baik terhadap materi yang diberikan. Teknik
penyajian dalam Modul ini mengikuti rencana pembelajaran semester yang telah disusun oleh
prodi akuntansi Universitas Islam Riau. Pembahasan modul ini dimulai dengan penjelasan
mengenai materi yang akan disampaikan serta disertai dengan soal-soal yang saling berkaitan
untuk lebih memahami terhadap materi yang Disampaikan Penyusun menyadari bahwa di dalam
pembuatan modul ini masih banyak kekurangan untuk itu penyusun sangat membuka saran dan
kritik yang sifatnya membangun mudah-mudahan modul ini memberi manfaat.

Pekanbaru, Desember 2023

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................ii
1.1 PENGERTIAN AKUNTANSI MANAJERIAL....................................................................................1
1.2 KEBUTUHAN AKAN INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN...............................................1
1.3 MEMBEDAKAN AKUNTANSI MANAJEMEN DAN AKUNTANSI KEUANGAN.......................2
1.4 FOKUS AKUNTANSI MANAJEMEN SAAT INI................................................................................3
1.5 PERANAN AKUNTANSI MANAJEMEN DALAM ORGANISASI..................................................6
1.6 PERILAKU ETIS BAGI MANAJER DAN AKUNTANSI MANAJERIAL......................................6
1.7 JENIS SERTIFIKASI BAGI PROFESI AKUNTAN MANAJERIAL...............................................7

ii
BAB I

PENGENALAN AKUNTANSI MANAJEMEN

1.1 PENGERTIAN AKUNTANSI MANAJERIAL


Akuntansi manajerial merupakan penyediaan informasi akuntansi bagi pengguna internal di
perusahaan. Pihak internal perusahaan terdiri dari manajer,karyawan, desain grafis, supervisor
maupun direktur. Hal ini menunjukkan bahwa informasi yang disediakan berguna untuk semua
perusahaan baik itu perusahaan manufaktur, perusahaan dagang dan perusahaan jasa maupun
nirlaba. Akuntansi manajerial mempunyai tiga tujuan umum berikut:
1. Menyediakan informasi untuk perhitungan biaya jasa produk atau objek lainnya yang
ditentukan oleh manajemen.
2. Menyediakan informasi perencanaan, pengendalian pengevaluasian dan perbaikan
berkelanjutan.
3. Menyediakan informasi untuk pengambilan Keputusan.
Dengan tujuan tersebut maka diharapkan dapat meningkatkan kemampuan manajerial
dalam memahami konsep dasar serta mengetahui cara menggunakan informasi akuntansi
manajerial tersebut bagi perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan.
Ilustrasi bagi tujuan Nomor 2 dimana manager eksekutif dan pekerja Membutuhkan
sebuah informasi yang bisa Mengidentifikasi berbagai masalah, setelah masalah diketahui
maka diidentifikasi cara serta menemukan solusi yang tepat untuk diambil. Contoh Manajer
pabrik berusaha untuk mengurangi waktu produksi pabrik maka setelah mengetahui
permasalahan tersebut solusi yang tepat untuk mengatasinya yaitu bisa dengan melakukan
pembuatan cetakan yang akan di otomatisasi.
Informasi akuntansi manajerial ini sangat luas sehingga tidak diterbitkan kepada pihak luar
perusahaan atau dengan kata lain informasi ini hanya dikonsumsi oleh pihak internal yang
ada di dalam perusahaan.Informasi ini biasanya disajikan dalam bentuk laporan yang dibuat
secara sukarela oleh perusahaan seperti laporan keberlanjutan perusahaan, laporan tanggung
jawab sosial atau laporan kewarganegaraan.

1.2 KEBUTUHAN AKAN INFORMASI AKUNTANSI


MANAJEMEN
Aktivitas-aktivitas perencanaan pengendalian dan pengambilan keputusan yang
merupakan suatu proses manajemen dimana untuk melihat fungsi-fungsi yang
dilaksanakan oleh manajer dan pekerja yang diberdayakan, diantaranya:

Perencanaan
Perencanaan merupakan aktivitas manajerial yang merupakan formulasi terperinci
dari kegiatan untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu.Perencanaan memerlukan

1
penetapan sasaran dan pengidentifikasian metode-metode untuk mencapai sasaran
tersebut. Contoh Perusahaan berkeinginan untuk meningkatkan profitabilitas
perusahaan dengan meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan secara
keseluruhan. Kualitas produk dapat dilakukan dengan mengevaluasi pemasok yang
mampu dan mau menyediakan komponen-komponen yang terbaik. Metode baru
tersebut harus di spesifikasi dan diperinci lebih jelas sehingga rencana tersebut
dapat dibuat.
Pengendalian
Rencana yang telah dibuat perlu dilakukan pengawasan oleh manajer dan
pekerja untuk memastikan bahwa rencana tersebut berjalan sesuai sama yang
diharapkan. Aktivitas manajerial untuk mengatasi penerapan rencana dan
melakukan perbaikan yang diperlukan hal tersebutlah yang dikatakan sebagai
pengendalian (controlling). Pengendalian dapat dilakukan dengan membandingkan
kinerja baik yang sebelum maupun yang sesudah selain itu juga dapat digunakan.,
selain itu sebagai evaluasi atau perbaikan langkah-langkah yang diambil dalam
menerapkan suatu rencana. Bentuk informasi yang digunakan baik itu informasi
keuangan maupun informasi non keuangan. Contoh yaitu seperti desain ulang suatu
produk yang dapat menghemat keuangan.
Pengambilan keputusan
Aktivitas manajerial memilih diantara berbagai alternatif disebut dengan
pengembalian keputusan. Aktivitas ini berkaitan erat dengan perencanaan dan
pengendalian manajer tidak dapat membuat rencana tanpa pengambilan
keputusan.Peran utama dari akuntansi manajerial yaitu menyediakan informasi
yang memudahkan proses pengambilan keputusan contoh banyaknya penawaran
yang layak yang bisa diberikan tetapi kita harus memilih 1 dan hanya 1 penawaran
untuk disampaikan kepada pelanggan yang prospektif.

1.3 MEMBEDAKAN AKUNTANSI MANAJEMEN DAN


AKUNTANSI KEUANGAN

Sistem informasi akuntansi pada suatu organisasi memiliki 2 subsistem utama yaitu
sistem akuntansi manajemen dan sistem akuntansi keuangan. Kedua sistem ini memiliki
perbedaan baik dari tujuan sifat masukan dan jenis proses yang digunakan untuk
mengubah masukan menjadi keluaran. Seperti hal yang kita ketahui bahwa sistem
informasi akuntansi keuangan yang fokus untuk menyediakan informasi bagi pihak
eksternal menggunakan kegiatan ekonomi sebagai masukan serta proses yang memenuhi
aturan dan konvensi tertentu. Securities and Exchange Commission (SEC), Financial
Accounting Standards Board (FASB) dan perusahaan publik merupakan badan yang
mendefinisikan mengenai sifat masukkan aturan dan konveksi di dalam informasi
akuntansi keuangan. Tujuan umumnya dalam penyusunan laporan eksternal atau laporan
keuangan bagi investor, kreditor, lembaga pemerintah dan pengguna eksternal lainnya
yang mana hal itu digunakan sebagai Pengambilan keputusan investasi, evaluasi aktivitas,

2
pemonitoran dan ketentuan peraturan. Sedangkan sistem akuntansi manajemen
menghasilkan informasi untuk pengguna internal seperti manajer eksekutif dan pekerja
maka disebut sebagai akuntansi internal. Manajerial mengidentifikasi mengumpulkan
mengukur mengklasifikasikan dan melaporkan informasi yang bermanfaat bagi pengguna
internal dalam merencanakan mengendalikan dan pengambilan keputusan. Beberapa
perbedaan penting diringkas pada tampilan berikut:
Akuntansi Keuangan Akuntansi Manajemen
 Fokus Internal  Fokus internal
 Harus mengikuti aturan yang ada  Tidak ada aturan yang mengikat
 Informasi keuangan bersifat  Informasi keuangan dan non
objektif keuangan
 Orientasi historis  Penekanan pada masa depan
 Informasi tentang Perusahaan  Evaluasi dan keputusan internal
secara keseluruhan berdasarkan informasi yang
terperinci
 Lebih mandiri  Lebih luas,berbagai disiplin ilmu

1.4 FOKUS AKUNTANSI MANAJEMEN SAAT INI


Perubahan lingkungan bisnis yang berubah secara cepat beberapa dekade terakhir
seperti kemajuan dalam teknologi internet membuka pasar di seluruh dunia meningkatkan
tekanan persaingan.Akibatnya pengembangan praktek-praktek akuntansi manajemen yang
inovatif dan relevan sangat diperlukan. Selain itu fokus sistem akuntansi manajerial telah
diperluas agar memungkinkan para manajer melayani kebutuhan pelanggan dengan lebih
baik dan mengelola rantai nilai (value chain) perusahaan.
Activity Based management
Kebutuhan akan informasi akuntansi manajemen yang akurat daI relevan maka
dikembangkanlah manajemen berdasarkan aktivitas. Manajemen berdasarkan aktivitas
adalah suatu pendekatan yang terintegrasi di seluruh sistem yang memfokuskan perhatian
manajemen pada berbagai aktivitas yang bertujuan meningkatkan nilai bagi pelanggan dan
laba yang dihasilkan. Manajemen berdasarkan Aktivitas ini juga menekankan perhitungan
biaya berdasarkan aktivitas (activity based costing-ABC) dan analisis nilai proses.
Bagaimana perhitungan biaya berdasarkan Aktivitas ini dapat meningkatkan keakuratan
pengalokasian dana yaitu pertama, dengan menelusuri biaya berbagai aktivitas,setelahnya
produk atau pelanggan yang menggunakan berbagai aktivitas tersebut analisis nilai proses
menekankan pada analisis aktivitas yaitu mencoba untuk menerapkan mengapa aktivitas
dilakukan dan seberapa banyak aktivitas dilakukan tentunya ini bertujuan untuk
menemukan cara dalam melakukan aktivitas yang diperlukan secara lebih efisien dan
menghapus aktivitas yang tidak memberikan nilai bagi pelanggan.
Orientasi pada pelanggan
Nilai bagi pelanggan adalah Fokus utama Karena Perusahaan dapat menciptakan
keunggulan bersaing dengan menciptakan nilai yang lebih baik bagi pelanggan dengan
biaya yang sama atau lebih rendah daripada pesaing atau menciptakan nilai yang sama

3
dengan biaya lebih rendah daripada pesaingnya. Perhitungan nilai bagi pelanggan yaitu
selisih antara apa yang pelanggan terima (realisasi bagi pelanggan) dengan apa yang
pelanggan serahkan (pengorbanan pelanggan ). Apa yang diterima pelanggan merupakan
produk total yang artinya merupakan seluruh manfaat baik itu berwujud maupun tidak
berwujud yang diterima Pelanggan dari produk yang dibeli. Seperti fitur umum dan khusus
kualitas petunjuk penggunaan reputasi merek dagang dan faktor lain yang dianggap
penting oleh pelanggan. Sedangkan yang dimaksud dengan pengorbanan pelanggan
meliputi biaya pembelian produk waktu dan usaha yang dikeluarkan untuk mendapatkan
dan mempelajari cara penggunaan produk serta biaya pasca pembelian. Meningkatkan
nilai bagi pelanggan artinya meningkatkan realisasi bagi pelanggan dan menurunkan
pengorbanannya pelanggan atau keduanya.
Posisi strategis
Pemilihan berbagai strategi secara bijaksana dapat menciptakan keunggulan
bersaing yang berkelanjutan. Perusahaan umumnya memilih suatu posisi strategis yang
sesuai dengan satu atau dua strategi umum terdiri dari kepemimpinan biaya (Cost
Leadership) dan produk Superior melalui diferensiasi. Tujuan Strategi kepemimpinan
biaya adalah memberikan nilai yang sama atau lebih bagi pelanggan dengan biaya yang
lebih rendah dari pesaingnya.Di pihak lain strategi diferensiasi berusaha untuk
meningkatkan nilai bagi pelanggan dengan meningkatkan realisasi. Dalam arti lain yaitu
menyediakan sesuatu yang pelanggan tidak disediakan oleh pesaing untuk menciptakan
keunggulan bersaing
Rantai nilai
Rantai nilai internal (aktivitas yang dibutuhkan untuk mendesain mengembangkan
memproduksi memasarkan serta mengirimkan produk dan jasa kepada pelanggan.
Contohnya pengiriman suatu produk atau jasa, Maka nilai yang didapat bagi pelanggan
yaitu dengan meningkatkan kecepa pengiriman dan respon. Rantai nilai adalah
sekumpulan aktivitas yang diperlukan untuk merancang mengembangkan memproduksi
memasarkan dan mengirimkan produk atau jasa juga menyediakan layanan dukungan bagi
pelanggan. Sistem akuntansi manajerial harus menelusuri informasi mengenai berbagai
kegiatan yang terdapat dalam Rantai nilai. Contohnya dalam meneliti biaya pengembangan
dan produksi iPhone, jumlah uang yang ingin dikeluarkan oleh pelanggan pot
meluncurkan versi terbaru kemudian nilai pelanggan dapat juga ditingkatkan dengan
memperbaiki kecepatan pengiriman dan kemampuan menanggapi karena banyak
pelanggan percaya bahwa pengiriman yang terlambat adalah pengiriman yang ditolak.
Tabel berikut menunjukkan mengenai ilustrasi tentang Rantai nilai.

4
Perspektif lintas fungsional
Dalam mengelola Rantai nilai akuntan manajerial harus memahami dan mengukur
banyak fungsi bisnis. Diantaranya dapat kita ketahui Mengapa berusaha menghubungkan
antara akuntansi manajerial pemasaran,manajemen, teknik, keuangan dan bisnis lainnya
ketika pendekatan. Rantai nilai digunakan dan nilai pelanggan diutamakan kita melihat
bahwa semua disiplin ilmu tersebut saling terkait. Mengapa berusaha menghubungkan
akuntansi manajerial dengan pemasaran Manajemen Teknik keuangan dan fungsi lainnya
Ketika pendekatan Rantai nilai digunakan dan nilai pelanggan diutamakan kita melihat
bahwa semua disiplin ilmu tersebut saling terkait contoh pegawai penjualan dapat
menawarkan potongan harga yang besar pada akhir tahun untuk memenuhi target
penjualannya. Jika pelanggan membeli produk dengan jumlah lebih banyak, pabrik milik
perusahaan harus beroperasi dalam 2 shift sehingga memunculkan adalah upah lembur,
untuk memenuhi peningkatan permintaan yang terjadi secara tiba-tiba. Perspektif lintas
masih memungkinkan kita untuk melihat dalam sebuah gambaran besar - mengetahui
bahwa peningkatan pendapatan menyebabkan biaya produksi yang lebih tinggi. Cara
pandang yang lebih tersebut membuat manajer dapat meningkatkan kualitas, mengurangi
waktu yang diperlukan untuk melayani pelanggan baik internal maupun eksternal dan
mengidentifikasi efisiensi.
Total quality management (TQM)
Perbaikan berkelanjutan (continious improvement) adalah pencarian secara
berkelanjutan mengenai cara-cara untuk meningkatkan aktivitas efisiensi dan produktivitas
secara keseluruhan melalui pengurangan pemborosan peningkatan kualitas dan
pengelolaan biaya. Filosofi dari TQM yaitu berusaha menghasilkan Dan menciptakan
lingkungan yang memungkinkan para pekerja dapat menghasilkan produk yang sempurna
telah menggantikan sikap kualitas yang dapat diterima pada masa lalu. Contohnya,
menanggapi meningkatnya keluhan pelanggan terkait proses perbaikan komputer
laptopnya, Toshiba bekerjasama dengan UPS (United Parcel Service). UPS akan
mengambil laptop yang rusak, Toshiba memperbaiki nya, dan UPS yang mengembalikan

5
laptop yang sudah diperbaiki tersebut ke pelanggan. Agar kerjasama tersebut berjalan
dengan efektif, baik Toshiba maupun UPS memerlukan informasi akuntansi manajerial
yang relevan terkait biaya dari kualitas yang buruk dan usaha untuk meningkatkan kualitas
pada masa depan.

1.5 PERANAN AKUNTANSI MANAJEMEN DALAM


ORGANISASI
Peranan akuntan manajerial dalam suatu organisasi merupakan salah satu peran
pendukung. Akuntansi manajerial akan membantu pihak pihak yang bertanggung jawab
dalam melaksanakan tujuan dasar organisasi. Posisi lini (line position)merupakan posisi
yang bertanggung jawab langsung pada tujuan dasar organisasi sedangkan posisi staff
(staff position) sifatnya mendukung atau dengan kata lain yaitu tidak bertanggung jawab
secara langsung terhadap tujuan dasar organisasi. Sebagai contoh Anggaplah misi utama
suatu organisasi adalah untuk memproduksi dan menjual printer laser. Posisi Lini akan
ditempati oleh wakil direktur bidang manufaktur dan pemasaran manajer pabrik serta
perakit sedangkan wakil direktur bidang keuangan dan sumber daya manusia akuntansi
biaya serta manajer pembelian termasuk posisi staff.
Meskipun akuntans manajemen atau manajer akuntansi mempunyai pengaruh yang
besar dalam organisasi Mereka tidak memiliki kewenangan terhadap manajer-manajer di
bagian produksi manajer dalam posisi Lini adalah manajer yang menetapkan kebijakan
dan membuat keputusan yang mempengaruhi organisasi. Walaupun demikian akuntansi
manajerial dapat memiliki masukan yang signifikan ke dalam kebijakan dan Keputusan
tersebut.
Begitu pentingnya peranan yang dimainkan oleh akuntansi manajerial di dalam
suatu operasi organisasi akuntan manajemen sering dianggap sebagai anggota tim
manajemen puncak dan didorong untuk berpartisipasi dalam aktivitas perencanaan
pengendalian dan pengambilan keputusan. Tanggung jawab controller mencakup atas
kebutuhan akuntansi internal dan eksternal pada perusahaan yang lebih besar tanggung
jawab tersebut meliputi tanggung jawab langsung terhadap audit internal akuntansi biaya
akuntansi keuangan sistem akuntansi dan Pengendalian internal maupun pajak. Akan tetapi
untuk perusahaan yang jauh lebih besar lagi peranan controller ini terpisah dari
Departemen Treasury. Treasurer bertanggung jawab terhadap fungsi keuangan lebih
detailnya yaitu untuk mencari dana mengelola kas mengelola investasi dan Treasurer juga
bertanggung jawab atas pemberian kredit, penagihan dan asuransi.
Dimanapun posisi yang dipegang oleh akuntansi manajerial mereka harus
mendukung manajemen di semua tahap pengambilan Keputusan sebagai seorang yang ahli
di bidang akuntansi akuntansi manajerial harus cerdas memiliki persiapan yang baik
memperhatikan perkembangan baru dan memahami kebiasaan dan praktik di semua
negara tempat Perusahaan beroperasi. Akuntan manajemen juga diharapkan memiliki
pengetahuan mengenai ruang lingkup hukum perusahaan dan terutamanya mengenai
Sarbanes-Oxley Act of 2002.

6
1.6 PERILAKU ETIS BAGI MANAJER DAN AKUNTANSI
MANAJERIAL
Praktik akuntansi manajerial dikembangkan untuk membantu manajer dalam
memaksimalkan keuntungannya akan tetapi perlu diketahui juga tujuan memaksimalkan
keuntungan sebaiknya juga dibatasi oleh keharusan supaya Keuntungan yang diperoleh
melalui jalur yang legal dan beretika.
Perilaku etis ( Behavioral ethics )
Merupakan aktivitas pemilihan tindakan yang benar sesuai adil Meski pun orang
sering berbeda sudut pandang ketika memaknai arti dari etika akan tetapi tampaknya
terdapat prinsip umum yang menjadi landasan semua etika prinsip tersebut dinyatakan
berdasarkan keyakinan bahwa setiap anggota kelompok dikenai tanggung jawab yang
sama demi kebaikan anggota lainnya kesediaan untuk mengorbankan kepentingan
seseorang demi kebaikan kelompok yang merupakan inti dari tindakan etis. Berikut ini 10
nilai inti yang dimaksud dalam kutipan oleh James W. Brackner, menuliskan ‘ethics
Column” dalam Management Accounting (Akuntansi Manajemen):
1. Kejujuran
2. Integrasi
3. Pemenuhan Janji
4. Kesetiaan
5. Keadilan
6. Kepedulian terhadap sesama
7. Penghargaan kepada orang lain
8. Warga Negara yang bertanggung Jawab
9. Usaha Untuk mencapai Kesempurnaan
10. Akuntabilitas

Banyaknya skandal akuntansi yang cukup terkenal di mana memberikan bukti


tekanan yang dihadapi oleh manajer Puncak dan akuntan akuntan untuk menghasilkan
angka pendapatan bersih yang besar terutama dalam jangka pendek pada 2002 kongres
mengesahkan sarbanes-oxley act dengan harapan Untuk meminimal kecurangan
sekuritas di masa depan dan sandal kesalahan akuntansi seperti kasus yang berkaitan
dengan Enron, WorldCom, Adelphia dan HealthSouth.
Standar perilaku etis bagi Akuntan Manajerial Organisasi umumnya menetapkan
standar perilaku bagi manajer dan karyawan asosiasi-asosiasi profesional juga
menetapkan standar etika diantaranya yaitu American Institute Of Certified Public
Accountants (AICPA) adalah organisasi profesi nirlaba yang mewakili akuntan publik
bersertifikat (CPA) di Amerika Serikat, dan Institute Of Management Accounting
(IMA) adalah asosiasi global bagi para profesional keuangan dan menawarkan gelar
Certified Management Accountant (CMA) yang bergengsi telah menetapkan standar
etika bagi para akuntan profesional terikat dengan kode etik tersebut menekankan
pentingnya kompetensi kerahasiaan integritas dan kredibilitas atau objektivitas.

7
1.7 JENIS SERTIFIKASI BAGI PROFESI AKUNTAN
MANAJERIAL
Profesi akuntansi bertumpu pada sertifikasi untuk membantu mempromosikan perilaku
beretika juga memberikan bukti bahwa pemegang sertifikasi telah meraih tingkat
kompetensi profesional minimum provinsi akuntansi menawarkan tiga bentuk sertifikasi
utama untuk kepentingan dan manajerial:
1. Certificate In Manager Accounting (CMA) atau Sertifikat Akuntansi Manajer.
2. Certificate In Public Accounting (CPA) atau Sertifikat Akuntan Publik.
3. Certificate In Internal Auditing (CIA) atau Sertifikat Audit Internal.

8
SOAL KAJI ULANG

Pertanyaan
1. Apa yang dimaksud dengan akuntansi manajerial?

2. Apakah sistem akuntansi manajerial harus menyediakan baik informasi


keuangan maupun non keuangan? jelaskan ?

3. Jelaskan hubungan antara perencanaan umpan balik dan pengendalian

9
Soal 1:
JennaLestari merupakan controller Arben company telah menghadapi situasi berikut ini selama 2
minggu terakhir
a. Benny Kusuma pimpinan produksi berpikir apakah akan menjadi lebih efektif dari sisi
biaya membeli suku cadang yang setengah jadi atau membeli suku cadang dan kemudian
merakitnya di pabrik Arben
b. Direktur Utama Arben mengingatkan Jenna bahwa rapat umum pemegang saham akan
segera dilaksanakan. Direktur Utama kemudian memerintahkan Jenna untuk
mempersiapkan presentasi dalam Powerpoint yang memperlihatkan laporan laba rugi dan
laporan posisi keuangan tahun lalu.
c. Helen Wati, wakil Direktur Pemasaran telah memutuskan untuk memperluas kantor
penjualan pada tahun depan mengirimkan informasi sewa tahun depan dan informasi
penyusutan untuk keperluan penyusunan anggaran kepada Jenna
d. Asisten Jenna yaitu Miki menerima informasi dari Helen Wati tentang penyusutan
tersebut dan menambahkan ke beban penyusutan dan akumulasi penyusutan peralatan
kantor
e. Jenna membandingkan pengeluaran yang dianggarkan atas bahan baku yang digunakan
dalam produksi dengan pengeluaran bahan baku yang sebenarnya dalam kegiatan
produksi pengeluaran bahan baku jauh lebih tinggi dibandingkan dengan yang
dianggarkan. Jenna menyiapkan sebuah rapat untuk mendiskusikan hal tersebut dengan
Benny Kusuma sehingga Ben dapat menjelaskan tentang pengeluaran bahan baku
tersebut

Diminta:
Tentukan apakah setiap permintaan lebih berorientasi terhadap akuntansi manajerial atau
akuntansi keuangan

10
Lembar Jawaban

11
12

Anda mungkin juga menyukai