Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat serta Hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Akuntansi Manajemen yang berjudul
Makalah ini kami susun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi nilai Mata Kuliah
Akuntansi Manajemen pada salah satu Mata Kuliah Program Studi Akuntansi di UIN
Alauddin Makassar. Tak Luput makalah ini dapat terselesaikan berkat bantuan serta dorongan
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan serta masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu semua kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat Kami harapkan guna perbaikan selanjutnya. Kami berharap
kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin Ya Rabbal ‘Alamin.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................2
C. Tujuan Masalah................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................4
A. Kesimpulan....................................................................................................16
B. Saran...............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk mengoperasikan sebuah organisasi yang kompleks (besar dan rumit) dengan
efisien dan efektif, manajemen membutuhkan informasi terinci tentang operasi perusahaan.
Seperti berapa jumlah bahan yang harus disediakan, darimana bahan diperoleh, berapa
jumlah peralatan yang terpakai, berapa karyawan yang layak diperkerjakan dll.
Semua persoalan tersebut akan bisa diatasi oleh manajemen apabila manajemen
memperoleh informasi yang tepat untuk digunakan sebagai dasar kebijakannya. Artinya
manajemen harus memperoleh informasi tentang masukan dan keluaran operasi atau
perusahaan untuk dasar operasinya. Tanpa informasi tentang masukan dan keluaran, maka
tidak mungkin manajemen dapat mengambil keputusan dengan tepat.
Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan system informasi yang memadai. Yaitu system
System informasi yang berhubungan dengan masalah akuntansi atau keuangan merupakan
tugas dan tanggung jawab dari akuntan manajemen, dan system informasi yang berhubungan
Manajemen, 2002)
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
PEMBAHASAN
Dalam suatu perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh
manajemen, manajer membutuhkan informasi akuntansi manajemen yang digunakan untuk
menjalankan fungsinya. Fungsi yang dilaksanakan oleh para manajer dan karyawannya dapat
dideskripsikan sebagai proses manajemen, yang terdiri dari 3 yaitu :
a. Perencanaan
Perencanaan merupakan formulasi terperinci (memerlukan penerapan
tujuan dan pengidentifikasian metode) dari suatu kegiatan untuk mencapai tujuan
akhir tertentu. Jadi, perencanaan pada prinsipnya merupakan proses pengambilan
keputusan yang paling dasar bagi keputusan lain yang akan dilakukan, proses
manajemen lain dapat dilaksanakan apabila perencanaan sudah ditetapkan
terlebih dahulu.
b. Pengendalian
Pengendalian adalah aktivitas manajerial untuk memonitor implementasi
rencana dan melakukan perbaikan sesuai kebutuhan. Pengendalian biasanya
dialkukan dengan melakukan umpan balik ( informasi yang dapat digunakan
untuk mengevaluasi atau memperbaiki langkah-langkah yang dilakukan dalam
mengimplementasikan rencana selanjutnya.
c. Pengambilan keputusan
Pengembalian keputusan merupakan proses pemilihan diantara berbagai
alternatif. Fungsi manajerial ini berkaitan erat dengan perencanaan dan
pengendalian. Manajer tidak dapat membuat rencana tanpa mengambil keputusan.
Manajer harusa bisa memilih daiatara beberapa tujuan dan metode untuk
melaksanakan tujuan yang dipilih.
Secara garis besar, akuntansi dibagi ke dalam akuntansi keuangan dan akuntansi
manajemen. Tujuan utama akuntansi keuangan adalah untuk menyajikan informasi kepada
pihak eksternal perusahaan, misalnya investor dan kreditor. Adapun tujuan akuntansi
manajemen adalah menyajikan informasi kepada pihak internal, yaitu manajemen perusahaan.
Sistem informasi akuntansi pada suatu organisasi juga memiliki dua subsistem utama, yaitu
sistem akuntansi keuangan dan sistem akuntansi manajemen. Di lain pihak, sistem informasi
keseluruhan.
sistem akuntansi umum, tidak dalam suatu sistem yang terpisah. Selain karena
penyelenggaraan dua sistem yang terpisah dilarang oleh pihak yang berwenang,
hal tersebut juga akan sangat mahal untuk diimplementasikan karena memerlukan
- Pada tahun 1914, banyak perkembangan awal yang menekankan pada perhiungan
biaya produk (menelusuri tingkat laba perusahaan ke tiap produk dan
menggunakan informasi ini untuk pengambilan keputusan).
- Pada tahun 1925, muncul pendekatan perhitungan biaya persediaan
(mengalokasikan biaya manufaktur ke produk agar biaya persediaan dapat
dilaporkan kepada pengguna eksternal laporan keuangan perusahaan.
- Pada tahun 1950-an dan 1960-an, terdapat beberapa usaha untuk meningkatkan
kegunaan manajerial dari sistem biaya konvensional. Para pengguna
mendiskusikan kelemahan informasi yang disediakan oleh sistem yang didesain
untuk menyusun laporan keuangan.
- Pada tahun 1980-an dan 1990-an, praktek akuntansi manajemen tradisional yang
sudah tidak mampu melayani kebutuhan manajerial banyak ditemukan. Sehingga,
berbagai usaha mulai dilakukan untuk memenuhi kebutuhan lingkungan ekonomi
tersebut.
menyediakan informasi yang memungkinkan manajer untuk berfokus pada nilai pelanggan
(customer value), manajemen mutu total (total quality management), kompetisi berbasis
Activity Based Management. Manajemen berbasis aktivitas adalah suatu sistem yang
luas dan terintegrasi yang berfokus pada perhatian manajemen terhadap aktivitas,
apa yang diperoleh pelanggan (kepuasan pelanggan) dengan apa yang diberikan oleh
biaya untuk mengembangkan dan mengidentifikasikan strategi yang lebih baik yang
terhubung mulai dari bahan baku mentah sampai dengan pembuangan produk
Penekanan pada kualitas ini menciptakan tuntutan atas suatu sistem akuntansi
kualitas.
Seiring dengan zaman yang makin berkembang, akuntan manajemen memiliki andil
bersar dalam semua tahap pengambilan keputusan bisnis. Sebagai ahli dalam bidang
akuntansi mereka diwajibakan mengikuti perkembangan terbaru serta memiliki pengetahuan
dalam lingkungan hokum dan bisnis khususnya mengenai Sarbanes Oxley Act.
Struktur Perusahaan
Dalam Organisasi, akuntan manajemen secara garis besar dibagi menjadi 2 plot. Yaitu
posisi lini yang bergerak pada core bisnis perusahaan dan posisi staff yang bersifat
mendukung core bisnis perusahaan.
Pada posisi lini, akuntan manajemen seperti controller dan manajer akuntan biaya tidak
berwenang memutuskan keputusan, mereka hanya sebatas memberikan pertimbangan yang
signifikan dalam pengambilan keputusan ataupun kebijakan melalui penyediaan informasi
akuntansi.
Pada Juni 2002 kongres mengesahkan Sarbanes Oxley Act (SOX) atas jatuhnya Enron
serta terungkapnya kecurangan sekuritas dan akuntansi berbagai perusahaan. Bagian
terpenting SOX salahsatunya pengendalian atas manajemen dan penilaian manajemen/auditor
atas pengendalian internal perusahaan. SOX mengarah pada peningkatan perhatian pada
Etika perusahaan dan diharapkan akuntan manajemen melalui audit interna dapat membantu
perusahaan mereka untuk mentaati SOX.
Akuntan manajemen bertugas untuk membantu tugas manajer dalam usaha mereka
untuk meningkatkan kinerja ekonomik perusahaan. Namun tujuan tersebut harus dicapai
melalui cara-cara yang sah dan etis. Sistem akuntansi manajemen dapat dimanfaatkan oleh
manajer untuk mendukung perilaku tidak etis yang mungkin dilakukannya. Oleh karenanya
akuntan manajemen harus berpegang pada suatu kode etik yang akan berperan sebagai
kendali dalam pelaksanaan tugas dan kewajibannya. Nilai-nilai dasar yang dijadikan dasar
dalam penyusunan standar etika bagi akuntan, antara lain: kejujuran, integritas, komitmen
terhadap janji, kesetiaan, keadilan, kepedulian terhadap sesama, penghargaan terhadap orang
lain, kewarganegaraan yang bertanggung jawab, pencapaian kesempurnaan, dan
akuntabilitas/tanggung jawab.
Institute of Management Accountants (IMA) telah memberikan panduan terkait
dengan standar etis dan penyelesaian konflik etis. Standar etika perilaku bagi akuntan
manajemen dijelaskan dalam empat kriteria berikut ini:
1. Kompetensi
- Menjaga tingkat kompetensi profesionalitas yang memadai
- Menyiapkan laporan dan rekomendasi yang lengkap serta jeas setelah melakukan
2. Kerahasiaan
kerahasiaan tersebut
- Menahan diri dari penggunaan informasi rahasia secara tidak etis dan melawan
3. Integritas
- Menahan diri dari pelaksanaan kegiatan yang akan menimbulkan keraguan akan
mempengaruhi tindakan
- Mengkomunikasikan informasi yang baik maupun buruk dan penilaian atau opini
profesional
- Menahan diri dari keterlibatan dalam aktivitas yang dapat merugikan profesi
4. Objektifitas
PENUTUP
A. Kesimpulan
untuk memenuhi suatu tujuan manajemen atau dapat juga diartikan sebagai proses yang
internal dalam merencanakan, mengendalikan, dan mengambil keputusan. Oleh karena itu,
pengguna eksternal dengan menggunakan kegiatan ekonomi sebagai masukan serta proses
yang memenuhi aturan dan konversi tertentu. Tujuan umumnya yaitu menyusun laporan
eksternal lainnya. Oleh karena itu, akuntansi keuangan bisa disebut akuntansi eksternal.
Fokus sistem akuntansi manajemen telah diperluas agar memungkinkan para manajer
melayani kebutuhan pelanggan dengan lebih baik dan mengelola rantai nilai (value chain)
perusahaan.
Dalam Organisasi, akuntan manajemen secara garis besar dibagi menjadi 2 plot. Yaitu
posisi lini yang bergerak pada core bisnis perusahaan dan posisi staff yang bersifat
dalam “Teaching Ethical Decison Making and Principled Reasoning”, yaitu (1) Kejujuran,
(2) Integritas, (3) Pemenuhan janji, (4) Kesetiaan, (5) Keadilan, (6) Kepedulian terhadap
sesama, (7) Penghargaan kepada orang lain, (8) Kewarganegaraan yang bertanggungjawab,
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca terutama pada Dosen Pengampu Mata Kuliah Akuntansi Manajemen, agar
dalam pembuatan makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Atas kritik dan saran, penulis
Garrison dan Noren. 2006. Managerial Accounting. Eleventh Edition. Mc Graw Hill.
Hansen, D.R., dan Mowen, M.M. 2005. Managerial Accounting. Seventh Edition.
Cincinnati: South-Western College Publishing (HM).
AKUNTANSI MANAJEMEN
Makalah Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Akuntansi Manajemen
Dosen Pengampu:
Muh. Amry, SE., M.Ak.
Oleh:
IRMA TRIYANI YAHYA
90400117095
----------------------------------
90400117----
-----------------------------------
90400117----
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2019