Anda di halaman 1dari 14

MENGENAL AKUNTANSI BIAYA

RPS I

Kelas B5

Oleh :

KELOMPOK III

Maria Carolin Mbindi Mbira Ria (2107531022)

Imelda Serly (2107531077)

Ni Putu Lilis Febriyanti (2107531244)

I Gusti Ayu Ira Puspitadewi (2107531246)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................. i

PEMBAHASAN .......................................................................................................... 1

A. Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen .............................................. 1

B. Akuntansi Biaya merupakan Bagian dari Akuntansi Keuangan dan Akuntansi


Manajemen ................................................................................................................ 2

C. Alasan Informasi Biaya Diperlukan ................................................................... 3

D. Struktur Organisasi dan Proses Produksi Suatu Perusahaan Manufaktur ............ 4

E. Metode Pengumpulan Biaya Produksi ............................................................... 5

F. Perbandingan Laporan Rugi Laba Perusahaan Manufaktur dengan Laporan


Rugi Laba Perusahaan Dagang .................................................................................. 7

KESIMPULAN.......................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 12

i
PEMBAHASAN

A. Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen


Akuntansi biaya merupakan bagian dari akuntansi keuangan dan akuntansi
manajemen. Persamaan dari akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen adalah
yang pertama, kedua tipe akuntansi tersebut merupakan sistem pengolah informasi
yang menghasilkan laporan keuangan. Yang kedua, kedua tipe akuntansi ini
berfungsi sebagai penyedia informasi keuangan yang digunakan sebagai dasar
untuk mengambil keputusan. Untuk perbedaan antara akuntansi keuangan dan
akuntansi manajemen, yaitu:
1. Tujuan utama dari laporan keuangan. Dimana untuk akuntansi keuangan
tujuan utamanya adalah pihak eksternal perusahaan dan untuk akuntansi
manajemen tujuan utamanya adalah pihak internal.
2. Dasar penyusunan laporan yang digunakan. Dasar penyusunan laporan
akuntansi keuangan adalah prinsip akuntansi yang diterima umum,
diperiksa berdasarkan norma pemeriksaan akuntansi. Sedangkan dasar
penyusunan laporan akuntansi manajemen adalah biaya dan manfaat.
3. Objek yang diukur dan dikomunikasikan. Untuk akuntansi keuangan, objek
yang diukur dan dikomunikan adalah kondisi-kondisi dan kemampuan
ekonomi perusahaan secara keseluruhan. Sedangkan untuk akuntansi
manajemen, objek yang diukur dan dikomunikasikan adalah prestasi para
manajer pada berbagai tingkatan organisasi.
4. Orientasi laporan. Pada akuntansi keuangan, laporan berorientasi pada masa
lalu, yaitu penilaian historikal terhadap kemampuan ekonomi masa lalu.
Sedangkan pada akuntansi manajemen, laporan berorientasi pada masa
depan, yaitu prediksi, dengan mempertimbangkan faktor ekonomi dan
nonekonomi.
5. Jarak waktu pelaporan. Pada akuntansi keuangan, jarak waktu pelaporannya
kurang fleksibel, hanya laporan tahunan dan pelaporan tengah tahunan.
Sedangkan pada akuntansi manajemen, jarak waktu pelaporannya lebih

1
fleksibel, dapat disusun dengan jarak waktu lebih pendek atau lebih
panjang.
6. Bentuk laporan. Untuk akuntansi keuangan, bentuknya ringkasan dan
berhubungan dengan perusahaan sebagai keseluruhan. Sedangkan untuk
akuntansi manajemen, bentuknya terinci untuk setiap kegiatan, jenis
produk, divisi daerah dan lainnya.
7. Isi laporan. Isi laporan akuntansi keuangan terdiri atas neraca, laporan laba-
rugi, perubahan modal dan aliran dana. Sedangkan isi laporan akuntansi
manajemen terdiri atas anggaran, laporan biaya, laporan prestasi, laporan
analisis khusus dan lain-lain.

B. Akuntansi Biaya merupakan Bagian dari Akuntansi Keuangan dan


Akuntansi Manajemen
Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan
penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa, dengan cara tertentu,
serta penafsiran terhadapnya. Proses tersebut tergantung pada untuk siapa proses
tersebut ditujukan. Jika proses tersebut ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
pemakai luar perusahaan, maka proses akuntansi biaya tersebut harus
memperhatikan karakteristik akuntansi keuangan. Sebaliknya, jika proses tersebut
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam perusahaan, maka proses
akuntansi biaya harus memperhatikan karakteristik akuntansi manajemen. Oleh
karena itu, akuntansi biaya dapat dikatakan sebagai bagian dari akuntansi keuangan
dan akuntansi manajemen. Akuntansi biaya mempunyai tiga tujuan pokok, yaitu:
1. Penentuan Cost produk. Untuk memenuhi tujuan penentuan cost produk,
akuntansi biaya mencatat, menggolongkan, dan meringkas biaya-biaya
pembuatan produk atau penyerahan jasa. Biaya yang dikumpulkan dan
disajikan adalah biaya yang telah terjadi di masa lalu atau biaya historis.
Umumnya penentuan cost produk ditujukan untuk memenuhi kebutusan
pihak luar perusahaan dan juga pihak manajemen.

2
2. Pengendalian biaya. Pengendalian biaya harus didahului dengan penentuan
biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk memproduksi satu satuan produk.
Jika biaya yang seharusnya sudah ditentukan, maka tugas akuntansi biaya
adalah untuk memantau apakah pengeluaran biaya yang sesungguhnya
sudah sesuai dengan biaya yang seharusnya. Jika terjadi penyimpangan,
akuntansi biaya akan melakukan analisis dan menyajikan informasi
mengenai penyebab terjadinya selisih tersebut. dari hasil analisis tersebut,
manajemen dapat mempertimbangkan tindakan koreksi jika hal tersebut
diperlukan. Juga, dari hasil analisis tersebut, manajemen puncak dapat
menilai prestasi para manajer di bawahnya. Akuntansi biaya untuk tujuan
pengendalian biaya lebih ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pihak
dalam perusahaan.
3. Pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan khusus menyangkut masa
depan yang akan datang. Oleh karena itu, informasi yang relevan dengan
pengambilan keputusan selalu berhubungan dengan informasi masa yang
akan datang. Informasi ini tidak dicatat dalam akuntansi biaya, melainkan
hasil dari suatu proses peramalan/prediksi. Laporan akuntansi biaya untuk
memenuhi tujuan pengambilan keputusan adalah bagian dari akuntansi
manajemen.

C. Alasan Informasi Biaya Diperlukan


Perusahaan dapat dipandang sebagai suatu sistem yang memproses masukan
untuk menghasilkan keluaran. Perusahaan yang bertujuan mencari laba maupun
yang tidak bertujuan mencari laba mengolah masukan berupa sumber ekonomi
untuk menghasilkan keluaran berupa sumber ekonomi lain yang nilainya harus
lebih tinggi daripada nilai masukannya. Oleh karena itu, baik dalam usaha bermotif
laba maupun yang tidak bermotif laba manajamen selalu berusaha agar nilai
keluaran lebih tinggi dari nilai masukan yang dikorbankan untuk menghasilkan
keluaran tersebut sehingga kegiatan organisasi dapat menghasilkan laba. Melalui
laba tersebut, perusahaan akan memiliki kemampuan untuk berkembang dan tetap
mampu menjaga eksistensinya di masa mendatang.

3
Akuntansi biaya berfungsi untuk mengukur pengorbanan nilai masukan
tersebut guna menghasilkan informasi bagi manajemen yang salah satu manfaatnya
untuk mengukur apakah suatu perusahaan menghasilkan laba. Selain itu, akuntansi
biaya juga berfungsi untuk menghasilkan informasi biaya yang dapat dipakai oleh
manajemen sebagai dasar untuk merencanakan alokasi sumber ekonomi yang
dikorbankan untuk menghasilkan keluaran. Tanpa informasi biaya, manajemen
tidak memiliki ukuran apakah masukan yang dikorbankan memiliki nilai ekonomi
yang lebih rendah daripada nilai keluarannya.

D. Struktur Organisasi dan Proses Produksi Suatu Perusahaan Manufaktur


Penerapan akuntansi biaya tidak hanya dalam perusahaan manufaktur, tetapi
penerapan akuntansi biaya memiliki cakupan yang sangat luas seperti perusahaan
perbankan, perhotelan, dan perusahaan jasa yang lain. Namun untuk memberikan
gambaran yang jelas dalam bagian ini disajaikan contoh struktur organisasi dan
proses produksinya. Perusahaan manufaktur mempunyai kegiatan pokok mengolah
bahan baku menjadi produk jadi yang siap dijual. Terdapat dua fungsi pokok dalam
perusahaan manufaktur yaitu fungsi produksi dan fungsi pemasaran. Untuk
mengkoordinasi kedua fungsi pokok tersebut dibentuk fungsi yang ketiga yang
disebut dengan fungsi administrasi dan umum. Dalam hal ini, kita ambil contoh
perusahaan kertas.
Struktur perusahaan kertas, fungsi produksi berada di tangan direktur produksi
yang dilaksanakan oleh departemen produksi dan departemen teknik. Fungsi
pemasaran dilaksanakan oleh dua departemen yakni departemen penjualan dan
departemen promosi. Sementara, untuk fungsi administrasi dan umum
dilaksanakan oleh tiga departemen yakni departemen departemen personalia dan
umum, departemen keuangan, dan departemen akuntansi serta bagian-bagian di
bawah direktur utama.
Dalam proses produksi pabrik kertas mengolah bahan baku menjadi
bagian pulp berupa jerami, merang atau bagas (ampas tebu). Selanjutnya, bahan
baku tersebut dicampur dengan bahan penolong pokok berupa soda untuk

4
dijadikan bubur pulp dan dikirim ke bagian kertas untuk depresiasi mesin yang
dipakai dalam departemen, merupakan biaya langsung bagi departemen
tersebut. Biaya tidak langusung merupakan biaya yang terjadi tidak hanya
disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak langsung dalam
hubungannya dengan produk disebut dengan istilah biaya produksi tidak
langsung atau biaya overhead pabrik.
Contohnya adalah biaya yang terjadi di departemen pembangkit tenaga
listrik, biaya ini dinikmati oleh departemen lain dalam perusahaan baik untuk
penerangan maupun untuk menggerakan mesin dan ekuipmen yang
mengkonsumsi listrik. Bagi departemen pemakai listrik, biaya listrik yang
diterima dari alokasi biaya departemen pembangkit tenaga listrik merupakan
biaya tidak langsung departemen.
Penggolongan biaya atas dasar jangka waktu manfaatnya dibagi menjadi
dua yaitu pengeluaran modal (capital expenditures) dan pengeluaran
pendapatan (revenue expenditures). Penggolongan biaya menurut perilakunya
dalam hubungannya dengan perubahan dan volume ekuitas, biaya digolongkan
menjadi empat bagian yakni:
1. Biaya variabel merupakan biaya yang jumlah totalnya berubah
sebanding dengan perubahan volume kegiatan.
2. Biaya semivariabel merupakan biaya yang berubah tidak sebanding
dengan perubahan volume kegiatan.
3. Biaya semifixed merupakan biaya yang tetap untuk tingkat volume
kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada
volume produksi tertentu.
4. Biaya tetap merupakan biaya yang jumlahnya tetap dalam kisaran
tertentu.

E. Metode Pengumpulan Biaya Produksi


➢ Dalam pembuatan produk, terdapat dua kelompok biaya antara lain :

5
a) Biaya Produksi
Merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam pengolahan bahan baku
menjadi produk.
b) Biaya non produksi
Merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan non produksi,
seperti kegiatan pemasaran, kegiatan administrasi dan umum. Biaya
produksi membentuk kos produksi yang digunakan untuk menghitung kos
produk jadi dan kos produk yang pada akhir periode akuntansi masih dalam
proses. Biaya non produksi ditambahkan pada kos produksi untuk
menghitung total kos produk.
➢ Pengumpulan kos produksi sangat ditentukan oleh cara produksi. Secara garis
besar, cara memproduksi produk dapat dibagi menjadi dua macam yaitu :
a) Produksi Atas Dasar Pesanan
Perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan melaksanakan
pengolahan produknya atas dasar pesanan yang diterima dari pihak luar, dan
mengumpulkan kos produksinya dengan menggunakan metode kos pesanan
(Job order cost method). Dalam metode ini, biaya produksi dikumpulkan
untuk pesanan tertentu dan kos produksi per satuan produk yang dihasilkan
untuk memenuhi pesanan tersebut dihitung dengan cara membagi total biaya
produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam
pesanan yang bersangkutan.
Contoh perusahaan yang melakukan produksi atas dasar pesanan yakni :
Perusahaan mebel, perusahaan percetakan dan lain-lain.
b) Produksi Atas Dasar Massa
Perusahaan yang berproduksi berdasarkan produksi massa melaksanakan
pengolahan produksinya untuk memenuhi persediaan di gudang. Umumnya
produknya berupa produk standar. Perusahaan yang berproduksi atas dasar
massa mengumpulkan kos produksinya dengan menggunakan metode kos
proses (process cost method). Dalam metode ini, biaya produksi
dikumpulkan untuk periode tertentu dan kos produksi per satuan produk

6
yang dihasilkan dalam periode tersebut dihitung dengan cara membagi total
biaya produksi untuk periode tersebut dengan jumlah satuan produk yang
dihasilkan dalam periode yang bersangkutan. Contoh perusahaan yang
melakukan produksi atas dasar massa yaitu : Perusahaan pupuk, tekstil dan
lain-lain.

F. Perbandingan Laporan Rugi Laba Perusahaan Manufaktur dengan Laporan


Rugi Laba Perusahaan Dagang

Perbandingan laporan laba rugi perusahaan manufaktur dengan laporan rugi


laba perusahaan dagang. Laporan keuangan merupakan hasil proses akuntansi.
Untuk memahami bagaimana pengolahan data biaya dalam akuntansi biaya, ada
baiknya dipahami lebih dahulu perbedaan laporan rugi-laba yang disajikan
perusahaan dagang dengan laporan rugi laba yang dihasilkan oleh perusahaan
manufaktur.
Perbedaan laporan rugi-laba yang disajikan perusahaan dagang dengan laporan
rugi-laba yang dihasilkan oleh perusahaan manufaktur, yaitu pada perusahaan
dagang, laporan laba rugi mengakui perolehan keuntungan karena pendapatan yang
diperoleh perusahaan lebih besar daripada biaya yang muncul. Kemudian pada
laporan laba rugi perusahaan manufaktur adalah laporan keuangan yang disusun
oleh departemen keuangan tertentu yang berisi informasi mengenai keuntungan dan
kerugian dalam satu periode tertentu di sebuah perusahaan manufaktur. Lalu apa
perbandingan laporan laba rugi perusahaan manufaktur dengan laporan rugi laba
perusahaan dagang
Pada perusahaan manufaktur pengolahan bahan baku menjadi produk jadi dan
penjualan produk jadi tersebut kepada konsumen atau perusahaan manufaktur lain.
Kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk jadi memerlukan 3 kelompok
pengorbanan sumber ekonomi :
1. Pengorbanan bahan baku
2. Pengorbanan jasa tenaga kerja

7
3. Pengorbanan jasa fasilitas

Dalam pendekatan Full costing, berbagai pegorbanan sumber ekonomi disajikan


dalam laporan rugi laba yang dikelompokkan dalam 3 golongan:

1. Pengorbanan sumber ekonomi untuk mengolah bahan baku


menjadi produk jadi.
Pengorbanan ini dikelompokkan dengan judul : “Biaya
produksi” yang dirinci menjadi :biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung dan biaya overhead pabrik.
2. Pengorbanan sumber ekonomi untuk kegiatan pemasaran produk
jadi . Pengorbanan ini dikelompokkan dengan judul : “Biaya
Pemasaran”.
3. Pengorbanan sumber ekonomi untuk kegiatan selain produksi dan
pemasaran produk. Pengorbanan ini dikelompokkan dengan judul
: “Biaya administrasi dan umum”.

Dalam pendekatan Variable costing, berbagai pegorbanan sumber ekonomi


disajikan dalam laporan rugi laba menurut perilakunyan dalam hubungannya dengan
perubahan volume kegiatan. Biaya dalam laporan laba rugi yang disusun dengan
pendekatan variable costing disajikan dalam dua kelompok biaya variabel & biaya
tetap.

Perusahaan Dagang:

1. Kegiatannya berupa pembelian barang dagangan dari perusahaan


lain dan penjualan barang dagangan tersebut kepada konsumen atau
perusahaan manufaktur.
2. Perusahaan dagang tidak melakukan pemrosesan terhadap barang
dagangan yang dibeli.
3. Untuk menjalankan usaha dagangnya, perusahaan dagang
mengeluarkan sumber ekonomi untuk memperoleh barang

8
dagangannya, mengeluarkan biaya administrasi dan umum, serta
biaya pemasaran.

Pegorbanan sumber ekonomi yang disajikan dalam laporan rugi laba dikelompokkan
ke dalam 3 golongan :

1. Pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh barang dagangan dari


perusahaan lain. Pengorbanan ini dikelompokkan dengan judul : “Harga
Pokok Penjualan”
2. Pengorbanan sumber ekonomi untuk kegiatan pemasaran barang dagangan
. Pengorbanan ini dikelompokkan dengan judul : “Biaya Pemasaran”.
3. Pengorbanan sumber ekonomi untuk kegiatan selain perolehan barang
dagangan dan pemasaran barang dagangan . Pengorbanan ini
dikelompokkan dengan judul : “Biaya administrasi dan umum”.

Lebih dalam lagi, perbedaannya terlihat lebih kental dalam perhitungan HPP
(Harga Pokok Penjualan). Hal ini terjadi karena proses dan aktivitas kedua perusahaan
tersebut memiliki perbedaan yang signifikan. Perbedaan Laporan Keuangan
Perusahaan Dagang dan Manufaktur berdasarkan Perhitungan HPP yakni perusahaan
dagang membeli persediaan barang dan langsung menjualnya kembali kepada
konsumen. Sederhananya, metode untuk menghitung HPP perusahaan dagang adalah
dengan menambahkan jumlah pembelian persediaan selama satu periode dengan
persediaan awal periode.
Kemudian, kurangi jumlah persediaan tersebut dengan persediaan akhir hasil
stock opname perusahaan pada akhir periode. Maka jumlah HPP selama satu periode
akan diketahui dengan cara-cara tersebut. Nilai HP tersebut juga akan digunakan
sebagai pengurang dari total pendapatan atau laba bersih perusahaan untuk mengetahui
nilai laba kotor. Perusahaan manufaktur memecah biaya persediaan ke dalam tiga
kategori. Biaya bahan baku merupakan kategori pertama. Biaya ini mencakup semua
komponen, bagian, atau bahan yang dibutuhkan untuk selanjutnya dimasukkan ke
dalam proses pengolahan barang setengah jadi. Pengolahan barang setengah jadi
merupakan kategori kedua. Perusahaan tentunya juga harus mencatat persediaan

9
barang dalam proses. Bisa dibilang, ini adalah produk yang diolah sebagian dan tidak
dapat diselesaikan menjadi barang jadi sebelum akhir periode akuntansi. Terakhir,
persediaan barang jadi merupakan kategori terakhir dalam perhitungan HPP
perusahaan manufaktur. Perusahaan harus menghitung persediaan barang jadi yang
tersedia untuk dijual dan persediaan akhir. Perusahaan manufaktur juga menghitung
biaya tenaga kerja langsung dan overhead pabrik dalam perhitungan HPP-nya.

10
KESIMPULAN

Akuntansi biaya merupakan bagian dari akuntansi keuangan dan akuntansi


manajemen. Persamaan dari akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen adalah
yang pertama, kedua tipe akuntansi tersebut merupakan sistem pengolah informasi
yang menghasilkan laporan keuangan. Yang kedua, kedua tipe akuntansi ini berfungsi
sebagai penyedia informasi keuangan yang digunakan sebagai dasar untuk mengambil
keputusan. Akuntansi biaya berfungsi untuk mengukur pengorbanan nilai masukan
tersebut guna menghasilkan informasi bagi manajemen yang salah satu manfaatnya
untuk mengukur apakah suatu perusahaan menghasilkan laba dan berfungsi untuk
menghasilkan informasi biaya yang dapat dipakai oleh manajemen sebagai dasar untuk
merencanakan alokasi sumber ekonomi yang dikorbankan untuk menghasilkan
keluaran.

Struktur organisasi dan proses produksi suatu perusahaan manufaktur yakni


dalam perusahaan kertas. Struktur perusahaan kertas, fungsi produksi berada di tangan
direktur produksi yang dilaksanakan oleh departemen produksi dan departemen teknik.
Dalam proses produksi pabrik kertas mengolah bahan baku menjadi bagian pulp berupa
jerami, merang atau bagas (ampas tebu) yang merupakan biaya langsung. Sementara
untuk biaya tidak langsung yakni biaya diluar bahan baku atau disebut dengan biaya
overhead. Metode pengumpulan biaya produksi dibagi menjadi dua yang terdiri atas
produksi atas dasar pesanan dan produksi atas dasar massa. Perbedaan laporan rugi-
laba yang disajikan perusahaan dagang dengan laporan rugi-laba yang dihasilkan oleh
perusahaan manufaktur, yaitu pada perusahaan dagang, laporan laba rugi mengakui
perolehan keuntungan karena pendapatan yang diperoleh perusahaan lebih besar
daripada biaya yang muncul. Kemudian pada laporan laba rugi perusahaan manufaktur
adalah laporan keuangan yang disusun oleh departemen keuangan tertentu yang berisi
informasi mengenai keuntungan dan kerugian dalam satu periode tertentu di sebuah
perusahaan manufaktur.

11
DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi, 2018. Akuntansi Biaya. Edisi 5. YKPN. Yogyakarta

Ramdhani, D., & Hendrani, A. (2020). Akuntansi Biaya:(Konsep dan Implementasi di


Industri Manufaktur). Cv Markumi.
(n.d.). Retrieved from perpustakaan.akuntansipoliban.ac.id:
https://perpustakaan.akuntansipoliban.ac.id/uploads/attachment/GpxWbiMCO
evyZRgql80BP5hkYULraIwm46cJoVE1uKFjsAST7N.pdf

12

Anda mungkin juga menyukai