RPS I
Kelas B5
Oleh :
KELOMPOK III
2022
DAFTAR ISI
PEMBAHASAN .......................................................................................................... 1
KESIMPULAN.......................................................................................................... 11
i
PEMBAHASAN
1
fleksibel, dapat disusun dengan jarak waktu lebih pendek atau lebih
panjang.
6. Bentuk laporan. Untuk akuntansi keuangan, bentuknya ringkasan dan
berhubungan dengan perusahaan sebagai keseluruhan. Sedangkan untuk
akuntansi manajemen, bentuknya terinci untuk setiap kegiatan, jenis
produk, divisi daerah dan lainnya.
7. Isi laporan. Isi laporan akuntansi keuangan terdiri atas neraca, laporan laba-
rugi, perubahan modal dan aliran dana. Sedangkan isi laporan akuntansi
manajemen terdiri atas anggaran, laporan biaya, laporan prestasi, laporan
analisis khusus dan lain-lain.
2
2. Pengendalian biaya. Pengendalian biaya harus didahului dengan penentuan
biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk memproduksi satu satuan produk.
Jika biaya yang seharusnya sudah ditentukan, maka tugas akuntansi biaya
adalah untuk memantau apakah pengeluaran biaya yang sesungguhnya
sudah sesuai dengan biaya yang seharusnya. Jika terjadi penyimpangan,
akuntansi biaya akan melakukan analisis dan menyajikan informasi
mengenai penyebab terjadinya selisih tersebut. dari hasil analisis tersebut,
manajemen dapat mempertimbangkan tindakan koreksi jika hal tersebut
diperlukan. Juga, dari hasil analisis tersebut, manajemen puncak dapat
menilai prestasi para manajer di bawahnya. Akuntansi biaya untuk tujuan
pengendalian biaya lebih ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pihak
dalam perusahaan.
3. Pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan khusus menyangkut masa
depan yang akan datang. Oleh karena itu, informasi yang relevan dengan
pengambilan keputusan selalu berhubungan dengan informasi masa yang
akan datang. Informasi ini tidak dicatat dalam akuntansi biaya, melainkan
hasil dari suatu proses peramalan/prediksi. Laporan akuntansi biaya untuk
memenuhi tujuan pengambilan keputusan adalah bagian dari akuntansi
manajemen.
3
Akuntansi biaya berfungsi untuk mengukur pengorbanan nilai masukan
tersebut guna menghasilkan informasi bagi manajemen yang salah satu manfaatnya
untuk mengukur apakah suatu perusahaan menghasilkan laba. Selain itu, akuntansi
biaya juga berfungsi untuk menghasilkan informasi biaya yang dapat dipakai oleh
manajemen sebagai dasar untuk merencanakan alokasi sumber ekonomi yang
dikorbankan untuk menghasilkan keluaran. Tanpa informasi biaya, manajemen
tidak memiliki ukuran apakah masukan yang dikorbankan memiliki nilai ekonomi
yang lebih rendah daripada nilai keluarannya.
4
dijadikan bubur pulp dan dikirim ke bagian kertas untuk depresiasi mesin yang
dipakai dalam departemen, merupakan biaya langsung bagi departemen
tersebut. Biaya tidak langusung merupakan biaya yang terjadi tidak hanya
disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak langsung dalam
hubungannya dengan produk disebut dengan istilah biaya produksi tidak
langsung atau biaya overhead pabrik.
Contohnya adalah biaya yang terjadi di departemen pembangkit tenaga
listrik, biaya ini dinikmati oleh departemen lain dalam perusahaan baik untuk
penerangan maupun untuk menggerakan mesin dan ekuipmen yang
mengkonsumsi listrik. Bagi departemen pemakai listrik, biaya listrik yang
diterima dari alokasi biaya departemen pembangkit tenaga listrik merupakan
biaya tidak langsung departemen.
Penggolongan biaya atas dasar jangka waktu manfaatnya dibagi menjadi
dua yaitu pengeluaran modal (capital expenditures) dan pengeluaran
pendapatan (revenue expenditures). Penggolongan biaya menurut perilakunya
dalam hubungannya dengan perubahan dan volume ekuitas, biaya digolongkan
menjadi empat bagian yakni:
1. Biaya variabel merupakan biaya yang jumlah totalnya berubah
sebanding dengan perubahan volume kegiatan.
2. Biaya semivariabel merupakan biaya yang berubah tidak sebanding
dengan perubahan volume kegiatan.
3. Biaya semifixed merupakan biaya yang tetap untuk tingkat volume
kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada
volume produksi tertentu.
4. Biaya tetap merupakan biaya yang jumlahnya tetap dalam kisaran
tertentu.
5
a) Biaya Produksi
Merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam pengolahan bahan baku
menjadi produk.
b) Biaya non produksi
Merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan non produksi,
seperti kegiatan pemasaran, kegiatan administrasi dan umum. Biaya
produksi membentuk kos produksi yang digunakan untuk menghitung kos
produk jadi dan kos produk yang pada akhir periode akuntansi masih dalam
proses. Biaya non produksi ditambahkan pada kos produksi untuk
menghitung total kos produk.
➢ Pengumpulan kos produksi sangat ditentukan oleh cara produksi. Secara garis
besar, cara memproduksi produk dapat dibagi menjadi dua macam yaitu :
a) Produksi Atas Dasar Pesanan
Perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan melaksanakan
pengolahan produknya atas dasar pesanan yang diterima dari pihak luar, dan
mengumpulkan kos produksinya dengan menggunakan metode kos pesanan
(Job order cost method). Dalam metode ini, biaya produksi dikumpulkan
untuk pesanan tertentu dan kos produksi per satuan produk yang dihasilkan
untuk memenuhi pesanan tersebut dihitung dengan cara membagi total biaya
produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam
pesanan yang bersangkutan.
Contoh perusahaan yang melakukan produksi atas dasar pesanan yakni :
Perusahaan mebel, perusahaan percetakan dan lain-lain.
b) Produksi Atas Dasar Massa
Perusahaan yang berproduksi berdasarkan produksi massa melaksanakan
pengolahan produksinya untuk memenuhi persediaan di gudang. Umumnya
produknya berupa produk standar. Perusahaan yang berproduksi atas dasar
massa mengumpulkan kos produksinya dengan menggunakan metode kos
proses (process cost method). Dalam metode ini, biaya produksi
dikumpulkan untuk periode tertentu dan kos produksi per satuan produk
6
yang dihasilkan dalam periode tersebut dihitung dengan cara membagi total
biaya produksi untuk periode tersebut dengan jumlah satuan produk yang
dihasilkan dalam periode yang bersangkutan. Contoh perusahaan yang
melakukan produksi atas dasar massa yaitu : Perusahaan pupuk, tekstil dan
lain-lain.
7
3. Pengorbanan jasa fasilitas
Perusahaan Dagang:
8
dagangannya, mengeluarkan biaya administrasi dan umum, serta
biaya pemasaran.
Pegorbanan sumber ekonomi yang disajikan dalam laporan rugi laba dikelompokkan
ke dalam 3 golongan :
Lebih dalam lagi, perbedaannya terlihat lebih kental dalam perhitungan HPP
(Harga Pokok Penjualan). Hal ini terjadi karena proses dan aktivitas kedua perusahaan
tersebut memiliki perbedaan yang signifikan. Perbedaan Laporan Keuangan
Perusahaan Dagang dan Manufaktur berdasarkan Perhitungan HPP yakni perusahaan
dagang membeli persediaan barang dan langsung menjualnya kembali kepada
konsumen. Sederhananya, metode untuk menghitung HPP perusahaan dagang adalah
dengan menambahkan jumlah pembelian persediaan selama satu periode dengan
persediaan awal periode.
Kemudian, kurangi jumlah persediaan tersebut dengan persediaan akhir hasil
stock opname perusahaan pada akhir periode. Maka jumlah HPP selama satu periode
akan diketahui dengan cara-cara tersebut. Nilai HP tersebut juga akan digunakan
sebagai pengurang dari total pendapatan atau laba bersih perusahaan untuk mengetahui
nilai laba kotor. Perusahaan manufaktur memecah biaya persediaan ke dalam tiga
kategori. Biaya bahan baku merupakan kategori pertama. Biaya ini mencakup semua
komponen, bagian, atau bahan yang dibutuhkan untuk selanjutnya dimasukkan ke
dalam proses pengolahan barang setengah jadi. Pengolahan barang setengah jadi
merupakan kategori kedua. Perusahaan tentunya juga harus mencatat persediaan
9
barang dalam proses. Bisa dibilang, ini adalah produk yang diolah sebagian dan tidak
dapat diselesaikan menjadi barang jadi sebelum akhir periode akuntansi. Terakhir,
persediaan barang jadi merupakan kategori terakhir dalam perhitungan HPP
perusahaan manufaktur. Perusahaan harus menghitung persediaan barang jadi yang
tersedia untuk dijual dan persediaan akhir. Perusahaan manufaktur juga menghitung
biaya tenaga kerja langsung dan overhead pabrik dalam perhitungan HPP-nya.
10
KESIMPULAN
11
DAFTAR PUSTAKA
12