Disusun Oleh:
Kelompok 1
1. Nurkhoiriah 2013031019
2. Amelia Rahmawati 2013031021
3. Desti Verani 2013031035
4. Dwi Puspita Sari 2013031043
5. Bayu Cahyani 2013031047
6. Adinda Putri Kariennina 2013031049
7. Dwi Rahayu 2013031057
8. Reza Widya Ningrum 2013031067
Kami pun menyadari bahwa makalah yang kami susun ini masih
terdapat beberapa kekurangan, oleh karena itu kami sangat berharap kritik dan
saran bagi para pembaca sangat kami butuhkan guna menyempurnakan
makalah ini.
2
DAFTAR ISI
COVER .................................................................................................……….. 1
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I ........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang..........................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................................5
1.3. Tujuan Pembahasan..................................................................................................5
BAB II.......................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................6
2.1 Konsep Dasar Akuntansi Manajemen..........................................................................6
2.1.1 Pengertian Akuntansi Manajemen.........................................................................6
2.1.2 Pembebanan Biaya..................................................................................................7
2.1.3 Harga Pokok Produk dan Jasa...............................................................................9
2.2 Peran Akuntansi Manajemen......................................................................................12
2.3. Perbedaan Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan................................14
BAB III....................................................................................................................................16
PENUTUP...............................................................................................................................16
1.1. Kesimpulan..............................................................................................................16
1.2. Saran.........................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................17
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
Dalam Sistem Akuntansi Manajemen yang intinya adalah keputusan yang
digunakan berfokus internal perusahaan, informasi keuangan dan non
keuangan, dapat bersifat subjektif, serta penekanan pada masa yang akan
datang dan yang paling penting disini akuntansi manajemen tidak tunduk
kepada aturan seperti SAK, dan akan berbeda dengan Akuntansi Keuangan
yang fokusnya adalah kepada pihak eksternal perusahaan seperti pemegang
saham, kreditor, investor, pemerintah, bank, karyawan dan masyarakat
lainnya. Akuntansi keuangan tunduk kepada aturan-aturan seperti SAK, serta
informasi keuangan yang disampaikan adalah bersifat objektif serta
berdasarkan data historis.
Sehubungan dengan latar belakang tersebut maka kelompok ini membahas
terkait ”Konsep Dasar Akuntansi Manajemen, Peran Akuntansi
Manajemen Dalam Perusahaan, Serta Perbedaan Akuntansi Manajemen
Dengan Akuntansi Keuangan”.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar Akuntansi Manajemen
2.1.1 Pengertian Akuntansi Manajemen
Akuntansi manajemen adalah sitem akuntansi yang tujuan utamanya
adalah menyajikan laporan keuangan untuk kepentingan pihak
internal perusahaan, seperti manajer keuangan, manajer produksi,
manajer pemasaran, dan pihak internal lainnya. Informasi ini sangat
berguna sebagai pedoman untuk mengambil kebijakan untuk masa
yang akan datang berdasarkan data historis dari laporan keuangan.
Berikut ini merupakan pengertian Akuntansi Manajemen menurut
para ahli :
1. Halim dan Supomo
Menurut Halim dan Supomo menyatakan bahwa Akuntansi
manajemen ialah suatu kegiatan yang menghasilkan suatu informasi
keuangan untuk manajemen sebagai dasar untuk pengambilan
keputusan dalam menjalankan fungsi manajemen.
2. Mulyadi
Menurut Mulyadi menyatakan bahwa Akuntansi manajemen ialah
suatu informasi keuangan dihasilkan oleh tipe akuntansi
manajemen, yang dimanfaatkan oleh pemakai intern entitas.
3. Charles T. Homgren
Menurut Charles T. Homgren menyatakan bahwa Akuntansi
manajemen (Management Accounting) ialah suatu proses
identifikasi, pengukuran, akumulasi, analisa, penyiapan, penafsiran,
dan komunikasi tentang informasi yang membantu masing-masing
eksekutif untuk memenuhi suatu tujuan organisasi.
Tujuan akuntansi manajerial menurut Warrren et al (2017:3) adalah
menyediakan informasi yang relevan dan tepat waktu untuk memenuhi
kebutuhan manajer dan karyawan dalam hal mengambil keputusan.
6
2.1.2 Pembebanan Biaya
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, biaya adalah uang
yang dikeluarkan untuk mengadakan sesuatu. Definisi tersebut secara
jelas mengartikan bahwa biaya merupakan sebuah pengobanan atas
uang yang dimiliki. Pengartian biaya yang hanya mendasarkan pada
bentuk uang merupakan pengartian biaya dalam arti sempit. Secara
luas, pengertian biaya dapat merujuk kepada segala pengorbanan yang
harus diserahkan atas tindakan atau pilihan yang diambil.
Menurut Hansen dan Mowen (2007) pengertian tersebut
memiliki tiga unsur yang menjadi acuan sebuah hal disebut sebagai
biaya (cost). Pertama adalah kas atau nilai setara kas. Hal tersebut
menunjukkan bahwa biaya tidak selalu harus berupa uang (kas), tetapi
bisa juga berupa hal lain yang dapat bernilai uang. Unsur yang kedua
yaitu pengorbanan atas uang atau setaranya untuk mendapatkan barang
dan jasa yang diharapkan, menunjukkan bahwa biaya yang dikeluarkan
oleh organisasi harus memberi timbal balik yang diharapkan akan
diterima. Organisasi tidak begitu saja mengeluarkan uang (atau setara
uang) tanpa memikirkan hasil dari pengeluaran tersebut. Unsur yang
terakhir adalah manfaat saat ini maupun masa depan yang diharapkan
organisasi dari biaya yang telah dikeluarkan. Organisasi biasanya
memiliki tujuan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Biaya
yang ditanggung atau dikeluarkan organisasi tersebut ditujukan untuk
mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan. Biaya yang diharapkan untuk
menghasilkan manfaat jangka panjang biasanya disebut dengan
investasi.
Biaya dapat dibedakan dengan beban, semua beban adalah biaya
tetapi tidak semua biaya menjadi beban. Perbedaan utamanya terletak
pada sifat timbal baliknya. Biaya merupakan pengorbanan yang
diharapkan manfaatnya masa kini maupun di masa mendatang, tetapi
beban merupakan biaya yang telah dipakai dan tidak lagi dapat
memberi manfaat di masa yang akan datang. Contoh dari biaya seperti
pembelian bahan baku, sewa dibayar dimuka, pembelian aset, dan lain
7
sebagainya. Contoh dari beban seperti beban listrik, beban gaji, beban
administrasi, dan lain sebagainya. Perbedaan lain ada pada
penyajiannya dalam laporan keuangan. Jika beban disajikan dalam
laporan laba-rugi perusahaan, maka biaya dilaporkan dalam laporan
arus kas.
Seorang manajer keuangan haruslah memahami betul konsep
tentang biaya. Dalam operasional perusahaan komersial, biaya yang
dapat menjadi beban harus diperhitungkan dengan cermat sebagai dasar
manajemen untuk membuat keputusan dan menghindarkan perusahaan
dari kerugian. Beban yang terjadi pada kegiatan operasional perusahaan
yang sehat lebih kecil dari pendapatan yang diperolehnya, jika tidak
maka dipastikan bahwa perusahaan tersebut mengalami kerugian.
Selain itu dengan memahami konsep biaya, manajer keuangan dapat
memberikan keputusan untuk menghentikan atau melanjutkan proyek
yang sedang berjalan, mengestimasi keuntungan, dan menghindari
resiko kerugian.
Objek biaya merupakan konsep tentang biaya yang tidak kalah
pentingnya. Objek biaya merupakan sebuah tujuan atau sasaran dimana
biaya diukur dan dibebankan sesuai dengan satuannya. Objek biaya
dapat berupa segala sesuatu yang dapat diidentifikasi, misalnya
departemen, produk, batch, pelanggan, proyek, pesanan, proses,
aktivitas,program, dan lain sebagainya. Pada awal perkembangan
perhitungan biaya pada perusahaan, objek biaya yang dipakai adalah
berdasarkan produk, yaitu berupa hasil akhir dari proses produksi.
Namun, beberapa tahun belakangan perusahaan banyak memakai
aktivitas sebagai objek biaya. Penggunaan aktivitas sebagai objek biaya
memiliki keunggulan pada bagian pengendalian biaya. Selain itu,
penggunaannya tidak hanya dalam lingkup perusahaanmanufaktur
tetapi dapat juga dipakai pada perusahaan jasa.Contoh penggunaan
aktivitas sebagai objek biaya antara lain kegiatan perakitan, finishing,
persiapan, pemasangan bagian tertentu, dan lain sebagainya.
8
Setelah menentukan objek-objek biaya yang akan dipakai, maka
tugas manajer keuangan selanjutnya adalah melakukan pembebanan
biaya pada objek yang telah ditetapkan. Menurut Hansen dan Mowen
(2007), ada tiga metode pembebanan biaya,antara lain:
1. Direct Tracing (Penelusuran Langsung)
Direct tracing merupakan penelusuran yang dilakukan untuk
mengidentifikasi dan membebankan biaya yang berkaitan langsung
dan fisik dengan sebuah objek biaya. Penelusuran pada umumnya
dilakukan dengan cara pengamatan fisik komponen pembentuk
produk. Misalnya biaya untuk membuat sebuah baju antara lain
bahan kain, kancing, benang, resleting, tenaga kerja, dan lain
sebagainya. Penelusuran langsung memiliki kelemahan pada
pembebanan biaya atas hal-hal yang secara tidak langsung
berhubungan dengan sebuah produk, misalnya jasa listrik,
depresiasi alat, dan lain-lain.
2. Driver Tracing (Penelusuran Penggerak)
Driver tracing dapat diartikan sebagai penggunaan penggerak
aktivitas untuk membebankan biaya pada objek biaya. Penggerak
(driver) diartikan sebagai faktor yang menyebabkan perubahan
dalam penggunaan sumber daya dan memiliki hubungan sebab-
akibat dengan biaya yang berhubungan dengan objek biaya. Diver
tracing biasanya kurang akurat jika dibandingkan dengan metode
penelusuran langsung.
3. Indirect Cost/Allocation (Alokasi/Biaya Tidak Langsung)
Biaya tidak langsung merupakan biaya-biaya yang tidak memiliki
hubungan kausal secara langsung dengan sebuah objek biaya,
sehingga tidak memungkinkan untuk membebankan biaya dengan
cara penelusuran langsung maupun melalui penggerak (driver).
Sebagai akibat dari tidak adanya hubungan antara biaya yang terjadi
dengan objek biaya maka pengalokasian biaya tidak langsung dapat
dilakukan dengan menggunakan estimasi dan asumsi manajer
keuangan.
9
2.1.3 Harga Pokok Produk dan Jasa
Perusahaan komersial pada dasarnya menghasilkan produk
untuk mendapatkan pemasukan (income). Produk tersebut dapat
dikelompokkan menjadi dua bagian besar yang cukup berbeda, yaitu
barang (tangible product) dan jasa (intangible product). Barang atau
produk berwujud biasanya dihasilkan dari pengolahan bahan baku
hingga menjadi barang setengah jadi atau barang jadi, seperti mobil,
alat elektronik, makanan, furnitur, dan lain-lain. Barang memiliki
wujud fisik yang nyata dibandingkan dengan jasa. Jasa atau produk tak
berwujud biasanya berupa aktivitas pelayanan yang dilakukan oleh
perusahaan untuk membantu kepentingan konsumen dengan
menggunakan fasilitas milik perusahaan, contohnya persewaan, jasa
audit, jasa penilai, perbankan, dan lain sebagainya. Perbedaan jasa
terhadap barang yang utama dapat diidentifikasi dalam empat dimensi,
antara lain:
1. Intangibility
Jasa merupakan sebuah produk yang tidak berwujud secara fisik.
Maksudnya keberadaan produk tersebut tidak secara nyata dapat
diidentifikasi oleh panca indera manusia, tetapi manfaatnya dapat
dinikmati oleh komsumen. Misalnya jasa audit, konsumen tidak
mengetahui bentuk fisik/proses audit tersebut seperti apa, tetapi
merasakan manfaat dari adanya kegiatan audit.
2. Perishability
Jasa merupakan produk yang tidak tahan lama, maksudnya
adalahpemanfaatan produk berupa jasa hanya dilakukan pada saat
tertentu saja. Misalnya jasa pengamanan, produk jasa tersebut hanya
bisa dinikmati sepanjang kontrak/kesepakatan dibuat, lebih dari
waktu yang disepakati jasa tersebut sudah tidak dapat dinikmati lagi
secara langsung.
3. Inseparability
10
Jasa merupakan produk yang tidak dapat memisahkan antara
konsumen dan produsennya. Kedua belah pihak berhubungan secara
langsung dalam transaksi jasa ini.
4. Heterogenity
Produk jasa memiliki variasi yang sifatnya luas menyesuaikan
dengan kepentingan konsumen. Namun, produk jasa hendaknya
memiliki sebuah standar sebagai kontrol atas varian kepentingan
konsumen. Harga pokok produk merupakan pembebanan biaya
yang digunakan untuk mendukung tujuan manajerial perusahaan
secara spesifik.
Harga pokok produk dalam perusahaanmanufaktur biasanya berasal
dari biaya produksi yang menghitung tiga jenis biaya, antara lain:
1. Direct Material (Bahan Langsung)
Bahan langsung merupakan bahan baku produksi yang secara
fisik dapat ditelusuri langsung kepada sebuah produk. Biaya
bahan langsung dibebankan pada biaya produk.
2. Direct Labor (Tenaga Kerja Langsung)
Tenaga kerja langsung adalah waktu dan tenaga yang dapat
ditelusuri secara langsung kepada produk yang dihasilkan. Item
ini biasanya dihitung dengan satuan waktu atau lama pekerja
menyelesaikan sebuah pekerjaan. Pengamatan secara
fisik/langsung dilakukan untuk mengidentifikasi besar biayanya.
3. Overhead
Overhead merupakan pos terakhir dimana biaya-biaya yang ada
tidak dapat dimasukkan pada bahan langsung dan tenaga kerja
langsung. Biayaoverhead juga menampung biaya-biaya tidak
langsung yang dipakai untuk mendukung produksi. Selain
pengelompokan ketiga biaya tersebut terdapat pula
pengelompokan yang merupakan kombinasi biaya yang dikenal
dengan biaya utama dan biaya konversi. Biaya Utama
merupakan gabungan antara direct material dan direct labor.
Sedangkan biaya konversi adalah gabungan antara biaya direct
11
labor dan biaya overhead. Biaya konversi pada konsepnya
adalah biaya yang dibutuhkan untuk mengubah bahan baku
menjadi produk olehan atau produk jadi.
12
2.2 Peran Akuntansi Manajemen
Pada dewasa ini jurnalis bisnis sering menulis tentang perusahaan
kelas dunia. perusahaan ini adalah perusahaan yang mengutamakan dukungan
terhadap konsumennya. Mereka mengetahui pasarnya dan produknya. Mereka
secara kontinyu berusahan memperbaiki rancangan produk, proses produksi,
dan pengiriman. Perusahaan tersebut bersaing menjadi yang terbaik dari yang
terbaik dalam lingkungan global. Akuntansi manajemen harus juga bertaraf
dunia. Mereka harus cerdas, menyiapkan diri dengan baik, dan selalu
mengikuti perkembangan baru. Mereka juga harus terbiasa dengan kebiasaan
dan praktek-praktek di negara di mana perusahaan beroperasi.
Peran akuntan manajemen dalam suatu organisasi merupakan peran
pembantu. Mereka membantu orang-orang yang bertanggung jawab
melaksanakan tujuan dasar organisasi. Posisi yang bertanggung jawab
langsung pada tujuan dasar organisasi disebut sebagai posisi Lini (line
position). Posisi yang mendukung dan tidak bertanggung jawab langsung
terhadap tujuan dasar organisasi disebut posisi staf (staff position)
Peran seorang akuntan manajemen dalam organisasi adalah sebagai
pendukung organisasi. Akuntan manajemen bertanggung jawab untuk
mengidentifikasi, mengumpulkan, mengukur, menganalisis, menyiapkan,
mengintepretasikan dan mengkomunikasikan informasi yang dibutuhkan oleh
manajemen untuk pengambilan keputusan. Akuntan manajemen biasanya
terlibat secara langsung dalam proses manajemen sebagai anggota penting
dalam tim manajemen, misalnya sebagai kontroler (kepala bagian akuntansi)
dan manajer akuntan biaya. Akuntan manajemen bertugas membantu orang-
orang lini (line position), yaitu pihak yang bertanggungjawab langsung dalam
melaksanakan tujuan dasar organisasi, misalnya manajer bagian produksi.
Dalam hal ini, akuntan manajemen berada dalam posisi staff (staff position),
yaitu posisi yang mendukung tugas lini dan tidak bertanggungjawab langsung
terhadap tujuan dasar organisasi.
Masing-masing unit pelaporan di dalam sebuah organisasi dapat
dilihat sebagai tanggung jawab lini (line responsibility) ataupun
tanggungjawab staf (staff responsibility).Tanggungjawab ini berupa
13
mengambil keputusan dan pemberian arah yang memandu aktivitas-aktivitas
menuju tujuan perusahaan.
14
2.3. Perbedaan Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan
1. Perbedaan dari Segi Tujuannya
15
Contohnya, laporan akuntansi manajemen hanya dilaporkan ke bagian
produksi, bagian pemasaran, dan lainnya.
4. Rentang Waktunya
6. Tipe Informasi
7. Sifat Informasi
16
kedua jenis akuntansi keuangan ini bisa tetap dikelola dalam satu tempat
jika menggunakan software akuntansi online yang baik.
BAB III
PENUTUP
1.1. Kesimpulan
Akuntansi manajemen kegiatan yang menghasilkan suatu informasi
keuangan untuk manajemen sebagai dasar untuk pengambilan keputusan
dalam menjalankan fungsi manajemen. Tujuan utamanya adalah
menyajikan laporan keuangan untuk kepentingan pihak internal
perusahaan, seperti manajer keuangan, manajer produksi, manajer
pemasaran, dan pihak internal lainnya. Peran akuntan manajemen dalam
suatu organisasi merupakan peran pembantu. Mereka membantu orang-
orang yang bertanggung jawab melaksanakan tujuan dasar organisasi.
Posisi yang bertanggung jawab langsung pada tujuan dasar organisasi
disebut sebagai posisi Lini (line position). Posisi yang mendukung dan
tidak bertanggung jawab langsung terhadap tujuan dasar organisasi disebut
posisi staf (staff position). Perbedaan akuntansi manajemen dengan
akuntansi keuangan diberdakan berdasarkan tujuan, penggunaan, ruang
lingkup penggunaanya, rentang waktunya, focus informasi, tipe informasi
dan sifat informasi.
1.2. Saran
Dengan disusunnya makalah ini, kami berharap agar para pembaca
khususnya mahasiswa dapat mengerti dan memahami Konsep Dasar
Akuntansi Manajemen, Peran Akuntansi Manajemen Dalam Perusahaan,
Serta Perbedaan Akuntansi Manajemen Dengan Akuntansi Keuangan
17
DAFTAR PUSTAKA
18