Anda di halaman 1dari 22

KLASIFIKASI DAN PERILAKU BIAYA

Dosen Pengampu : Tuti Sriwedari, S.E.,M.Si,Ak.C.A

Disusun Oleh :

Kelompok 6

1. Aprilia Ananda Putri (7211142001)


2. Emia Karina Febiola (7213142028)
3. Fadil Muhammad (7213142004)
4. Fitri Hartati Sianturi (7213142016)
5. Hanima Rosaliya Ritonga (7211142007)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI-UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah Yang Maha Esa,
karena berkat Rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas pada mata kuliah
Akuntansi Manajemen.

Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada Ibu Tuti Sriwedari,


S.E.,M.Si,Ak.C.A, selaku dosen pengampu mata kuliah Akuntansi
Manajemen yang telah memberikan tugas dan pengarahan kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini. Mudah-mudahan dengan
adanya pembuatan tugas ini dapat memberikan manfaat berupa ilmu
pengetahuan yang baik bagi penulis maupun bagi para pembaca.

Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan


oleh karena itu penulis meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan
dan penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
kesempurnaan tugas ini.

Medan, September 2023

Kelompok 6

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I Pendahuluan ............................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2
BAB II Pembahasan ............................................................................................. 3
A. Pengertian Perilaku Biaya ............................................................................ 3
B. Jenis-Jenis Persediaan di Perusahaan Manufaktur ....................................... 4
C. Jenis dan Pengelompokan Biaya .................................................................. 5
D. Perilaku Biaya ............................................................................................ 10
E. Biaya Campuran & Biaya Bertahap ........................................................... 13
F. Metode Pemisahan Biaya Campuran ......................................................... 14
BAB III Penutup ................................................................................................ 18
A. Kesimpulan ................................................................................................ 18
B. Saran........................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 19

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemahaman yang tepat dalam konsep dan implementasi biaya akan dapat
menuntun para pimpinan perusahaan menjalankan perusahaan pada tingkat yang
optimal. Hal ini dapat dipahami bahwa dengan perhitungan yang seksama akan
mampu secara tepat memprediksi keadaan perusahaan di masa yang akan datang
Untuk mengatasi kemungkinan terburuk yang bakal menimpa perusahaan dimasa
yang akan datang, manajemen perlu mempertimbangkan dengan seksama sumber
daya yang diperlukan, karena bagaimanapun setiap rupiah yang dikeluarkan akan
menjadi biaya tetap untuk rentang waktu dan aktivitas tertentu di masa yang akan
datang.
Kebanyakan keputusan taktis membutuhkan analisis yang lebih rumit
khususnya keputusan yang membutuhkan pertimbangan yang lebih ekstensif
menenat prilaku biaya. Perhitungan biaya relevan pada awalnya menekankan
pentingnya biaya relevan versus biaya tetap. Biasanya biaya variabel adalah
relevan sementara biaya tetap tidak.
Di dalam akauntansi manajerial, istilah biaya dapat digunakan untuk
berbagai hal. Alasannya adalah karena banyak jenis biaya, dan biaya-biaya
tersebut diklasifikasikan sesuai kebutuhan manajemen. Seperti, seorang manajer
yang ingin menyusun laporan keuangan eksternal, membuat anggaran, atau
mengambil keputusan, akan menggunakan data biaya. Setiap penggunaan atas
data yang berbeda membutuhkan klasifikasi dan definisi biaya yang berbeda juga.
Seperti contohnya, laporan keuangan eksternal membutuhkan data biaya historis
karena pengambilan keputusan memerlukan perkiraan terhadap biaya di masa
mendatang.
Ketika kita akan mengawali pembahasan mengenai konsep biaya dengan
berfokus pada perusahaan manufaktur, karena aktivitas perusahaan tersebut
terdapat dalam hampir sebagian besar aktivitas di organisasi lainnya. Perusahaan
manufaktur seperti Texas Instruments, Ford, dan DuPont melakukan aktivitas
seperti membeli bahan baku, memproduksi barang jadi, memasarkan,
mendistribusikan, mengirimkan tagihan.dan hampir semua aktivitas bisnis
lainnya.
Dalam menjalankan aktivitasnya, setiap organisasi senantiasa dihadapkan
pada berbagai biaya. Dalam kebanyakan organisasi, terdapat pola perilaku biaya
yang terjadi dalam menjalankan aktivitas tersebut. Pola perilaku biaya
menunjukkan rekasi perubahan biaya karena adanya perubahan tingkat aktivitas
bisnis Pola perilaku biaya.
Makalah ini berupaya untuk menghadirkan konsep perilaku biaya dalam
akuntansi manajerial, mengunakan metode pemisahan biaya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang diatas kami mengambil beberapa rumusan
masalah diantaranya :

1. Apa yang dimaksud perilaku biaya?


2. Apa saja jenis-jenis persediaan di perusahaan manufaktur?
3. Apa jenis dan bagaimana pengelompokan biaya?
4. Apa itu perilaku biaya?
5. Apa yang dimaksud biaya campuran dan biaya bertahap?
6. Apa metode pemisahan biaya campuran?

C. Tujuan Penulisan
Adapan tujuan penulisan makalah berdasarkan rumusan masalah yang
dijelaskan di atas yaitu antara lain sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui apa yang dimaksud perilaku biaya


2. Untuk mengetahui jenis-jenis persediaan di perusahaan manufaktur
3. Mengetahui jenis dan pengelompokan biaya
4. Dapat mengetahui perilaku biaya
5. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan biaya campuran dan biaya
bertahap
6. Dapat mengetahui metode pemisahan biaya campuran.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perilaku Biaya
Dalam melakukan kegiatan bisnis, tentunya tidak lepas dengan yang
namanya biaya. Pengertian biaya adalah jumlah uang yang dikeluarkan untuk
menghasilkan suatu produk atau jasa.Setiap perusahaan pasti memiliki
pengeluaran dalam proses bisnisnya, seperti transaksi membayar sewa gedung,
gaji karyawan, bahan baku, dan lainnya. Pengeluaran tersebut dapat
dikelompokkan menjadi beberapa jenis dan klasifikasi menjadi akuntansi biaya.

Akuntansi biaya adalah proses menentukan dan menghitung beban yang


dikeluarkan oleh perusahaan.Tujuannya adalah untuk mengukur efisiensi dan
mengendalikan pengeluaran agar dapat membantu manajemen dalam mengambil
keputusan dan mendapatkan keuntungan.

Perilaku biaya adalah cara biaya berubah dalam hubungannya dengan


perubahan penggunaan aktivitas. Perilaku biaya merupakan hal yang penting
dalam pengambilan keputusan, estimasi biaya di masa yang akan datang, dan
evaluasi terhadap pelaksanaan di masa lalu.

Perilaku biaya adalah bagaimana biaya akan bereaksi atau berubah dengan
adanya perubahan tingkat aktivitas bisnis. Bila aktivitas bisnis meningkat atau
surut, biaya tertentu mungkin akan ikut naik atau turun mungkin juga tetap.

Untuk tujuan perencanaan, manajer harus dapat mengantisipasi apa yang


akan terjadi. Jika biaya mengalami perubahan, manajer harus tahu sejauh mana
perubahannya. Untuk membantu tugas manajer tersebut, biaya biasanya
dikategorikan menjadi biaya variabel, biaya tetap, dan biaya semivariabel.

3
B. Jenis-Jenis Persediaan di Perusahaan Manufaktur
Jenis persediaan di dalam perusahaan manufaktur ada tiga, yaitu bahan
mentah, produk setengah jadi dan produk jadi. Ketiga komponen ini menjadi ciri
khas perusahaan manufaktur yang mana terdapat bahan pembuat produk dan
produk itu sendiri. Karakteristik ini yang membedakan dengan perusahaan
dagang. Yang mana perusahaan dagang bertugas memasarkan produk, sedangkan
perusahaan manufaktur bertugas penyedia stok atau bahan-bahan pembuat stok.

1. Raw material atau bahan mentah.

Adalah sebuah bahan utama yang akan dibutuhkan oleh sebuah


perusahaan manufaktur dalam melakukan proses produksi untuk menjadi sebuah
barang konsumsi yang akan dengan siap untuk dilakukan penjualan kembali.

2. Work in progress atau bahan setengah jadi.

Pada saat sebelum ada barang jadi, maka barang mentah haruslah diolah
untuk menjadi sebuah barang setengah jadi. Dalam hal ini work in Progress
merupakan sebuah bentuk dari barang yang akan ada dalam sebuah proses
produksi.penggolahan dapat dilakukan satu maupun beberapa kali.

3. Finished goods atau barang siap jual.

Adalah sebuah barang yang telah melalui berbagai macam bentuk dari
proses produksi dan pada akhirnya akan siap untuk dijual ke pasar.

4
C. Jenis dan Pengelompokan Biaya
Klasifikasi biaya merupakan proses pengelompokan berdasarkan tujuan
dari informasi yang disajikan untuk memudahkan dalam melakukan pencatatan
dan menyusun laporan keuangan, serta memberikan gambaran informasi yang
akurat kepada pihak manajemen. Komponen biaya dikelompokan dalam beberapa
akun dengan klasifikasi sebagai berikut.

Berdasarkan Fungsi Pokok dari Aktivitas Perseroan

a. Biaya Produksi (Production Cost)

Akumulasi dari semua pengeluaran yang dibutuhkan dalam proses


produksi dengan tujuan untuk menghasilkan suatu produk atau barang. Ini
meliputi bahan baku, tenaga kerja, beban operasional barang atau pabrik, dan lain
sebagainya.

b. Biaya Pemasaran (Marketing Expenses)

Biaya yang harus dikeluarkan untuk memastikan semua produk terbeli


oleh konsumen. Contohnya adalah untuk kegiatan promosi dan iklan yang
dilakukan perusahaan.

c. Biaya Administrasi & Umum (General Administration Expenses)

Biaya yang digunakan untuk mengkoordinasikan kegiatan produksi dan


pemasaran produk, misalnya gaji karyawan, overhead kantor, dan lainnya.

5
Berdasarkan Kegiatan atau Volume Produksi

a. Biaya Variabel (Variable Cost)

Biaya variabel adalah jenis biaya yang mengalami fluktuasi(perubahan)


atau bervariasi sesuai dengan jumlah output yang diproduksi.Variable Costs akan
meningkat ketika volume produksi meningkat, dan turun ketika volume produksi
menurun. Makin besar volume penjualan, makin besar pula beban yang harus
dikeluarkan.

Contoh: Jika bahan kulit sepatu adalah Rp2.000 per pasang dan beban karyawan
adalah Rp500 per sepatu, maka biaya produksi 1 pasang sepatu adalah Rp2.500.

Jika 1 hari= 10 sepatu x 2500 = 25.000

Jika 1 hari= 20 sepatu x 2500 = 50.000

b. Biaya Tetap (Fixed Cost)

Adalah Jenis biaya yang selalu tetap(konstan) dan tidak dipengaruhi oleh
volume produksi. Jenis memiliki dua karakteristik, yaitu biaya tidak berubah atau
tidak dipengaruhi oleh periode atau aktivitas tertentu dan cost per unitnya
berbanding terbalik dengan perubahan volume. Bila volumenya rendah maka
fixed cost tinggi, sebaliknya pada volume yang tinggi fixed cost per unitnya
rendah.

Contoh: gaji karyawan toko komputer per bulan adalah Rp800.000. Jika dalam
satu bulan toko tersebut hanya melayani 10x pembelian atau 30x, gaji karyawan
tersebut tetap Rp800.000. Gaji tetap tersebut yang disebut sebagai fixed cost.

6
Berdasarkan Objek yang Dibiayai

a. Biaya Langsung (Direct Cost)

Merupakan pengeluaran yang berkaitan dengan produksi barang atau


jasa.Direct costs meliputi bahan mentah, tenaga kerja, dan distribusi yang terkait
dengan produksi suatu produk. Jenis biaya ini dapat dengan mudah ditelusuri.

Sebagai contoh, sebuah perusahaan yang memproduksi mobil, biaya


langsung yang terkait dengan bisnis ini adalah upah yang dibayarkan kepada
pekerja untuk membuat produk tersebut dan suku cadang yang digunakan untuk
membuat mobil.

b. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)

Biaya tidak langsung (indirect costs), adalah pengeluaran yang tidak


terkait dengan produksi barang atau jasa yang tidak dapat diidentifikasi langsung
dengan proses produksi secara keseluruhan.

Contohnya biaya listrik, penyusutan mesin, upah mandor, dan administrasi


pabrik.Ketika perusahaan mobil tersebut memiliki direct costs untuk
menghasilkan ban mobil.Tetapi, listrik yang digunakan dianggap sebagai biaya
tidak langsung karena digunakan untuk semua produk yang dibuat di prabik,
bukan hanya untuk 1 jenis produk saja.

Berdasarkan Pembebanan Periode Akuntansi

a. Pengeluaran Modal (Capital Expenditure)

Biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh aktiva tetap,


meningkatkan efisiensi operasional dan kapasitas produktif aktiva tetap, serta
memperpanjang masa manfaat aktiva tetap.

Contohnya mesin pabrik yang memiliki penyusutan selama 5 tahun.

7
b. Pengeluaran Penghasilan (Revenue Expenditure)

Biaya yang hanya akan memberi manfaat dalam periode berjalan,


sehingga tidak akan dikapitalisasi sebagai aktiva tetap di laporan keuangan
neraca, melainkan akan langsung dibebankan sebagai beban dalam laporan laba
rugi periode berjalan di mana beban tersebut terjadi (dikeluarkan).

Berdasarkan Kegiatan Operasional

a. Biaya Produksi

Berdasarkan kegiatan operasional, poin pertama klasifikasi biaya adalah


biaya produksi. Singkatnya, pengertian biaya produksi adalah pengeluaran
perusahaan untuk memproduksi barang/jasa agar bisa dijual dengan harga
tertentu. Dalam operasional perusahaan, biaya produksi merupakan salah satu
jenis biaya dengan nominal terbesar. Terdapat berbagai jenis biaya produksi,
misalnya biaya bahan baku, tenaga kerja, pengemasan, dan sebagainya.

b. Biaya Tenaga Kerja Langsung

Biaya tenaga kerja langsung adalah salah satu jenis biaya produksi yang
dibayarkan pada SDM berkaitan langsung dengan pembuatan barang/jasa, Cara
pembayarannya bisa tetap setiap bulan atau berdasarkan jumlah satuan
produksinya. Yang termasuk dalam tenaga kerja langsung misalnya petugas
produksi.

c. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung

Poin ketiga klasifikasi biaya berdasarkan kegiatan operasional adalah


biaya tenaga kerja tidak langsung, seperti bagian pemasaran, personalia, satpam,
dan sebagainya.Dalam konteks ini, pembayaran biaya adalah sesuatu yang
umumnya dilakukan perusahaan tiap bulan, bukan berdasarkan satuan produksi.

8
d. Biaya Penyusutan

Biaya penyusutan merupakan biaya yang nilainya semakin berkurang dari


waktu ke waktu karena manfaat atau kualitas aktiva tersebut menurun. Contohnya
biaya mesin-mesin pabrik yang terus digunakan akan menurun kualitasnya,
sehingga periode mendatang harus membeli baru lagi. Kalaupun dijual, harganya
di bawah 5. Biaya Perawatan harga pembelian.

e. Biaya Investasi

Suatu bisnis juga memerlukan biaya investasi. Biaya ini dilakukan untuk
menambah pemasukan kas dalam jangka waktu tertentu. Misalnya, Anda
menginvestasikan sebagian modal dalam instrumen investasi atau aset.

f. Biaya Overhead Pabrik

Poin terakhir klasifikasi biaya adalah biaya overhead pabrik. Dari segi
operasional,pengertian biaya overhead yakni pengeluaran di luar jenis biaya
produktif dan berperan penting dalam kelangsungan perusahaan. Contoh biaya ini
seperti biaya tambahan atau biaya yang tidak direncanakan tetapi timbul, seperti
denda, ganti rugi,dll.

Jenis-Jenis Biaya Lain

a. Biaya Operasional (Operational Costs)

Biaya operasional adalah pengeluaran yang terkait dengan kegiatan bisnis


sehari-hari tetapi tidak ditelusuri kembali ke satu jenis produk.Jenis beban ini bisa
berubah-ubah atau tetap.

Contoh operational costs dalah sewa dan utilitas untuk pabrik.Investor dapat
menghitung rasio beban operasional perusahaan, yang menunjukkan seberapa
efisien perusahaan dalam menggunakan dana untuk menghasilkan penjualan.

9
b. Biaya Peluang (Opportunity Costs)

Biaya peluang adalah pengeluaran yang terkait saat Anda memutuskan


untuk melakukan investasi.Contoh kasusnya adalah jika Anda memutuskan
apakah ingin menyewa atau membeli mesin baru, maka Anda dapat menghitung
opportunity costs berdasarkan varibel yang ada,

c. Biaya Hangus (Sunk Costs)

Sunk costs adalah pengeluaran yang tidak dapat dipulihkan kembali


terlepas apa yang telah terjadi.Contohnya adalah ketika Anda menginvestasikan
uang dalam sebuah bisnis yang kemudian bangkrut.

d. Biaya Terkendali (Controllable Costs)

Biaya terkendali adalah pengeluaran yang dapat dikendalikan oleh


manajemen.Contoh umumnya adalah perlengkapan kantor, iklan, bonus
karyawan, dan sumbangan amal. Controllable Costs dikategorikan sebagai beban
jangka pendek karena dapat disesuaikan.

D. Perilaku Biaya (Cost Behavior)


Perilaku biaya adalah suatu hubungan antara total dengan perubahan
volume aktivitas pada suatu perusahaan. Umumnya, perilaku ini mempunyai 3
jenis perubahan volume kegiatan biaya, seperti biaya tetap, biaya semi-variabel,
dan juga biaya variabel. Dalam perencanaan dan pengendaliannya, terdapat 3
jenis perilaku biaya, maka biaya tetap dan juga biaya variabel terbagi lagi menjadi
dua golongan, yaitu:

- Biaya tetap yang terbagi menjadi dua, yakni committed fixed costs, dan
juga Discretionary Fixed Costs.
- Biaya variabel yang juga terbagi menjadi dua, yaitu Discretionary
Variable Costs dan Engineered Variable Costs

10
1. Perilaku Biaya Tetap (Fixed Cost)

Biaya tetap adalah suatu biaya yang mempunyai jumlah total secara tetap
meskipun terdapat perubahan volume dari suatu kegiatan tertentu. Tapi, pada
biaya tetap per satuan akan berubah karena terdapat perubahan dari sisi volume
aktivitas.Umumnya, besaran biaya tetap ini akan dipengaruhi oleh tujuan perilaku
biaya yang nantinya akan memengaruhi perusahaan dalam kurun waktu yang
lama, teknologi perusahaan, serta strategi manajemen dan metode di
dalamnya.Untuk itu, biaya tetap dibagi lagi menjadi dua jenis, yakni:

Committed Fixed Costs

Committed fixed cost adalah sebagian besar biaya tetap yang terjadi dari
kepemilikan perusahaan, organisasi pokok, dan juga peralatan di dalamnya.Dalam
perilaku biaya committed fixed cost, seluruh biaya tetap akan dikeluarkan dan
tidak bisa dikurangi atau diminimalisasi, sehingga akan mampu mempertahan
perusahaan dalam hal memenuhi tujuan perilaku biaya dalam kurun waktu yang
lama. Contohnya adalah biaya depresiasi, pajak bumi bangunan atau PBB, sewa,
gaji, serta asuransi.

Discretionary Fixed Costs

Discretionary fixed costs atau yang biasa disebut dengan managed atau
programmed cost adalah biaya yang terjadi dari keputusan penyediaan anggaran
secara berkala atau biasanya dilakukan secara tahunan, yang mana di dalamnya
akan mencerminkan kebijakan manajemen puncak secara langsung terkait jumlah
dan maksimal biaya.Perilaku biaya ini akan menggambarkan adanya hubungan
yang maksimal dari biaya keluaran ataupun biaya masukan, tapi tetap bisa diukur
dengan volume penjualan, jasa atau produk. Contohnya adalah biaya
pengembangan dan riset, biaya iklan, biaya pelatihan karyawan, biaya konsultan,
dan biaya promosi penjualan.

11
2. Perilaku Biaya Variabel (Variable Costing)

Variabel costing atau biaya variabel adalah suatu biaya yang seluruh total
nilainya bisa berubah, tapi sebanding dengan adanya perubahan volume kegiatan
perusahaan, seperti biaya bahan baku. Sehingga akan terbagi lagi menjadi dua
bagian, yaitu:

Engineered Variable Costs

Engineered cost variable adalah suatu biaya yang berkaitan dengan adanya
hubungan fisik tertentu atas suatu penilaian kegiatan. Umumnya, seluruh biaya
variabel ini termasuk engineered cost, sehingga biaya ini harus berubah sesuai
nilai masukan ataupun pengeluarannya, seperti pemakaian bahan baku.

Discretionary Variable Costs

Sebelumnya kita sudah jelaskan bahwa seluruh biaya variabel adalah


termasuk engineered cost, tapi ada beberapa biaya variabel yang juga tergolong
discretionary variable costs.Hadirnya discretionary variable cost ini tergantung
dari keputusan pihak manajemen perusahaan, sehingga kebijakan antara
pemasukan dan pengeluarannya mempunyai hubungan yang sangat erat. Saat
biaya pengeluaran di dalamnya berubah, maka biaya pemasukan pun tentunya
akan berubah, contoh sederhananya adalah biaya iklan.

3. Biaya Semi Variabel

Biaya semi variabel merupakan suatu biaya yang memiliki unsur tetap dan
juga variabel, yang mana dalam biaya semi variabel ini terdapat biaya tetap yang
tergolong sebagai jumlah biaya minimal untuk penyediaan jasa. Selain itu, biaya
variabel juga akan memengaruhi perubahan volume kegiatan.

12
E. Biaya Campuran & Biaya Bertahap

Biaya Campuran

Biaya campuran atau yang disebut biaya semi variabel adalah biaya yang
jumlah totalnya akan berubah dengan adanya perubahan kapasitas kegiatan tetapi
perubahan jumlah biaya tersebut tidak proporsional dengan perubahan kapasitas
kegiatan. Contoh: biaya listrik, biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap,
biaya kendaraan, biaya telpon, dan sebagainya.

Biaya campuran merujuk pada jenis biaya yang terdiri dari dua komponen
utama: biaya tetap (fixed costs) dan biaya variabel (variable costs). Ini adalah
jenis biaya yang menggabungkan unsur biaya tetap dengan unsur biaya variabel
dalam satu kategori. Dalam hal ini, biaya tetap adalah biaya yang tetap dalam
jumlah tertentu, tidak peduli berapa banyak barang atau layanan yang diproduksi
atau digunakan. Sementara itu, biaya variabel berubah seiring dengan volume
produksi atau penggunaan.

Contoh biaya campuran mungkin termasuk biaya sewa tempat usaha


(tetap) dan biaya utilitas (variabel). Biaya sewa mungkin tetap dalam jumlah
tertentu setiap bulan, tetapi biaya utilitas akan meningkat seiring dengan
peningkatan penggunaan listrik, air, dan gas.

13
Biaya Bertahap

Biaya bertahap adalah biaya yang meningkat dalam tangga-tangga tertentu


seiring dengan perubahan dalam level aktivitas atau volume produksi. Ini berarti
biaya akan tetap konstan pada suatu tingkat aktivitas atau volume, dan kemudian
tiba-tiba meningkat saat tingkat aktivitas atau volume mencapai ambang tertentu.
Biaya ini kemudian akan tetap pada tingkat yang baru sampai ambang berikutnya
tercapai.

Contoh biaya bertahap mungkin termasuk penambahan karyawan atau


mesin produksi saat kapasitas yang ada tidak lagi cukup untuk memenuhi
permintaan yang meningkat. Biaya akan tetap pada tingkat yang ada sampai
perusahaan memutuskan untuk menambah kapasitas, yang akan mengakibatkan
peningkatan biaya secara signifikan.

Biaya bertahap (step cost) adalah biaya yang bersifat tetap pada kisaran
aktivitas tertentu dan bersifat variabel antarkisaran aktivitas. Tidak semua biaya
variabel memiliki pola perilaku yang sama.

Perbedaan utama antara biaya campuran dan biaya bertahap adalah dalam
pola perubahan biaya seiring dengan perubahan aktivitas atau volume. Biaya
campuran berubah secara kontinu seiring dengan aktivitas, sedangkan biaya
bertahap berubah secara tiba-tiba ketika ambang tertentu tercapai.

F. Metode Pemisahan Biaya Campuran


Pemisahan biaya campuran (mixed costs) menjadi komponen biaya tetap
dan biaya variabel adalah langkah penting dalam analisis biaya dan pengambilan
keputusan manajemen. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk
melakukan pemisahan biaya campuran, yaitu :

1. Metode Grafik

Metode ini melibatkan pembuatan grafik berdasarkan data biaya historis. Dalam
grafik ini, sumbu vertikal mewakili biaya total, sementara sumbu horizontal

14
mewakili volume produksi atau aktivitas yang relevan. Kemudian, garis tren atau
garis regresi digambar melalui titik-titik data untuk mencoba memisahkan biaya
variabel dan tetap. Titik-titik data di atas garis ini dianggap sebagai biaya tetap,
sedangkan titik-titik di bawahnya dianggap sebagai biaya variabel.

2. Metode Tingkat Kontribusi

Dalam metode ini, biaya variabel per unit aktivitas dihitung terlebih
dahulu. Kemudian, biaya total dikurangkan dengan biaya variabel per unit untuk
menghasilkan biaya tetap. Dalam rumus, hal ini dapat direpresentasikan sebagai
berikut:

Biaya Tetap = Biaya Total - (Biaya Variabel per Unit x Jumlah Unit)

3. Metode Least Square Regression (Regresi Kuadrat Terkecil)

Adalah metode statistik yang digunakan untuk memisahkan biaya


campuran (mixed costs) menjadi komponen biaya tetap (fixed costs) dan biaya
variabel (variable costs). Ini adalah pendekatan yang lebih canggih dibandingkan
dengan metode grafis atau Metode Tingkat Kontribusi. Metode ini mencoba untuk
mengidentifikasi hubungan matematis antara biaya total dan volume aktivitas
dengan menggunakan persamaan regresi linier.

15
4. Metode High-Low (Metode Tinggi-Rendah)

Adalah salah satu metode yang digunakan untuk memisahkan biaya


campuran (mixed costs) menjadi dua komponen utama: biaya tetap (fixed costs)
dan biaya variabel (variable costs). Metode ini adalah metode yang sederhana dan
sering digunakan dalam analisis biaya karena hanya memerlukan dua titik data,
yaitu titik data dengan biaya tertinggi (high) dan titik data dengan biaya terendah
(low) dalam rentang volume aktivitas yang relevan.

Metode ini melibatkan pemilihan dua titik data ekstrim, yaitu titik dengan
biaya tertinggi (high) dan biaya terendah (low) untuk volume aktivitas yang
relevan. Selanjutnya, biaya variabel per unit dihitung dengan menghitung
perbedaan biaya antara titik high dan titik low dibagi dengan perbedaan volume
aktivitas antara kedua titik tersebut. Setelah itu, biaya tetap dihitung dengan
menggunakan salah satu titik (biasanya titik high) dan biaya variabel per unit yang
sudah dihitung.

5. Metode Regresi Linear

Adalah pendekatan statistik yang digunakan untuk memisahkan biaya


campuran (mixed costs) menjadi dua komponen utama: biaya tetap (fixed costs)
dan biaya variabel (variable costs). Ini adalah metode yang lebih canggih dan
presisi dibandingkan dengan Metode High-Low atau Metode Tingkat Kontribusi.
Metode ini memanfaatkan analisis regresi linier untuk mengidentifikasi hubungan
matematis antara biaya total dan volume aktivitas.

Metode ini menggunakan analisis regresi linier untuk mengidentifikasi


hubungan antara biaya dan volume aktivitas. Dengan menghitung persamaan
regresi, Anda dapat memisahkan biaya tetap (intersepsi) dan biaya variabel per
unit (koefisien regresi).

16
6. Metode Analisis Variabel Independen

Adalah pendekatan yang digunakan untuk memisahkan biaya campuran


(mixed costs) menjadi dua komponen utama: biaya tetap (fixed costs) dan biaya
variabel (variable costs) berdasarkan karakteristik masing-masing biaya. Metode
ini mencoba mengidentifikasi biaya tetap dengan cara mengklasifikasikan biaya
yang tidak berubah seiring waktu atau volume aktivitas sebagai biaya tetap,
sedangkan biaya yang berubah seiring waktu atau volume aktivitas dianggap
sebagai biaya variabel.

Metode ini mencoba untuk mengidentifikasi biaya tetap dengan cara


mengklasifikasikan biaya yang tidak berubah seiring waktu atau volume. Biaya
yang dapat diidentifikasi sebagai tetap kemudian dianggap sebagai biaya tetap,
sementara sisanya dianggap sebagai biaya variabel.

17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Klasifikasi dan perilaku biaya adalah konsep kunci dalam akuntansi
manajemen yang membantu perusahaan mengidentifikasi, mengelompokkan, dan
mengelola biaya-biaya mereka dengan efisien. Klasifikasi biaya adalah proses
mengelompokkan biaya-biaya perusahaan menjadi berbagai kategori atau jenis
berdasarkan karakteristik tertentu, seperti sifat variabel atau tetapnya biaya.Jenis-
jenis klasifikasi biaya umum termasuk biaya variabel, biaya tetap, biaya langsung,
dan biaya tidak langsung.Klasifikasi biaya membantu manajer memahami struktur
biaya perusahaan dan membuat keputusan yang lebih baik terkait produksi, harga,
dan strategi bisnis.

Perilaku biaya mengacu pada bagaimana biaya berubah seiring dengan


perubahan dalam volume produksi atau aktivitas perusahaan. Biaya variabel
berubah sebanding dengan perubahan dalam aktivitas produksi atau penjualan,
sementara biaya tetap tetap konstan dalam jangka waktu tertentu, terlepas dari
perubahan aktivitas.Pemahaman perilaku biaya membantu manajer dalam
merencanakan anggaran, analisis titik impas, dan pengambilan keputusan
strategis.

B. Saran
Demikian makalah ini kami buat,semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca.diperlukan referensi yang lebih banyak untuk
meningkatkan pemahaman terkait klasifikasi dan perilaku biaya yang sudah kami
sajikan .Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata
maupun kalimat.Kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

18
DAFTAR PUSTAKA

Diakses pada 1 September 2023 dari

https://komputerisasi-akuntansi-d3.stekom.ac.id/informasi/baca/Klasifikasi-Biaya-
Fungsi-dan-Jenis-Biaya/a6965a9286ae7ae97ce50be0e184e26a252cd6de#

https://greenpermit.id/2021/11/23/apa-itu-perusahaan-manufaktur/

https://www.jurnal.id/id/blog/pengertian-biaya-jenis-jenis-dan-klasifikasi-dalam-
akuntansi-adalah/

https://accurate.id/akuntansi/perilaku-biaya/

19

Anda mungkin juga menyukai