Disusun Oleh :
Kelompok 6
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah Yang Maha Esa,
karena berkat Rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas pada mata kuliah
Akuntansi Manajemen.
Kelompok 6
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemahaman yang tepat dalam konsep dan implementasi biaya akan dapat
menuntun para pimpinan perusahaan menjalankan perusahaan pada tingkat yang
optimal. Hal ini dapat dipahami bahwa dengan perhitungan yang seksama akan
mampu secara tepat memprediksi keadaan perusahaan di masa yang akan datang
Untuk mengatasi kemungkinan terburuk yang bakal menimpa perusahaan dimasa
yang akan datang, manajemen perlu mempertimbangkan dengan seksama sumber
daya yang diperlukan, karena bagaimanapun setiap rupiah yang dikeluarkan akan
menjadi biaya tetap untuk rentang waktu dan aktivitas tertentu di masa yang akan
datang.
Kebanyakan keputusan taktis membutuhkan analisis yang lebih rumit
khususnya keputusan yang membutuhkan pertimbangan yang lebih ekstensif
menenat prilaku biaya. Perhitungan biaya relevan pada awalnya menekankan
pentingnya biaya relevan versus biaya tetap. Biasanya biaya variabel adalah
relevan sementara biaya tetap tidak.
Di dalam akauntansi manajerial, istilah biaya dapat digunakan untuk
berbagai hal. Alasannya adalah karena banyak jenis biaya, dan biaya-biaya
tersebut diklasifikasikan sesuai kebutuhan manajemen. Seperti, seorang manajer
yang ingin menyusun laporan keuangan eksternal, membuat anggaran, atau
mengambil keputusan, akan menggunakan data biaya. Setiap penggunaan atas
data yang berbeda membutuhkan klasifikasi dan definisi biaya yang berbeda juga.
Seperti contohnya, laporan keuangan eksternal membutuhkan data biaya historis
karena pengambilan keputusan memerlukan perkiraan terhadap biaya di masa
mendatang.
Ketika kita akan mengawali pembahasan mengenai konsep biaya dengan
berfokus pada perusahaan manufaktur, karena aktivitas perusahaan tersebut
terdapat dalam hampir sebagian besar aktivitas di organisasi lainnya. Perusahaan
manufaktur seperti Texas Instruments, Ford, dan DuPont melakukan aktivitas
seperti membeli bahan baku, memproduksi barang jadi, memasarkan,
mendistribusikan, mengirimkan tagihan.dan hampir semua aktivitas bisnis
lainnya.
Dalam menjalankan aktivitasnya, setiap organisasi senantiasa dihadapkan
pada berbagai biaya. Dalam kebanyakan organisasi, terdapat pola perilaku biaya
yang terjadi dalam menjalankan aktivitas tersebut. Pola perilaku biaya
menunjukkan rekasi perubahan biaya karena adanya perubahan tingkat aktivitas
bisnis Pola perilaku biaya.
Makalah ini berupaya untuk menghadirkan konsep perilaku biaya dalam
akuntansi manajerial, mengunakan metode pemisahan biaya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang diatas kami mengambil beberapa rumusan
masalah diantaranya :
C. Tujuan Penulisan
Adapan tujuan penulisan makalah berdasarkan rumusan masalah yang
dijelaskan di atas yaitu antara lain sebagai berikut:
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perilaku Biaya
Dalam melakukan kegiatan bisnis, tentunya tidak lepas dengan yang
namanya biaya. Pengertian biaya adalah jumlah uang yang dikeluarkan untuk
menghasilkan suatu produk atau jasa.Setiap perusahaan pasti memiliki
pengeluaran dalam proses bisnisnya, seperti transaksi membayar sewa gedung,
gaji karyawan, bahan baku, dan lainnya. Pengeluaran tersebut dapat
dikelompokkan menjadi beberapa jenis dan klasifikasi menjadi akuntansi biaya.
Perilaku biaya adalah bagaimana biaya akan bereaksi atau berubah dengan
adanya perubahan tingkat aktivitas bisnis. Bila aktivitas bisnis meningkat atau
surut, biaya tertentu mungkin akan ikut naik atau turun mungkin juga tetap.
3
B. Jenis-Jenis Persediaan di Perusahaan Manufaktur
Jenis persediaan di dalam perusahaan manufaktur ada tiga, yaitu bahan
mentah, produk setengah jadi dan produk jadi. Ketiga komponen ini menjadi ciri
khas perusahaan manufaktur yang mana terdapat bahan pembuat produk dan
produk itu sendiri. Karakteristik ini yang membedakan dengan perusahaan
dagang. Yang mana perusahaan dagang bertugas memasarkan produk, sedangkan
perusahaan manufaktur bertugas penyedia stok atau bahan-bahan pembuat stok.
Pada saat sebelum ada barang jadi, maka barang mentah haruslah diolah
untuk menjadi sebuah barang setengah jadi. Dalam hal ini work in Progress
merupakan sebuah bentuk dari barang yang akan ada dalam sebuah proses
produksi.penggolahan dapat dilakukan satu maupun beberapa kali.
Adalah sebuah barang yang telah melalui berbagai macam bentuk dari
proses produksi dan pada akhirnya akan siap untuk dijual ke pasar.
4
C. Jenis dan Pengelompokan Biaya
Klasifikasi biaya merupakan proses pengelompokan berdasarkan tujuan
dari informasi yang disajikan untuk memudahkan dalam melakukan pencatatan
dan menyusun laporan keuangan, serta memberikan gambaran informasi yang
akurat kepada pihak manajemen. Komponen biaya dikelompokan dalam beberapa
akun dengan klasifikasi sebagai berikut.
5
Berdasarkan Kegiatan atau Volume Produksi
Contoh: Jika bahan kulit sepatu adalah Rp2.000 per pasang dan beban karyawan
adalah Rp500 per sepatu, maka biaya produksi 1 pasang sepatu adalah Rp2.500.
Adalah Jenis biaya yang selalu tetap(konstan) dan tidak dipengaruhi oleh
volume produksi. Jenis memiliki dua karakteristik, yaitu biaya tidak berubah atau
tidak dipengaruhi oleh periode atau aktivitas tertentu dan cost per unitnya
berbanding terbalik dengan perubahan volume. Bila volumenya rendah maka
fixed cost tinggi, sebaliknya pada volume yang tinggi fixed cost per unitnya
rendah.
Contoh: gaji karyawan toko komputer per bulan adalah Rp800.000. Jika dalam
satu bulan toko tersebut hanya melayani 10x pembelian atau 30x, gaji karyawan
tersebut tetap Rp800.000. Gaji tetap tersebut yang disebut sebagai fixed cost.
6
Berdasarkan Objek yang Dibiayai
7
b. Pengeluaran Penghasilan (Revenue Expenditure)
a. Biaya Produksi
Biaya tenaga kerja langsung adalah salah satu jenis biaya produksi yang
dibayarkan pada SDM berkaitan langsung dengan pembuatan barang/jasa, Cara
pembayarannya bisa tetap setiap bulan atau berdasarkan jumlah satuan
produksinya. Yang termasuk dalam tenaga kerja langsung misalnya petugas
produksi.
8
d. Biaya Penyusutan
e. Biaya Investasi
Suatu bisnis juga memerlukan biaya investasi. Biaya ini dilakukan untuk
menambah pemasukan kas dalam jangka waktu tertentu. Misalnya, Anda
menginvestasikan sebagian modal dalam instrumen investasi atau aset.
Poin terakhir klasifikasi biaya adalah biaya overhead pabrik. Dari segi
operasional,pengertian biaya overhead yakni pengeluaran di luar jenis biaya
produktif dan berperan penting dalam kelangsungan perusahaan. Contoh biaya ini
seperti biaya tambahan atau biaya yang tidak direncanakan tetapi timbul, seperti
denda, ganti rugi,dll.
Contoh operational costs dalah sewa dan utilitas untuk pabrik.Investor dapat
menghitung rasio beban operasional perusahaan, yang menunjukkan seberapa
efisien perusahaan dalam menggunakan dana untuk menghasilkan penjualan.
9
b. Biaya Peluang (Opportunity Costs)
- Biaya tetap yang terbagi menjadi dua, yakni committed fixed costs, dan
juga Discretionary Fixed Costs.
- Biaya variabel yang juga terbagi menjadi dua, yaitu Discretionary
Variable Costs dan Engineered Variable Costs
10
1. Perilaku Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya tetap adalah suatu biaya yang mempunyai jumlah total secara tetap
meskipun terdapat perubahan volume dari suatu kegiatan tertentu. Tapi, pada
biaya tetap per satuan akan berubah karena terdapat perubahan dari sisi volume
aktivitas.Umumnya, besaran biaya tetap ini akan dipengaruhi oleh tujuan perilaku
biaya yang nantinya akan memengaruhi perusahaan dalam kurun waktu yang
lama, teknologi perusahaan, serta strategi manajemen dan metode di
dalamnya.Untuk itu, biaya tetap dibagi lagi menjadi dua jenis, yakni:
Committed fixed cost adalah sebagian besar biaya tetap yang terjadi dari
kepemilikan perusahaan, organisasi pokok, dan juga peralatan di dalamnya.Dalam
perilaku biaya committed fixed cost, seluruh biaya tetap akan dikeluarkan dan
tidak bisa dikurangi atau diminimalisasi, sehingga akan mampu mempertahan
perusahaan dalam hal memenuhi tujuan perilaku biaya dalam kurun waktu yang
lama. Contohnya adalah biaya depresiasi, pajak bumi bangunan atau PBB, sewa,
gaji, serta asuransi.
Discretionary fixed costs atau yang biasa disebut dengan managed atau
programmed cost adalah biaya yang terjadi dari keputusan penyediaan anggaran
secara berkala atau biasanya dilakukan secara tahunan, yang mana di dalamnya
akan mencerminkan kebijakan manajemen puncak secara langsung terkait jumlah
dan maksimal biaya.Perilaku biaya ini akan menggambarkan adanya hubungan
yang maksimal dari biaya keluaran ataupun biaya masukan, tapi tetap bisa diukur
dengan volume penjualan, jasa atau produk. Contohnya adalah biaya
pengembangan dan riset, biaya iklan, biaya pelatihan karyawan, biaya konsultan,
dan biaya promosi penjualan.
11
2. Perilaku Biaya Variabel (Variable Costing)
Variabel costing atau biaya variabel adalah suatu biaya yang seluruh total
nilainya bisa berubah, tapi sebanding dengan adanya perubahan volume kegiatan
perusahaan, seperti biaya bahan baku. Sehingga akan terbagi lagi menjadi dua
bagian, yaitu:
Engineered cost variable adalah suatu biaya yang berkaitan dengan adanya
hubungan fisik tertentu atas suatu penilaian kegiatan. Umumnya, seluruh biaya
variabel ini termasuk engineered cost, sehingga biaya ini harus berubah sesuai
nilai masukan ataupun pengeluarannya, seperti pemakaian bahan baku.
Biaya semi variabel merupakan suatu biaya yang memiliki unsur tetap dan
juga variabel, yang mana dalam biaya semi variabel ini terdapat biaya tetap yang
tergolong sebagai jumlah biaya minimal untuk penyediaan jasa. Selain itu, biaya
variabel juga akan memengaruhi perubahan volume kegiatan.
12
E. Biaya Campuran & Biaya Bertahap
Biaya Campuran
Biaya campuran atau yang disebut biaya semi variabel adalah biaya yang
jumlah totalnya akan berubah dengan adanya perubahan kapasitas kegiatan tetapi
perubahan jumlah biaya tersebut tidak proporsional dengan perubahan kapasitas
kegiatan. Contoh: biaya listrik, biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap,
biaya kendaraan, biaya telpon, dan sebagainya.
Biaya campuran merujuk pada jenis biaya yang terdiri dari dua komponen
utama: biaya tetap (fixed costs) dan biaya variabel (variable costs). Ini adalah
jenis biaya yang menggabungkan unsur biaya tetap dengan unsur biaya variabel
dalam satu kategori. Dalam hal ini, biaya tetap adalah biaya yang tetap dalam
jumlah tertentu, tidak peduli berapa banyak barang atau layanan yang diproduksi
atau digunakan. Sementara itu, biaya variabel berubah seiring dengan volume
produksi atau penggunaan.
13
Biaya Bertahap
Biaya bertahap (step cost) adalah biaya yang bersifat tetap pada kisaran
aktivitas tertentu dan bersifat variabel antarkisaran aktivitas. Tidak semua biaya
variabel memiliki pola perilaku yang sama.
Perbedaan utama antara biaya campuran dan biaya bertahap adalah dalam
pola perubahan biaya seiring dengan perubahan aktivitas atau volume. Biaya
campuran berubah secara kontinu seiring dengan aktivitas, sedangkan biaya
bertahap berubah secara tiba-tiba ketika ambang tertentu tercapai.
1. Metode Grafik
Metode ini melibatkan pembuatan grafik berdasarkan data biaya historis. Dalam
grafik ini, sumbu vertikal mewakili biaya total, sementara sumbu horizontal
14
mewakili volume produksi atau aktivitas yang relevan. Kemudian, garis tren atau
garis regresi digambar melalui titik-titik data untuk mencoba memisahkan biaya
variabel dan tetap. Titik-titik data di atas garis ini dianggap sebagai biaya tetap,
sedangkan titik-titik di bawahnya dianggap sebagai biaya variabel.
Dalam metode ini, biaya variabel per unit aktivitas dihitung terlebih
dahulu. Kemudian, biaya total dikurangkan dengan biaya variabel per unit untuk
menghasilkan biaya tetap. Dalam rumus, hal ini dapat direpresentasikan sebagai
berikut:
Biaya Tetap = Biaya Total - (Biaya Variabel per Unit x Jumlah Unit)
15
4. Metode High-Low (Metode Tinggi-Rendah)
Metode ini melibatkan pemilihan dua titik data ekstrim, yaitu titik dengan
biaya tertinggi (high) dan biaya terendah (low) untuk volume aktivitas yang
relevan. Selanjutnya, biaya variabel per unit dihitung dengan menghitung
perbedaan biaya antara titik high dan titik low dibagi dengan perbedaan volume
aktivitas antara kedua titik tersebut. Setelah itu, biaya tetap dihitung dengan
menggunakan salah satu titik (biasanya titik high) dan biaya variabel per unit yang
sudah dihitung.
16
6. Metode Analisis Variabel Independen
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Klasifikasi dan perilaku biaya adalah konsep kunci dalam akuntansi
manajemen yang membantu perusahaan mengidentifikasi, mengelompokkan, dan
mengelola biaya-biaya mereka dengan efisien. Klasifikasi biaya adalah proses
mengelompokkan biaya-biaya perusahaan menjadi berbagai kategori atau jenis
berdasarkan karakteristik tertentu, seperti sifat variabel atau tetapnya biaya.Jenis-
jenis klasifikasi biaya umum termasuk biaya variabel, biaya tetap, biaya langsung,
dan biaya tidak langsung.Klasifikasi biaya membantu manajer memahami struktur
biaya perusahaan dan membuat keputusan yang lebih baik terkait produksi, harga,
dan strategi bisnis.
B. Saran
Demikian makalah ini kami buat,semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca.diperlukan referensi yang lebih banyak untuk
meningkatkan pemahaman terkait klasifikasi dan perilaku biaya yang sudah kami
sajikan .Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata
maupun kalimat.Kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
18
DAFTAR PUSTAKA
https://komputerisasi-akuntansi-d3.stekom.ac.id/informasi/baca/Klasifikasi-Biaya-
Fungsi-dan-Jenis-Biaya/a6965a9286ae7ae97ce50be0e184e26a252cd6de#
https://greenpermit.id/2021/11/23/apa-itu-perusahaan-manufaktur/
https://www.jurnal.id/id/blog/pengertian-biaya-jenis-jenis-dan-klasifikasi-dalam-
akuntansi-adalah/
https://accurate.id/akuntansi/perilaku-biaya/
19