Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

ASPEK KEPERILAKUAN PADA PENGAKUMULASIAN BIAYA DAN


PENGENDALIANNYA

Dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Keperilakuan

Dosen Pengampuh Mata Kuliah :


Farid Fajrin, M.Acc.

Disusun Oleh :
Kelompok D Akuntansi C

Aenun Mardiah Nur H. 90400118086


Dinda Agus Putri 90400118088
Nurindah 90400118115

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
TAHUN 2021
2

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan
rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan
makalah Akuntansi Keperilakuan tepat pada waktunya. Makalah ini disusun agar
pembaca dapat memperluas ilmu tentang “ASPEK KEPERILAKUAN PADA
PENGAKUMULASIAN BIAYA DAN
PENGENDALIANNYA”, yang kami sajikan berdasarkan materi yang kami
dapatkan. Makalah ini di susun oleh kelompok D dengan berbagai rintangan, baik
itu yang datang dari diri saya maupun yang datang dari luar. Namun dengan
penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya karya ilmiah
ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah kami dapat bermanfaat buat rekan-rekan sekalian,
Mudah–mudahan dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun Karya Ilmiah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kami mohon
untuk saran dan kritiknya.

Makassar, 11 April 2021

Penyusun

2
3

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...................................................................................
KATA PENGANTAR...................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
A.    Latar Belakang..........................................................................................
B.     Rumusan Masalah....................................................................................
C.     Tujuan......................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................
A. Biaya dengan fungsi manajemen...............................................................
B. Pola perilaku biaya....................................................................................
C. Biaya relevan untuk mengambil keputusan...............................................
D. Pentingnya manajemen biaya....................................................................
E. Perilaku biaya untuk perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan
F. Sistem biaya tradisional versus biaya standar...........................................
G. Perhitungan biaya langsung atau biaya variabel........................................
H. Pengendalian biaya....................................................................................
I. Pengambilan keputusan.............................................................................
J. Aspek keperilakuan dari langkah akuntansi biaya yang dipilih................
K. Partisipasi dalam penetapan standar..........................................................

BAB III PENUTUP.........................................................................................


A. Kesimpulan ................................................................................................
B. Saran...........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

3
4

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dewasa ini dengan semakin berkembang dan meningkatnya konsumsi
masyarakat turut mempengaruhi kehidupan sebuah organisasi. Maraknya
perusahaan- perusahaan yang mulai muncul dengan produk-produk yang sejenis
membuat beberapa perusahaan lainnya terpaksa gulung tikar karena tidak mampu
bersaing dalam produknya. Manajemen di tuntut untuk selalu siaga dan kreatif
dalam melaksanakan fungsinya baik dengan menetapkan cara- cara
pengendaliannya hingga penekanan atas biaya guna memperoleh produk
yang berkualitas dan berdaya guna serta dengan biaya yang murah untuk
memperoleh keuntungan dan melanjutkan kehidupan entitas.

Dalam penentuan biaya baik dari pengakumulasian dan pengendaliannya


tidak terlepas dari peran atas aspek perilaku seseorang. Oleh karena itu,
pentingnya untuk diketahui lebih lanjut aspek-aspek keperilakuan yang
mendasari pada pengakumulasian serta pengendalian biaya yang dilakukan
oleh entitas tersebut dalam mempertahankan kegiatan organisasinya. Selain itu,
penulisan ini dilatarbelakangi oleh tugas yang diempukan kepada kelompok guna
untuk dibahas lebih lanjut pada mata kuliah Akuntansi Keperilakuan yang
diberikan oleh dosen yang bersangkutan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja biaya dengan fungsi manajemen?
2. Bagaimana pola perilaku biaya?
3. Bagaimana biaya relevan untuk pengambilan keputusan?
4. Apa pentingnya manajemen bilangan?
5. Bagaimana perilaku biaya untuk perencanaan pengendalian dan
pengambilan keputusan?
6. Bagaimana sistem biaya tradisional versus biaya standar?

4
5

7. Bagaimana perhitungan biaya langsung atau biaya variable?l


8. Apa yang dimaksud pengendalian biaya?
9. Apa saja pengambilan keputusan?
10. Bagaimana aspek keperilakuan dari langkah akuntansi biaya yang dipilih?
11. Bagaimana partisipasi dalam penetapan standar?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja biaya dengan fungsi manajemen
2. Untuk mengetahui bagaimana pola perilaku biaya
3. Untuk mengetahui bagaimana biaya relevan untuk pengambilan keputusan
4. Untuk mengetahui apa pentingnya manajemen bilangan
5. Untuk mengetahui bagaimana perilaku biaya untuk perencanaan
pengendalian dan pengambilan keputusan
6. Untuk mengetahui bagaimana sistem biaya tradisional versus biaya standar
7. Untuk mengetahui bagaimana perhitungan biaya langsung atau biaya
variabel
8. Untuk mengetahui apa yang dimaksud pengendalian biaya
9. Untuk mengetahui apa saja pengambilan keputusan
10. Untuk mengetahui bagaimana aspek keperilakuan dari langkah akuntansi
biaya yang dipilih
11. Untuk mengetahui bagaimana partisipasi dalam penetapan standar

5
6

BAB II
PEMBAHASAN

A. Biaya Dengan Fungsi Manajemen


Pengambilan keputusan manajemen dalam penentuan kebijakan jangka
pendek maupun jangka panjang memerlukan informasi biaya yang didasarkan
pada perilakunya. Informasi biaya yang sistematis dan korporatif, serta data
biaya ya dan laba analisis dibutuhkan agar manajer dapat menetapkan target
laba Komang menetapkan target dan mental untuk manajemen tingkat
menengah dan manajemen operasi, mengevaluasi efektivitas rencana,
menunjukkan keberhasilan atau kegagalan tertentu, mengidentifikasi dan
menentukan strategi, syaratnya memutuskan perlunya penyesuaian dan
perbaikan dalam organisasi. Sistem informasi yang terintegrasi dan
terkoordinasi menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh manajer dan
komunikasikan nya dengan Segara dalam bentuk yang dapat dipahami oleh
Penggunaan informasi. Kesempatan dapat hilang karena komunikasi yang
buruk.
Informasi gaya dapat digunakan oleh manajemen untuk berbagai tujuan
yang mana dalam menggolongkan Biaya harus disesuaikan dengan tujuan
dari informasi biaya yang akan disajikan titik jika tujuan manajemen berbeda,
maka diperlukan penggolongan biaya yang berbeda pula. Kebutuhan
informasi ini mendorong timbulnya berbagai cara penggolongan biaya,
sehingga dikenal konsep penggolongan biaya yang berbeda sesuai dengan
tujuan yang berbeda. Dalam perusahaan manufaktur, biaya dibagi dalam dua
kategori utama berdasarkan aktivitas fungsionalnya, yakni biaya manufaktur
dan biaya nonmanufaktur.

Biaya Manufaktur
Biaya manufaktur merupakan seluruh biaya yang berhubungan dengan
aktivitas perusahaan. Biaya manufaktur dikelompokkan lagi ke dalam tiga

6
7

kategori, yakni: bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead
pabrik.
1. Bahan baku langsung adalah semua bahan baku yang menjadi satu bagian
integral dari produk jadi. Contohnya adalah baja yang digunakan untuk
membuat rangka mobil dan kayu yang digunaka untuk membuat furniture:
Lem, paku, dan bahan-bahan kecil lainnya disebut bahan baku tidak
langsung dan digolongkan sebagai bagian dari overhead pabrik.
2. Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang dilibatkan secara
langsung dalampembuatan produk. Contohnya gaji dari pekerja
perakitan pada suatu lini perakitan dan gaji dari operator alat-alat mesin
pada suatu pabrik.
3. Tenaga kerja tidak langsung, seperti gaji dari dan penjaga bangunan yang
digolongkan sebagai bagian dari biaya overhead pabrik.
4. Biaya overhead pabrik dapat didefinisikan sebagai seluruh biaya
manufaktur, kecuali bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung.
Biaya overhead pabrik, meliputi penyusutan, sewa, pajak, asuransi,
keuntungan tambahan, pajak penghasilan, dan biaya waktu menganggur.
Overhead juga disebut overhead manufaktur, game manufaktur tidak
langsung, dan beban pabrik. Terdapat beberapa kategori biaya yang
tumpang tindih dengan kategori ini, antara lain: biaya bahan baku
langsung dan biaya tenaga kerja langsung ketika digabungkan disebut
biaya utama (prime cost), biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead
pabrik ketika digabungkan disebut sebagai biaya konversi (conversion
cost) atau biaya proses. Biaya kualitas merupakan biaya yang terjadi
karena mutu produk yang rendah atau untuk mencegah agar mutu yang
rendah tidak terjadi titik biaya ini nilainya cukup signifikan seringkali
mencapai 20 sampai 25 persen dari nilai penjualan. Subkategori dari biaya
kualitas adalah biaya pencegahan, biaya penilaian, dan biaya kegagalan.

7
8

Biaya Nonmanufaktur
Biaya non manufaktur juga seringkali disebut sebagai biaya operasi titik
biaya non manufaktur atau biaya operasi dikelompokkan lagi menjadi biaya
penjualan, serta biaya administrasi dan umum.
1. Biaya penjualan adalah biaya yang dihubungkan dengan aktivitas
penjualan dan pengiriman produk. Contohnya adalah biaya iklan dan
Komisi penjualan.
2. Biaya administrasi dan umum mencakup semua biaya yang terjadi dalam
kaitannya dengan pelaksanaan aktivitas administrasi dan umum.
Contohnya adalah biaya gaji eksekutif dan biaya legal.

B. Pola Perilaku Biaya


Biaya berdasarkan hubungannya dengan perubahan volume kegiatan
perusahaan dikenal dengan istilah perilaku biaya, dan terkadang dikenal juga
dengan istilah variabilitas biaya. Biaya dapat digolongkan atas biaya tetap
biaya variabel dan biaya semi variabel.

Biaya Tetap (Fixed Cost)


Biaya tetap adalah biaya biaya yang paling limit tertentu atau kapasitas
tertentu (range of capacity) totalnya tetap, meskipun volume kegiatan
perusahaan berubah-ubah. Sejauh tidak melampaui kapasitas total biaya tetap
tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya volume kegiatan perusahaan. Jarak
kapasitas adalah serangkaian tingkat volume kegiatan perusahaan yang dapat
dicapai tanpa menambah kapasitas. Biaya tetap merupakan bagian dari biaya
(discretionary cost) dan juga merupakan biaya berkomitmen commited cost
karena menentukan besaran angka pada volume aktivitas dan gaya yang di
perbankan yang memerlukan kebijakan dan analisis khusus. Biaya tetap
diskresioner ini akan berhenti atau hilang Jika manajemen menghentikan
aktivitas yang telah ditetapkan. Misalnya, manajemen memasang papan iklan
untuk tujuan promosi suatu produk barang, maka ketika masa promosi telah
selesai, biaya iklan tersebut juga akan dihentikan.

8
9

Biaya Variabel (Variable Cost)


Biaya variabel adalah biaya-biaya yang totalnya selalu berubah secara
profesional (sebanding) dengan perubahan volume kegiatan perusahaan.
Perusahaan pada total biaya variabel dipengaruhi oleh besar kecilnya volume
produksi atau volume penjualan secara profesional. Biaya variabel ini timbul
untuk memenuhi aktivitas normal operasional (rutinitas) suatu perusahaan
titik penentuan awal biaya variabel ini ditetapkan oleh manajemen
berdasarkan standar kualitas produk atau jasa yang akan dihasilkan, sehingga
biaya ini juga termasuk biaya diskresioner (discretionary cost). Oleh karena
berkaitan dengan volume aktivitas, maka biaya ini digolongkan sebagai biaya
variabel diskresioner biaya variabel ini biasanya merupakan unsur yang
sangat dipertimbangkan dalam penentuan kualitas produk atau jasa. Apabila
unsur biaya variabel ini tidak dapat dipenuhi, maka akan berdampak pada
penurunan standar kualitas produk atau jasa yang dihasilkan titik contoh
biaya ini antara lain biaya bahan baku biaya tenaga kerja langsung, biaya
bahan penolong, dan lain-lain

Biaya Semivariable (Semi-Variable Cost)


Biaya semi variabel adalah biaya-biaya yang totalnya selalu berubah
secara profesional (sebanding) dengan perubahan volume kegiatan
perusahaan. Besar kecilnya total biaya variabel dipengaruhi oleh besar
kecilnya volume produksi/ penjualan secara profesional. Biaya Ini
mengandung unsur biaya tetap dan biaya variabel. Biaya ini mengungkapkan
bahwa ada biaya minimum yang harus dikurbankan, baik ada maupun tidak
adanya aktivitas produksi. Terdapat gabungan pencatatan biaya dalam dua
aktivitas yang berbeda, padahal seharusnya biaya tersebut dipisahkan
dialokasikan sesuai aktivitas terjadinya. Contoh jenis bini antara lain sebagian
biaya overhead pabrik (seperti: penyusutan aset tetap pabrik yang dihitung
berdasarkan jumlah unit yang diproduksi), biaya listrik dengan biaya
abonemen, maupun sesuai penggunaan untuk penerangan dan penggerak
mesin yang dihitung berdasarkan jam kerja mesin, gaji bagian penjualan yang

9
10

dibayarkan dengan unsur gaji pokok ditambah dengan insentif yang


ditentukan berdasarkan persentase tertentu dari hasil penjualan, dan lain
sebagainya.

C. Biaya Relavan Untuk Pengambilan Keputusan

Jenis-jenis Pengambilan Keputusan


1. Pengambilan keputusan yang berkaitan dengan perencanaan jangka
pendek, yaitu pengambilan keputusan di antara berbagai alternatif yang
harus segera dilakukan dari bersifat jangka pendek, seperti: menerima
atau menolak pesanan khusus, meningkatkan, mengurangi, atau
menghentikan produk-produk tertentu; memilih area/daerah penjualan
baru; menetapkan potongan harga; mengganti sejumlah peralatan dengan
peralatan yang baru, dan lain-lain.
2. Pengambilan keputusan yang berkaitan dengan perencanaan jangka
panjang seperti pengambilan keputusan mengenai penanaman modal aset
tetap.

Pengertian dan Konsep Biaya Relevan


Biaya relevan adalah semua biaya yang akan terpengaruh oleh suatu
pengambilan keputusan, yang mana oleh karenanya biaya tersebut harus
dipertimbangkan dalam aktivitas pengambilan keputusan yang akan
dilakukan. Biaya relevan merupakan biaya yang terjadi pada suatu alternatif,
tetapi tidak terjadi pada ada alternatif tindakan yang lain, atau merupakan
biaya yang dapat dihindari (avoidable cost) pada suatu alternative.
Terdapat beberapa konsep biaya relevan untuk berbagai pengambilan
keputusan antara lain:
1. Biaya Diferensial (Differential Cost)
Biaya diferensial adalah biaya yang akan datang yang memiliki perbedaan
di antara berbagai alternatif pengambilan keputusan yang mungkin dipilih.
2. Biaya yang Dapat Dilacak (Traceable Cost)

10
11

Biaya traceable adalah biaya yang dapat diikuti jejaknya pada produk,
pesanan, pusat biaya, departemen atau divisi tertentu dalam suatu
perusahaan.
3. Biaya Penggantian (Replacement Cost)
Biaya penggantian adalah biaya yang berkaitan dengan penggantian aset
atau jasa yang akan terjadi (future cost) di waktu yang akan datang pada
saat dilakukan penggantian.
4. Biaya Kesempatan (Opportunity Cost)
Biaya kesempatan merupakan penghasilan atau penghematan biaya yang
dikorbankan karena dipilihnya satu alternatif tertentu, sehingga
menghasilkan atau penghematan ini perlu diperhitungkan sebagai biaya
pada alternatif tertentu tersebut.
5. Biaya yang Diperhitungkan (Imputed Cost)
Biaya yang diperhitungkan adalah biaya yang sebenarnya tidak terjadi.
Biaya yang diperhitungkan seringkali harus dipertimbangkan untuk
perbandingan dan analisis biaya.
6. Biaya Internal (Incremental Cost)
Biaya inkremental adalah biaya-biaya yang ditambahkan atau biaya-biaya
yang tidak akan dikorbankan apabila suatu alternatif (proyek) tertentu
tidak dipilih untuk dilaksanakan.
7. Biaya Tunai (Out Pocket CostI)
Biaya tunai atau disebut pula dengan istilah biaya Kas adalah biaya yang
memerlukan pengeluaran kas sebagai akibat dari keputusan manajemen.
8. Biaya Tertanam (Sunk Cost)
Biaya tertanam adalah biaya yang dalam situasi tertentu tidak dapat
diperoleh kembali.

Penggunaan Biaya Relevan Untuk Tujuan Pengambilan Keputusan


Jangka Pendek

11
12

Dalam pengambilan keputusan praktis dapat memanfaatkan konsep biaya


relevan. Beberapa permasalahan yang penyelesaiannya menggunakan konsep
biaya relevan, antara lain:
1. Keputusan menerima atau menolak pesanan khusus.
2. Keputusan pemanfaatan kapasitas menganggur.
3. Keputusan pemanfaatan kapasitas yang terbatas.
4. Keputusan penggantian aset tetap.
5. Keputusan penyewaan atau penggunaan sebagai kapasitas.

D. Pentingnya Manajemen Biaya


Kebanyakan pendapat penjualan dalam suatu perusahan
dihasilkan dengan mengeluarkan biaya. Oleh karena itu, menejemen biaya
adalah penting. Anggaran biaya dan analisis biaya adalah salah satu cara
mengendalikan dan mengatur biayan guna memperbaiki laba bersih. Cara lain
untuk memperbaiki laba bersih adalah mengurangi biaya, tanpa memedulikan
konsekuensinya. Tindakan ini mungkin tidaklah bijaksana. Barangkali, cara
yang paling baik adalah meninjau setiap biaya (beban) dan melihat
kontribusinya terhadap laba bersih, sementara jika tidak beriklan juga akan
menciptakan masalah, maka sebaiknya dilakukan pemotongan terhadap biaya
iklan. Satu dari cara terbaik untuk mengatur biaya adalah memahami bahwa
terdapat banyak jenis biaya. Jika satu biaya dapat dikenali dari jenis biaya
yang sadang dipertimbangkan, keputusan yang lebih baik dapat dibuat.

E. Perilaku Biaya Untuk Perencanaan, Pengendalian, Dan Pengambilan


Keputusan
Dalam menyusun perencanaan, pengendalian, dan pengambilan
keputusan untuk melakukan evaluasi atas biaya yang terjadi pada tingkat
aktivitas yang berbeda, maka biaya tetap dan biaya variabel harus dipisahkan.
Dalam penentuan harga pokok berdasarkan perilaku biaya untuk
menggambarkan hubungan antara biaya total dengan volume kegiatan
perusahaan, umumnya dinyatakan dengan fungsi biaya sebagai berikut.

12
13

Total Biaya = Total Biaya Tetap + Total Biaya Variabel


Total biaya adalah seluruh biaya yang dikorbankan untuk menghasilkan
produk atau jasa yang terdiri dari unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel.
Total biaya tetap yang diperhitungkan sesuai dengan biaya diskresioner yang
telah disepakati berdasarkan standar produk atau jasa yang dihasilkan.
Sementara total biaya tetap diperoleh dari perkalian biaya per unit yang
ditetapkan dengan volume aktivitas yang terjadi. Dengan demikian, Jika
dengan persamaan materialitas akan dirumuskan sebagai berikut.
Y = a + bx
Dimana Y adalah total biaya, a adalah total biaya tetap, b adalah harga
per unit, sementara x adalah volume aktivitas.

Perencanaan
Umumnya dalam perencanaan ditentukan harga pokok produk, rumus
fungsi tersebut dijadikan sebagai dasar perhitungan untuk menetapkan standar
biaya produk atau jasa yang dihasilkan. Untuk membantu manajer dalam
menetapkan harga pokok produk standar, maka digunakan asumsi dalam
menyederhanakan perhitungan biaya berdasarkan volume aktivitas.

Pengendaian
Dalam kaitannya dengan pengendalian biaya, pola perilaku biaya sangat
membantu manajemen untuk melakukan fungsi pengendalian dan
pengawasan. Perilaku biaya memberikan informasi terkait unsur-unsur biaya
yang perlu mendapatkan kan perhatian dalam setiap aktivitasnya.

Pengambilan Keputusan
Pola perilaku biaya membantu manajemen dalam memberikan informasi
yang berguna untuk pengambilan keputusan. Dengan memahami konsep
biaya berdasarkan perilaku, manajemen dapat melakukan sejumlah
pengambilan keputusan strategis maupun keputusan-keputusan fokus, baik
dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam pengambilan keputusan

13
14

khusus jangka pendek, kita dapat menentukan keputusan menerima atau


menolak pesanan titik untuk pengambilan keputusan khusus jangka panjang,
misalnya, kita dapat menentukan keputusan melanjutkan atau menghentikan
produksi suatu produk, dan berbagai keputusan lainnya. Tentu saja dengan
mempertimbangkan penentuan kebijakan biaya tetap dan biaya variabel yang
digunakan dalam menghasilkan produk atau jasa.

F. Sistem Biaya Tradisional Versus Biaya Standar

a. Tujuan dan Penggunaan Sistem Akuntansi Biaya

Tidak peduli apakah suatu organisasi memproduksi atau menjual produk

atau memberikan jasa, organisasi tersebut perlu mengetahui biayanya. Data

biaya harus diakumulasi untuk berbagai tujuan , baik eksternal maupun

internal. Akuntansi biaya mengidentifikasi, mengakumulasi, dan melaporkan

berbagai elemen biaya yang berkaitan dengan produksi barang atau

penyerahan jasa. Melalui akumulasi biaya untuk penilaian persediaan dan

penentuan laba, akuntansi biaya melayani kebutuhan pengguna eksternal,

seperti pemegang saham, kantor pemeriksaan pajak, dan kreditor.


a) Sistem Biaya Tradisional (Historis)

Istilah tradisonal (historis) mengacu pada sistem biaya yang membatasi

masukan (input) pada biaya historis dan mengusahakan penyerapan penuh

atas biaya tetap dan variable oleh unit produk atau jasa. Sistem biaya

tradisional terutama terfokus pada identifikasi dan akumulasi biaya per unit

produk atau jasa. Sistem tersebut digunakan untuk menghitung nilai

persediaan dan data beban pokok penjualan atau jasa yang diberikan bagi

pelaporan keuangan eksternal. Salah satu kelemahan utama sistem biaya

tradisional ini adalah bahwa persyaratan akuntansi keuangan menuntut agar

biaya per unit produk atau jasa memperhitungkan semua biaya, baik yang

14
15

dapat ditelusuri ke suatu produk atau jasa maupun yang terjadi untuk satu

periode waktu tertentu atau untuk lebih dari satu objek biaya. Selain itu,

penggunaan sistem biaya tradisional untuk tujuan pengendalian adalah

bahwa satu-satunya dasar untuk pengendalian adalah perbandingan kinerja

saat ini dengan kinerja dari periode sebelumnya. Dan kelemahan yang

terbesar adalah bahwa sistem tersebut berbahya karena mendorong respons

yang tidak diinginkan dan bersifat destruktif ketika digunakan untuk

mengevaluasi kinerja individu atas tugas yang diberikan untuk

melaksanakan berbagai aktivits dalam batasan anggran tersebut.

b) Sistem Biaya Standar

Biaya standar adalah sasaran biaya per unit produk atau jasa yang

ditentukan sebelumnya secara ilmialh dan dikembangkan melalui studi

teknik dan akuntansi. Biaya standar mencerminkan estimasi terperinci dan

canggih terkait besarnya biaya untuk melaksanakan suatu tugas tertentu

untuk menghasilkan suatu produk tertentu. Aspek pengendalian yang

melekat dari perhitungan biaya standar adalah kapabilitasnya untuk

membandingkan, sebagai bagian dari arus data reguler; kinerja aktual

dengan standar yang ditentukan sebelumnya, dan untuk menyoroti varians

(menguntungkan atau tidak menguntungkan) antara kedua tingkatan biaya

tersebut.

Biaya standar sangat membantu perencanaan dan pengendalian operasi

perusahaan dalam :

a) Penetapan anggaran;

b) Pengendalian biaya;

c) Penyederhanaan prosedur perhitungan biaya dan percepatan

penyusunan laporan biaya;

15
16

d) Pembebanan biaya ke persediaan, produk dalam proses, dan produk

jadi.

e) Penetapan tawaran biaya kontrak.

Sistem Biaya Standard dan Anggaran Fleksibel

Anggaran fleksibel adalah anggaran yang disusun untuk mencakup

sejumlah jangkauan aktivitas dan yang digunakan untuk mengembangkan

biaya yang dianggarkan pada titik manapun dalam rentang waktu tersebut

untuk diperbandingkan dengan biaya aktual yang disertakan. Terdapat

hubungan yang penting antara penganggaran fleksibel dan sistem biaya

standar, sebab anggaran fleksibel adalah anggaran biaya per unit dikalikan

dengan jumlah unit aktual.

Kompabilitas dengan Konsep Teori Organisasi Modern

Salah satu aliran besar dalam teori organisasi adalah teori modern yang

seringkali disebut sebagai analisis sitem. Teori modern adalah multidisiplin

dengan sumbangan dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Teori modern

melihat semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan dan saling

ketergantungan, yang didalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukan

merupakan suatu sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil,

tetapi organisasi merupakan sistem terbuka.

G. Perhitugan Biaya Langsung Atau Biaya Variabel

a) Filosofi yang Mendasari

Perhitungan biaya langsung atau biaya variabel membedakan antara biaya

produksi (bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan variabel

overhead) dengan biaya untuk siap menghasilkan (overhead tetap). Hanya

biaya yang ditimbulkan oleh produksi atau penyerahan jasa saat ini saja

16
17

(biaya variabel) yang diklasifikasikan sebagai biaya per unit produk atau jasa

dan dikapitalisasi sampai barang-barang tersebut terjual atau jasanya

diserahkan.

b) Dorongan Keperilakuan

Konsep, prinsip, dan praktik akuntansi memengaruhi pengukurn kinerja

manajerial dan keputusan manajemen. Konsep, prinsip, dan praktik akuntansi

adalah baik secara keperilakuan atau teknis jika konsep, prinsip, atau praktik

tersebut :

1. Menghambat manajer dari pengambilan berbagai tindakan operasi

yang tidak menguntungkan guna memberikan adopsi atas suatu

alternatif akuntansi.

2. Menghambat adopsi atas praktik akuntansi oleh perusahaan yang

hanya menciptakan ilusi kinerja.

H. Pengendalian Biaya

Pengelompokan biaya ke dalam komponen biaya variable dan biaya tetap


memberikan dasar yang lebih baik untuk pengendalian biaya. Perbedaan ini

penting bagi manajemen karena setiap jenis biaya memerlukan prosedur

pengendalian yang berbeda.

Biaya teknik, meliputi biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja

langsung, dan biaya overhead variabel, yang dapat langsung dikendalikan

pada tingkat organisasi terendah melalui penggunaan anggaran fleksibel dan

standar karena waktu pemberian umpan balik yang singkat dan secara fisik

dapat diamati oleh manajer yang bertanggungjawab atas aktivitas yang

menyebabkannya.

17
18

Biaya tetap yang berkomitmen atau biaya kapasitas adalah biaya

organisasi dan pabrik yang terus terjadi yang tidak dapat dikurangi tanpa

merugikan kompetensi organisasi untuk memenuhi tujuan jangka panjang.

Dimana secara pengendalian, biaya ini adalah biaya tetap yang paling tidak

responsif dan dapat dikendalikan dalam jangka pendek hanya dengan usaha

untuk meningkatkan penggunaan dari fasilitas yang dikomitmenkan.

Biaya dikresioner atau biaya terprogram adalah biaya yang muncul

dari keputusan periodik. Berbeda dengan biaya tetap yang berkomitmen,

biaya ini dapat dikurangi atau sama sekali dihindari pada saat itu dan

dikendalikan oleh anggaran statis yang dinegosiasikan.

I. Pengambilan Keputusan

Selain penekanan terhadap perbedaan antara semua baiay tetap dan

biaya variabel, serta memberikan informasi biaya diferensial dalam situasi

pengambilan keputusan tertentu, perhitungan biaya langsung atu biaya

variabel memberikan informasi penting lainnya bagi manajer. Beberapa situsi


pengambilan keputusan yang umu akan dijelaskan berikut :

a) Keputusan Bauran Produk

Ketika dihadapkan pada keputusan mengenai bauran produk, manajer

penjualan yang mengetahui margin kontribusi dari produk-produknya akan

jauh lebih mampu menentukan produk mana yang akan didorong dan mana

yang harus dikurangi atau ditolerir hanya karena penjualannya

menguntungkan produk yang lain.

b) Penentuan Harga Produk Baru

Produk baru pada umumnya diterima di pasar hanya setelah diuji coba

secara ekstensif oleh perusahaan yang memiliki reputasi dalam industry

18
19

tersebut. Untuk mendorong perusahaan menggunakan produk itu dalam uji

cobanya, manajemen dapat menjualnya pada tingkat biaya variabel

selanjutnya, setelah produk tersebut diuji coba secara mencukupi dan dapat

diterima oleh pemakai, maka produk tersebut akan ditetapkan harganya pada

biaya penuh plus mark up yang konsisten dengan tujuan menghasilkan laba

perusahaan secara keseluruhan.

c) Penetrasi Pasar

Manajer dapat meggunakan biaya variabel sebagai dasar untuk

menentukan harga ketika mereka bermaksud untuk memasuki pasar baru

dengan produk yang sudah ada atau ketika mereka terpaksa menghadapi

persaingan yang semakin meningkat selama periode yang mana terdapat

permintaan.

d) Penghapusan Produk

Margin kontribusi akan membantu manajemen dalam menentukan apakah

akan menghentikan suatu produk atau hanya berhenti menjualnya di pasar

tertentu. Dengan mengetahui hubungan biaya-volume laba, mereka dapat

menyadari bahwa selama suatu produk atau pasar tertentu menghasilkan

pendapatan jangka pendek yang melebihi biaya variabelnya, maka produk (lini

produk) atau pasar tersebut memberikan kontribusi terhadap penyerapan biaya

tetap atau terhadap laba, terutama jika penjualan sudah melebihi titik impas.

e) Pesanan Khusus

Selama pesanan khusus tidak melibatkan perubahan utama dalam proses

produksi dan selama perusahaan memiliki kapasitas yang belum digunakan,

maka harga penjualan berapa pun di atas biaya variabel akan memperbaiki

profitabilitas secara keseluruhan.

f) Kampanye Iklan dan Promosi

19
20

Untuk meningkatkan volume penjualan saat ini, perusahaan dapat

meluncurkan kampanye iklan dan promosi khusus.

g) Keputusan Mengurangi Biaya

Jika harga jual suatu perusahaan ditetapkan oleh pesaing, maka

manajemen akan mengetahui seberapa besar biaya variabel yang diizinkan

pada volume operasi saat ini jika tujuan mencapai tingkat laba tertentu harus

dicapai.

J. Aspek Keperilakuan Dari Langkah Akuntansi Biaya Yang Dipilih

a) Penetapan Standar

Elemen yang paling berpengaruh dalam menentukan keberhasilan atau

kegagalan sistem iaya adalah standar yang digunakan sebagai kriteria kinerja.

Standar yang memiliki fungsi ganda, yaitu berfungsi untuk mendorong

pengendalian biaya dan sebagai alat evaluasi kinerja. Standar akan

menghasilkan perilaku pekerja yang efisien hanya jika standar tersebut

diterima sebagai aspirasi oleh individu terkait untuk siapa standar pengendalian
dan evaluasi kinerja tersebut dirancang.

Terdapat empat prasayarat utama bagi sistem pengendalian yang unggul

secara keperilakuan.

1. Standar harus ditetapkan dalam cara yang sedemikian rupa, sehingga

orang menerimanya sebagai sesuatu yang realistis dan bukannya

arbiter.

2. Orang-orang harus merasa bahwa mereka memiliki pengaruh dalam

menetapkan tujuannya sendiri.

20
21

3. Orang-orang harus yakin bahwa mereka tidak akan dihukum secara

tidak adil untuk variasi normal yang terjadi secara kebetulan dalam

kinerjanya.

4. Umpan balik tas kinerja harus bertujuan untuk memperbaiki maupun

mengevaluasi.

K. Patisipasi Dalam Penetapan Standar

Para ahli mengikhtisarkan logika yang mendasari seluruh argumen yang

mendukung partisipasi menjadi “jika seorang pekerja berpartisipasi dalam

penetapan standar kinerjanya sendiri, maka ia akan membuat komitmen yang

tegas terhadap standar tersebut, sehingga akan bekerja keras untuk

mencapainya.

Standar yang Ketat Versus Standar yang Longgar

Sebagai alat motivasi, standar yang akan digunakan seharusnya tidak

terlalu ketat dan tidak terlalu longgar. Standar yang ketat akan lebih sering tidak

tercapai daripada dipenuhi. Standar yang ketat adalah tantangan yang berguna

hanya bagi mandor atau manajer yang termotivasi oleh kebutuhan akan prestasi

yang luar biasa. Sementara itu, standar yang longgar tidak meberikan manfaat

motivasi apa pun karena standar tersebut begitu mudah dicapai, sehingga mandor

dan manjer akan mengabaikan standar tersebut karena dianggap tidak berarti.

Tingkat keketatan yang diharapkan seharusnya dievaluasi dalam setiap

situasi berdasarkan jenis proses produksi, produk, atau jasa yang akan diserahkan,

dan keperibadian dari orang-orang yang terlibat di dalamnya.

Penyerapan Overhead

Bidang lain yang penuh dengan dorongan disfungsional adalah penyerapan

overhead. Praktik umum untuk membebankan overhead manufaktur tetap dan

21
22

variabel ke produk adalah tariff estimasi yang didasarkan pada tingkat kapasitas

yang telah ditentukan sebelumnya. Ketika dasar yang digunakan untuk

penyerapan berbeda dengan yng telah ditentukan sebelumnya, maka pembebanan

varians yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan terjadi.

Alokasi Biaya Tidak Langsung

Literator mengenai tujuan alokasi biaya tidak langsung kebanyakan

berkaitan dengan aspek perhitungan alokasi. Literator tersebut benar-benar

mengabaikan sensitivitas keperilakuan yang menjadi komponen terbesar saat

digunakan dalam evaluasi kinerja dan pengambilan keputusan. Alokasi biaya

bukan pendekatan yang sempurna untuk menentukan biaya yang terjadi dari

desentralisasi maupun alat untuk menghilangkan konsumsi berlebihan dari

seorang penyelia, dan bukan juga alat untuk mengukur degradasi maupun

penundaan biaya yang ditimbulkan dari sumber daya atau jasa yang digunakan

bersama. Namun tidak ada keraguanbahwa hal tersebut berfungsi dalam situasi

tertentu sebagai mekanisme untuk memotivasi dan mengendalikan manajer.

Analisis Varians

Unsur utama dari pengendalian biaya adalah perbandingan secara periodic

antara biaya aktual dengan sasaran biaya yang sudah ditentukan sebelumnya, baik

dalam bentuk anggaran maupun standar. Perbandingan tersebut juga kan

menghasilkan sejumlah varians karena mustahil bahwa biaya aktual yang terjadi

akan setara dengan standar atau anggaran dari elemen operasional yang akan

dikendalikan. Varians tersebut dapat merupakan hasil dari berbagai penyebab,

beberapa diantaranya dapat dijelskan dan dikendalikan, sementara yang lain tidak

dapat dijelaskan atau dikendalikan.

Keputusan Investigasi Varians

22
23

Keputusan manajemen semata-mata bergantung pada penilaiannya atas

signifikansi diskrepansi yang diamati. Varians ini memiliki signifikansi

pengendalian hanya jika varians tersebut berasal dari penyebab yang dapat

ditentukan atau dengan kata lain, tidak bersifat acak dan rentan terhadap tindakan

perbaikan.

Aspek Keperilakuan

Komponen khusus dari kebijakan pengendalian yang dapat memengaruhi

respons manusia adalah faktor-faktor sebagai berikut :

a) Batas Pengendalian

Batasan ini menentukan seberapa mudah atau sulit bagi seseorang yang

dikendalikan untuk bekerja dalam kisaran yang dapat diterima dan berapa

banyak ruang yang dimiliki untuk gagal sekali waktu. Tingkat toleransi ini

dapat mempengaruhi kinerja aktualnya.

b) Hasil Umpan Balik

Umpan balik yang positif akan memberitahu mereka bahwa mereka pada

jalur yang tepat dan akan memotivasi mereka untuk mengulangi usaha

yang sama. Umpan balik yang negative tidak akan secara otomatis

mendorong mereka melakukan usaha yang lebih besar, tetapi hal tersebut

dapat secara perlahan-lahan menurunkan tingkat aspirasinya dan mengikis

tingkat usaha serta kinerjanya.

c) Kekekatan Pemaksaan

Pemaksaan yang ketat atas kebijakan pengendalian akan menimbulkan

tekanan dalam diri individu yang dikendalikan. Sementara tekanan dapat

menyegarkan individu tersebut, tekanan tersebut dapat mengintimidasi

individu yang lain dan menurunkan kinerja mereka yang sudah buruk lebih

23
24

jauh lagi. Dalam jangka panjang, pemaksaan yang longgar akan

menurunkan motivasi individu untuk berjuang bagi pencapaian tujuan.

d) Struktur Penghargaan

Orang atau kelompok akan memodifikasi perilaku yang tidak diinginkan

dan mengulangi perilaku yang diinginkan ketika mereka memandang

bahwa perubahan atau pengulangan perilaku tersebut disertai penghargaan

instrinsik maupun ekstrinsik. Oleh karena ada efek umpan balik psikologis

di antara berbagai faktor kebijakan pengendalian dengan kinerja masa

depan, maka kebijakan pengendalian yang ideal harus dibuat khusus dan

bervariasi dari situasi ke situasi.

24
25

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Informasi biaya dapat digunakan oleh manajemen untuk berbagi
tujuan, yang mana dalam menggolongkan biaya harus disesuaikan
dengan tujuan dari informasi biaya yang akan disajikan.
2. Pola perilaku biaya dapat digolongkan atas biaya tetap, biaya
variable, dan biaya semivariabel.
3. Salah satu faktor penting yang dapat memengaruhi aktivitas
pengambilan keputusan adalah faktor biaya yang disebut sebagai
biaya relevan.
4. Manajemen biya dapat dikatakan penting. Anggaran biaya dan
analisis biaya adalah salah satu cara mengendalikan dan mengatur
biaya untuk memperbaiki laba neto. Salah satu cara terbaik untuk
mengatur biaya adalah dengan memahami bahwa terdapat banyak
jenis biaya.
5. Dalam penentuan harga pokok berdasarkan perilaku biaya, untuk
menggambarkan hubungan antara biaya total dengan volume
kegiatan perusahaan, umunya dinyatakan dengan fungsi biaya
sebagai berikut :

Total Biaya = Total Biaya Tetap + Total Biaya Variabel

6. Sistem biaya tradisional terutama terfokus pada identifikasi dan

akumulasi biaya per unit produk atau jasa. Sistem tersebut

digunakan untuk menghitung nilai persediaan dan data beban pokok

penjualan atau jasa yang diberikan bagi pelaporan keuangan

eksternal. Sementara biaya standar mencerminkan estimasi

terperinci dan canggih terkait besarnya biaya untuk melaksanakan

suatu tugas tertentu untuk menghasilkan suatu produk tertentu.

25
26

7. Perhitungan biaya langsung atau biaya variabel membedakan antara

biaya produksi (bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan

variabel overhead ) dengan biaya untuk siap menghasilkan

(overhead tetap).

8. Pengelompokan biaya ke dalam komponen biaya variable dan biaya

tetap memberikan dasar yang lebih baik untuk pengendalian biaya.

Perbedaan ini penting bagi manajemen karena setiap jenis biaya

memerlukan prosedur pengendalian yang berbeda.

9. Selain penekanan terhadap perbedaan antara semua baiay tetap dan

biaya variabel, serta memberikan informasi biaya diferensial dalam

situasi pengambilan keputusan tertentu, perhitungan biaya langsung

atu biaya variabel memberikan informasi penting lainnya bagi

manajer.

10. Terdapat empat prasayarat utama bagi sistem pengendalian yang

unggul secara keperilakuan, yaitu :

• Standar harus ditetapkan dalam cara yang sedemikian rupa.

• Merasa bahwa mereka memiliki pengaruh dalam menetapkan

tujuannya sendiri.

• Orang-orang harus yakin bahwa mereka tidak akan dihukum

secara tidak adil untuk variasi normal yang terjadi secara

kebetulan dalam kinerjanya.

• Umpan balik tas kinerja harus bertujuan untuk memperbaiki

maupun mengevaluasi.

11. Para ahli mengikhtisarkan logika yang mendasari seluruh argumen

yang mendukung partisipasi menjadi “jika seorang pekerja

berpartisipasi dalam penetapan standar kinerjanya sendiri, maka ia

26
27

akan membuat komitmen yang tegas terhadap standar tersebut,

sehingga akan bekerja keras untuk mencapainya.

B. Saran
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang
menjadi bahasan dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan
kelemahan karena terbatasnya pengetahuan, kurangnya rujukan atau
referensi yang kami peroleh oleh karena itu penulis banyak berharap
kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini.

27
28

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/44480819/Aspek_keperilakuan_pada_pengakumulasia
n_dan_pengendalian_biaya
https://www.academia.edu/44514184/ASPEK_KEPERILAKUAN_PADA_PENG
AKUMULASIAN_DAN_PENGENDALIAN_BIAYA
http://www.himakaunitri.com/2016/04/aspek-keperilakuan-pada-
pengakumulasian.html

Ikshan Lubis, Arfan.  2010. Akuntansi Keprilakuan. Edisi 2. Jakarta:


Salemba Empat.

https://www.scribd.com/document/429057729/Aspek-Keperilakuan-Pada-
Pengakumulasian-Dan-Pengendalian-Biaya

Supriono, R.A. 2018. Akuntansi Keperilakuan. Yogyakarta: Sambayun.

28

Anda mungkin juga menyukai