AKUNTANSI MANAJEMEN
“Basic Management Accounting, Activyty Cost Behaviour, Activity based
Management and Cost Management”
Dosen pengampuh:Nining Sudiyarti, SE.,MSA
Tentu kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak kesalahan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan
kritik serta saran supaya makalah ini dapat menjadi makalah yang lebih baik
lagi. Demikian semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
Penyusun
Kelompok 1
ii
DAFTAR ISI
COVER .......................................................................................................... i
AKTIVITAS ................................................................................................ 19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1. Untuk dapat mengetahui konsep dasar perilaku biaya aktivitas
2. Untuk dapat mengetahui klasifikasi biaya berdasarkan perilaku
3. Untuk dapat mengetahui metode yang dapat digunakan untuk
memisahkan biaya campuran
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan manajemen berbasis aktivitas
dan manajemen biaya
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
1. Biaya
Biaya adalah jumlah kas atau setara kas yang dikorbankan untuk
memperoleh barang dan atau jasa yang diharapkan akan memberikan
keuntungan saat ini atau di masa depan bagi perusahaan. Jika perusahaan
pembuat furnitur membeli kayu seharga Rp.10.000 maka biaya dari kayu
tersebut sebesar Rp. 10.000. Terkadang, suatu aset dipertukarkan dengan aset
yang lain. Biaya dari aset baru yang diperoleh dari pertukaran diukur
berdasarkan nilai dari aset yang diserahkan. Biaya dikeluarkan untuk
menghasilkan keuntungan di masa depan.
Perilaku biaya (cost behavior) mengacu pada reaksi biaya terhadap aktivitas
perusahaan. Aktivitas adalah pengorbanan waktu dan input untuk menghasilkan
output. Jika aktivitas naik atau turun, maka biaya tertentuakan naik atau turun juga
atau mungkin tetap. Untuk tujuan perencanaan,manajer harus dapat mengantisipasi
situasi yang akan terjadi dan jika suatu biaya diharapkan akan berubah, maka
manajer harus dapat mengestimasi seberapa besar perubahannya. Untuk membantu
tugas manajer tersebut, biaya biasanya dikategorikan sebagai
variabel,tetap,atau semi variabel.
Ada tiga tipe pola perilaku biaya yaitu biaya variabel, biaya tetap,dan biaya
semi variabel. Ketiga pola perilaku biaya ini ditemukan dalam kebanyakan
organisasi. Proporsi relatif masing-masing tipe biaya tersebut disebut sebagai
3
struktur biaya (cost structure).Sebagai contoh, sebuah perusahaan mungkin
memiliki lebih banyak biaya tetap dari pada biaya variabel dan biaya semi variabel.
Ada juga perusahaan yang biaya variabelnya lebih banyak dari pada dibandingkan
biaya tetap dan biaya semi variabel. Struktur biaya akan sangat mempengaruhi
dalam pembuatan keputusan.
1. Biaya tetap( Fixed Cost )
Biaya Tetap merupakan biaya yang selalu tetap secara keseluruhan tanpa
terpengaruh oleh tingkat aktivitas. Biaya tetap tidak terpengaruh oleh perubahana
aktivitas. Karena total biaya bersifat konstan, jumlah biaya tetap per-unit akan
semakin kecil bila tingkat aktivitasnya naik. Biaya rata-rata per unit akan turun
tetapi dengan tingkat penurunan yang semakin kecil. Aspek biaya tetap ini dapat
membingungkan. Meskipun demikian tetap penting untuk menyajikan biaya tetap
ini dengan basis rata-rata per-unit. Biaya per unit yang terdiri atas elemen biaya
tetap dan biaya variabel disajikan untuk laporan eksternal. Untuk kepentingan
internal, biaya tetap tidak perlu disajikan perunit karena dapt membingungkan.
Berdasarkan pengalaman, untuk kepentingan internal, agar mudah (dan juga aman)
biaya tetap disajikan secara total.
a) Biaya yang jumlah totalnya tetap konstan tidak dipengaruhi oleh perubahan
volume kegiatan atau aktivitas sampai dengan tingkatan tertentu.
b) P a d a b i a y a t e t a p , b i a y a s a t u a n ( unit cost ) akan berubah berbanding
terbalik dengan perubahan volume kegiatan, semakin tinggi volume
kegiatan semakin rendah biaya satuan, semakin rendah volume kegiatan
semakin tinggi biaya satuan.
4
b) Biaya tetap kebijakan(discretionary fixed cost) adalah biaya tetap yang
terjadi karena keputusan manajemen. Contoh: biaya riset, hubungan
masyarakat, program pengembangan manajemen
2. Biaya variabel ( Variable Cost )
5
besar volume kegiatan semakin tinggi jumlah total biaya variabel, semakin
rendah volume kegiatan semakin rendah jumlah total biaya variabel.
b) Pada biaya variabel, biaya satuan tidak dipengaruhi oleh perubahan volume
kegiatan, jadi biaya satuan konstan.
Tidak semua biaya variabel memiliki pola yang sama. Beberapa biaya variabel
berperilaku sebagai biaya variabel sejati( true variable) atau variabel proporsial
(proporti onately variable). Sedangkan lainnya memiliki pola bertahap(step-
variable). Biaya variabel sejati bahan langsung dianggap sebagai biaya variabel
sejati(true variable) atau biaya variabel proporsional karena jumlah yang digunakan
selama satu periode akan memiliki proporsi langsung dengan tingkat aktivitas
produksi. Lebih jauh, bahan langsung yang dibeli tetapi tidak di gunakan dapat
disimpan di gudang dan digunakan lagi pada Periode mendatang.
Biaya variabel bertahap upah tenaga kerja pemeliharaa
biasanya dianggap variabel tetapi biaya tenaga kerja ini tidak memiliki perilaku
yang sama dengan biaya bahan langsung. Tidak seperti biaya bahan langsung,
waktu kerja bagi tenaga pemeliharaan biasanya ditentukan dalam bentuk borongan.
Selain itu, jam kerja pemeliharaan yang tidak dimanfaatkan tidak dapat disimpan
dan di gunakan dalam periode mendatang. Jika waktu yang tersedia tidak digunakan
secara efektif, maka akan hilang begitu saja. Selain itu, para tenaga
pemeliharaan akan bekerja secara asal apabila pengawasannya tidak baik tetapi
mereka akan bekerja secara intensif kalau diawasi secara ketat. Sumber daya yang
diperoleh dalam jumlah besar (seperti pekerja pemeliharaan) dan yang biayanya
meningkat atau berkurang hanya karena adanya perubahan yang besar dalam
tingkat aktivitas, disebut biaya variabel bertahap(step-variable cost). Perilaku biaya
variabel bertahap berbeda dengan perilaku biaya variabel sejati.
3. B i a y a s e m i v a r i a b e l ( Semi variable Cost )
Merupakan biaya yang terdiri atas elemen biaya variabel maupun biaya
tetap. Disebut juga dengan biaya campuran. Biaya semi variabel memiliki
karakteristik sebagai berikut :
6
a). Biaya semi variabel jumlah totalnya berubah sesuai dengan perubahan volume
kegiatan, akan tetapi sifat-sifat perubahannya tidak sebanding. Semakin tinggi
volume kegiatan semakin besar jumlah total biaya, semakin rendah volume
kegiatan semakin rendah pula jumlah total biaya, tetapi perubahannya tidak
sebanding (not proportional).
b). Biaya semi variabel per satuan berubah terbalik dihubungkan dengan perubahan
volume kegiatan tetapi sifatnya tidak sebanding.Sampai dengan tingkat kegiatan
tertentu, semakin tinggi volume kegiatan semakin rendah biaya satuan, semakin
rendah volume kegiatan semakin tinggi biaya satuan.
Contoh biaya semi variabel misalnya : biaya reparasi danpemeliharaan
aktiva tetap, biaya kendaraan, biaya listrik, biaya telpon. Untuk tujuan perencanaan,
pembuatan keputusan, dan pengendalian biaya maka biaya semi variabel harus
dipisahkan kedalam biay atetap dan biaya variabel. Pendekatan dan teknik yang
dapat digunakan untuk memisahkan biaya semi variabel.
Hubungan antara biaya semi variabel dengan tingkat aktivitas dalam
persamaan garis lurus adalah:
Y = a + bx
7
2.3 AKTIVITAS MANAJEMEN BERDASARKAN AKTIVITAS (ABM)
DAN HUBUNGANNYA DENGAN PERHITUNGAN BIAYA
BERDASARKAN AKTIVITAS (ABC).
8
biaya-biaya ini timbul karena dilaksanakannya aktivitas-aktivitas tersebut.
Pengertian dan pemahaman yang baik mengenai berbagai aktivitas yang telah
dilaksanakan akan dapat memberikan pandangan yang baik tentang bagaimana
menggunakan, mengelola, dan mengendalikan sumber daya perusahaan, dan dapat
pula digunakan untuk mengetahui peluang yang ada untuk meningkatkan kinerja
perusahaan serta memberi pedoman yang baik untuk menilai kinerja tersebut dalam
rangka untuk mendukung perbaikan berkesinambungan.
Activity Based Costing ( ABC ) Sebelum mengetahui apa itu yang dimaksud
dengan Activity Based Costing (ABC), telebih dahulu kita mengenal istilah-istilah
yang disebut dengan aktivitas, sumber daya, objek biaya, cost poll, elemen biaya,
dan cost driver. Aktivitas merupakan tindakan, gerakan, atau rangkaian dari suatu
pekerjaan yang dilakukan. Aktivitas juga dapat diartikan sebagai kumpulan dari
tindakan yang dilakukan dalam organisasi yang berguna untuk tujuan penentuan
biaya berdasarkan aktivitas yang ada. Misalnya pemindahan bahan merupakan
suatu aktivitas dari pergudangan. Sumber daya merupakan unsur yang dibebankan
atau yang digunakan dalam pelaksaan suatu aktivitas. Misalnya : gaji dan bahan
merupakan sumber daya yang digunakan untuk melakukan suatu aktivitas. Objek
biaya merupakan bentuk akhir dimana pengukuran biaya itu diperlukan. Misalnya,
pelanggan, produk, jasa, kontrak , atau unit kerja lainnya dimana manajemen
menginginkan pengukuran biaya secara terpisah merupakan objek biaya. Elemen
biaya merupakan jumlah yang dibayarkan untuk sumber daya yang dikonsumsi
aktvitas dan yang terkandung di dalam cost poll. Misalnya untuk hal-hal yang
berkaitan dengan mesin mungkin mengandung elemen biaya untuk tenaga, elemen
biaya teknik, dan elemen biaya depresiasi. Cost driver merupakan faktor-faktor
9
yang menyebabkan perubahan biaya aktivitas, juga merupakan faktor yang dapat
diukur yang dapat digunakan untuk membebankan biaya ke aktivitas dan dari
aktivitas ke aktivitas lainnya, produk atau jasa. Ada dua jenis cost driver, yaitu
10
e. Faktor-faktor apa yang menjadi penyebab timbulnya aktivitas tersebut
atau pembenahan atas sumber daya yang dimiliki perusahaan.
11
dengan mewujudkan nilai ini.ABC adalah sumber utama informasi manajemen
berdasarkan aktivitas, sehingga model manajemen didasarkan pada dua dimensi:
• Dimensi biaya : memberikan informasi kepada sumber daya, aktivitas dan objek
biaya yang menjadi perhatian seperti produk, pelanggan, pemasok, dan saluran
distribusi dengan tujuan memperbaiki akurasi pembebanan biaya yang berguna
untuk perhitungan harga pokok produksi, manajemen biaya strategis, dan analisis
taktis.
12
1. Memilih segmen tertentu sebagai dasar untuk menganalisa
profitabilitas. Contoh : daerah pengelompokan pelanggan dan lini
produksi.
2. Menetapkan aktifitas pemasaran yang lebih terperinci untuk
penggudangan, transportasi, kredit dan penagihan, aktifitas pemasaran
umum, penjualan pribadi, periklanan dan promosi penjualan.
3. Mengakumulasi biaya langsung dari semua aktifitas dan memisahkan
biaya langsung tersebut kedalam katgori biaya variabel dan biaya tetap.
4. Menentukan pemacu biaya untuk setiap aktifitas.
5. Menghitung biaya per unit untuk setiap aktifias dengan membagi biaya
aktifitas total dengan pemacu biaya yang dipilih.
6. Mengalokasikan biaya ke segmen tertentu untuk menganalisis
profitabilitas segmen tersebut.
7. Membagikan biaya yang dianggarkan (biaya mandor) dengan biaya
actual untuk setiap aktifitas pemasaran dan menghitung selisih harga &
efisiensi.
1. Analisis Penggerak
Mengelola aktivitas memerlukan pemahaman tentang apa yang
menyebabkan biaya aktivitas. Setip aktivitas memiliki input dan output .
Input aktivitas merupakan sumber daya yang dibutuhkan oleh aktivitas
untuk memproduksi keluaran. Output aktivitas merupakan hasil atau produk
dari aktivitas. Ukuran output aktivitas menunjukan berapa banyak aktivitas
tersebut dilakukan dan merupakan ukuran yang dapat dikuantifikasi.
Ukuran output yang efektif adalah ukuran dari permintaan yang
ditempatkan pada aktivitas dan itulah yang disebut penggerak aktivitas.
13
Dengan berubahnya permintaan aktivitas, biaya aktivitas juga berubah.
Namun, ukuran output , mungkin tidak dan biasanya tidak berhubungan
dengan penyebab utama biaya aktivitas, ukuran tersebut merupakan
konsenkuensi dari aktivitas ynag dilakukan. Tujuan dari analisis penggerak
adalah untuk mencari penyebab utama. Jadi analisis penggerak adalah usaha
untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi penyebab utama biaya
aktivitas.
2. Analisis Aktivitas:
Mengidentifikasi dan Menilai Isi Nilai Analisis aktivitas merupakan
inti analisis proses. Analisis aktivitas merupakan proses mengidentifikasi,
menyusun gambaran dan mengevaluasi aktivitas – aktivitas dalam suatu
organisasi. Analisis aktivitas harus menunjukkan empat hasil:
1) mengidentifikasi aktivitas apa yang dikerjakan,
2) berapa banyak orang yang melaksanakan aktivitas tersebut,
3) waktu dan sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan
aktivitas, serta
4) melakukan penilaian aktivitas organisasi, termasuk rekomendasi
untuk memilih dan menerapkan aktivitas yang menambah nilai.
Langkah terakhir ini merupakan tahap paling penting dalam
mengklasifikasikan aktivitas penambahan nilai dan aktivitas bukan
penambahan nilai.
• Aktivitas Bernilai – Tambah.
Aktivitas penambah nilai adalah aktivitas yang perlu dilakukan
untuk menjaga agar perusahaan tetap bertahan dan berkembang dalam
bisnis yang dijalankannya. Sejumlah aktivitas, yang perlu dilakukan adalah
aktivitas yang dimaksudkan memenuhi ketentuan hukum yang disepakati.
Sementara aktivitas perusahaan yang lain disebut dengan discettionary
activity, yang diklasifikasikan sebagai aktivutas penambah nilai karena
memenuhi tiga kondisi yaitu:
14
1. Aktivitas yang mampu menghasilkan perubahan suatu keadaan (change
of state).
2. Perubahan sifat tersebut tidak dapat dicegah oleh aktivitas sebelumnya.
3. Aktivitas tersebut memungkinkan aktivitas lain dapat dilaksanakan.
Dalam operasi produk, lima aktivitas utama berikut sering disebut sebagai
aktivitas yang sia-sia dan tidak dibutuhkan yaitu penjadwalan, perpindahan, waktu
tunggu, pemeriksaan dan penyimpanan.
• Pengurangan Biaya.
15
pendek untuk memperbaiki berbagai aktivitas tak bernilai-tambah
sampai aktivitas-aktivitas tersebut ditiadakan.
4. Penyatuan aktivitas meningkatkan efesiensi dari berbagai aktivitas yang
membutuhkan dengan menggunakan economi of sale
• Pengukuran Kinerja Aktivitas
16
menghasilkan penurunan harga bagi pelanggan dan membuat perusahaan lebih
kompetitif.
• Pelaporan Tren
17
proses penurunan biaya ini dapat dicapai melaluai penggunaan berualang dua
subsiklus utama. 1. Kaizen atau perbaikan berkelanjutan. 2. Siklus pemeliharaan.
Subsiklus kaizen ditentukan oleh rangkaian Plan-Do-Check-Action.
• Benchmarking
18
mempekerjakan 3 orang pengawas untuk memberikan kapasitas yang dibutuhkan.
Jika setiap pengawas di gaji sebesar $120.000. tarif yang dianggarkan adalah
$2.000 per batch ($120.000/60).
19
pengiriman hingga ke para pemasok. Pehitungan biaya berdasarkan
aktivitas adalah kunci penelusuran biaya yang berhubungan dengan
pembelian, kualitas, kendalan dan kinerja pengiriman kepada para pemasok.
4. Metodologi Perhitungan Biaya Pemasok.
Pembebanan biaya untuk aktivitas yang berhubungan dengan
pemasok mengikuti pola yang sama dengan perhitungan biaya pelanggan
dan perhitungan harga pokok produk pada ABC. Aktivitas penggerak
pemasok seperti pembelian, penerimaan, pemerikasaan komponen,
pengerjaan ulang dan lain-lain dicatat dalam kamus aktifitas. Biaya sumber
daya yang dipakai dibebankan pada aktivitas ini, dan biaya aktivitas
dibebankan pada pemasok individual.
20
BAB III
PENUTUP
a. KESIMPULAN
Dari materi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Manajemen berdasarkan
aktivitas berfokus pada aktivitas dengan tujuan berfokus memperbaiki nilai
bagi pelanggan dan meningkatkan profitabilitas yang kokoh. Analisis nilai
proses melibatkan analisis penggerak biaya, analisis aktivitas, dan pengukuran
kinerja. Dimensi ini lah yang menghubungkan analisis volume proses dengan
konsep perbaikan lanjutan. Kinerja aktivitas dievaluasi dengan menggunakan
tiga dimensi: efesiensi, kualitas dan waktu. Penulusuran biaya yang digerakkan
pelanggan kepada pelanggan dapat menyediakan informasi penting untuk
manajer. Keakuratan biaya pelanggan memungkinkan para manajer untuk
membuat keputusan penentuan harga, keputusan bauran pelanggan, dan
keputusan yang berhubungan dengan pelanggan secara lebih baik, sehingga
dapat memperbaiki profitabilitas. Sama halnya, penulusuran biaya yang
digerakkan pemasok kepada pemasok akan memungkiinkan manajer untuk
memilih pemasok yang benar-benar berbiaya rendah sehingga menghasilkan
keunggulan bersaing yang lebih tinggi dan meningkatkan profitabilitas
21
DAFTAR PUSTAKA
Hansen, D.R. & Mowen, M.M. 2004. Management Accounting Akuntansi Manajemen
Buku 1. Terjemahan Fitriasari & Kwary. 2004. Jakarta : Salemba Empat.
https://www.academia.edu/6473197/Akuntansi_Manajemen_-_ABM
http://dianpermataunusa.blogspot.com/2016/04/analisis-
manajemenberdasarkan.html
http://coreaccountingindonesia.blogspot.com/2018/08/perhitungan-biaya-produk-
berdasarkan-abc.html
http://farizqashinta2904.blogspot.com/2013/07/perhitungan-biayaberdasarkan-
aktivitas.html
https://edoc.site/makalah-perhitungan-biaya-berdasarkan-aktivitas-
danmanajemen-berdasarkan-aktivitas-pdf-free.html
https://shpashter.wordpress.com/2014/06/26/abm-manajemen-
berdasarkanaktivitas-makalah-akuntansi-manajemen/
22