Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

AKUNTANSI MANAJEMEN
“Basic Management Accounting, Activyty Cost Behaviour, Activity based
Management and Cost Management”
Dosen pengampuh:Nining Sudiyarti, SE.,MSA

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 1


1. ADE SURYA KUSWARDANA : 21.61201.1.002
2. AMALIA HAIRUNNISA : 21.61201.1.010
3. CUCU CAHYANA : 21.61201.1.021
4. DWI SAFIRA : 21.61201.1.028
5. FINA ARDINA : 21.61201.1.035
6. JELY DILLA KARWATI : 21.61201.1.049
7. REGINA ADE PRAWINDA : 21.61201.1.0082

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJMEN


PRODI MANAJEMEN
UNIVERSITAS SAMAWA
2022/2023
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah
melimpakan rahmat serta hidayah-Nya dan sholawat serta salam kepada
nabi Muhammad SAW sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu.

Kami menyadari bahwa penyusunan makalah dapat


terselesaikan atas bantuan beberapa pihak. Oleh karena itu kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang t el ah m embantu kami
dalam proses pembuatan makalah karena atas bantuan mereka makalah
ini dapat terselesaikan.

Tentu kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak kesalahan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan
kritik serta saran supaya makalah ini dapat menjadi makalah yang lebih baik
lagi. Demikian semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Penyusun

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

COVER .......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................. 1


1.2 RUMUSAN MASALAH ......................................................................... 1
1.3 TUJUAN .................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 2

2.1 KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN ................................. 2

2.2 PERILAKU BIAYA AKTIVITAS .......................................................... 3

2.3 AKTIVITAS MANAJEMEN BERDASARKAN AKTIVITAS (ABM) DAN


HUBUNGANNYA DENGAN PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN
AKTIVITAS (ABC). ..................................................................................... 8

2.4 ANALISIS NILAI PROSES .................................................................. 13

2.5 UKURAN KINERJA AKTIVITAS....................................................... 16

2.6 BIAYA PELANGGAN DAN PEMASOK BERDASARKAN

AKTIVITAS ................................................................................................ 19

BAB III PENUTUP .................................................................................... 21

3.1 KESIMPULAN ...................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 22

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Akuntansi manajemen selama ini mengalami perubahan dan penyesuaian
terussesuai dengan perubahan yang terjadi pada perusahaan manufaktur dan
jasa.Adanya perubahan-perubahan tersebut maka diperlukan penyesuaian.
Salah satu penyesuaian yang signifikan adalah perkembangan manajemen
berdasarkan aktivitas.
Maka dari itu makalah ini akan banyak membahas mengenai perilaku
biayaaktivitas, contohnya seperti konsep dan klasifikasi berdasarkan
perilaku, metode pemisahan biaya campuran, dan lain sebagainya yang
harapannya dapat memberikan manfaat untuk mengetahui teori kemudian
dapat mengimplementasikannya baik diperusahaan manufaktur dan jasa

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana konsep dasar perilaku biaya aktivitas?
2. Bagaimana klasifikasi biaya berdasarkan perilaku?
3. Apa saja metode untuk memisahkan biaya campuran?
4. Apa saja yang dimaksud dengan manajemen berbasis aktivitas dan
manajemen biaya?

1.3 TUJUAN
1. Untuk dapat mengetahui konsep dasar perilaku biaya aktivitas
2. Untuk dapat mengetahui klasifikasi biaya berdasarkan perilaku
3. Untuk dapat mengetahui metode yang dapat digunakan untuk
memisahkan biaya campuran
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan manajemen berbasis aktivitas
dan manajemen biaya

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN

Salah satu tugas terpenting akuntansi manajemen adalah menentukan biaya


dari produk, jasa, pelanggan dan hal-hal lain yang memadai perhatian para
manajer. Oleh karena itu, kita harus memahami arus biaya dan bagaimana biaya
dapat digunakan untuk pengambilan keputusan, baik untuk perusahaan kecil
maupun perusahaan bersekala besar dan global.
Sebagai contoh pada sebuah restoran yang bernama Ricande, sang pemilik
juga sekaligus sebagai kepala juru masak. Selain memahami mengenai
kerumitan dalam pengolahan makanan, Ricande juga harus memahami
pemisahan biaya rumah makannya ke dalam berbagai kelompok yang berbeda
untuk mengambil keputusan operasi yang efektif. Pengelompokan biaya dari
kepentingan tertentu terdiri atas biaya langsung (makanan dan minuman) biaya
tidak langsung (laundry).
Pada skala yang lebih besar, bank setempat yang beroperasi di lingkungan
kampus sering mengamati biaya penyediaan layanan pembukaan tabungan
untuk para mahasiswa. Rekening tabungan tersebut umumnya tidak
menguntungkan, yang berarti biaya penyediaan layanan atas rekening lebih
tinggi dibandingkan dengan hasil yang diperoleh dari rekening tersebut yang
berasal dari biaya dan pendapatan bunga.
Namun, bank mendapati bahwa para mahasiswa yang sudah memiliki
rekening di hank tersebut kemungkinan besar akan mengambil pinjaman
mahasiswa melalui bank tersebut juga dan pinjaman mahasiswa adalah sangat
menguntungkan. Hal ini membuat bank mungkin memutuskan untuk
memperluas penawarannya kepada para mahasiswa saat bisnis pinjaman ke
mahasiswa dipertimbangkan.

2
1. Biaya

Biaya adalah jumlah kas atau setara kas yang dikorbankan untuk
memperoleh barang dan atau jasa yang diharapkan akan memberikan
keuntungan saat ini atau di masa depan bagi perusahaan. Jika perusahaan
pembuat furnitur membeli kayu seharga Rp.10.000 maka biaya dari kayu
tersebut sebesar Rp. 10.000. Terkadang, suatu aset dipertukarkan dengan aset
yang lain. Biaya dari aset baru yang diperoleh dari pertukaran diukur
berdasarkan nilai dari aset yang diserahkan. Biaya dikeluarkan untuk
menghasilkan keuntungan di masa depan.

Di perusahaan yang berorientasi laba, keuntungan keuntungan tersebut


biasanya berarti pendapatan. Saat biaya telah dihabiskan dalam proses
menghasilkan pendapatan, biaya tersebut dinyatakan sebagai biaya yang telah
kedaluwarsa. Biaya yang telah kedaluwarsa ini disebut sebagai beban. Agar
perusahaan tetap dapat berjalan, pendapatan harus lebih besar dari beban. Selain
itu, laba yang diperoleh juga harus cukup besar untuk memenuhi keinginan
pemilik perusahaan.

2.2 PERILAKU BIAYA AKTIVITAS

Perilaku biaya (cost behavior) mengacu pada reaksi biaya terhadap aktivitas
perusahaan. Aktivitas adalah pengorbanan waktu dan input untuk menghasilkan
output. Jika aktivitas naik atau turun, maka biaya tertentuakan naik atau turun juga
atau mungkin tetap. Untuk tujuan perencanaan,manajer harus dapat mengantisipasi
situasi yang akan terjadi dan jika suatu biaya diharapkan akan berubah, maka
manajer harus dapat mengestimasi seberapa besar perubahannya. Untuk membantu
tugas manajer tersebut, biaya biasanya dikategorikan sebagai
variabel,tetap,atau semi variabel.
Ada tiga tipe pola perilaku biaya yaitu biaya variabel, biaya tetap,dan biaya
semi variabel. Ketiga pola perilaku biaya ini ditemukan dalam kebanyakan
organisasi. Proporsi relatif masing-masing tipe biaya tersebut disebut sebagai

3
struktur biaya (cost structure).Sebagai contoh, sebuah perusahaan mungkin
memiliki lebih banyak biaya tetap dari pada biaya variabel dan biaya semi variabel.
Ada juga perusahaan yang biaya variabelnya lebih banyak dari pada dibandingkan
biaya tetap dan biaya semi variabel. Struktur biaya akan sangat mempengaruhi
dalam pembuatan keputusan.
1. Biaya tetap( Fixed Cost )
Biaya Tetap merupakan biaya yang selalu tetap secara keseluruhan tanpa
terpengaruh oleh tingkat aktivitas. Biaya tetap tidak terpengaruh oleh perubahana
aktivitas. Karena total biaya bersifat konstan, jumlah biaya tetap per-unit akan
semakin kecil bila tingkat aktivitasnya naik. Biaya rata-rata per unit akan turun
tetapi dengan tingkat penurunan yang semakin kecil. Aspek biaya tetap ini dapat
membingungkan. Meskipun demikian tetap penting untuk menyajikan biaya tetap
ini dengan basis rata-rata per-unit. Biaya per unit yang terdiri atas elemen biaya
tetap dan biaya variabel disajikan untuk laporan eksternal. Untuk kepentingan
internal, biaya tetap tidak perlu disajikan perunit karena dapt membingungkan.
Berdasarkan pengalaman, untuk kepentingan internal, agar mudah (dan juga aman)
biaya tetap disajikan secara total.

Biaya tetap mempunyai karakteristik sebagai berikut:

a) Biaya yang jumlah totalnya tetap konstan tidak dipengaruhi oleh perubahan
volume kegiatan atau aktivitas sampai dengan tingkatan tertentu.
b) P a d a b i a y a t e t a p , b i a y a s a t u a n ( unit cost ) akan berubah berbanding
terbalik dengan perubahan volume kegiatan, semakin tinggi volume
kegiatan semakin rendah biaya satuan, semakin rendah volume kegiatan
semakin tinggi biaya satuan.

Tipe-tipe biaya tetap adalah sebagai berikut :

a) Biaya tetap yang telah ditentukan(committed fixed cost) adalah biaya


tetap yang berkaitan dengan investasi fasilitas, peralatan dan struktur
organisasi pokok dalam suatu perusahaan. Contoh:penyusutan gedung dan
peralatan, pajak bangunan,asuransi.

4
b) Biaya tetap kebijakan(discretionary fixed cost) adalah biaya tetap yang
terjadi karena keputusan manajemen. Contoh: biaya riset, hubungan
masyarakat, program pengembangan manajemen
2. Biaya variabel ( Variable Cost )

Biaya Variabel adalah biaya yang jumlahnya berubah secara proporsional


terhadap perubahan tingkat aktivitas. Jika tingkat aktivitasnya dilipat duakan, maka
total biaya variabelnya juga akan berlipat dua. Jika aktivitas naik 10% maka total
biaya variabel akan naik sebesar 10% juga. Suatu biaya dikatakan variable karena
ada sesuatu hal yang disebut basis aktivitas. Basis aktivitas(activity based)
merupakan ukuran segala sesuatu yang menyebabkan adanya biaya variabel atau
biasa disebut dengan penggerak biaya atau pemicu biaya(cost driver).
Contoh dari basis aktivitas yang umum yaitu: jam tenaga kerja langsung, jam mesin,
unit yang di produksi, dan unit yangdi jual. Porsi biaya variabel dan tipe biaya
variabel dalam organisasi sangat tergantung pada tujuan dan struktur organisasi.

Tabel1.Contoh Biaya Variabel

Biaya variabel memiliki karakteristik sebagai berikut:


a) Biaya yang jumlah totalnya akan berubah secara
sebanding(proporsional) dengan peerubahan volume kegiatan, semakin

5
besar volume kegiatan semakin tinggi jumlah total biaya variabel, semakin
rendah volume kegiatan semakin rendah jumlah total biaya variabel.
b) Pada biaya variabel, biaya satuan tidak dipengaruhi oleh perubahan volume
kegiatan, jadi biaya satuan konstan.
Tidak semua biaya variabel memiliki pola yang sama. Beberapa biaya variabel
berperilaku sebagai biaya variabel sejati( true variable) atau variabel proporsial
(proporti onately variable). Sedangkan lainnya memiliki pola bertahap(step-
variable). Biaya variabel sejati bahan langsung dianggap sebagai biaya variabel
sejati(true variable) atau biaya variabel proporsional karena jumlah yang digunakan
selama satu periode akan memiliki proporsi langsung dengan tingkat aktivitas
produksi. Lebih jauh, bahan langsung yang dibeli tetapi tidak di gunakan dapat
disimpan di gudang dan digunakan lagi pada Periode mendatang.
Biaya variabel bertahap upah tenaga kerja pemeliharaa
biasanya dianggap variabel tetapi biaya tenaga kerja ini tidak memiliki perilaku
yang sama dengan biaya bahan langsung. Tidak seperti biaya bahan langsung,
waktu kerja bagi tenaga pemeliharaan biasanya ditentukan dalam bentuk borongan.
Selain itu, jam kerja pemeliharaan yang tidak dimanfaatkan tidak dapat disimpan
dan di gunakan dalam periode mendatang. Jika waktu yang tersedia tidak digunakan
secara efektif, maka akan hilang begitu saja. Selain itu, para tenaga
pemeliharaan akan bekerja secara asal apabila pengawasannya tidak baik tetapi
mereka akan bekerja secara intensif kalau diawasi secara ketat. Sumber daya yang
diperoleh dalam jumlah besar (seperti pekerja pemeliharaan) dan yang biayanya
meningkat atau berkurang hanya karena adanya perubahan yang besar dalam
tingkat aktivitas, disebut biaya variabel bertahap(step-variable cost). Perilaku biaya
variabel bertahap berbeda dengan perilaku biaya variabel sejati.
3. B i a y a s e m i v a r i a b e l ( Semi variable Cost )

Merupakan biaya yang terdiri atas elemen biaya variabel maupun biaya
tetap. Disebut juga dengan biaya campuran. Biaya semi variabel memiliki
karakteristik sebagai berikut :

6
a). Biaya semi variabel jumlah totalnya berubah sesuai dengan perubahan volume
kegiatan, akan tetapi sifat-sifat perubahannya tidak sebanding. Semakin tinggi
volume kegiatan semakin besar jumlah total biaya, semakin rendah volume
kegiatan semakin rendah pula jumlah total biaya, tetapi perubahannya tidak
sebanding (not proportional).

b). Biaya semi variabel per satuan berubah terbalik dihubungkan dengan perubahan
volume kegiatan tetapi sifatnya tidak sebanding.Sampai dengan tingkat kegiatan
tertentu, semakin tinggi volume kegiatan semakin rendah biaya satuan, semakin
rendah volume kegiatan semakin tinggi biaya satuan.
Contoh biaya semi variabel misalnya : biaya reparasi danpemeliharaan
aktiva tetap, biaya kendaraan, biaya listrik, biaya telpon. Untuk tujuan perencanaan,
pembuatan keputusan, dan pengendalian biaya maka biaya semi variabel harus
dipisahkan kedalam biay atetap dan biaya variabel. Pendekatan dan teknik yang
dapat digunakan untuk memisahkan biaya semi variabel.
Hubungan antara biaya semi variabel dengan tingkat aktivitas dalam
persamaan garis lurus adalah:

Y = a + bx

Y=total biaya semivariabel


a=total biaya tetap
b = biaya variabel per unit aktivitas
x = tingkat aktivitas
Persamaan ini membuat mudah perhitungan total biaya semi variabel
untuk setiap tingkat aktivitas dalam rentang yang relevan.

tampilan 2. Perilaku pola biaya

7
2.3 AKTIVITAS MANAJEMEN BERDASARKAN AKTIVITAS (ABM)
DAN HUBUNGANNYA DENGAN PERHITUNGAN BIAYA
BERDASARKAN AKTIVITAS (ABC).

Activity Based Managenent (ABM) ABM merupakan suatu konsep yang


mengerahkan perhatian pada konsumsi sumber daya terhadap aktivitas yang
dilakukan oleh suatu perusahaan, sehingga untuk dapat mengetahui bagaimana
suatu perusahaan menggunakan sumber dayanya, maka terlebih dahulu haruslah
dipahami mengenai aktivitas-aktivtas apa sajakah yang telah terjadi didalam
perusahaan tersebut. Aktivitas-aktivitas tersebut merupakan aktivitas yang telah
mengkonsumsi sumber daya melalui pengidentifikasian pemicu biayanya dimana

8
biaya-biaya ini timbul karena dilaksanakannya aktivitas-aktivitas tersebut.
Pengertian dan pemahaman yang baik mengenai berbagai aktivitas yang telah
dilaksanakan akan dapat memberikan pandangan yang baik tentang bagaimana
menggunakan, mengelola, dan mengendalikan sumber daya perusahaan, dan dapat
pula digunakan untuk mengetahui peluang yang ada untuk meningkatkan kinerja
perusahaan serta memberi pedoman yang baik untuk menilai kinerja tersebut dalam
rangka untuk mendukung perbaikan berkesinambungan.

Activity Based Management merupakan pendekatan yang terintegrasi yang


memfokuskan perhatian manajemen pada aktivitas yang bertujuan untuk
meningkatkan nilai yang diterima oleh pelanggan dan meningkatkan laba
perusahaan melalau penyediaan nilai pelanggan tersebut dengan menggunakan
informasi yang diperoleh dari Activity Based System, dimana antara ABM dan
ABC saling berkaitan satu sama lain.

Activity Based Costing ( ABC ) Sebelum mengetahui apa itu yang dimaksud
dengan Activity Based Costing (ABC), telebih dahulu kita mengenal istilah-istilah
yang disebut dengan aktivitas, sumber daya, objek biaya, cost poll, elemen biaya,
dan cost driver. Aktivitas merupakan tindakan, gerakan, atau rangkaian dari suatu
pekerjaan yang dilakukan. Aktivitas juga dapat diartikan sebagai kumpulan dari
tindakan yang dilakukan dalam organisasi yang berguna untuk tujuan penentuan
biaya berdasarkan aktivitas yang ada. Misalnya pemindahan bahan merupakan
suatu aktivitas dari pergudangan. Sumber daya merupakan unsur yang dibebankan
atau yang digunakan dalam pelaksaan suatu aktivitas. Misalnya : gaji dan bahan
merupakan sumber daya yang digunakan untuk melakukan suatu aktivitas. Objek
biaya merupakan bentuk akhir dimana pengukuran biaya itu diperlukan. Misalnya,
pelanggan, produk, jasa, kontrak , atau unit kerja lainnya dimana manajemen
menginginkan pengukuran biaya secara terpisah merupakan objek biaya. Elemen
biaya merupakan jumlah yang dibayarkan untuk sumber daya yang dikonsumsi
aktvitas dan yang terkandung di dalam cost poll. Misalnya untuk hal-hal yang
berkaitan dengan mesin mungkin mengandung elemen biaya untuk tenaga, elemen
biaya teknik, dan elemen biaya depresiasi. Cost driver merupakan faktor-faktor

9
yang menyebabkan perubahan biaya aktivitas, juga merupakan faktor yang dapat
diukur yang dapat digunakan untuk membebankan biaya ke aktivitas dan dari
aktivitas ke aktivitas lainnya, produk atau jasa. Ada dua jenis cost driver, yaitu

1. Driver sumber daya


adalah ukuran kuantitas sumber daya yang dikonsumsi oleh
aktivitas. Driver sumber daya ini digunakan untuk membebankan biaya
sumber daya yang dikonsumsi oleh aktivitas ke cost poll tertentu.
ssContohnya adalah presentase dari luas total yang digunakan oleh suatu
aktivitas.
2. Driver aktivitas
adalah ukuran frekuensi dan intensitas permintaan terhadap suatu
aktivitas terhadap objek biaya. Driver aktivitas digunakan untu
membebankan biaya dari cost poll ke objek biaya. Contohnya, jumlah
suku cadang yang berbeda yang digunakan dalam produk akhir untuk
mengukur konsumsi aktivitas penanganan bahan untuk setiap produk.

Activity Based Costing adalah metode pembebanan aktivitas-aktivitas


berdasarkan besarnya pemakaian sumber daya, dan membebankan biaya pada objek
biaya, seperti produk atau pelanggan, berdasarkan besarnya aktivitas, serta untuk
mengukur biaya dan kinerja dari aktivitas yang terkait dengan proses dan objek
biaya. Pengertian mendasar dari sistem ABC adalah adanya analisa terhadap
keseluruhan aktivitas-aktivitas yang bertujuan untuk mengidentifikasi adanya hal-
hal sebagai berikut:

Aktivitas yang ada dalam tiap-tiap dapartemen dan sebab timbulnya


aktivitas b. Dalam kondisi yang bagaimana setiap aktivitas tersebut
dilaksanakan.

c. Bagaimana frekuensi masing-masing aktivitas dalam pelaksanaannya.

d.Sumber-sumber yang dikonsumsi untuk melakasanakan masing-masing


aktivitas.

10
e. Faktor-faktor apa yang menjadi penyebab timbulnya aktivitas tersebut
atau pembenahan atas sumber daya yang dimiliki perusahaan.

Dalam Activity Based Costing (ABC) semua biaya dibebankan ke produk


yang menimbulkan aktivitas atau apabila ada alasan yang mendasar bahwa biaya
tersebut dipengaruhi oleh produk yang dibuat, baik biaya produksi, maupun biaya
non-produksi. ABC atau penentu harga pokok produk berbasis aktivitas merupakan
sistem informasi tentang pekerjaan atau kegiatan yang mengkonsumsi sumber daya
dan menghasilkan nilai bagi konsumen. Defenisi lain ABC adalah suatu informasi
yang dapat menyajikan secara akurat dan tepat waktu mnegenai pekerjaan atau
aktvitas yang mengkonsumsi sumber biaya aktivitas untuk mencapai tujuan
pekerjaan produk dan pelanggan. ABC dirancang untuk mengukur harga pokok
produk melalui aktivitas-aktivitas. Biaya-biaya akan diukur dari aktivitas ke produk
berdasarkan permintaan tiap-tiap produk terhadap aktivitas selama proses produksi,
sehingga biaya yang timbul masing-masing jenis produk akan terlihat lebih jelas.
Sistem tersebut menerapkan sistem akuntansi aktivitas untuk menghasilkan
perhitungan harga pokok produk yang lebih akurat.

Alokasi Biaya Secara tradisional, akuntan membebankan biaya kepada


produk hanya berpedoman pada banyak sedikitnya jumlah unit yang dihasilkan
sebagai satu-satunya faktor yang menyebabkan biaya dan aktivitas muncul.
Akuntan menggunakan volume related cost driver untuk membebankan biaya.
Setelah ditelusuri ternyata beberapa biaya dan aktivitas yang muncul bukan dipicu
oleh jumlah unit yang diproduksi sehingga tidak semua biaya overhead yang
muncul dipicu oleh jumlah unit yang diproduksi. Dalam hal ini akuntan harus
mengetahui dasar apa yang bisa digunakan untuk mengalokasikan biaya atas
aktivitas dan mengetahui cost driver yang rasional (Cost Driver merupakan
faktorfaktor yang menimbulkan timbulnya biaya).

Manajemen berdasarkan aktivitas adalah pendekatan untuk keseluruhan


system yang terintegrasi dan berfokus pada perhatian manajemen atas berbagai
aktivitas dengan tujuan meningkatkan nilai bagi pelanggan dan laba yang dicapai

11
dengan mewujudkan nilai ini.ABC adalah sumber utama informasi manajemen
berdasarkan aktivitas, sehingga model manajemen didasarkan pada dua dimensi:

• Dimensi biaya : memberikan informasi kepada sumber daya, aktivitas dan objek
biaya yang menjadi perhatian seperti produk, pelanggan, pemasok, dan saluran
distribusi dengan tujuan memperbaiki akurasi pembebanan biaya yang berguna
untuk perhitungan harga pokok produksi, manajemen biaya strategis, dan analisis
taktis.

• Dimensi proses ; memberikan informasi mengenai aktivitas apa saja yang


dilakukan, mengapa harus dilakukan dan seberapa baik aktivitas tersebut dilakukan,
tujuannya adalah untuk mengurangi biaya sehingga mampu untuk melakukan dan
mengukur perbaikan berkelanjutan.

Hubungan ABM dengan perhitungan ABC

ABM melibatkan ABC dan menggunakannya sebagai sumber informasi


utama dengan tujuan memperbaiki pengambilan keputusan dengan
menginformasikan biaya yang akurat dan mengurangi biaya dengan mendorong
serta mendukung berbagai usaha perbaikan berkelanjutan.

Hubungan ABC dengan ABM terjadi karena ABM membutuhkan informasi


dari ABC untuk melakukan analisis yang berhubungan dengan perbaikan yang
berkesinambungan ABM untuk standar pemasaran.

Biaya pemasaran adalah biaya yang timbul karena terjadinya pertukaran


dantara perusahaan dengan konsumen. Yang termasuk biaya pemasaran antara lain
: Biaya promosi, Biaya distribusi fisik, Biaya riset pasar, Biaya pengembangan
produk.

Sistem ABC tidak hanya memperbaiki pengalokasian sumber daya salam


suatu perusahaan tetapi dengan mudah dapat diimplementasikan tterhadap aktivitas
pemasaran. Adapun langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk menerapkan
sistem ABC terhadap aktivitas pemasaran sbb:

12
1. Memilih segmen tertentu sebagai dasar untuk menganalisa
profitabilitas. Contoh : daerah pengelompokan pelanggan dan lini
produksi.
2. Menetapkan aktifitas pemasaran yang lebih terperinci untuk
penggudangan, transportasi, kredit dan penagihan, aktifitas pemasaran
umum, penjualan pribadi, periklanan dan promosi penjualan.
3. Mengakumulasi biaya langsung dari semua aktifitas dan memisahkan
biaya langsung tersebut kedalam katgori biaya variabel dan biaya tetap.
4. Menentukan pemacu biaya untuk setiap aktifitas.
5. Menghitung biaya per unit untuk setiap aktifias dengan membagi biaya
aktifitas total dengan pemacu biaya yang dipilih.
6. Mengalokasikan biaya ke segmen tertentu untuk menganalisis
profitabilitas segmen tersebut.
7. Membagikan biaya yang dianggarkan (biaya mandor) dengan biaya
actual untuk setiap aktifitas pemasaran dan menghitung selisih harga &
efisiensi.

2.4 ANALISIS NILAI PROSES


Analisis nilai proses mendefinisikan akuntansi pertanggungjawaban
berdasarkan aktivitas, berfokus pada pertanggungjawaban aktivitas bukan pada
biaya dan menekankan maksimisasi kinerja sistem secara menyeluruh bukan
kinerja individu. Analisis nilai proses memungkinkan konsep akuntansi
pertanggungjawaban kontemporer dapat dijalankan. Analisis nilai proses
memusatkan pada tiga aspek yaitu analisis penggerak, analisis aktivitas, dan
analisis kinerja.

1. Analisis Penggerak
Mengelola aktivitas memerlukan pemahaman tentang apa yang
menyebabkan biaya aktivitas. Setip aktivitas memiliki input dan output .
Input aktivitas merupakan sumber daya yang dibutuhkan oleh aktivitas
untuk memproduksi keluaran. Output aktivitas merupakan hasil atau produk
dari aktivitas. Ukuran output aktivitas menunjukan berapa banyak aktivitas
tersebut dilakukan dan merupakan ukuran yang dapat dikuantifikasi.
Ukuran output yang efektif adalah ukuran dari permintaan yang
ditempatkan pada aktivitas dan itulah yang disebut penggerak aktivitas.

13
Dengan berubahnya permintaan aktivitas, biaya aktivitas juga berubah.
Namun, ukuran output , mungkin tidak dan biasanya tidak berhubungan
dengan penyebab utama biaya aktivitas, ukuran tersebut merupakan
konsenkuensi dari aktivitas ynag dilakukan. Tujuan dari analisis penggerak
adalah untuk mencari penyebab utama. Jadi analisis penggerak adalah usaha
untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi penyebab utama biaya
aktivitas.

2. Analisis Aktivitas:
Mengidentifikasi dan Menilai Isi Nilai Analisis aktivitas merupakan
inti analisis proses. Analisis aktivitas merupakan proses mengidentifikasi,
menyusun gambaran dan mengevaluasi aktivitas – aktivitas dalam suatu
organisasi. Analisis aktivitas harus menunjukkan empat hasil:
1) mengidentifikasi aktivitas apa yang dikerjakan,
2) berapa banyak orang yang melaksanakan aktivitas tersebut,
3) waktu dan sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan
aktivitas, serta
4) melakukan penilaian aktivitas organisasi, termasuk rekomendasi
untuk memilih dan menerapkan aktivitas yang menambah nilai.
Langkah terakhir ini merupakan tahap paling penting dalam
mengklasifikasikan aktivitas penambahan nilai dan aktivitas bukan
penambahan nilai.
• Aktivitas Bernilai – Tambah.
Aktivitas penambah nilai adalah aktivitas yang perlu dilakukan
untuk menjaga agar perusahaan tetap bertahan dan berkembang dalam
bisnis yang dijalankannya. Sejumlah aktivitas, yang perlu dilakukan adalah
aktivitas yang dimaksudkan memenuhi ketentuan hukum yang disepakati.
Sementara aktivitas perusahaan yang lain disebut dengan discettionary
activity, yang diklasifikasikan sebagai aktivutas penambah nilai karena
memenuhi tiga kondisi yaitu:

14
1. Aktivitas yang mampu menghasilkan perubahan suatu keadaan (change
of state).
2. Perubahan sifat tersebut tidak dapat dicegah oleh aktivitas sebelumnya.
3. Aktivitas tersebut memungkinkan aktivitas lain dapat dilaksanakan.

• Aktivitas Tak Bernilai – Tambah.

Sedangkan aktivitas bukan penambahan nilai merupakan aktivitas yang


tidak perlu dilakukan karena tidak membuat perusahaan dapat bertahan atau
berkembang dalam bisnisnya. Aktivitas ini tidak dapat memenuhi salah satu dari
tiga syarat yang harus ada dalam aktivitas yang menambah nilai. Kegagalan
memenuhi dua syarat yang pertama merupak hal yang sering dijumpai dalam
aktivitas perusahaan.

Contoh Aktivitas tak Bernilai – Tambah.

Dalam operasi produk, lima aktivitas utama berikut sering disebut sebagai
aktivitas yang sia-sia dan tidak dibutuhkan yaitu penjadwalan, perpindahan, waktu
tunggu, pemeriksaan dan penyimpanan.

• Pengurangan Biaya.

Perbaikan berkelanjutan membawa tujuan pengurangan biaya. Berbagai


usaha untuk mengurangi biaya dari berbagai produk dan proses yang ada akan
disebut perhitungan biaya kaizen. Perhitungan biaya ini memiliki ciri perbaikan
yang konstan dan meningkat atas berbagai proses dan produk yang ada. Analisis
aktivitas adalah elemen penting dalam perhitungan biaya kaizen, yang dapat
mengurangi biaya melalui empat cara yaitu:

1. Eliminasi aktivitas berfokus pada berbagai aktivitas yang tak


bernilaitambah.
2. Pemilihan aktivitas melibatkan pemilihan berbagai rangkaian aktivitas
yang ditimbulkan oleh beberapa strategi yang saling bertentangan.
3. Pengurangan aktivitas ditujukan terutama untuk memperbaiki efisiensi
dari berbagai aktivitas yang dibutuhkan atau menjadi stategi jangka

15
pendek untuk memperbaiki berbagai aktivitas tak bernilai-tambah
sampai aktivitas-aktivitas tersebut ditiadakan.
4. Penyatuan aktivitas meningkatkan efesiensi dari berbagai aktivitas yang
membutuhkan dengan menggunakan economi of sale
• Pengukuran Kinerja Aktivitas

Penilaian terhadap seberapa baik suatu aktivitas atau proses


dilaksanakan merupakan hal yang sangat mendasar bagi manajemen dalam
upaya untuk memperbaiki profitabilitas. Ukuran prestasi aktivitas dapat dinilai
atas dasar keuangan dan non keuangan. Ukuran ini dirancang untuk menilai
seberapa baik suatu aktivitas dilaksanakan dan apa hasil yang telah dicapai.
Mengukur prestasi aktivitas terletak pada tiga dimensi yaitu: efisiensi, kualitas,
dan waktu. Efisiensi berfokus pada hubungan antara masukan aktivitas dan
keluaran aktivitas. Kualitas berhubungan dengan pelaksanaan aktivitas yang
benar pada saat pertama dilakukan. Waktu yang lebih lama berarti lebih banyak
konsumsi sumber daya dan kekurang mampuan untuk bereaksi terhadap
permintaan pelanggan.

2.5 UKURAN KINERJA AKTIVITAS

Ukuran keuangan untuk efisiensi aktivitas meliputi :

• Pelaporan biaya bernilai dan tak bernilai tambah

Pelaporan ini adalah cara untuk meningkatkan efisiensi aktivitas. Suatu


sistem akuntansi perusahaan seharusnya membedakan antara biaya bernilai tambah
dan tak bernilai tambah karena memperbaiki kinerja aktivitas membutuhkan
penghapusan tak bernilai tambah dan mengoptimalkan aktivitas bernilai tambah.
Mengetahui jumlah biaya yang dihemat merupakan hal yang penting bagi tujuan
strategis . Sebagai contoh , jika suatu aktivitas dihapus, maka biaya yang dihemat
seharusnya dapat ditelusuri pada produk individual. Penghematan ini dapat

16
menghasilkan penurunan harga bagi pelanggan dan membuat perusahaan lebih
kompetitif.

Dengan membandingkan biaya aktual dengan biaya aktivitas bernilai


tambah, manajemen dapat menilai tingkat ketidak efisienan aktivitas dan
menentukan potensi untuk perbaikan.Biaya bernilai tambah ( standar quantities –
SQ) dapat dihitung dengan mengalikan kuantitas standar bernilai tambah dengan
standar harga ( standar price – SP ). Biaya tak bernilai tambah dapat dihitung
sebagai perbedaan anatara output aktual tingkat aktivitas (activity quantity – AQ)
dan tingkat bernilai tambah ( SQ) dikalikan dengan biaya standar per unit.

Biaya bernilai tambah = SQ x SP

Biaya tak bernilai tambah = (AQ- SQ) SP

Dimana, SQ = Tingkat keluaran bernilai tambah untuk suatu aktivitas

SP = Harga standar per unit ukuran keluaran aktivitas

AQ = Kuantitas actual dari keluaran aktivitas yang digunakan atau kuantitas


actual dari kapasitas aktivitas yang diperoleh.

• Pelaporan Tren

Ketika perusahaan mengambil berbagai tindakan untuk memperbaiki


barbagai aktivitas, apakah penurunan biaya akan langsung terjadi ? salah satu cara
menjawab pertanyaan ini adalah membandingkan berbagai biaya untuk tiap
aktivitas dengan berjalannya waktu. Tujuannya adalah perbaikan aktivitas yang
diukur melalui pengurangan biaya sehingga kita dapat melihat penurunan biaya tak
bernilai tambah dari satu periode ke periode berikutnya.

• Peran Standar Kaizen

Perhitungan biaya Kaizen berkaitan dengan penurunan biaya berbagai


produk dan proses yang telah ada. Dalam operasional perhitungan biaya ini
mengarah pada penurunan biaya yang tak bernilai tambah. Pengendalian berbagai

17
proses penurunan biaya ini dapat dicapai melaluai penggunaan berualang dua
subsiklus utama. 1. Kaizen atau perbaikan berkelanjutan. 2. Siklus pemeliharaan.
Subsiklus kaizen ditentukan oleh rangkaian Plan-Do-Check-Action.

• Benchmarking

Pendekatan lain untuk penetapan standar yang digunakan untuk


mengidentifikasi berbagai peluang perbaikan aktivitas disebut sebagai
benchmarking. Contohnya yaitu asumsikan bahwa output dari aktivitas pembelian
diukur melalui jumlah pesanan pembelian.biaya aktivitas pembelian untuk satu
pabrik sebesar $90.000 dan output aktivitasnya adalah 4.500 pesanan pembelian
melalui pembagian biaya aktivitas pembelian dengan jumlah pesanan pembelian
yang dibuat akan menghasilkan biaya perunit $20 per pesanan. Jika biaya perunit
terbaik adalah $15 per pesanan, maka pabrik dengan biaya per unit $20 akan tahu
bahwa pabrik tersebut mampu memperbaiki efisiensi aktivitasnya paling tidak
sebesar $5 per unit.

• Pengaruh Penggerak dan Perilaku

Ukuran output aktivitas dibutuhkan untuk menghitung dan menelusuri


berbagai biaya tak bernilai tambah. Jika kinerja suatu tim dipengaruhi oleh
kemampuannya untuk mengurangi biaya tak bernilai tambah, maka seleksi sebagai
penggerak aktivitas dan cara bagaimana mereka digunakan dapat mempengaruhi
perilaku.

• Manajemen Kapasitas dan Aktivitas

Kapasitas aktivitas adalah jumlah frekuensi suatu aktivitas dapat dilakukan.


Penggerak aktivitas mengukur kapasitas aktivitas. Contohnya perusahaan produksi
batch menentukan kualitas keseluruhan batch permintaan atas aktivitas pengawasan
menentukan jumlah kapasitas aktivitas yang dibutuhkan. Jika jumlah batch yang
dipriksa adalah untuk output aktivitas ada 60 batch yang dijadwalkan untuk
diproduksi. Jadi kapasitas yang dibutuhkan adalah 60 batch. Seorang
pengawasdapat memeriksa 20 batchi per tahun. Jadi, perusahaan harus

18
mempekerjakan 3 orang pengawas untuk memberikan kapasitas yang dibutuhkan.
Jika setiap pengawas di gaji sebesar $120.000. tarif yang dianggarkan adalah
$2.000 per batch ($120.000/60).

2.6 BIAYA PELANGGAN DAN PEMASOK BERDASARKAN AKTIVITAS

Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas, keakuratan


perhitungan haga pokok produk diperbaiki dengan penelusuran biaya aktivitas pada
produk yang memakai aktivitas. Sistem ABC juga dapat digunakan untuk
menentukan keakuratan biaya pelanggan dan pemasok. Pengetahuan akan biaya
pelanggan dan pemasok dapat menjadi informasi vital untuk memperbaiki tingkat
laba suatu perusahaan.

1. Perhitungan Biaya Pelanggan Berdasarkan Aktivitas.

Para pelanggan dapat memakai aktivitas penggerak pelanggan dalam


proporsi yang berbeda. Sumber-sumber dari keanekaragaman pelanggan
meliputi beberapa hal seperti frekuensi pesanan, frekuensi pengiriman, jarak
geografis, dukungan penjualan dan promosi serta kebutuhan dukungan
rekayasa teknik. Sehingga dalam hal ini berarti ABC dapat berguna bagi
organisasi yang mungkin hanya memiliki satu produk, produk sejenis atau
struktur JIT di mana penelusuran langsung mengurangi nilai ABC untuk
perhitungan harga pokok produk.

2. Perhitungan Biaya Pelanggan versus Perhitungan Biaya Produk.


Pembebanan biaya dari cutomer service pada pelanggan, dilakukan
dengan cara yang sama untuk biaya produksi yang dibebankan pada produk.
Biaya sumber daya yang dipakai dibebankan ke aktivitas, dan biaya
aktivitas di bebankan ke tiap pelanggan.
3. Perhitungan Biaya Pemasok Berdasarkan Aktivitas.
Pemasok dapat mempengaruhi banyak aktivitas internal suatu
perusahaan dan secara signifikan meningkatkan biaya pembelian.
Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas adalah kunci penelusuran biaya
yang berhubungan dengan pembelian, kualitas, keandalan, dan kinerja

19
pengiriman hingga ke para pemasok. Pehitungan biaya berdasarkan
aktivitas adalah kunci penelusuran biaya yang berhubungan dengan
pembelian, kualitas, kendalan dan kinerja pengiriman kepada para pemasok.
4. Metodologi Perhitungan Biaya Pemasok.
Pembebanan biaya untuk aktivitas yang berhubungan dengan
pemasok mengikuti pola yang sama dengan perhitungan biaya pelanggan
dan perhitungan harga pokok produk pada ABC. Aktivitas penggerak
pemasok seperti pembelian, penerimaan, pemerikasaan komponen,
pengerjaan ulang dan lain-lain dicatat dalam kamus aktifitas. Biaya sumber
daya yang dipakai dibebankan pada aktivitas ini, dan biaya aktivitas
dibebankan pada pemasok individual.

20
BAB III

PENUTUP

a. KESIMPULAN
Dari materi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Manajemen berdasarkan
aktivitas berfokus pada aktivitas dengan tujuan berfokus memperbaiki nilai
bagi pelanggan dan meningkatkan profitabilitas yang kokoh. Analisis nilai
proses melibatkan analisis penggerak biaya, analisis aktivitas, dan pengukuran
kinerja. Dimensi ini lah yang menghubungkan analisis volume proses dengan
konsep perbaikan lanjutan. Kinerja aktivitas dievaluasi dengan menggunakan
tiga dimensi: efesiensi, kualitas dan waktu. Penulusuran biaya yang digerakkan
pelanggan kepada pelanggan dapat menyediakan informasi penting untuk
manajer. Keakuratan biaya pelanggan memungkinkan para manajer untuk
membuat keputusan penentuan harga, keputusan bauran pelanggan, dan
keputusan yang berhubungan dengan pelanggan secara lebih baik, sehingga
dapat memperbaiki profitabilitas. Sama halnya, penulusuran biaya yang
digerakkan pemasok kepada pemasok akan memungkiinkan manajer untuk
memilih pemasok yang benar-benar berbiaya rendah sehingga menghasilkan
keunggulan bersaing yang lebih tinggi dan meningkatkan profitabilitas

21
DAFTAR PUSTAKA

Hansen, D.R. & Mowen, M.M. 2004. Management Accounting Akuntansi Manajemen
Buku 1. Terjemahan Fitriasari & Kwary. 2004. Jakarta : Salemba Empat.

https://www.academia.edu/6473197/Akuntansi_Manajemen_-_ABM

http://dianpermataunusa.blogspot.com/2016/04/analisis-
manajemenberdasarkan.html
http://coreaccountingindonesia.blogspot.com/2018/08/perhitungan-biaya-produk-
berdasarkan-abc.html

http://farizqashinta2904.blogspot.com/2013/07/perhitungan-biayaberdasarkan-
aktivitas.html

https://edoc.site/makalah-perhitungan-biaya-berdasarkan-aktivitas-
danmanajemen-berdasarkan-aktivitas-pdf-free.html

https://shpashter.wordpress.com/2014/06/26/abm-manajemen-
berdasarkanaktivitas-makalah-akuntansi-manajemen/

22

Anda mungkin juga menyukai