Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

Akuntansi Manajemen
BAB II : KONSEP BIAYA

Dosen Pengampu :
Moh. Ubaidillah, S.Pd., M.Si.

Disusun oleh :
Shintia Galuh Kurniasari 2103102104
Wahyu Danang Yulianto 2103102028
Heni Widiastuti 2103102056
Sinatriya Prawatya Respati 2103102177
Nelly agustina Rahmawati 2103102182
Tania Pramudita Rahmanisa F. 2103102193

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


FAKULTAS EKOMOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PGRI MADIUN
2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Akuntansi
Manajemen tentang Konsep Biaya
Maksud dari penyusunan Makalah ini adalah dalam rangka memperluas pengetahuan
pembaca dan mengenal lebih dekat tentang Akuntansi Manajemen Makalah ini telah kami
susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada:
1. Bapak Moh. Ubaidillah, S.Pd., M.Si. Selaku dosen pengampu mata kuliah Akuntansi
Manajemen.
2. Rekan-rekan mahasiswa yang telah banyak memberikan masukan untuk makalah ini.
3. Seluruh keluarga kami yang selalu mendukung proses belajar. Akhir kata kami
berharap semoga makalah yang kami buat dapat bermanfaat bagi pembaca.

Madiun, April 2023

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................................... i

Daftar Isi ................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 3

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 4

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 4

1.3 Tujuan ..................................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................... 5

2.1 Pengertian dan Klasikasi Biaya ............................................................................... 5

2.2 Pembebanan Biaya dan Objek Biaya ....................................................................... 7

2.3 Penentuan Pemicu Biaya ......................................................................................... 9

2.4 Biaya Barang dan Jasa .......................................................................................... 11

2.6 Biaya Dalam Pembuatan Keputusan ..................................................................... 12

2.7 Different Cost For Different Purpose ................................................................... 14

2.8 Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur ........................................................ 15

2.9 Biaya Kesempatan dan Akuntansi Manajemen Kontemporer .............................. 16

BAB III PENUTUP ............................................................................................................... 18

A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 18

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Akuntansi manajemen mengembangkan informasi keuangan bagi manajer dan
pengelolaan perusahaan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan, sehingga perusahaan
dapat lebih kompetitif ditengah persaingan terbuka. Keputusan yang diambil manajemen harus
tepat dan menguntungkan bagi perusahaan. Keputusan yang dihadapi manajemen terbagi
menjadi dua yaitu keputusan jangka pendek dan keputusan jangka panjang. Keputusan jangka
pendek yang dihadapi oleh manajemen diantaranya keputusan membeli atau membuat sendiri
suatu produk, menjual atau memproses lebih lanjut suatu produk, menghentikan atau
melanjutkan produksi produk tertentu dan menerima atau menolak pesanan khusus

Menurut Supriyono (2000) biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau yang
digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan atau Revenue dan akan dipakai sebagai
pengurang penghasilan. Menurut Mulyadi (2005) dalam arti luas biaya adalah : pengorbanan
sumber ekonomis, yang diukur dalam satuan uang, yang terjadi atau yang kemungkinan akan
terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam arti sempit diartikan sebagai pengorbanan
sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva yang disebut dengan istilah harga pokok, atau
dalam pengertian lain biaya merupakan bagian dari harga pokok yang dikorbankan didalam
suatu usaha untuk memperoleh penghasilan.

Menurut Simamora (2002) biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan
untuk barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat pada saat ini atau di masa mendatang
bagi organisasi, dalam hal ini, perusahaan . Jadi menurut beberapa pengertian di atas, dapat
disimpulkan seperti menurut Hansendan Mowen (2001) bahwa biaya merupakan kas atau nilai
ekuivalen kas yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendapatkan barang atau jasa yang
diharapkan guna untuk memberikan suatu manfaat yaitu peningkatan laba.

Biaya dalam pengertian produksi ialah semua “beban” yang harus ditanggung oleh
produsen untuk menghasilkan suatu produksi. Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang
dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah
yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan
tersebut. Untuk menghasilkan barang atau jasa diperlukan faktor-faktor produksi seperti

3
bahan baku, tenaga kerja, modal, dan keahlian pengusaha. Semua faktor-faktor produksi yang
dipakai adalah merupakan pengorbanan dari proses produksi dan
juga berfungsi sebagai ukuran untuk menentukan harga pokok barang. Input yang digunakan
untuk memproduksi output tersebut sering disebut biaya oportunis. Biaya oportunis sendiri
merupakan biaya suatu faktor produksi yang memiliki nilai maksimum yang menghasilkan
output dalam suatu penggunaan alternatif.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas maka didapatkan rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Apa pengertian dan klasifikasi biaya ?
2. Apa saja pembebanan biaya?
3. Apa yang menentukan pemicu biaya ?
4. Apa saja biaya barang dan jasa ?
5. Apa saja biaya dalam pembuatan keputusan ?
6. Apa itu sistem akuntansi manajemen konvensional dan kontemporer ?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disusun diatas, maka tujuan dari penelitian
ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian dan klasifikasi biaya
2. Untuk mengetahui pembebanan biaya
3. Untuk mengetahui penentuan pemicu biaya
4. Untuk mengetahui biaya barang dan jasa
5. Untuk mengetahui biaya dalam pembuatan keputusan
6. Untuk mengetahui sistem akuntansi manajemen konvensional dan kontemporer

4
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Dan Klasifikasi Biaya


Penggunaan istilah kos (cost) atau biaya (expense) secara konsisten dalam semua
konteks bulan hal yang mudah. Ada kalanya terjadi perbedaan pendapat untuk memilih istilah
yang lebih tepat. Misalnya, istilah kos barang dijual (bukan biaya barang dijual) yang lebih
sering digunakan untuk menggambarkan harga pokok penjualan (cost of goods sold), padahal
esensi dari cost of goods sold adalah biaya, bukan kos. Walaupun pembahasan tentang topik
kos dan biaya masih belum final, maka diperlukan pendefinisian kos biaya yang dianggap dapat
mewakili makna kos dan biaya tersebut.
Pengertian biaya
Salah satu konsep penting dalam akuntansi manajemen adalah konsep kos. Agar
pemahaman terhadap akuntansi manajemen lebih baik, seseorang perlu memahami arti kos.
Kos (cost) adalah pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh barang atau jasa yang
diharapkan memberi manfaat sekarang atau masa yang akan dating. Kos diukur dalam satuan
mata uang. Saat barang atau jasa dimanfaatkan, kos akan menjadi biaya. Kos yang belum
dimanfaatkan dikelompokkan sebagai aset. Biaya (expense) adalah kos barang atau jasa yang
telah digunakan untuk memperoleh pendapatan. Pendapatan adalah nilai barang yang dijual
atau jasa yang diberikan. Laba atau rugi merupakan selisih antara pendapatan dengan biaya.
Klasifikasi biaya
Data suatu transaksi dapat menghasilkan informasi yang berbeda. Misalnya dari data
biaya bajan dapat dihasilkan informasi tentang biaya produk atau biaya per fungsi. Akuntan
manajemen dituntut untuk menghasilakn informasi yang bebeda sesuai dengan tujuan
penggunaan indormasi. Informasi biaya yang berbeda dapat dihasilkan dengan mengklasifikasi
biaya secara berbeda pula. Pada dasarnya biaya dapat diklasifikasi berdasarkan:
1. Ketertelusuran biaya
Berdasarkan ketertelusuran biaya ke produk, biaya dapat digolongkan menjadi dua,
yaitu :
a. Biaya langsung (direct cost)
Biaya langsung adalah biaya yang dapat ditelusur sampai kepada produk secara
langsung.
b. Biaya tidak langsung (indirect cost)

5
Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat secara langsung ditelusur
ke produk.
2. Perilaku biaya
Tingkat aktivitas dapat berubah-ubah, naik atau turun. Perilaku biaya menggambarkan
pola variasi perubahan tingkat aktivitas terhadap perubahan biaya. Berdasarkan
perilakunya, biaya dapat diklasifikasi menjadi:
a. Biaya variabel (variable cost)
Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding
dengan perubahan tingkat aktivitas.
b. Biaya tetap (fixed cost)
Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak terpengaruh oleh tingkat
aktivitas dalam kisaran tertentu.
c. Biaya campuran (mixed cost)
Biaya campuran adalah biaya yang memiliki karakteristik biaya variabel
dan sekaligus biaya tetap.
3. Fungsi pokok perusahaan
Pada dasarnya ada tiga jenis fungsi pokok di perusahaan manufaktur. Berdasarkan
fungsi pokok perusahaan, biaya dapat diklasifikasikan menjadi:
a. Biaya produksi (production cost)
Biaya produksi adalah biaya untuk membuat bahan menjadi produk jadi.
Biaya produksi meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan
biaya overhead pabrik.
b. Biaya pemasaran (markering expense)
Biaya pemesanan meliputi berbagai biaya yang terjadi untuk memasarkan
produk atau jasa. Biaya pemasaran terjadi dalam fungsi pemasaran.
c. Biaya adminitrasi dan umum (general and administrative expense)
Biaya adminitrasi dan umum adalah biaya yang terjadi dalam rangka
mengarahkan, menjalankan, dan mengendalikan perusahaan.
4. Elemen biaya produksi
Aktivitas produksi adalah aktivitas mengolah bahan menjadi produk jadi. Pengolahan
bahan dilakukan oleh tenaga kerja, mesin, peralatan, dan fasilitas pabrik lainnya.
Berdasarkan fungsi produksi, biaya dapat diklasifikasi menjadi tiga yaitu:
a. Biaya bahan baku (raw material cost)

6
Biaya bahan baku adalah nilai bahan baku yang digunakan dalam proses
produksi untuk diubah menjadi bahan jadi. Pada dasarnya ada dua kategori
menjadi bahan baku dan bahan penolong tergantung pada keputusan
manajemen.
b. Biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost)
Biaya tenaga kerja langsung adalah besarnya nilai gaji dan upah tenaga kerja
yang terlibat langsung untuk mengerjakan produk. Pada dasarnya jenis
tenaga kerja yaitu tenaga kerja secara langsung dan tenaga kerja secara tidak
langsung.
c. Biaya overhead pabrik (manufacture overhead cost)
Biaya overhead pabrik adalah semua biaya produk selain biaya bahan baku
dan biaya tenaga kerja langsung.
2.2 Pembebanan biaya
Ada tiga konsep yang perlu diketahui dalam membebankan biaya. Ketiga konsep
tersebut adalah biaya, objek biaya (cost object), dan metode pembebanan biaya (cost
assignment).
Objek biaya
Objek biaya adalah unsur berupa apa pun yang kepadanya biaya dibebankan. Objek
biaya dapat berupa produk, departemen, aktivitas, atau bahkan pelanggan. Akuntansi
manajemen konvensional tidak mempertimbangkan aktivitas sebagai objek biaya.
Sementara dalam akuntansi manajemen kontemporer, aktivitas merupakan objek biaya
yang menjadi fokus perhatian. Aktivitas adalah tindakan yang dilakukan oleh
manajemen.
Metode Pembebanan Biaya
Pembebanan biaya adalah penentuan biaya yang dikonsumsi oleh objek biaya. Ada tiga metode
pembebanan biaya:
1. Penelurusan Langsung (direct tracing)
Penelurusan langsung adalah proses penentuan biaya yang dikomsumsi objek biaya
dengan mengamati hubungan langasung antara biaya dan objek biayaynya. Berikut
adalah ilustrasi penelurusan langsung dan seperti tampak dibawah ini.
- Objek : Meja (Objek berupa produk)
- Biaya : Biaya bahan baku kayu dan upah buruh pabrik
- Pembebanan : Mudah menelurusi berapa banyak kayu yang digunakan dan
berapa jam kerja buruh pabrik yang diperlukan untuk memproduksi sebuah meja

7
BIAYA SUMBER DANA

Penelurusan Penelurusan Alokasi


Langsung Pemicu

Observasi Hub. Kasual Asumsi Hub.Fisik

OBJEK BIAYA

- Objek Biaya : Departemen penjahitan (objek berupa departemen)


- Biaya bahan : Baku kain dan upah operator mesin jahit
- Pembebanan : Mudah menelusuri bearapa kain yang digunakan dan berapa
jam kerja operator mesin jahit yang terjadi dipartemen penjahitan. Biaya bahan
baku kain dan upah operator mesin jahit di bebankan kedepartemen penjahitan.
2. Penelurusan Pemicu (driver tracing)
Penelurusan Pemicu adalah faktor penyebab besar atau kecilnya konsumsi biaya
oleh objek biaya yang dapat diamati. Pemicu menyababkan perubahan dalam
penggunaan sumber daya. Pemicu memiliki hubungan sebab akibat antara biaya dan
objek biaya. Penelurusan pemicu ini juga adalah proses penentuan biaya yang
dikonsumsi objek biaya dnegan mengamati hubungan sebab akibat antara biya dan
objek biaya.
Pemicu biaya (cost driver) adalah faktor yang menentukan besar atau kecilnya
permintaan biaya oleh aktivitas serta pemicu digunkan untuk membebankan biaya
sumber daya keaktifitas. Pemicu Aktivitas adalah (acvity driver) adalah faktor yangh
menentukan besar atau kecilnya permintaan oleh objke biaya.
Pemicu biaya dalam suatu perusahaan tidak selalu merupakan pemicu biaya
dalam perusahaan lain. Pemicu bersifat kontekstual dan sesuai dengan kondisi
perusahaan. Manajemen harus mengindetifikasi sebagai alternatif pemicu biaya
kemudian memilih salah satu alternatif pemicu biaya yang tersedia yang dianggap

8
paling mewakili. Misalnya, pemicu biaya pengiriman barang dapat berupa jumlah
pelanggan, grekuensi, pengiriman dan jarak tempuh.
3. Alokasi
Alokasi, ada biaya yang terjadi akan tetapi tidak memiliki hubungan sebab
akibat dengtan objek biaya. Ada juga biaya yang tidak secara langsung dapat ditelusuri
oleh ke objek biaya. Apabila hal ini terjadi, maka alternatif metode yang tersedia untuk
membebankan biaya ke objek biaya adalah alokasi. Oleh karena itu tidak memiliki
hubungan langsung dan sebab akibat, maka metode alkoasi biaya dilakukan
berdasarkan kemudahan (convinence).
Dibandingkan penelusuran pemicu dan alokasi, penelusuran langsung memiliki
akurasi yang paling tinggi. Metode ini membebankan biaya ke objek biaya berdasarkan
hubungan yang secara fisik dapat diamati. Metode yang paling akurat berikutnya adalah
metode penelusuran pemicu. Pada metode ini masih terdapat hubungan sebab akibat,
metode yang kurang akurat yakni metode alokasi. Walaupun metode alokasi kurang
akurat, metode ini mudah dan murah untuk duterapkan. Pertimbangannya hanya biaya
manfaat yang dapat dijadikan dasar untuk memilih metode, walaupun metode
penelusuran pemicu lebih akurat daripada metode alokasi.
Akurasi Pembebanan
Pembebanan biaya secara akurat ke objek biaya sangatlah penting. Akurasi bukanlah
konsep yang absolut, akurasi adalah suatu konsep relatif, pembebanan biaya yang masuk akal
dan logis, bukan pembebanan biaya yang benar. Tujuan dari pembebanan biaya ini adalah
mengukur dan membebankan sebaik mungkin sumber daya yang dikonsumsi suatu objek
biaya. Suatu metode pembebanan biaya dapat leboh akurat dibandingkan dengan metode
pembebanan lainnya.
Ketertelusuran (traceability) merupakan konsep yang penting dalam akurasi
pembebanan biaya untuk membantu meningkatkan keakuratan pembebanan biaya, maka
hubungan antara biaya dan objek harus dilacak. Biaya dapat secara langsung atau tidak
langsung berkaitan dengan objek biaya langsung. Biaya langsung adalah biaya yang mudah
dan akurat ditelusuri hingga ke objek biaya sedangkan biaya tidak langsung adalah biaya yang
tidak mudah dan tidak akurat ditelusuri hingga ke objek biaya.
2.3 Penentuan Pemicu Biaya
Pemicu Biaya adalah faktor yang menentukan besar atau kecilnya permintaan biaya
oleh aktivitas. Aktivitas adalah pekerjaan atau aksi yang dilakukan dalam perusahaan
danmengonsumsi biaya. Konsumsi biaya oleh aktivitas dipengaruhi oleh pemicu biaya.

9
Pemicu biaya perlu diidentifikasi dan ditentukan oleh perusahaan untuk setiap aktivitas,
agar tepat dalam membebankan biaya ke aktivitas, perusahaan harus menentukan
pemicu biaya yang tepat pula.
Tahapan Penentuan Pemicu Biaya
Pemicu biaya ditentukan dengan melakukan tahapan mulai dari analisis aktivitas,
analisis biaya, inventarisasi pemicu biaya, dan pemilihan pemicu biaya. Tujuan dari
analisis aktivitas adalah untuk mengindentifikasi aktivitas yang dilkukan. Hasil dari
analisis aktivitas akhir adalah invetarisasi aktivitas. Analisis Biaya ini bertuan untuk
menentykan besar biaya yang digunkan dan aktivitas yang mengakibatkan konsumsi
biaya tersebut. Setelah analisis biaya dilakukan, maka setiap aktivitas dapat diketahui.
Kemudian ditentukan alternatif aktivitas yang menjadi faktor penyebab besarnya
konsumsi biaya, setelah itu, manajemen akan memilih satu diantara beberapa alternatif
yang tersedia untuk menentukan pemicu biaya yang paling tepat.
Analisis Aktivitas
Analisis aktivitas adalah proses identifikasi aktivitas yang dilakukan dengan melakukan
analisis aktivitas dapat dibuat inventerasi aktivitas. Ada aktivitas yang dilakukan oleh
seorang kelompok karyawan, ada juga yang dilakukan oleh karyawan dengan alat bantu
mesin peralatan. Walaupun aktivitas dilakukan dengan mesin dan peralatan, pada
dasarnya aktivitas tersebut dilakukan oleh karyawan yang menyebabkan mesin dan
peralatan bekerja. Berikut ini tiga tahapan yang dilakukan dalam menganilisis aktivitas:
1. Wawancara Karyawan, pewawancara memberikan pertanyaan kepada karyawan
mengenai aktivitas yang dilakukannya, selain itu pewawancara juga kan bertanya
mengenai konsumsi waktu setiap akivitas. Dalam hal ini karyawan dapat
mendeskripsikan aktivitas yang dilakukannya dengan baik.
2. Inventarisasi Aktivitas, konsumsi setiap waktu pelaksanaan aktivitas yang perlu
dikomunikasikan kepada karyawan.
3. Pengecekan Ulang, pewawancara dan karyawan perlu melakukan pengecekan
ulang, agar tahu akan mengkaji sejauh mana tingkat kewajaran isi dari inventarisasi
aktivitas.
Analisis Biaya
Analisis Biaya ini bertujuan untuk menentukan jumlah biaya yang dikonsumsi untuk
setiap aktivitas. Analisis biaya dijadikan dasar untuk mengindentifikasi unsur biaya
yang dikonsumsi oleh setiap aktivitas. Data biaya yang diperoleh dari bagian akuntansi
manajemen yang ada diperusahaan.

10
Inventarisasi Pemicu Biaya
Setelah aktivitas dan biaya yang dikonsumsi diketahui, langkah selanjutnya adalah
melakukan inventarisasi faktor kemungkinan yang menyebabkan tinggi rendahnya
konsumsi biaya tersebut. Faktor penyebab tinggi rendahnya konsumsi biaya oleh
aktivitas disebut pemicu biaya. Pemicu biaya dapat lebih dari satu untuk aktivitas suatu
aktivitas tertentu. Oleh karena itu, perlu dilakukannya invertarisasi agar dapat
ditentukan faktor pemicu yang paling tepat.
Penentuan Pemicu Biaya
Dasar yang digunkan manajemen untuk menentukan pemicu biaya adalag adanya
hubungan sebab akibat antara biaya dan aktivitas. Apabila manajemen menenmukan
hubungan sebab akibat pada lebih dari satu pemicu biaya, maka ia harus memilih yang
terbaik antara alternatif pemicu bagian yang ada. Pemicu biaya yang baik adalah
pemicu biaya yang memiliki karakteristik sebagai berikut.
1. Dapat diukur, perusahaan dapat diukur besaran pemicu biaya dengan mudah
2. Dapat dikendalikan, besar kecilnya pemicu biaya dapat dikelola oleh manajemen.
Apabila manajemen berencana mengubah biaya, maka manajemen dapat
melakukannya dengan mengubah pemicu biaya
3. Sederhana, pemicu biaya bukan merupakan data yang kompleks yang berasal dari
perhitungan yang rumit. Pemicu biaya yang menggunakan rata-rata ketimbang semua
alternatif pemicu biaya merupkan contoh pemicu biaya yang tidak sederhana.
4. Berhubungan dengan objek biaya. Ada hubungan sebab akibat antara pemicu biaya dan
objek biaya
5. Dapat diterima, pihak-pihak yang terlibat dalam perencanaan dan pengendalian baiaya
dapat menrima pemicu biaya yang dipilih.
2.4 Biaya Barang Dan Jasa
Output yang dihasilkan perusahaan merepresentasi objek biaya. Pada dasarnya ada dua
jenis produk yang perusahaan, yaitu:
a) Produk Berwujud, adalah barang yang diproduksi dengan mengonversi bahan melalui
penggunaan tenaga kerja dan berbagai sumber daya lain, seperti peralatan, mesin dan
tanah. Oleh karena itu, produk yang disebut barang mobil, sepeda, pakaian motor dll
adalah contoh produk berwujud berupa barang.
b) Produk tidak terwujud, adalah jasa yang diproduksi dengan menggunakan sumber daya
manusia dan sumber daya lain, seperti perlengkapan dan peralatan. Produk tidak

11
berwujud disebut jasa. Jasa juga diproduksi menggunakan bahan, tenaga kerja, sumber
daya modal, dan asuransi kesehatan merupakan contoh produk tidak terwujud.
Fitur Jasa
Produk barang dan jasa memiliki fitur yang berbeda, berikut ini dimensi yang
membedakan fitur keduanya:
1) Kewujudan, dikarenakan jasa tidak berwujud, maka jasa tidak dapat disimpan. Jasa
rentan terhadap peniruan karena tidak ada perlindungan paten. Jasa tidak dapat
ditampilkan dan kadang sulit untuk ditentukan harganya. Dampak dari dimensi ini
terhadap akuntansi manajemen adalah tidak ada persediaan, perlu pengaturan kode etik
perlu deskripsi naratif jasa, dan pembebanan biaya menjadi lebih rumit.
2) Daya Tahan, manfaat jasa dapat segera hilang setelah digunakan,. Jasa yang sejenis
sering kali diberikan secara berulang-ulang bahkan kepada pelanggan yang sama. Isu
manajemennya adalah bahwa persediaan tidak ada dan perlu pembuatan standart akan
terdapat konsistensi dalam pemberian jasa
3) Keterpisahan, terkadang jasa diberikan kepada pelanggan, sementara pelanggan itu
sendiri tidak terlibat dalam proses produksi jasa tersebut, misalnya jasa asuransi, namun
ada jasa yang diproduksi secara bersama-sama antara pelanggan dan perusahaan
menggunakan fasilitas perusahaan, misalnya sewa mobil, oleh karena itu jasa tidak
dapat dipisahkan satu dengan lainnya
4) Heterogen, jenis jasa heterogen, perusahaan perlu mengukur dan dan meningkatkan
produktivitas dan kualitas antarjenis jasa.
Laporan Laba Rugi Perusahaan Jasa
Perhitungan penyediaan jasa berbeda dengan perhitungan harga pokok penjualan pada
perusahaan manufaktur. Dalam perusahaan manufaktur dikenal istilah harga pokok
penjualan sementara dalam perusahaan jasa dikenal istilah biaya jasa dijual.
Jasa tidak dapat disimpan seperti barang, walaupun pada perusahaan jasa tidak ada
persediaan barang awal dan akhir tetapi pekerjaan dalam proses masih tetap ada.
Misalnya arsitek memiliki gambar yang sedang dalam proses.
2.5 Biaya Dalam Pembuatan Keputusan
Pembuat keputusan membutuhkan informasi. Akuntan manajemen memasok informasi
tersebut. Informasi yang diperlukan adalah informasi yang relevan untuk proses
pembuatan keputusan tersebut.

12
Biaya Relevan dan Pendapatan Relevan
Biaya relevan (relevant cost) adalah biaya masa depan yang berbeda antara satu
alternatif dan alternatif lainnya. Berikut dua kriteria biaya relevan tersebut.
1. Biaya masa depan, Biaya masa depan berarti biaya tersebut belum terjadi. Biaya yang
sudah terjadi bukan merupakan biaya yang relevan.
2. Biaya berbeda antar-alternatif, Biaya yang berbeda antar-alternatif berarti bahwa
suatu elemen biaya tertentu tidak memiliki jumlah yang sama antara satu alternatif
dengan alternatif lainnya. Biaya yang berbeda antar-alternatif disebut juga biaya
diferensial (differential cost).
Biaya harus memenuhi kedua kriteria di atas agar dapat dikategorikan sebagai biaya
relevan. Biaya masa depan tidak relevan apabila tidak berbeda antar-alternatif. Biaya
yang berbeda antar-alternatif juga tidak relevan apabila biaya tersebut sudah terjadi.
Pada kriteria yang sama dan terkait dengan pendapatan, maka disebut pendapatan
relevan. Jadi, pendapatan relevan (relevant revenue) adalah pendapatan masa depan
yang berbeda antara satu alternatif dan alternatif lainnya. Mengapa pembuat
keputusan memerlukan biaya relevan dalam mengambil keputusan? Berikut ada tiga
alasan yang mendasari pertimbangan ini:
1. Tidak semua biaya merupakan biaya relevan. Informasi biaya yang tidak relevan
dapat diabaikan dalam pembuatan keputusan tertentu karena yang diperlukan
adalah biaya yang relevan saja. Oleh karena itu, penyediaan semua informasi
relevan dan tidak relevan merupakan aktivitas yang tidak perlu.
2. Produksi merupakan informasi yang mahal. Apabila akuntan manajemen hanya
menyediakan biaya relevan saja, maka ia dapat mengurangi aktivitas pengumpulan
dan pengolahan informasi. Selain itu, akuntan manajemen juga dapat menghemat
waktu, perlengkapan, dan sumber daya lain dalam rangka memasok informasi..
3. Kemampuan kognitif yang terbatas. Terlalu banyak informasi dapat menyebabkan
pembuat keputusan menjadi kurang rasional. Hal tersebut disebabkan oleh sulitnya
pembuat keputusan dalam mengorganisasi dan menggunakan informasi
yangberlebihan. Untuk mengatasi masalah rasionalitas yang terbatas ini maka akan
manajemen cukup pemasok informasi yang dilakukan saja.
Biaya Diferensial dan Pendapatan Diferensial
Setiap keputusan melibatkan pemilihan alternatif yang ada. Setiap alternatif memiliki
biaya sekaligus manfaat. Manfaat digambarkan oleh pendapatan yang diperoleh. Biaya
dan manfaat tersebut harus dibandingkan. Biaya diferensial adalah biaya yang berbeda.

13
antar-alternatif keputusan. Sedangkan pendapatan diferensial adalah pendapatan yang
berbeda antar-alternatif keputusan.
Biaya diferensial dapat merupakan kenaikan biaya atau penurunan biaya. Biaya
diferensial berupa kenaikan biaya disebut biaya inkremental (incremental cost).
Sedangkan biaya diferensial berupa penurunan biaya disebut biaya dekremental
(decremental cost).
Pendapatan diferensial dapat berupa kenaikan pendapatan atau penurunan pendapatan.
Pendapatan diferensial berupa kenaikan pendapatan disebut pendapatan inkremental
(incremental revenue). Sedangkan pendapatan diferensial berupa penurunan
pendapatan disebut pendapatan dekremental (decremental revenue).
Sebagai ilustrasi :
PT Nusantara Luas sekarang ini menjual produknya melalui distribusi rite!. Perusahaan
sedang mempertimbangkan untuk menjual produk melalui distribusi jaringan. Adanya
distribusi ritel diperoleh pendapatan sebesar Rp.70.000.000, harga pokok penjualan
sebesar Rp.35.000.000, biaya iklan sebesar Rp.8.000.000, depresiasi gudang sebesar
Rp.5.000.000, dan biaya lain-lain sebesar Rp.6.000.000. Usulan distribusi jaringan
berisi informasi tentang pendapatan sebesar Rp.80.000.000. Biaya terkait denganusulan
ini adalah harga pokok penjualan Rp.40.000.000, biaya iklan sebesar Rp.1,500,000.
biaya komisi penjualan sebesar Rp.4.000.000, biaya depresiasi gudang sebesar
Rp.1.000.000, dan biaya lain lain sebesar Rp.6.000.000.
Pendapatan diferensial adalah Rp.10.000.000 (Rp.80.000.000 – Rp.70.000.000) Biaya
total dengan distribusi ritel adalah sebesar Rp.54.000.000 dan biaya total dengan
distribusi jaringan sebesar Rp 62.500.000. Jadi, biaya diferensial adalah Rp.8.500.000
(Rp.62.500.000 – Rp.54.000.000). Selisih antara pendapatan diferensial dan biaya
diferensial disebut faba diferensial. Dalam hal ini, laba diferensial yang diperoleh
adalah Rp.1.500.000 (Rp.10.000.000 – Rp.8.500.000).
2.7 Biaya berbeda untuk tujuan berbeda (Different Cost For Different Purposes)
Biaya produk adalah suatu pembebanan biaya yang mendukung objek manajerial
tertentu. Definisi biaya produk tergantung pada tujuan manajerial yang ingin dicapai.
Hal ini sesuai dengan prinsip dasar manajemen biaya, yakni “biaya yang berbeda untuk
tujuan berbeda (different cost for different purposes)”.

14
Contoh Biaya yang Berbeda untuk Tujuan Berbeda (Different Cost For Different
Purposes)
Seorang ahli teknik akan berbeda memberikan konsep biaya dengan seorang akuntan.
Ibu rumah tangga berbeda konsep dengan seorang sopir mengenai biaya. Konsep biaya
dikemukakan tergantung dari latar belakang dan tujuan si pemakai konsep biaya
tersebut.
Biaya produk adalah suatu pembebanan biaya yang mendukung objek manajerial
tertentu. Definisi biaya produk tergantung pada tujuan manajerial yang ingin dicapai.
Hal ini sesuai dengan prinsip dasar manajemen biaya, yakni “biaya yang berbeda untuk
tujuan berbeda (different cost for different purposes)“.
Tujuan akhir yang ingin dicapai oleh setiap perusahaan adalah keuntungan yang
maksimal. Perencanaan biaya yang baik/tepat harus dipusatkan pada hubungan antara
tingkat pengeluaran/ biaya dengan manfaat yang diperoleh dari pengeluaran/biaya
tersebut.
Artinya, seorang manager atau pimpinan perusahaan harus menganggap perencanaan
dan pengendalian biaya sebagai suatu keharusan untuk mempertahankan tingkat biaya
yang wajar guna mendukung pencapaian tujuan dan program perusahaan yang telah
direncanakan. Perencanaan biaya tidak boleh menekankan penurunan biaya, tetapi
lebih ditujukan pada pemanfaatan sumber daya yang terbatas dengan lebih baik.
2.8 Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur
Berikut ini ada dijabarkan apa saja jenis laporan keuangan yang ada pada perusahaan
manufaktur:
Laporan Harga Pokok Produksi
Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang aktivitas usahanya mengubah
barang metah menjadi barang jadi. Dalam hal ini, perusahaaan manufaktur
memproduksi sendiri sebuah produk lalu menjualnya ke supplier atau pembeli
langsung. Karena bersinggungan dengan kegiatan produksi, maka dalam laporan
keuangan perusahaan manufaktur terdapat istilah harga pokok produksi (HPP).

15
2.9 Biaya Kesempatan
Biaya kesempatan (opportunity cost) adalah manfaat yang dikorbankan suat satu
alternatif keputusan dipilih dan mengabaikan alternatif lain. Biaya kesempatan tidak
dapat diidentifikasi secara langsung dari catatan akuntansi perusahaan. Manajer harus
secara eksplisit mengidentifikasi dan mempertimbangkan biaya ini dalam setiap
pembuatan keputusan.
Sebagai ilustrasi, PT Meliani Putri mempertimbangkan membeli bahan untuk
kebutuhan setahun. Selain membeli bahan, perusahaan memiliki alternatif membeli.
sekuritas. Harga bahan Rp.20.000.000 apabila dibeli sekarang. Harga sekuritas juga
Rp.20.000.000 apabila dibeli sekarang. Return yang diperoleh dari investasi pada
sekuritas adalah 10% per tahun. Apabila tahun ini Perusahaan memutuskan membeli
bahan maka jumlah biaya kesempatan adalah Rp.2.000.000 (10% Rp.20.000.000).
Sebagai ilustrasi lain. Noritari adalah pegawai di sebuah perusahaan, la mendapat gaji
sebesar Rp.100.000.000 per tahun, la sedang mempertimbangkan untuk meninggalkan
perusahaan dan kembali ke bangku kuliah untuk menempuh program magister. Apabila

16
ia memutuskan untuk menempuh program magister dan tidak lagi bekerja, maka jumlah
gaji Rp.100,000,000 tersebut merupakan biaya kesempatan bagi Noritari.

Akuntansi Manajemen Kontemporer

Pengertian akuntansi manajemen kontemporer akuntansi manajemen kontemporer


(amk) : memiliki asumsi bahwa perlunya memberdayaan manajemen level bawah atau
karyawan yang terlibat dalam kelompok kerja, sehingga seluruh tim kerja harus
diberdayakan secara cepat. Fokus akuntansi manajemen sistem akuntansi manajemen
berfokus pada konsumen dan proses, bukan hanya pada hasil keuangan. Untuk
menstimulasi persaingan, informasi manajemen harus memenuhi “bottom-up
empowerment cycle” informasi berasal dari konsumen, proses informasi dihimpun dan
digunakan terutama oleh orang-orang yang berhadapan dengan konsumen, dan/atau
yang menjalankan proses. Perkembangan akuntansi manajemen kontemporer akibat
dari perubahan yang signifikan terjadinya persaingan di lingkungan bisnis di
perusahaan jasa dan manufaktur tujuan manajemen, pada umumnya lebih dapat
dipenuhi dengan sistem kontemporer dari pada sistem tradisional. Akuntansi
manajemen kontemporer lebih menekankan pada penelusuran alokasi yang disebut
penelurusan insentif. Ciri-ciri akuntansi manajemen kontemporer membantu manager
(pimpinan) untuk mencapai keberhasilan organisasi atau perusahaan dalam:
mengontrol biaya; melaporkan produktivitas, dan menentukan harga; akuntansi
manajemen dihasilkan dari praktek bisnis yang sangat panjang; manajer suatu
organisasi bisnis, pada umumnya menggunakan informasi keuangan organisasi dalam
pengambilan keputusan yang memberikan keunggulan kompetitif bagi
Organisasi/Perusahaan.

17
BAB 3

PENUTUP

Kesimpulan

Biaya mempunyai dua karakteristik utama yaitu aliran atau penurunan aset atau
kenaikankewajiban dan berkaitan dengan operasi utama yang menerus. Rugi dibedakan dengan
biayakarena timbul dari sumber yang secara tidak langsung berkaitan dengan operasi utama
perusahaan. Rugi berasal dari transaksi, kegiatan, atau sumber berupa kegiatan periferal,
transfer non timbal balik, penahanan aset, atau faktor lingkungan. Kriteria pengakuan biaya
adalah pemanfaatan dan kelenyapan. biaya diakui bilamana manfaat ekonomik telah
dikonsumsi dalam rangka penyerahan barang atau jasa untuk mendatangkan pendapatan atau
bila mana manfaat ekonomik masa datang telah lenyap. biaya diukur dengan biaya yang
sebelumnya melekat pada aset. Biaya dapat dipandang sebagai bagian dari biaya yang telah
terhabiskan dalam rangka menciptakan pendapatan. bagian biaya yang terhabiskan dapat
dihubungkan dengan pendapatan atas dasar hubungan sebab akibat, alokasi sistematik dan
rasional, atau pengakuan segera. basis asosiasi atas dasar sebab akibat atau penandingan
langsung atas dasar produk merupakan basis yang paling ideal. akan tetapi, alasan kepraktisan
dan ketaktersediaan. beberapa faktor biaya (administrative dan pemasaran menjadikan
akuntansi beralih ke penandingan tak langsung atau penandingan periode. Dengan kata lain,
takaran penandingan bukan lagi produk melainkan periode.

18

Anda mungkin juga menyukai