Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

PENGENALAN ISTILAH DAN TUJUAN BIAYA

Di susun dalam rangka memenuhi salah satu tugas kelompok pada mata
kuliah Akuntansi Biaya

Disusun oleh :

Kelompok 1 :

Frisca Ayuni Sinaga ( 2002034998 )

Romyanna Siringoringo (2002035985 )

Silvia Safitri Panjaitan ( 2002036681)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS RIAU

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat tuhan yang maha esa ,karena dengan rahmatnya kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ibi dengan tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini juga bertujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah akuntansi biaya. Selain itu juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang pengenalan
istilah dan tujuan biaya bagi para pembaca dan penulis.

Kami mengucapkan terimakasih kepada bapak al azhar a ,selaku dosen mata kuliah
akuntansi biaya yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan sesuai
dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah member
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami juga menyadari ,makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan untuk kesempurnaan
makalah ini.

Pekanbaru, 05 september 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................................ii
BAB I............................................................................................................................................................iii
PENDAHULUAN........................................................................................................................................iii
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................iii
1.2 Rumusan masalah...............................................................................................................................iii
1.3 Tujuan pembahasan............................................................................................................................iv
BAB II............................................................................................................................................................1
PENGENALAN ISTILAH DAN TUJUAN BIAYA....................................................................................1
2.1 Biaya dan terminologi biaya...............................................................................................................1
2.2 Biaya langsung dan biaya tidak langsung............................................................................................2
2.2.1 Penelusuran biaya dan alokasi biaya.............................................................................................2
2.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi klasifikasi biaya langsung /tidak langsung...........................3
2.3 Pola perilaku –biaya : biaya variable dan biaya tetap..........................................................................4
2.3.1 Pemicu biaya.................................................................................................................................5
2.3.2 Rentang Yang Relavan.................................................................................................................5
2.3.3 Hubungan Beberapa Jenis Biaya..................................................................................................6
2.4 Biaya Total dan Biaya Per Unit...........................................................................................................6
2.4.1 Biaya Per Unit...............................................................................................................................6
2.4.2 Menggunakan biaya per unit dengan hati –hati............................................................................7
2.5 Perusahaan Sektor Manufaktur, Perdagangan dan Jasa.......................................................................7
2.6 Laporan Keuangan, Biaya Persediaan, dan Biaya Periode..................................................................8
2.6.1 Jenis-Jenis Persediaan...................................................................................................................8
2.6.2 Klasifikasi Biaya Manufaktur Yang Umum Digunakan...............................................................9
2.6.3 Biaya Persediaan ( inventoriable costs)......................................................................................10
2.6.4 Biaya periode atau period costs..................................................................................................11
2.7 Pengukuran biaya membutuhkan pertimbangan................................................................................11
2.7.1Pengukuran biaya tenaga kerja....................................................................................................11
2.7.2 Premi lembur dan waktu menganggur........................................................................................13

ii
2.7.3 Manfaat mendefinisikan istilah akuntansi..................................................................................13
2.7.4 Berbagai Pengertian Biaya Produk.............................................................................................13
2.8 Kerangka Kerja Akuntansi Biaya......................................................................................................14
BAB III........................................................................................................................................................15
PENUTUP....................................................................................................................................................15
3.1 kesimpulan.........................................................................................................................................15
3.2 Saran..................................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap bidang kegiatan produksi pasti mempunyai tujuan yang ingin dicapai oleh
perusahaan tersebut. Umumnya tujuan utamaa suatu perusahaan adalah mendapatkan laba
atau keuntungan yang besar. Setiap kegiatan produksi membutuhkan biaya produksi
karena biaya produksi ditujukan untuk memperoleh nilai ekonomis produk yang lebih
tinggi. Oleh karena itu ,setiap perusahaan membutuhkan biaya bahan baku,biaya tenaga
kerja langsung,dan biaya overhead pabrik.
Biaya bahan baku,biaya tenaga kerja langsung,dan biaya overhead pabrik sanggat
penting karena merupakan salah satu teknik untuk menerapkan kebijakan-kebijakan
dalam pembebanan oleh suatu produk. Merupakan bagian dari proses perencanaan untuk
menentukan tindakan bagi kegiatan produksi dimasa yang akan datang. Memberikan
informasi untuk menentukan tindakan bagi kegiatan produksi. Memberikan gambaran
bagi suatu perusahaaan,disamping itu juga perusaahaan membutuhkan analisis selisih.

1.2 Rumusan masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan biaya?
2. Apa perbedaan biaya langsung dan biaya tidak langsung ?
3. Apa itu biaya total dan biaya per unit ?
4. Apa perbedaan perusahaan manufaktur, perusahaan dagang, dan perusahaan jasa ?

iv
1.3 Tujuan pembahasan
Tujuan penulisan makalah ini adalah
1. untuk mengetahui definisi biaya
2. untuk mengetahui perbedaan antara biaya langsung dengan biaya tidak langsung
3. untuk menafsirkan biaya total dan biaya per unit
4. untuk membedakan biaya perusahaan manufaktur, perusahaan dagang dan perusahaan
jasa.

v
BAB II

PENGENALAN ISTILAH DAN TUJUAN BIAYA

2.1 Biaya dan terminologi biaya


Akuntan mendefinisikan biaya ( cost) sebagai sumber daya yang dikorbankan (
sacrificed) atau dilepaskan ( forgone) untuk mencapai tujuan tertentu yaitu untuk mencapai
tujuan tertentu suatu biaya biasanya di ukur dalam jumlah yang harus dibayarkan dalam
rangka mendapatkan barang dan jasa. Biaya actual ( actual cost) adalah biaya yang terjadi
( biaya historis atau masa lalu),yang dibedakan dari biaya yang diselenggarakan ( budgeted
cost),yang merupakan biaya yang diprediksi atau diramalkan ( biaya masa depan)

Untuk memandu keputusan yang akan dibuatnya,manajer perlu mengentahui berapa


biaya suatu hal. Kita menyebut hal itu sebagai objek biaya ( cost object), untuk
menunjukkan sesuatu yang biayana ingin diukur.

System kalkulasi biaya secara tipikal akan menghitung biaya dalam 2 tahap dasar ;

1. Akumulasi biaya ( cost accumulation) adalah kumpulan data biaya yang diorganisir
dalam beberapa cara dengan menggunakan sarana berupa system akuntansi.
Contohnya, penerbit yang membeli gulungan kertas untuk mencetak majalah
mengumpulkan ( mengakumulasi ) biaya dari setiap gulungan kertas yang digunakan
selama 1 bulan untuk mendapatkan biaya total kertas perbulan. Setelah
mengaakumulasikan biaya , manajer dibantu akuntan manajemen membebankan biaya
ke objek biaya yang dirancang untuk membantu membuat keputusan strategis
( penetapan harga majalah yang berbeda). Manajer juga membebankan biaya ke objek
biaya untuk mengimplementasikan strategi. Sebagai contoh biaya dibebeankan ke suatu
departemen dapat membantu membuat keputusan tentang tingkat efesiensi departemen.
Biaya yang dibebankan ke konsumen akan membantu manajer memahami laba yang
dihasilkan dari beberapa pengalaman dan dapat membuat keputusan tentang cara
mengalokasi sumber daya untuk membantu pelanggan.

1
2. Pembebanan biaya ( cost assignment) adalah istilah umum yang meliputi ;
a. Menelusuri akumulasi biaya yang mempunyai hubungan langsung dengan objek
biaya
b. Mengalokasikan akumulasi biaya yang mempunyai hubungan tidak langsung
dengan objek biaya

2.2 Biaya langsung dan biaya tidak langsung


2.2.1 Penelusuran biaya dan alokasi biaya
1. Biaya langsung dari objek biaya
Berkaitan dengan objek biaya tertentu dan dapat ditelusuri ke objek biaya tersebut
dengan cara yang layak secara ekonomi ( efektif-biaya). Istilah penelusuran biaya
( cost tracing) digunakan untuk menggambarkan pembebanan biaya langsung ke objek
biaya tertentu. Sebagai contoh, biaya kaleng atau botol merupakan biaya langsung bagi
pepsi-cola. Biaya kaleng atau botol dapat dengan mudah ditelusuri atau diidentifikasi
pada minuma pepsi cola.
2. Biaya tidak langsung dari objek biaya
Berkaitan dengan objek biaya tertentu namun tidak dapat ditelusuri ke objek biaya
tersebut dengan cara yang layak secara ekonomis ( efekif-biaya). Sebagai contoh gaji
suvervesor yang mengawai pembuatan sejumlah produk minuman lainnya yang
pembotolan nya dilakukan di pabrik pepsi merupakan biaya langsung bagi pepsi –cola.
Biaya supervesi terkait dengan objek biaya (pepsi cola) karena supervesi merupakan
kegiatan yang diperlukan untuk mengelolah produksi dan penjualan. Biaya supervisi
merupakan biaya tidak langsung karena supervisor juga mengawasi produk lain.
Berbeda dengan biaya kaleng dan botol, tidak mungkin menelusuri biaya supervisi
kelini pepsi –cola. Istilah alokasi biaya ( cost allocation) digunakan untuk
menggambarkan pembebanan biaya tidak langsung ke objek biaya tertentu.

Manajer ingin membebankan biaya ke objek biaya secara akurat. Biaya produk
yang tidak akurat akan member gambaran yang menyesatkan bagi manajer tentang
profitabilitas produk yang berbeda akhirnya manajer mungkin tidak secara sadar
mempromosikan produk yang tidak menguntungkan sementara pada saat yang sama
2
mengabaikan produk yang sebenarnya menguntungkan. Secara umum manajer lebih
mempercayai ke akuratan biaya langsung dari suatu objek biaya.

2.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi klasifikasi biaya langsung /tidak langsung


Beberapa faktor yang mempengaruhi klasifikasi biaya sebagai langsung atau tidak
langsung ;

1. Materialitas suatu biaya


Semakin kecil jumlah biaya – yaitu,semakin tidak material biaya – semakin kecil
kemungkinan biaya tersebut dapat ditelusuri secara ekonomis ke objek biaya tertentu.
Contohnya sebuh perusahaan katalog pesanan memulai surat menyurat land’s and.
Miungkin secara ekonomis dengan mudah untuk menelususri beban kurir dalam
pengiriman paket kepada setiap pelanggan sebagai biaya langsung sebaliknya, biaya
kertas faktur yang disertakan pada paket pengiriman akan diklasifikasikan sebagai
biaya tidak langsung.
2. Ketersediaan teknologi pengumpulan informasi
Perkembangan teknologi pengumpulan informasi memungkinkan perusahaan
mengelompokkan banyak biaya sebagai biaya langsung. Contohnya penggunaan
barcode memungkinkan perusahaan memperlakukan bahan tertentu yang berharga
murah seperti clip dan sekrup yang sebelumnya di klasifikasikan sebagai biaya tidak
langsung, sebagai biaya langsung produk. Pada del bagian komponen seperti clip
komputer dan drive ed-rom menggunakan bar-code yang dapat dipindah di setiap titik
proses produksi. Barcode akan terbaca dalam file biaya manufaktur dengan hanya
menggerakkan tongkat yang sama cepat dan efesien.
3. Desain operasi
Mengklasifikasikan biaya sebagai biaya langsung akan mudah jika fasilitas
perusahan ( atau sebagian daripadanya) digunakan secara eksklusuf untuk objek biaya
spesifik,seperti produk tertentu atau pelanggan tertentu. Contohnya biaya fasilitas
general chamical yang didedikasi soda abu adalah biaya langsung soda abu. Untuk itu
, suatu biaya dapat merupakan biaya langsung bagi suatu objek biaya sekligus biaya

3
tidak langsung bagi objek biaya lain. Yaitu klasifikasi biaya sebagai biaya langsung
atau tidak langsung tergantung pilihan objek biaya.
Contohnya : skema gaji penyedia departemen perakitan Toyota merupakan biaya
langsung jika objeknya adalah departemen perakitan, namun merupakan biayabtidak
langsung jika objek biayanya adalah penduduk seperti kendaraan sport karena
departemen perakitan merakit banyak model yang berbeda di titip aturan umumnya
adalah semakin luas definisi objek biaya,departemen perakitan. Semakin besar biaya
total yang merupakan biaya langsung dan manajer semakin yakin pada keakuratan
angka biaya yang di dapatkan.

2.3 Pola perilaku –biaya : biaya variable dan biaya tetap


System kalkulasi biaya ( costing system) mencatat biaya sumber daya yang
diperoleh seperti bahan,tenaga kerja dan peralatan ,serta menelusuri bagaimana sumber
daya tersebut digunakan untuk menghasilkan dan menjual produk atau jasa. Dengan
mencatat biaya sumber daya yang diperoleh dan digunakan akan memungkinkan manajer
melihat bagaimana biaya berprilaku.

Ada 2 jenis mendasar pola perilaku biaya yang ditemukan pada kebanyakan system
akuntansi ;

1. Biaya variable ( variable cost)


Secara total berubah seiring dengan perubahan tingkat aktivitas atau volume yang
terkait.
2. Biaya tetap ( fixed cost)
Tidak akan berubah secara total selama periode waktu tertentu,sekalipun terjadi
perubahan yang besar atas tingkat aktivitas atau volume terkait. Biaya di definisikan
sebagai tetap atau variabel jika dikaitkan dengan suatu aktivitas tertentu atau periode
waktu tertentu.

4
2.3.1 Pemicu biaya
Pemicu biaya (cost driver) adalah variable ,seperti tingkat aktivias atau volume
yang menjadi dasar timbulnya biaya dalam rentang waktu tertentu. Artinya terdapat
hubungan sebab-akibat antara perubahan tingkat aktivitas dan volume dengan perubahan
tingkat biaya total. Contohnya: jika biaya desain produk berubah sejalan dengan
perubahan biaya komponen produk. Jumlah komponen adalah pemicu biaya atas biaya
desain produk. Dengan begitu, mil berjalan sering menjadi pemicu biaya atas distribusi.

Pemicu biaya dari suatu biaya variable adalah tingkat aktivitas atau volume yang
perubahannya proporsional dengan perubahan biaya variable. Contohnya adalah jumlah
mobil yang dirakit merupakan pemicu biaya atas biaya setir. Jika pekerja setup dibayar
berdasarkan jam kerja, jumlah jam setup adalah pemicu biaya atas biaya setup ( variabel).

Biaya yang bersifat tetap dalam jangka pendek tidak mempunyai pemicu biaya
dalam jangka pendek namun mungkin mempunyai pemicu biaya dalam jangka panjang.
Biaya ini terdiri atas peralatan departemen pengujian serta biaya staf yang tidak mudah
berubah,sehingga bersifat tetap dalam jangka pendek jika dikaitkan dengan perubahan
volume produksi .

2.3.2 Rentang Yang Relavan


Rentang yang relavan adalah rentang tingkat aktivitas atau volume normal dimana
terdapat hubungan khusus antara tingkat aktivitas atau volume dengan biaya yang
dibahas. Sebagai contoh biaya tetap hanya bersifat tetap dalam kaitanya dengan rentang
aktivitas atau volume total tertentu (dimana perusahaan akan beroperasi ) dan hanya
dalam jangka waktu tertentu ( biaya satu periode anggaran. Seperti thomas tranport
company (TTC) yang menyewa truk pembeku untuk membawa produk pertanian ke
pasar. Setiap truk mempunyai biaya sewa tetap per tahun sebesar 40.000. penggunaan
maksimum setiap truk adalah 120.000 mil per tahun. Pada tahun berjalan (2007) prediksi
kombinasi total angkutan kedua truk adalah 170.000 mil.

Biaya tetap mungkin akan berubah dari tahun ke tahun. Sebagai contoh jika biaya sewa
total untuk dua truk pembeku meningkat sebesar 2.000 pada tahun 2008,maka tingkat

5
biaya tetap total menjadi 82.000( dengan asumsi semua faktor lainnya tidak berubah).
Jika kenikan semua terjadi, maka total biaya sewa truk akan tetap pada tingkat yang baru
sebesar 82.000 untuk tahun 2008 bagi rentang mil angkut antara 120.001 hingga 240.000
mil.

Asumsi dasar dari rentang yang relavan juga dapat diterapkan pada biaya variabel yaitu
di luar rentang yang relavan, biaya variabel, seperti bahan langsung mungkin tidak
berubah secara proporsional dengan perubahan volume produksi. Sebagai contoh biaya
bahan langsung mungkin meningkat dengan tingkat yang lebih rendah akibat diskon
harga atas pembeliantun bahan dalam jumlah yang leboh besar dari angka tertentu.

2.3.3 Hubungan Beberapa Jenis Biaya


Secara Simultan biaya dapat berupa :

 Biaya langsung dan variabel


 Biaya langsung dan biaya tetap
 Biaya tidak langsung dan variabel
 Biaya tidak langsung dan tetap

2.4 Biaya Total dan Biaya Per Unit


2.4.1 Biaya Per Unit
Secara umum, pembuat keputusan harus mempertimbangkan biaya total dan
bukan biaya per unit titik namun, pada banyak konteks mengambil keputusan,
perhitungan biaya per unit menjadi sangat penting. Mari perhatikan komite sosial yang
sedang mencoba memutuskan apakah akan menyewa suatu kelompok musik pada pesta
yang akan segera diadakan titik dia mengestimasi biaya menyewa kelompok musik itu
adalah $ 1000. Pengetahuan ini sangat membantu dalam pengambilan keputusan, namun
itu saja belum cukup.

Sebelum dapat mengambil keputusan, Ketua Komite juga harus memprediksi


jumlah orang yang akan datang. Tanpa mengetahui keduanya, ketua Kami tidak akan
jumlah orang yang akan datang. Tanpa mengetahui keduanya, ketua Kami tidak akan
6
dapat memutuskan secara cerdas harga tiket masuk yang yang akan dikenakan atau
bahkan Apakah Pesta akan dilangsungkan atau tidak. Oleh sebab itu, dia harus
menghitung biaya per unit dengan membagi biaya total (S 1000) dengan perkiraan jumlah
pengunjung yang akan menghadiri pesta. Jika 1000 pengunjung yang hadir biaya per unit
menjadi di S1, sedangkan jika hanya 100 yang hadir, maka biaya per unit menjadi $10.

Kecuali di dihitung dalam satuan unit ( dirata-ratakan pada tingkat aktivitas atau
volum). biaya total sebesar S 1000 sulit diinterpretasikan. Biaya per unit yang
menggabungkan yang menggabungkan biaya total dengan jumlah pengunjung dalam satu
tangan merupakan cara yang komunikatif. \

akuntansi secara tipikal melaporkan baik jumlah biaya total maupun jumlah biaya
rata-rata biaya per unit, yang juga disebut gaya rata-rata, dihitung dengan membagi biaya
total dengan jumlah per unit.

2.4.2 Menggunakan biaya per unit dengan hati –hati


Meskipun biaya perunit digunakan pada laporan keuangan dan untuk membuat
bauran produk serta keputusan penetapan harga secara reguler,namun untuk banyak
keputusan manajer harus lebih mempertimbangkan biaya total dan bukan biaya perunit.

2.5 Perusahaan Sektor Manufaktur, Perdagangan dan Jasa


1. Perusahaan sektor manufaktur

Perusahaan sektor manufaktur membeli bahan serta komponen dan mengubahnya


menjadi barang jadi. contohnya adalah perusahaan otomotif, perusahaan pemroses
makanan, contoh perusahaan tekstil

2. Perusahaan sektor perdagangan

Perusahaan sektor perdagangan Membeli dan kemudian menjual produk berwujud


tanpa mengubah bentuk dasarnya. sektor ini meliputi perusahaan yang terlibat dalam
bidang acara kemah seperti toko buku dan Toserba, distribusi, serta grosir

7
3. Perusahaan sektor jasa

Perusahaan sektor jasa Menyediakan jasa atau produk tidak berwujud seperti
nasihat hukum atau audit kepada pelanggannya. contohnya adalah Fima hukum, kantor
akuntan publik, perusahaan reksadana, perusahaan asuransi, perusahaan transportasi,
agen iklan, stasiun radio dan televisi, sampai perusahaan berbasis internet seperti
penyedia jasa internet, agen travel dan perusahaan pialang.

2.6 Laporan Keuangan, Biaya Persediaan, dan Biaya Periode


Membedakan antara biaya persediaan ( inventoriable cost) periode ( period cost)
yang akan dijelaskan Nanti pada bagian ini, digunakan untuk tujuan pełaporan keuangan
baik pada perusahaan sektor manufaktur maupun perdagangan titik perusahaan sektor
jasa hanya menyediakan jasa atau produk yang tidak berwujud Karena perusahaan sektor
jasa tidak memiliki persediaan produk berwujud untuk dijual maka konsep biaya
persediaan dan biaya periode dapat diterapkan pada perusahaan sektor jasa.

2.6.1 Jenis-Jenis Persediaan


Perusahaan sektor manufaktur membeli bahan dan komponen lalu
mengonversinya menjadi berbagai barang jadi. perusahaan seperti ini umumnya memiliki
satu atau lebih dari 3 jenis persediaan sebagai berikut:

1. Persediaan bahan langsung ( direct materials Inventory).

Bahan langsung adalah persediaan yang akan digunakan dalam proses manufaktur
( misalnya, chip komputer dan komponen yang dibutuhkan untuk memproduksi telepon
seluler).

2. Persediaan barang dalam proses ( work in proses Inventory).

Barang-barang yang baru sebagian dikerjakan tetapi belum sepenuhnya selesai


seperti telepon seluler pada berbagai Tahap proses penyelesaian produksi). persediaan
jenis ini kadang disebut persediaan sedang dikerjakan ( work in proses).

3. Persediaan barang jadi ( finished goods Inventory).

8
Barang seperti telepon seluler yang sebenarnya sudah selesai diproduksi tetapi
belum dijual.

Perusahaan sektor perdagangan membeli produk berwujud dan kemudian


menjualnya tanpa mengubah bentuk dasarnya. Perusahaan jenis ini hanya memiliki satu
jenis persediaan , yang merupakan produk dalam bentuk asli ketika dibeli, yang disebut
persediaan barang dagang ( marchandising inventory).

2.6.2 Klasifikasi Biaya Manufaktur Yang Umum Digunakan


1. Biaya bahan langsung ( direct material costs)

Biaya bahan langsung ( direct material costs) adalah biaya perolehan semua bahan
yang pada akhirnya akan menjadi bagian dari objek biaya( barang dalam proses dan
kemudian barang jadi) dan yang dapat ditelusuri ke objek biaya dengan cara yang
ekonomis. biaya perolehan bahan langsung mencakup beban angkut ( pengiriman
masuk). pajak penjualan, serta bea masuk. contoh biaya bahan langsung adalah
aluminium yang digunakan untuk membuat kaleng Pepsi atau kertas yang digunakan
untuk mencetak Sports illustrated.

2. Biaya tenaga kerja langsung ( direct Manufacturing labor costs)

Biaya tenaga kerja langsung ( direct Manufacturing labor costs) meliputi


kompensasi atas seluruh tenaga kerja manufaktur yang dapat ditelusuri ke objek biaya
barang dalam proses dan kemudian barang jadi dengan cara yang ekonomis. contohnya
adalah gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada operator mesin serta pekerja lini
perakitan yang mengonversi bahan langsung yang dibeli menjadi barang jadi.

3. Biaya manufaktur tidak langsung ( indirect Manufacturing costs)

Biaya manufaktur tidak langsung ( indirect Manufacturing costs) adalah seluruh


biaya manufaktur yang terkait dengan objek biaya barang dalam proses dan kemudian
barang jadi namun tidak dapat ditelusuri ke objek biaya dengan cara yang contohnya
adalah perlengkapan, bahan tidak langsung seperti minyak pelumas, biaya tenaga kerja
manufaktur tidak langsung seperti pekerja bagian perawatan mesin dan kebersihan, sewa
9
pabrik, asuransi pabrik, pajak atas kepemilikan pabrik, penyusutan pabrik, serta
kompensasi bagi manajer pabrik.kategori biaya ini juga disebut sebagai biaya overhead
manufaktur ( Manufacturing overhead costs) atau biaya overhead pabrik ( factory
overhead costs).

2.6.3 Biaya Persediaan ( inventoriable costs)


Biaya persediaan atau inventoriable cost adalah semua biaya produk yang
dianggap sebagai aktiva dalam neraca ketika terjadi dan selanjutnya menjadi pokok
penjualan ketika produk itu dijual. Untuk perusahaan sektor manufaktur, semua biaya
manufaktur merupakan biaya persediaan. Mari perhatikan lagi BMW X5. biaya bahan
langsung yang masuk ke dalam proses produksi ( dari persediaan bahan langsung), biaya
tenaga kerja Manufacturing langsung, dan biaya overhead manufaktur menciptakan
aktiva tersebut, mulai dengan barang dalam proses sampai menjadi barang jadi. Dengan
demikian, biaya manufaktur meliputi persediaan barang dalam proses dan persediaan
barang jadi atau dijadikan persediaan untuk mengakumulasi biaya penciptaan aktiva
tersebut. Ketika BMW X5 terjual, biaya manufaktumya dicocokkan dengan pendapatan
dari penjualan tersebut. harga pokok penjualan mencakup semua biaya manufaktur biaya
bahan langsung, tenaga kerja manufaktur langsung, dan biaya overhead manufaktur yang
terjadi untuk membuat barang yang dijual. BMW X5 Mungkin terjual selama periode
akuntansi yang berbeda dari periode ketika diproduksi titik jadi, dengan menganggap
biaya manufaktur sebagai persediaan di neraca selama periode akuntansi ketika barang
itu diproduksi, dan mengakuinya sebagai bahan ketika barang itu terjual serta pendapatan
diakui nanti dalam laporan laba rugi, penandingan antara pendapatan dan beban akan
tercapai.

Untuk perusahaan perdagangan seperti Wal mart, biasanya persediaan adalah


biaya pembelian barang yang akan dijual kembali dalam bentuknya yang sama. Biaya ini
meliputi biaya pembelian ditambah biaya angkut asuransi, serta biaya penanganan
barang- barang tersebut. untuk perusahaan sektor jasa, tidak adanya persediaan berarti
tidak ada biaya persediaan (inventoriable costs).

10
2.6.4 Biaya periode atau period costs
Biaya periode atau period costs adalah semua biaya yang dicantumkan pada
laporan laba rugi selain harga pokok penjualan titik biaya periode diperlakukan sebagai
bahan periode akuntansi ketika biaya itu terjadi karena diharapkan memberi manfaat pada
periode berjalan dan diperkirakan tidak akan memberi manfaat lagi pada periode
berikutnya ( barangkali karena tidak terdapat bukti yang cukup untuk menyimpulkan
bahwa manfaat jangka seperti itu ada). Membebankan jenis biaya ini pada periode
terjadinya nya berarti membandingkan biaya terhadap pendapatan.

Untuk perusahaan manufaktur, biaya periode dapat dicatat dalam laporan laba
rugi merupakan semua biaya non manufaktur ( misalnya biaya desain dan biaya
distribusi) bagi perusahaan sektor perdagangan, biaya periode yang tercantum pada
laporan laba rugi adalah semua biaya yang tidak berkaitan dengan harga pokok
pembelian barang yang akan dijual kembali. Contoh biaya periode tersebut adalah biaya
tenaga kerja bagian penjualan dan biaya iklan. Karena tidak ada biaya persediaan pada
sektor jasa, maka semua biaya yang dicantumkan dalam laporan laba rugi merupakan
biaya periode.

2.7 Pengukuran biaya membutuhkan pertimbangan


Pengukuran biaya membutuhkan pertimbangan disebabkan ada banyak cara untuk
mendefinisikan dan mengklasifikasikan biaya :

2.7.1Pengukuran biaya tenaga kerja


Meskipun klasifikasi biaya tenaga kerja manufaktur bervariasi antara perusahaan
satu dengan perusahaan lain. Tetapi sebagian besar perusahaan mempunyai kategori
beriku :

11
1. Tenaga kerja manufaktur langsung ( tenaga kerja yang dapat ditelusuri ke
setiap produk) 2. Overhead manufaktur ( contoh komponen tenaga kerja yang banyak
dikenal dari kategori ini adalah :

Tenaga kerja tidak langsung ( kompensasi)

Operator truk worklift ( penanganan bahan internal)

Pesuruh pabrik

Satpam pabrik

Tenaga kerja pengerjaan ulang ( waktu yang digunakan oleh tenaga kerja
langsung untuk mengurangi pekerjaan yang salah)

Premi lembur yang dibayarkan kepada pekerja pabrik

Waktu menganggur

Gaji manajer, kepala departemen, dan penyelia

Tunjangan karyawan seperti premi asuransi kesehatan dan biaya pensiun \

Semua kompensasi tenaga kerja manufaktur selain tenaga kerja manufaktur


langsung, seperti gaji Manager, gaji kepala departemen, serta gaji penyelia biasanya
diklasifikasikan sebagai biaya tenaga kerja tidak langsung, yaitu komponen utama
overhead manufaktur. biaya tenaga kerja tidak langsung umumnya dibagi kedalam
banyak subklasifikasi untuk menyimpan informasi tentang kategori tenaga kerja tidak
langsung yang berbeda. sebagai contoh, gaji operator truk pengangkat barang akunya
dibedakan dari gaji pesuruh, sekalipun keduanya termasuk biaya tenaga kerja tidak
langsung.

Gaji Manager biasanya tidak diklasifikasikan sebagai biaya tenaga kerja tidak
langsung. Sebaliknya, kompensasi penyedia, kepala departemen, dan semua orang yang
berada dalam lingkup manajemen manufaktur ditempatkan dalam klasifikasi overhead
manufaktur yang terpisah.

12
2.7.2 Premi lembur dan waktu menganggur
Tujuan dari mengklasifikasikan biaya secara rinci adalah untuk mengaitkan setiap
biaya dengan alasan atau sebab khusus terjadinya biaya tersebut. klasifikasi tenaga kerja
tidak langsung_ lembur dan waktu menganggur membutuhkan perhatian khusus. premi
lembur atau overtime premium adalah tarif gaji yang dibayarkan kepada pekerja baik
tenaga kerja langsung maupun tidak langsung di atas tarif reguler gaji mereka. premi
lembur biasanya diperlakukan sebagai bagian dari biaya tidak langsung atau overhead.
Waktu menganggur adalah gaji yang dibayarkan untuk waktu tidak produktif yang
disebabkan oleh kurangnya pesanan, kerusakan mesin,kekurangan bahan, jadwal yang
buruk dan lain sebagiannya.

2.7.3 Manfaat mendefinisikan istilah akuntansi


Klasifikasi biaya tunjangan tenaga kerjaa manufaktur seperti pembayaran social
security, asuransi jiwa, asuransi kesehatan, dan pension yang dibayar perusahaan untuk
karyawan. Beberapa perusahaan mengklasifikasikan biaya ini sebagai biaya overhead
manufaktur.

2.7.4 Berbagai Pengertian Biaya Produk


Biaya produk (product cost) adalah jumlah biaya yang dibebankan ke suatu
produk untuk tujuan tertentu.

Keputusan penetapan harga (pricing) dan bauran produk (product mix)

Untuk tujuan pengamilan keputusan tentang penetapan harga barang dan analisis
produk mana yang akan menghasilkan laba erbaik, manajer tertarik pada profitabilitas
menyeluruh dari produk yang berbeda dan sebagai konsekuensinya,akan membebankan
biaya yang terjadi biaya yang terjadi pada semua fungsi bisnis dan rantai nilai itu ke
produk yang berbeda.

Pembuatan kontrak dengan lembaga pemerintah

13
Kontrak dengan pemerintah sering memberi penggantian biaya ke kontraktor atas
dasar biaya produk di tambah margin laba tertentu. Karena sifat kontrak yang pada
dasarrnya adalah margin laba biaya plus, lembaga pemerintah menyediakan pedoman
yang rinci mengenai mengenai pos biaya apa yang dibenarkan dan tidak dibenarkan
ketika menghitung biaya produk

Penyiapan laporan keuangan untk pelaporan eksternal berdasarka GAAP

Menurut GAAP, biaya yang dapat dibebankan ke persedaan daiam laporan


keuangan hanay biaya manufaktur. Untuk menghtung biaya persediaan, biaya produk
hanya meliputi biaya persediaan (manufaktur).

2.8 Kerangka Kerja Akuntansi Biaya


1. perhitungan biaya produk, jasa, dan objek biaya lainnya

2. perolehan informasi untuk pemecahan, pengendalian, dan evaluasi kinerja

3. analisis informasi yang relevan untuk pengambilan keputusan

14
BAB III

PENUTUP
3.1 kesimpulan
biaya ( cost) sebagai sumber daya yang dikorbankan ( sacrificed) atau dilepaskan
( forgone) untuk mencapai tujuan tertentu yaitu untuk mencapai tujuan tertentu suatu
biaya biasanya di ukur dalam jumlah yang harus dibayarkan dalam rangka mendapatkan
barang dan jasa.

Penggolongan biaya dalam prosenya tergantung pada tujuan dari biaya


digolongkan dimana untuk tujuan yang berbeda diperlukan penggolongan yang berbeda.
Berdasarkan objek biaya dibagi menjadi 2 yaitu biaya langsung ( direct cost ) dan biaya
tidak langsung ( indirect cost ). Perusahaan terbagi menjadi 3 yaitu perusahaan sektor
manufaktur, perusahaan sektor perdagangan dan perusahaan sektor jasa. Yang
membedakan setiap perusahaan tersebut adalah dibidang pengolahannya. Perusahaan jasa
tidak mempunyai persediaan barang melainkan menyediakan jasa kepada pelanggannya,
perusahaan dagang ,memiliki persediaan barang kemudian menjualnya tanpa mengubah
bentuk dasarnya , sedangkan perusahan manufaktur memiliki persedian yaitu dengan
membeli bahan serta komponen dan mengubah menjadi barang jadi.

3.2 Saran
Dari uraian pembahasan diatas penulis menyarankan kepada para pembaca agar
dapat mengambil mamfaat dari pembahasan materi diatas. Sehingga memberikan
mamfaat yang positif, dimana sisi positif tersebut bisa dijadikan sebagai bahan untuk
menambah pengetahuan tentang istilah akuntansi biaya dan tujuan akuntansi biaya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Horngren, charles T, Srikandi M datar, dan George Foster. 2006 , Akuntansi Biaya , edisi 12 ,
Jakarta, Erlangga

16

Anda mungkin juga menyukai