Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KONSEP BIAYA, KLASIFIKASI BIAYA, DAN LAPORAN KEUANGAN


PERUSAHAAN MANUFAKTUR

Dosen Pengampu: Armel Yentifa, SE.,M.Si.Ak

Disusun oleh:
KELOMPOK 3
1. Dira Arista ( 2201071005 )
2. Abel Al-Hamdi ( 2201072001 )
3. Dhiyaul Hisaniah ( 2201072009 )
4. Khansa Nabila Bilqis Morsnel ( 2201072019 )
5. Muhammad Carel ( 2201072020 )
6. Sarah Mutia ( 2201072036 )
7. Violita Abdi Pertiwi ( 2201072072 )

KEMENTERIAN PENDIDIKAN KEBUDAYAAN RISET DAN TEKNOLOGI


JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI PADANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Taufik dan
Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyususnan makalah ini dalam bentuk maupun
isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca. Harapan kami semoga makalah ini membantu
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki
bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata kami ucapkan terima kasih, semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Padang, 30 Agustus 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL............................................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................................................iv
BAB I............................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................2
2.1 Pengertian Konsep Biaya dan Objek Biaya...............................................................................2
2.2 Klasifikasi Biaya........................................................................................................................2
2.3 Perbedaan Akuntansi Biaya Perusahaan Jasa, Dagang, dan Manufaktur.................................3
2.4 Akuntansi Biaya untuk Perusahaan Manufaktur: Perbedaan Sistem Perpetual dan Sistem
Fisik, dan Alternatif Pencatatan Biaya Produksi...................................................................................4
2.5 Arus Biaya................................................................................................................................7
2.6 Laporan Harga Pokok Produksi Perusahaan Manufaktur.........................................................9
2.7 Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur..........................................................................10
BAB III........................................................................................................................................................12
PENUTUP...................................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................13

ii
DAFTAR TABEL

Table 1 Perbedaan antara sistem prepetual dan sistem fisik......................................................................5


Table 2 Alternatif pencatatan biaya produksi..............................................................................................7

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Arus fisik produk.........................................................................................................................7


Gambar 2 Arus biaya perusahaan manufaktur............................................................................................8
Gambar 3 Arus biaya produksi ke laporan keuangan..................................................................................8
Gambar 4 Laporan harga pokok produksi....................................................................................................9
Gambar 5 Laporan laba rugi......................................................................................................................10

iv
BAB I
PENDAHULUAN

3.1 Latar Belakang

Puji syukur kita panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, banyak nikmat
yang Tuhan berikan kepada kita, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji dan
syukur hanya layak untuk Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik,
serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Konsep Biaya, Klasifikasi Biaya, dan Laporan Keuangan
Perusahaan Manufaktur” dengan baik. Selain itu makalah ini tidak hanya sekedar
wacana, namun dapat berguna dalam kehidupan sehari-hari didalam perusahaan
manufaktur, meskipun didalam penyusunan makalah ini banyak mendapat rintangan,
hambatan, tapi kami dapat menyelesaikannya dengan baik.
Karena itu kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang
berguna bagi kita semua. Dalam penyusunannya, kami memperoleh banyak bantuan
dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang
begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa
memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Meskipun kami berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan
kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, kita mengharapkan kritik
dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Pada kesempatan
ini pula saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalampenyusunan makalah ini baik secara langsung maupun tidak langsung
Akhir kata kami berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca,
terimakasih.

3.2 Rumusan Masalah

A. Apa yang dimaksud dengan konsep biaya?


B. Apa itu klasifikasi biaya dan arus biaya dalam perusahaan, terutama perusahaan
manufaktur?

1
C. Bagaimana membuat laporan keuangan perusahaan melalui contoh kasus?

BAB II
PEMBAHASAN

3.3 Pengertian Konsep Biaya dan Objek Biaya

A. Konsep Biaya
Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang
telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.
Konsep biaya ( Cost Concept ) merupakan biaya berbeda untuk tujuan berbeda
(Different Costs For Different Purposes). Tujuan berbeda ini menunjukkan
keputusan yang akan diambil. Untuk semua keputusan yang akan diambil, kita
dapat menggunakan klasifikasi biaya karena setiap keputusan memiliki tujuan
yang berbeda.
B. Objek Biaya
Objek Biaya ( Costsl Object ) merupakan segala sesuatu yang akan di ukur dan di
hitung biaya nya. Istilah "Objek Biaya " memiliki arti yang luas karena segala
sesuatu dapat dijadikan sebagai objek biaya. Objek biaya dapat berupa produk,
departemen, proyek, aktivitas, pelanggan, dan lain - lain.

3.4 Klasifikasi Biaya

A. Klasifikasi Biaya Berdasarkan Kemudahan Penulusuran ( Traceaibility )


1) Biaya Langsung (Direct Cost), merupakan biaya yang terjadi dimana
penyebab satu-satunya adalah karena ada sesuatu yang harus dibiayai. Dalam
kaitannya dengan produk, biaya langsung terdiri dari biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja langsung.
2) Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost), biaya yang terjadi tidak hanya
disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai, dalam hubungannya dengan produk,
biaya tidak langsung dikenal dengan biaya overhead pabrik.

B. Klasifikasi Biaya Berdasarkan Fungsi Utama Organisasi


1) Biaya Produksi ( Manufacturing Cost ), yaitu semua biaya yang berhubungan
dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi
produk selesai. Biaya produksi dapat digolongkan ke dalam biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik.

2
2) Biaya Pemasaran ( Marketing Expenses ), adalah biaya-biaya yang terjadi
untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk, contohnya biaya iklan,
biaya promosi, biaya sampel, dll.
3) Biaya Administrasi dan Umum ( Administrative and General Expense ),
yaitu biaya-biaya untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan produksi dan
pemasaran produk, contohnya gaji bagian akuntansi, gaji personalia, dll.

C. Klasifikasi Biaya Berdasarkan Prilaku Biaya


1) Biaya Tetap (fixed cost), biaya yang jumlahnya tetap konstan tidak
dipengaruhi perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai tingkat
kegiatan tertentu, contohnya; gaji direktur produksi.
2) Biaya Variabel (variable cost), biaya yang jumlah totalnya berubah secara
sebanding dengan perubahan volume kegiatan atau aktivitas, contoh; biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung.
3) Biaya Semi Variabel ( Semivariable Cost ), biaya yang jumlah totalnya
berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semi
variabel mengandung unsur biaya tetap dan biaya variabel, contoh; biaya
listrik yang digunakan.

D. Klasifikasi Biaya Berdasarkan Jangka Waktu Manfaat nya


1) Pengeluaran Modal (Capital Expenditure), yaitu pengeluaran yang akan
memberikan manfaat/benefit pada periode akuntansi atau pengeluaran yang
akan dapat memberikan manfaat pada periode akuntansi yang akan datang.
2) Pengeluaran Pendapatan (Revenue Expenditure), pengeluaran yang akan
memberikan manfaat hanya pada periode akuntansi dimana pengeluaran itu
terjadi.

3.5 Perbedaan Akuntansi Biaya Perusahaan Jasa, Dagang, dan Manufaktur.

A. Perusahaan jasa
Perusahaan jasa merupakan suatu usaha yang hanya memberikan
jasa/pelayanan untuk klien atau pelanggannya. Sehingga aktivitas bisnisnya pun
sangat sederhana, hanya antara proses persiapan penyedia jasa hingga ke
penggunaan jasa, dan terakhir pembayaran jasa oleh klien. Karena itulah siklus
akuntansinya sangat mudah dan hanya menghitung persiapan pemberian jasa dan
ditutup dengan pemberian harga pokok jasa yang diberikan. Sehingga laporan

3
keuangan pada perusahaan ini hanya menampilkan data harga pokok jasa yang
digunakan oleh pelanggan. Data inilah yang disebut informasi untuk menentukan
langkah atau keputusan yang akan diambil oleh perusahaan.

B. Perusahaan Dagang
Perusahaan ini memiliki kegiatan jual beli produk oleh perusahaan kepada
konsumen, di mana perusahaan ini tidak memproduksi barang dagangannya
sendiri, sehingga ia hanyalah mendistribusikan barang dagangan saja. Proses
distribusi pun dibagi menjadi dua jenis, yaitu secara langsung (melalui perantara)
dan tidak langsung. Dalam perusahaan dagang, terdapat 4 unsur yang menjadi
dasar untuk menghitung akuntansi biaya, yaitu: kas keluar, kas masuk, barang
masuk, dan barang keluar. Kesimpulannya, siklus akuntansi perusahaan ini
memperhitungkan barang yang masuk dan keluar, sehingga terdapat beberapa
akun-akun lain yang juga harus diperhitungkan dan diperhatikan seperti HPP,
penjualan, pembelian, persediaan, beban pemasaran, potongan pembelian, diskon
atau potongan harga.
C. Perusahaan Manufaktur
Perusahaan ini memiliki aktivitas bisnis membuat produk dengan
mengolah bahan baku menjadi produk siap jual. Sehingga akuntansi biaya pada
manufaktur memiliki tujuan untuk menentukan harga pokok produksi dari setiap
barang yang diproduksi. Selain itu, akuntansi biaya di perusahaan manufaktur
juga bertujuan untuk menyampaikan informasi berupa harga-harga produksi dari
setiap unit yang disimpan di gudang. Perusahaan manufaktur memulai siklus
akuntansi biaya dari persiapan bahan baku, proses pembuatan produk, hingga
menghasilkan produk jadi. Di mana, dalam perhitungan akuntansinya terdapat
beberapa biaya yang harus diperhatikan seperti harga pokok bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung, biaya overhead produksi, dan harga pokok penjualan.

3.6 Akuntansi Biaya untuk Perusahaan Manufaktur: Perbedaan Sistem Perpetual


dan Sistem Fisik, dan Alternatif Pencatatan Biaya Produksi

A. Sistem Perpetual
Dalam Sistem Perpetual, persediaan bahan baku langsung berubah setiap kali
terjadi transaksi pembelian dan pemakaian bahan baku langsung, sehingga
saldo nya dapat diketahui setiap saat.
B. Sistem Fisik

4
Dalam Sistem fisik, Saldo persediaan bahan baku langsung tidak berubah
selama periode akuntansi. Perubahan saldo persediaan bahan baku langsung
baru terjadi pada akhir periode melalui jurnal penyesuain berdasarkan hasil
cek fisik persediaan pada akhir periode.

Sistem Perpetual Sistem Fisik

Mencatat
pembelian persedian bahna baku langsung xx pembelian xx
bahan
baku langsung kas /utang dagang xx kas/utang dagang xx
Mencatat
pemakaian persedian barang dalam proses xx
bahan tidak ada ayat jurnal
persedian bahan baku
baku langsung langsung xx
Mencatat retur kas /utang dagang xx kas/utang dagang xx
persedian bahan baku
pembelian langsung xx retur pembelian dan xx
pengurangan harga
Mencatat
pengembalian
persedian bahan baku langsung xx tidak ada ayat jurnal
bahan ke
gudang
persedian barang dalam
proses xx
Tujuan
pengecekan untuk memastikan kesesuaian antara catatan untuk penentuan harga pokok
fisik persedian akuntansi dan kuantitas fisiknya di gudang persedian bahan baku langsung
bahan baku
Jurnal
penyesuaian tidak ada ayat jural 1. menghapus persedian awal
bahan baku langsung
Ikhtisar harga pokok produksi xx
Persedian bahan baku xx
langsung
2. memunculkan persediaan
akhir bahan baku langsung
Persedian bahan baku langsung xx
Ikhtisar HPP xx
Table 1 Perbedaan antara sistem prepetual dan sistem fisik

5
Alternatif I barang dalam Alaternatif II: barang dalam
Keterangan Proses Dicatat sebagai proses di catat sebagai beban
Aset ( Rp) (Rp)
mencatat pembelian
bahan baku Persedian BBL xx persedian BBL xx
kas/Utang kas/ utang
baku langsung dagang xx dagang xx
mencatat pemakaian persedian barang dalam
bahan proses (BDP) xx BDP-BLL xx
perseidan persedian
baku langsung BBL xx BBL xx
mencatat biaya
tenaga kerja persedian BDP xx biaya gaji dan upah xx
biaya gaji dan utang gaji dan
langsung terutang upah xx upah xx
mencatat
pembebanan biaya BOP xx BDP-BTKL xx
tenaga kerja berbagai akun biaya gaji dan
langsung (BTKl) kredit xx upah xx
Mencatat biaya
overhead pabrik persedian BDP xx BDP sesungguhnya xx
(BOP) berbagai akun
sesungguhnya BDP xx kredit xx
mencatat
pembebanan BOP perseidan BOP xx BDP -BOP xx
BOP
BOP xx dibebankan xx
menutup BOP
dengan selisih BOP xx BOP dibebankan xx
menguntungkan BOP
(favorable selisih BOP xx sesungguhnya xx
variance) xx selisiih BOP xx
menutup selisih
BOP selisih BOP xx selisih BOP xx
menguntungkan ke harga pokok harga pokok
harga pokok penjualan xx penjualan xx
penjualan ( jika di
asumsikan
selisihnya tidak
signifikan)
mencatat barang jadi persedian barang jadi xx Persedian barang jadi xx
persedian
BDP xx BDP-BBL xx

6
BDP-BTKL xx
BDP-BOP xx
mencatat persedia
barang dalam tidak ada jurnal persedian BDP xx
proses akhir periode
akuntansi BDP-BBL xx
BDP-BTKL xx
BDP-BOP xx
mencatat penjualan
barang jadi kas/piutang dagang xx kas/piutang dagang xx
penjualan xx penjualan xx
harga pokok penjualan xx harga pokok penjualan xx
persedian persedian
barang jadi xx barang jadi xx
membuat jurnal
balik pada tidak ada jurnal BDP-BBL xx
periode akuntansi
untuk BDP-BTKL xx
persedian barang
dalam proses BDP-BOP xx
persedian
BDP xx
Table 2 Alternatif pencatatan biaya produksi

3.7 Arus Biaya

A. Arus Fisik Produk

Gambar 1 Arus fisik produk

7
B. Arus Biaya Perusahaan Manufaktur

Gambar 2 Arus biaya perusahaan manufaktur

C. Arus Biaya Produksi ke Laporan Keuangan

Gambar 3 Arus biaya produksi ke laporan keuangan

8
3.8 Laporan Harga Pokok Produksi Perusahaan Manufaktur

Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang aktivitas usahanya


mengubah barang metah menjadi barang jadi. Dalam hal ini, perusahaaan
manufaktur memproduksi sendiri sebuah produk lalu menjualnya ke supplier atau
pembeli langsung. Karena bersinggungan dengan kegiatan produksi, maka dalam
laporan keuangan perusahaan manufaktur terdapat istilah harga pokok produksi.

Jika perusahaan menggunakan sistem perpetual, untuk pencatatan persediaan nya,


perusahaan tidak perlu menyusun laporah harga pokok produksi karena saat barang
selesai di produksi, harga pokoknya langsung dihitung dengan men-Debit persediaan
barang jadi dan mengKredit persediaan barang dalam proses.

Gambar 4 Laporan harga pokok produksi

9
3.9 Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur

Laporan laba rugi mencatat hasil yang diperoleh atau diterima oleh perusahaan
manufaktur dalam satu periode. Dalam laporan ini terlihat dengan jelas apakah
biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan setara dengan hasil yang didapat. Jika
hasilnya lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan, artinya perusahaan memiliki
lama. Sebaliknya, jika hasilnya lebih kecil dari biaya-biaya maka perusahaan
tersebut mendapat rugi. Laporan keuangan laba rugi perusahaan manufaktur dapat
disusun dalam bentuk single step (langsung), bisa juga dalam bentuk multiple
step (bertahap).

Gambar 5 Laporan laba rugi

10
BAB III
PENUTUP

3.10 Kesimpulan
Akuntansi biaya merupakan bagian yang intergral dengan financial accounting.
Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat manajemen
dalam memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis ,serta
menyajikannya informasi biaya dalam bentuk laporan biaya. Biaya (cost) berbeda
biaya beban (expensi), cost adalah pengorbanan ekonomis yang dikeluarkan untuk
memperoleh barang dan jasa, sedangkan beban (expensi)adalah expired cost yaitu
pengorbanan yang diperlukan atau dikeluarkan untukmerealisasi hasil, beban ini
dikaitkan dengan revenue pada periode yang berjalan. Pengorbanan yang tidak ada
hubungannya dengan perolehan aktiva, barang atau jasa dan juga tidak ada
hubungannya dengan realisasi hasil penjualan, maka tidak digolongkan sebagai cost
ataupun expense tetapi digolongkan sebagai loss.

3.11 Saran
Adanya konsep dan klasifikasi biaya akan mempermudah pemimpi perusahaan
dalam mengelola perusahaanya secara efisien dan efektif. Untuk itu penulis
menyarankan kepada pembaca dan calon pemimpin perusahaan pada khususnya,
untuk lebih mendalami semua aspek yang berkaitan dengan akuntansi biaya. Hal ini
disebabkan proporsi biaya produksi dapat mencapai sekitar 70% - 90% dari biaya
total penjualan secara keseluruhan, sehingga reduksi biaya produksi melalui
peningkatan efisiensi akan membuat harga jual yang ditetapkan oleh produsen
menjadi lebih kompetitif.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://yabeshulu.blogspot.com/2015/02/konsepklasfikasi-biaya-arus-biaya.html?m=1
https://www.ladfanidkonsultindo.com/2020/06/04/komponen-siklus-akuntansi-biaya-di-
perusahaan-jasa-dagang-manufaktur/
https://www.jurnal.id/id/blog/penjelasan-laporan-keuangan-perusahaan-manufaktur-yang-harus-
anda-pahami/

12

Anda mungkin juga menyukai