DOSEN PEMBIMBING :
UNIVERSITAS RIAU
2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan nikmat,
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis diberikan kemudahan dan kelancaran dalam
menyelesaikan makalah yang berjudul “Analisis Penetapan Harga Dan Profitabilitas
Manajemen dan biaya. Dengan tersusunnya makalah ini adalah berkat bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang memabntu dalam menyelesaikan makalah ini,
khususnya Kepada Dosen kami Ibu Dr. Alfiati Silfi, SE, M.Si, Ak, CA yang telah memberikan
tugas dan petunjuk kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.Dengan
disusunnya makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada berbagai pihak yang
membutuhkan. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik ataupun masukan yang membangun demi kesempurnaan
pembuatan makalah ini untuk masa yang akan datang dan lebih bermanfaat bagi pembaca
sekalian.
2
Tim Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latas Belakang Perusahaan ........................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ......................................................................... 2
1.3. Tujuan Penulisan ........................................................................... 3
3
BAB I
PENDAHULUAN
Penetapan harga secara konsisten bisa membantu pebisnis dalam menjaga loyalitas
pelanggan. Dengan begitu, konsumen tidak akan lari dan tetap setia membeli barang atau jasa
yang Anda tawarkan. Akan tetapi, Anda harus menunjangnya dengan kualitas barang dan jasa
yang tetap stabil. Hal ini menjadi keputusan yang dihadapi oleh perusahaan adalah penentuan
harga. Penantuan harga adalah proses dimana sebuah bisnis menetapkan harga saat ia akan
menjual produk dan jasa, dan merupakan menjadi bagian dari rencana pemasaran bisnis. Dalam
menetapkan harga, bisnis akan memperhitungkan harga di mana bisa mempertimbangkan suatu
barang, biaya produksi, pasar, persaingan, kondisi pasar, merek, dan kualitas produk.
Perusahaan untuk dapat berkembang haruslah melalui perjuangan dan didukung dengan
perencanaan yang matang dalam menghadapi berbagai masalah dengan rintangan yang timbul
dari produk yang diproduksi. Pada perusahaan manufaktur, penghasilan yang diperoleh dari
hasil penjualan produk yang diolah sendiri dalam hal ini perusahaan manufaktur harus mengolah
terlebih dahulu bahan baku melalui proses produksi. Masalah persaingan antar perusahaan
mengharuskan perusahaan - dalam menekan biaya produksi.
Biaya produksi adalah biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi
produk jadi yang siap untuk dijual. Biaya produksi menjelaskan bahwa, biaya produksi yaitu
biaya yang berkaitan dengan perhitungan beban pokok produksi atau beban pokok penjualan,
biaya produksi atau penjualan terdiri dari atas biaya bahan baku dan bahan penolong, biaya
tenaga kerja dan biaya overhead pabrik.
Biaya produksi juga merupakan dasar yang memberikan perlindungan bagi perusahaan
dari kemungkinan kerugian. Kerugian akan mengakibatkan suatu usaha tidak dapat tumbuh dan
dapat mengakibatkan perusahaan harus menghentikan kegiatan bisnisnya. Untuk menghindari
kerugian, salah satu cara adalah dengan berusaha memperoleh pendapatan yang paling tidak
dapat menutup biaya produksi
Profitabilitas atau kemampuan memperoleh laba adalah suatu ukuran dalam persentase
yang digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan mampu menghasilkan laba pada tingkat
yang dapat diterima. Profitabilitas penting artinya bagi perusahaan. Suatu organisasi harus dalam
keadaan profitable agar dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Karena tanpa adanya
laba sangat sulit bagi perusahaan untuk menarik modal dari pihak luar. Oleh karena itu
kemampuan perusahaan dalam menetapkan biaya produksi yang tepat akan mempengaruhi
terhadap tingkat profitabilitas.
Dalam rangka menjaga kelancaran operasi dan meningkatkan kegiatan usaha Produk
dalam perusahaan merupakan salah satu hal yang terpenting dalam sebuah usaha karena produk
adalah barang atau jasa yang dapat diperjualbelikan sedangkan dalam ilmu marketing, Produk
4
adalah apapun yang dapat ditawarkan ke pasar dan dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.
Berbagai macam produk untuk proses produksi yang tiap- tiap produk memiliki nilai-nilai yang
yang cukup bersaing satu dengan yang lainnya, juga dapat digunakan sebagai alternatif bagi
perusahaan untuk memperoleh laba yang lebih besar.
Dalam menafsirkan konsep tentang harga tentu mempunyai banyak penafsiran, menurut
Kotler pada dasarnya harga adalah salah satu elemen bauran pemasaran atau marketing mix
yang dapat menghasilkan pendapatan, elemen bauran pemasaran yaitu harga, produk, saluran
dan promosi, yaitu apa yang dikenal dengan istilah empat P (Price, Product, Place dan
Promotion). Harga bagi suatu usaha/badan usaha menghasilkan pendapatan (income), adapun
unsur-unsur bauran pemasaran lainnya yaitu Product (produk), Place (tempat/saluran) dan
Promotion (promosi) menimbulkan biaya atau beban yang harus ditanggung oleh suatu
usaha/badan usaha.
Profitabilitas atau kemampuan memperoleh laba adalah suatu ukuran dalam persentase
yang digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan mampu menghasilkan laba pada tingkat
yang dapat diterima. Menurut munawir (2002), profitabilitas adalah kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba dalam periode waktu tertentu. Sedangkan definisi profitabilitas
menurut Brigham dan Houston (2006) adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan
keputusan. Profitabilitas dapat ditetapkan dengan menghitung berbagai tolak ukur yang relevan.
Salah satu tolak ukur tersebut adalah dengan rasio keuangan sebagai salah satuan analisis dalam
menganalisis kondisi keuangan, hasil operasi dan tingkat profitabilitas suatu perusahaan.
Isu dasar yang terjadi di dalam Moses and San Miguel Inc ini adalah harga per blanked
($37,30) selimut tidak sesuai dengan biaya MSM. Apa yang harus dilakukan oleh MSM
sekarang?
1. TUJUAN
1. Bagaimana cara penentuan harga
2. Mengetahui apa itu Profitabilitas
3. Bagaimana analisis kasus Moses and San Miguel Inc
5
BAB II
LANDASAN TEORI
6
menggunakan uang sebagai ukuran yang disebut harga. Maka harga merupakan sejumlah
uang yang digunakan untuk menilai dan mendapatkan produk maupun jasa yang
dibutuhkan oleh konsumen.
Menurut Basu Swastha dan Irawan, ”harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa
produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari
produk dan pelayanannya.
Menurut Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, bahwa istilah harga dalam bisnis jasa
bisa ditemui dengan berbagai sebutan. Universitas atau perguruan tinggi menggunakan SPP
(tuition), konsultan profesional menggunakan istilah fee, bank menggunakan istilah service
charge, jasa jalan tol atau jasa angkutan menggunakan istilah tarif, pialang menggunakan
istilah komisi, apartemen menggunakan istilah sewa, asuransi menggunakan istilah premi,
dan sebagainya.
Tjiptono mengatakan bahwa agar dapat sukses dalam memasarkan suatu barang
atau jasa, setiap perusahaan harus menetapkan harganya secara tepat. Harga merupakan
satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi
perusahaan, sedangkan ketiga unsur lainnya (produk, distribusi, dan promosi)
menyebabkan timbulnya biaya (pengeluaran). Di samping itu harga merupakan unsur
bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, artinya dapat diubah dengan cepat. Kemudian
Tjiptono mengatakan bahwa harga dapat dipadankan dengan hal lain seperti iuran, tarif,
sewa, bunga, premium, komisi, upah, gaji, honor, SPP, dan sebagainya. Harga dapat dilihat
dari sudut pandang lain seperti pemasaran, harga merupakan satuan moneter atau ukuran
lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak
kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa.
Harga sangat penting bagi perekonomian, karena harga sangat berperan dalam
bisnis dan usaha yang dijalankan. Dengan kata lain tingkat harga yang ditetapkan
mempengaruhi perputaran barang yang dijual. Kuantitas barang yang dijual berpengaruh
terhadap biaya yang ditimbulkan dalam kaitannya dengan pengadaan barang bagi
perusahaan dagang dan efisiensi produksi bagi perusahaan manufaktur. Maka harga
berpengaruh terhadap pendapatan, sehingga harga berpengaruh terhadap laba usaha dan
posisi dari keuangan perusahaan. Tjiptono mengungkapkan bahwa harga dijadikan sebagai
indikator dari manfaat yang diperoleh konsumen atas barang dan jasa yang diterima, hal ini
erat kaitan nya dengan sebuah nilai yang didapat konsumen atas harga. Nilai dapat
7
didefinisikan sebagai rasio antara manfaat yang dirasakan terhadap harga atau dapat
dirumuskan sebagai berikut :
Nilai = Manfaat yang dirasakan Harga
Harga
Dari persamaan di atas, suatu nilai barang atau jasa yang dirasakan oleh konsumen
dipengaruhi oleh manfaat yang diterima yang meningkat pada harga tertentu, demikian
sebaliknya. Dapat dikatakan dari berbagai penafsiran di atas bahwa harga merupakan
sebuah elemen termudah dalam pemasaran. Harga juga mengkomunikasikan positioning
nilai yang dimaksud dari produk perusahaan ke pasar, karena produk yang baik akan dijual
dengan harga yang tinggi dan menhasilkan keuntungan yang besar. Harga bukan hanya
sekedar angka, harga mempunyai bentuk dan fungsi seperti sebagai sewa, ongkos dan upah.
Sepanjang sejarah harga ditetapkan berdasarkan negosiasi antara penjual dan pembeli pada
saat tawar menawar masih sering dilakukan.
Harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan para
pembeli, yaitu peranan alokasi dan peranan informasi :
a. Peranan alokasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam membantu para pembeli untuk
memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang diharapkan
berdasarkan daya belinya. Dengan demikian, adanya harga dapat membantu para
pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan daya belinya pada berbagai jenis
barang dan jasa. Pembeli membandingkan harga dari berbagai alternatif yang tersedia,
kemudian memutuskan alokasi dana yang dikehendaki.
b. Peranan informasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam mendidik konsumen mengenai
faktor-faktor produk, seperti kualitas. Hal ini terutama bermanfaat dalam situasi di
mana pembeli mengalami kesulitan untuk menilai faktor produk atau manfaatnya
secara objektif. Persepsi yang sering berlaku adalah bahwa harga yang mahal
mencerminkan kualitas yang tinggi.
Menetapkan satu harga untuk semua pembeli merupakan ide yang dapat dikatakan
modern yang muncul saat bermula nya perdagangan eceran skala besar yang terjadi
pada akhir abad ke sembilan belas karena pada saat itu perdagangan terjadi
dikarenakan penjualan dengan begitu banyak barang dan memperhatikan banyak nya
karyawan. Banyak ekonom mengasumsikan bahwa para konsumen adalah penerima
harga dan menerima harga pada saat pertama konsumen menerimanya lalu mereka
8
menyadari apakah hal itu relavan atau tidak.
Lalu keputusan pembelian didasarkan pada bagaimana konsumen menganggap harga
dan beberapa harga aktual saat ini yang jadi pertimbangan bukan harga yang
ditetapkan pasar. Para konsumen tentu memliki batas bawah harga dimana harga yang
lebih rendah menandakan produk dengan kualitas yang buruk dan juga batas atas harga
yang dimana harga yang lebih tinggi dari batas itu dianggap berlebihan dan tidak
sesuai dengan uang yang dikeluarkan.
1
2
mendapat perhatian yang intensif dari pihak penting di perusahaan
mengenai keputusan dalam penetapan harga.
Michael Porter mengatakan ada lima kekuatan pokok yang
berpengaruh terhadap persaingan suatu industri, yaitu :
1) Persaingan dalam industri yang bersangkutan
2) Produk subtitusi
3) Pelanggan
4) Pemasok
5) Ancaman pendatang baru
Dilihat dari beberapa persaingan di atas sangat diperlukan berbagai
informasi sebagai dasar untuk menganalisis karakteristik
persaingan yang sedang dan akan dihadapi perusahaan pada masa
sekarang dan yang akan datang, meliputi:
1) Jumlah perusahaan dalam industri
2) Ukuran relatif setiap anggota dalam industri
3) Diferensiasi produk
4) Kemudahan untuk memasuki industri yang bersangkutan
c) Unsur-unsur lingkungan lainnya
Selain kedua faktor tersebut, maka perusahaan juga perlu
memperhatikan dan mempertimbangkan faktor lainnya seperti,
kondisi ekonomi suatu negara karena terdapat berbagai fenomena
dapat mempengaruhi arus perekonomian secara endemik seperti
inflasi, serangan bom, resensi maupun tingkat bunga bank. Dan
juga peraturan dan kebijakan pemerintah terhadap sosial lainnya.
1
4
besar yang memutuskan untuk menurunkan harga. Memerah pasar dapat
dilakukan dengan kondisi :
a) Terdapat cukup banyak pembeli yang memiliki permintaan yang cukup
tinggi saat ini.
b) Biaya satuan memproduksi volume kecil yang tidak begitu tinggi hingga
menghilangkan keuntungan dari mengenalkan harga maksimum yang
mampu diserap pasar.
c) Harga awal yang tinggi tidak menarik lebih banyak pesaing ke pasar.
d) Harga tinggi mengkomunikasikan citra produk yang unggul.
B. Menentukan Permintaan
Setiap harga mengarah ke tingkat permintaan yang berbeda dan karena itu akan
memiliki berbagai dampak pada tujuan pemasaran perusahaan. Umum nya
permintaan berhubungan terbalik atau semakin tinggi harga maka akan semakin
rendah permintaan. Kadang konsumen menerima harga mahal untuk
mengindikasikan produk yang lebih baik, meskipun jika harga terlalu tinggi,
tingkat permintaan mungkin akan turun.
1) Sensitifitas Harga
Memperkirakan permintaan untuk memahami apa yang mempengaruhi
sensitivitas harga. Biasanya pelanggan tidak terlalu sensitif terhadap harga
barang murah atau harga yang mereka beli.
2) Memperkirakan Kurva Permintaan
1
5
Sebagian besar perusahaan berusaha mengukur kurva permintaan mereka
dengan menggunakan metode yang berbeda.
3) Survei
Mengeksplorasi berapa banyak unit yang akan dibeli konsumen pada
berbagai harga yang diajukan.
4) Ekperimen Harga
Memvariasikan harga berbagai produk di toko atau mengenakan harga yang
berbeda untuk produk yang sama di wilayah yang serupa untuk melihat
bagaimana perusahaan itu mempengaruhi penjualan.
5) Analisis Statistik
Harga masa lalu, jumlah yang terjual, dan faktor-faktor lain dapat
mengungkapkan data. Data yang bersifat longitudinal (sepanjang waktu) atau
lintas bagian (dari berbagai lokasi pada waktu yang sama).
6) Elastisitas Harga Permintaan
Pemasar harus tahu seberapa responsive, atau elastis permintaan akan
mengubah harga. Jika permintaan sulit berubah dengan sedikit perubahan
harga, maka permintaan tersebut bersifat inelastis. Jika permintaan itu
berubah banyak, maka permintaan tersebut bersifat elastis. Semakin tinggi
elastisitas, semakin besar pertumbuhan volume yang dihasilkan dan
pengurangan harga sebesar 1%. Jika permintaan itu elastis, penjual akan
mempertimbangkan untuk menurunkan harga
C. Memperkirakan Biaya
Permintaan menetapkan batas atas harga yang dapat dikenakan perusahaan untuk
memproduksinya. Karena perusahaan ingin mengenalkan harga yang dapat
menutupi biaya produksi, distibusi, penjualan termasuk tingkat pengembalian yang
wajar untuk usaha dan resikonya. Tetapi ketika perusahaan menetapkan harga
produk yang dapat menutupi biaya penuh mereka, profitabilitas tidak selalu
menjadi hasil akhirnya. Jenis - jenis biaya dan tingkat produksinya:
1) Biaya tetap (fixed cost)
Biaya yang tidak bervariasi dengan tingkat produksi atau pendapatan
penjualan.
1
6
2) Biaya variable (variable cost)
Bervariasi langsung dengan tingkat produksi, disebut variabel karena biaya
totalnya bervariasi dengan jumlah unit yang diproduksi.
3) Biaya total (total cost)
Terdiri dari jumlah biaya tetap dan biaya variable untuk tingkat produksi
tertentu.
4) Biaya rata - rata (average cost)
Biaya per unit pada tingkat produksi itu, biaya rata - rata sama dengan biaya
total dibagi dengan jumlah produksi Untuk menetapkan harga dengan cerdik,
manajemen harus tahu bagaimana biayanya bervariasi dengan berbagai
tingkat produksi.
1
8
sebagian besar harganya pada harga pesaing, mengenakan harga yang sama,
lebih mahal, atau lebih murah dibandingkan harga pesaing utama.
5) Penetapan Harga Jenis Lelang
Penetapan harga jenis lelang tumbuh semakin popular terutama dengan
pertumbuhan Internet. Salah satu tujuan lelang yang utama adalah membuang
persediaan berlebih atau barang bekas.
1
9
terkontemplasi. Pemasar harus mengetahui hukum yang mengatur penetapan
harga. Banyak peraturan federal dan Negara bagian melindungi konsumen
terhadap praktik penetapan harga yang menipu. Pemasar harus mengetahui
hukum dalam menetapkan harga yang terdapat pada undang-undang yang
menyatakan penjual harus menetapkan harga tanpa berbicara pada pesaing,
pengaturan harga adalah ilegal.
a) Menyesuaikan Harga
Untuk melakukan penyesuaian harga, ada 4 strategi penyesuaian harga,
diantaranya :
(1) Penetapan Harga Geografis, perusahaan memutuskan bagaimana
memberi harga kepada produknya untuk konsumen yang berbeda dalam
lokasi dan negara yang berbeda.
(2) Diskon Harga dan Insentif, diskon adalah potongan harga. Insentif
adalah pembayaran ekstra dirancang untuk mendapatkan partisipasi
penjual perantara dalam program khusus.
(3) Penetapan harga promosi, perusahaan dapat menggunakan beberapa
teknik untuk merangsang pembelian dini seperti : penetapan harga
pemimpin kerugian, penetapan harga acara khusus, rabat tunai,
pembayaran berbunga rendah, jangka waktu pembayaran yang lebih
panjang, jaminan dan kontak jasa dan diskon psikologis.
(4) Penetapan Harga Terdiferensiasi, diskriminasi harga terjadi jika
perusahaan menjual produk atau jasa dengan dua harga atau lebih yang
tidak mencerminkan perbedaan proporsional dalam biaya. Fandy
Tjiptono menambahkan bahwa metode penetapan harga, dikelompokkan
menjadi empat bagian yang terdiri dari :
a. Penetapan harga berbasis permintaan
Metode ini lebih menekankan harga pada faktor-faktor yang
mempengaruhi selera dan keputusan suka atau tidak suka dari
konsumen. Metode ini mengabaikan faktor-faktor yang biasanya
mempengaruhi permintaan seperti faktor seperti biaya, laba, dan
persaingan. Permintaan pelanggan sendiri didasarkan pada berbagai
2
0
pertimbangan, diantaranya yaitu : kemampuan para pelanggan
untuk membeli (daya beli), kemauan pelanggan untuk membeli,
posisi suatu produk dalam gaya hidup pelanggan, yakni
menyangkut apakah produk tersebut merupakan symbol status atau
hanya produk, manfaat yang diberikan produk tersebut kepada
pelanggan, dan harga-harga produk substitusi. Yang termasuk
dalam metode ini adalah :
1) Skimming Pricing
Yaitu strategi yang menetapkan harga awal yang tinggi ketika
produk baru diluncurkan dan semakin lama akan terus turun
harganya.
2) Penetration Price
Strategi harga yang menentukan harga awal yang rendah
serendah-rendahnya atau murah dengan tujuan untuk penetrasi
pasar dengan cepat dan juga membangun loyalitas merek dari
pada konsumen.
2
2
c. Metode Penetapan Harga Berbasis laba
Metode ini berusaha menyeimbangkan pendapatan dan biaya dalam
penetapan harganya. Upaya ini dilakukan atas dasar target volume laba
spesifik atau dinyatakan dalam bentuk persentase terhadap penjualan atau
investasi.
2.2. PROFITABILITAS
1. PENGERTIAN PROFITABILITAS
Profitabilitas atau kemampuan memperoleh laba adalah suatu ukuran dalam
persentase yang digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan mampu menghasilkan
laba pada tingkat yang dapat diterima. Menurut munawir (2002), profitabilitas adalah
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dalam periode waktu tertentu.
Sedangkan definisi profitabilitas menurut Brigham dan Houston (2006) adalah hasil bersih
dari serangkaian kebijakan dan keputusan. Profitabilitas dapat ditetapkan dengan
menghitung berbagai tolak ukur yang relevan. Salah satu tolak ukur tersebut adalah dengan
rasio keuangan sebagai salah satu analisis dalam menganalisis kondisi keuangan, hasil
operasi dan tingkat profitabilitas suatu perusahaan.
2. PENGUKURAN PROFITABILITAS
Kasmir (2014) menjelaskan bahwa hasil pengukuran dapat dijadikan sebagai alat
evaluasi kerja manajemen selama ini, apakah mereka telah bekerja secara efektif atau tidak.
Kegagalan atau keberhasilan dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk perencanaan laba
ke depan, sekaligus kemungkinan untuk menggantikan manajemen yang baru terutama
setelah manajemen lama mengalami kegagalan. Oleh karena itu, profitabilitas sering disebut
sebagai salah satu alat ukur kinerja manajemen. Beberapa indikator yang dapat digunakan
2
3
untuk mengukur profitabilitas adalah :
1. Gross Profit Margin (GPM)
GPM mencerminkan mark-up terhadap harga pokok penjualan dan kemampuan
manajemen untuk meminimalisasi harga pokok penjualan dalam hubungannya dengan
penjualan yang dilakukan perusahaan. Apabila harga pokok penjualan meningkat, maka
GPM akan menurun, begitu juga sebaliknya. Semakin besar rasio GPM, maka semakin
baik keadaan operasi perusahaan. sebalinya semakin rendah GPM, semakin kurang baik
operasi perusahaan (Gitman,2006). GPM menurut (Ang,1997) dapat diukur
menggunakan rumus:
2
4
dihitung dengan rumus :
Menurut James Van Home dan John M. Wachowicz (2009) bahwa net profit
margin maupun rasio perputaran aktiva tidak dapat memberikan pengukuran yang
memadai atas keseluruhan efektifitas perusahaan. Net profit margin tidak
memperhitungkan penggunaan aktiva, sedangkan rasio perputaran aktiva tidak
memperhitungkan profitabilitas dalam penjualan. Menurut Munawir (2002) ROA
memiliki beberapa manfaat yang antara lain:
a. Jika perusahaan telah menjalankan praktik akuntansi dengan baik maka dengan
analisis ROA dapat diukur efisiensi penggunaan modal yang menyeluruh, yang
sensitif terhadap setiap hal yang mempengaruhi keadaan keuangan perusahaan.
b. Dapat diperbandingkan dengan rasio industri sehingga dapat diketahui posisi
perusahaan terhadap industri. Hal ini merupakan salah satu langkah dalam
perencanaan strategi.
c. Selain berguna untuk kepentingan kontrol, analisis ROA juga berguna untuk
kepentingan perencanaan.
2
5
terhadap penyertaan modal saham sendiri. Rasio ini menunjukkan daya untuk
menghasilkan laba atas investasi berdasarkan nilai buku para pemegang saham, dan
seringkali digunakan untuk membandingkan dua atau lebih perusahaan dalam sebuah
industri yang sama. ROE yang tinggi sering kali mencerminkan penerimaan perusahaan
atas peluang investasi yang baik dan manajemen biaya yang efektif. Akan tetapi, jika
perusahaan tersebut telah memilih untuk meningkatkan tingkat utang yang tinggi
berdasarkan standar industri, ROE yang tinggi hanyalah merupakan hasil dari asumsi
risiko keuangan yang berlebihan. Menurut kasmir (2014), ROE dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
2
6
Modal
2
7
BAB III
PEMBAHASAN
A. PERUSAHAAN
MSM memproduksi dan mendistribusikan selimut dengan harga menengah dan kualitas tinggi untuk
pasar AS. MSM menjual tiga lini merek (Ashmont, Velona, dan Fairfax) dan satu lini label pribadi.
Label pribadi biasanya lebih dari setengah penjualan sektor komersial. Beberapa informasi dasar
tentang lini produk mereka untuk tahun 2004 ditunjukkan di bawah ini :
MSM menjual selimutnya kepada 10 distributor produk perlengkapan tidur (untuk dijual
kembali ke pengecer kecil) dan ke beberapa rantai besar yang membeli selimut langsung dari pabrik
(dalam pesanan besar) “untuk menghindari perantara”. Sebelum tahun 2004, MSM tidak pernah
menyuplai selimut kepada pemerintah AS, melainkan berfokus sepenuhnya pada pasar komersial.
Selimut yang dijual MSM ke distributor seharga $ 35, biasanya akan dijual dengan harga
sekitar $ 60 di toko ritel, memungkinkan margin kotor 15% untuk distributor. 30% untuk pengecer dan
pengiriman $ 5. Toko diskon yang membeli langsung dan beroperasi dengan margin lebih rendah dapat
2
8
mengenakan biaya serendah $ 50 untuk selimut yang sama.
Pada awal tahun 2003, MSM memutuskan untuk menawar kontrak Angkatan Darat yang
besar karena mereka mengalami kesulitan untuk secara konsisten menjual semua kapasitas mereka di
sektor komersial. Selama kurun waktu 5 tahun, rata-rata MSM telah beroperasi dengan kapasitas hanya
85 persen. Tawaran Angkatan Darat adalah kontrak "biaya-plus" di mana MSM tidak memiliki
pengalaman sebelumnya. Mereka kalah tawaran dari pesaing yang lebih besar.
B. KONTRAK NAVY
Pada akhir tahun 2003, MSM mencari kontrak untuk memasok 125.000 selimut pesanan khusus untuk
Angkatan Laut AS dan Korps Marinir pada tahun 2004. Kontrak tersebut bukan "biaya-plus" tetapi
MSM setuju untuk mengizinkan Angkatan Laut ($ 37,30 per selimut) mencerminkan adil penetapan
biaya dan margin keuntungan yang adil.
C. PABRIK
MSM beroperasi dari satu pabrik di kawasan industri di pinggiran kota besar di Midwestern. Bangunan
tersebut, termasuk semua ruang gudang dan kantor, disewa dari pemilik kawasan industri. Sewa sudah
termasuk dalam biaya overhead pabrik.
Selimut ditenun dari gulungan benang yang sangat besar pada alat tenun semi-otomatis yang
diperoleh MSM, bekas, dari pabrik tekstil besar yang tutup karena semakin banyak produksi
dipindahkan ke luar negeri. Tidak ada kekurangan yang tersedia, peralatan tenun tekstil yang dirawat
dengan baik di AS. Selimut MSM menggunakan berbagai proporsi benang katun, wol, dan sintetis
(dacron atau polipropilen) untuk mendapatkan tampilan dan rasa yang diinginkan pelanggan pada
tempat tidur berkualitas tinggi, dengan harga yang sangat wajar.
MSM memiliki dan mengoperasikan 13 alat tenun. Operasi kapasitas penuh untuk setiap alat
tenun adalah sekitar 20 shift delapan jam per minggu selama sekitar 50 minggu per tahun. Pekerjaan
pemeliharaan dan perbaikan menghabiskan sisa waktu. Setiap produk dapat diproduksi di salah satu
alat tenun. Tingkat throughput per mesin bervariasi di 5 lini produk sebagai berikut :
No Produk Selimut/Mesin/Shift
1. Ashmont 64
2. Velona 60
2
9
3. Fairfax 56
4. Label Pribadi 70
5. Angkatan laut 54
Variasi hasil disebabkan oleh kecepatan lari yang berbeda untuk campuran benang yang
berbeda dan perbedaan kepadatan produk. Secara umum, lebih banyak kepadatan. Secara umum,
semakin padat tenunan selimut dan semakin mahal benang, semakin rendah kecepatan menenun.
MSM membayar upah tinggi untuk komunitasnya, $ 15 hingga $ 20 per jam, ditambah
tunjangan yang baik. Totalnya sekitar $ 40.000 per pekerja per tahun, tidak termasuk tunjangan. Setiap
operator alat tenun dibayar untuk 2080 jam dan bekerja hanya 1920 jam. Sistem pengupahan termasuk
bonus insentif untuk produktivitas. Paket gaji ini memungkinkan MSM untuk menjaga biaya tenaga
kerja per selimut sangat rendah, meskipun membayar gaji dan tunjangan yang baik.
MSM adalah salah satu dari sedikit konverter tekstil AS yang menguntungkan karena filosofi
pengoperasiannya yang sangat "ramping". Produktivitas tenaga kerja setinggi konverter tekstil mana
pun di negara ini. 53 operator alat tenun MSM rusak menjadi hanya 2 atau 3 orang per shift, tergantung
pada bauran produk. Setiap operator menangani beberapa alat tenun. Menggunakan peralatan bekas
membuat investasi modal tetap rendah (hanya sekitar $ 6,4 juta untuk alat tenun dan peralatan
pendukung terkait). Perusahaan mendorong dengan keras tema "buatan Amerika" untuk menjaga
volume penjualannya tetap tinggi.
3
0
kapasitas tidak menjadi masalah pada tahun 2004 karena pabrik diproyeksikan akan beroperasi dengan
kapasitas penuh. Biaya pabrik untuk lima lini produk dirangkum di bawah ini :
Biaya perselimut
Produk Bahan Baku Tenaga Kerja Overhead Total
COGS
Biaya Penjualan, Pemasaran dan Administrasi (SM & A). Untuk tujuan
memperkirakan biaya total yang digunakan dalam menetapkan harga jual yang direncanakan. MSM
membebankan biaya SM&A untuk produk pada tahun 2004 dengan tarif $ 96 per unit. Ini sekitar 1/3
penjualan, 1/3 pemasaran, dan 1/3 administrasi Sebuah "unit" adalah istilah teknis untuk unit kapasitas
yang sama dengan satu alat tenun yang berjalan untuk satu shift. Dengan 13 mesin tenun di pabrik,
masing-masing mengoperasikan 980 shift per tahun, kapasitas pabrik tahunan setara dengan 12.740
"unit" (13 x 980). Idenya adalah untuk membebankan SM&A ke produk berdasarkan jumlah kapasitas
yang dikhususkan untuk setiap selimut karena biaya SM&A tidak bergantung pada volume, biaya per
unit sangat bergantung pada jumlah unit di penyebut.
MSM memilih untuk menetapkan SM&A ke produk dengan asumsi bahwa total penjualan
sama dengan 85% dari kapasitas. Jumlah ini ditetapkan berdasarkan penggunaan kapasitas rata-rata
selama lima tahun terakhir. Dengan menggunakan asumsi 85%, MSM akan menyerap biaya SM&A
secara berlebihan di tahun yang baik, seperti 2004, ketika bisnis beroperasi dengan kapasitas penuh.
Harga Jual Standar, MSM menghitung harga jual yang diinginkan per selimut dengan
menambahkan laba yang direncanakan sebesar $ 240 per unit ke total biaya (CDGS plus SM&A). Tarif
poin $ 240 per unit ditetapkan untuk menghasilkan "pengembalian aset yang digunakan" yang baik
ketika MSM beroperasi mendekati kapasitas. Dengan menggunakan sistem akuntansi ini, harga jual
yang direncanakan untuk lima lini produk untuk tahun 2004 ditunjukkan di bawah ini :
3
1
Produk COGS Selimut SM & A Direncanakan
perselimut “Unit” Perselimut Perencana Laba Harga Jual
*1 Perselimut*2
Ashmont $ 25,25 64 $ 1,50 $ 3,75 $ 30,50
Velona $ 26,35 60 $ 1,60 $ 4,00 $ 31,95
Fairfax $ 30,80 56 $ 1,70 $ 4,30 $ 36,80
Label Pribadi $ 26,65 70 $ 1,40 $ 2,45 $ 31,50
$ 31,05 54 $ 1,80 $ 4,45 $ 37,20
Angkatan Laut
Rata-rata $ 27,78 63,5 $ 1,53 $ 3,82 $ 33,13
Keterangan :
1. Dengan harga $96 per "unit" Dibulatkan ke sepuluh sen terdekat. Tarif ini akan menyerap semua
biaya SM&A ketika volume sama dengan 85% kapasitas.
2. Pada $240 per "unit" dibulatkan
Di tahun seperti 2004 saat permintaan sangat kuat. MSM dapat menetapkan harga yang
direncanakan kepada semua pelanggannya dan masih menjual pabriknya. Ketika permintaan tidak begitu
kuat, harga biasanya harus diturunkan sejalan dengan pengetahuan manajer penjualan tentang kondisi
pasar yang kompetitif. Harga angkatan laut $ 37,30 per selimut ditetapkan berdasarkan sistem yang
dijelaskan di atas. Karena harga secara umum terlihat masuk akal untuk kualitas dan ukuran (90 x 66)
yang ditentukan dalam kontrak, hal itu untuk sementara diterima oleh Angkatan Laut. Penentuan akhir
harga, sesuai kontrak, bergantung pada audit Angkatan Laut atas catatan biaya MSM, menurut Standar
Akuntansi Biaya federal.
3.2. PERTANYAAN
1. Hitung laporan laba rugi yang direncanakan untuk MSM tahun 2004 dalam bentuk akuntansi yang baik.
Asumsikan perusahaan dibiayai ekuitas 100%?
Penyelesaian :
Label Pribadi
26,65 70 $1.865,50 1,4 70 $ 98,00 31,5 70 $2.205,00
Angkatan
31,05 54 $1.676,70 1,8 54 $ 97,20 37,2 54 $2.008,80
laut
3
3
Laba = Total Penjualan - $
COGS - SM&A
2. Hitung ROA yang direncanakan (sebelum pajak penghasilan) untuk MSM untuk tahun1 2004.
Anda dapat mengasumsikan 45 hari untuk piutang, 6 putaran untuk persediaan, .30 hari untuk
hutang dan cadangan kas minimum $ 500.000 ? 1
9
7
Penyelesaian : ,
2
Lamanya waktu penerimaan piutang : 45 hari
Lamanya perputaran persedian Lamanya : 6 hari
perputaran Hutang : 30 hari
a. Bahan baku : $ 107,05 x 81 hari = $ 8.671,05
b. Tenaga Kerja : $ 13,3 x 81 hari = $ 1.077,3
c. Overhead : $ 19,75 x 81 hari = $ 1.599,75
d. SM & A : $ 8 x 81 hari = $ 648
e. Kas Minuman $ 500.000 ROA = Penjualan
Bersih
Modal Kerja Bersih =
13.603,95 511.966,1 =
$0,03
3. Dengan asumsi hanya biaya tenaga kerja pabrik dan bahan baku yang menjadi variabel,
hitung titik impas untuk MSM dalam selimut per tahun, pada campuran rata-rata?
Penyelesaian :
BEP = FC
P-VC
= $ 1,53
33.13- (21,15 + 2,68)
= 1.53
33.13- 23,83
=153
9,3
= $ 0,16
3
4
4. Misalkan MSM sedang mempertimbangkan untuk memperkenalkan lini baru selimut kepadatan rendah, Del
Monte (72 x 90 inci, 3,50 pound, dan 84 selimut / unit) dengan biaya bahan baku $ 19,60 dan biaya tenaga
kerja pabrik $ 2,45. Berapa harga yang perlu ditagih oleh MSM per selimut untuk mendapatkan keuntungan
normal di bawah sistem akuntansi mereka saat ini?
Penyelesaian :
b. Del Monte
Pendapatan Tambahan 194.444 x 29.95 = $ 5.823.598
Biaya Tambahan
5. Jika MSM mengganti kontrak Angkatan Laut dengan Del Monte, berapa banyak selimut yang perlu mereka
jual per tahun untuk menjaga keuntungan keseluruhan pada tingkat yang sama seperti tahun 2004?
Penyelesaian :
Laba per Harga jual per
Laba ($)
selimut selimut
3
5
d. Gunakan format berikut:
i. Biaya Bahan Baku -------------------
ii. Biaya tenaga kerja-------------------
iii. Biaya Overhead Pabrik-------------------
iv. Biaya SM&A-----------------
v. Total biaya-------------------
Penyelesaian :
Produk Bahan Baku ($) Selimut / unit Biaya Bahan Baku Baru
Ashmont 18,8 64 1203,2
Velona 19,9 60 1194
Fairfax 24,1 56 1349,6
Label Pribadi 20,05 70 1403,5
Angkatan laut 24,2 54 1306,8
Total 107,05 6457,1
3
6
c. Biaya Overhead Pabrik
Biaya Overhead Pabrik
Produk Overhead Pabrik ($) Selimut / unit Baru
Ashmont 3.95 64 252.8
Velona 3.95 60 237
Fairfax 3.95 56 221.2
Label Pribadi 3.95 70 276.5
Angkatan laut 3.95 54 213.3
Total 19.75 1200.8
d. Biaya SM & A
Product Biaya SM & A per Biaya SM &A Baru
Selimut Selimut perunit
Ashmont $1.50 64 $96
Velona $1.60 60 $96
Fairfax $1.70 56 $95.2
Label Pribadi $1.40 70 $98
Angkatan laut $1.80 54 $97.2
Total $8 54 $482.4
e. Total Biaya
Produk Bahan Baku Tenaga Kerja Overhead SM & A Total Biaya
Langsung Langsung Pabrik
7. Berapa harga jual yang disiratkan oleh biaya ini jika keuntungan dibatasi hingga 10% dari penjualan?
Penyelesaian :
4
0
9. Berapa harga jual per selimut yang disiratkan oleh biaya ini jika laba diharapkan sebesar 15% ROA? Anda
dapat mengasumsikan investasi modal kerja bersih sebesar 20% dari penjualan untuk pertanyaan ini ?
Penyelesaian :
10. Berapa harga per selimut yang menurut Anda "adil" untuk kontrak Angkatan Laut? Mengapa? Tunjukkan
perhitungan Anda.
Penyelesaian :
Menurut kami agar adil, MSM menurunkan harga jual untuk menyenangkan Angkatan Laut :
a. Membuat Angkatan Laut senang
b. MSM akan mempertahankan reputasi dan citra perusahaanny
c. Gugatan hokum akan dihindari
d. Masih ada keuntungan tambahan $ 477.500 dari pada jika mereka hanya memiliki
4 produk.
4
1
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Dalam memulai usaha, selain modal dan ide, penting bagi Perusahaan untuk memahami tentang harga dan
promosi. Sebab, kedua komponen ini mempengaruhi keputusan calon konsumen untuk melakukan pembelian
barang atau menggunakan jasa suatu perusahaan. Apalagi di era digital saat ini, konsumen jadi lebih mudah dalam
membandingkan harga.
Tujuan penetapan harga sangat penting dalam menjalankan bisnis jual-beli. Harga tentunya memiliki
peranan penting dalam tercapainya kesepakatan jual-beli antara konsumen dan produsen. Perusahaan harus
menetapkan harga dengan baik agar konsumen tertarik dengan suatu produk.
Penetapan harga dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal, meliputi tujuan
pemasaran perusahaan, biaya, strategi bauran pemasaran, serta metode penetapan harga. Sementara itu, faktor
eksternal meliputi sifat pasar dan permintaan, persaingan, serta elemen lingkungan yang lain.
Dari uraian materi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan Penetapan Harga adalah:
1. Mendapatkan Target Pasar, Penjual bisa mendapatkan target pasar yang lebih besar ketika berhasil
menentukan harga yang sesuai. Ini berlaku jika harga yang ditawarkan bersaing di pasaran menjadi lebih
terjangkau atau lebih murah dibandingkan harga kompetitor.
2. Usaha Meningkatkan Keuntungan, Harga memberi pengaruh besar pada kemampuan Anda untuk
meningkatkan keuntungan dari bisnis yang Anda jalankan. Tak hanya harus melebihi harga beli bahan baku dan
tenaga, pengusaha juga perlu menyesuaikan harga dengan kemampuan serta daya beli konsumen. Trik lain
dalam meningkatkan penjualan, Anda bisa tetap mencantumkan harga asli yang diberi tanda coret, kemudian di
bawahnya tampilkan harga diskon atau harga khusus selama promosi dalam jangka waktu tertentu.
4.2 Saran
Agar dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan dapat bersaing dengan kompetitor, selain memperhatikan
penentuan harga produk dan profitabilitas, perusahaan juga perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
4
2
DAFTAR PUSTAKA
Don Hansen and Maryanne Mowen, Liming, Guan. 2009. Cost Management^ edition, Thomson-
Southwestern
http://repository.radenintan.ac.id/1117/3ZBAB II.pdf
https://core.ac.uk/download/pdf/132421628.pdf
4
3