Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

“ KONSEP PERHITUNGAN BIAYA PER UNIT”


Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata
Kuliah Akutansi Manajemen Diampu Oleh Galuh Boga Kuswara, S.E., M.M

Disusun Oleh:

Fajar Nur Alam 20221610082


Rachima Azzahra 20221610094
Salsa Dwi Putri 20221610098
Widia Rahmi Iskandar 20221610141
Widy Nuraida 20221610101

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KEBANGSAAN REPUBLIK INDONESIA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Konsep Perhitungan
Biaya Per Unit” untuk memenuhi tugas mata kuliah Akutansi Manajemen tepat pada
waktunya. Makalah ini juga memiliki tujuan untuk mengedukasi para pembaca.
Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai
pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Khususnya kami mengucapkan banyak terimakasih kepada Galuh Boga Kuswara, S.E., M.M.
selaku dosen pengampu mata kuliah Akutansi Manajemen yang telah memberikan tugas ini
supaya menambahkan ilmu pengetahuan baru.
Terlepas dari segala hal tersebut, kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya kami
dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih dan semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi para pembaca.

Bandung, Oktober 2023


Penulis,

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... i

DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 1

1.3 Tujuan............................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Konsep Biaya Per Unit ................................................................................. 3

2.1.1 Definisi Biaya Per Unit ..................................................................... 3

2.1.2 Komponen Biaya Per Unit ............................................................... 3

2.1.3 Pentingnya Biaya Per Unit............................................................... 3

2.1.4 Kelebihan dan Kekurangan Biaya Per Unit .................................. 4

2.1.5 Konsep Sederhana Biaya Per Unit .................................................. 5

2.2 Studi Kasus .................................................................................................... 7

2.3 Pengembangan Masalah .............................................................................. 7

2.3.1 Masalah 1 ..................................................................................... 7

2.3.2 Masalah 2 ..................................................................................... 9

2.3.3 Masalah 3 ..................................................................................... 10

2.3.4 Masalah 4 ..................................................................................... 11

2.3.5 Masalah 5 .................................................................................... 12

ii
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 13

3.2 Saran ........................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... iv

LAMPIRAN ........................................................................................................................ v

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam menjalankan sebuah usaha, profit atau keuntungan harus menjadi salah satu
tujuan utama. Ini berlaku baik untuk usaha berskala kecil maupun perusahaan besar yang
sudah terorganisir. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk memastikan keuntungan
dari penjualan sebuah produk, di antaranya dengan menghitung cost per unit atau biaya
unit.
Dengan mengetahui biaya dari setiap unit barang yang diproduksi, maka bisa
memperhitungkan keuntungan yang diperoleh Perusahaan. Hal ini adalah sebuah keharusan
bagi semua badan usaha, terutama perusahaan-perusahaan kecil yang memiliki pembiayaan
ketat. Dengan memberi perhatian khusus pada cost per unit, maka kita bisa menjaga bisnis
yang dijalankan agar tetap menguntungkan.
Oleh karena itu, tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk mengetahui konsep
hitung biaya per unit serta pengimplementasiannya melalui sebuah studi kasus dan
pemekaran masalah melalui proses diskusi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah segmentasi pasar itu?
2. Apakah tingkat-tingkat segmentasi pasar yang berbeda itu?
3. Bagaimana perusahaan dapat membagi pasar menjadi segmen-segmen?
4. Bagaimana perusahaan harus memilih pasar sasaran yang paling menarik?
5. Apa syarat segmentasi pasar yang efektif ?

1.3 Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan dalam makalah ini adalah :

1) Sebagai salah satu tugas kelompok mata kuliah Akutansi Manajemen.

2) Mengetahui definisi, komponen, serta pentingnya biaya per unit.

3) Mengetahui konsep sederhana perhitungan biaya per unit.

4) Mengetahui manfaat serta pengimplementasian konsep biaya per unit melalui sebuah
pertanyaan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Biaya Per Unit


2.1.1 Definisi Biaya Per Unit

Biaya per unit adalah metode yang digunakan dalam akuntansi dan
manajemen bisnis untuk menentukan biaya produksi persatuan barang atau
layanan yang dihasilkan oleh suatu Perusahaan. Ini adalah langkah penting dalam
perencanaan bisnis. Biaya per unit adalah bagian penting dari informasi bagi suatu
Perusahaan. Karena Biaya per unit merupakan total biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan untuk memproduksi, menyimpan, dan menjual satu unit produk atau
layanan. Biaya unit biasa dikenal dengan harga pokok penjualan (HPP). Sebagai
contoh penawaran adalah persyaratan umum di pasar untuk produk dan jasa.
Menyerahkan penawaran yang berarti tanpa mengetahui biaya per unit dari
produk dan jasa yang akan dihasilkan merupakan hal yang tidak mungkin. Untuk
menentukan biaya perunit, maka total biaya yang digunakan tergantung tujuan
informasi tersebut.

Secara konsep, biaya per unit adalah biaya total yang berhubungan dengan
unit yang diproduksi dibagi dengan jumlah unit yang diproduksi. Biaya ini bisa
diketahui dengan cara memasukkan biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap
atau biaya variabel (variable cost) dalam proses produksi.

Manajemen perlu menentukan biaya per unit produk untuk berbagai


kepentingan, baik yang bersifat strategis maupun taktik diantaranya adalah
sebagai berikut :

1. Dasar penentuan harga. Jika manajemen mengetahui hanya biaya produksinya


maka akan dapat menentukan harga yang sekiranya tidak akan menimbulkan
kerugian bagi perusahaan

2. Dasar pembuatan keputusan. Jika manajemen mengetahui biaya produksi


sebuah produk maka mereka akan dapat membandingkannya dengan harga jual
produk pesaing.

Berdasarkan dari hal diatas, manajer akan dapat menentukan apakah


sebaiknya produk dihentikan produksinya atau dilanjutkan produksinya. Banyak
2
keputusan strategis dibuat berdasarkan pada biaya per unit. Oleh karena itu,
akurasi dalam penentuan biaya unit menjadi penting. Contoh keputusan strategis
tersebut adalah keputusan penentuan pemosisian produk dan penentuan harga
jual produk.
2.1.2 Komponen Biaya Per Unit
Berikut adalah komponen utama konsep biaya per unit:
1. Biaya Tetap (Fixed Costs): Ini adalah biaya yang tidak berubah dengan
volume produksi atau penjualan. Contohnya adalah sewa pabrik atau biaya
asuransi tetap. Biaya tetap dibagi ke dalam jumlah unit yang dihasilkan untuk
menentukan kontribusi biaya tetap per unit.
2. Biaya Variabel (Variable Costs): Ini adalah biaya yang berubah seiring
dengan perubahan volume produksi atau penjualan. Contohnya adalah bahan
baku dan tenaga kerja langsung. Biaya variabel juga dibagi oleh jumlah unit
yang dihasilkan untuk mendapatkan biaya variabel per unit.
3. Total Biaya (Total Costs): Total biaya adalah jumlah biaya tetap dan biaya
variabel yang dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode tertentu.
4. Biaya Produksi Per Unit (Cost per Unit): Ini adalah hasil dari membagi total
biaya produksi (biaya tetap dan biaya variabel) dengan jumlah unit yang
dihasilkan dalam periode yang sama.
2.1.3 Pentingnya Biaya Per Unit
Dengan mengetahui biaya per unit yang perusahaan keluarkan untuk
setiap produk, maka perusahaan dapat menganalisis mengenai efisiensi proses
produksi. Hal tersebut mendukung perusahaan untuk mengambil tindakan
strategis yang dibutuhkan. Selanjutnya, biaya unit membantu dalam memutuskan
berapa biaya yang harus perusahaan keluarkan untuk setiap produk sehingga
dapat menguntungkan perusahaan.
Dengan memahami biaya produksi per unit, perusahaan dapat:
1. Menentukan harga jual yang sesuai agar dapat mencapai laba yang
diinginkan
2. Menghitung titik impas (break-even point) yang merupakan jumlah unit
yang harus dijual agar tidak merugikan

3. Mengidentifikasi efisiensi produksi dan peluang penghematan biaya.


4. Mengambil keputusan investasi yang lebih baik.

3
2.1.4 Kelebihan dan Kekurangan Biaya Per Unit
Dalam implementasinya, biaya unit memiliki beberapa keuntungan
terkait dengan efisiensi dan peningkatan laba perusahaan. Namun, unit cost juga
memiliki beberapa kekurangan. Berikut penjelasannya lebih lanjut:
1. Kelebihan biaya per unit:
- Membantu manajemen membuat keputusan penetapan harga karena
biaya unit berfungsi sebagai dasarnya sehingga tidak mengalami
kerugian.
- Membantu melacak dan memantau biaya yang dikeluarkan perusahaan.
- Dapat membantu membuat perbandingan biaya setiap periode produksi
sehingga mengetahui titik mana yang harus diefisienkan.
- Penetapan biaya ini berguna untuk mengajukan tender karena harga
hanya dapat dikutip jika biayanya diketahui.
2. Kekurangan biaya per unit :
- Konsep ini hanya dapat digunakan pada industri manufaktur dan tidak
dapat berfungsi untuk industri jasa.
- Bagi perusahaan manufaktur yang memproduksi jenis produk yang
berbeda, mungkin sulit untuk mengalokasikan beberapa biaya untuk
setiap produk, dan perhitungan mungkin tidak dapat dilakukan.
- Bukan alat yang cukup untuk melakukan pengawasan dan kontrol atas
biaya.
- Perhitungan biaya unit yang didasarkan pada informasi dari periode
sebelumnya cenderung kurang relevan, jika harga input suatu produk
bersifat fluktuatif.
2.1.5 Konsep Sederhana Biaya Per Unit
Rumus sederhana untuk menghitung biaya produksi per unit adalah:
Biaya Per Unit=(BiayaTetap+BiayaVariabel)/Jumlah Unit yang Dihasilkan
Guna menghitung unit cost secara akurat, terdapat langkah-langkah yang harus
dilakukan. Beberapa langkah tersebut meliputi:
1) Identifikasi komponen yang termasuk pada biaya tetap di perusahaan Anda.
Adapun beberapa hal yang termasuk pada biaya tetap yaitu biaya sewa kantor,
asuransi, gaji, dan pajak properti. Setiap perusahaan memiliki biaya tetap yang
berbeda-beda sehingga Anda harus dapat mengidentifikasi secara mandiri biaya

4
tetap pada perusahaan.
2) Identifikasi biaya variabel. Biaya ini tergantung pada jumlah unit yang diproduksi
oleh perusahaan seperti biaya tenaga kerja langsung dan biaya bahan langsung.
Setiap perusahaan memiliki biaya variabel yang berbeda.
3) Ketahui jumlah unit yang perusahaan Anda produksi. Jumlah unit yang diproduksi
dapat berasal dari perhitungan bulanan, kuartal, atau pada periode tertentu.
Contoh, perusahaan handphone memproduksi sebanyak 20 handphone
setiap bulan. Guna memproduksi handphone tersebut, perusahaan membayar
desainer untuk menentukan warna dan tampilannya dengan biaya sebesar
Rp20.000.000. Selain itu, perusahaan membayar gaji pekerja sebanyak
Rp50.000.000. Maka biaya variabelnya yaitu Rp20.000.000 + Rp50.000.000 =
Rp70.000.000.
Perusahaan juga setiap bulan membayar sewa gedung sebesar
Rp25.000.000 dan memiliki asuransi bulanan sebesar Rp10.000.000. Dengan kata
lain, biaya tetap perusahaan yaitu Rp25.000.000 + Rp10.000.000 = Rp35.000.000.
Berdasarkan angka tersebut, maka dapat diketahui biaya per unit dari
pembuatan handphone tersebut yaitu (Rp70.000.000 + Rp35.000.000) / 20 unit =
Rp5.200.000. Dengan informasi ini, Perusahaan tersebut dapat menentukan harga
jual yang sesuai untuk mencapai laba yang diinginkan. Jika mereka menjual setiap
pasang sepatu dengan harga di atas 5.200.000, mereka akan mencapai laba. Jika
mereka menjual di bawah 5.200.000, mereka akan merugikan. Selain itu,
Perusahaan tersebut dapat menggunakan informasi ini untuk menghitung titik
impas (break-even point) - yaitu jumlah handphone yang harus mereka jual untuk
menutup semua biaya dan tidak mengalami kerugian.

2.2 Studi Kasus

Jurnal ini membahas pentingnya mempertimbangkan persyaratan yang diperlukan untuk


kesehatan hewan dan kualitas produksi susu dalam analisis investasi. jurnal ini juga
menyebutkan perlunya solusi teknis yang canggih dalam pengawinan sapi perah. Penelitian
ini bertujuan untuk mensimulasikan Biaya Unit Dasar (BUC) untuk berbagai teknik
konstruksi dan desain bangunan kandang sapi perah. Studi ini mencakup model lembar
5
anggaran yang memungkinkan simulasi BUC untuk berbagai kombinasi bahan atap,
struktur penutup, ventilasi, dan jenis bata.

Dalam penelitian ini, simulasi Biaya Unit Dasar (BUC) dilakukan dengan mengacu
pada desain kandang bebas dengan kapasitas 80 hewan dan menggunakan teknik konstruksi
yang berbeda. Sebuah spreadsheet anggaran telah dimodelkan untuk memungkinkan
simulasi BUC untuk berbagai kombinasi pilar atap, struktur penutup, model cakupan,
genteng, dan pasangan bata. Dengan menggunakan database yang ada, penelitian ini dapat
melakukan analisis anggaran dan rencana investasi untuk berbagai kombinasi teknik
konstruksi.
Manfaat dari penggunaan simulasi Biaya Unit Dasar (BUC) dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1) Analisis anggaran: Simulasi BUC memungkinkan peneliti untuk menganalisis dan
memperkirakan biaya yang terlibat dalam proyek pembangunan kandang sapi perah.
Dengan menggunakan BUC, peneliti dapat memperoleh perkiraan biaya yang lebih
akurat untuk setiap kegiatan dalam proyek.
2) Rencana investasi: Simulasi BUC juga dapat digunakan untuk merencanakan
investasi dalam proyek pembangunan kandang sapi perah. Dengan
mempertimbangkan berbagai kombinasi teknik konstruksi yang berbeda, peneliti
dapat memperoleh informasi tentang biaya yang terkait dengan setiap opsi dan
membuat keputusan investasi yang lebih baik.
3) Database untuk analisis: Penelitian ini juga menyediakan database untuk analisis
6
anggaran dan rencana investasi. Database ini mencakup berbagai kombinasi pilar
atap, struktur penutup, model cakupan, genteng, dan pasangan bata yang berbeda.
Dengan menggunakan database ini, peneliti dapat melakukan analisis lebih lanjut
dan membuat keputusan yang lebih informasi.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Biaya Satuan Dasar (BUC m-2 ),
untuk berbagai teknik konstruksi yang ditunjukkan dalam survei, merupakan indikator
yang layak untuk analisis dan perkiraan investasi, seperti sistem pengurungan tipe kios
bebas, dengan mempertimbangkan praktik desain terbaik dan lingkungan yang lebih
efisien dan telah dirancang sebelumnya untuk intervensi teknologi, yang bertujuan untuk
kesejahteraan hewan, meningkatkan harga diri pekerja dan, khususnya, untuk
peningkatan volume dan kualitas produksi.
2.3 Pengembangan Masalah
2.3.1 Masalah 1
Penyanggah Kelompok 2
Penyanggah :
1. Aisyah nur shalihah (20221610106)
2. Nita apriliani (20221610108)
3. Nurohmah pinto (20221610121)
4. Ridha z nur alisa (20221610119)
5. Siti holisoh (20221610122)
6. Sheila raisa (20221610145)
Isi sanggahan :
Pengaruh skala dan perubahan permintaan. biaya per unit itu kan cenderung
berfluktuasi seiring dengan perubahan dalam permintaan pasar. Ketika
permintaan tiba-tiba meningkat atau menurun, biaya per unit bisa sangat
bervariasi seiring dengan fluktuasi dalam produksi. Ketika skala produksi
berubah, sejauh mana biaya per unit masih relevan? Apakah fokus pada biaya per
unit masih memberikan gambaran yang akurat tentang kesehatan finansial dan
keberlanjutan bisnis kita? Dan Apakah biaya per unit dapat mengakomodasi
perubahan signifikan dalam skala produksi tanpa mengorbankan kualitas produk
atau layanan?
Penjabaran :
Biaya per unit (cost per unit) merupakan salah satu hal penting dalam
analisis bisnis, tetapi memiliki keterbatasan dalam menggambarkan kesehatan

7
finansial dan keberlanjutan bisnis, terutama saat terjadi perubahan signifikan
dalam skala produksi. Saat permintaan pasar meningkat atau menurun tiba-tiba,
biaya per unit dapat berfluktuasi karena produksi yang lebih atau kurang efisien.
Ini terutama berlaku jika perusahaan harus menyesuaikan kapasitas produksi
dengan permintaan yang berubah. Perubahan dalam skala produksi dapat
memiliki dampak besar pada biaya per unit. Biasanya, semakin besar skala
produksi, semakin rendah biaya per unit karena biaya tetap dapat dibagi ke lebih
banyak unit.
Relevansi biaya per unit bergantung pada jenis bisnis dan strategi yang
digunakan. Misalnya, dalam bisnis manufaktur massal, biaya per unit sangat
penting karena mempengaruhi harga jual dan daya saing. Namun, dalam bisnis
dengan segmen pasar yang berbeda atau produk kustom, biaya per unit mungkin
kurang relevan.
Saat meningkatkan skala produksi, perlu memastikan bahwa kualitas
produk atau layanan tetap terjaga. Terlalu banyak mengejar pengurangan biaya
per unit bisa mengorbankan kualitas, yang dapat merusak citra merek dan
kepuasan pelanggan. Selain biaya per unit, penting juga untuk memantau metrik
keuangan lainnya seperti margin keuntungan, arus kas, dan ROIC (Return on
Invested Capital). Ini membantu memberikan gambaran yang lebih lengkap
tentang kesehatan finansial bisnis. Penting untuk melakukan analisis holistik yang
mempertimbangkan biaya per unit serta faktor-faktor lainnya untuk membuat
keputusan yang tepat dalam menghadapi perubahan permintaan dan skala
produksi.
2.3.2 Masalah 2
Penanya : Muhammad Mukti Abdul Jabar (20221610124)
Pertanyaan : Hasil dari perhitungan biaya per unit itu bisa digunakan untuk
apa aja ?
Penjabaran :
Hasil perhitungan penentuan biaya per unit seperti yang sudah dipaparkan
di awal penjelasan bahwa banyak hal yang bisa ditentukan oleh diantaranya :
1. Digunakan untuk menentukan harga jual produk, seperti dalam contoh
perhitungan di atas bahwa ketika kita sudah mengetahui bahwa biaya per unit
dari handphone adalah Rp5.200.000. Dengan informasi ini, Perusahaan
tersebut dapat menentukan harga jual yang sesuai untuk mencapai laba yang

8
diinginkan. Jika mereka menjual setiap pasang sepatu dengan harga di atas
5.200.000, mereka akan mencapai laba. Jika mereka menjual di bawah
5.200.000, mereka akan merugikan. Selain itu, Perusahaan tersebut dapat
menggunakan informasi ini untuk menghitung titik impas (break-even point)
- yaitu jumlah handphone yang harus mereka jual untuk menutup semua biaya
dan tidak mengalami kerugian.
2. Digunakan untuk mengetahui keuntungan atau laba, dari satu kali produksi
ketika biaya per unit diketahui. Masih menggunakan ilustrasi yang ada di atas,
kita dapat mengetahui apakah akan mendapatkan keuntungan atau tidak. Kita juga
bisa melihat seberapa banyak untung yang didapatkan dari harga jual yang telah
ditentukan sebelumnya. Misalnya kamu telah mengambil keputusan untuk menjual
produk dengan harga Rp6.000.000,00. Kalau biaya produksi per unit kamu
adalah Rp5.200.000,00, maka kamu mendapatkan keuntungan sebesar
Rp800.000,00. Jumlah ini didapatkan dari biaya produksi per unit dikurangi
pendapatan per unit. Melihat hal ini bahkan kamu jadi bisa memperkirakan
pendapatan per kuartal atau per tahun yang akan kamu dapatkan.
3. Digunakan untuk melihat keadaan perusahaan, kamu juga dapat melihat
keadaan perusahaan kamu secara garis besar. Masih dengan ilustrasi yang
sama, yaitu biaya produksi per unit adalah Rp5.200.000,00 dan harga jual
produk adalah Rp 6.000.000,00. Kita bisa melihat bahwa keadaan perusahaan
masih tergolong sehat. Sehat atau tidaknya suatu perusahaan dapat dilihat dari
keuntungan yang didapatkan. Meskipun keuntungan hanyalah salah satu
faktor penentu, tetapi kita bisa tenang saat profit yang didapatkan melebihi
biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang tersebut.
4. Digunakan untuk bahan pertimbangan keputusan perusahaan.
2.3.3 Masalah 3
Penanya : Seni Nuraenun Syah (20221610063)
Pertanyaan : Bagaimana perhitungan biya perunit dalam mengambil
keputusan?
Penjabaran :
Perhitungan biaya per unit atau unit cost adalah proses menghitung biaya
total suatu produk atau layanan dibagi dengan jumlah unit yang dihasilkan atau
diberikan. Ini adalah informasi penting dalam pengambilan keputusan bisnis,
terutama dalam perencanaan harga, analisis kelayakan proyek, dan pengendalian
biaya. Biaya per unit akan membantu dalam menentukan harga jual produk per
9
unit ke pasar dan bisa memperkirakan harga jual produk berdasarkan harga pasar
tanpa mengetahui modal yang telah dihabiskan.
Manajemen perlu menentukan biaya per unit produk untuk berbagai
kepentingan, baik yang bersifat strategis maupun taktik diantaranya adalah sebagi
berikut.
1. Dasar penentuan harga. Jika manajemen mengetahui hanya biaya produksinya
maka akan dapat menentukan harga yang sekiranya tidak akan menimbulkan
kerugian bagi perusahaan
2. Dasar pembuatan keputusan. Jika manajemen mengetahui biaya produksi
sebuah produk maka mereka akan dapat membandingkannya dengan harga
jual produk pesaing.
3. Berdasarkan dari hal diatas, manajer akan dapat menentukan apakah
sebaiknya produk dihentikan produksinya atau dilanjutkan produksinya
Banyak keputusan strategis dibuat berdasarkan pada biaya per unit. Oleh
karena itu, akurasi dalam penentuan biaya unit menjadi penting. Contoh
keputusan strategis tersebut adalah keputusan penentuan pemosisian produk dan
penentuan harga jual produk. Selain itu, perhitungan biaya per unit membantu
memahami berapa biaya yang terlibat dalam menghasilkan setiap produk atau
layanan, dan ini penting dalam mengembangkan strategi bisnis yang efisien.
2.3.4 Masalah 4
Penanya : Salma Salsa Bilah (20221610056)
Pertanyaan : Bagaimana strategi biaya per unit tanpa mengurangi kualitas
jika terjadi penurunan atau kenaikan permintaan ? serta bagaimana perubahan
permintaan pasar dapat memengaruhi biaya per unit?
Penjabaran :
Mempertahankan atau meningkatkan kualitas produk dan layanan sambil
mengurangi biaya per unit adalah tujuan yang sangat diinginkan dalam bisnis. Ini
dapat dicapai dengan menerapkan berbagai strategi efisiensi dan pengelolaan
biaya. Menurut kelompok kami berdasarkan penjelasan dari bapak galuh, kita bisa
menggunakan strategi seperti yang dilakukan oleh produk makanan MOMOGI.
Kualitas dan rasa tetap tidak berubah seiiring perkembangannya zaman, harganya
pun masih standar sama dengan penjualan yang lalu. Mereka menggunakan
strategi dengan membuat bentuk yang lebih kecil dengan semua kualitas yang
tetap sama, tetapi masih tetap menguntungkan Perusahaan. Tak hanya itu seperti

10
halnya dalam e-commerce yaitu Shopee menggunakan strategi “waktu” dalam
penyediaan flash sale, tujuannya untuk menarik lebih banyak orang untuk
mengenal produk, Ketika orang sudah mengenal dan tertarik, maka harga yang
sudah ditetapkan entah naik atau turun tetap akan dibeli.
Ketika permintaan pasar meningkat atau menurun, biaya per unit dapat
dipengaruhi oleh berbagai faktor. Ini adalah beberapa pertimbangan yang dapat
membantu Anda memahami bagaimana perubahan permintaan pasar dapat
memengaruhi biaya per unit:
1. Economies of Scale (Ekonomi Skala):
Meningkatnya permintaan dapat memberikan kesempatan untuk mencapai
ekonomi skala. Dengan produksi dalam jumlah yang lebih besar, biaya per
unit cenderung turun karena Anda dapat membagi biaya tetap ke dalam lebih
banyak unit. Ini dapat mengurangi biaya per unit.
2. Efisiensi Produksi:
Dalam situasi peningkatan permintaan, perusahaan mungkin lebih cenderung
mengoptimalkan proses produksi mereka untuk meningkatkan efisiensi. Hal
ini bisa menghasilkan pengurangan biaya per unit.
3. Biaya Tenaga Kerja:
Jika peningkatan permintaan memerlukan penambahan tenaga kerja, biaya
tenaga kerja mungkin meningkat. Namun, biaya per unit mungkin tetap stabil
atau bahkan turun jika volume produksi meningkat cukup untuk
menyeimbangkan kenaikan biaya tenaga kerja.
4. Biaya Bahan Baku:
Kenaikan permintaan bisa mengakibatkan kenaikan harga bahan baku. Ini
dapat meningkatkan biaya per unit, terutama jika perusahaan tidak dapat
bernegosiasi harga yang lebih baik dengan pemasok.
5. Penyusutan dan Amortisasi:
Biaya penyusutan dan amortisasi biasanya terkait dengan investasi dalam aset
tetap. Peningkatan permintaan mungkin memungkinkan perusahaan untuk
menggunakan aset-aset ini lebih efisien, yang dapat mengurangi biaya tetap
per unit.
6. Harga Jual:
Peningkatan atau penurunan permintaan juga dapat memengaruhi harga jual
produk. Jika Anda dapat menaikkan harga saat permintaan meningkat, ini

11
dapat membantu menutup kenaikan biaya per unit. Sebaliknya, dalam situasi
penurunan permintaan, pemangkasan harga mungkin diperlukan untuk
menjual produk, yang dapat mempengaruhi margin keuntungan.
7. Perencanaan Produksi:
Penting untuk memiliki perencanaan produksi yang fleksibel untuk menangani
fluktuasi permintaan pasar. Dengan perencanaan yang baik, Anda dapat
menghindari pemborosan dan overproduksi saat permintaan turun.

2.3.5 Masalah 5
Penanya : M. Nuryaman (20221610087)
Pertanyaan : Ada atau tidak perhitungan biaya per unit pada bahan baku
yang komplek?
Penjabaran :
Tentunya ada, perhitungan biaya per unit dapat diterapkan pada bahan
baku yang kompleks. Dalam kasus bahan baku yang lebih rumit, proses
perhitungannya mungkin menjadi lebih terinci dan melibatkan lebih banyak
faktor. Kita dapat melakukan identifikasi terlebih dahulu terhadap semua
komponen atau elemen yang terkandung dalam bahan baku yang kompleks.
Setelah itu kelompokan biaya termasuk biaya bahan mentah, biaya tenaga kerja,
dan biaya overhead yang terkait dengan masing-masing komponen. Setelah itu
hitung sesuai dengan rumus atau langkah yang lumrah digunakan. Maka
menentukan biaya per unit dengan bahan baku komplek tidak akan susah.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Biaya per unit adalah biaya total yang berhubungan dengan unit yang diproduksi
dibagi dengan jumlah unit yang diproduksi. Biaya ini bisa diketahui dengan cara
memasukkan biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap atau biaya variabel (variable
cost) dalam proses produksi. Biaya unit membantu dalam memutuskan berapa biaya yang
harus perusahaan keluarkan untuk setiap produk sehingga dapat menguntungkan
perusahaan.

Hanya dengan mengetahui biaya per unit, mampu menentukan keputusan-


keputusan penting dalam perusahaan serta bisa menjadi salah satu Langkah dalam
menentukan kesuksesan Perusahaan. Melalui tugas ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa
biaya per unit adalah suatu teori sederhana yang perlu dikuasai oleh seorang manajer
tentunya manajer keuangan dalam membangun Perusahaan agar menjapai keuntungan
dan kesuksesan.

3.2 Saran

Dengan adanya makalah ini dapat mengetahui lebih mendalam tentang konsep
perhitungan biaya per unit, serta penulis berharap dengan adanya makalah ini dapat
bermanfaat bagi pelajar, mahasiswa serta semua pihak yang membaca makalah ini. Melalui
makalah ini supaya penulis dapat memahami lebih mendalam lagi sehingga dapat
membentuk generasi yang cerdas dan berbudi pekerti yang baik.
Penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Maka penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari semua pihak, untuk dapat menulis karya ilmiah yang lebih baik
lagi kedepannya.

13
DAFTAR PUSTAKA

C.Marselo, Ramos dkk. 2016. Basic Unit Cost Simulation From Free-Stall Design To Dairy
Cattle Confinement Using Different Construction Techniques. Jurnal Asosiasi Pertanian
Brasil. Diakses 29 September 2023, dari Ramos, M. C., & Barbosa, J. A. (2016). Basic unit
cost simulation from free-stall design to dairy cattle confinement using different construction
techniques. Engenharia Agricola, 36(6), 972–983. 2 (1).pdf
Lestari, Alviani dkk. 2019. ANALISIS PENERAPAN METODE FULL COSTING DALAM
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK PENETAPAN HARGA JUAL.
Jurnal Ilmiah Akuntansi Kesatuan. Vol. 7 No. 1. Diakses 29 September 2023, dari
kelola,+5.+JIAK+April+2019+Alviani+Lestari+-+Siti+Ita+R+172+-177.pdf

Iffa, Anisa Nurul. 2022. “Pentingnya Penentuan Biaya per Unit Produk bagi Suatu
Perusahaan”. Diakses 29 September 2023, dari
https://www.kompasiana.com/annisanuruliffa/61d29a3b16671718d818f347/pentingnya-
penentuan-biaya-per-unit-produk-bagi-suatu-perusahaan?lgn_method=google

GreatNusa. 2022. “Bagaimana Cara Menghitung Biaya Produksi Per unit?”. Diakses 29
September 2023, dari

https://greatnusa.com/artikel/cara-menghitung-biaya-produksi-
perunit/#:~:text=Perhitungan%20biaya%20produksi%20per%20unit,modal%20yan
g%20telah%20kamu%20habiskan

iv
LAMPIRAN

iv

Anda mungkin juga menyukai