Mata Kuliah :
Ekonomi Bisnis
Dosen Pengajar :
Prof.Dr.Drs William Agustinus Areros M.Si
Drs. Lucky Franky Tamengkel MM
Disusun Oleh :
Kelompok 5
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa. Karena dengan pertolongan-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah dengan materi “Teori Produksi dan Teori Biaya”.
Meskipun banyak rintangan dan hambatan dalam proses pembuatannya, tapi kami dapat
menyelesaikannya dengan cukup baik.
Terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Prof.Dr.Drs William Agustinus Areros M.Si
dan Bapak dosen Drs. Lucky Franky Tamengkel MM selaku dosen dalam bidang studi
Ekonomi Bisnis yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Makalah ini dibuat dengan berbagai
pertimbangan. Kami harap makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan sesuai
dengan bidang studi ini.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam proses
pengerjaan makalah ini. Kami harap makalah ini dapat bernilai baik, dan dapat digunakan
dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari makalah ini belum sempurna, untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran dalam rangka penyempurnaan untuk pembuatan makalah
selanjutnya. Untuk ini kami mengucapkan terima kasih.
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................ i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1
1.3 Tujuan ......................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................... 3
2.1 Teori Produksi ............................................................................................................. 3
A. Dimensi Jangka Pendek dan Jangka Panjang ........................................................... 3
B. Model Produksi Dengan Satu Faktor Produksi Variabel .......................................... 4
C. Model produksi dengan dua faktor produksi variabel .............................................. 6
D. Perkembangan Teknologi. ..................................................................................... 10
2.2 Teori Biaya Produksi ............................................................................................... 10
A. Teori Biaya ........................................................................................................... 10
B. Teori Biaya Produksi Menurut Para Ahli ............................................................... 11
C. Produksi, Produktifitas dan Biaya ......................................................................... 11
D. Pegelompokan Biaya ............................................................................................. 12
E. Biaya produksi Jangka Pendek .............................................................................. 12
F. Biaya Produksi Jangka Panjang ............................................................................. 14
G. Rumus Biaya Produksi .......................................................................................... 14
H. Penentuan biaya produksi ...................................................................................... 15
BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 17
3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui cakupan dalam teori produksi
2. Untuk mengetahui pengertian Teori Biaya
3. Untuk mengetahui Pengelompokan Biaya dalam Produk
4. Untuk mengetahui Biaya produksi Jangka Pendek
5. Untuk mengetahui Biaya Produksi Jangka Panjang
6. Untuk mengetahui Penentuan biaya produksi
7. Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah serta menambah wawasan dan pengetahuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
tidak mampu dengan segera melakukan penyesuaian jumlah penggunaan salah satu atau
beberapa faktor produksi. Sedangkan periode jangka panjang adalah periode produksi dimana
semua faktor produksi menjadi faktor produksi variabel.
Produksi rata-rata (average product) adalah rata-rata output yangdihasilkan per unit faktor
produksi. Di mana: AP = Produksi rata-rata
4
Tabel
Produksi Total, Produksi Marjinal dan
Produksi Rata-rata Usaha Tekstil Tradisional
(Satu Faktor Produksi Variable)
Dari Tabel diatas bahwa produksi total (TP) pada awalnya meningkat dan mencapai
maksimum (126 unit) pada saat jumlah buruh yang dipekerjakan tujuh orang. Tetapi setelah
itu penambahan buruh justru menurunkan produksi total, karena produksi marjinal (MP)
sudah negatif. Bila melihat kolom MP, ternyata besarnya MP sangat mempengaruhi TP.
Selama nilai MP>0, TP tetap bertambah. Sayangnya pertambahan MP juga mengalami
penurunan (LDR). Besarnya nilai MP juga berpengaruh terhadap nilai produksi rata-rata
(AP). Penambahan satu orang tenaga kerja akan memperbesar nilai AP selama nilai MP>nilai
AP sebelumnya.
5
1) Tahap I (stage I) sampai pada saat kondisi AP maksimum
2) Tahap II (stage II) antara AP maksimum sampai MP sama dengan nol.
3) Tahap III (stage III) saat MP sudah benilai <nol (negatif).
Penahapan ini berguna untuk memahami pada tahap mana perusahaan berproduksi.
Pada tahap I, penambahan tenaga kerja akan meningkatkan produksi total maupun
produksi rata-rata. Karena itu hasil yang diperoleh dari tenaga kerja masih jauh lebih besar
dari tambahan upah yang harus dibayarkan. Perusahaan rugi jika berhenti produksi pada
tahap ini (slope kurva TP meningkat tajam). Pada tahap II, karena berlakunya LDR, baik
produksi marjinal maupun produksi rata-rata mengalami penurunan.Namun demikian nilai
keduanya masih positif. Penambahan tenaga kerja akan menambah produksi total sampai
mencapai nilai maksimum (slope kurva TP datar sejajar dengan sumbu horizontal).
Dan Pada tahap III, perusahaan tidak mungkin melanjutkan produksi, karena penambahan
tenaga kerja justru menurunkan produksi total. Perusahaan akan mengalami kerugian (slope
kurva TP negative).
Dengan demikian, perusahaan sebaiknya berproduki ditahap II, karena secara
matematis perusahaan akan berhenti menambah tenaga kerja pada saat tambahan
biaya (marginal cost) yang harus dibayar adalah sama dengan tambahan
pendapatan (marginal revenue) yang diterima. Jika tambahan biaya masih tambah kecil dari
tambahan pendapatan, perusahaan akan menambah tenaga kerja. Begitu sebaliknya,
tambahan biaya dalam hal ini adalah upah (wage) tenaga kerja.Tambahan pendapatan adalah
prodksi marjinal dikalikan harga jual barang. Jika upah, dinotasikan sebagai W, sedangkan
harga jual barang dinotasikan P maka alokasi tenaga kerja (factor produksi dianggap efesien
bila: W=MP(P)
Tenaga kerja, Bila nilai AP meningkat karena mesinnya semakin modern, belum
berarti efisiensi meningkat. Studi empiris yang dilakukan duapuluh tahun terahir ini
menunjukan bahwa ada yang lebih penting dari sekedar memodernisasi mesin. Yaitu
memodernisasi sumber daya manusia (SDM), teruutama dengan mengubah cara berpikir dan
sikap hidup. Dengan modernisasi SDM, kemajuan teknologi akan meresap ke dalam diri
manusia (embodied technology) dan mendorong peningkatan efisiensi.
6
bahwa pelonggaran asumsi ini masih tetap terlalu menyederhanakan persoalan. Sebab dalam
kenyataan, faktor produksi variabel yang digunakan dalam proses produksi lebih dari dua
maca. Dalam model produksi dua faktor produksi variabel ini, analisis cukup menggunakan
penjelasan grafis matematika sederhana.
a) Isokuan (Isoquant)
Isokuan (isoquant) adalah kurva yang menggambarkan berbagai kombinasi
penggunaan dua macam faktor produksi variabel secara efisien dengan tingkat teknologi,
yang menghasilkan tingkat produksi yang sama. Misalnya, kasus usaha tekstil tradisional di
muka kita pelonggar asumsinya dengan menyatakan bahwa mesin dapatditambah.
Tabel 1.2
Produksi Total Usaha Tekstil Tradisional
(Dua Faktor Produksi)
Kita melihat bahwa tingkat produksi 105 bal tekstil dapat dicapai dengan beberapa
kombinasi factor produksi, yaitu 1 mesin dengan 5 tenaga kerja, 2 mesin dengan 3 tenaga
kerja dan seterusnya. Selanjutnya kita dapat menurunkan kurva isokan seperti berikut ini.
7
Asumsi-asumsi Isokuan :
Konektivitas (Conectivity)
Asumsi koneksitas analogi dengan asumsi pada pembahasan perilaku konsumen, yaitu kurva
indiferensi yang menurun dan kiri atas ke kanan bawah (down ward sloping). Produsen dapat
melakukan berbagai kombinasi penggunaan dua macam faktor produksi untuk menjaga agar
tingkat produksi tetap. Kesediaan produsen untuk mengorbankan faktor produksi yang satu
demi menambah penggunaan faktor produksi yang lain untuk menjaga tingkat produksi pada
isokuan yang sama disebut Derajat Teknik Substitusi Faktor Produksi atau Marginal Rate of
Technical Substitution(MRTS). MRTSIk adalah bilangan yang menunjukkan berapa unit
faktor produksi I harus dikorbankan untuk menambah 1 unit faktor produksi k pada tingkat
produksi yang sama. Jika I adalah tenaga kerja dan k adalah barang modal (mesin), maka
MRTSIk adalah berapa unit tenaga kerja yang harus dikorbankan untuk menambah 1 unit
mesian, demi menjaga produksi pada tingkat yang sama.
Hukum Pertambahan Hasil yang Semakin Menurun (The Law of Diminishing Return)
Asumsi ini menjelaskan bahwa penambahan jumlah tenaga kerja dengan jumlah mesin yang
tetap, justru megurangi tingkat pertambahan output.
8
Skala hasil menaik (increasing return to scale)
Jika penambahan faktor produksi sebanyak unit menyebabkan output meningkat lebih dari
satu unit ,fungsi produksi memiliki karakter Skala Hasil manaik (increasing retun to scale).
Keseimbangan Produsen
Terjadi ketika kurva 1 bersinggungan dengan kurva Q, dititik persinggungan itu kombinasi
penggunaan kedua faktor produksi akan memberikan hasil output yang
maksimum.keseimbangan dapat berubah karena perubahan kemampuan anggaran maupun
harga faktor produksi.analisis perubahan keseimbangan produsen analogis dengan analisis
perilaku konsumen.
9
tercapai pada tingkat MRTS yang konstan dan membentuk garis isokin (isoclin).jika titik-titik
keseimbangan tersebut dihubungkan,akan terbentuk garis isolokin OS. Garis isolokin OS
tidak membentuk garis lurus,karena seperti telah dinyatakan,dalam jangka panjang
perusahaan memiliki kemampuan mengubah kombinasi faktor produksi agar alokasi
anggaran lebih efisien.untuk fungus produksi skala hasi konstan atau constant return to scale
(CRS)isolokin berbentuk garis lurus OR.hal ini karena dalam fungsi produksi CRS,rasio actor
produksi tidak berubah (konstan). f. Pola Jalur Ekspansi (Expantion Path)
D. Perkembangan Teknologi.
Kemajuan teknologi dapat membuat tingkat produktivitas meningkat , artinya jumlah
output yang dihasilkan perunit factor produksi meningkat.
Apabila AP meningkat karena mesinnya semakin modern tidak berarti efisiensi
meningkat.
Modernisasi SDM lebih penting dikarenakan mengubah cara berpikir dan sikap hidup,
dengan modernisasi SDM, kemajuan teknologi akan meresap ke dalam diri manusia
dan mendorong peningkatan efisiensi.
TFP (Total Faktor Productivity) sebagai ukuran efisiensi, pada prinsipnya metode ini
ingin memisahkan pengaruh barang modal, teknologi dan SDM terhadap pertumbuhan
ekonomi. Angka TFP semakin besar mengindikasikan perkembangan efisiensi yang
semakin signifikan .
10
Biaya eksplisit adalah biaya-biaya yang secara eksplisit terlihat, terutama melalui
laporan keuangan. Contoh biaya eksplisit adalah biaya listrik, telepon, air, pembayaran gaji
buruh dan gaji karyawan.
Biaya implisit adalah biaya yang tidak terlihat, yaitu biaya penyusutan seperti mesin
atau, bangunan yang sudah digunakan cukup lama. Sepertu perusahaan harus dapat
menghitung biaya produksi agar dapat menetapkan harga pokok barang yang dihasilkan.
Untuk menghitung biaya produksi, terlebih dahulu harus dipahami pengertiannya.
11
D. Pegelompokan Biaya
Menurut keterlibatan biaya dalam produk dapat digolongkan:
a. Biaya bahan langsung = Biaya yang timbul dari pemakaian semua bahan-bahan yang
menjadi bagian dari produk jadi. Contohnya telor dan terigu dalam pembuatan kue.
b. Biaya buruh langsung = Biaya yang dikeluarkan untuk pekerja yang ikut terlibat dalam
kegiatan proses produksi. Contoh upah untuk operator mesin.
c. Biaya overhead pabrik = Seluruh biaya produksi selain biaya bahan langsung dan biaya
buruh pabrik. Biaya-biaya diatas merupakan konsep dasar dari unsur dari biaya.
d. Biaya tak langsung pabrik = Biaya yang terjadi dipabrik anatara lain:
o Biaya bahan tak Langsung = Biaya dari semua bahan-bahan yang tidak menjadi
bagian dari suatu produk- tetapi diperlukan dalam pengolahan bahan menjadi barang.
Contoh pengelasan dalam pembuatan mobil.
o Biaya buruh tak langsung = Biaya yang dikeluarkan untuk pekerja yang ada dipabrik
atau diluar pabrik tetapi tidak langsung dalam proses pembuatan suatu produk.
Contoh gaji untuk pekerja perawatan mesin.
e. Biaya komersial = Biaya tak langsung yang tidak terjadi dipabrik. Biaya ini terdiri dari :
o Biaya Penjualan = Pengeluaran yang dilakukan dalam rangkaian kegiatan penjualan
suatu produksi. seperti bjaya promosi dan iklan.
o Biaya Admintrasi = Pengeluaran yang dilakukan untuk mendukung kegiatan-kegiatan
pabrik.
o Biaya Keuangan = Biaya yang berhubungan dengan perolehan dana untuk oprasi
perusahaan misalnya bunga.
12
Biaya Langsung (Direct cost)
Biaya Langsung merupakan biaya-biaya yang dapat diidentifikasi secara langsung pada
suatu proses tertentu ataupun output tertentu.
13
Keterangan :
TFC : Biaya tetap total
Q : kuantitas Pengeluaran Barang
14
4) Penghitungan Harga Pokok Penjualan
Harga pokok produksi + Persediaan barang awal – Persediaan barang akhir
1) Biaya historis : yaitu penentuan biaya produk dengan mengumpulkan semua biaya
yang telah terjadi dan diperhitungkan setelah operasi pembuatan produk selesai.
2) Biaya sebelum pembuatan : suatu cara penentuan biaya pembuatan produk sebelum
produk tersebut dibuat.
- Harga pokok yang telah ditentukan sebelum proses produksi dilaksanakan. Tujuannya
adalah:
a. Pengendalian biaya dan jika memungkinkan menguranginya.
b. Pengukuran efesiensi
c. Penyederhanaan prosedur pembiayaan.
d. Penilaian persediaan
e. Penentuan harga jual
15
c. Berdasarkan biaya ideal yang terjadi pada efesiensi maksimum.
d. Berdasarkan biaya yang dapat dicapai pada kondisi operasi yang baik.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teori produksi adalah teori yang menerangkan sifat hubungan antara tingkat produksi
yang akan dicapai dengan jumlah faktor –faktor produksi yang digunakan. Produsen
mengalokasikan dananya untuk menggunakan faktor produksi atau yang akan di proses
menjadi output. Karena itu bila keseimbangan konsumen terjadi pada saat seluruh uangnya
habis untuk konsumsi, keseimbangan produsen tercapai pada saat seluruh anggaran habis
terpakai untuk membeli faktor produksi. Dalam mengonsumsi barang berlaku The Law of
Diminishing Marginal Utility (LDMU), sedangkan dalam penggunaa faktor produksi
berlaku The Law of Diminishing Return (LDR). Produsen juga memililki pengetahuan yang
lengkap (perfect knowledge) atas faktor produksi yang dibelinya.
Biaya merupakan salah satu kunci keberhasilan perusahaan dalam menjalankan
usahanya. Hal ini disebabkan, biaya sangat menentukan keuntungan yang akan diperoleh
perusahaan. Biaya adalah semua pengeluaran yang dapat diukur dengan uang, baik yang
telah, sedang, maupun yang akan dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk.
17
DAFTAR PUSTAKA
http://tilacoret.blogspot.com/2009/07/teori-produksi.html?m=1
https://www.academia.edu/28720880/makalah_teori_produksi_dan_biaya_produksi_DAFTA
R_ISI
http://fadhilasildano.blogspot.com/2018/05/teori-biaya-produksi.html?m=1
http://anonymousdx.blogspot.com/2016/03/makalah-teori-produksi-dan-teori-
biaya.html?m=1
18