Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KUNJUNGAN

KUNJUNGAN KE PABRIK DODOL “WARNA SARI” SURANADI

DISUSUN OLEH

NAMA : FATASYA LANIHAPSARI


NIM : P071311180 55

KEMENTERIAN KESEHATAN MATARAM


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM
PROGRAM STUDI D-IV GIZI SEMESTER 3
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT .Karna atas berkat rahmatNya sehingga tugas ini dapat
diselesaikan.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah yang telah membimbing,
instruktur mata kuliah Ilmu Pangan dan memberikan kesempatan kepada penyusun sehingga
dapat menyelesaikan makalah ini.Tidak lupa juga Penyusun megucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam pembuatan makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini kurang dari sempurna ,untuk itu
penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran ,baik dari dosen maupun pembaca agar
makalah ini lebih sempurna.Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas
kepada pembaca ,dan semoga dengan adanya tugas ini Allah SWT. Senantiasa merahmati
senantiasa merahmati semua.

Assalamu’alaikum wr.wb.

Mataram, 12 November 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata pengantar…………………………………………………………………………..
Daftar isi…………………………………………………………………………………
Bab I……………………………………………………………………………………..
Latar belakang……………………………………………………………………………
Tujuan……………………………………………………………………………………
Pelaksanaan kegiatan…………………………………………………………………….
Bab II…………………………………………………………………………………….
Pembahasan………………………………………………………………………………
Bab III……………………………………………………………………………………
Kesimpulan dan Saran……………………………………………………………………
Lampiran dokumentasi……………………………………………………………………
BAB I

A. Latar Belakang

Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan salah satu factor penentu
dalam upaya peningkatan produktivitas dan daya saing bangsa di tingkat
nasional maupun internasional.pencapaian tujuan tersebut perlu ditunjang
dengan derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik, sehingga bisa hidup
lebih lama, lebih efektif dan produktif, serta mampu menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi.

Untuk memenuhi tuntutan pengembangan sumber daya manusia tersebut,


maka Kementrian Kesehatan telah mengantisipasi dengan pendirian Institusi
Pendidikan Politeknik Kesehatan. Politeknik Kesehatan Kemenkes Mataram
Jurusan Gizi merupakan salah satu institusi yang melakukan pengembangan
sumber daya manusia melalui pendidikan tenaga kesehatan khususnya di
bidang gizi yang diselenggarakan dengan perkembangan IPTEKS.

Mahasiswa telah praktik membuat berbagai macam produk pangan di


Laboratorium Teknologi Pangan, untuk meningkatkan pengetahuan
mahasiswa mengenai teknologi dalam mengelola berbagai macam bahan
pangan maka perlu dilakukan kunjungan ke pabrik atau industry makanan.

B. Tujuan

Tujuan Umum
Mahasiswa mempunyai pengalaman tentang proses produksi yang dilakukan
Industri Pangan.
Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan gambaran umum (sejarah berdiri, lokasi, status kepemilikan,
personalia, dll)
2. Jenis-jenis produk yang dihasilkan
3. Bahan dan alat yang digunakan
4. Diagram alir proses produksi makanan
5. Jenis dan cara pengemasan produk
6. Metode evaluasi produk yang dihasilkan
7. Metode pemasaran produk.

C. Pelaksanaan Kegiatan
Hari/tanggal : Jumat, 8 November 2019
Tempat : Pabrik Dodol “Warna Sari” di Suranadi
Waktu : 09.00 – 11.10 Wita
Alamat : Suranadi
Pemilik : Mesir Suryadi, STP
Kepala Gudang : Rusmini
Dosen Mata Kuliah : I Ketut Swirya Jaya, SKM. M.Erg
Instruktur Mata Kuliah : Jaya Pandu Ruslan Ningrat, S.Gz
BAB II
PEMBAHASAN

Pabrik Dodol Warna Sari sudah ada sejak tahun 1997. Tahun 1997 sampai 1998
termasuk tahun ‘coba-coba’ karena ada pohon nangka yang besar di sekitar lokasi jadi
memanfaatkan bahan baku yang ada dan akhirnya berinisiatif membuat produk. Akhirnya
ditemukan formula perbandingan buah nangka dan gula yang digunakan untuk membuat
dodol yaitu nangka 2 : 1 gula. Pemilik pabrik ini yang bernama Mesir Suryadi berkata bahwa
pabrik ini adalah turunan dari pemilik pertama yaitu ibunya yang bernama Sari Ramlah.
Berikut adalah struktur di Pabrik dodol Warna Sari:

Pemilik (Mesir Suryadi, S. TP)

Kepala Gudang (Rusmini) Pemasaran (Herman)

Karyawan

Kemudian, pada tahun 2002 pemerintah mulai melirik pabrik dodol tersebut dan
akhirnya pabrik ini mendapat binaan. Binaan tersebut berupa pembelajaran tentang proses
pembuatan dodol yang baik sampai pada metode pengemasan produk. Lalu tahun 2006, mulai
ada bantuan untuk mesin-mesin. Jadi, pabrik ini akhirnya tidak hanya memproduksi dodol
saja, melainkan keripik juga berkat adanya mesin yang bernama vacum fraying.

Pada tahun 2013, beberapa hal manual yang dikerjakan oleh karyawan kemudian
tergantikan oleh adanya mesin. Namun, ada beberapa tahap yang tetap dilakukan manual oleh
para karyawan seperti memilah bahan baku, mengupas bahan, dll.

Jenis produk yang dihasilkan di pabrik ini tidak hanya dodol saja, melainkan keripik
juga. Dodolnya juga memiliki banyak varian rasa diantaranya nanas, nangka, sirsak, dll.
Untuk sementara keripik hanya memproduksi keripik nangka saja.
Untuk pembuatan dodol, akan mengalami langkah-langkah sbb:
1. Pabrik mendapatkan bahan baku dari pengepul nangka dan buah lainnya. Dalam
seminggu bisa 3-4 kali pengantaran bahan baku.
2. Nangka diperam selama 1 hari 1 malam menggunakan cairan entril. Tujuannya agar
matangnya pas.
3. Pengupasan bahan baku
4. Disortasi bahan baku
5. Lalu bahan baku dikukus selama setengah sampai satu jam
6. Ditumbuk secara homogen sampai halus
7. Penimbangan bahan, nangka 2 : 1 gula
8. Bahan baku (nangka dan gula) di mixer sampai tercampur lalu di diamkan selama 1
malam
9. Bentuk seperti dodol pada biasanya
10. Oven dengan suhu 80⁰ dengan waktu 2-3 jam
11. Kemas menggunakan kertas minyak warna-warni
12. Lalu di kemas menggunakan mika-mika

Saat membuat dodol, waktu maksimal untuk pembuatannya adalah 3 hari. Untuk proses
pembuatan, menggunakan bahan yang bersifat ‘mengkel’atau buah yang terbilang muda
karena jika memakai yang sudah matang kadar airnya terlalu banyak sehingga susutnya
tinggi.

Untuk pengemasan produk dodol, setelah dibungkus dengan kertas minyak lalu
dimasukkan ke dalam mika sebanyak berat yang akan dipasarkan. Untuk dodol, terdapat yang
100 g, 200 g, dan 500 g. sementara untuk keripik hanya ada yang beratnya 200 g. Selain di
mika, keripik dijual menggunakan plastic kemasan yang agak tebal. Untuk dodol yang berat
200 g dijual dengan harga Rp12.500 sementara yang berat 500 g dijual dengan harga
Rp30.000.

Untuk pemasaran, ada dua hal yang dilakukan. Jika ada toko-toko yang baru dibuka,
maka akan dilakukan promosi ke toko tersebut. Tapi, jika sudah mulai berlangganan dengan
toko maka hanya menunggu telepon untuk mengirimkan produknya lagi. Produk dari pabrik
Warna Sari ini sudah memasarkan produk sampai ke Bali, Sumbawa, bahkan ke Jepang.
Untuk supermarket, produk ini sudah bisa di dapatkan di Hypermart, Hero, Ruby, dan Hokky.
BAB III

Kesimpulan:

1. Pabrik Warna Sari tidak hanya membuat dodol saja melainkan keripik juga. Dodol
berbahan dasar nangka, sirsak, nanas, dll. Sementara keripiknya hanya dari nangka.
2. Bahan yang digunakan ‘mengkel’ karena kalau yang matang, kadar airnya terlalu
banyak.
3. Dalam pembuatan dodol menghabiskan waktu maksimal 3 hari.
4. Pengemasannya, dodol dilapisi kertas minyak warna warni lalu dikemas di mika
seberat 200 dan 500 gram.
5. Pemasarannya sudah sampai ke Bali, Sumbawa, bahkan ke Jepang

Saran :

Untuk pabrik sendiri, kebersihan dari tempat pembuatan mungkin bisa ditingkatkan lagi dan
kebersihan karyawan yang mengerjakan hal manual mengingat kontak langsung tangan
dengan bahan bakunya. Atau bisa menggunakan masker dan sarung tangan untuk
karyawannya agar lebih higienis.
LAMPIRAN FOTO

Anda mungkin juga menyukai