Anda di halaman 1dari 3

Nama : Risa Marfirani

NIM : L2D 007 055


Tugas Analok Plano UNDIP

Teori Lokasi

Pengertian Teori Lokasi

Teori lokasi adalah ilmu yang menyelidiki tata ruang (spatial order) kegiatan
ekonomi, atau ilmu yang menyelidiki alokasi geografis dari sumber-sumber yang
potensial, serta hubungannya dengan atau pengaruhnya terhadap keberadaan
berbagai macam usaha/kegiatan lain baik ekonomi maupun sosial (Tarigan, 2006:77).
Pentingnya pemahaman mengenai lokasi ini dikarenakan lokasi memiliki peranan yang
menonjol, misalnya, untuk kegiatan perekonomian. Lokasi kegiatan ekonomi di daerah
dapat mendorong pertumbuhan di daerah yang bersangkutan. Selain itu analisis
mengenai lokasi juga diperlukan untuk menilai kelayakan suatu lokasi untuk dibangun
menjadi tempat kegiatan tertentu, seperti perumahan, perdagangan, industri, dan
lainnya. Hal ini dilakukan memaksimalkan produktifitas lahan dan meminimalisir
dampak negatif yang mungkin saja terjadi di masa mendatang.

Masalah Lokasi

Masalah lokasi merupakan segala hal yang terkait dengan pemilihan lokasi
ataupun pengalokasian lahan untuk suatu kegiatan. Masalah lokasi menyangkut 2
(dua) hal yakni masalah fungsional dan areal. Masalah fungsional terkait dengan objek
(siapa saja) yang terlibat, sedangkan masalah areal terkait dengan seberapa besar
cakupan wilayahnya. Misalnya rumah sakit. Penggunanya adalah masyarakat dengan
daerah jangkauannya adalah tingkat kota. Selain itu, salah satu masalah lokasi adalah
ketersediaan lahan yang menyangkut pola penggunaan lahan tersebut. Daerah pusat
kota yang merupakan lahan produktif memiliki nilai tanah yang tinggi dan terjadi
pencampuran fungsi yang dikarenakan merupakan pusat pertemuan berbagai
aktifitas sehingga pemilihan lokasi kegiatan di kota harus dipikirkan secara matang
agar dapat mengoptimalkan nilai lahan yang ada.

Dasar Teori Lokasi

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, kajian mengenai lokasi biasanya


dilakukan dalam kerangka ekonomi karena lokasi memiliki peran penting dalam
membantu mengoptimalkan (mempermudah) pengelolaan sumber daya yang
terbatas atau langka. Kelangkaan tersebut mengharuskan pemenuhan dilaksanakan
secara efektif dan efisien. Dalam pengelolaannya, perusahan tentu akan mencari
Nama : Risa Marfirani
NIM : L2D 007 055
Tugas Analok Plano UNDIP

keuntungan optimum. Disinilah prinsip ekonomi jelas tertanam terutama dalam


pemilihan lokasi yang merupakan salah satu faktor produksi yang sangat menentukan
dalam perhitungan biaya transportasi dan jangkauan pasar. Disadari bahwa setiap
lokasi memiliki konsekuensi tersendiri mengenai hal diatas, sehingga pemilihan lokasi
yang berbeda akan menghasilkan produksi optimum yang berbeda pula bagi
perusahaan. Misalnya, pemilihan lokasi di dekat pasar akan berbeda dampaknya
dengan pemilihan lokasi yang didekat bahan baku. Oleh karena itu, pemilihan lokasi
yang tepat akan menentukan keuntungan optimum bagi perusahaan. Dari
pemaparan diatas terlihat jelas bahwa sistem ekomomi merupakan landasan
tercitanya teori lokasi.

Faktor-faktor Lokasi Industri

Sering kali, faktor lokasi itu adalah faktor produksi itu sendiri. Menurut Marsudi
Djojodipuro dalam bukunya Teori Lokasi menjelaskan 6 faktor penentu produksi yaitu :
1. Factor endowment
Adalah tersedianya faktor produksi secara kualitatif maupun kuantitatif di suatu
daerah atau suatu negara. Faktor ini meliputi tanah, tenaga, dan modal.
Suatu lokasi industri biasanya terletak diluar kota. Hal ini dikerenakan harga tanah
di kota yang relatif sangat tinggi sehingga tidak memungkinkan untuk dijadikan
lokasi industri. Perusahaan akan memilih tanah yang lebih murah yang masih
dapat terjangkau dalam batas harga barang hasil produksi.
Tenaga selalu dipergunakan dalam produksi sebagai unsur yang langsung terlihat
dalam maupun mengatur produksi. Tenaga dapat dibedakan menjadi beberapa
jenis yakni tenaga terampil, tenaga kasar, manajerial dan pengrajin. Penggunaan
tenaga berbeda antar industri. Lokasi yang menyediakan tipe tenaga yang sesuai
akan menjadi salah satu alternatif pilihan lokasi industri bagi suatu perusahaan.
Modal dapat diartikan sebagai apa saja yang dibuat manusia dan dipergunakan
dalam proses produksi. Modal dapat berupa bangunan, peralatan maupun dana.
Modal diperlukan sejak perusahaan didirikan dan dipergunakan untuk membeli
berbagai input. Modal dalam bentuk peralatan (mesin) sangat vital bagi
kelancaran proses produksi sehingga memunculkan berdirinya perusahaan yang
menyewakan jasa perawatan dan biasanya hanya terdapat di kota besar. Hal ini
membuat kota besar dengan berbagai industri perawatannya makin menarik bagi
lokasi industri modern.
2. Pasar dan Harga
Nama : Risa Marfirani
NIM : L2D 007 055
Tugas Analok Plano UNDIP

Tujuan akhir seorang pengusaha adalah membuat keuntungan. Sehingga ia harus


mampu menjual barang yang dihasilkannya dengan harga yang lebih tinggi dari
biaya yang dikeluarkannya, sehingga dalam hubungan inilah pasar menjadi
relevan.
3. Bahan baku dan energi
Proses produksi merupakan pentransformasian barang baku menjadi barang jadi.
Dalam proses tersebut tentu diperlukan energi. Seringkali perusahaan memilih
lokasi industrinya di dekat bahan baku ataupun energi untuk menghemat biaya
transportasi. Karena biaya angkut bahan baku tertentu terkadang akan sangat
mahal jika jauh dari lokasi dan memberatkan biaya produksi.
4. Aglomerasi, keterkaitan antar industri dan penghematan ekstrim
Aglomerasi industri dapat menjadi salah satu pertimbangan lokasi industri. Dengan
adanya aglomerasi perusahaan dapat berhemat dan saling bertukar informasi
sehingga dapat menekan biaya produksi. Fungsi aglomerasi ini antara lain, untuk
perusahaan yang sejenis, dapat membeli bahan baku dari satu tempat yang
sama agar harga yang didapat bisa lebih murah. Untuk perusahaan yang
berbeda jenis, dapat pula bersama-sama menggunakan infrastruktur dan fasilitas
yang tersedia tanpa membeli sendiri-sendiri. Selain itu, kedekatan lokasinya juga
memungkinkan persebaran informasi yang lebih cepat antar industri yang saling
komplementer serta penyediaan tenaga kerja yang cukup.
5. Kebijaksanaan pemerintah
Pemerintah dapat menentukan lokasi industri. Kebijaksanaan ini dapat merupakan
dorongan atau hambatan bahkan larangan untuk industri berlokasi di tempat
tertentu.
6. Biaya angkutan
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, biaya angkutan (transportasi) sangat
mempengaruhi karena menghubungan antara produksi dengan pasar.

Cakupan teori lokasi

Awalnya, Bapak Teori Lokasi, Von Thunen (1826) mengidentifikasi tentang


perbedaan lokasi dari berbagai kegiatan pertanian atas dasar perbedaan sewa lahan
(pertimbangan ekonomi). Menurut Von Thunen tingkat sewa lahan adalah paling
mahal di pusat pasar dan makin rendah apabila makin jauh dari pasar. Selanjutnya,
berkembanglah cakupan teori lokasi lain seperti teori lokasi industri oleh Weber, teori
tempat pusat oleh christaller dan lainnya seperti alokasi lokasi dan interaksi keruangan.

Anda mungkin juga menyukai