Teori Lokasi
Teori lokasi adalah ilmu yang menyelidiki tata ruang (spatial order) kegiatan
ekonomi, atau ilmu yang menyelidiki alokasi geografis dari sumber-sumber yang
potensial, serta hubungannya dengan atau pengaruhnya terhadap keberadaan
berbagai macam usaha/kegiatan lain baik ekonomi maupun sosial (Tarigan, 2006:77).
Pentingnya pemahaman mengenai lokasi ini dikarenakan lokasi memiliki peranan yang
menonjol, misalnya, untuk kegiatan perekonomian. Lokasi kegiatan ekonomi di daerah
dapat mendorong pertumbuhan di daerah yang bersangkutan. Selain itu analisis
mengenai lokasi juga diperlukan untuk menilai kelayakan suatu lokasi untuk dibangun
menjadi tempat kegiatan tertentu, seperti perumahan, perdagangan, industri, dan
lainnya. Hal ini dilakukan memaksimalkan produktifitas lahan dan meminimalisir
dampak negatif yang mungkin saja terjadi di masa mendatang.
Masalah Lokasi
Masalah lokasi merupakan segala hal yang terkait dengan pemilihan lokasi
ataupun pengalokasian lahan untuk suatu kegiatan. Masalah lokasi menyangkut 2
(dua) hal yakni masalah fungsional dan areal. Masalah fungsional terkait dengan objek
(siapa saja) yang terlibat, sedangkan masalah areal terkait dengan seberapa besar
cakupan wilayahnya. Misalnya rumah sakit. Penggunanya adalah masyarakat dengan
daerah jangkauannya adalah tingkat kota. Selain itu, salah satu masalah lokasi adalah
ketersediaan lahan yang menyangkut pola penggunaan lahan tersebut. Daerah pusat
kota yang merupakan lahan produktif memiliki nilai tanah yang tinggi dan terjadi
pencampuran fungsi yang dikarenakan merupakan pusat pertemuan berbagai
aktifitas sehingga pemilihan lokasi kegiatan di kota harus dipikirkan secara matang
agar dapat mengoptimalkan nilai lahan yang ada.
Sering kali, faktor lokasi itu adalah faktor produksi itu sendiri. Menurut Marsudi
Djojodipuro dalam bukunya Teori Lokasi menjelaskan 6 faktor penentu produksi yaitu :
1. Factor endowment
Adalah tersedianya faktor produksi secara kualitatif maupun kuantitatif di suatu
daerah atau suatu negara. Faktor ini meliputi tanah, tenaga, dan modal.
Suatu lokasi industri biasanya terletak diluar kota. Hal ini dikerenakan harga tanah
di kota yang relatif sangat tinggi sehingga tidak memungkinkan untuk dijadikan
lokasi industri. Perusahaan akan memilih tanah yang lebih murah yang masih
dapat terjangkau dalam batas harga barang hasil produksi.
Tenaga selalu dipergunakan dalam produksi sebagai unsur yang langsung terlihat
dalam maupun mengatur produksi. Tenaga dapat dibedakan menjadi beberapa
jenis yakni tenaga terampil, tenaga kasar, manajerial dan pengrajin. Penggunaan
tenaga berbeda antar industri. Lokasi yang menyediakan tipe tenaga yang sesuai
akan menjadi salah satu alternatif pilihan lokasi industri bagi suatu perusahaan.
Modal dapat diartikan sebagai apa saja yang dibuat manusia dan dipergunakan
dalam proses produksi. Modal dapat berupa bangunan, peralatan maupun dana.
Modal diperlukan sejak perusahaan didirikan dan dipergunakan untuk membeli
berbagai input. Modal dalam bentuk peralatan (mesin) sangat vital bagi
kelancaran proses produksi sehingga memunculkan berdirinya perusahaan yang
menyewakan jasa perawatan dan biasanya hanya terdapat di kota besar. Hal ini
membuat kota besar dengan berbagai industri perawatannya makin menarik bagi
lokasi industri modern.
2. Pasar dan Harga
Nama : Risa Marfirani
NIM : L2D 007 055
Tugas Analok Plano UNDIP