1 Kata Pengantar
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, karena limpahan rahmat,
kemudahan, kelancaran dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Central Place Theory (Teori Pusat Lokasi)” dapat terselesaikan.
Tugas ini merupakan syarat wajib bagi mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota dalam penyelesaian mata kuliah Analisis
Lokasi dan Keruangan. Makalah ini juga berisi tentang penjelasan teori Central Place yang
di kembangkan oleh Christaller dan Losch.
Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa penulisan dan penyusunan
ini masih jauh dari sempurna, mengingat terbatasnya waktu dan kemampuan penulis. Kritik
dan saran sangat diperlukan untuk dijadikan sebagai acuan tugas-tugas selanjutnya.
Dalam penyelesaian penulisan makalah ini penulis tidak lepas dari bantuan semua
pihak yang telah memberikan kesempatan, bimbingan, sarana dan prasarana selama
penulisan makalah ini. Atas semua bantuan yang telah diberikan kepada penulis, penulis
ingin mengucapkan terima kasih dan semoga atas bantuan yang telah diberikan selama
penulisan dan penyusunan makalah ini mendapatkan balasan dari Allah SWT.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
1
Teory Christaller and Losch
Daftar Isi
Kata Pengantar...................................................................................................................... 1
Daftar Isi................................................................................................................................. 2
Bab I Pendahuluan................................................................................................................3
2.1.1 Range............................................................................................................... 5
2.2.2 Treshold............................................................................................................ 6
BAB III.............................................................................................................................. 14
2
Teory Christaller and Losch
Penutup............................................................................................................................ 14
Kesimpulan....................................................................................................................... 14
Daftar Pustaka.................................................................................................................. 15
3
Teory Christaller and Losch
Bab I
Pendahuluan
2 Latar Belakang
Landasan dari teori lokasi adalah ruang. Tanpa ruang maka tidak mungkin ada
lokasi. Dalam studi tentang wilayah, yang dimaksud dengan ruang adalah permukaan baik
yang berada diatasnya maupun dibawahnya. Lokasi menggambarkan posisi dalam ruang
tersebut (dapat ditentukan bujur dan lintangnya).
Teori lokasi mempelajari analisa keruangan dan aplikasinya yang dapat dipahami
melalui hubungan politis dan ekonomis antara satu daerah dengan daerah yang lain, bentuk
hubungan sosial ekonomi serta dapat memahami bagaimana bagaimana suatu daerah-
daerah berkembang berhubungan dengan daerah yang lain. Analisis pola keruangan yang
ada dalam suatu regional wilayah.
Teori lokasi adalah ilmu yang yang menyelidiki tata ruang (spatial order) dengan
kegitan ekonomi, atau ilmu yang menyelidiki alokasi geografis dari sumber-sumber yang
langka, serta hubungannya dengan atau pengaruhnya terhadap lokasi berbagai macam
usaha atau kegiatan lain baik ekonomi maupun sosial. Dalam mempelajari lokasi berbagai
kegitan, ahli ekonomi regional atau geografi terlebih dahulu membuat asumsi bahwa ruang
yang dianalisis adalah datar dan kondisinya disemua arah adalah sama. Salah satu unsur
ruang adalah jarak. Jarak menciptakan ‘gangguan’ ketika manusia berhubungan atau
berpegian dari satu tempat ke tempat lainnya. Salah satu hal yang banyak dibahas dalam
teori lokasi adalah pengaruh jarak terhadap intensitas orang bepergian dari satu lokasi
kelokasi lainnya.
Dalam penentuan lokasi permukiman, dibutuhkan analisis dengan metode yang tepat
agar lokasi tersebut optimal. Penentuan lokasi permukiman ini perlu memperhatikan aspek-
aspek yang terdapat di dalamnya. Aspek tersebut dapat disebut sebagai satuan
permukiman. Adapun syarat dari satuan permukiman antara lain adanya lokasi (lahan)
dengan lingkungan dan sumber daya yang mendukung, adanya kelompok manusia
(masyarakat), sumber daya buatan, dan terdapat fungsi kegiatan ekonomi, sosial, dan
budaya. Teori Christaller (1993) menjelaskan bagaimana susunan dari besaran kota, jumlah
kota, dan distribusinya dalam satu wilayah. Bunyi teori Cristaller adalah jika persebaran
penduduk dan daya beli sama baiknya dengan bentang alam, sumber daya, dan fasilitas
transportasinya semuanya berjalan seragam, lalu pusat-pusat permukiman menyediakan
4
Teory Christaller and Losch
layanan yang sama besar, maka hal tersebut akan membentuk kesamaan jarak antara satu
pusat permukiman lainnya.
3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah yang berjudul “Central Place Theory
(Teori Pusat Lokasi)” adalah untuk memahami Teori Pusat Lokasi yang
dikemukakan oleh Walter Christaller dan August Losch sebagai salah satu
teori yang dipelajari dalam melakukan analisis lokasi
4 Sistematika Penulisan
Penulisan makalah yang berjudul “Central Place Theory (Teori Pusat Lokasi)” ini
memiliki sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I merupakan bab pendahuluan yang berisi tentang latar belakang dari makalah
ini, tujuan penulisan dari makalah ini, serta sistematika penulisan dari makalah ini.
BAB II merupakan bab review literatur. Pada bab ini membahas tentang review
literatur yang digunakan dalam makalah ini.
BAB III merupakan bab penutup. Pada bab ini berisi tentang kesimpulan, dan saran.
5
Teory Christaller and Losch
Bab II
Review Literatur
Teori ini dapat dinyatakan juga bahwa suatu lokasi dapat melayani berbagai
kebutuhan yang terletak pada suatu tempat yang disebutnya sebagai tempat sentral.
Tempat sentral tersebut memiliki tingkatan-tingkatan tertentu sesuai kemampuannya
melayani kebutuhan wilayah tersebut. Bentuk pelayanan tersebut digambarkan dalam segi
enam/heksagonal.
2.1.1 Range
Range adalah jarak jangkauan antara penduduk dan tempat suatu aktivitas
pasar yang menjual kebutuhan komoditi atau barang. Contohnya ada seseorang
yang ingin membeli baju di lokasi Pasar Atum, range adalah jarak antara tempat
tinggal orang tersebut dengan pasar lokasi tempat orang tersebut membeli baju.
Apabila jarak ke pasar lebih jauh dari kemampuan jangkauan penduduk yang
6
Teory Christaller and Losch
bersangkutan, maka penduduk cenderung akan membeli barang dan jasa ke pasar
lain yang lebih dekat.
2.2.2 Treshold
Treshold adalah jumlah minimum penduduk atau konsumen yang dibutuhkan
untuk menunjang kesinambungan pemasokan barang atau jasa yang bersangkutan,
yang diperlukan dalam penyebaran penduduk atau konsumen dalam ruang (Spatial
Population Distribution).
Dari komponen range dan treshold maka lahir prinsip optimalisasi pasar (Market
Optimizing Principle). Prinsip ini antara lain menyebutkan bahwa dengan memenuhi asumsi
di atas, dalam suatu wilayah akan terbentuk wilayah tempat pusat (Central Place). Pusat
tersebut menyajikan kebutuhan barang dan jasa bagi penduduk sekitarnya. Apabila sebuah
pusat dalam range dan threshold membentuk lingkaran, maka akan terjadi daerah yang
bertampalan. Penduduk yang bertempat tinggal di daerah yang bertampalan akan memiliki
kesempatan yang relatif sama untuk pergi kedua pusat pasar itu.
1. Permukaan bumi datar, tak terbatas, dan memiliki sumber daya homogen dimana
tersebar secara merata atau dengan kata lain tidak terdapat perbedaan kondisi
geografis.
2. Tidak terdapat batasan administrasi dan politis yang dapat menyimpangkan
perkembangan permukiman.
3. Tidak terdapat eksternal ekonomi yang mengganggu pasar.
4. Populasi tersebar secara merata diseluruh area dan tidak terdapat pusat
permukiman.
5. Banyak pedagang kecil menawarkan produk yang sama dan tidak ada keragaman
produk.
6. Semua pembeli memiliki daya beli yang sama.
7. Biaya transportasi sama ke semua arah dan ragamnya sebanding dengan jarak.
8. Pembeli membayar, biaya transportasi produk atau layana.
9. Tidak ada akomodasi untuk inovasi atau kewirausahaan.
antara dua pusat yang berdekatan sehingga terbentuk areal heksagonal yang menutupi
seluruh wilayah yang tidak tumpang tindih. Tiap komoditi berdasarkan tingkatan rodenya
memiliki heksagonal sendiri-sendiri. Dengan menggunakan k = 3, barang orde I lebar
heksagonalnya 3 kali heksagonal barang orde II, dst. Tiap heksagonal memiliki pusat yang
besar-kecilnya sesuai dengan besarnya heksagonal tersebut. Heksagonal yang sama
besarnya tidak saling tumpang tindih, tetapi antaraheksagonal yang tidak sama besarnya
akan terjadi tumpang tindih. Terdapat komoditi yang range nya luas, sedang, atau kecil.
Hirarki yang sama memiliki daerah pemasaran yang tidak tumpang tindih, tetapi hirarki yang
berbeda memiliki daerah pemasaran yang tumpang tindih. Berbagai jenis barang pada orde
yang sama cenderung bergabung pada pusat dari wilayahnya sehingga pusat itu menjadi
lokasi konsentrasi (kota)/centralplace. Pusat dari hirarki yang lebih rendah berada pada
sudut dari hirarki yang lebih tinggi sehingga pusat yang lebih rendah berada pada pengaruh
tiga hirarki yang lebih tinggi. Pusat dari beberapa wilayah yang lebih rendah berada di dalam
heksagonal dari pusat yang lebih tinggi.
Kondisi ini menimbulkan beberapa kota memiliki orde yang lebih tinggi daripada desa
yang memiliki orde yang lebih rendah. Akhirnya, muncullah konsep hirarki kota. Untuk setiap
urutan tertentu, secara teoritispemukiman akan memiliki jarak dari satu sama lain.
Pemukiman urutan yang lebih tinggi akan lebih jauh terpisah dari urutan yang lebih rendah.
8
Teory Christaller and Losch
9
Teory Christaller and Losch
sekitarnya tersebut. Salah satu hal banyak dibahas dalam teori lokasi adalah pengaruh jarak
terhadap intensitas orang bepergian dari satu lokasi ke loaksi lainnya. Analisis ini dapat
dikembangkan untuk melihat suatu lokasi yang memiliki daya tarik terhadap batas wilayah
pengaruhnya, dimana orang ingin mendatangi pusat yang memiliki daya tarik tersebut. Hal
ini terkait dengan besarnya daya tarik pada pusat tersebut dan jarak lokasi dengan pusat
tersebut.
10
Teory Christaller and Losch
Berikut adalah beberapa hal yang membedakan teori Losch dengan teori Chistaller:
Teori Losch mengatakan bahwa fungsi pelayanan kepada konsumen juga didasarkan
pada struktur administrasi dan industri. Teori pusat layanan tidak hanya sebuah konsep
yang berguna untuk mempertimbangkan lokasi sebuah pusat perdagangan dan pelayanan
jasa, namun juga menggambarkan perbedaan perkembangan sebuah fungsi pelayanan satu
dengan yang lain yang berdampak terhadap aktivitas perekonomian dan pergerakan orang,
sehingga lebih sesuai dengan realita pembangunan ekonomi kota dan wilayah yang ada,
serta lebih dapat menjawab isu-isu mengenai lokasi dan kelangsungan hidup dan aktivitas
perekonomian.
12
Teory Christaller and Losch
Gambar Jaringan Kota yang Dibentuk oleh Ragam Fungsi (Aktivitas) yang berbeda
Di dalam teori August Losch ini tidak banyak memberikan teori baru, namun August
Losch memberikan kritisi terhadap teori yang dikemukakan Christaller sehingga tidak ada
kekurangan dari teori August Losch.
13
Teory Christaller and Losch
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Lokasi usaha adalah pemacu biaya yang begitu signifikan, lokasi usaha sepenuhnya
memiliki kekuatan untuk membuat atau menghancurkan strategi bisnis sebuah usaha.
Disaat pemilik usaha telah memutuskan lokasi usahanya dan beroperasi di satu lokasi
tertentu, banyak biaya akan menjadi tetap dan sulit untuk dikurangi. Pemilihan lokasi usaha
mempertimbangkan antara strategi pemasaran jasa dan preferensi pemilik.
14
Teory Christaller and Losch
Daftar Pustaka
http://latahzanovi.blogspot.com/2013/06/teori-lokasi.html
http://www.academia.edu/5660010/August_Losch
http://denisisdea.blogspot.com/2011/09/teori-losch.htm
http://habib-geo.blogspot.com/2012/11/teori-lokasi-pendekatan-pasar-losch-dan.html
15