Anda di halaman 1dari 15

Teory Christaller and Losch

1 Kata Pengantar

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, karena limpahan rahmat,
kemudahan, kelancaran dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Central Place Theory (Teori Pusat Lokasi)” dapat terselesaikan.
Tugas ini merupakan syarat wajib bagi mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota dalam penyelesaian mata kuliah Analisis
Lokasi dan Keruangan. Makalah ini juga berisi tentang penjelasan teori Central Place yang
di kembangkan oleh Christaller dan Losch.
Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa penulisan dan penyusunan
ini masih jauh dari sempurna, mengingat terbatasnya waktu dan kemampuan penulis. Kritik
dan saran sangat diperlukan untuk dijadikan sebagai acuan tugas-tugas selanjutnya.
Dalam penyelesaian penulisan makalah ini penulis tidak lepas dari bantuan semua
pihak yang telah memberikan kesempatan, bimbingan, sarana dan prasarana selama
penulisan makalah ini. Atas semua bantuan yang telah diberikan kepada penulis, penulis
ingin mengucapkan terima kasih dan semoga atas bantuan yang telah diberikan selama
penulisan dan penyusunan makalah ini mendapatkan balasan dari Allah SWT.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pihak.

Surabaya, Oktober 2014

Penulis

1
Teory Christaller and Losch

Daftar Isi
Kata Pengantar...................................................................................................................... 1

Daftar Isi................................................................................................................................. 2

Bab I Pendahuluan................................................................................................................3

1.1 Latar Belakang......................................................................................................... 3

1.2 Tujuan Penulisan.....................................................................................................4

1.3 Sistematika Penulisan..............................................................................................4

Bab II Review Literatur..........................................................................................................5

2.1 Pengertian Central Place Theory (Teori Pusat Sentral)...........................................5

2.1.1 Range............................................................................................................... 5

2.2.2 Treshold............................................................................................................ 6

2.2 Asumsi Teori Christaller............................................................................................6

2.2.1 Proses Model Christaller...................................................................................7

2.2.2 Studi Kasus Teori Christaller di Indonesia.........................................................8

2.2.3 Kelebihan Teori Christaller................................................................................9

2.2.4 Kekurangan Teori Christtaller............................................................................9

2.3 Teori Locsh...............................................................................................................9

2.3.1 Asumsi teori Losch:.........................................................................................10

2.3.2 Teori lokasi pendekatan Losch........................................................................11

2.3.3 Perbedaan Teori Losch dan Christaller............................................................11

2.3.4 Kelebihan Teori August Losch.........................................................................13

2.3.5 Kekurangan Teori August Losch......................................................................13

BAB III.............................................................................................................................. 14

2
Teory Christaller and Losch

Penutup............................................................................................................................ 14

Kesimpulan....................................................................................................................... 14

Daftar Pustaka.................................................................................................................. 15

3
Teory Christaller and Losch

Bab I
Pendahuluan

2 Latar Belakang
Landasan dari teori lokasi adalah ruang. Tanpa ruang maka tidak mungkin ada
lokasi. Dalam studi tentang wilayah, yang dimaksud dengan ruang adalah permukaan baik
yang berada diatasnya maupun dibawahnya. Lokasi menggambarkan posisi dalam ruang
tersebut (dapat ditentukan bujur dan lintangnya).

Teori lokasi mempelajari analisa keruangan dan aplikasinya yang dapat dipahami
melalui hubungan politis dan ekonomis antara satu daerah dengan daerah yang lain, bentuk
hubungan sosial ekonomi serta dapat memahami bagaimana bagaimana suatu daerah-
daerah berkembang berhubungan dengan daerah yang lain. Analisis pola keruangan yang
ada dalam suatu regional wilayah.

Teori lokasi adalah ilmu yang yang menyelidiki tata ruang (spatial order) dengan
kegitan ekonomi, atau ilmu yang menyelidiki alokasi geografis dari sumber-sumber yang
langka, serta hubungannya dengan atau pengaruhnya terhadap lokasi berbagai macam
usaha atau kegiatan lain baik ekonomi maupun sosial. Dalam mempelajari lokasi berbagai
kegitan, ahli ekonomi regional atau geografi terlebih dahulu membuat asumsi bahwa ruang
yang dianalisis adalah datar dan kondisinya disemua arah adalah sama. Salah satu unsur
ruang adalah jarak. Jarak menciptakan ‘gangguan’ ketika manusia berhubungan atau
berpegian dari satu tempat ke tempat lainnya. Salah satu hal yang banyak dibahas dalam
teori lokasi adalah pengaruh jarak terhadap intensitas orang bepergian dari satu lokasi
kelokasi lainnya.

Dalam penentuan lokasi permukiman, dibutuhkan analisis dengan metode yang tepat
agar lokasi tersebut optimal. Penentuan lokasi permukiman ini perlu memperhatikan aspek-
aspek yang terdapat di dalamnya. Aspek tersebut dapat disebut sebagai satuan
permukiman. Adapun syarat dari satuan permukiman antara lain adanya lokasi (lahan)
dengan lingkungan dan sumber daya yang mendukung, adanya kelompok manusia
(masyarakat), sumber daya buatan, dan terdapat fungsi kegiatan ekonomi, sosial, dan
budaya. Teori Christaller (1993) menjelaskan bagaimana susunan dari besaran kota, jumlah
kota, dan distribusinya dalam satu wilayah. Bunyi teori Cristaller adalah jika persebaran
penduduk dan daya beli sama baiknya dengan bentang alam, sumber daya, dan fasilitas
transportasinya semuanya berjalan seragam, lalu pusat-pusat permukiman menyediakan

4
Teory Christaller and Losch

layanan yang sama besar, maka hal tersebut akan membentuk kesamaan jarak antara satu
pusat permukiman lainnya.

3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah yang berjudul “Central Place Theory
(Teori Pusat Lokasi)” adalah untuk memahami Teori Pusat Lokasi yang
dikemukakan oleh Walter Christaller dan August Losch sebagai salah satu
teori yang dipelajari dalam melakukan analisis lokasi

4 Sistematika Penulisan
Penulisan makalah yang berjudul “Central Place Theory (Teori Pusat Lokasi)” ini
memiliki sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I merupakan bab pendahuluan yang berisi tentang latar belakang dari makalah
ini, tujuan penulisan dari makalah ini, serta sistematika penulisan dari makalah ini.

BAB II merupakan bab review literatur. Pada bab ini membahas tentang review
literatur yang digunakan dalam makalah ini.

BAB III merupakan bab penutup. Pada bab ini berisi tentang kesimpulan, dan saran.

5
Teory Christaller and Losch

Bab II
Review Literatur

2.1 Pengertian Central Place Theory (Teori Pusat Sentral)


Teori Central Place diperkenalkan oleh George Walter Christaller pada tahun 1933.
Pengertian teori central place ini adalah menjelaskan tentang distribusi spasial kota dalam
ruang. Christaller berpendapat bahwa sebuah pusat permukiman atau pasar adalah
menyediakan barang dan jasa untuk populasi lingkungan sekitarnya. Teori ini menggunakan
2 prinsip dasar yaitu range dan threshold. Lokasi di suatu wilayah ditentukan oleh
thresholdnya atau kebutuhan area pasar minimum atas suatu barang maupun jasa untuk
ditawarkan secara ekonomis, contohnya membawa sebuah perusahaan dapat mengadakan
barang dan jasa dan menjaganya menjadi sebuah bisnis.

Teori ini dapat dinyatakan juga bahwa suatu lokasi dapat melayani berbagai
kebutuhan yang terletak pada suatu tempat yang disebutnya sebagai tempat sentral.
Tempat sentral tersebut memiliki tingkatan-tingkatan tertentu sesuai kemampuannya
melayani kebutuhan wilayah tersebut. Bentuk pelayanan tersebut digambarkan dalam segi
enam/heksagonal.

Gambar 1: Ilustrasi Range dan Threshold

Prinsip yang dikemukakan oleh Cristaller adalah :

2.1.1 Range
Range adalah jarak jangkauan antara penduduk dan tempat suatu aktivitas
pasar yang menjual kebutuhan komoditi atau barang. Contohnya ada seseorang
yang ingin membeli baju di lokasi Pasar Atum, range adalah jarak antara tempat
tinggal orang tersebut dengan pasar lokasi tempat orang tersebut membeli baju.
Apabila jarak ke pasar lebih jauh dari kemampuan jangkauan penduduk yang

6
Teory Christaller and Losch

bersangkutan, maka penduduk cenderung akan membeli barang dan jasa ke pasar
lain yang lebih dekat.

2.2.2 Treshold
Treshold adalah jumlah minimum penduduk atau konsumen yang dibutuhkan
untuk menunjang kesinambungan pemasokan barang atau jasa yang bersangkutan,
yang diperlukan dalam penyebaran penduduk atau konsumen dalam ruang (Spatial
Population Distribution).
Dari komponen range dan treshold maka lahir prinsip optimalisasi pasar (Market
Optimizing Principle). Prinsip ini antara lain menyebutkan bahwa dengan memenuhi asumsi
di atas, dalam suatu wilayah akan terbentuk wilayah tempat pusat (Central Place). Pusat
tersebut menyajikan kebutuhan barang dan jasa bagi penduduk sekitarnya. Apabila sebuah
pusat dalam range dan threshold membentuk lingkaran, maka akan terjadi daerah yang
bertampalan. Penduduk yang bertempat tinggal di daerah yang bertampalan akan memiliki
kesempatan yang relatif sama untuk pergi kedua pusat pasar itu.

2.2 Asumsi Teori Christaller


Christallermengasumsikan teori tersebut yang berdasar pada sebuah asumsi dimana
model tersebut tidak dapat diterapkan pada situasi yang realistis. Asumsi yang digunakan
adalah:

1. Permukaan bumi datar, tak terbatas, dan memiliki sumber daya homogen dimana
tersebar secara merata atau dengan kata lain tidak terdapat perbedaan kondisi
geografis.
2. Tidak terdapat batasan administrasi dan politis yang dapat menyimpangkan
perkembangan permukiman.
3. Tidak terdapat eksternal ekonomi yang mengganggu pasar.
4. Populasi tersebar secara merata diseluruh area dan tidak terdapat pusat
permukiman.
5. Banyak pedagang kecil menawarkan produk yang sama dan tidak ada keragaman
produk.
6. Semua pembeli memiliki daya beli yang sama.
7. Biaya transportasi sama ke semua arah dan ragamnya sebanding dengan jarak.
8. Pembeli membayar, biaya transportasi produk atau layana.
9. Tidak ada akomodasi untuk inovasi atau kewirausahaan.

2.2.1 Proses Model Christaller


Mula-mula terbentuk area perdagangan satu komoditi berbentuk lingkaran dengan
range dan threshold tertentu. Setiap lingkaran memiliki pusat dan menggambarkan threshold
dari Komoditi tersebut, lingkaran ini tidak tumpang tindih. Kemudian digambarkan lingkaran
berupa range dari komoditi tersebut yang tumpang tindih. Range yang tumpang tindih dibagi
7
Teory Christaller and Losch

antara dua pusat yang berdekatan sehingga terbentuk areal heksagonal yang menutupi
seluruh wilayah yang tidak tumpang tindih. Tiap komoditi berdasarkan tingkatan rodenya
memiliki heksagonal sendiri-sendiri. Dengan menggunakan k = 3, barang orde I lebar
heksagonalnya 3 kali heksagonal barang orde II, dst. Tiap heksagonal memiliki pusat yang
besar-kecilnya sesuai dengan besarnya heksagonal tersebut. Heksagonal yang sama
besarnya tidak saling tumpang tindih, tetapi antaraheksagonal yang tidak sama besarnya
akan terjadi tumpang tindih. Terdapat komoditi yang range nya luas, sedang, atau kecil.
Hirarki yang sama memiliki daerah pemasaran yang tidak tumpang tindih, tetapi hirarki yang
berbeda memiliki daerah pemasaran yang tumpang tindih. Berbagai jenis barang pada orde
yang sama cenderung bergabung pada pusat dari wilayahnya sehingga pusat itu menjadi
lokasi konsentrasi (kota)/centralplace. Pusat dari hirarki yang lebih rendah berada pada
sudut dari hirarki yang lebih tinggi sehingga pusat yang lebih rendah berada pada pengaruh
tiga hirarki yang lebih tinggi. Pusat dari beberapa wilayah yang lebih rendah berada di dalam
heksagonal dari pusat yang lebih tinggi.

Walaupun heksagonal hanya menggambarkan wilayah pemasaran dari barang


dengan orde yang berbeda, tetapi christaller mengaitkan teorinya dengan susunan orde
perkotaan. Ada kota yang menjual barang orde IV, III, dst. Kota yang menjual barang orde
tertinggi sampai terendah dinyatakan sebagai kota orde I. Makin rendah orde barang yang
bisa disediakan oleh suatu kota, orde kotanya juga makin rendah.

Gambar 2 Konsep Hexagon Christaller yang mendasari teori orde kota

Kondisi ini menimbulkan beberapa kota memiliki orde yang lebih tinggi daripada desa
yang memiliki orde yang lebih rendah. Akhirnya, muncullah konsep hirarki kota. Untuk setiap
urutan tertentu, secara teoritispemukiman akan memiliki jarak dari satu sama lain.
Pemukiman urutan yang lebih tinggi akan lebih jauh terpisah dari urutan yang lebih rendah.

 Sistem jangkauan layanan K3

8
Teory Christaller and Losch

Jangkauan layanan pasar menurut Christaller; Lokasi pusat merupakan daerah


layanan prima yang menyediakan berbagai kebutuhan dari konsumen. Lokasi disekitarnya
merupakan lokasi yang lebih jauh dari pusat lokasi dengan pelayanan yang lebih rendah
sehingga mengikuti lokasi pusat terdekat

 Sistem jangkauan layanan K4

Jangkauan Layanan Transportasi; Lokasi dengan tingkat pelayanan rendah berada


di batas heksagon , pada lokasi ini setengah dari lingkungan heksagon yang memiliki
layanan yang lebih rendah tertarik pada lokasi dengan layanan yang lebih tinggi.

 Sistem jangkauan layanan K7

Jangkauan Layanan Administratif; Layanan adminsitratif dipusatkan pada lokasi


heksagon yang memiliki layanan yang lebih tinggi daripada sekitarnya. Jangkauan
layanannya sampai pada satu lokasi heksagon disebelahnya sehingga jangkauan totalnya
adalah tujuh lokasi heksagon.

2.2.2 Studi Kasus Teori Christaller di Indonesia


Penerapan model Christaller di Indonesia, salah satu contohnya dapat dilihat dari
hierarki layanan fasilitas kesehatan. Di tingkat kecamatan, PUSKESMASmelayani
kebutuhan kesehatan masyarakat pada level penyakitringan. Di tingkat kabupaten, terdapat
RSUP yang melayani kebutuhan kesehatan masyarakat dengan ragam layanan yang lebih
bervariasi sehingga penyakit berat dapat ditangani dan jangkauan layanan yang lebih
jauh.Sedangkan di tingkat propinsi, RSUP mampu memberikan layanan kesehatan lengkap
untuk segala macam penyakit dan jangkauan layanan paling luas.

2.2.3 Kelebihan Teori Christaller


Teori Christaller memberikan peluang besar bagi para pemain industri baru untuk
berani meletakkan lokasi industrinya di tempat yang banyak tantangan persaingannya
dengan mempertimbangkan keuntungan maksimum yang di dapat. Pelaku industri
sebenarnya cenderung berorientasi pada keuntungan semaksimal mungkin dibanding
pengurangan biaya produksi namun mempengaruhi kualitas produk dan ketidaknyamanan
konsumen. Oleh karena itu, dengan adanya teori lokasi Losch ini diharapkan para pelaku
industri sadar bahwa dengan adanya kebutuhan akan barang tersebut di suatu daerah maka
dengan meletakkan lokasi industri di situ wilayah pasar pun akan terbentuk sendirinya di
sekitar lokasi tersebut dan mencirikan produknya sebagai ciri khas ekonomi lokasi

9
Teory Christaller and Losch

sekitarnya tersebut. Salah satu hal banyak dibahas dalam teori lokasi adalah pengaruh jarak
terhadap intensitas orang bepergian dari satu lokasi ke loaksi lainnya. Analisis ini dapat
dikembangkan untuk melihat suatu lokasi yang memiliki daya tarik terhadap batas wilayah
pengaruhnya, dimana orang ingin mendatangi pusat yang memiliki daya tarik tersebut. Hal
ini terkait dengan besarnya daya tarik pada pusat tersebut dan jarak lokasi dengan pusat
tersebut.

2.2.4 Kekurangan Teori Christtaller


Ada beberapa asumsi teori Christaller yang kurang relevan dengan kondisi saat ini.
Salah satunya adalah asumsi yang menyatakan bahwa wilayahnya adalah suatu daratan
yang rata, mempunyai ciri-ciri ekonomis sama dan penduduknya juga tersebar secara
merata tidak bisa digunakan bagi setiap wilayah karena pada kenyataannya atau kondisi
eksistingnya setiap wilayah memiliki topografi yang berbeda-beda yang tentunya akan
berpengaruh pada biaya transportasi, persebaran penduduk, dan juga ciri-ciri ekonomis.
Selain itu, faktor lain seperti teknologi kurang diperhatikan. Jangkauan suatu barang dan
jasa tidak ditentukan lagi oleh biaya dan waktu. Lalu dengan kemajuan teknologi yang
semakin canggih, konsumen tidak selalu tidak memilih tempat pusat yang paling dekat. Hal
ini bisa disebabkan oleh daya tarik atau fasilitas sarana dan prasarana tempat pusat yang
lebih jauh tersebut lebih besar dibandingan dengan tempat pusat yang terdekat.

2.3 Teori Locsh


Teori Lokasi dari August Losch melihat persoalan dari sisi permintaan (pasar),
berbeda dengan Weber yang melihat persoalan dari sisi penawaran (produksi). Losch
mengatakan bahwa lokasi penjual sangat berpengaruh terhadap jumlah konsumen yang
dapat digarapnya. Makin jauh dari tempat penjual, konsumen makin enggan membeli karena
biaya transportasi untuk mendatangi tempat penjual semakin mahal. Losch cenderung
menyarankan agar lokasi produksi berada di pasar atau di dekat pasar.

Kontribusi utama Losch adalah memperkenalkan potensi permintaan (demand)


sebagai faktor penting dalam lokasi industri, Kedua, kritik terhadap pendahulunya yang
selalu berorientasi pada biaya terkecil; padahal yang biasanya dilakukan oleh industri adalah
memaksimalkan keuntungan (profit–revenue maximation) dengan berbagai asumsi, Losch
mengemukakan bagaimana economic landscape terjadi, yang merupakan keseimbangan
(equillibrium) antara supply dan demand. Oleh karena itu Losch merupakan pendahulu
dalam mengatur kegiatan ekonomi secara spasial dan pelopor dalam teori ekonomi regional
modern.

10
Teory Christaller and Losch

August Losch merupakan orang pertama yang mengembangkan teori lokasi


dengan segi permintaan sebagai variabel utama. Teori ini bertujuan untuk menemukan pola
lokasi industri sehingga diketemukan keseimbangan spasial antar lokasi. Losch berpendapat
bahwa dalam lokasi industri yang tampak tidak teratur dapat diketemukan pola keberaturan.

2.3.1 Asumsi teori Losch:


Teori Losch berasumsi suatu daerah yang homogen dengan distribusi sumber
bahan mentah dan sarana angkutan yang merata serta selera konsumen yang sama.
Kegiatan ekonomi yang terdapat di daerah tersebut merupakan pertanian berskala kecil
yang pada dasarnya ditujukan bagi pemenuhan kebutuhan petani masing-masing.
Perdagangan baru terjadi bila terdapat kelebihan produksi. Untuk mencapai
keseimbangan, ekonomi ruang Losch harus memenuhi beberapa syarat sebagai
berikut :
 Setiap lokasi industri harus menjamin keuntungan maksimum bagi penjual
maupun pembeli.
 Terdapat cukup banyak usaha pertanian dengan penyebaran cukup merata
sehingga seluruh permintaan yang ada dapat dilayani.
 Terdapat free entry dan tidak ada petani yang memperoleh super-normal prpfit
sehingga tidak ada rangsangan bagi petani dari luar untuk masuk dan menjual
barang yang sama di daerah tersebut.
 Daerah penawaran adalah sedemikian hingga memungkinkan petani yang ada
untuk mencapai besar optimum.
 Konsumen bersikap indifferent terhadap penjual manapun dan satu-satunya
pertimbangan untuk membeli adalah harga yang rendah.

2.3.2 Teori lokasi pendekatan Losch


Losch melihat persoalan dari sis permintaan (pasar). Lorch mengatakan bahwa
lokasi penjual sangat berpengaruh terhadap jumalah konsumen makin enggan membeli
karena biaya transportasi untuk mendatangi tempat penjual semakin mahal. Produsen harus
memilih lokasi yang menghasilkan penjualan terbesar yang identik dengan penerimaan
terbesar. Pandangan ini adalah mengikuti pandangan Christaller seperti diuraikan terdahulu.
Atas dasar pandangan diatas Losch cendrung menyarankan agar lokasi produksi berada
dipasar atau didekat pasar

2.3.3 Perbedaan Teori Losch dan Christaller


Dalam bukunya yang berjudul The Spatial Organization of Economy (1940), August
Losch, seorang ahli ekonomi Jerman, menyempurnakan teori central place milik Christaller
sehingga lebih sesuai dengan kenyataan di lapangan. Skema teori Losch dimulai dari lahan
11
Teory Christaller and Losch

pertanian yang berfungsi sebagai aktivitas pertanian yang merupakan aktivitas


perekonomian terkecil.

Berikut adalah beberapa hal yang membedakan teori Losch dengan teori Chistaller:

Teori Losch mengatakan bahwa fungsi pelayanan kepada konsumen juga didasarkan
pada struktur administrasi dan industri. Teori pusat layanan tidak hanya sebuah konsep
yang berguna untuk mempertimbangkan lokasi sebuah pusat perdagangan dan pelayanan
jasa, namun juga menggambarkan perbedaan perkembangan sebuah fungsi pelayanan satu
dengan yang lain yang berdampak terhadap aktivitas perekonomian dan pergerakan orang,
sehingga lebih sesuai dengan realita pembangunan ekonomi kota dan wilayah yang ada,
serta lebih dapat menjawab isu-isu mengenai lokasi dan kelangsungan hidup dan aktivitas
perekonomian.

1. Losch beranggapan bahwa suatu pusat pelayanan memiliki fungsi yang


berbeda-beda. Setiap pusat pelayanan memiliki market area (wilayah pasar)
masing-masing yang dibatasi oleh range (jarak) dan threshold (ambang batas),
sehingga hirarki pasar akan muncul dengan sendirinya dan tidak perlu ditentukan.

Gambar: Menunjukkan bahwa setiap fungsi pelayanan memiliki wilayah pasar


masing-masing

2. Setiap fungsi pelayanan memiliki pangsa pasar masing-masing. Antara fungsi


pelayanan satu dengan yang lain dapat terjadi saling tumpang tindih sehingga
membentuk sebuah jaringan, sehingga menurut Losch, tidak semua orde pelayanan
tinggi dibentuk oleh jaringan orde pelayanan yang lebih rendah.

12
Teory Christaller and Losch

Gambar Jaringan Kota yang Dibentuk oleh Ragam Fungsi (Aktivitas) yang berbeda

2.3.4 Kelebihan Teori August Losch


Teori August Losch ini memberikan peluang besar bagi para pemain industri baru
untuk berani meletakkan lokasi industrinya di tempat yang banyak tantangan persaingannya
dengan mempertimbangkan keuntungan maksimum yang di dapat. Pelaku
industrisebenarnya cenderung berorientasi pada keuntungan semaksimal
mungkindibanding pengurangan biaya produksi namun mempengaruhi kualitas produk dan
ketidaknyamanan konsumen. Oleh karena itu, dengan adanya teori lokasi Losch ini
diharapkan para pelaku industrisadar bahwa dengan adanya kebutuhan akan barang
tersebut di suatu daerah maka denganmeletakkan lokasi industri di situ wilayah pasar pun
akan terbentuk sendirinya di sekitar lokasitersebut dan mencirikan produknya sebagai ciri
khas ekonomi lokasi sekitarnya tersebut

2.3.5 Kekurangan Teori August Losch

Di dalam teori August Losch ini tidak banyak memberikan teori baru, namun August
Losch memberikan kritisi terhadap teori yang dikemukakan Christaller sehingga tidak ada
kekurangan dari teori August Losch.

13
Teory Christaller and Losch

BAB III

Penutup

3.1 Kesimpulan
Lokasi usaha adalah pemacu biaya yang begitu signifikan, lokasi usaha sepenuhnya
memiliki kekuatan untuk membuat atau menghancurkan strategi bisnis sebuah usaha.
Disaat pemilik usaha telah memutuskan lokasi usahanya dan beroperasi di satu lokasi
tertentu, banyak biaya akan menjadi tetap dan sulit untuk dikurangi. Pemilihan lokasi usaha
mempertimbangkan antara strategi pemasaran jasa dan preferensi pemilik.

Kedekatan dengan pasar memungkinkan sebuah organisasi memberikan pelayanan


yang lebih baik kepada pelanggan, dan sering menghemat biaya pengiriman. Dari kedua
keuntungan tersebut, memberikan layanan yang lebih baik biasanya adalah lebih penting.
Usaha-usaha yang bergerak dibidang jasa harus lebih mendekatkan diri dengan semua
pelanggan mereka sehingga mereka bisa dekat dengan pasar mereka.

14
Teory Christaller and Losch

Daftar Pustaka

http://latahzanovi.blogspot.com/2013/06/teori-lokasi.html

http://www.academia.edu/5660010/August_Losch

http://denisisdea.blogspot.com/2011/09/teori-losch.htm

http://habib-geo.blogspot.com/2012/11/teori-lokasi-pendekatan-pasar-losch-dan.html

Eiselt, H.A. Foundation of Location Annalysis. Springer. New York

15

Anda mungkin juga menyukai