BAB I I
BAB
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Page | 1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020
Page | 2
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020
Page | 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020
13. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007;
15. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang
Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah;
16. Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 04 Tahun 2008 tentang Urusan
Pemerintah Kota Padang;
17. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Usaha
Pariwisata;
18. Peraturan Daerah Nomor 25 Tahun 2012 tentang Tanda Daftar Usaha Pariwisata;
19. Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Kota Padang Tahun 2014 – 2019;
20. Peraturan Walikota Padang Nomor 65 Tahun 2012 tentang Penjabaran Tugas
Pokok dan Fungsi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Berita Daerah Tahun 2012
Nomor 65);
Page | 4
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020
kekayaan hutan tropis, keindahan alam bawah laut, pantai, keanekaragaman budaya,
kesenian, dan keragaman makanan maupun kuliner. Semua objek tersebut berada
dalam jarak, waktu dan tempat yang relatif terjangkau.
Upaya kearah percepatan pembangunan dibidang kepariwisataan sebelumnya
telah dituangkan dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA)
Kota Padang Tahun 2008 – 2017 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kota Padang Tahun 2014—2019. Dalam rencana tersebut
dicantumkan bahwa setiap objek wisata dituntut membenahi potensi yang dimilikinya
agar kelangsungan kepariwisataan dapat termaksimalkan dan tantangan berupa
persaingan global harus disikapi secara profesional.
Cukup bervariasinya wisata dan kesempatan berwisata di Kota Padang, telah
menjadi keharusan bagi SKPD ini untuk mengembangkannya sehingga menarik
dikunjungi dan memberi dampak positif bagi masyarakat, pelaku usaha pariwisata
dan Kota Padang secara keseluruhan. Untuk itu perlu mendapat perhatian bagi Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang beberapa aspek strategis, yaitu :
2. Sifat dan karakter industri pariwisata, seperti kondisi politik, keamanan, kesehatan,
transportasi, kebersihan, lingkungan, cuaca buruk adalah beberapa kendala yang
sangat berpengaruh terhadap citra destinasi. Disamping itu kualitas (keunikan,
keindahan, service, atraktif, sensual dan nyaman) produk-produk pariwisata
dengan bermacam variasi penampilan dan kemasan (obyek, atraksi, transportasi,
akomodasi, cindera mata dan lain sebagainya), sering dijadikan alasan untuk
mengunjungi sebuah destinasi. Adanya sifat “saling ketergantungan atas
keberadaan” antar produk-produk wisata tersebut, memberikan jawaban paling
pas bagi setiap insan pariwisata untuk eksis dalam industri pariwisata. Wisatawan
datang ke destinasi akan memperoleh kesan positif, kenangan dan pengalaman
yang akan mengulangnya pada kesempatan berikutnya.
Page | 5
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020
5. Regulasi, yaitu sistim pengaturan dan aturan main sering menjadi kendala dalam
satu kawasan destinasi. Kemudahan, kemurahan, kelancaran, kenyamanan,
kebersihan, keamanan, ketersediaan, keterjangkauan, kelestarian, pola kerjasama
dan kejelasan informasi adalah beberapa masalah yang perlu dipertimbangkan
instrumen-instrumen pengaturannya. Konsistensi regulasi diperlukan bagi
investor yang akan menanamkan modal pada kawasan wisata tertentu
Page | 6
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020
11. Globalisasi dan Kemajuan teknologi, sebagai salah satu konsekuensi dari
globalisasi identik dengan persaingan dan liberalisasi perdagangan dan jasa,
termasuk didalamnya industri pariwisata. Era globalisasi ditandai dengan kemajuan
teknologi, terutama kemajuan teknologi informasi (virtual/internet). Kemudahan
transportasi memudahkan mobilitas manusia menjadi semakin tinggi, cepat,
mudah, murah dan nyaman. Kemajuan teknologi komunikasi memungkinkan
terjadinya komunikasi secara langsung, cepat dan murah melalui media elektronik
dan cetak.
Page | 7
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020
13. Kritik dan Sistim Evaluasi, yang diakumulasikan secara profesional, transparan dan
akuntabel merupakan alat kendali mutu pengawasan yang cukup efektif.
Disamping itu, evaluasi tidak hanya datang dari insan pariwisata atau pelaku,
tetapi dapat pula datang dari turis (domestik dan asing) yang berkunjung. Oleh
sebab itu perlu suatu wadah yang dapat menampung dan menyalurkan berbagai
keluhan, kritik dan saran tersebut sebagai bahan umpan balik perencanaan.
1. Spesialisasi kegiatan tugas individu maupun tugas kelompok dalam kedinasan dan
pengelompokkan tugas ke dalam unit kerja.
2. Standarisasi kegiatan tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja yang digunakan
dalam kedinasan.
3. Sentrallisasi dan desentralisasi yang berkaitan dengan pengambilan keputusan yang
dilakukan unsur pimpinan.
Alur dan garis koordinasi berdasarkan fungsi dan tugas diatas akan terlihat jelas
berdasarkan bagan struktur organisasi seperti berikut ini :
Page | 8
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020
KEPALA
SEKRETARIAT
Sub Bagian
Sub Bagian Umum Keuangan
BIDANG BIDANG
BIDANG SENI
SENI BIDANG CAGAR BIDANG DESTINASI
BIDANG PEMASARAN
PROGRAM DAN DAN
DAN BUDAYA,SEJARAH USAHA DAN INDUSTRI
PERENCANAAN BUDAYA
BUDAYA DAN MUSEUM PARIWISATA
Seksi Seksi Kesenian Seksi Cagar Seksi Destinasi dan Seksi Pemasaran
Pendataan dan Tradisional Budaya DayaTarik Wisata Pariwisata dan
Perencanaan Kebudayaan
Page | 9
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020
pemersatu dan ciri khas daerah, makin pudar bersamaan dengan menguatnya nilai-
nilai materialisme;
e. Masih belum optimalnya implementasi pembangunan berwawasan kebudayaan, tidak
mempunyai bangsa Indonesia mengadopsi budaya global yang lebih relevan bagi
upaya pembangunan bangsa dan karakter bangsa. Lajunya pembangunan ekonomi
yang kurang diimbangi oleh pembangunan bangsa telah mengakibatkan krisis budaya
yang selanjutnya memperlemah ketahanan budaya;
f. Lemahnya pengelolaan destinasi pariwisata khususnya dalam pengemasan daya tarik
wisata ke dalam produk pariwisata;
g. Belum optimalnya implementasi pedoman, standar, prosedur dan kriteria di bidang
pariwisata karena keterbatasan sumber daya di daerah;
h. Keterlibatan masyarakat dalam pariwisata belum maksimal khususnya di sekitar
dayatarik wisata dan kawasan wisata;
i. Belum efektifnya upaya pemasaran dalam dan luar negeri;
j. Terbatasnya sarana/materi promosi pemasaran untuk mendukung pelaksanaan
pemasaran dan promosi;
k. Koordinasi dan keterpaduan pemasaran antar “stakeholder” masih lemah;
l. Sumberdaya pemasaran yang masih terbatas;
m. Kompetensi dan kualitas SDM masih perlu ditingkatkan agar mampu melaksanakan
program secara optima dengan kompetensi pelayanan publik yang tinggi;
n. Database Kebudayaan dan Pariwisata yang tersedia belum mampu mendukung
kebutuhan dalam proses pengambilan keputusan pembangunan sektor Kebudayaan
dan Pariwisata yang aktual.
LAKIP ini disampaikan dengan format yang telah ditentukan dan mengacu kepada
aturan yang telah ditetapkan. Untuk memudahkan dalam memahaminya, maka
sistematika yang disajikan adalah :
BAB I : PENDAHULUAN
Merupakan bagian awal dari LAKIP yang berisikan tentang penjelasan umum
organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta
permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi.
Page | 10
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020
Berisikan tentang penyampaian Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis,
Strategi Perencanaan, Rencana Strategi 2020 dan Rencana Kinerja 2020.
Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap
pernyataan kinerja sasarana strategis organisasi sesuai dengan hasil
pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran
strategis sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja.
B. Realisasi Anggaran
Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang
telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan
dokumen Perjanjian Kinerja.
BAB IV : PENUTUP
LAMPIRAN
1. Dokumentasi prestasi dan penghargaan
2. Lain-lain yang dianggap perlu.
Page | 11
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang menetapkan visi, misi, tujuan dan
sasaran terkait pembangunan dan pengembangan pariwisata sebagai berikut :
Visi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang menggunakan pijakan visi kepada
Daerah Kota Padang terpilih perode 2019-2024 yaitu :
Page 12
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020
Pada umumnya penetapan tujuan dan sasaran strategis adalah upaya untuk
menjadikan Kota Padang sebagai daerah tujuan wisata melalui potensi unggulan
yang dimiliki daerah ini. Untuk mewujudkan harapan tersebut perlu ditetapkan
beberapa strategi pencapaian, antara lain :
Page 13
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020
Meningkatkan pemahaman dan apresiasi masyarakat atas nilai-nilai seni dan budaya
Minangkabau dalam rangka memelihara jati diri yang merupakan wujud dari daya
tarik wisata, serta memberikan apresiasi terhadap keragaman budaya-budaya lain
yang ada di kota Padang. Rencana yang disusun antara lain :
Page 14
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020
Mewujudkan sistem pengelolaan seluruh potensi objek wisata yang ada di Kota
Padang dengan kegiatan perencanaan yang terarah, terkendali, menyeluruh,
berkelanjutan dan ramah lingkungan. Kegiatan yang ditetapkan adalah :
Page 15
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020
Pelatihan Pemandu
Wisata Terpadu (DAK 176.640.000,00
Non Fisik)
Sosialisasi dan Bimbingan
Teknis Program CHSE 315.500.000,00
(Dana Hibah Pariwisata)
Program
Pengembangan
Kemitraan
Page 16
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020
Pengamanan Terpadu
Objek Wiasata 821.097.000,00
Pengamanan Terpadu
Objek Wisata (dana 136.000.000,00
hibah pariwisata)
Program
Pengembangan
Produk
Kepariwisataan
Daerah
Pemutakhiran data-data
kepariwisataan 145.278.000,00
Program
Pengembangan
Destinasi Pariwisata
Pemeliharaan
Rutin/Berkala Bangunan 446.535.725,00
Objek Wisata Kota
Padang
Peningkatan Kebersihan
Objek Wisata Pantai 1.174.302.950,00
Dukungan Revitalisasi
Sarana dan Prasarana 394.206.800,00
Kebersihan, Keindahan
dan Keamanan (dana
hibah pariwisata)
Progaram
Pengembangan
Kerjasama
Pengelolaan Budaya
Sosialisasi pengelolaan
bangunan cagar budaya 13.528.500,00
Operasional Museum
Rumah Kelahiran Bagindo 52.591.250,00
Aziz Chan
Pelatihan Pemandu
Wisata Sejarah dan 81.854.000,00
Warisan Budaya (DAK
Non Fisik)
Page 17
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020
Program
Pengembangan
Produk
Kepariwisataan
Daerah
Program Pembinaan
Seni dan Budaya
Daerah
Penampilan seni
tradisonal secara rutin 144.400.000,00
dan berkala
Pelaksanaan Event-event
kesenian dalam dan luar 155.789.500,00
negeri
Pelaksanaan event-event
Budaya (Pawai Telong- 1.471.250,00
telong)
Pembinaan Kesenian
Anak Nagari 258.787.500,00
Operasional museum
46.939.400,00
bencana Kota Padang
Festival kuliner
Minangkabau 2.241.000,00
Page 18
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020
Sumatera Barat
Pembinaaan Pariwisata
Budaya Silat Tradisi 300.000.000,00
(dana hibah pariwisata)
Operasional Tuo
Silek/Guru Silek Kota 434.574.500,00
Padang
Program
Pengembangan
Produk
Kepariwisataan
Daerah
Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Pengelola 418.908.000,00
Kelompok Sadar Wisata
Evaluasi Event-event
Pariwisata Padang 3.338.500,00
Pelaksanaan Kegiatan
Pemulihan Sektor 130.000.000,00
Ekonomi Kreatif (dana
hibah pariwisata)
Page 19
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
NO Klasifikasi Predikat
1 85% - ≥100% Sangat Baik
2 69 % - 84 % Baik
3 53% - 68% Cukup
4 Kurang dari 53% Gagal
Capaian kinerja Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang tahun 2020 dilakukan dengan
membandingkan antara target (rencana) dan realisasi kinerja pada masing masing indikator
kinerja.
Page | 20
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020
Tabel III.1
Capaian Kinerja Tahun 2020
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 7 indikator kinerja yang ditetapkan, hanya 2 indikator
yang capaiannya lebih rendah dari tahun sebelumnya, yaitu indikator Persentase peningkatan jumlah
kunjungan wisman dengan capaian 75% dan indikator rata-rata lama tinggal wisman 75%.
Sedangkan capaian 5 indikator kinerja lainnya telah dapat mencapai target yang telah ditetapkan.
Jika membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang
terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi,maka hasil capaian kinerja Dinas Pariwisata
dan Kebudayaan adalah sebagai berikukut :
Page | 20
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020
Tabel III.2
Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 dengan Target Jangka Menengah
TARGET AKHIR
CAPAIAN RENSTRA %
NO. INDIKATOR
KINERJA s.d 2020 CAPAIAN
Tahun 2020 merupakan pencapaian tahun pertama Renstra Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota
Padang Tahun 2019-2024. Secara keseluruhan perbandingan realisasi dan capaian kinerja tahun ini
tidak semuanya tercapai yaitu pada indikator sasaran jumlah kunjungan wisman dan lama tinggal
wisman di Kota Padang. Namun terdapat indikator yang melebihi target.
Dari tabel diatas terlihat bahwa pada tahun pertama pelaksanaan Renstra 2019-2024, seluruh
indikator kinerja telah menunjukan pencapaian yang sangat baik, dua indikator bahkan telah
melebihi target jangka menengah yaitu kontribusi pariwisata Kota Padang terhadap prov.
Sumatera Barat dengan persentase capaian 150 % dan jumlah kunjungan wisatawan nusantara
sebesar 112%. Adanya indikator yang jauh melebihi target jangka menengah disebabkan adanya
perubahan/ revisi target pada renstra awal karena adanya wabah pandemi Covid 19 yang masuk
ke Kota Padang pada awal tahun 2020, dan Disparbud Kota Padang melakukan revisi terhadap
target Rensra Tahun 2019-2024 yang disesuaikan dengan kondisi dunia pariwisata pada masa
pandemi.
Capaian indikator yang jauh melebihi target ini menjadi evaluasi bagi Dinas Pariwisata dan
Page | 21
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020
Kebudayaan Kota Padang dalam menetapkan target perencanaan kinerja selanjutnya. Adapun
penyebab keberhasilan dan tidak tercapainya indikator kinerja sasaran akan dijelaskan dalam
pembahasan analisis capaian kinerja.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang telah menetapkan tujuan dalam Renstra 2019- 2024
yaitu, Menigkatkan Kontribusi Pariwisata terhadap Perekonomian dengan indikator Persentase
Kontribusi Pariwisata terhadap PDRB.
Sektor pariwisata dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap PDRB Kota Padang.
PDRB sektor pariwisata terdiri dari akomodasi dan makan minum menurut harga berlaku, persentase
capaian PDRB pariwisata tahun 2018 sebesar 1.46% dan pada tahun 2019 capaian PDRB 1.50%
meningakat sebear 102,7 % dari tahun sebelumnya (sumber Padang Dalam Angka).
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang telah menetapkan 3 Sasaran dan 7 indikator kinerja
dalam dokumen perjanjian kinerja tahun 2020. Analisis terhadap capaian kinerja setiap sasaran
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang disajikan sebagai berikut:
Page | 22
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020
Capaian dari indikator persentase kontribusi pariwisata Kota Padang terhadap Prov. Sumbar
dihitung berdasarkan data jumlah kunjungan wisatawan ( wisman dan wisnus) ke Kota Padang
dibandingkandengan total jumlah kunjungan wisatawan yang berkunjung ke 19 kab/ kota ke
Sumatera Barat. Sumber data kunjungan wisatawan prov Sumbar berdasarkan yang
dipublikasikan oleh Dinas Pariwisata Prov. Sumbar. Sedangkan capaian dari indikator jumlah
kunjungan wisnus dan wisman dihitung berdasarkan hasil akumulasi perhitungan jumlah
kunjungan wisatawan ke Kota Padang bekerja sama dengan dinas/ instansi terkait (Dishub, PT
KAI, Kantor Imigrasi, PT Angkasa Pura, Pelabuhan Teluk Bayur), kunjungan wisatawan ke
destinasi wisata serta perhitungan akhir yang dikerjasamakan dengan Badan Pusat Statistik
Kota Padang. Perbandingan antara target dan realisasi tahun ini untuk indikator Persentase
peningkatan kontribusi pariwisata Kota Padang terhadap pariwisata Prov. Sumatera Barat, jumlah
kunjungan wisman dan wisnus serta Persentase capaian jumlah kunjungan wisman, wisnus
dapat dilihat dari tabel di bawah ini :
Tabel III.3
Capaian kinerja tahun 2020 pada sasaran 1
Page | 23
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa realisasi persentase kontribusi pariwisata Kota Padang
terhadap pariwisata Prov. Sumatera Barat, jumlah kunjungan wisnus capaian melebihi target
yaitu 139% . Untuk indikator kinerja kontribusi pariwisata Kota Padang terhadap pariwisata Prov.
Sumatera Barat dengan capaian 220 % termasuk dalam kategori sangat baik.
Indikator jumlah kunjungan wisatawan mancanegara belum dapat mencapai target yang telah
ditetapkan, dengan capaian kinerja 75% dan termasuk kedalam kategori baik dalam pencapaian
target kinerja. Sedangkan Indikator jumlah kunjungan nusantara mencapai target sebesar 139
% dan termasuk kedalam kategori sangat baik. Realisasi Persentase capaian kinerja dihitung
dengan metode sebagai berikut:
21660
= 28277
× 100%= 220%
1841482
=2562955 × 100%= 139%
Tabel III.4
Kunjungan Wisatawan ke Kab/Kota Sumatera Barat
Tahun 2020
3. 1,315 122,793
Kab. Kep. Mentawai
4. 679 654,334
Kab. Lima Puluh Kota
5. 338 261,615
Kab. Padang Pariaman
Page | 24
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020
6. 25 747
Kab. Pasaman
7. 2 2,486
Kab. Pasaman Barat
8. 250 177,017
Kab. Pesisir Selatan
9. 0 149,889
Kab. Sijunjung
10. 70 703,649
Kab. Solok
11. 12,962 28,847
Kab. Solok Selatan
12. 9,395 527,635
Kab. Tanah Datar
13. 3,456 1,296,262
Kota Bukittinggi
14. 21,660 2,562.966
Kota Padang
15. 1,124 107,642
Kota Padang Panjang
16. 1 239,758
Kota Pariaman
17. 2 46,930
Kota Payakumbuh
18. 34 101,649
Kota Sawahlunto
19. 88 100,035
Kota Solok
Sumber : Dinas Pariwisata Prov Sumatera Barat Tahun 2020
Dari tabel di atas terlihat bahwa dari 19 kab/ kota yang ada di Sumatera Barat, jumlah kunjungan
wisatawan ke Kota Padang menduduki peringkat teratas dengan jumlah kunjungan wisman
21.660 dan wisnus 2.562.955 Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Sumatera Barat
2020 adalah sebanyak 7.878.343 orang dan sampai dengan Desember Jumlah kunjungan
wisatawan ke Kota Padang terealisasi sebesar 2.584.626 orang. Dengan realisasi jumlah
wisatawan yang berkunjung ke Kota Padang sebanyak 2.584.626 orang, berarti Kota Padang
telah memberikan kontribusi sebesar 33% terhadap jumlah kunjungan wisatawan ke Sumatera
Barat.
Page | 25
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020
Grafik III.1
Perbandingan Kunjungan Wisatawan ke Kota padang
Tahun 2019 dan 2010
Berdasarkan grafik di atas, diketahui bahwa terjadi penurunan jumlah kunjungan wisman dan
wisnus. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara menurun dari 88.351 orang pada tahun 2019
menjadi 21.660 orang pada tahun 2020. Ini berarti bahwa terjadi penurunan tingkat kunjungan
wisman sebesar 75,48%. Hal yang sama juga terjadi pada indikator jumlah kunjungan wisnus,
capaian kinerja menurun dari 5.384236 orang pada tahun 2019 menjadi 2.562.966 orang pada
tahun 2020 (menurun sebesar 52,39%) termasuk dalam kategori gagal. Realisasi persentase
peningkatan wisatawan dihitung dengan cara metode sebagai berikut:
a. Persentase peningkatan jumlah wisman = x100
Tabel III.7
Perbandingan capaian kinerja dengan tahun-tahun sebelumnya
1. Persentase
88.351
67.286
21.660
58.903
71.054
peningkatan jumlah
111
104
104
104
kunjungan wisman
75
Page | 26
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020
Persentase
5.076.581
2. peningkatan jumlah
4.368.375
5.384.236
2.562.966
3.632.820
kunjunganwisnus
134.6
121
139
114
130
Dari grafik di atas tampak bahwa persentase jumlah kunjungan wisman berfluktuasi setiap
tahunnya, pada tahun 2016 merupakan capaian kunjungan wisman tertinggi yakni 111 %, dan
pada 3 tahun berikutnya (2017-2019) capaian kunjungan wisman bertahan diangka 104%,
namun pada tahun 2020 mengalami penurunan dengan capian 75%. Berikut grafik
perkembangan kunjungan wisman dan wisnus dalam kurun waktu 5 tahun
Grafik III.2
Perkembangan jumlah Kunjungan Wisman
Tahun 2016 - 2020
100000 88351 88351
80000 67286 71054
58903
60000
40000
20000
1
0
2016 2017 2018 2019 2020
Grafik III.3
Perkembangan Kunjungan Wisnus
Tahun 2016 - 2020
6000000 5384236
5000000 4709108
4368375
4000000 3632820
3000000 2562966
2000000
1000000
1
0
2016 2017 Nusantara2018 2019 2020
Dari grafik diatas terlihat Jumlah Kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan
Page | 27
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020
nusantara hampir selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Penurunan hanya terjadi pada
kunjungan wisatawan mancanegara dan nusantara pada tahun 2020. Faktor terbesar yang
mempengaruhi berkurangnya kunjungan wisatawan mancanegara dan domestik pada tahun
2020 adalah faktor masuknya wabah pandemi Covid-19 ke Indonsia pada awal tahun 2020 yang
menyebabkan keterpurukan dunia kepariwisataan.
1. Diberlakukan sistim lockdown hampir disemua negara yang melarang warga negara untuk
melakukan perjalanan sehingga terjadi penutupan bandara, hal ini dilakukan untuk
mencegah penularan covid 19. Menurut data statistik Kota Padang, jumlah kunjungan
wisman yang datang ke Kota Padang melalui pintu masuk Bandara Internasional
Minangkabau (BIM) mengalami penurunan pada masa pandemi sebagaimana yang tersaji
pada tabel di bawah ini:
Tabel III.8
Kunjungan Wisatawan Mancanegara Berdasarkan Pintu Masuk BIM
Tahun 2020
Page | 28
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020
Berdasarkan data di atas terlihat bahwa pada bulan Januari - Maret terdapat penurunan jumlah
kunjungan wisman setiap bulannya, yakni pada bulan Maret terjadi penurunan sebesar 61%
dari bulan sebelumnya. Pada bulan April s.d Desember kecuali September terlihat bahwa tidak
ada wisatawan manca negara yang melakukan penerbangan ke Sumatera Barat.
2. Penutupan objek masuk wisata, dan penutupan tempat usaha jasa pariwisata (masa PSBB)
Penutupan objek wisata masuk Pantai Aie Manih dan Pantai Padang pada masa PSBB
mengakibatkan menurun drastisnya kunjungan wisatwan ke destinasi wisata ini. Langkah ini
diambil oleh pemko Padang dalam rangka memutus mata rantai penularan Covid- 19 Tidak
hanya destinasi wisata yang ditutup namun penutupan tempat usaha jasa pariwisata juga
dilakukan dengan dikeluarkan beberapa intruksi walikota Padang :
3. Faktor cuaca juga menjadi permasalahan dalam menjaga kebersihan kawasan pantai
padang. Hujan yang terus menerus selama 3 Jam menyebabkan sampah dari hulu dibawa
ke hilir dan akhirnya dibawa kembali ke Pantai sehingga menyebabkan menumpuknya
sampah dengan volume yang sangat banyak. Sampah tersebut tidak dapat dibersihkan
dengan tenaga manusia melainkan dengan bantuan alat berat berupa excavator. Faktor
cuaca yang extrim juga merusak sarana dan prasarana di destinasi wisata seperti
tergerusnya pondasi Tugu Merpati Perdamaian yang merupakan Icon Kota Padang akibat
abrasi pantai. Terkikisnya batu sea wall pengaman di lokasi Mesjid Al Hakim akibat abrasi
pantai, tumbangnya pohon-pohon pelindung di objek wisata pantai Pasie jambak,
terbakarnya tag line Padang Kota Tercinta dipuncak Gunung Padang akibat gangguan
binatang liar. Tidak hanya faktor alam ulah tangan jahil manusia juga merusak sarana dan
prasarana di objek wisata sepeti dicurinya kabel lampu penerangan di sepanjang
pedestrian Pantai Padang, dicurinya riling-riling pengaman tangga naik ke puncak
Gunung Padang, raibnya beberapa lampu hias disepanjang pedestrian pantai Padang.
4. Keterbatasan lahan yang dimilliki Pemko Padang pada beberapa titik lokasi destinasi
wisata seperti Pasir Jambak, Lubuk Minturun dan Lubuk Peraku, sebagian kepemilkinan
tanah di Pantai Air Manis menyebabkan pemko tidak dapat leluasa mengatur dan
mengembangkan objek wisata tanpa kepemilikan lahan tersebut.
5. Masih Ada PKL yang tidak tertib aturan dibeberapa lokasi usaha wisata kuliner yang
berjualan pada destinasi wisata,masih dijumpai beberapa di antara pedagang yang
belum menyediakan daftar menu makanan dan harga yang tidak wajar serta masih belum
bervariasinya menu makanan yang ditawarkan kepada pengunjung. Walaupun telah
Page | 30
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020
dilakukan pendataan pembinaan terhadap PKL dikawasan wisata yang sampai sekarang
ini masih main kucing-kucingan dengan petugas, serta kecendrungan PKL yang
berdagang terlalu menjorok ke bibir pantai Aie Manih sehingga menutupi panorama
pantai.
Walaupun pada masa pandemi Pemerintah Kota Padang melalui Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke
Kota Padang yaitu :
1. Pada awal tahun 2020 sesuai dengan calender iven pariwisata Kota Padang, telah
melakukan kegiatan festival budaya yaitu festival Serak Gula, kegiatan ini
dilaksanakan sebelum covid 19 merebak di Kota Padang yakni pada tanggal25
Januari 2020 bertempat di kampung India Jl. Pasa Batipuh (depan mesjid
Muhammadan) Kel. Pasa Gadang Kec. Padang Selatan. Dari kegiatan ini
mendatangkan kunjungan wisatawan sejumlah4.000 orang.
2. Meningkatkan kualitas destinasi wisata melalui pembangunan serta pembenahan
yang dilakukan bertujuan untuk mempercantik kota sehingga berdampak pada
tingkat kunjungan wisatawan. Pengembangan dan pembenahan infrastruktur
dilakukan pada sejumlah destinasi populer seperti :
Destinasi Pantai Aie Manih
1. Pelebaran akses jalan masuk (betonisasi) disepanjang perempatan jalan
menuju gerbang masuk objek wisata pantai air manis selebar 1 M kiri dan
kanan jalan
Dan pada Tahun 2021 ini akan segera dibangun Kios pedagang, Toilet/Kamar
Bilas, dan Pembangunan Amphiteater dengan menggunakan dana DAK
Page | 31
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020
2. Pembuatan Toilet
3. Pembuatan Taman
3. Memasuki masa new normal sejumlah kegiatan telah dilakukan Disparbud Kota
Padang dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan, tentu saja dengan
memperhatikan protokol kesehatan 3 M yaitu: Memakai masker, mencuci tangan
dengan sabun/ handsanitizer, menjaga jarak. Kegiatan tersebut adalah :
Sosialisasi Perwako No. 49 Tahun 2020 tentang TatananPola Hidup Baru pada era
new normal ke stakeholder pariwisata,
1. Restoran/ rumah makan
2. Hotel/ Villa
3. Tempat hiburan, karoke, bioskop
4. Destinasi Wisata
5. Shopping Center (pusat perbelanjaan)
6. Toko Souvenir
Page | 32
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020
2. Batung
3. Lubuk hitam
4. Sungai Pisang
5. Purus Barokah
Page | 33
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020
Page | 34
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020
Page | 35
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020
Tabel III.9
Capaian kinerja tahun 2020 pada sasaran 2
%
No Indikator Kinerja Target Realisasi Kategori
Capaian
1. Rata-rata lama tinggal wisatawan 1,50 hari 1,13 hari 75 Baik
mancanegara
2. Rata-rata lama tinggal wisatawan nusantara 1,00 hari 1,50 hari 155 Sangat
baik
Page | 36
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020
Dari tabel di atas terlihat bahwa realisasi lama tinggal wisatawan mancanegara pada
tahun 2020 adalah selama 1,13 hari. Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan tahun ini
selama 1,50 hari, maka persentase capaian kinerja adalah sebesar 75% dan termasuk kategori
baik. Dan untuk realisasi lama tinggal wisatawan nusantara pada tahun 2020 adalah selama 1,50
hari.Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan tahun ini selama 1.50 hari, maka
persentase capaian kinerja adalah sebesar 155 %dan termasuk kategori sangat baik
Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya,rata-rata lama tinggal wisatawan dapat
dilihat dari tabel berikut:
Tabel III.10
Perbandingan capaian kinerja dengan tahun
sebelumnya Pada sasaran 2
Dari tabel diatas terlihat bahwa persentase capaian rata-rata lama tinggal wisatawan pada
tahun 2020 adalah wisman sebesar 75% dan wisnus sebesar 155%. Jika dibandingkan dengan
tahun sebelumnya, capaian rata-rata lama tinggal wisatawan, untuk wisman mengalami
penurunan sebesar 16,67 sedangkan rata-rata lama tinggal wisnus meningkat dan melebihi target
yang ditetapkan.
Dalam Rencana Stategis Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang tahun
2019-2024,target indikator Rata-rata lama tinggal wisman sampai dengan tahun 2024 adalah
selama 3,60 hari dan untuk wisnus selama 2.60 hari. Jika dibandingkan dengan realisasi sampai
dengan tahun 2020, maka realisasi dari capaian kinerja jangka menengah sampai dengan tahun
2020 adalah sebesar 31, 38% untuk wisman dan 57,69% untuk rata-rata lama tinggal wisnus,
seperti tergambar pada tabel berikut:
Page | 37
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020
Tabel III.11
Perbandingan capaian kinerja dengan target jangka menengah pada sasaran 2
Target
Capaian Akhir %
No Indikator
Kinerja s.d Renstra Capaian
2020
1. Rata-rata lama tinggal wisman 1,13 hari 3,60 hari 31,38
Tahun 2020 terjadi penurunan rata-rata lama tinggal wisatawan (length of stay) hal ini
disebabkan oleh pandemi covid 19 yang memberlakukan sistim lockdown, larangan bepergian,
dan pemberlakun PSBB hampir disetiap provinsi. Berdasarkan kondisi ini dimana adanya larangan
untuk berkerumun, maka beberapa event tahunan yang akan digelar di Kota Padang dalam
rangka mewujudkan sasaran 2 meningkatkan rata-rata lama tinggal ditiadakan/ dibatalkan,
event-event tersebut adalah :
1. Tour de Singkarak
2. Pawai Telong-Telong
3. Festival Siti Nurbaya
4. Festival Selaju Sampan
5. Festival Kuliner
6. Evaluasi Event Kepariwisataan
7. Ekraf Expo
8. Pemilihan duta wisata Kota Padang
Pembatalan event tersebut tentu saja dibarengi dengan refokusing anggaran, jumlah
anggaran stelah refokusing sebesar Rp. 5.309.969.829,00 dari total RP. 10.859.913.200,00
Pagu anggaran awal.
Page | 38
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020
Page | 39
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020
SASARAN 3
MENINGKATKAN KONTRIBUSI PARIWISATA TERHADAP PAD
Dalam mencapai sasaran meningkatkan kontribusi pariwisata terhadap PAD. Dinas Pariwisata
dan Kebudayaan Kota Padang telah menetapkan dua indikator kinerja yaitu :
Sektor pariwisata sangat diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap
PAD Kota Padang. PAD sektor pariwisata berasal dar pajak hotel,restoran, hiburan, serta retribusi
masuk objek wisata. Adapun capaian sasaran -3 Meningkatkan kontribusi sektor pariwisata
terhadap PAD seperti terlihat pada table berikut:
Tabel III.12
Capaian kinerja tahun 2020 pada sasaran 3
Dari tabel di atas tampak bahwa capaian PAD sektor pariwisata melebihi target yang telah
ditentukan yaitu sebesar 112%. Untuk indikator persentase kontribusi sektor pariwisata terhadap
PAD capaian jauh melebihi target yakni sebesar 286%. Hal ini terjadi disebabkan ketika
masuknya pandemi covid-19 ke Kota Padang, pendapatan sektor pariwisata mengalami
penurunan sehingga dilakukan revisi terhadap target kinerja tahun 2020.
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya terjadi penurunan PAD sektor pariwisata,
Page | 40
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020
Tabel III. 13
2019 2020
Rata-Rata -57%
Dari tabel di atas menunjukan bahwa terjadi penurunan penerima PAD pajak hotel,
restoran tempat hiburan, dan retribusi masuk objek wisata sebesar -57% dari tahun sebelumnya.
Dari keempat jenis pajak Penerimaan PAD tersebut, retribusi masuk objek wisata mengalami
penurunan sebesar -47%.
Disparbud Kota Padang juga memberikan andil terhadap pendapatan daerah berupa
kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sumber PAD sektor pariwisata dari Pajak
Hotel, Pajak Restoran,Paja Hiburan dan retribusi masuk objek wisata.
Page | 41
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020
Tabel III.12
Capaian kinerja tahun 2020 pada sasaran 3
Berdasarkan tabel diatas capaian kinerja sasaran 3, dengan 2 indikator kinerja yaitu PAD sektor
pariwisata sebesar 112 % dan persentase kontribusi sektor pariwisata terhadap PAD sebesar
286%, dari kedua indikator tersebut diperoleh capaian rata-rata sbesar 199% termasuk
kedalam kategori sangat baik.
Tabel III.14
Dari data PAD Sektor Pariwisata diatas terlilhat bahwa terjadi peningkatan yang cukup
signifikan, dimana pada tahun 2015 jumlah PAD sektor pariwisata sebesar Rp. 17.83 Milyar
meningkat tajam menjadi Rp.104.98 milyar ditahun 2019 atau meningkat sebesar 588,57% dalam
Page | 42
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020
1 periode (5tahun). Begitu juga % total realisasi PAD meningkat setiap tahun, dimana pada
tahun 2015 mencapai 4,82% dan mengalami peningkatan cukup tinggi setiap tahun dan pada
tahun 2019 mencapai 19,20%. Dengan peningkatan PAD ini membuktikan bahwa sektor
pariwisata telah mampu memberikan dampak positif terhadap perekonomian di Kota Padang pada
masa situasi normal (sebelum pandemi).
Namun tahun 2020 capaian PAD sektor pariwisata sebesar 5,63 %, angka ini jauh menurun
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Persentase penurunan sebesar 70%. Hal ini
disebabkan karena adanya pandemi Covid-19. Berikut penyebab menurunnya PAD sektor
pariwisata :
1. Adanya Penghapusan pajak terhadap usaha pariwisata berupa pajak hotel, restoran/
rumah makan.Rendahnya capaian PAD disebabkan adanya pembebasan tarif pajak
hotel dan restoran pada masa PSBB yaitu bulan April – Mei 2020 oleh Pemko Padang,
langkah ini diambil oleh pemerintah dengan tujuan untuk membantu indsutri pariwisata
agar tetap bertahan dimasa pandemi karena menurunnya tingkat hunian dan
berkurangnya daya beli restoran/ rumah makan seperti yang terlihat pada tabel III. 14.
Untuk mencegah kerumunan dan memutus mata rantai vovid 19, maka Pemko Padang
melalui Dinas Pariwisata mengeluarkan instruksi Walikota :
1. Intruksi Wali Kota Padang Nomor: 556.330/ DISPARBUD/2020, pada tanggal 2 April
2020 tentang penutupan Objek Wisata Pantai Air Manis dan Gunung Padang pada
tanggal 3 April 2020 sampai dengan 15 April 2020
3. Intruksi Wali Kota Padang Nomor: 556.330/ DISPARBUD/2020 pada tanggal 29 Mei
2020 tentang penutupan Objek Wisata Pantai Air Manis dan Gunung tanggal 30 Mei
2020 sampai dengan 7 Juni 2020.
Penutupan Objek Wisata Pantai Air Manis dan Gunung ini berdampak terhadap
penerimaan PAD retribusi masuk objek wisata tahun 2020, seperti terlihat pada tabel di bawah ini:
Page | 43
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020
Tabel III.15
1 Januari 287,400,008
2 Februari 103,495,579
3 Maret 64,380,000
4 April -
5 Mei -
6 Juni 5,964,360
7 Juli 13,665,043
8 Agustus 15,095,035
9 September 9,745,000
10 Oktober 8,355,000
11 November 12,905,000
12 Desember 9,472,000
Jumlah 530,477,025
Dari data di atas terlihat jumlah retribusi masuk objek wisata tiap bulannya, bulan Januari
merupakan puncak tertinggi penerimaan PAD yakni sebesar Rp. 287.400,008 karena masih
dalam kondisi normal (sebelum Covid 19), namun pada bulan berikutnya mengalami penurunan,
pada April dan Mei terjadi penutupan objek wisata pada masa PSBB sehingga tidak ada
penerimaan pada bulan tersebut. Memasuki masa new normal penerimaan retribusi masuk objek
wisata Aie Manih dialihkan pengelolaannya ke perusahaan Daerah Padang Sejahtera Mandiri
(PSM). Adapun untuk retribusi objek wisata Gunung Padang penarikan retribusi masuk masih
dilaksanakan oleh petugas Disparbud Kota Padang.
Page | 44
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020
Upaya yang dilakukan untuk memulihkan perekoniam sektor pariwisata melalui program
Kemenparekraf RI yaitu CHSE. CHSE merupakan hal yang sangat penting untuk industri usaha
hotel dan restoran guna meningkatkan kembali kepercayaan wisatawan. Pada gilirannya
diharapkan pariwisata Kota Padang dapat tumbuh untuk meningkatkan kunjungan wisata ke Kota
Padang sehingga menambah PAD sektor pariwisata, adapun kegiatan CHSE yang dilaksankan
yaitu :
1) Dukungan Revitalisasi Sarana dan Prasarana Kebersihan, Keindahan dan
Keamanan
2) Implementasi program CHSE di destinasi wisata dalam penerapan standarisasi
Adaptasi Kebiasaan Baru
3) Pengamanan Terpadu Objek Wisata
4) Pelaksanaan Kegiatan Pemulihan Sektor Ekonomi Kreatif
5) Pembinaaan Pariwisata Budaya Silat Tradisi
6) Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Program CHSE kepada hotel dan restoran
Page | 45
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020
Realisasi anggaran belanja APBD pada tahun 2020 adalah sebesar Rp 43.888.786.853,00
atau 89, 56% dari total anggaran belanja, sedangkan realisasi fisik sebesar 99.07%. Rincian
realisasi kegiatan bisa dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel III.16
Realisasi Capaian Keuangan Tahun 2020
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kota Padang
Page | 46
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020
Page | 47
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020
Program
6. PengembanganDestinasiPariwisata :
a. PemeliharaanRutin/BerkalaBangunan 446.535.725,- 309.172.550,- 69.24
ObjekWisata Kota Padang
b. Pembinaan usaha pariwisata Kota 129.643,000,- 129.075.800,- 99.56
Padang dan pengelolaan objek wisata
c. PeningkatanKebersihanObjekWisataP 1.174.302.950, 1.004.611.700, 85.55
antai - --
d. Pelatihan Tata Kelola Destinasi 93.170.000,- 93.170.000,- 100.00
Wisata (DAK Non Fisik)
e. Pelatihan Pemandu Wisata 80.516.000,- 80.516.000,- 100.00
Balawisata (DAK Non Fisik )
f. Dukungan revitalisasi sarana dan
prasarana kebersihan, keindahan dan 394.206.800,- 366.890.300,- 93.07
keamanan (Dana Hibah Pariwisata)
g. Implementasi program CHSE di 370.000.000,- 258.174.250,- 69.78
destinasi wisata dalam penerapan
standarisasi AKB (dana hibah
pariwisata)
h. Operasional Pelaksanaan Hibah 127.813.300,- 89.523.000,- 70.04
Pariwisata (dana hibah pariwisata)
7. Program Pengembangan Kemitraan
a. Pengamanan terpadu objek wisata 821.097.000,- 790.263.734,- 96.24
b. Pengamanan Terpadu Objek Wisata 136.000.000,- 128.840.400,- 94.74
(dana hibah pariwisata)
8. Program Pengembangan
ProdukKepariwisataan Daerah
a. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya 418.908.000,- 414.695.500,- 98.99
Pengelola Kelompok Sadar Wisata
b. Pemutahiran Data-data 145.278.000,- 145.233.000,- 99.97
Kepariwisataan
c. Evaluasi Event-event Pariwisata 3.338.500,- 3.338.500,- 100.00
Padang
d. Pelaksanaan Kegiatan Pemulihan 130.000.000,- 118.267.450,- 94.09
Sektor Ekonomi Kreatif (dana hibah
pariwisata)
Page | 48
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020
9. Program PembinaanSenidanBudaya
Daerah
a. PenampilanSeniTradisional 144.400.000,- 138.656.000,- 96.02
Minangkabau secaraRutindanBerkala
b. Pelaksanaan Event-event 155.789.500,- 137.092.000,- 88.00
KesenianDalamdanLuarNegeri
c. Pelaksanaan Event Pawai 1.471.250,- 1.471.250,- 100.00
Telong-Telong
d. Pembinaan kesenian Anak Nagari 258.787.500,- 233.696.250,- 90.30
Page | 49
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020
alokasi cetak buku sketsa, sedangkan tidak tersedia dana untuk jasa tenaga ahli/ profesi,
sehingga buku tersebut pekerjaannya tidak bisa dilaksanakan.
2. Kegiatan pemeliharaan rutin berkala bangunan objek wisata Kota Padang realisasi keuangan
69.24 dan fisik 86.16 karena terkendala dalam pembelian baham material yang sulit
didapatkan, sehingga kegiatan tidak dapat dijalankan secara maksimal.
3. Kegiatan Peningkatan objek kebersihan pantai realisasi keuangan 85,55 dan fisik 86.16
tidak tercapainya target disebabkan kesalahan kelompok belanja pengadaan wc portabel,
sehingga pengadaan wc portabel tidak teralisasi.
Selain dukungan APBD Kota Padang, dalam mencapai target kinerja tahun 2020 juga
didukung oleh dana hibah Kemenparekraf RI dengan anggaran sebesar Rp1.773.519.800
dan terealisasi sebesar Rp1.498.231.450 (84.47%). Silpa sebesar 15.53% berasal dari sisa
perjalanan dinas dan efisiensi belanja lainnya.Rincian realisasi program dan kegiatan dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel III.17
Realisasi Dana Hibah Tahun 2020
REALISASI
NO
PROGRAM/ OUTPUT PAGU (Rp.) FIS KEUANGAN SILPA
KEGIATAN KEGIATAN IK
Rp.) %
I. Program
Pengembangan
Destinasi Pariwisata
1. Implementasi program CHSE di 1
destinasi wisata dalam kegiatan 370.000.000,- 100 258.174.250, 69.78 111.825.750,-
penerapan standarisasi AKB implemen
(dana hibah pariwisata) tasi CHSE
2. Operasional Pelaksanaan Hibah92 hotel dan
Pariwisata (dana hibah restoran 127.813.300,- 100 89.523.000, 70,04 38.290.300,-
pariwisata) yang
menerima
dana hibah
003 Dukungan Revitalisasi Sarana 5 objek wisata 394.206.800,-
dan Prasarana Kebersihan, tercukupi 100 366.890.300,- 93,07 27.316.500,-
Keindahan dan Keamanan (dana sarana dan
hibah pariwisata) prasarana
Page | 50
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020
kebersihan
dan keindahan
2. Program Pengembangan
Kemitraan
1. Pengamanan Terpadu Objek 8 objek
Wisata (dana hibah pariwisata) wisata dalam 136.000.000,- 100 128.840.400, 94,74 7.159.600,-
keadaan
aman
3. Program Pengembangan
Produk Kepariwisataan
Daerah
1. Pelaksanaan Kegiatan Pemulihan 1 kegiatan
Sektor Ekonomi Kreatif (dana ekraf yang 130.000.000,- 100 122.317.450,- 94,09 7.682.550,-
dilaksanakan
hibah pariwisata)
4. Program Pembinaan Seni
dan Budaya Daerah
1 Pelaksanaan Kegiatan Pemulihan 7 sasaran silat
Sektor Ekonomi Kreatif (dana yang dibina 300.000.000,0 100 281.876.000, 93,96 18.124.000,-
0
hibah pariwisata)
5 Program Pengembangan
Pemasaran Pariwisata
1 Sosialisasi dan Bimbingan Teknis 80 peserta
Program CHSE (Dana Hibah sosialisasi dan 315.500.000,0 100 250.610.050, 79,43 64.889.950,-
bimtek CHSE 0
Pariwisata)
Page | 51
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020
Meningkatnya tata kelola organisasi menunjukan pemerintahan yang efektif dan efisien, bersih
dari KKN dan memiliki pelayanan publik yang berkualitas. Dalam mengukur capaian sasaran
Meningkatnya tata kelola organisasi diukur melalui indikator kinerja yaitu Nilai evaluasi
akuntabilitas kinerja.
Nila akuntabilitas kinerja menunjukkan tingkat akuntabilitas atau pertanggung jawaban atas
hasil (outcome) terhadap penggunaan anggaran dalam rangka terwujudnya pemerintahan
yang berorientasi kepada hasil. Nilai evaluasi akuntabilitas kinerja yang diukur pada laporan
kinerja Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang tahun 2020 ini adalah nilai evaluasi
tahun sebelumnya (tahun 2019).
Berdasarkan hasil evaluasi Inspektorat Kota Padang Lakip Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kota Padang untuk tahun 2019 Disparbud Kota Padang mendapat nilai 78,84 %. Jika dilihat
perbandingan antara target dan realisasi indikator kinerja pada tahun ini adalah sebagai
berikut:
Tabel III.18
Nilai Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
%
No Indikator Kinerja Target Realisasi Kategori
Capaian
Sangat
1. Nilai evaluasi akuntabilitas kinerja A (83) BB 94,98 Baik
(78,84))
Persentase capaian dihitung dengan membandingkan nilai capaian pada tahun 2019 dengan
nilai maksimal untuk setiap kategori penilaian LAKIP. Jika dilihat perbandingan realisasi dan
capaian kinerja tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya, capaian nilai evaluasi akuntabilitas
kinerja Dinas Pariwisata menunjukan peningkatan, meningkat dari tahun 2018 dengan nilai
78,36%. Walaupun nilai capaian meningkat dari tahun sebelumnya namun capaian tersebut
masih belum memenuhi target nilai LAKIP yang ingin dicapai.
Peningkatan capaian nilai Lakip 2019 merupakan upaya Dinas Pariwisata dalam
menindaklanjuti rekomendasi terhadap laporan hasil monitoring dan evaluasi atas Sistem
Akuntabilitas Kinerja Dinas Pariwisata diantaranya mengevaluasi dokumen perencanaan
kinerja (renstra, IKU dan Perjanjian Kinerja, rencana aksi), penyusunan cascading kinerja dari
level Esselon II sampai dengan staf agar lebih terukur dan berorientasi hasil dan disesuaikan
dengan cascading yang telah dievaluasi serta pengukuran terhadap kinerja setiap triwulannya.
Page | 52
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020
BAB IV
PENUTUP
Pencapaian visi dan misi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang yang
dituangkan dalam Rensra tahun 2019-2024 yang merupakan tanggung jawab Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang dalam menyelenggarakan pembangunan
daerah. Pembangunan tersebut merupakan pelaksanaan urusan wajib dan urusan pilihan
sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Perundang-undangan.
Pencapaian kinerja sasaran selama tahun anggaran 2020 umumnya dapat dicapai
sesuai target kinerja yang ditetapkan. Beberapa kekurangan seperti kesesuaian antara
penyelesaian anggaran dengan fisik kegiatan seharusnya tetap dijadikan acuan dalam
menentukan kinerja dimasa mendatang, apa yang telah dicapai oleh Dinas Pariwisata
dan Kebudayaan Kota Padang, dapat dijadikan pedoman untuk langkah selanjutnya.
Drs. ARFIAN
Pembina Utama Muda
NIP. 19650707 198602 1 005
Page | 53