Anda di halaman 1dari 55

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020

BAB I I
BAB
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN

1.1. Gambaran Umum

Kepariwisataan merupakan keseluruhan kegiatan yang terkait dengan


pariwisata dan bersifat multi dimensi serta multi disiplin, yang muncul sebagai
wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan
masyarakat setempat, sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan
pengusaha. Konsep ini jika dikolaborasikan dengan potensi wisata akan menjadikan
suatu daerah sebagai tujuan wisata yang potensial. Hal ini memungkinkan terjadinya
interaksi sosial, ekonomi dan budaya. Pemerintah Daerah selalu berupaya melakukan
perencanaan, pengembangan, pembangunan dan evaluasi, yang kemudian
diakumulasikan dalam suatu program dan kegiatan kepariwisataan.
Disamping itu, dalam menghadapi perubahan global dan penguatan hak
pribadi masyarakat untuk menikmati waktu luang dengan berwisata, Pemerintah
Daerah perlu melakukan pembangunan kepariwisataan yang bertumpu pada
keanekaragaman, keunikan, dan kekhasan potensi wisata yang ada.
Pembangunan kepariwisataan yang dilaksanakan tersebut harus tetap
memperhatikan jumlah penduduk sebagai salah satu modal utama dalam
pembangunan kepariwisataan pada masa sekarang dan yang akan datang. Jumlah
penduduk dalam hal ini memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai aset sumber daya
manusia, dan sumber potensi wisatawan. Dengan demikian, pembangunan
kepariwisataan dapat dijadikan sarana untuk menciptakan kesadaran akan identitas
suatu daerah dan kebersamaan dalam keanekaragaman.
Sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam mengurus sektor budaya dan
pariwisata, maka Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang merupakan Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang bertanggung jawab langsung memajukan serta
mengembangkan kebudayaan dan kepariwisataan untuk daerah Kota Padang.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 14 Tahun 2012 tentang
Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 16 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah dan Peraturan Walikota
Padang Nomor 83 Tahun 2017 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas

Page | 1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020

Pariwisata dan Kebudayaan bertugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah di


bidang pariwisata dan kebudayaan, serta tugas perbantuan. Tugas ini pada dasarnya
merupakan manifestasi fungsi dalam :

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang Kepariwisataan dan Kebudayaan;


2. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang Pariwisata
dan Kebudayaan;
3. Pembinaan dan pelaksanaan urusan di bidang Pariwisata dan Kebudayaan;
4. Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Dinas;
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan
fungsinya;

Keselarasan tugas dan fungsi ini akan berdampak terhadap aspek-aspek


strategis yang dijalankan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang secara
keseluruhan, karena budaya dan wisata dalam koridor kepariwisataan cenderung tak
lepas dari tugas dan fungsi yang dimiliki. Sementara antara tugas dan fungsi terdapat
celah positif dimana arus peningkatan kawasan yang kondusif bukan lagi sekedar
intuisi, tapi suatu rencana yang harus diwujudkan.
Disatu sisi, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang memikul beban
yang sarat akan peningkatan potensi, disamping berbagai kendala yang dihadapi.
Sedangkan pada sisi lain, unit kerja ini dituntut untuk memiliki sumber daya yang
akuntabel dan fleksibel dalam mensikapi dinamika zaman yang konsumtif, alternatif
dan spekulatif, yaitu masyarakat yang cenderung ingin memenuhi kebutuhan
hidupnya termasuk wisata, baik dalam skala kecil maupun besar, sikap kreatif untuk
mencari kesempatan berwisata melalui berbagai bentuk media maupun wadah, dan
adakalanya menciptakan bentuk kesempatan berwisata sesuai dengan tingkat
kebutuhan yang dimilikinya. Karena berada dalam alur dan ekosistem seperti ini,
maka Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang harus mampu mengakomodir
dan mengorganisir semua potensi wisata yang dimiliki.

1.2. Dasar Hukum


Dasar hukum penyusunan Laporan Kinerja Akuntabilitas Pemerintah (LAKIP)
ini, adalah Pancasila sebagai landasan idiil dan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai
landasan konstitusional. Sedangkan landasan operasionalnya adalah sebagai berikut :

Page | 2
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020

1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom


Kota Besar Dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran
Negara Tahun 1956 Nomor 20);
2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran
Negara Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3209);
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Cagar Budaya;
4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan (Lembaran
Negara Tahun 2009 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4966 );
5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);
6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-undang
Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59 Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4844);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1980 tentang Perubahan Batas Wilayah
Kotamadya Daerah Tingkat II Padang (Lembaran Negara Tahun 1980 Nomor 25,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3164);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab Undang-
undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 36,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3258);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 1996 tentang Penyelenggaraan
Kepariwisataan (Lembaran Negara Tahun 1996 Nomor 101, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3658);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyidik Pegawai
Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Daerah;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 21, tambahan Lembaran Negara
Nomor 4817);
12. Instruksi Presiden Repbulik Indonesia Nomor 9 Tahun 1998 tentang
Penyelenggaraan Pendayagunaan Aparatur Negara;

Page | 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020

13. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007;
15. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang
Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah;
16. Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 04 Tahun 2008 tentang Urusan
Pemerintah Kota Padang;
17. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Usaha
Pariwisata;
18. Peraturan Daerah Nomor 25 Tahun 2012 tentang Tanda Daftar Usaha Pariwisata;
19. Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Kota Padang Tahun 2014 – 2019;
20. Peraturan Walikota Padang Nomor 65 Tahun 2012 tentang Penjabaran Tugas
Pokok dan Fungsi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Berita Daerah Tahun 2012
Nomor 65);

1.3. Aspek Strategis Organisasi

Segmentasi wisatawan yang berkunjung ke Kota Padang tidak ubahnya


dengan pasar wisata di tempat lain. Secara sederhana, pasar wisata dapat dibedakan
menjadi 2 (dua) yakni pasar Internasional dan pasar Domestik yang masing-masing
dapat diklasifikasikan kepada pasar potensial dan pasar tradisional. Pasar potensial
adalah pasar yang seharusnya dapat dicapai oleh suatu daerah dikemudian hari.
Sedangkan pasar tradisional adalah pasar yang secara rutin dapat dicapai atau yang
berkunjung ke Kota Padang. Pada saat ini, wisatawan yang berkunjung ke Kota
Padang dapat dibedakan dalam dua segmen yakni wisatawan lokal yang berasal dari
dalam wilayah kota Padang dan serta pengunjung yang berasal dari luar provinsi.
Segmen lain adalah dari wisatawan luar negeri yang memiliki pilihan berbeda dengan
wisatawan lokal.
Kota Padang menempati posisi sebagai daerah tujuan wisata multi objek.
Disamping sebagai ibukota Propinsi Sumatera Barat, Kota Padang juga memiliki

Page | 4
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020

kekayaan hutan tropis, keindahan alam bawah laut, pantai, keanekaragaman budaya,
kesenian, dan keragaman makanan maupun kuliner. Semua objek tersebut berada
dalam jarak, waktu dan tempat yang relatif terjangkau.
Upaya kearah percepatan pembangunan dibidang kepariwisataan sebelumnya
telah dituangkan dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA)
Kota Padang Tahun 2008 – 2017 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kota Padang Tahun 2014—2019. Dalam rencana tersebut
dicantumkan bahwa setiap objek wisata dituntut membenahi potensi yang dimilikinya
agar kelangsungan kepariwisataan dapat termaksimalkan dan tantangan berupa
persaingan global harus disikapi secara profesional.
Cukup bervariasinya wisata dan kesempatan berwisata di Kota Padang, telah
menjadi keharusan bagi SKPD ini untuk mengembangkannya sehingga menarik
dikunjungi dan memberi dampak positif bagi masyarakat, pelaku usaha pariwisata
dan Kota Padang secara keseluruhan. Untuk itu perlu mendapat perhatian bagi Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang beberapa aspek strategis, yaitu :

1. Keamanan, merupakan aspek yang sangat menentukan dalam industri pariwisata.


Jaminan akan keamanan sama artinya dengan keselamatan dan kenyamanan
selama berwisata di Kota Padang.

2. Sifat dan karakter industri pariwisata, seperti kondisi politik, keamanan, kesehatan,
transportasi, kebersihan, lingkungan, cuaca buruk adalah beberapa kendala yang
sangat berpengaruh terhadap citra destinasi. Disamping itu kualitas (keunikan,
keindahan, service, atraktif, sensual dan nyaman) produk-produk pariwisata
dengan bermacam variasi penampilan dan kemasan (obyek, atraksi, transportasi,
akomodasi, cindera mata dan lain sebagainya), sering dijadikan alasan untuk
mengunjungi sebuah destinasi. Adanya sifat “saling ketergantungan atas
keberadaan” antar produk-produk wisata tersebut, memberikan jawaban paling
pas bagi setiap insan pariwisata untuk eksis dalam industri pariwisata. Wisatawan
datang ke destinasi akan memperoleh kesan positif, kenangan dan pengalaman
yang akan mengulangnya pada kesempatan berikutnya.

3. Otonomi Daerah, memberikan peluang besar terhadap spesifikasi dan penonjolan


keunikan produk lokal yang bervariasi, dan berkualitas. Pelaksanaan pembangunan
produk-produk pariwisata dapat direncanakan dan diselenggarakan secara

Page | 5
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020

terpadu, integrited, berkesinambungan dan terkoordinir, sehingga memberikan


keuntungan finansial dan moral bagi Kota Padang.

4. Pemberdayaan masyarakat, seperti sikap apatis dan ketidak pedulian terhadap


kondisi aset-aset wisata, merupakan cermin hubungan yang tidak harmonis antara
manusia dan lingkungannya. Rasa kepedulian akan timbul apabila manusia
tersebut merasa diuntungkan (secara sosial ekonomi), dan akan menjaga aset
tersebut (ketergantungan ekonomi).

5. Regulasi, yaitu sistim pengaturan dan aturan main sering menjadi kendala dalam
satu kawasan destinasi. Kemudahan, kemurahan, kelancaran, kenyamanan,
kebersihan, keamanan, ketersediaan, keterjangkauan, kelestarian, pola kerjasama
dan kejelasan informasi adalah beberapa masalah yang perlu dipertimbangkan
instrumen-instrumen pengaturannya. Konsistensi regulasi diperlukan bagi
investor yang akan menanamkan modal pada kawasan wisata tertentu

6. RIPPDA, yaitu kepastian perencanaan dan konsistensi kebijakan sebagai pedoman


arah pengembangan kepariwisataan secara umum. Kepastian berusaha, dunia
usaha yang kondusif, keamanan investasi dibidang pariwisata dijamin dengan
perencanaan dan aturan yang sifatnya berkelanjutan dan berjangka waktu
tertentu. Dengan demikian dibuat semacam Rencana Induk Pengembangan
Pariwisata Daerah (RIPPDA) sebagai pedoman yang ditindaklanjuti dengan
berbagai rencana implementatif dan pentahapan.

7. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Transportasi, misalnya melalui peta informasi


tentang jalur wisata, kelaikan dan kualitas sarana transportasi, kondisi jalan,
kelancaran dan keterjangkauan, kemudahan, murah, kecepatan, kenyamanan dan
keamanan perjalanan, kualitas dan kapasitas terminal/bandara/stasiun/halte,
sensasi perjalanan, kejelasan papan penunjuk arah dan rambu-rambu lalu lintas,
merupakan bentuk ketersediaan sarana dan prasarana transportasi yang akan
selalu ditingkatkan.

8. Penciptaan Peluang Kerja, melalui keanekaragaman produk wisata dan industri


pariwisata pada akhirnya akan membuka peluang kerja yang sangat besar.
Kejelian insan pariwisata dalam mengenali karakteristik pasar dan kemampuan
menangkap berbagai peluang serta kreatifitasnya untuk memenuhi permintaan

Page | 6
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020

akan memenangkan pasar yang otomatis akan berimbas pada terciptanya


peluang-peluang kerja pada banyak bidang.

9. Pola kerjasama Kepariwisataan, melalui pengembangan dan penguatan jejaring


antar destinasi dewasa ini merupakan isu yang sangat kuat. Berbagai bentuk pola
kerjasama dibidang kepariwisataan dilakukan oleh banyak pihak untuk lebih
memperkuat eksistensinya, memperluas dan memperlancar jaringan bisnisnya,
dengan demikian wilayah destinasi yang dapat dipasarkan menjadi semakin luas.

10. Inovasi, dimana tingginya tingkat persaingan di era liberisasi perdagangan,


mengharuskan kita untuk selalu melakukan inovasi, perubahan dan terobosan-
terobosan strategik untuk memenangkan pasar. Adanya keinginan untuk
menambah length of stay dan occupancy wisatawan perlu ditindaklanjuti dengan
perubahan pelayanan yang kongkrit dan terencana. Keanekaragaman hiburan
yang saat ini lebih banyak dilakukan pada siang hari, perlu diperpanjangkan
waktunya atau dilakukan pada malam hari. Berdasarkan kriteria tersebut maka
obyek – obyek wisata yang sudah cukup eksis untuk dinikmati pada siang hari,
wajib memikirkan “pemanfaatan waktu malam hari” dengan berbagai atraksi dan
iven yang menarik.

11. Globalisasi dan Kemajuan teknologi, sebagai salah satu konsekuensi dari
globalisasi identik dengan persaingan dan liberalisasi perdagangan dan jasa,
termasuk didalamnya industri pariwisata. Era globalisasi ditandai dengan kemajuan
teknologi, terutama kemajuan teknologi informasi (virtual/internet). Kemudahan
transportasi memudahkan mobilitas manusia menjadi semakin tinggi, cepat,
mudah, murah dan nyaman. Kemajuan teknologi komunikasi memungkinkan
terjadinya komunikasi secara langsung, cepat dan murah melalui media elektronik
dan cetak.

12. Peta permasalahan, yang menggunakan perencanaan sebagai Problem solving


(pemecahan masalah), dan program adalah Problem seeking (pencarian masalah).
Dalam hal ini perencanaan tidak akan pernah berhasil sebagai solusi apabila
permasalahan-permasalahan yang terjadi di lapangan tidak secara jelas diketahui.
Untuk itu perlu ada kajian yang secara detail menjelaskan permasalahan dan
rekomendasi solusi yang harus diberikan.

Page | 7
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020

13. Kritik dan Sistim Evaluasi, yang diakumulasikan secara profesional, transparan dan
akuntabel merupakan alat kendali mutu pengawasan yang cukup efektif.
Disamping itu, evaluasi tidak hanya datang dari insan pariwisata atau pelaku,
tetapi dapat pula datang dari turis (domestik dan asing) yang berkunjung. Oleh
sebab itu perlu suatu wadah yang dapat menampung dan menyalurkan berbagai
keluhan, kritik dan saran tersebut sebagai bahan umpan balik perencanaan.

Aspek strategis diatas tercipta karena semakin tingginya tuntutan kepentingan


insan pariwisata dan perubahan zaman yang cenderung dinamis, sedangkan Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang memiliki keterbatasan dalam pemenuhan
tuntutan tersebut. Menyikapi hal ini, melalui kewenangan yang diberikan, Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang merupakan koridor menuju wisata yang
berkualitas, ramah lingkungan dan tetap menjunjung tinggi adat dan budaya
Minangkabau.
Dalam pembagian fungsi dan tugas diatas, terlihat hubungan kinerja yang
sistematis. Dalam setiap bidang tergambar uraian yang jelas, yang mencakup :

1. Spesialisasi kegiatan tugas individu maupun tugas kelompok dalam kedinasan dan
pengelompokkan tugas ke dalam unit kerja.
2. Standarisasi kegiatan tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja yang digunakan
dalam kedinasan.
3. Sentrallisasi dan desentralisasi yang berkaitan dengan pengambilan keputusan yang
dilakukan unsur pimpinan.

Alur dan garis koordinasi berdasarkan fungsi dan tugas diatas akan terlihat jelas
berdasarkan bagan struktur organisasi seperti berikut ini :

Page | 8
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020

KEPALA

SEKRETARIAT

Sub Bagian
Sub Bagian Umum Keuangan

BIDANG BIDANG
BIDANG SENI
SENI BIDANG CAGAR BIDANG DESTINASI
BIDANG PEMASARAN
PROGRAM DAN DAN
DAN BUDAYA,SEJARAH USAHA DAN INDUSTRI
PERENCANAAN BUDAYA
BUDAYA DAN MUSEUM PARIWISATA

Seksi Seksi Kesenian Seksi Cagar Seksi Destinasi dan Seksi Pemasaran
Pendataan dan Tradisional Budaya DayaTarik Wisata Pariwisata dan
Perencanaan Kebudayaan

Seksi Perizinan dan


Seksi Evaluasi Seksi Seksi Sejarah Pembinaan Usaha Seksi Pemasaran
dan Pelaporan Kebudayaan dan Museum Pariwisata Ekonomi Kreatif

1.4. Permasalahan Utama (Startegic Issued)


Sektor pariwisata di Kota Padang merupakan sektor unggulan dan prioritas pembangunan
Kota Padang. Pelaksanaan kegiatan untuk mewujudkan program unggulan menjadi acuan
dalam pengembangan kepariwisataan di Kota Padang. Namun hal ini, tidak terlepas dari
beberapa permasalahan utama (Strategic Issued) antara lain :
a. Belum maksimalnya kegiatan pelestarian kekayaan budaya baik yang tangible dan
intangible;
b. Masih lemahnya apresiasi dan kecintaan terhadap budaya dan produk daerah, antara
lain karena kurangnya informasi;
c. Masih lemahnya peta dan sistem informasi kekayaan budaya berupa peta budaya dan
dokumen arsip daerah;
d. Krisis nilai budaya/jati diri (identitas) daerah, nilai-nilai solidaritas sosial, kekeluargaan,
keramahtamahan, dan rasa cinta tanah air yang pernah dianggap sebagai kekuatan

Page | 9
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020

pemersatu dan ciri khas daerah, makin pudar bersamaan dengan menguatnya nilai-
nilai materialisme;
e. Masih belum optimalnya implementasi pembangunan berwawasan kebudayaan, tidak
mempunyai bangsa Indonesia mengadopsi budaya global yang lebih relevan bagi
upaya pembangunan bangsa dan karakter bangsa. Lajunya pembangunan ekonomi
yang kurang diimbangi oleh pembangunan bangsa telah mengakibatkan krisis budaya
yang selanjutnya memperlemah ketahanan budaya;
f. Lemahnya pengelolaan destinasi pariwisata khususnya dalam pengemasan daya tarik
wisata ke dalam produk pariwisata;
g. Belum optimalnya implementasi pedoman, standar, prosedur dan kriteria di bidang
pariwisata karena keterbatasan sumber daya di daerah;
h. Keterlibatan masyarakat dalam pariwisata belum maksimal khususnya di sekitar
dayatarik wisata dan kawasan wisata;
i. Belum efektifnya upaya pemasaran dalam dan luar negeri;
j. Terbatasnya sarana/materi promosi pemasaran untuk mendukung pelaksanaan
pemasaran dan promosi;
k. Koordinasi dan keterpaduan pemasaran antar “stakeholder” masih lemah;
l. Sumberdaya pemasaran yang masih terbatas;
m. Kompetensi dan kualitas SDM masih perlu ditingkatkan agar mampu melaksanakan
program secara optima dengan kompetensi pelayanan publik yang tinggi;
n. Database Kebudayaan dan Pariwisata yang tersedia belum mampu mendukung
kebutuhan dalam proses pengambilan keputusan pembangunan sektor Kebudayaan
dan Pariwisata yang aktual.

1.5. Sistematika Penyajian

LAKIP ini disampaikan dengan format yang telah ditentukan dan mengacu kepada
aturan yang telah ditetapkan. Untuk memudahkan dalam memahaminya, maka
sistematika yang disajikan adalah :

BAB I : PENDAHULUAN

Merupakan bagian awal dari LAKIP yang berisikan tentang penjelasan umum
organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta
permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi.

Page | 10
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020

BAB II : PERENCANAAN KINERJA 2020

Berisikan tentang penyampaian Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis,
Strategi Perencanaan, Rencana Strategi 2020 dan Rencana Kinerja 2020.

BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi

Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap
pernyataan kinerja sasarana strategis organisasi sesuai dengan hasil
pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran
strategis sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja.

B. Realisasi Anggaran

Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang
telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan
dokumen Perjanjian Kinerja.

BAB IV : PENUTUP

Merupakan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah


dimasa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan
kinerjanya,

LAMPIRAN
1. Dokumentasi prestasi dan penghargaan
2. Lain-lain yang dianggap perlu.

Page | 11
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

1.1. Perencanaan Kinerja

Kota Padang menempati posisi strategis terutama di bidang kepariwisataan dan


kebudayaan. Kekayaaan akan sumber daya alam dan sumber daya lainnya telah
memberikan daya tarik di bidang kepariwisataan. Dari segi sejarah pun, kota ini
ternyata masih menyisakan keberadaan bangunan-bangunan dan peninggalan
bernilai sejarah. Kondisi inilah yang memberikan keharusan bagi Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kota Padang agar dapat menjadikan Kota Padang sebagai daerah tujuan
wisata, baik untuk lokal maupun mancanegara.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang menetapkan visi, misi, tujuan dan
sasaran terkait pembangunan dan pengembangan pariwisata sebagai berikut :

Visi dan Misi

Visi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang menggunakan pijakan visi kepada
Daerah Kota Padang terpilih perode 2019-2024 yaitu :

“Mewujudkan Masyarakat Kota Padang yang Madani Berbasis


Pendidikan, Perdagangan dan Pariwisata Unggul serta Berdaya Saing”.

Berdasarkan visi tersebut, walikota Padang merumuskan beberapa misi yang


merupakan upaya umum yang ditetapkan dan dilaksankan bersama masyarakat,
untuk dapat mewujudkan visi pembanguan daerah. Salah satu misi yang terkait
dengan pembanguan pariwisata, adalah misi butir ke lima “Meningkatkan kualitas
pengelolaan pariwisata yang nyaman dan berkesan”, dan termasuk kedalam
10 program unggulan kepala daerah terpilih poin ke- 3 yaitu “ Melanjutkan
pengembangan kawasan wisata terpadu Gunung Padang, pulau-pulau
kecil, wilayah timur Kota Padang “.

Page 12
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020

A. Tujuan dan Sasaran Strategis


Tujuan merupakan implementasi dari pernyataan misi. Tujuan ditetapkan setelah
mengacu kepada pernyataan visi dan misi sehingga rumusannya dapat menunjukan
suatu kondisi yang ingin dicapai. Tujuan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota
Padang adalah: “ Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi pada Sektor
Pariwisata di Kota Padang”.
Sejalan dengan tujuan yang telah di tetapkan maka hasil yang akan dicapai oleh
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang ditetapkan dalam bentuk sasaran
berikut :
1. Mewujudkan Kota Padang menjadi tujuan pariwisata halal dan berdaya saing.
2. Meningkatnya lama tinggal wisatawan
3. Meningkatkan kontribusi sektor pariwisata terhadap PAD
4. Meningkatkan tata kelola dan manajemen kinerja yang berkualitas

B. Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran Strategis

Pada umumnya penetapan tujuan dan sasaran strategis adalah upaya untuk
menjadikan Kota Padang sebagai daerah tujuan wisata melalui potensi unggulan
yang dimiliki daerah ini. Untuk mewujudkan harapan tersebut perlu ditetapkan
beberapa strategi pencapaian, antara lain :

1. Meningkatkan kualitas destinasi pariwisata


2. Meningkatkan pelestarian kebudayaan lokal/ Minangkabau
3. Meningkatkan pelestarian bangunan cagar budaya dan daya tarik museum
4. Meningkatnya promosi pariwisata
5. Terwujudnya potensi wisata baru
6. Meningkatnya kualitas pelayanan publik di bidang pariwisata
7. Meningkatnya event yang menjadi daya tarik wisatawan
8. Meningkatkan kapasitas lembaga Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
9. Meningkatkan akuntabilitas kinerja dan keuangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Pembangunan kepariwisataan di Kota Padang dilakukan melalui tiga pendekatan


pokok. Pendekatan pertama adalah pendekatan kebijakan (sektoral), dimana dinas ini
bersama Dinas Perhubungan, Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah, Dinas Pekerjaan
Umum, dinas-dinas/badan/lembaga sektoral lainnya serta swasta, memberikan kontribusi
program pengembangan sesuai dengan bidangnya masing-masing. Kedua, pendekatan

Page 13
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020

kemasyarakatan, yaitu dengan memandang wilayah sebagai suatu kesatuan sosial


sebagai suatu perwujudan dan lingkungan masyarakat. Dalam penataan pemanfaatan
ruang dan pengimplementasian ragam budaya dan tata nilai ditempatkan sebagai suatu
variabel yang penting dalam mendukung pengembangan wilayah. Masyarakat lokal,
institusi-institusi lokal/kemasyarakatan serta lembaga-lembaga non-pemerintah,
merupakan faktor yang berperan menentukan pengembangan wilayah masing-masing
sesuai dengan karakteristik pengembangannya. Ketiga adalah pendekatan
keruangan/kewilayahan, dimana peran Pemerintah Kota, Kecamatan dan Kelurahan
sebagai fasilitator dan katalisator dalam pengembangan pariwisata di Kota Padang secara
keruangan. Koordinasi dalam lingkup keruangan/kewilayahan sekaligus merupakan
penentu terciptanya keseimbangan pemanfaatan ruang antara usaha-usaha
pembangunan dan pelestarian. Dalam hal ini, komunitas dan swasta diharapkan dapat
berperan aktif. Begitu juga Pemerintah Propinsi dan Pusat, turut juga memberikan andil
sehingga keselarasan unsur pembentuk wilayah yang meliputi sumber daya alam, sumber
daya buatan dan sumber daya manusia beserta kegiatannya yang mencakup kegiatan
ekonomi, politik, sosial budaya dan pertahanan yang seluruhnya berintegrasi membentuk
wujud tata ruang wilayah, baik yang direncanakan maupun tidak. Pembangunan sektor
pariwisata dituntut untuk mengarah pada terwujudnya tahapan pengembangan pariwisata
yang berkelanjutan.
Sehubungan dengan kondisi tersebut dan dengan telah ditetapkannya Rencana
Strategis Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Tahun 2019 – 2024, maka rencana strategis
tahun 2020 adalah :

1. Rencana Strategis Pembinaan Seni dan Budaya Daerah

Meningkatkan pemahaman dan apresiasi masyarakat atas nilai-nilai seni dan budaya
Minangkabau dalam rangka memelihara jati diri yang merupakan wujud dari daya
tarik wisata, serta memberikan apresiasi terhadap keragaman budaya-budaya lain
yang ada di kota Padang. Rencana yang disusun antara lain :

a. Penampilan Seni Tradisional Minangkabau secara rutin dan berkala;


b. Pembinaan Kesenian Anak Nagari;
c. Pelaksanaan event – event kesenian dalam dan luar daerah;
d. Festival Siti Nurbaya;
e. Pelaksanaan Event-event Budaya (Pawai Telong-Telong);

Page 14
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020

f. Operasional Museum Bencana Kota Padang;


g. Festival Kuliner Minangkabau;
h. Festival Serak Gula;
i. Festival Lamabg Bacang
j. Festival Selaju Sampan Dayung Samapan Tradisonal Tingkat Sumatera Barat;
k. Operasional Tuo Silek/ Guru Silek Kota Padang

2. Rencana Strategis Pengembangan Destinasi Pariwisata

Mewujudkan sistem pengelolaan seluruh potensi objek wisata yang ada di Kota
Padang dengan kegiatan perencanaan yang terarah, terkendali, menyeluruh,
berkelanjutan dan ramah lingkungan. Kegiatan yang ditetapkan adalah :

a. Pemeliharaan Rutin Berkala Bangunan Objek Wisata Kota Padang;


b. Pembinaan Usaha Pariwisata Kota Padang dan Pengelolaan Objek Wisata;
c. Peningkatan Kebersihan Objek Wisata Pantai;
d. Penyusunan Bangunan Prioritas Objek Wisata Pantai Air Manis.

3. Rencana Strategis Pengembangan Kemitraan Pariwisata

Meningkatkan upaya pengembangan industri periwisata yang berorientasi pada


pemberdayaan ekonomi kerakyatan dengan memperluas jaringan kerja dan
kesempatan berusaha melalui implementasi rencana pokok yakni :

a. Pengamanan terpadu objek wisata Pantai

4. Rencana Strategis Pengembangan Pemasaran

Mewujudkan strategi promosi pariwisata yang berorientasi pada efektifitas, efisiensi,


kualitas, informatif yang mampu meningkatkan kredibilitas dan eksistensi pariwisata
Kota Padang secara nasional dan internasional, melalui pelaksanaan rencana pokok
berikut :

a. Peningkatan Peranan Duta Wisata /generasi muda dalam Promosi Pariwisata;


b. Pembuatan bahan bahan promosi pariwisata;
c. Pelaksanaan promosi pariwisata nusantara di dalam dan di luar negeri;
d. Pelaksanaan event event pariwisata bertaraf Internasional dan Nasional.

Page 15
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020

5. Rencana Strategis Pengembangan Produk Kepariwisataan Daerah


a. Pemasaran industri kreatif pariwisata;
b. Pemutakhiran Data-data Kepariwisataan;
c. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Pengelola Kelompok Sadar Wisata;
d. Evaluasi event-event Kepariwisataan.

6. Rencana Strategis Pengembangan kerjasama Pengelolaan Kekayaan Budaya


a. Operasional Museum Rumah Kelahiran Bagindo Aziz Chan;
b. Sosialisasi pengelolaan pelestarian cagar budaya.

1.2. Perjanjian Kinerja

Berdasarkan rencana strategi yang telah disampaikan, ternyata masih diperlukan


rencana pelaksanaan atau rencana kinerja, yang merupakan implikasi dari strategi yang
ditetapkan berdasarkan penetapan kinerja (TAPKIN 2020) :

No SASARAN INDIKATOR TARGET PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN


STRATEGIS KINERJA ( Rp )
1 2 3 4 5
1 Mewujudkan Kota 1. Kontribusi 15% Program
Padang menjadi pariwisata Pengembangan
pariwisata hala dan terhadap Pemasaran Pariwisata
berdaya saing pariwisata
Prov Sumbar

2.Jumlah 28.722 Pelaksanaan Promosi


kunjungan Pariwisata Nusantara di 66.844.000,00
Wisman Dalam dan di Luar Negeri
(orang)

3.Jumlah 1.841.482 Pemilihan Duta Wisata


kunjungan dan Padang Fashion 28.110.600,00
Wisnus Festival
(orang)
Pembuatan Bahan-Bahan
Promosi Pariwisata 301.942.000,00

Pelatihan Pemandu
Wisata Terpadu (DAK 176.640.000,00
Non Fisik)
Sosialisasi dan Bimbingan
Teknis Program CHSE 315.500.000,00
(Dana Hibah Pariwisata)
Program
Pengembangan
Kemitraan

Page 16
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020

Pengamanan Terpadu
Objek Wiasata 821.097.000,00

Pengamanan Terpadu
Objek Wisata (dana 136.000.000,00
hibah pariwisata)
Program
Pengembangan
Produk
Kepariwisataan
Daerah

Pemutakhiran data-data
kepariwisataan 145.278.000,00

Program
Pengembangan
Destinasi Pariwisata

Pemeliharaan
Rutin/Berkala Bangunan 446.535.725,00
Objek Wisata Kota
Padang

Peningkatan Kebersihan
Objek Wisata Pantai 1.174.302.950,00

Pelatihan Tata Kelola


Destinasi Wisata (DAK 93.170.000,00
Non Fisik)
Implementasi program
CHSE di destinasi wisata 370.000.000,00
dalam penerapan
standarisasi AKB (dana
hibah pariwisata)

Dukungan Revitalisasi
Sarana dan Prasarana 394.206.800,00
Kebersihan, Keindahan
dan Keamanan (dana
hibah pariwisata)

Progaram
Pengembangan
Kerjasama
Pengelolaan Budaya

Sosialisasi pengelolaan
bangunan cagar budaya 13.528.500,00

Operasional Museum
Rumah Kelahiran Bagindo 52.591.250,00
Aziz Chan
Pelatihan Pemandu
Wisata Sejarah dan 81.854.000,00
Warisan Budaya (DAK
Non Fisik)

Page 17
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020

No SASARAN INDIKATOR TARGET PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN


STRATEGIS KINERJA ( Rp )
1 2 3 4 5
2 Meningkatkan lama 1. Rata-rata lama 1.50 Program
tinggal wisatawan tinggal wisatawan Pengembangan
wisman (hr) Pemasaran
Pariwisata
2. Rata-rata lama 1.00 Pelatihan Pemandu
tinggal wisatawan Wisata Balawisata (DAK 80.516.000,00
wisnus (hr) Non Fisik)

Program
Pengembangan
Produk
Kepariwisataan
Daerah

Pemasaran Industri 200.000.000,-


kreatif pariwisata
Peningkatan kapasitas 210.000.000,-
sumber daya pengelola
kelompok sadar wisata

Program Pembinaan
Seni dan Budaya
Daerah

Penampilan seni
tradisonal secara rutin 144.400.000,00
dan berkala

Pelaksanaan Event-event
kesenian dalam dan luar 155.789.500,00
negeri

Pelaksanaan event-event
Budaya (Pawai Telong- 1.471.250,00
telong)

Pembinaan Kesenian
Anak Nagari 258.787.500,00

Operasional museum
46.939.400,00
bencana Kota Padang
Festival kuliner
Minangkabau 2.241.000,00

Festival Serak Gulo


93.674.000,00

Festival Bacang dan


Lamang 7.270.000,00

Festival Selaju sampan


dayung sampan 1.555.000,00
tradisional tingkat

Page 18
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020

Sumatera Barat

Pembinaaan Pariwisata
Budaya Silat Tradisi 300.000.000,00
(dana hibah pariwisata)

Operasional Tuo
Silek/Guru Silek Kota 434.574.500,00
Padang

No SASARAN INDIKATOR TARGET PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN


STRATEGIS KINERJA ( Rp )
1 2 3 4 5
3 Kontribusi sektor 1.PAD Sektor 54.976 M Program
pariwisata Pariwisata Pengembangan
terhadap PDRB Pemasaran
Pariwisata
2. Persentase 6,20 % Program
Kontribusi Pengembangan
sektor Destinasi
pariwisata
terhadap PAD
Operasional Pelaksanaan
Hibah Pariwisata (dana 127.813.300,00
hibah pariwisata)
Pembinaan Usaha 129.643.000,00
Pariwisata Kota Padang
Dan Pengelolaan Objek
Wisata

Program
Pengembangan
Produk
Kepariwisataan
Daerah
Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Pengelola 418.908.000,00
Kelompok Sadar Wisata
Evaluasi Event-event
Pariwisata Padang 3.338.500,00

Pelaksanaan Kegiatan
Pemulihan Sektor 130.000.000,00
Ekonomi Kreatif (dana
hibah pariwisata)

Page 19
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020

BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

A. Metodologi Pengukuran Capaian Kinerja


Pengukuran capaian kinerja Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang diukur berdasarkan
capaian indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja. Adapun metode
pengukuran yang dilakukan adalah dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja.

Untuk penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian indikator kinerja dalam memberikan


penilaian tingkat capaian Kinerja setiap sasaran, menggunakan skala pengukuran 4 (empat)
kategori sebagai berikut:

NO Klasifikasi Predikat
1 85% - ≥100% Sangat Baik
2 69 % - 84 % Baik
3 53% - 68% Cukup
4 Kurang dari 53% Gagal

Capaian kinerja Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang tahun 2020 dilakukan dengan
membandingkan antara target (rencana) dan realisasi kinerja pada masing masing indikator
kinerja.

B. Hasil Pengukuran Kinerja


Secara keseluruhan capaian kinerja Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang termasuk
dalam Predikat sangat baik, yaitu rata-rata capaian 151%. Dari 7 indikator kinerja yang
disepakati untuk dicapai, 5 indikator telah berhasil mencapai kategori sangat baik dan 2 indikator
masih belum bisa mencapai target yang ditetapkan yaitu jumlah kunjungan wisman dan
rata-rata lama tinggal wisman. Dari metodologi pengukuran yang digunakan hasil pengukuran
kinerja tahun 2020 terlihat pada tabel berikut:

Page | 20
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020

Tabel III.1
Capaian Kinerja Tahun 2020

No. Sasaran Indikator Target Realisasi % Ket


Strategis Kinerja

1 Mewujudkan Kota Kontribusi sektor 15 % 33% 220 Sangat Baik


Padang menjadii pariwisata Kota
tujuan pariwisata Padang terhadap
halal yang pariwisata Prov.
berdayasaing Sumbar
Jumlah 28,727 21.660 75 Baik
kunjungan
wisman
Jumlah 1.841.48 2.562.966 139 Sangat
kunjungan wisnus 2 Baik

2 Meningkatnya lama Rata-rata lama 1,50 1,13 75 Baik


tinggal wisatawan tinggal wisman Hari hari
Rata-rata lama 1,00 1,50 150 Sangat
tinggal wisnus hari hari Baik

3 Meningkatkan PAD Sektor 54.976 61.451.018.9 112 Sangat


kontribusi sektor Pariwisata M 11 Baik
pariwisata
Persentase 6,20 % 17,74 286 Sangat
terhadap PAD Kontribusi Sektor Baik
Pariwisata
terhadap PAD
Sangat
Rata-rata capaian kinerja = 151%
Baik

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 7 indikator kinerja yang ditetapkan, hanya 2 indikator
yang capaiannya lebih rendah dari tahun sebelumnya, yaitu indikator Persentase peningkatan jumlah
kunjungan wisman dengan capaian 75% dan indikator rata-rata lama tinggal wisman 75%.
Sedangkan capaian 5 indikator kinerja lainnya telah dapat mencapai target yang telah ditetapkan.

Jika membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang
terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi,maka hasil capaian kinerja Dinas Pariwisata
dan Kebudayaan adalah sebagai berikukut :

Page | 20
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020

Tabel III.2
Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 dengan Target Jangka Menengah
TARGET AKHIR
CAPAIAN RENSTRA %
NO. INDIKATOR
KINERJA s.d 2020 CAPAIAN

1. Kontribusi sektor pariwisata Kota 33 % 22 % 150


Padang terhadap pariwisata Prov.
Sumbar

2. Jumlah kunjungan wisman 21.660 42.496 50,96

3. Jumlah Kunjungan wisnus 2.562.966 2.287.856 112

4. Rata-rata lama tinggal wisman 1.13 hari 1.90 hari 59,47

5. Rata-rata lama tinggal wisnus 1 hari 1.50 hari 66,66

6. PAD sektor pariwisata 61.451.018.911,- 117.455.959.926,- 52,31

7. Persentase Kontribusi Sektor 17,74 24.01 73,88


Pariwisata terhadap PAD

Tahun 2020 merupakan pencapaian tahun pertama Renstra Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota
Padang Tahun 2019-2024. Secara keseluruhan perbandingan realisasi dan capaian kinerja tahun ini
tidak semuanya tercapai yaitu pada indikator sasaran jumlah kunjungan wisman dan lama tinggal
wisman di Kota Padang. Namun terdapat indikator yang melebihi target.

Dari tabel diatas terlihat bahwa pada tahun pertama pelaksanaan Renstra 2019-2024, seluruh
indikator kinerja telah menunjukan pencapaian yang sangat baik, dua indikator bahkan telah
melebihi target jangka menengah yaitu kontribusi pariwisata Kota Padang terhadap prov.
Sumatera Barat dengan persentase capaian 150 % dan jumlah kunjungan wisatawan nusantara
sebesar 112%. Adanya indikator yang jauh melebihi target jangka menengah disebabkan adanya
perubahan/ revisi target pada renstra awal karena adanya wabah pandemi Covid 19 yang masuk
ke Kota Padang pada awal tahun 2020, dan Disparbud Kota Padang melakukan revisi terhadap
target Rensra Tahun 2019-2024 yang disesuaikan dengan kondisi dunia pariwisata pada masa
pandemi.

Capaian indikator yang jauh melebihi target ini menjadi evaluasi bagi Dinas Pariwisata dan
Page | 21
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020

Kebudayaan Kota Padang dalam menetapkan target perencanaan kinerja selanjutnya. Adapun
penyebab keberhasilan dan tidak tercapainya indikator kinerja sasaran akan dijelaskan dalam
pembahasan analisis capaian kinerja.

C. Analisis Capaian Kinerja

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang telah menetapkan tujuan dalam Renstra 2019- 2024
yaitu, Menigkatkan Kontribusi Pariwisata terhadap Perekonomian dengan indikator Persentase
Kontribusi Pariwisata terhadap PDRB.

Sektor pariwisata dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap PDRB Kota Padang.
PDRB sektor pariwisata terdiri dari akomodasi dan makan minum menurut harga berlaku, persentase
capaian PDRB pariwisata tahun 2018 sebesar 1.46% dan pada tahun 2019 capaian PDRB 1.50%
meningakat sebear 102,7 % dari tahun sebelumnya (sumber Padang Dalam Angka).

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang telah menetapkan 3 Sasaran dan 7 indikator kinerja
dalam dokumen perjanjian kinerja tahun 2020. Analisis terhadap capaian kinerja setiap sasaran
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang disajikan sebagai berikut:

Page | 22
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020

SASARAN 1 MEWUJUDKAN KOTA PADANG MENJADI TUJUAN


PARIWISATA HALAL DAN BERDAYASAING

Indikator yang digunakan untuk pengukuran capaian kinerja sasaran 1 Mewujudkan


Kota Padang menjadi Tujuan Pariwisata Halal dan Berdayasaing adalah :
1) Persentase Kontribusi Pariwisata Kota Padang terhadap pariwisata Prov. Sumatera
Barat

2) Jumlah kunjungan wisman

3) Jumlah Kunjungan Wisnus

Capaian dari indikator persentase kontribusi pariwisata Kota Padang terhadap Prov. Sumbar
dihitung berdasarkan data jumlah kunjungan wisatawan ( wisman dan wisnus) ke Kota Padang
dibandingkandengan total jumlah kunjungan wisatawan yang berkunjung ke 19 kab/ kota ke
Sumatera Barat. Sumber data kunjungan wisatawan prov Sumbar berdasarkan yang
dipublikasikan oleh Dinas Pariwisata Prov. Sumbar. Sedangkan capaian dari indikator jumlah
kunjungan wisnus dan wisman dihitung berdasarkan hasil akumulasi perhitungan jumlah
kunjungan wisatawan ke Kota Padang bekerja sama dengan dinas/ instansi terkait (Dishub, PT
KAI, Kantor Imigrasi, PT Angkasa Pura, Pelabuhan Teluk Bayur), kunjungan wisatawan ke
destinasi wisata serta perhitungan akhir yang dikerjasamakan dengan Badan Pusat Statistik
Kota Padang. Perbandingan antara target dan realisasi tahun ini untuk indikator Persentase
peningkatan kontribusi pariwisata Kota Padang terhadap pariwisata Prov. Sumatera Barat, jumlah
kunjungan wisman dan wisnus serta Persentase capaian jumlah kunjungan wisman, wisnus
dapat dilihat dari tabel di bawah ini :

Tabel III.3
Capaian kinerja tahun 2020 pada sasaran 1

No Indikator Kinerja Target Realisasi % Kategori


Capaian
1. Kontribusi pariwisata Kota Padang terhadap 15 33 220 Sangat
pariwisata Prov. Sumatera Barat (%) Baik
2. Jumlah kunjungan wisman (orang) 28.277 21.660 75 Baik

3. Jumlah kunjungan Wisnus (orang) 1.841.482 2.562.966 139 Sangat


Baik
Rata-Rata Capaian dari 3 Indikator 144,67 Sangat
Baik

Page | 23
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa realisasi persentase kontribusi pariwisata Kota Padang
terhadap pariwisata Prov. Sumatera Barat, jumlah kunjungan wisnus capaian melebihi target
yaitu 139% . Untuk indikator kinerja kontribusi pariwisata Kota Padang terhadap pariwisata Prov.
Sumatera Barat dengan capaian 220 % termasuk dalam kategori sangat baik.

Indikator jumlah kunjungan wisatawan mancanegara belum dapat mencapai target yang telah
ditetapkan, dengan capaian kinerja 75% dan termasuk kedalam kategori baik dalam pencapaian
target kinerja. Sedangkan Indikator jumlah kunjungan nusantara mencapai target sebesar 139
% dan termasuk kedalam kategori sangat baik. Realisasi Persentase capaian kinerja dihitung
dengan metode sebagai berikut:

a. % capaian kinerja kontribusi pariwisata Kota Padang terhadap prov.


Sumbar = x 100%
15
=33 × 100%= 220%

b. % capaian kinerja peningkatan jumlah kunjungan wisman= x100%

21660
= 28277
× 100%= 220%

c. % capaian kinerja peningkatan jumlah kunjungan wisnus= x100%

1841482
=2562955 × 100%= 139%

Berikut tabel jumlah kunjungan wisatawan ke kab/ kota di Sumatera Barat.

Tabel III.4
Kunjungan Wisatawan ke Kab/Kota Sumatera Barat
Tahun 2020

No Kab/ Kota Wisman Wisnus

1. Kab. Agam 195 664,318

2. Kab. Dharmasraya 3,464 11,676

3. 1,315 122,793
Kab. Kep. Mentawai
4. 679 654,334
Kab. Lima Puluh Kota
5. 338 261,615
Kab. Padang Pariaman

Page | 24
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020

6. 25 747
Kab. Pasaman
7. 2 2,486
Kab. Pasaman Barat
8. 250 177,017
Kab. Pesisir Selatan
9. 0 149,889
Kab. Sijunjung
10. 70 703,649
Kab. Solok
11. 12,962 28,847
Kab. Solok Selatan
12. 9,395 527,635
Kab. Tanah Datar
13. 3,456 1,296,262
Kota Bukittinggi
14. 21,660 2,562.966
Kota Padang
15. 1,124 107,642
Kota Padang Panjang
16. 1 239,758
Kota Pariaman
17. 2 46,930
Kota Payakumbuh
18. 34 101,649
Kota Sawahlunto
19. 88 100,035
Kota Solok
Sumber : Dinas Pariwisata Prov Sumatera Barat Tahun 2020

Dari tabel di atas terlihat bahwa dari 19 kab/ kota yang ada di Sumatera Barat, jumlah kunjungan
wisatawan ke Kota Padang menduduki peringkat teratas dengan jumlah kunjungan wisman
21.660 dan wisnus 2.562.955 Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Sumatera Barat
2020 adalah sebanyak 7.878.343 orang dan sampai dengan Desember Jumlah kunjungan
wisatawan ke Kota Padang terealisasi sebesar 2.584.626 orang. Dengan realisasi jumlah
wisatawan yang berkunjung ke Kota Padang sebanyak 2.584.626 orang, berarti Kota Padang
telah memberikan kontribusi sebesar 33% terhadap jumlah kunjungan wisatawan ke Sumatera
Barat.

Perbandingan Indikator Kinerja Sasaran 1 dengan Tahun sebelumnya


Indikator Kontribusi pariwisata Kota Padang terhadap pariwisata Prov. Sumatera Barat
merupakan indikator baru yang terdapat pada periode rensra 2019- 2024, indikator ini tidak ada
pada periode renstra sebelumnya 2015-2019, sehingga indikator ini tidak dapat dibandingkan
dengan tahun-tahun sebelumnya. Namun 2 indikator jumlah kunjungan wisman dan wisnus dapat
diketahui perbandingannya. Berikut tabel perbandingan jumlah kunjungan wisatawan
Mancanegara dan wisatawan nusantara ke Kota Padang tahun 2019 dan 2020 :

Page | 25
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020

Grafik III.1
Perbandingan Kunjungan Wisatawan ke Kota padang
Tahun 2019 dan 2010

Kunjungan Wisman Kunjungan Wisnus


2019 - 2020 2019 - 2020

100000 88351 6000000 5384236


80000
4000000
60000 2562966
40000 21660 2000000
20000
0 0
2019 2020 2019 2020

Berdasarkan grafik di atas, diketahui bahwa terjadi penurunan jumlah kunjungan wisman dan
wisnus. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara menurun dari 88.351 orang pada tahun 2019
menjadi 21.660 orang pada tahun 2020. Ini berarti bahwa terjadi penurunan tingkat kunjungan
wisman sebesar 75,48%. Hal yang sama juga terjadi pada indikator jumlah kunjungan wisnus,
capaian kinerja menurun dari 5.384236 orang pada tahun 2019 menjadi 2.562.966 orang pada
tahun 2020 (menurun sebesar 52,39%) termasuk dalam kategori gagal. Realisasi persentase
peningkatan wisatawan dihitung dengan cara metode sebagai berikut:
a. Persentase peningkatan jumlah wisman = x100

b. Persentase peningkatan jumlah wisnus = x100%

Perbandingan realisasi kinerja dan capaian kinerja tahun 2020 dengan


tahun-tahun sebelumnya dapat dilihat dari tabel di bawah ini :

Tabel III.7
Perbandingan capaian kinerja dengan tahun-tahun sebelumnya

REALISASI (ORANG) CAPAIAN KINERJA (%)


NO. INDIKATOR KINERJA 2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020

1. Persentase
88.351
67.286

21.660
58.903

71.054

peningkatan jumlah
111

104
104
104

kunjungan wisman
75

Page | 26
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020

Persentase

5.076.581
2. peningkatan jumlah

4.368.375

5.384.236

2.562.966
3.632.820
kunjunganwisnus

134.6
121

139
114

130
Dari grafik di atas tampak bahwa persentase jumlah kunjungan wisman berfluktuasi setiap
tahunnya, pada tahun 2016 merupakan capaian kunjungan wisman tertinggi yakni 111 %, dan
pada 3 tahun berikutnya (2017-2019) capaian kunjungan wisman bertahan diangka 104%,
namun pada tahun 2020 mengalami penurunan dengan capian 75%. Berikut grafik
perkembangan kunjungan wisman dan wisnus dalam kurun waktu 5 tahun

Grafik III.2
Perkembangan jumlah Kunjungan Wisman
Tahun 2016 - 2020
100000 88351 88351
80000 67286 71054
58903
60000

40000

20000
1
0
2016 2017 2018 2019 2020

Grafik III.3
Perkembangan Kunjungan Wisnus
Tahun 2016 - 2020
6000000 5384236
5000000 4709108
4368375
4000000 3632820

3000000 2562966

2000000

1000000
1
0
2016 2017 Nusantara2018 2019 2020

Dari grafik diatas terlihat Jumlah Kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan

Page | 27
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020

nusantara hampir selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Penurunan hanya terjadi pada
kunjungan wisatawan mancanegara dan nusantara pada tahun 2020. Faktor terbesar yang
mempengaruhi berkurangnya kunjungan wisatawan mancanegara dan domestik pada tahun
2020 adalah faktor masuknya wabah pandemi Covid-19 ke Indonsia pada awal tahun 2020 yang
menyebabkan keterpurukan dunia kepariwisataan.

Analisis penyebab tidak tercapainya target indikator kinerja pada sasaran 1

1. Diberlakukan sistim lockdown hampir disemua negara yang melarang warga negara untuk
melakukan perjalanan sehingga terjadi penutupan bandara, hal ini dilakukan untuk
mencegah penularan covid 19. Menurut data statistik Kota Padang, jumlah kunjungan
wisman yang datang ke Kota Padang melalui pintu masuk Bandara Internasional
Minangkabau (BIM) mengalami penurunan pada masa pandemi sebagaimana yang tersaji
pada tabel di bawah ini:

Tabel III.8
Kunjungan Wisatawan Mancanegara Berdasarkan Pintu Masuk BIM
Tahun 2020

Bulan Jumlah (orang)


Januari 4.341
Februarai 4.038
Maret 2.495
April Tidak ada
Mei Tidak ada
Juni Tidak ada
Juli Tidak ada
Agustus Tidak ada
September 2
Oktober Tidak ada
November Tidak ada
Desember Tidak ada
Sumber: BPS Kota Padang

Page | 28
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020

Berdasarkan data di atas terlihat bahwa pada bulan Januari - Maret terdapat penurunan jumlah
kunjungan wisman setiap bulannya, yakni pada bulan Maret terjadi penurunan sebesar 61%
dari bulan sebelumnya. Pada bulan April s.d Desember kecuali September terlihat bahwa tidak
ada wisatawan manca negara yang melakukan penerbangan ke Sumatera Barat.

2. Penutupan objek masuk wisata, dan penutupan tempat usaha jasa pariwisata (masa PSBB)
Penutupan objek wisata masuk Pantai Aie Manih dan Pantai Padang pada masa PSBB
mengakibatkan menurun drastisnya kunjungan wisatwan ke destinasi wisata ini. Langkah ini
diambil oleh pemko Padang dalam rangka memutus mata rantai penularan Covid- 19 Tidak
hanya destinasi wisata yang ditutup namun penutupan tempat usaha jasa pariwisata juga
dilakukan dengan dikeluarkan beberapa intruksi walikota Padang :

1) Intruksi Wali Kota Padang Nomor: 556.330/ DISPARBUD/2020, pada tanggal 2


April 2020 tentang penutupan Objek Wisata Pantai Air Manis dan Gunung
Padang pada tanggal 3 April 2020 sampai dengan 15 April 2020

2) Intruksi Wali Kota Padang Nomor: 556.330/ DISPARBUD/2020 pada tanggal 14


April 2020 tentang penutupan Objek Wisata Pantai Air Manis dan Gunung
Padang tanggal 15 April 2020 sampai dengan 29 Mei 2020.

3) Intruksi Wali Kota Padang Nomor: 556.330/ DISPARBUD/2020 pada tanggal 29


Mei 2020 tentang penutupan Objek Wisata Pantai Air Manis dan Gunung 30 Mei
2020 sampai dengan 7 Juni 2020.

4) Intruksi Wali Kota Padang Nomor: 556.331/ DISPARBUD/2020 pada tanggal 22


Maret 2020 menutup usaha hiburan dan rekreasi selama 14 hari dari tanggal 22
Maret s.d 4 April 2020 ( Klub Malam, Diskotek , Pub /Live Musik, Karaoke, Bar/
Rumah Minum, Griya Pijat, Bioskop, Area Permainan Anak, Biliard , Kolam
renang /Water Boom, Spa /Sante Par Aqua Game Online/ Warnet

5) Intruksi Wali Kota Padang Nomor: 556.331/ DISPARBUD/2020 pada tanggal 15


April 2020 tentang penutupan usaha hiburan dan rekreasii selama 14 hari dari
tanggal tanggal 16 April sampai dengan 29 April 2020 ( Klub Malam, Diskotek ,
Pub /Live Musik, Karaoke, Bar/ Rumah Minum, Griya Pijat, Bioskop, Area
Permainan Anak, Biliard , Kolam renang /Water Boom, Spa /Sante Par Aqua
Page | 29
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020

Game Online/ Warnet

6) Intruksi Wali Kota Padang Nomor: 556.331/ DISPARBUD/2020 pada tanggal 29


Mei 2020 tentang penutupan usaha hiburan dan rekreasii selama 14 hari dari
tanggal 30 Mei sampai dengan 7 Juni 2020 ( Klub Malam, Diskotek , Pub /Live
Musik, Karaoke, Bar/ Rumah Minum, Griya Pijat, Bioskop, Area Permainan Anak,
Biliard , Kolam renang /Water Boom, Spa /Sante Par Aqua Game Online/ Warnet

3. Faktor cuaca juga menjadi permasalahan dalam menjaga kebersihan kawasan pantai
padang. Hujan yang terus menerus selama 3 Jam menyebabkan sampah dari hulu dibawa
ke hilir dan akhirnya dibawa kembali ke Pantai sehingga menyebabkan menumpuknya
sampah dengan volume yang sangat banyak. Sampah tersebut tidak dapat dibersihkan
dengan tenaga manusia melainkan dengan bantuan alat berat berupa excavator. Faktor
cuaca yang extrim juga merusak sarana dan prasarana di destinasi wisata seperti
tergerusnya pondasi Tugu Merpati Perdamaian yang merupakan Icon Kota Padang akibat
abrasi pantai. Terkikisnya batu sea wall pengaman di lokasi Mesjid Al Hakim akibat abrasi
pantai, tumbangnya pohon-pohon pelindung di objek wisata pantai Pasie jambak,
terbakarnya tag line Padang Kota Tercinta dipuncak Gunung Padang akibat gangguan
binatang liar. Tidak hanya faktor alam ulah tangan jahil manusia juga merusak sarana dan
prasarana di objek wisata sepeti dicurinya kabel lampu penerangan di sepanjang
pedestrian Pantai Padang, dicurinya riling-riling pengaman tangga naik ke puncak
Gunung Padang, raibnya beberapa lampu hias disepanjang pedestrian pantai Padang.

4. Keterbatasan lahan yang dimilliki Pemko Padang pada beberapa titik lokasi destinasi
wisata seperti Pasir Jambak, Lubuk Minturun dan Lubuk Peraku, sebagian kepemilkinan
tanah di Pantai Air Manis menyebabkan pemko tidak dapat leluasa mengatur dan
mengembangkan objek wisata tanpa kepemilikan lahan tersebut.

5. Masih Ada PKL yang tidak tertib aturan dibeberapa lokasi usaha wisata kuliner yang
berjualan pada destinasi wisata,masih dijumpai beberapa di antara pedagang yang
belum menyediakan daftar menu makanan dan harga yang tidak wajar serta masih belum
bervariasinya menu makanan yang ditawarkan kepada pengunjung. Walaupun telah

Page | 30
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020

dilakukan pendataan pembinaan terhadap PKL dikawasan wisata yang sampai sekarang
ini masih main kucing-kucingan dengan petugas, serta kecendrungan PKL yang
berdagang terlalu menjorok ke bibir pantai Aie Manih sehingga menutupi panorama
pantai.

Upaya yang dilakukan untuk mencapai target sasaran meningkatnya kunjungan


wisatawan nusantara dan mancanegara

Walaupun pada masa pandemi Pemerintah Kota Padang melalui Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke
Kota Padang yaitu :

1. Pada awal tahun 2020 sesuai dengan calender iven pariwisata Kota Padang, telah
melakukan kegiatan festival budaya yaitu festival Serak Gula, kegiatan ini
dilaksanakan sebelum covid 19 merebak di Kota Padang yakni pada tanggal25
Januari 2020 bertempat di kampung India Jl. Pasa Batipuh (depan mesjid
Muhammadan) Kel. Pasa Gadang Kec. Padang Selatan. Dari kegiatan ini
mendatangkan kunjungan wisatawan sejumlah4.000 orang.
2. Meningkatkan kualitas destinasi wisata melalui pembangunan serta pembenahan
yang dilakukan bertujuan untuk mempercantik kota sehingga berdampak pada
tingkat kunjungan wisatawan. Pengembangan dan pembenahan infrastruktur
dilakukan pada sejumlah destinasi populer seperti :
 Destinasi Pantai Aie Manih
1. Pelebaran akses jalan masuk (betonisasi) disepanjang perempatan jalan
menuju gerbang masuk objek wisata pantai air manis selebar  1 M kiri dan
kanan jalan

2. Pembuatan area parkir di area tanah pemko padang

3. Pembuatan pedestrian taman dan jalan serta lampu penerangan

4. Lanjutan betonisasi jalan menuju bibir pantai air manis

Dan pada Tahun 2021 ini akan segera dibangun Kios pedagang, Toilet/Kamar
Bilas, dan Pembangunan Amphiteater dengan menggunakan dana DAK

 Objek Wisata Gunung Padang

Page | 31
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020

1. Pembenahan gerbang masuk

2. Pembuatan Toilet

3. Pembuatan Taman

4. Pembuatan saluran air bersih ke puncak Gunung Padang

 Kawasan Pantai Padang

1. Pembangunan Pedestrian di depan LPC sampai ke Kios pedang ikan

2. Pembangunan Pedestrian di Pantai Muaro Lasak

3. Pembangunan Skatebord di Pantai Muaro Lasak

4. Pembuatan Panggung Kesenian di Pantai Cimpago

5. Pembuatan Lahan Parkir di Pantai Cimpago

6. Pembangunan Taman dan Lampu penerangan

7. Pembuatan batu grip pengaman pantai beberapa titik di Pantai Padang

 Pantai Pasir Jambak

1. Pembuatan gerbang pintu masuk di Tanah Pemko

2. Pembenahan toilet dan mushalla

3. Pembuatan / pembenahan panggung / pentas hiburan

4. Perbaikan kantor unit

3. Memasuki masa new normal sejumlah kegiatan telah dilakukan Disparbud Kota
Padang dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan, tentu saja dengan
memperhatikan protokol kesehatan 3 M yaitu: Memakai masker, mencuci tangan
dengan sabun/ handsanitizer, menjaga jarak. Kegiatan tersebut adalah :
 Sosialisasi Perwako No. 49 Tahun 2020 tentang TatananPola Hidup Baru pada era
new normal ke stakeholder pariwisata,
1. Restoran/ rumah makan
2. Hotel/ Villa
3. Tempat hiburan, karoke, bioskop
4. Destinasi Wisata
5. Shopping Center (pusat perbelanjaan)
6. Toko Souvenir

Page | 32
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020

7. Arena permainan anak


 Memaksimalkam Pemberdayaan Kelompok Sadar Wisata(pokdarwis)
Pokdarwis merupakan community based tourism yang bertujuan Mengelola
Destinasi yang asetnya merupakan milik kelompok, ulayat atau individu
masyarakat, Mengajak masyarakat sekitar destinasi untuk terlibat dan
mengangkat kearifan lokal, dan memberikan manfaat langsung pada
masyarakat. Dengan terbentuknya pokdarwis pada setiap destinasi di Kota
Padang akan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam penerapan Sapta
Pesona, sehingga akan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan. Tahun
2020 sudah terbentuk 22 pokdarwis yaitu :
1. Pokdarwis Kampung Bungus

2. Batung

3. Lubuk hitam

4. Sungai Pisang

5. Purus Barokah

6. Kampung Budaya Limau Manih

7. Anugrah Alam Maya Lubeg

8. Camin Taruih Limau Manih

9. Bintang Samudera Pasir Jambak

10. Pokdarwis Lubuk Tampuruang

11. Pokdarwis Siti Nurbaya

12. Pokdarwis Pesona Sungai Pisang

13. Pokdarwis Lubuk Lukum

14. Pokdarwis Bukit Gado-Gado

15. Pokdarwis Tanjung Marina Kel. Lapai

16. Pokdarwis Batang Aia Dingin Kel. Pasie Nan Tigo

17. Pokdarwis Puti Bungsu Bungus Teluk Kabung

18. Pokdarwis Bukit Karan

19. Pokdarwis Bukit Kailas Kampung KB

Page | 33
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020

20. Bukit Matoa

21. Sungai Bangek

22. Pesona Gambir

 Mengadakan pertemuan pentahelix bertujuan menjaring aspirasi dari instansi


terkait, kalangan stake holder pariwisata, akademisi, media, dan masyarakat
dalam rangka membahas permasalahan perkembangan dunia pariwisata serta
solusi yang ditempuh dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kota
Padang
 Peningkatan sektor ekonomi kreatif pariwisata. Potensi ekonomi kreatif di Kota
Padang berjumlah 1957 terdiri fesyen (258), seni pertunjukan (16), Priklanan (7),
Penerbitan (16) ,kriya (38), DKV (15) ,Desain product (181), Film animasi dan
vidio (27) ,TV Dan radio (30) ,Kuliner (1221), Musik (18) ,arsitektur (5), fotogafi
(71), seni rupa (14), Aplikasi dan gemes (17), Total sektor ekonomi kreaktif
pariwisata berjumlah 1957. Langkah yang diambil Disparbud Kota Padang dalam
rangka meningkatkan sektor ekraf sebagai berikut :
 Optimalisasi aktivitas pemasaran dalam bentuk promosi produk ekonomi
kreatif di Kota Padang

 Menstimulan pelaku ekonomi kreatif melalui peningkatan kreatifitas inovasi


dan diversifikasi kualitas produk ekonomi kreatif

 Peningkatan kualitas dan kompetensi SDM Pelaku Ekonomi Kreatif di Kota


Padang

 Melakukan pemetaan potensi ekonomi kreatif di Kota Padang

 Melakukan konsulidasi pihak-pihak terkait terutama akademisi, bisnis,


pemerintah, komunitas, dan media sebagai upaya peningkatan
pengembangan sektor ekraf di Kota Padang

5. Memaksimalkan promosi wisata melalui media cetak, elektronik dan khususnya


pemanfaatan media sosial. Pemanfaatan Teknologi Informasi untuk menyebarkan
informasi pariwisata pada masa pandemi mempunyai peranan yang sangat penting
dalam promosi wisata, masyarakat dapat melakukan perjalanan wisata secara
virtual.

6. Pelaksanaan Program CHSE (Clean, Healthy, Safety, Environment Sustainability )


Pada triwulan IV, Disparbud Kota Padang memperoleh dana hibah dari

Page | 34
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI untuk melaksanakan penerapan


CHSE pada pelaku indusrti pariwisata, masyarakat, serta pelaku seni tradisi di Kota
padang. Program CHSE (Clean, Health, Safety &Environment) atau kebersihan,
kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan adalah upaya mendorong
pelaku seni silat tradisi, pelaku ekonomi kreatif dan pelaku industri pariwisata
termasuk hotel dan restoran serta masyarakat yang sehari harinya berusaha di
destinasi wisata untuk melakukan dan menerapkan protokol kesehatan berbasis
CHSE. CHSE berfungsi sebagai jaminan kepada wisatawan dan masyarakat bahwa
produk dan pelayanan yang diberikan sudah memenuhi protokol kebersihan,
kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan CHSE merupakan hal yang
sangat penting untuk industri pariwisata khususnya bagi pelaku usaha hotel dan
restoran untuk memulihkan kepercayaan wisatawan. Upaya ini dilakukan agar
dapat menciptakan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan saat berkunjung ke
Kota Padang. Kegiatan CHSE yang dilaksanakan :
1. Dukungan Revitalisasi Sarana dan Prasarana Kebersihan, Keindahan dan
Keamanan
2. Implementasi program CHSE di destinasi wisata dalam penerapan standarisasi
Adaptasi Kebiasaan Baru
3. Pengamanan Terpadu Objek Wisata
4. Pelaksanaan Kegiatan Pemulihan Sektor Ekonomi Kreatif
5. Pembinaaan Pariwisata Budaya Silat Tradisi
6. Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Program CHSE kepada hotel dan restoran
7. Operasional Pelaksanaan Hibah Pariwisata (pemberian bantuan operasional
kepada pemilik hotel)

Page | 35
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020

MENINGKATNYA LAMA TINGGAL WISATAWAN


SASARAN 2

Dalam mencapai sasaran meningkatnya lama tinggal wisatawan digunakan indikator


rata-rata lama tinggal wisatawan. Meningkatnya lama tinggal wisatawan akan berpengaruh
pada perekonomian di Kota Padang karena semakin besar lama tinggal wisatawan akan
semakin banyak juga pengeluaran dari wisatawan. Rata-rata lama tinggal wisatawan ini
dihitung dari tingkat rata-rata lamanya wisatawan berada disuatu daerah untuk satu kali
kunjungan.
Data rata-rata lama tinggal wisatawan dihitung berdasarkan data jumlah hari
wisatawan tinggal dibagi dengan jumlah tinggal wisatawan. Data ini diperoleh dari
pendataan rutin yang dilakukan Disparbud Kota Padang terhadap hotel/ penginapan yang
tersebar di Kota Padang. Dari hasil pendataan tersebut diperoleh data rata-rata lama
menginap wisman dan wisnus di Kota Padang sebagai berikut :

Tabel III.9
Capaian kinerja tahun 2020 pada sasaran 2
%
No Indikator Kinerja Target Realisasi Kategori
Capaian
1. Rata-rata lama tinggal wisatawan 1,50 hari 1,13 hari 75 Baik
mancanegara

2. Rata-rata lama tinggal wisatawan nusantara 1,00 hari 1,50 hari 155 Sangat
baik

Rata-rata capaian kinerja 115 Sangat


baik

Page | 36
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020

Dari tabel di atas terlihat bahwa realisasi lama tinggal wisatawan mancanegara pada
tahun 2020 adalah selama 1,13 hari. Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan tahun ini
selama 1,50 hari, maka persentase capaian kinerja adalah sebesar 75% dan termasuk kategori
baik. Dan untuk realisasi lama tinggal wisatawan nusantara pada tahun 2020 adalah selama 1,50
hari.Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan tahun ini selama 1.50 hari, maka
persentase capaian kinerja adalah sebesar 155 %dan termasuk kategori sangat baik
Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya,rata-rata lama tinggal wisatawan dapat
dilihat dari tabel berikut:

Tabel III.10
Perbandingan capaian kinerja dengan tahun
sebelumnya Pada sasaran 2

Target Capaian % Capaian


No Sasaran Indikator Kinerja
2019 2020 2019 2020 2019 2020
1. Meningkatnya lama Rata-rata lama 3,50 1,50 3,15 1,13 90 75
tinggal wisatawan tinggal wisman hari hari hari hari
mancanegara
Rata-rata lama 2,00 1,00 1,73 1,50 86,5 155
tinggal wisnus hari hari hari hari

Dari tabel diatas terlihat bahwa persentase capaian rata-rata lama tinggal wisatawan pada
tahun 2020 adalah wisman sebesar 75% dan wisnus sebesar 155%. Jika dibandingkan dengan
tahun sebelumnya, capaian rata-rata lama tinggal wisatawan, untuk wisman mengalami
penurunan sebesar 16,67 sedangkan rata-rata lama tinggal wisnus meningkat dan melebihi target
yang ditetapkan.
Dalam Rencana Stategis Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang tahun
2019-2024,target indikator Rata-rata lama tinggal wisman sampai dengan tahun 2024 adalah
selama 3,60 hari dan untuk wisnus selama 2.60 hari. Jika dibandingkan dengan realisasi sampai
dengan tahun 2020, maka realisasi dari capaian kinerja jangka menengah sampai dengan tahun
2020 adalah sebesar 31, 38% untuk wisman dan 57,69% untuk rata-rata lama tinggal wisnus,
seperti tergambar pada tabel berikut:

Page | 37
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020

Tabel III.11
Perbandingan capaian kinerja dengan target jangka menengah pada sasaran 2

Target
Capaian Akhir %
No Indikator
Kinerja s.d Renstra Capaian
2020
1. Rata-rata lama tinggal wisman 1,13 hari 3,60 hari 31,38

2. Rata-rata lama tinggal wisnus 1,50 hari 2,60 hari 57,69

Tahun 2020 terjadi penurunan rata-rata lama tinggal wisatawan (length of stay) hal ini
disebabkan oleh pandemi covid 19 yang memberlakukan sistim lockdown, larangan bepergian,
dan pemberlakun PSBB hampir disetiap provinsi. Berdasarkan kondisi ini dimana adanya larangan
untuk berkerumun, maka beberapa event tahunan yang akan digelar di Kota Padang dalam
rangka mewujudkan sasaran 2 meningkatkan rata-rata lama tinggal ditiadakan/ dibatalkan,
event-event tersebut adalah :
1. Tour de Singkarak
2. Pawai Telong-Telong
3. Festival Siti Nurbaya
4. Festival Selaju Sampan
5. Festival Kuliner
6. Evaluasi Event Kepariwisataan
7. Ekraf Expo
8. Pemilihan duta wisata Kota Padang
Pembatalan event tersebut tentu saja dibarengi dengan refokusing anggaran, jumlah
anggaran stelah refokusing sebesar Rp. 5.309.969.829,00 dari total RP. 10.859.913.200,00
Pagu anggaran awal.

Pandemi covid 19 berdampak merosotnya sistem perekonomian pariwisata, berdasarkan


monitoring pendataan yang dilakukan Disparbud Kota Padang terdapat beberapa hotel tutup,
merumahkan karyawan, mengurangi shift. Upaya yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kota
Padang untuk meningkatkan rata-rata lama tinggal wisatawan adalah melaksanakan program
CHSE. Program CHSE merupakan program Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif RI dalam
rangka memulihkan kembali perekonomian sektor pariwisata.
Alokasi dana untuk melaksanakan kegiatan ini sebesar Rp. Adapun bentuk kegiatan CHSE

Page | 38
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020

yang dilakukan adalah :


1. Dukungan Revitalisasi Sarana dan Prasarana Kebersihan, Keindahan dan Keamanan
2. Implementasi program CHSE di destinasi wisata dalam penerapan standarisasi Adaptasi
Kebiasaan Baru
3. Pengamanan Terpadu Objek Wisata
4. Pelaksanaan Kegiatan Pemulihan Sektor Ekonomi Kreatif
5. Pembinaaan Pariwisata Budaya Silat Tradisi
6. Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Program CHSE kepada hotel dan restoran
7. Operasional Pelaksanaan Hibah Pariwisata (pemberian bantuan operasional kepada pemilik
hotel)

Page | 39
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020

SASARAN 3
MENINGKATKAN KONTRIBUSI PARIWISATA TERHADAP PAD

Dalam mencapai sasaran meningkatkan kontribusi pariwisata terhadap PAD. Dinas Pariwisata
dan Kebudayaan Kota Padang telah menetapkan dua indikator kinerja yaitu :

1. PAD Sektor Pariwisata


2. Persentase Kontribusi Sektor Pariwisata terhadap PAD

Analisis capaian kinerja dari masing-masing indikator adalah sebagai berikut:

1. PAD SEKTOR PARIWISATA

Sektor pariwisata sangat diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap
PAD Kota Padang. PAD sektor pariwisata berasal dar pajak hotel,restoran, hiburan, serta retribusi
masuk objek wisata. Adapun capaian sasaran -3 Meningkatkan kontribusi sektor pariwisata
terhadap PAD seperti terlihat pada table berikut:

Tabel III.12
Capaian kinerja tahun 2020 pada sasaran 3

No Indikator Kinerja Target Realisasi % Kategori


Capaian
1. PAD Sektor Pariwisata 54.976 M 61.451.01 112 Sangat
8.911 Baik

2. Persentase kontribusi sektor pariwisata 6,20 % 17,74 % 286 Baik


terhadap PAD
Rata-Rata Capaian dari 2 Indikator 199 Sangat
Baik

Dari tabel di atas tampak bahwa capaian PAD sektor pariwisata melebihi target yang telah
ditentukan yaitu sebesar 112%. Untuk indikator persentase kontribusi sektor pariwisata terhadap
PAD capaian jauh melebihi target yakni sebesar 286%. Hal ini terjadi disebabkan ketika
masuknya pandemi covid-19 ke Kota Padang, pendapatan sektor pariwisata mengalami
penurunan sehingga dilakukan revisi terhadap target kinerja tahun 2020.
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya terjadi penurunan PAD sektor pariwisata,

Page | 40
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020

seperti tersaji pada tabel di bawah ini :

Tabel III. 13

Penerimaan PAD Sektor Pariwisata

( Pajak hotel, Restoran, dan Tempat Hiburan)

Tahun 2019 dan 2020

Jenis Tahun +/- %

2019 2020

Pajak hotel 41.246.273.620 13.809.223.47 -27.437.050.144 - 66


6

Pajak restoran 51.140.836.591 24.984.311.63 -26.156. 524.954 -51


7

Pajak hiburan 9.860.360.021 3.242.066.674 -6.618.293.347 -67

Retribusi 2.742.354.266 1.427.791.448, -1.314.562.818 -47


masuk objek -
wisata

Rata-Rata -57%

Dari tabel di atas menunjukan bahwa terjadi penurunan penerima PAD pajak hotel,
restoran tempat hiburan, dan retribusi masuk objek wisata sebesar -57% dari tahun sebelumnya.
Dari keempat jenis pajak Penerimaan PAD tersebut, retribusi masuk objek wisata mengalami
penurunan sebesar -47%.

2. KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP PAD

Disparbud Kota Padang juga memberikan andil terhadap pendapatan daerah berupa
kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sumber PAD sektor pariwisata dari Pajak
Hotel, Pajak Restoran,Paja Hiburan dan retribusi masuk objek wisata.

Page | 41
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020

Tabel III.12
Capaian kinerja tahun 2020 pada sasaran 3

No Indikator Kinerja Target Realisasi % Kategori


Capaian
1. PAD Sektor Pariwisata 54.976 M 61.451.018 112 Sangat
.911 Baik

2. Persentase kontribusi sektor pariwisata 6,20 % 17,74 % 286 Baik


terhadap PAD

Rata-Rata Capaian dari 2 Indikator 199 Sangat


Baik

Berdasarkan tabel diatas capaian kinerja sasaran 3, dengan 2 indikator kinerja yaitu PAD sektor
pariwisata sebesar 112 % dan persentase kontribusi sektor pariwisata terhadap PAD sebesar
286%, dari kedua indikator tersebut diperoleh capaian rata-rata sbesar 199% termasuk
kedalam kategori sangat baik.

Tabel III.14

Perkembangan PAD sektor Pariwisata


Tahun 2015 s.d 2020

Tahun Jumlah PAD Total Realisasi PAD % dari Total


Pariwisata Realisasi PAD
17.837.868.542 370.413.732.165 4,82%
2015
57.191.716.350 391.925.162.546 14,59%
2016
74.005.495.031 454.295.916.658 16,29%
2017
90.212.579.984 487.533.838.745 18,50%
2018
104.989.824.498 546.544.393.948 19,20%
2019
61.451.018.911 346.400.776.362 5,63%
2020

Dari data PAD Sektor Pariwisata diatas terlilhat bahwa terjadi peningkatan yang cukup
signifikan, dimana pada tahun 2015 jumlah PAD sektor pariwisata sebesar Rp. 17.83 Milyar
meningkat tajam menjadi Rp.104.98 milyar ditahun 2019 atau meningkat sebesar 588,57% dalam

Page | 42
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020

1 periode (5tahun). Begitu juga % total realisasi PAD meningkat setiap tahun, dimana pada
tahun 2015 mencapai 4,82% dan mengalami peningkatan cukup tinggi setiap tahun dan pada
tahun 2019 mencapai 19,20%. Dengan peningkatan PAD ini membuktikan bahwa sektor
pariwisata telah mampu memberikan dampak positif terhadap perekonomian di Kota Padang pada
masa situasi normal (sebelum pandemi).
Namun tahun 2020 capaian PAD sektor pariwisata sebesar 5,63 %, angka ini jauh menurun
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Persentase penurunan sebesar 70%. Hal ini
disebabkan karena adanya pandemi Covid-19. Berikut penyebab menurunnya PAD sektor
pariwisata :

1. Adanya Penghapusan pajak terhadap usaha pariwisata berupa pajak hotel, restoran/
rumah makan.Rendahnya capaian PAD disebabkan adanya pembebasan tarif pajak
hotel dan restoran pada masa PSBB yaitu bulan April – Mei 2020 oleh Pemko Padang,
langkah ini diambil oleh pemerintah dengan tujuan untuk membantu indsutri pariwisata
agar tetap bertahan dimasa pandemi karena menurunnya tingkat hunian dan
berkurangnya daya beli restoran/ rumah makan seperti yang terlihat pada tabel III. 14.

2. Adanya penutupan objek wisata pada masa PSBB

Untuk mencegah kerumunan dan memutus mata rantai vovid 19, maka Pemko Padang
melalui Dinas Pariwisata mengeluarkan instruksi Walikota :

1. Intruksi Wali Kota Padang Nomor: 556.330/ DISPARBUD/2020, pada tanggal 2 April
2020 tentang penutupan Objek Wisata Pantai Air Manis dan Gunung Padang pada
tanggal 3 April 2020 sampai dengan 15 April 2020

2. Intruksi Wali Kota Padang Nomor: 556.330/ DISPARBUD/2020 pada tanggal 14


April 2020 tentang penutupan Objek Wisata Pantai Air Manis dan Gunung Padang
tanggal 15 April 2020 sampai dengan 29 Mei 2020.

3. Intruksi Wali Kota Padang Nomor: 556.330/ DISPARBUD/2020 pada tanggal 29 Mei
2020 tentang penutupan Objek Wisata Pantai Air Manis dan Gunung tanggal 30 Mei
2020 sampai dengan 7 Juni 2020.
Penutupan Objek Wisata Pantai Air Manis dan Gunung ini berdampak terhadap
penerimaan PAD retribusi masuk objek wisata tahun 2020, seperti terlihat pada tabel di bawah ini:

Page | 43
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020

Tabel III.15

Retribusi Masuk Objek Wisata Tahun 2020

No. Bulan Jumlah

1 Januari 287,400,008

2 Februari 103,495,579

3 Maret 64,380,000

4 April -

5 Mei -

6 Juni 5,964,360

7 Juli 13,665,043

8 Agustus 15,095,035

9 September 9,745,000

10 Oktober 8,355,000

11 November 12,905,000

12 Desember 9,472,000

Jumlah 530,477,025

Dari data di atas terlihat jumlah retribusi masuk objek wisata tiap bulannya, bulan Januari
merupakan puncak tertinggi penerimaan PAD yakni sebesar Rp. 287.400,008 karena masih
dalam kondisi normal (sebelum Covid 19), namun pada bulan berikutnya mengalami penurunan,
pada April dan Mei terjadi penutupan objek wisata pada masa PSBB sehingga tidak ada
penerimaan pada bulan tersebut. Memasuki masa new normal penerimaan retribusi masuk objek
wisata Aie Manih dialihkan pengelolaannya ke perusahaan Daerah Padang Sejahtera Mandiri
(PSM). Adapun untuk retribusi objek wisata Gunung Padang penarikan retribusi masuk masih
dilaksanakan oleh petugas Disparbud Kota Padang.

3. Penutupan tempat hiburan


Tempat hiburan seperti bioskop, arena permainan, karoeke merupakan sumber PAD sektor
pariwisata, pada masa PSBB tempat hiburan ditutup sehingga berdampak terhadap menurunnya
pajak yang bersumber dari tempat hiburan. Regulasi yang dikeluarkan yaitu :

Page | 44
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020

1. Intruksi Wali Kota Padang Nomor: 556.331/ DISPARBUD/2020 pada tanggal 22


Maret 2020 menutup usaha hiburan dan rekreasi selama 14 hari dari tanggal 22
Maret s.d 4 April 2020 ( Klub Malam, Diskotek , Pub /Live Musik, Karaoke, Bar/
Rumah Minum, Griya Pijat, Bioskop, Area Permainan Anak, Biliard , Kolam renang
/Water Boom, Spa /Sante Par Aqua Game Online/ Warnet

2. Intruksi Wali Kota Padang Nomor: 556.331/ DISPARBUD/2020 pada tanggal 15


April 2020 tentang penutupan usaha hiburan dan rekreasii selama 14 hari dari
tanggal tanggal 16 April sampai dengan 29 April 2020 ( Klub Malam, Diskotek ,
Pub /Live Musik, Karaoke, Bar/ Rumah Minum, Griya Pijat, Bioskop, Area
Permainan Anak, Biliard , Kolam renang /Water Boom, Spa /Sante Par Aqua
Game Online/ Warnet

3. Intruksi Wali Kota Padang Nomor: 556.331/ DISPARBUD/2020 pada tanggal 29


Mei 2020 tentang penutupan usaha hiburan dan rekreasii selama 14 hari dari
tanggal 30 Mei sampai dengan 7 Juni 2020 ( Klub Malam, Diskotek , Pub /Live
Musik, Karaoke, Bar/ Rumah Minum, Griya Pijat, Bioskop, Area Permainan Anak,
Biliard , Kolam renang /Water Boom, Spa /Sante Par Aqua Game Online/ Warnet

Upaya yang dilakukan untuk memulihkan perekoniam sektor pariwisata melalui program
Kemenparekraf RI yaitu CHSE. CHSE merupakan hal yang sangat penting untuk industri usaha
hotel dan restoran guna meningkatkan kembali kepercayaan wisatawan. Pada gilirannya
diharapkan pariwisata Kota Padang dapat tumbuh untuk meningkatkan kunjungan wisata ke Kota
Padang sehingga menambah PAD sektor pariwisata, adapun kegiatan CHSE yang dilaksankan
yaitu :
1) Dukungan Revitalisasi Sarana dan Prasarana Kebersihan, Keindahan dan
Keamanan
2) Implementasi program CHSE di destinasi wisata dalam penerapan standarisasi
Adaptasi Kebiasaan Baru
3) Pengamanan Terpadu Objek Wisata
4) Pelaksanaan Kegiatan Pemulihan Sektor Ekonomi Kreatif
5) Pembinaaan Pariwisata Budaya Silat Tradisi
6) Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Program CHSE kepada hotel dan restoran
Page | 45
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020

7) Operasional Pelaksanaan Hibah Pariwisata (pemberian bantuan operasional kepada


pemilik hotel)
Untuk memulihkan ekonomi masyarakat di sektor pariwisata kemenparekraf RI membuat
suatu program yakni pemberian bantuan operasional kepada pemilik hotel, kriteria penerima dana
hibah ini adalah hotel/ restoran yang telah melunasi pajak 2019, memiliki izin TDUP, memiliki
NPWP dan usaha hotel/ restoran masih beroperasi, adapun besar dana hibah yang disalurkan
tergantung dari jumlah pajak yang dibayarkan, semakin besar pajak yang dibayarkan semakin
besar dana hibah yang diterima. Pemberian dana hibah ini disalurkan kepada 92 hotel/ restoran di
Kota Padang.

B. Realisasi Anggaran 2020


Jumlah Anggaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020 adalah
sebesar Rp 12.705.977.796,55,- yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp
4.110.387.840,55,dan Belanja Langsung sebesar Rp 8.595.589.929,00. Anggaran tersebut
bersumber APBD, DAK Non Fisik sejumlah Rp.432.180.000,- dan dana Hibah dari Kemenparekraf
RI sebesar Rp. 1.773.519.800,-

Realisasi anggaran belanja APBD pada tahun 2020 adalah sebesar Rp 43.888.786.853,00
atau 89, 56% dari total anggaran belanja, sedangkan realisasi fisik sebesar 99.07%. Rincian
realisasi kegiatan bisa dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel III.16
Realisasi Capaian Keuangan Tahun 2020
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kota Padang

No. Program danKegiatan Anggaran %


Realisasi
(Rp.) (Rp)
1 2 3 4 5
1. Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat 6.999.000,- 6.999.000,- 100.00
2. Penyediaan Jasa Komunikasi, sumber 232.000.000,- 166.200.351,- 71.64
daya air dan listrik
3. Penyediaan jasa pemeliharaan dan 5.000.000,- 3.679.700,- 73.59
perizinan kendaraan
dinas/operasional

Page | 46
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020

4. Penyediaan jasa perbaikan peralatan 12.000.000,- 12.000.000,- 100.00


kerja
5. Penyediaan Alat Tulis Kantor 28.500.000,- 28.500.000,- 100.00
6. Penyediaan Barang Cetakan dan 26.202.000,- 26.197.000,- 99.98
Penggandaan
7. Penyediaan Komponen Instalasi 14.000.000,- 13.815.000,- 90.00
listrik/Penerangan Bangunan Kantor
8. Penyediaan Peralatan dan 96.145.800,- 93.456.000,- 97.20.
Perlengkapan Kantor
9. Penyediaan Bahan Bacaan dan 11.761.000,- 11.760.000,- 99.99
Peraturan Perundang-Undangan
10. Penyediaan Makanan dan Minuman 80.000.000,- 79.980.000,- 99.98
11. Rapat-Rapat Koordinasi dan 200.725.904,- 200.720.904,- 100.00
Konsultasi ke Luar Daerah
12. Penyediaan Alat Kebersihan 23.000.000,- 22.991.000,- 99.96
13. Peningkatan Jasa Pelayanan Publik 57.271.200,- 57.271,000,- 100.00
14. Peningkatan Pelayanan Administrasi 295.444.000,- 293.114.000,- 99.21
Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
1. Pemeliharaan Rutin/ Berkala Gedung 197.675.000,- 197.675.000,- 100
Kantor
2. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan 251.249.000,- 233.927.507,- 93.11
dinas /Operasional
3. Pemeliharaan Rutin/ Berkala 33.400.000,- 33.390.000,- 99.97
Perlengkapan Gedung Kantor

3. Program Peningkatan Pengembangan


Sistem Pelaporan Pencapaian Kinerja dan
Keuangan
1. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja 23.500.000,- 17.144.000,- 72.83
dan Ikhtisiar Realisasi Kinerja SKPD
4. program Peningkatan Pengembangan
Sistem Perencanaan dan Penganggaran
1. Penyusunan Perencanaan dan
Penganggaran SKPD 24.891.000,- 24.868.000,- 99.91
2. Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
21,304.250,- 21.288.700,- 99.93
5. Program Pengembangan Pemasaran
Pariwisata
a.
1. PelaksanaanPromosiPariwisata
66.844.000,- 66.377.500,- 99.30
Nusantara di Dalamdan di LuarNegeri
2. Pemilihan Duta Wisata dan Padang 28.110.600,- 28.110.600,- 100.00
Fashon Festival
3. Pembuatan bahan-bahan promosi 301.942.000,- 206.066.900,- 68.25
pariwisata

Page | 47
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020

4. Pelatihan Pemandu Wisata Terpadu 176.640.000,- 165.779.600,- 93.85


(DAK Non Fisik)
5. Sosialisasi dan Bimbingan Teknis 315.500.000,- 250.610.050,- 79.43
Program CHSE (Dana Hibah
Pariwisata)

Program
6. PengembanganDestinasiPariwisata :
a. PemeliharaanRutin/BerkalaBangunan 446.535.725,- 309.172.550,- 69.24
ObjekWisata Kota Padang
b. Pembinaan usaha pariwisata Kota 129.643,000,- 129.075.800,- 99.56
Padang dan pengelolaan objek wisata
c. PeningkatanKebersihanObjekWisataP 1.174.302.950, 1.004.611.700, 85.55
antai - --
d. Pelatihan Tata Kelola Destinasi 93.170.000,- 93.170.000,- 100.00
Wisata (DAK Non Fisik)
e. Pelatihan Pemandu Wisata 80.516.000,- 80.516.000,- 100.00
Balawisata (DAK Non Fisik )
f. Dukungan revitalisasi sarana dan
prasarana kebersihan, keindahan dan 394.206.800,- 366.890.300,- 93.07
keamanan (Dana Hibah Pariwisata)
g. Implementasi program CHSE di 370.000.000,- 258.174.250,- 69.78
destinasi wisata dalam penerapan
standarisasi AKB (dana hibah
pariwisata)
h. Operasional Pelaksanaan Hibah 127.813.300,- 89.523.000,- 70.04
Pariwisata (dana hibah pariwisata)
7. Program Pengembangan Kemitraan
a. Pengamanan terpadu objek wisata 821.097.000,- 790.263.734,- 96.24
b. Pengamanan Terpadu Objek Wisata 136.000.000,- 128.840.400,- 94.74
(dana hibah pariwisata)

8. Program Pengembangan
ProdukKepariwisataan Daerah
a. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya 418.908.000,- 414.695.500,- 98.99
Pengelola Kelompok Sadar Wisata
b. Pemutahiran Data-data 145.278.000,- 145.233.000,- 99.97
Kepariwisataan
c. Evaluasi Event-event Pariwisata 3.338.500,- 3.338.500,- 100.00
Padang
d. Pelaksanaan Kegiatan Pemulihan 130.000.000,- 118.267.450,- 94.09
Sektor Ekonomi Kreatif (dana hibah
pariwisata)

Page | 48
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020

9. Program PembinaanSenidanBudaya
Daerah
a. PenampilanSeniTradisional 144.400.000,- 138.656.000,- 96.02
Minangkabau secaraRutindanBerkala
b. Pelaksanaan Event-event 155.789.500,- 137.092.000,- 88.00
KesenianDalamdanLuarNegeri
c. Pelaksanaan Event Pawai 1.471.250,- 1.471.250,- 100.00
Telong-Telong
d. Pembinaan kesenian Anak Nagari 258.787.500,- 233.696.250,- 90.30

e. Operasional Museum Bencana Kota 46.939.400,- 46.894.400,- 99.90


padang

f. Festival Kuliner Minang Kabau 2.241.000,- 2.241.000,- 100.00


g. Festival Selaju Sampan Dayung 1.555.000,- 1.555.000,- 100.00
Sampan Tradisional Tingkat Sumatera
Barat
h. Operasional Tuo Silek/Guru Silek Kota 434.574.500,- 424.380.000,- 97.65
Padang
i. Festival Serak Gulo 93.674.000,- 93.674.000,- 100.00

j. Operasional Museum Rumah 52.591.250,- 52.523.250,- 99.87


Kelahiran Bagindo Aziz Chan
k. Festival Bacang dan Lamangl 7.270.000,- 7.270.000,- 100.00

l. Pembinaaan Pariwisata Budaya Silat 300.000.000,- 281.876.000,- 93.96


Tradisi (dana hibah pariwisata)
10 Program Pengembangan Kerjasama
Pengelolaan Kekayaan Budaya
a. Sosialisasi pengelolaan pelestarian 13.528.500,- 13.528.500,- 100.00
cagar budaya
b. Pelatihan Pemandu Wisata Sejarah dan 81.854.000,- 81.854.000,- 100.00
Warisan Budaya (DAK Non Fisik)

Hasil capaian keuangan di atas menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan penggunaan


anggaran untuk setiap kegiatan telah disesuaikan dengan target yang ditetapkan. Rata-rata
pencapaian realisasi keuangan adalah 89.57 % untuk seluruh kegiatan. Ada beberapa kegiatan
dengan serapan anggaran di bawah 90 %. Kegiatan tersebut adalah :
1. Kegiatan Pembuatan bahan-bahan promosi pariwisata realisasi keuangan 68.25% dan fisik
71 %, target tidak tercapai karena pada anggaran perubahan terdapat penambahan dana
untuk pembuatan buku sketsa Kota Padang, penambahan dana tersebut hanya untuk

Page | 49
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020

alokasi cetak buku sketsa, sedangkan tidak tersedia dana untuk jasa tenaga ahli/ profesi,
sehingga buku tersebut pekerjaannya tidak bisa dilaksanakan.
2. Kegiatan pemeliharaan rutin berkala bangunan objek wisata Kota Padang realisasi keuangan
69.24 dan fisik 86.16 karena terkendala dalam pembelian baham material yang sulit
didapatkan, sehingga kegiatan tidak dapat dijalankan secara maksimal.
3. Kegiatan Peningkatan objek kebersihan pantai realisasi keuangan 85,55 dan fisik 86.16
tidak tercapainya target disebabkan kesalahan kelompok belanja pengadaan wc portabel,
sehingga pengadaan wc portabel tidak teralisasi.

Selain dukungan APBD Kota Padang, dalam mencapai target kinerja tahun 2020 juga
didukung oleh dana hibah Kemenparekraf RI dengan anggaran sebesar Rp1.773.519.800
dan terealisasi sebesar Rp1.498.231.450 (84.47%). Silpa sebesar 15.53% berasal dari sisa
perjalanan dinas dan efisiensi belanja lainnya.Rincian realisasi program dan kegiatan dapat
dilihat pada tabel berikut:

Tabel III.17
Realisasi Dana Hibah Tahun 2020
REALISASI
NO
PROGRAM/ OUTPUT PAGU (Rp.) FIS KEUANGAN SILPA
KEGIATAN KEGIATAN IK
Rp.) %
I. Program
Pengembangan
Destinasi Pariwisata
1. Implementasi program CHSE di 1
destinasi wisata dalam kegiatan 370.000.000,- 100 258.174.250, 69.78 111.825.750,-
penerapan standarisasi AKB implemen
(dana hibah pariwisata) tasi CHSE
2. Operasional Pelaksanaan Hibah92 hotel dan
Pariwisata (dana hibah restoran 127.813.300,- 100 89.523.000, 70,04 38.290.300,-
pariwisata) yang
menerima
dana hibah
003 Dukungan Revitalisasi Sarana 5 objek wisata 394.206.800,-
dan Prasarana Kebersihan, tercukupi 100 366.890.300,- 93,07 27.316.500,-
Keindahan dan Keamanan (dana sarana dan
hibah pariwisata) prasarana
Page | 50
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020

kebersihan
dan keindahan

2. Program Pengembangan
Kemitraan
1. Pengamanan Terpadu Objek 8 objek
Wisata (dana hibah pariwisata) wisata dalam 136.000.000,- 100 128.840.400, 94,74 7.159.600,-
keadaan
aman
3. Program Pengembangan
Produk Kepariwisataan
Daerah
1. Pelaksanaan Kegiatan Pemulihan 1 kegiatan
Sektor Ekonomi Kreatif (dana ekraf yang 130.000.000,- 100 122.317.450,- 94,09 7.682.550,-
dilaksanakan
hibah pariwisata)
4. Program Pembinaan Seni
dan Budaya Daerah
1 Pelaksanaan Kegiatan Pemulihan 7 sasaran silat
Sektor Ekonomi Kreatif (dana yang dibina 300.000.000,0 100 281.876.000, 93,96 18.124.000,-
0
hibah pariwisata)
5 Program Pengembangan
Pemasaran Pariwisata
1 Sosialisasi dan Bimbingan Teknis 80 peserta
Program CHSE (Dana Hibah sosialisasi dan 315.500.000,0 100 250.610.050, 79,43 64.889.950,-
bimtek CHSE 0
Pariwisata)

Page | 51
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020

C. MENINGKATKAN TATA KELOLA ORGANISASI

Meningkatnya tata kelola organisasi menunjukan pemerintahan yang efektif dan efisien, bersih
dari KKN dan memiliki pelayanan publik yang berkualitas. Dalam mengukur capaian sasaran
Meningkatnya tata kelola organisasi diukur melalui indikator kinerja yaitu Nilai evaluasi
akuntabilitas kinerja.

Nila akuntabilitas kinerja menunjukkan tingkat akuntabilitas atau pertanggung jawaban atas
hasil (outcome) terhadap penggunaan anggaran dalam rangka terwujudnya pemerintahan
yang berorientasi kepada hasil. Nilai evaluasi akuntabilitas kinerja yang diukur pada laporan
kinerja Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang tahun 2020 ini adalah nilai evaluasi
tahun sebelumnya (tahun 2019).

Berdasarkan hasil evaluasi Inspektorat Kota Padang Lakip Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kota Padang untuk tahun 2019 Disparbud Kota Padang mendapat nilai 78,84 %. Jika dilihat
perbandingan antara target dan realisasi indikator kinerja pada tahun ini adalah sebagai
berikut:

Tabel III.18
Nilai Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
%
No Indikator Kinerja Target Realisasi Kategori
Capaian
Sangat
1. Nilai evaluasi akuntabilitas kinerja A (83) BB 94,98 Baik
(78,84))

Persentase capaian dihitung dengan membandingkan nilai capaian pada tahun 2019 dengan
nilai maksimal untuk setiap kategori penilaian LAKIP. Jika dilihat perbandingan realisasi dan
capaian kinerja tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya, capaian nilai evaluasi akuntabilitas
kinerja Dinas Pariwisata menunjukan peningkatan, meningkat dari tahun 2018 dengan nilai
78,36%. Walaupun nilai capaian meningkat dari tahun sebelumnya namun capaian tersebut
masih belum memenuhi target nilai LAKIP yang ingin dicapai.

Peningkatan capaian nilai Lakip 2019 merupakan upaya Dinas Pariwisata dalam
menindaklanjuti rekomendasi terhadap laporan hasil monitoring dan evaluasi atas Sistem
Akuntabilitas Kinerja Dinas Pariwisata diantaranya mengevaluasi dokumen perencanaan
kinerja (renstra, IKU dan Perjanjian Kinerja, rencana aksi), penyusunan cascading kinerja dari
level Esselon II sampai dengan staf agar lebih terukur dan berorientasi hasil dan disesuaikan
dengan cascading yang telah dievaluasi serta pengukuran terhadap kinerja setiap triwulannya.
Page | 52
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Tahun 2020

BAB IV

PENUTUP

Pencapaian visi dan misi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang yang
dituangkan dalam Rensra tahun 2019-2024 yang merupakan tanggung jawab Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang dalam menyelenggarakan pembangunan
daerah. Pembangunan tersebut merupakan pelaksanaan urusan wajib dan urusan pilihan
sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Perundang-undangan.

Untuk merealisasikan pembangunan tersebut, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan


Kota Padang telah menetapkan target kinerja dalam suatu penetapan kinerja Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang yang memuat sasaran dan indikator sasaran
untuk mengukur pencapaiannya. LAKIP Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang
dalam mencapai sasaran berdasarkan program dan kegiatan yang dianggarkan dalam
APBD Kota Padang Tahun Anggaran 2020.

Pencapaian kinerja sasaran selama tahun anggaran 2020 umumnya dapat dicapai
sesuai target kinerja yang ditetapkan. Beberapa kekurangan seperti kesesuaian antara
penyelesaian anggaran dengan fisik kegiatan seharusnya tetap dijadikan acuan dalam
menentukan kinerja dimasa mendatang, apa yang telah dicapai oleh Dinas Pariwisata
dan Kebudayaan Kota Padang, dapat dijadikan pedoman untuk langkah selanjutnya.

Padang, Februari 2021


Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kota Padang

Drs. ARFIAN
Pembina Utama Muda
NIP. 19650707 198602 1 005

Page | 53

Anda mungkin juga menyukai