Anda di halaman 1dari 61

Abstrak 1

ii Program Book
Sambutan

Bidang kebencanaan, menjadi salah satu bidang riset yang sangat menarik dan penting
untuk dikaji mengingat mayoritas wilayah Indonesia merupakan daerah rawan bencana. Begitu juga
dengan pandemi Covid-19 yang telah ditetapkan sebagai bencana nasional karena menimbulkan
dampak yang sangat besar bagi kehidupan masyarakat. untuk itu urgensi penanganan dan pemulihan
berdasarkan penelitian, baik untuk pencegahan dan juga untuk pembelajaran penanganan
kedepannya menjadi penting. Terintegrasinya riset inovasi dan teknologi kebencanaan merupakan
salah satu fokus capaian dari Indonesia yang tertuang pada Rencana Induk Penanggulangan
Bencana (RIPB) 2020-2044 yang ditetapkan melalui Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2020.
Kebijakan ini kemudian diturunkan dalam Rencana Nasional Penanggulangan Bencana (Renas
PB) 2020-2024 melalui kegiatan pemberdayaan riset dan teknologi terapan dalam pengurangan
risiko bencana.
Seminar Riset Kebencanaan (Ideathon) Bali Kembali merupakan inisiatif yang strategis
untuk perumusan kebijakan pemulihan Bali dari dampak pandemi Covid-19 berbasis riset.
Kegiatan ini diselenggarakan atas inisiasi BNPB bersama dengan Kemendikbudristek, Pemerintah
Provinsi Bali, Forum PT PRB, dan Program Siap Siaga Nasional. Total terdapat 49 penelitian
yang dilaksanakan dari 21 perguruan tinggi yang terbagi menjadi 5 tema yaitu ekonomi dan
pemberdayaan masyarakat, kebijakan publik, kesehatan, sosial budaya, dan teknologi informasi
dan komunikasi.
Melalui seminar ini, saya berharap agar seluruh praktisi kebencanaan di Indonesia mulai dari
akademisi, peneliti, mahasiswa, pemerintah, asosiasi profesional, organisasi non-pemerintah dan
masyarakat dapat saling bertukar informasi dan pengetahuan (knowledge sharing) serta semangat
untuk berkontribusi dalam penyelenggaraan kolaborasi riset dalam membantu perumusan kebijakan
pemerintah yang tepat sasaran dalam pengendalian dan pemulihan Provinsi Bali dari dampak dari
pandemi COVID-19.

November 2021
Deputi Bidang Sistem dan Strategi

Ttd

Dr. Raditya Jati, S.Si, M.Si

Abstrak iii
Daftar Isi

Sambutan iii
Daftar isi iv
Agenda Acara v
Jadwal Presentasi vi – ix
Abstrak 1
I. Abstrak dengan Tema “ Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat” 1 – 23
II.
Abstrak dengan Tema “Kebijakan Publik” 24 – 26
III.
Abstrak dengan Tema “Kesehatan” 27 – 36
IV. Abstrak dengan Tema “Sosial dan Budaya” 37 – 43
V. Abstrak dengan Tema “Teknologi dan Informasi” 44 – 51

iv Program Book
Agenda Acara

Agenda
Abstrak
Acara v
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

Jadwal Presentasi Lampiran Surat III


Nomor : Und- 513 /BNPB/D-I/SS.03.01/11/2021
Tanggal : 15 November 2021

Jadwal Pemaparan Pemakalan Hasil Penelitian Ideathon Bali Kembali


Selasa, 23 November 2021
Selasa, 23 November 2021
Time (WIB) Time (WITA) Sesi 1 A: Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat Sesi 1 B: Kesehatan Sesi 1 C: Sosial dan Budaya
Pengembangan I Wayan Edi Arsawan Nita Citrasari Nurida Finahari
Model Business
Pemetaan
Continuity Plan
Modal
(BCP) berbasis
Ketahanan
Framework of From Garbage to
Budaya /
Actions dalam Advantage: Alat
Resiliensi
10.00 - 10.30 11.00 - 11.30 Menghadapi Pengolah Sampah Universitas
Politeknik Negeri Bali Universitas Airlangga Penari Bali
Pandemi Covid Medis Covid-19 (Gate Widyagama Malang
Terhadap
19 dan New Green)
Paparan Covid-
Normal Era
19 (RESICO
(Studi pada
PENARI)
UKM Ekspor di
Bali)
Habis Bencana
Sistem Psikoedukasi Terbitlah
Konseling Online Kebersamaan: Dr. Moses Glorno
Policy Dr. Kadek Rumambo Pandin,
Dr. Putu Yudy Wijaya, SE., M.Si. Untuk Menangani Revitalisasi
Framework Suranata,M.Pd.,Kons M.Si., M.Phil.,
Gangguan Mental Seni dan
Pengembangan M.Psi., Psi.
Emosional Masyarakat Humor Bali
Desa Wisata
10.30 - 11.00 11.30 - 12.00 Bali Dalam Upaya menuju
Tangguh
Tranformasi Sosial Penguatan
Bencana
Pasca Pandemic Modal Sosial
Berbasis Digital
Covid-19 (Akronim Si- Universitas Pendidikan Resiliensi Universitas
("DEWATA") Universitas Hindu Indonesia Konseling Untuk Bali Ganesha Masyarakat Airlangga
Bangkit Kembali) dalam
Pengentasan
Stigma
Penderita
COVID-19
Akronim:
HANABIMA
Pengembangan
Dr. I Made Bayu I Putu Agus Eka
E Marketing Suswandari
Wisnawa,A.Par.,M.M.,M.Par Pratama, S.T., M.T. Nilai Kearifan
berdasarkan
Bali Kembali Covid19 Lokal Tri Hita
Model Brand
Tracer: Aplikasi Karana
Loyalty
Pelacakan Masyarakat
11.00 - 11.30 12.00 - 12.30 Wisatawan
Penyebaran Covid19 Bali Aga Untuk Universitas
pada Industri
Universitas Triatma Mulya Di Bali Berbasis Web Universitas Udayana Quality Tourism Muhammadiyah
Pariwisata Bali
Untuk Mendukung 3T Di Desa Prof. DR. HAMKA
pada Era New
Sidetapa
Normal
(EMBRONOM)
Pemetaan
potensi dan Dr. Drs. Anak
Wayan Gede Suka
Prof. Dr. Ir. lilik Sudiajeng, M.Erg. Rancangan Agung Gede Raka,
Parwita
Village Tourism M.Si
Model Smart
Activity,
Village Desa
sebagai bentuk
Wisata Munduk
resiliensi
Melalui
pariwisata Bali
Pendekatan Pengembangan
melalui
Ergo-Infocom Sistem Kontrol Robot
11.30 - 12.00 12.30 - 13.00 website,
Untuk Pelayanan Pasien
aplikasi dan
Pemulihan Covid-19 STMIK STIKOM Universitas
Politeknik Negeri Bali sosial media
Ekonomi Akibat Indonesia Warmadewa
(VIA Bali-
Pandemi Covid-
resilience
19 - Modesta
program) Studi
Munduk
Kasus: Desa
Wisata
Bongkasa
Pertiwi, Badung
12.00 - 12.10 13.00 - 13.10 Break Break Break

vi Program Book
Sesi 2 A: Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat Sesi 2 B: Kesehatan Sesi 2 C: Sosial dan Budaya
Efektivitas
NI KOMANG I Nyoman
Putu Indah Rahmawati Pemberian
SUKRAANDINI Asdiwinata
Edukasi
Pengembangan
Terstruktur
Forest Based
Terhadap Self-
Tourism Desa
Awareness
Wanagiri untuk
12.10 - 12.40 13.10 - 13.40 Pesarumana Presada Sebagai Upaya
Pemulihan Sekolah Tinggi Ilmu
STIKES WIRA MEDIKA Menciptakan
Ekonomi dan Universitas Pendidikan Ganesha Kesehatan Wira
BALI SUKA SUKA
Pariwisata - Medika Bali
COVID-19
WanaKreatif
(Satu Keluarga
Satu Kader
COVID-19)
Strategi
I Gusti Ngurah Agung Dr. Ir. I Wayan
Ni Putu Sri Harta Mimba Kebijakan Desa
Desain Digital Suryaputra Parwata, M.T
Wisata Bangkit
Complementary
Pengembangan Kembali melalui
Marketing Pada
Hipnoterapi Spiritual Pengoptimalan
Pemberdayaan
Bali (PITU BALI) Potensi Fisik
Social
sebagai Upaya dan Non Fisik
12.40 - 13.10 13.40 - 14.10 Entrepreneurs
Peningkatan Desa Pasca
Berbasis Universitas Pendidikan Universitas
Universitas Udayana Ketahanan Kesehatan Covid-19 (DeWi
Kearifan Lokal Ganesha Warmadewa
Pariwisata Berbasis BaLi) Studi
Bali
Budaya Bali Kasus: Desa
(DICOATING
Wisata
SEKALI)
Penglipuran,
Bangli
Manajemen
I Gusti Bagus Rai Utama Pencegahan dan I Ketut Swarjana NM Ras Amanda G
Pemetaan
Penanganan Covid-19 Bali Becik Luh,
Potensi Desa
Berbasis Kesehatan Bersama
Catur Sebagai
Komunitas dalam Cermati dan
13.10 - 13.40 14.10 - 14.40 Desa Wisata
Mendukung Institut Teknologi dan Kenali Hoaks,
Herbal di Universitas
Universitas Dhyana Pura Pengembangan Desa Kesehatan (ITEKES) Bali Terlindungi
Kabupaten Udayana
Wisata Di Desa Bali dan Tangguh
Bangli, Bali
Kenderan, Kabupaten
Gianyar
Pengembangan
Pemberdayaan e-Healthy Dr. dr. Ni Luh Kadek
Prof. Dr. Drs. Made Kembar Sri Budhi, Covid Concrete Dr. I Made Wahyu
& Penguatan Tourism Alit Arsani, S.Ked.,
M.P. (Covcrete) 19: Daur Wijaya, ST
Kelembagaan berbasis M.Biomed.
Ulang Sampah Masker
Sosial Ekonomi SIMEKAR -
13.40 - 14.10 14.40 - 15.10 Medis Menjadi Bahan
Subak Untuk Sistem
Campuran Pembuatan Universitas Universitas
Ketahanan Informasi
Universitas Udayana Beton Serat Dan Mahasaraswati Pendidikan
Pangan Dan Manajemen
Paving Block Denpasar Ganesha
Pariwisata Bali Kesehatan
Pariwisata
Dekonstruksi Gede Suardana
Komunikasi
Kebijakan
Publik
14.10 - 14.40 15.10 - 15.40 Pemerintah Universitas
Provinsi Bali Pendidikan Nasional
Dalam (Undiknas)
Penanganan
Covid-19

Jadwal Presentasi vii


Rabu, 24 November 2021
Rabu, 24 November 2021
Time (WIB) Time (WITA) Sesi 3 A: Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat Sesi 3 B: Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat Sesi 3 C: Teknologi dan Informasi
Implementasi
Prof. Dr. I Made
Eli Jamilah Mihardja Sistem Tracing Evi Triandini
Wardana SE MP
"Forest Bathing“ Dan Tracking
Adaptasi Strategi
A New Balinese Mobilitas Publik
Bisnis Mengahadapi
Roots Of The Berbasis
Tantangan Pandemi
Latest Wellness Qrcode Dan
Covid-19 Dengan
Therapy And Big Data Untuk
09.00 - 09.30 10.00 - 10.30 Pendekatan Analisis
Disaster Risk Mendukung Institut Teknologi
Swot Studi Pada
Reduction Effort Universitas Bakrie Universitas Udayana Pembukaan dan Bisnis STIKOM
UMKM Tenun Endek
In Mount Batur Industri Bali
Di Provinsi Bali.
Geopark, Bangli Pariwisata Di
(Adapstrabis)
Regency Bali : Studi
Kasus Kota
Denpasar
Pengembangan
Dr. Ni Luh Putu Agustini I GD Yudha
Peta KEDAS I Gede Hendrawan Desa Wisata
K. S.E., M.M. Partama
(Kelola Dari Digital
Sumber) Terintegrasi
Sampah: Shifting Sinergi Desa Berbasis
Normal Baru Wisata Dengan UMKM Sistem
Pengelolaan Mendukung Informasi
09.30 - 10.00 10.30 - 11.00 Sampah di Kebertahanan Geografis dan
Universitas
Sumber Pasca Pariwisata Masa Aplikasi Desa
Universitas Udayana Triatma Mulya University Mahasaraswati
Pandemi Pandemic Di Tabanan Wisata
Denpasar
COVID-19 (SHISIDEWI IN) (SIGADis) di
Berbasis Kecamatan
Integrasi Peta Kerambitan,
Dinamis Digital Kabupaten
Tabanan

Kajian
Pemanfaatan
Otomatisasi Model Penguatan
Energi Baru Ida Bagus Irawan
Penyortiran dan I Ketut Swardika Sinergitas Pentahelix I Gusti Ayu Purnamawati
Terbarukan, Purnama
Pemasaran Dan Peningkatan
IoT dan Big
Buah dengan Kapabilitas Tri Daya
Data untuk
Teknologi Pada Perempuan
10.00 - 10.30 11.00 - 11.30 Mendukung
Computer Pelaku Usaha Tenun
Bali Kembali
Vision dan Untuk Mewujudkan
Bertani Menuju
Internet of Ecowisata
Ketahanan
Things Berkelanjutan Di
Pangan
(OTONYOMAN) Provinsi Bali Universitas Pendidikan Politeknik Negeri
Politeknik Negeri Bali Berkelanjutan
Ganesha (NEOBIGTANI) Bali

Bali
Bali Reborn
Backpacker
(Bali Based on Dr. I Gede Susrama
Ni Wayan Sumartini sebagai
Reconstruction Putu Nomy Yasintha Mas Diyasa, ST.
Saraswati Platform
of Collaborative MT. IPU
Panduan
Governance):
Lengkap
Program Pengembangan
Berwisata ke
Pengembangan Sistem E-Commerce
Bali dengan
10.30 - 11.00 11.30 - 12.00 Pariwisata C2C untuk UMKM
Dwibahasa
Berkelanjutan Kabupaten Bangli
(Indonesia dan
Berbasis (gapgapanbali.com)
STMIK STIKOM Inggris) untuk UPN Veteran Jawa
Teknologi Universitas Udayana
Indonesia Pemulihan Timur
Informasi (Studi
Pariwisata Bali
Kasus: Museum
pada Masa
Seni di Desa
New Normal
Ubud)
Covid-19
Strategi Peningkatan Kualitas Dr.Ir.I Ketut Sumantra, IKETAN -
11.00 - 11.30 12.00 - 12.30 Dr. I Putu Putra Astawa, S.Kom.,M.Kom Endra Gunawan
Pengembangan Air Irigasi Dengan MP Inovasi

viii Program Book


Sesi 4 A: Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat Sesi 4 B: Kebijakan Publik Sesi 4 C: Teknologi dan Informasi
SIGarbage :
Implementasi Komang Kurniawan
Dr Ni Putu Wiwin Setyari, SE., M.Si Ni Putu Suci Meinarni Model Bisnis Widiartha
Perangkat
Kebijakan Terkait Lunak Sebagai
Sektor
Program Soft Loan Layanan
Potensial
sebagai Stimulus (SAAS) pada
12.10 - 12.40 13.10 - 13.40 Alternatif
Pemulihan Ekonomi Sistem
Setelah
pada Biro Perjalanan STMIK STIKOM Informasi STMIK STIKOM
Pariwisata Bali Universitas Udayana Wisata di Bali Indonesia Geografis Indonesia
Angkutan
Sampah Badan
Umum Milik
Desa
Pengembangan
Model Digital Ni Wayan Kadek Yota
Marketing Dr. I Gusti Ayu Ketut Giantari, SE, MSi
Rencana Strategi Supriliyani,S.Sos.,M.AP Ernanda Aryanto
Untuk
Kebijakan Pemerintah SAPA Bali:
Meningkatkan
Daerah Pada Sistem
Kinerja Bisnis
Pelayanan Publik Identifikasi
Usaha Mikro,
12.40 - 13.10 13.40 - 14.10 Terhadap Sektor Sentimen
Kecil, Dan
Pariwisata Era Covid- Pariwisata Bali Universitas
Menengah
UNIVERSITAS UDAYANA 19 Kebupaten Universitas Udayana Berbasis Deep Pendidikan
(Umkm) Sektor
Karangasem Provinsi Learning Ganesha
Kuliner Di Bali
Bali
Pada Era Dan
Pasca Pandemi
Covid-19
13.10 - 13.15 14.10 - 14.15 Break Break Break
Ekowisata Sistem Candung Dan Komunikasi
Berkelanjutan Tumbuhan Air Efektif
Berlandaskan (Sicantum) Di Evakuasi untuk
Kearifan Lokal Kawasan Agrowisata kesiapsiagaan
Tri Hita Karana Subak Lepud Dalam masyarakat
dengan SWOT Mendukung Atraksi dan wisatawan
Hybrid dan Wisata Edukasi Dan Universitas turis terhadap
Institut Teknologi
Forward Universitas Hindu Indonesia Penghasil Pangan Mahasaraswati Tsunami di
Bandung
Chaining untuk Sehat Denpasar Kawasan
Membantu pariwisata desa
Mempercepat TANjung benoa
Pemulihan bali
Ekonomi dan
Pariwisata di
Bali
Strategi
Digitalisasi I Gede Sujana Eka
Konsinyasi, DR. Farida, SE, MM I Made Adi Suwandana
Putra, S.T, M.T
Waralaba, dan
Jejaring
Kemitraan Penentu Ketahanan
Melalui Dan Keberlanjutan
Implementasi e- Bisnis Homestay
Model
KOlab Dalam Menghadapi
Digitalisasi
(Elektronik Dampak Pandemi
11.30 - 12.00 12.30 - 13.00 Ekowisata Di
Konsinyasi , Covid 19 di Penerapan
Masa Pandemi
Waralaba, dan Zona Hijau Covid STMIK STIKOM
Universitas Persada Indonesia Y.A.I Universitas Ngurah Rai Covid-19
Jejaring Wilayah Sanur Kota INDONESIA
Organisasi) Denpasar Tahan Laju
(Studi pada Covid di Zona Hijau
UKM Scale Up
Binaan Ikatan
Wanita
Pengusaha
Provinsi Bali)
12.00 - 12.10 13.00 - 13.10 Break Break Break

Jadwal Presentasi ix
Abstrak

I. Abstrak dengan Tema “Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat”

PENGEMBANGAN MODEL BUSINESS CONTINUITY PLAN (BCP) BERBASIS FRAMEWORK


OF ACTIONS DALAM MENGHADAPI PANDEMI COVID-19 DAN NEW NORMAL ERA (STUDI
PADA UKM EKSPOR DI BALI)

Dr. I Wayan Edi Arsawan, SE.,MM


Politeknik Negeri Bali
Prof. Dr. I Wayan Gede Supartha, SE., SU
Universitas Udayana
Dr. Ni Wayan Rustiarini, SE., M.Si., Ak
Universitas Mahasaraswati Denpasar

ABSTRAK
Keadaan darurat akibat COVID-19 mendesak entitas bisnis beroperasi dengan cara baru untuk
menghadapi gangguan rantai pasokan, pergeseran permintaan pelanggan, dan risiko kesehatan
tenaga kerja. Hal ini menguji kapabilitas organisasi untuk menanggapi situasi kritis dalam
perspektif bisnis berkelanjutan. Untuk itu, perusahaan perlu mengimplementasikan strategi
business continuity plan untuk memberikan kerangka tindakan untuk memitigasi risiko, mengurangi
dampak risiko dan memastikan bisnis beroperasi secara normal. Penelitian ini mengintegrasikan
kerangka kerja yang mencakup operasional, pelanggan, tenaga kerja, kepemimpinan, respon
pasar, inovasi serta mengeksplorasi strategic flexibility sebagai ilustrasi bagaimana UKM Ekspor
menyikapi keadaan darurat agar dapat menghasilkan peluang, menciptakan nilai baru sehingga
dapat memberikan insight yang komprehensif pada manajer untuk menentukan strategi dan
tindakan respons dalam skenario yang menantang saat ini. Tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut, mengekplorasi model dan identifikasi strategi business continuity plans (BCP) pada UKM
Ekspor untuk mempertahankan kinerja bisnis dan keberlanjutan dalam menghadapi pandemi
dan new normal era pasca pandemi Covid 19. Penelitian ini menggunakan desain mix methods
untuk mengeksplorasi fenomena yang terlibat dalam strategi business continuity plan berbasis
framework of action dan strategic flexibility. Populasi penelitian adalah UKM ekspor di Provinsi Bali
yang berjumlah 69 UKM, kemudian ditentukan sample frame adalah 59 unit. Pengumpulan data
melalui observasi secara tidak terstruktur, dokumentasi, indepth interview terhadap informan kunci
dan instrument kuisioner dengan skala Likert. Data yang terkumpul akan di coding, ditabulasi dan
dianalisis dengan berbagai software sesuai kebutuhan penelitian. Hasil penelitian mengungkap
bahwa BCP disusun berdasarkan enam framework of action yang menjadi triger membangun
strategic flexibility sehingga menjadi dasar UKM dalam menentukan keberlanjutan bisnis. Secara
manajerial, business continuity memberikan guidance dalam meningkatkan inovasi serta adaptasi
terhadap risiko.

Abstrak 1
POLICY FRAMEWORK PENGEMBANGAN DESA WISATA TANGGUH BENCANA BERBASIS
DIGITAL (“DEWATA”)

Putu Yudy Wijaya1, Ni Nyoman Reni Suasih2, I Putu Sastra Wibawa3,


Kadek Oki Sanjaya4, I Komang Tryana Mertayasa5
1
Fakultas Ekonomi Bisnis dan Pariwisata, Universitas Hindu Indonesia
2
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana
3
Fakultas Hukum, Universitas Hindu Indonesia
4
Fakultas Teknologi Informasi dan Sains, Universitas Hindu Indonesia
5
Fakultas MIPA, Universitas Udayana

ABSTRAK
Pandemi COVID-19 mengakibatkan perekonomian Bali terkonstraksi sangat dalam karena
adanya pembatasan kegiatan masyarakat, termasuk bidang pariwisata. Tujuan penelitian ini yaitu
menyusun policy framework yang holistik untuk pengembangan desa adat sebagai desa wisata
tangguh bencana berbasis digital (“DEWATA”). Perpaduan antara konsep desa wisata, desa
tangguh bencana, serta desa digital akan menjadi ideal untuk pemberdayaan masyarakat Bali,
khususnya melalui bingkai Desa Adat. Metode penelitian ini menggunakan metode pemberdayaan
masyarakat maupun pendekatan analisis kebijakan. Metode pemberdayaan yang digunakan
adalah metode RRA (Rapid Rural Appraisal) maupun PRA (Participatory Rural Appraisal). Analisis
kebijakan publik yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis kebijakan prospektif dengan
alat analisis MULTIPOL (multi policy-multi criteria) untuk menghasilkan potential policy path. Untuk
mendukung metode analisis tersebut, pengumpulan data dilakukan melalui FGD, kuesioner, dan
wawancara. Potential policy framework yang disusun berdasarkan output analisis MULTIPOL
menunjukkan bahwa pada kebijakan desa tangguh bencana, dimana program pembangunan
dan penguatan infrastruktur perdesaan; penataan obyek/daya tarik wisata; dan peningkatan
pengetahuan masyarakat dalam mitigasi bencana yang diunggulkan. Selanjutnya pada kebijakan
integrasi “DEWATA”, program yang diunggulkan berturut-turut adalah penataan obyek/daya tarik
wisata; pembangunan dan penguatan infrastruktur perdesaan; serta peningkatan skill masyarakat
dalam bidang pariwisata. Sedangkan program penataan obyek/daya tarik wisata; peningkatan skill
masyarakat dalam bidang pariwisata; serta pembangunan dan penguatan infrastruktur perdesaan
unggul pada kebijakan desa wisata. Adapun program yang unggul pada kebijakan desa digital
adalah pengembangan dan peningkatan jaringan informasi; peningkatan skill masyarakat dalam
bidang pariwisata; serta penataan obyek/daya tarik wisata. Bagi pemerintah disarankan untuk
dapat merancang program pengembangan “DEWATA” khususnya bagi Desa Adat di Bali.
Kata kunci: desa wisata, desa tangguh bencana, desa digital, framework desa, strategi
pengembangan.

2 Program Book
PENGEMBANGAN E MARKETING BERDASARKAN MODEL BRAND LOYALTY WISATAWAN
PADA INDUSTRI PARIWISATA BALI PADA ERA NEW NORMAL (EMBRONOM)

I Made Bayu Wisnawa, I Wayan Kartimin, Ni Made Hartini


Univdersitas Triatma Mulya

ABSTRAK
Pandemik Covid-19 sangat berdampak terhadap sektor pariwisata di Bali. Pulau Dewata yang
selama ini menggantungkan sebagian besar pendapatan daerah dari sektor pariwisata mengalami
kegalauan dan harus segera memutuskan strategi jangka panjang untuk melirik sektor pertanian
atau sektor lainnya demi mencapai kestabilan dan keseimbangan pembangunan. Brand Loyalty
merupakan konsep yang sampai saat ini masih diperdebatkan mengenai apa, mengapa dan
bagaimana pengukurannya. Dari sisi konseptual, ada beberapa pandangan mengenai Brand
Loyalty, di mana sampai saat ini masih menjadi perdebatan : (i) pandangan tradisional, yang melihat
Brand Loyalty dari sudut attitudinal (sikap) dan behavioural (perilaku); (ii) pandangan komposit,
yang menggabungkan sudut pandang sikap dan perilaku, serta (iii) pandangan multidimensi.
E-marketing merupakan sarana ampuh yang dapat digunakan untuk mengkomunikasikan
produk wisata Bali kepada wisatawan saat ini. Dengan mengetahui model Brand Loyalty dari
wisatawan yang berkunjung ke Bali, maka akan dapat disusun komunikasi efektif yang dapat
meningkatkan kunjungan wisatawan. Penelitian ini bertujuan untuk : (i)Menganalisis model
Brand Loyalty kepariwisataan di Bali pada era new normal beserta hubungan antar variabel yang
membentuknya,dan (ii)Menganalisis pengembangan e-marketing yang sesuai dengan model
Brand Loyalty wisatawan yang berkunjung ke Bali. Jumlah responden yang digunakan sebanyak
200 orang yang sudah pernah berkunjung ke daya tarik wisata di Bali minimal dua kali. Penelitian
ini menggunakan structural equation modeling (SEM) Amos 24.00 dan focus group discussion.
Hasil penelitian menunjukkan (i) model loyalitas wisatawan yang berkunjung ke Bali pada era New
Normal, dibentuk oleh : i) service quality, ii) brand image, iii) brand awareness, iv) dan customer
satisfaction. Customer satisfaction merupakan predictor terkuat, (ii)pengembangan pariwisata
meliputi: menciptakan and baru yang mampu memposisikan Bali adalah tempat yang aman dari
Pandemi Covid-19, yakni “Bali : Safe and Authentic Cultural Tourism Destination”, mengelola brand
tersebut melalui badan atau kepanitiaan khusus menggunakan website terintegrasi, dan media sosial
populer, melakukan kampanye yang bertemakan Bali bebas Covid-19, membangun kepercayaan
(trust) melalui penerapan protokol kesehatan (CHSE) dan penggunaan aplikasi Peduli Lindungi,
mempermudah persyaratan bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Bali. Keterbatasan penelitian
belum mampu mewakili keseluruhan segmen pasar wisatawan, khususnya wisatawan asing. Hasil
penelitian ini memberikan kontribusi pada ilmu pariwisata khususnya pada pengembangan teori
brand loyalty.
Kata kunci: Brand Loyalty, Brand image, Brand awareness, Customer satisfaction, Covid-19

Abstrak 3
MODEL SMART VILLAGE DESA WISATA MUNDUK MELALUI PENDEKATAN ERGO-
INFOCOM UNTUK PEMULIHAN EKONOMI AKIBAT PANDEMI COVID-19 - MODESTA
MUNDUK

Prof. Dr. Ir. lilik Sudiajeng, M.Erg.

ABSTRAK
Desa Munduk merupakan salah satu dari 162 desa wisata Bali yang ditetapkan pada tahun
2018. Seperti desa wisata lainnya, roda perekonomian bidang pariwisata nyaris berhenti akibat
pandemi covid-19. Melalui program Ideathon Bali Kembali yang digagas oleh BNPB tahun 2021,
telah dilakukan penelitian dengan tujuan utama membangun model Smart Village Desa Wisata
(MODESTA) Munduk melalui Pendekatan Ergo-Infocom. MODESTA dibangun berbasis hasil SWOT
analysis dan potensi unggulan yang meliputi potensi alam, perkebunan pertanian, peternakan,
dan SDM. Agar penerapan MODESTA terjamin keberlanjutannya, dalam proses penelitian juga
dilakukan edukasi bidang kewirausahaan, teknologi informasi dan komunikasi, serta penerapan
prinsip dasar ergonomi. Konsep MODESTA mengkondisikan masyarakat desa untuk mampu
menciptakan komunitas 5.0 yang merupakan pengembangan konsep industri 4.0, yaitu masyarakat
yang mampu menyelesaikan permasalahan ekonomi dengan cerdas, siap mengikuti perkembangan
teknologi terkini dengan tetap menempatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat
sebagai pertimbangan utama (human centered smart tourism village). Luaran penelitian ini adalah
MODESTA Munduk berbasis media sosial dan Naskah Akademik Rekomendasi Kebijakan berbasis
riset (Policy Brief - PB Munduk). Penerapan MODESTA Munduk diharapkan dapat meningkatkan
kualitas SDM yang adaptif terhadap perkembangan teknologi terkini, menumbuhkan kesadaran
akan pentingnya inovasi untuk mampu berwirausaha, meningkatkan kualitas pelayanan desa,
serta mampu membangun image desa yang tidak terlupakan, mempromosikan, serta memasarkan
produk unggulan desa secara cerdas dan menjangkau pasar global. Dengan demikian keajegan
perekonomian terjaga dan tidak hanya bergantung pada pariwisata. Selanjutnya untuk menjaga
keajegan penerapan MODESTA Munduk, maka telah disusun Rekomendasi Kebijakan berbasis
riset (Policy Brief - PB Munduk) untuk disampaikan kepada seluruh pemangku kepentingan
serta masyarakat Desa Wisata Munduk. PB Munduk ini dapat dijadikan referensi dan dasar bagi
pemerintah Desa Wisata Munduk, Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng, dan Pemerintah
Daerah Provinsi Bali untuk memberikan penguatan kebijakan dan menyusun berbagai program
strategis pengengembangan Desa Wisata Munduk berbasis potensi, kekuatan, kelemahan,
peluang, dan berbagai tantangan yang ada, serta mengantisipasi dampak berbagai bencana di
waktu yang akan datang. PB Munduk ini juga dapat dijadikan referensi bagi masyarakat Desa
Wisata Munduk untuk mulai meningkatkan upaya penguatan ekosistem kewirausahaan berbasis
potensi unggulan desa, mengkemas dalam bentuk produk yang mengikuti trend, serta melakukan
upaya branding dan marketing berbasis media sosial yang digemari oleh generasi milenial saat ini.
Berbasis hasil kajian lapangan, FGD potensi prioritas serta SWOT Analysis dengan memanfaatkan
peluang dan kekuatan yang dimiliki oleh Desa Wisata Munduk, maka direkomendasikan untuk
melakukan penguatan dan pengembangan terhadap tiga aspek utama yang meliputi : 1) Penguatan
Sumber Daya Manusia (SDM) melalui edukasi, pelatihan, dan pendampingan; 2) Pengembangan
wisata konservasi (Second home Tourism (SHT) dan wisata perjalanan konservasi); 3) Penguatan
infrastruktur berbasis era industri 4.0. diantaranya penguatan akses internet, penyediaan kendaraan
umum, akses jalan menuju sentra ekonomi kreatif dan destinasi pariwisata; dan penguatan
sarana pembayaran elektrik (ATM, EDC, pembayaran online, QRIS). Penerapan PB Munduk ini
diyakini dapat memberikan percepatan pemulihan ekonomi akibat pandemi covid-19 serta dapat
memperkuat daya tahan Desa Wisata Munduk dalam menyongsong segala isu strategis di masa
mendatang.
Kata kunci: Desa wisata, Munduk, Smart Village, covid-19

4 Program Book
WANA KREATIF PENGEMBANGAN FOREST-BASED TOURISM DI DESA WISATA WANAGIRI
UNTUK PERCEPATAN PEMULIHAN EKONOMI DAN PARIWISATA

Ketua Tim Pengusul: Putu Indah Rahmawati, SST.Par., M.Bus., Ph.D (Undiksha)
Anggota: (1) Prof. Dr. Drs. Nyoman Wijana, M.Si (Undiksha)
(2) Putu Indra Christiawan, S.Pd., M.Sc.
(3) Ketut Suteja, SE
(4) Made Suparanton, SS

ABSTRAK
Desa Wanagiri merupakan sebuah desa wisata yang indah dan memiliki wilayah hutan desa yang
luas. Dengan posisi wilayah yang terletak di atas Danau Buyan dan Tamblingan, keindahan Desa
Wanagiri sangat khas dan telah dikemas menjadi wisata selfie. Di wilayah hutan desa juga terdapat
banyak air terjun yang telah dikunjungi wisatawan. Namun, adanya pandemik COVID-19 telah
menurunkan jumlah wisatawan sampai ke titik 0. Wahana wisata selfie banyak yang rusak karena
tidak dirawat demikian juga di wilayah hutan desa. Penelitian ini dilaksanakan untuk menyusun
strategi agar wahana wisata selfie di Desa Wanagiri bisa di buka kembali. Selain itu, penelitian
ini juga bertujuan untuk menyusun masterplan dan business plan forest-based tourism di Desa
Wanagiri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data di kumpulkan dengan teknik
observasi, dokumentasi, wawancara dan FGD (Focus Group Discussion). Masyarakat dilibatkan
secara aktif dalam penyusunan dokumen masterplan ini. Penelitian ini telah berhasil menyusun
dokumen pendukung untuk dibukanya wahana wisata selfie serta menghasilkan masterplan dan
business plan forest-based tourism “WANA KREATIF” untuk Desa Wanagiri. Dengan dokumen-
dokumen tersebut diharapkan bisa di wujudkan oleh pihak Desa untuk bisa mempercepat pemulihan
ekonomi dan pariwisata di Desa Wanagiri. Selain itu, ada beberapa rekomendasi yang dihasilkan
dari penelitian ini, yaitu: (1) memberikan ijin dibukanya wahana wisata selfie kepada masyarakat
pengelola di Desa Wanagiri. Dengan diberikannya surat ijin dibukanya wahana wisata selfie maka
masyarakat akan lebih bersemangat untuk memperbaiki wahana untuk percepatan pemulihan
ekonomi dan pariwisata di Desa Wanagiri; (2) pemerintah perlu juga memberikan dana stimulus
untuk bisa membantu Pokdarwis menata kembali objek-objek wisata yang dikelolanya agar bisa
siap dijual kepada wisatawan dalam keadaan bersih, rapi dan aman; (3) Support dari pemerintah
pusat dan Pemerintah Bali menjadi kunci utama untuk merealisasikan masterplan WANA KREATIF
untuk meningkatkan nilai tambah dan penghasilan masyarakat di sekitar hutan desa Wanagiri; (4)
Re-branding pariwisata Bali agar bisa menarik wisatawan internasional kembali berkunjung ke Bali.

Abstrak 5
DESAIN DIGITAL COMPLEMENTARY MARKETING PADA PEMBERDAYAAN SOCIAL
ENTREPRENEURS BERBASIS KEARIFAN LOKAL BALI (DICOATING SEKALI)

Ni Putu Sri Harta Mimba1*, Cokorda Rai Adi Pramartha2


1,2
Universitas Udayana
*Corresponding author: p.mimba@unud.ac.id

ABSTRAK
Social entrepreneurs adalah pengusaha yang tidak saja fokus pada keuntungan perusahaan
mereka, tetapi juga sekaligus berorientasi mengurangi berbagai permasalahan sosial dalam
masyarakat. Penerapan digital marketing pada social entrepreneurs atau pengusaha sosial
mempunyai peran strategis dalam akselerasi pertumbuhan ekonomi. Peran strategis ini meningkat
terutama semenjak adanya pandemi. Hal ini terutama dirasakan oleh masyarakat Provinsi
Bali yang sebelum pandemi banyak bergantung pada sektor pariwisata. Tetapi peran strategis
ini belum ditunjang oleh berbagai penelitian untuk pemberdayaan social entrepreneurs melalui
digital marketing. Penelitian ini bertujuan mengisi kesenjangan tersebut melalui pengembangan
desain digital marketing yang unik. Desain digital marketing yang diusulkan adalah mobile apps
digital complementary marketing pada pengusaha sosial yang berbasis kearifan lokal Bali yaitu
“DICOATING SEKALI” yang merupakan singkatan dari Digital Complementary Marketing Social
Enterpreneurs berbasis Budaya Lokal Bali. Pengembangan prototype dalam penelitian ini melibatkan
tiga pengusaha sosial terpilih yang banyak mengangkat kearifan lokal Bali, yaitu Bali Tangi, Cilota
(sekarang rebranding menjadi Palmira Indonesia) dan GS Mode. Keunikan dari digital marketing
ini adalah adanya konsep complementary dari ketiga mitra yang mengacu kepada tiga aspek
yaitu: aspek produk, aspek pemasaran dan aspek lokasi penjualan. Ketiga mitra ini mendukung
penuh dalam desain dan pengembangan mobile apps digital complementary marketing. Resource
based theory merupakan dasar pengembangan digital complementary marketing dalam penelitian
ini. Keberhasilan pengembangan ini juga memerlukan dukungan modal intelektual yang kuat dari
pengusaha sosial, yang meliputi human, structural dan relation capitals. Digital complementary
marketing membantu meningkatkan jumlah penjualan karena konsumen bisa mengakses berbagai
informasi produk di telepon genggam mereka. Selain itu konsumen akan langsung mendapatkan
info tentang berbagai produk dari ketiga mitra. Teknologi pemasaran digital ini bisa meningkatkan
kemungkinan konsumen melakukan transaksi karena informasi yang diberikan sangat menarik dan
mudah diakses. Output wajib penelitian ini adalah policy brief yang memberikan rekomendasi dari
aspek ekonomi, aspek teknologi dan aspek hokum. Output tambahan adalah berupa HaKI, video
kegiatan yang di upload di youtube, disampaikan di seminar internasional, dan book chapter.
Kata kunci: Digital complementary marketing, lokal bali, modal intelektual, pemberdayaan, social
entrepreneurs

6 Program Book
MODEL PEMETAAN POTENSI DESA WISATA HERBAL: STUDI KASUS DI DESA CATUR,
KECAMATAN KINTAMANI, KABUPATEN BANGLI, BALI

I Gusti Bagus Rai Utama, Christimulia Purnama Trimurti, Putu Chris Susanto,
I Putu Darmawijaya
Universitas Dhyana Pura

ABSTRAK
Penelitian ini berfokus pada pengelolaan pariwisata khususnya pengembangan desa wisata yang
bertujuan untuk mengklasifikasikan potensi Desa Catur sebagai desa wisata herbal di Kabupaten
Bangli, Bali. Hasil penelitian dapat dijadikan model untuk mengembangkan desa wisata herbal
yang berpotensi untuk dikembangkan di desa lain di Bali, maupun di luar Bali. Berdasarkan analisis
potensi wisata, dapat dikatakan bahwa Desa Catur telah memenuhi empat aspek (4A) dalam
menawarkan produk wisata. Berdasarkan Atraksi, Catur menawarkan dan lebih memperkuat 4
(empat) atraksi utama, yaitu alam, kopi arabika Kintamani single origin, budaya, dan religi seperti
pura dan asimilasi budaya Bali-Cina, dan rempah-rempah. Dari segi aksesibilitas, akses jalan
menuju Catur sudah sangat memadai, namun mayoritas masih menggunakan kendaraan pribadi.
Dari segi fasilitas, fasilitas seperti homestay, penyedia makanan dan minuman, bank, layanan
kesehatan, dan lain-lain cukup tersedia di Desa Catur. Adapun Ancillary, kelembagaan yang ada
di Catur telah memberikan dukungan penuh untuk pengembangan desa wisata, namun hubungan
antara industri, pengelola desa wisata, dan pelaku usaha lokal di desa masih perlu ditingkatkan.
Kata kunci: desa wisata, herbal, daya tarik wisata, amenitas, kelembagaan, pelayanan.

Abstrak 7
PEMBERDAYAAN & PENGUATAN KELEMBAGAAN SOSIAL EKONOMI SUBAK UNTUK
KETAHANAN PANGAN DAN PARIWISATA BALI

Made Kembar Sri Budhi


1

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana. Denpasar, Indonesia


kadek_dedek@unud.ac.id

2
Putu Nina Eka Lestari, 3Gine Das Prena, 4I Made Endra Kartika Yudha, 5I Made Chandra
Mandira
2
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Nasional. Denpasar, Indonesia
putuninaekalestari@undiknas.ac.id
3
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Nasional. Denpasar, Indonesia
ginedasfrena@undiknas.ac.id
4
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana. Denpasar, Indonesia
kartikayudha@unud.ac.id
5
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Nasional. Denpasar, Indonesia
imadechandramandira@gmail.com

ABSTRAK
Keberlanjutan pertanian dan ketahanan pangan Provinsi Bali tidak terlepas dari peran subak selama
ini dan di masa yang akan datang. Pertanian tanaman pangan sangat perlu dikembangkan karena
selama manusia membutuhkan pangan selama itu pula pertanian tetap penting, apalagi di saat
pandemi global Covid-19 sekarang ini. Pertanian tanaman pangan di Bali berperan multifungsi dan
sangat strategis, dengan sistem pengairan yang disebut subak. Subak Pulagan merupakan salah
satu subak yang menjadi WBD yang dialiri oleh DAS Pakerisan, berada di Desa Tampaksiring,
Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui
dan merumuskan model pemberdayaan petani melalui fungsi sosial dan fungsi ekonomi subak
dalam mendukung ketahanan pangan dan Pariwisata di Subak Pulagan, Kabupaten Gianyar
Provinsi Bali; (2) mengetahui model kelembagaan ekonomi subak yang tepat dalam mendukung
ketahanan pangan di Subak Pulagan, Kabupaten Gianyar Provinsi Bali. Hasil penelitian, yaitu
(1) Model pemberdayaan petani yang tepat melalui fungsi sosial dn fungsi ekonomi subak di
dalam mendukung ketahanan pangan dan pariwisata di Subak Pulagan adalah (a) Pemberdayaan
yang terarah; (b) Menggunakan pendekatan kelompok; dan (c) Pemberdayaan ekonomi; (2) Model
kelembagaan ekonomi subak yang tepat dalam mendukung ketahanan pangan dan pariwista di
Subak Pulagan, Kabupaten Gianyar Provinsi Bali adalah Subak Pulagan harus dibantu untuk
mengembangkan fungsi ekonomi subak berlandaskan konsep sistem dan usaha agribisnis, dalam
wadah Lembaga Usaha Ekonomi Subak (LUES) petani dapat mengembangkan fungsi layanan
sarana produksi, fungsi layanan alat mesin pertanian (alsintan) fungsi layanan keuangan kredit
mikro fungsi penerapan teknologi usaha tani, fungsi pembelian dan pengolahan hasil panen dan
fungsi pemasaran.
Kata Kunci: pemberdayaan, penguatan kelembagaan, subak, ketahanan pangan, pariwisata

8 Program Book
FOREST BATHING - NEW BALINESE ROOTS OF THE WELLNESS THERAPY AND
DISASTER RISK REDUCTION EFFORT IN MT. BATUR GEOPARK, BANGLI REGENCY

Eli Jamilah Mihardja

ABSTRAK
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari berbagai perbukitan dan pegunungan.
Oleh karena itu, tanah longsor menjadi salah satu bencana yang kerap terjadi di Indonesia. Bali
memiliki kawasan wisata ekogeologi atau wisata Batur Geopark yang menjadi salah satu tujuan
wisata internasional terpopuler di Indonesia. Kawasan wisata tersebut ditempati oleh 15 desa yang
di antaranya memiliki potensi hutan bambu yang dapat dimanfaatkan guna pengurangan risiko
bahaya longsor. Pemandu Forest Bathing perlu memiliki kemampuan, tidak hanya memahami
konsep forest bathing dengan baik, namun keahlian untuk membantu peserta dapat berkomunikasi
dengan alam. Pada umumnya, untuk menjadi pemandu Forest Bathing, calon pemandu harus
memiliki sertifikasi dan mengikuti pelatihan pemandu selama periode waktu yang ditentukan
oleh penyelenggara. Hasil survei yang dilakukan diperkuat dalam FGD bersama mitra saat tahap
pelaksanaan. FGD dilakukan untuk mempertajam hasil survei, menggali potensi yang belum terlihat
saat survei, seperti kearifan lokal yang terkait dengan hutan bambu. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa berdasarkan peta sebaran hutan bambu yang telah dibuat, terdapat beberapa opsi lokasi
hutan bambu yang memenuhi syarat untuk pengembangan forest bathing. Oleh karena itu,
dilakukan pembentukan organisasi, buku panduan, dan peta kawasan.
Kata kunci: forest bathing; geopark Batur; kawasan bencana longsor; Bali Kembali, Bali Ideathon

Abstrak 9
PENGEMBANGAN SISTEM KEBIJAKAN BERBASIS SAINS DALAM MENCEGAH
KEBOCORAN SAMPAH KE LAUT DENGAN PETA MANAJEMEN SAMPAH REAL-TIME

I Gede Hendrawan1, Ida Bagus Mandhara Brasika1,2*, I Wayan Gede Astawa Karang1, I Gusti
Agung Indira Pradnyaswari2, Ida Ayu Sri Suya Patni2
1
Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Udayana
Badung, Indonesia
2
Yayasan Mandhara Research Institute, Gianyar, Indonesia
*mandharabrasika@unud.ac.id

ABSTRAK
Sebagian besar kebocoran sampah di laut disebabkan oleh kesalahan pengelolaan timbulan
sampah di daratan. Hal ini disebabkan oleh minimnya data dan informasi yang tersedia mengenai
kondisi manajemen sampah yang reliabel dan akuntabel. Dampaknya lebih jauh, banyak kebijakan
dan strategi manahemen sampah menjadi tidak efisien dan percuma. Dalam penelitian ini,
peta pengelolaan sampah web-based dan bersifat real-time diaplikasikan untuk meningkatkan
kebijakan manajemen sampah dan mengurangi potensi kebocoran sampah ke laut. Lokasi
penelitian di Kabupaten Gianyar dengan fokus di 13 desa yang telah menggunakan sistem digital
dalam manajemen sampahnya (Desa-desa tersebut adalah Pejeng, Batuan Kaler, Manukaya,
Perangsada, Bresela, Batuan, Bakbakan, Petak Kaja, Sidan, Benawah, Tulikup, Lebih dan Beng).
Timbulan sampah di setiap desa dan banjar dihitung dengan estimasi populasi. Jumlah sampah
organic berasal dari data TPS3R (Tempat Pengelolaan Sampah 3R) atau estimasi persentase.
Sedangkan timbulan sampah non-organik dan komposisinya berasal dari data real-time Griya Luhu
Apps. Berdasarkan data ini, desa-desa dokategorikan menjadi 3, yaitu tahap awal, berkembang
dan maju. Tahap awal adalah desa-desa dengan sampah non-organik terkelola kurang dari 20%,
sedangkan berkembang antara 20-50% dan maju diatas 50%. Hasil menunjukan bahwa sebagian
besar desa di Gianyar masih berada pada tahap awal. Terdapat 3 desa dalam kategori berkembang
dan hanya 1 desa dalam kondisi maju yaitu Desa Pejeng. Sampah non-organik didominasi oleh
sampah plastic yang berpotensi bocor ke lautan.Tapi jumlah sampah non-organik yang terkelola
meningkat berdasarkan data real-time.Terdapat beberapa kebijakan yang dapat meningkatkan
manajemen sampah. Pertama, melibatkan masyarakat lokal dalam edukasi langsung dan
sosialisasi. Kedua, menambahkan titik pengumpulan sampah dan/atau melakukan penjemputan
langsung. Secara keseluruhan, manajemen sampah dengan data real-time dapat menunjukan
kondisi pengelolaan sampah di setiap desa dan potensi solusi untuk mengetahui kesenjangan
dalam manajemen sampah yang baik dalam pencegahan kebocoran sampah ke laut.

Kata kunci: Sampah Laut, Kebijakan Persampahan, Peta Real-time, Plastik

10 Program Book
PERTANIAN DENGAN TEKNOLOGI: LESS CONTACT PERTANIAN PADA MASA PANDEMI
COVID-19

I Ketut Swardika, Ida Bagus Irawan Purnama, I Gusti Putu Mastawan Eka Putra,
Putri Alit Widyastuti Santiary, I Wayan Raka Ardana

ABSTRAK
Pandemi COVID-19 bear benar menyerang seluruh lini kehidupan kita, tidak hanya menjadi
permasalahan sektor kesehatan. COVID-19 mengubah cara kita menjalankan kehidupan kita
menjadi sesuatu normal baru. Prediksi pandemi ini tidak akan berakhir dengan segera, walaupun
persentasi warga sudah vaksin sudah tinggi bercermin dari negara negara yang mengalami
gelombang gelombang dari varian baru. Kajian ini dilakukan untuk mendapatkan kebijakan yang
dapat direkomendasikan untuk Bali dimana sektor pariwisata terpuruk dan sulit bangkit dengan
melihat sektor pertanian dengan teknologi unggul yang memberikan less-contact sesuai prokes
COVID-19. Dilakukan survei ke petani dan merancang prototipe teknologi IoT dan AI untuk
menunjang less-contact pertanian unggul. Instrumen survei berupa komponen SWOT dengan skor
dan prioritas. Hasil yang didapat strategi kebijakan yang dilakukan secara difersifikasi terkonsentrasi
dengan program penguatan pertanian menuju pertani unggul dengan cara membuka center (pusat)
keunggulan teknologi pertanian dengan teknologi IoT dan AI.
Kata kunci: pandemi; COVID-19; pertanian; less-contact; IoT; AI

Abstrak 11
BALI REBORN (BALI BASED ON RECONSTRUCTION OF COLLABORATIVE
GOVERNANCE): PROGRAM PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN BERBASIS
TEKNOLOGI INFORMASI (STUDI KASUS: MUSEUM SENI DI DESA UBUD)

Yasintha, Putu Nomy 1) Gelgel, NMR Amanda2) and Sukadi, Bimo DNR. 3) Sari, NP Mirna.
4) Pinatih, DAAI 5)
1) Udayana University
putu_nomy@unud.ac.id

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana program pengembangan pariwisata
berkelanjutan berbasis teknologi informasi dan untuk menjawab keterbatasan pemerintahan,
baik secara eksternal dan internal pada pengembangan museum seni di Desa Ubud, terkhusus
dalam memberikan pola advokasi kebijakan publik yang efektif melalui implementasi collaborative
governance dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif eksploratif yang akan memberikan gambaran nyata objek penelitian yaitu keadaan
museum seni di Desa Ubud, terkait permasalahan yang terjadi dan pemberian pola advokasi yang
efektif demi menyelesaikan permasalahan tersebut. Data-data baik primer maupun sekunder
diperoleh dari berbagai informan dan dokumen yang kompatibel yang dianalisis dengan seksama
demi mennyelesaikan dan memberikan solusi atas permasalahan yang terjadi. Hasil dari penelitian
menunjukkan bahwa selama ini adaptasi teknologi di Museum Seni Ubud belum dilaksanakan
secara merata di seluruh jenis Museum/Gallery Seni. Selain itu pengembangan kearah IT masih
hanya dilaksanakan secara mandiri oleh masing-masing museum dengan pendanaan mandiri
juga. Dari sisi masyarakat masih diperlukan adanya Pembekalan kepada para pelaku seni yang
selama pandemi kesulitan untuk memasarkan hasil seninya. Pemerintah Gianyar khususnya Dinas
Pariwisata Gianyar juga harus mampu untuk memetakan Kembali penggunaan dana yang tidak
digunakan untuk penanganan Covid-19 dan lebih banyak memberikan program pemberdayaan
kepada masyarakat sehingga masyarakat terutama pelaku seni mampu untuk bertahan di tengah
pandemi.
Kata Kunci: Collaborative Governance, Museum Seni Ubud, Pariwisata Berkelanjutan, Teknologi
Informasi

12 Program Book
STRATEGI PENGEMBANGAN EKOWISATA BERKELANJUTAN BERLANDASKAN
KEARIFAN LOKAL TRI HITA KARANA DENGAN SWOT HYBRID DAN FORWARD CHAINING
UNTUK MEMBANTU MEMPERCEPAT PEMULIHAN EKONOMI DAN PARIWISATA DI BALI

(EcoHitaca)
Dr. I Putu Putra Astawa, S.Kom.,M.Kom.
Dr. Dra. I Gusti Ayu Wimba, MM.
Ida Bagus Purwa Sidemen, S.Ag., M.Si.
Universitas Hindu Indonesia
Fakultas Ekonomi Bisnis dan Pariwisata
@2021

ABSTRAK
Pengembangan pariwisata dengan melibatkan pemerintah, akademisi, masyarakat pelaku usaha
dan media memiliki tujuan pengembangan pariwisata berkelanjutan. Ekowisata merupakan salah
satu produk pariwisata berkelanjutan yang menitikberatkan pada tiga hal utama yaitu: adanya
keberlangsungan alam atau ekologi, sosial budaya serta ekonomi masyarakat lokal, tidak hanya
untuk generasi sekarang tetapi juga generasi di masa depan. Namun beberapa hasil penelitian
menyebutkan keberlanjutan ekologi, telah mengalami degradasi, karena terkadang pengembangan
pariwisata telah menyisakan permasalahan seperti pencemaran lingkungan, sampah, alih fungsi
lahan serta belum secara optimal melibatkan partisipasi masyarakat lokal dalam aktivitas pariwisata.
Berdasarkan permasalah diatas peneliti bertujuan memperkenalkan Model Strategi pengembangan
Ekowisata Berkelanjutan berlandaskan kearifan lokal Tri Hita Karana. Model ini mengintegrasikan
konsep ekowisata dengan kearifan budaya lokal Bali yang bersifat Universal yang menjadi
warisan nenek moyang orang Bali yaitu Tri Hita Karana. Penelitian dilakukan melalui beberapa
tahapan yaitu : Pertama mengumpulkan data dan menggali informasi, melalui studi Pustaka,
observasi sistematis, wawancara mendalam dan penyebaran kuesioner; Kedua melakukan
kajian dan analisis strategi pengembangan Ekowisata berkelanjutan berlandaskan kearifan
lokal Tri Hita Karana di Bali dengan metode SWOT Hybrid. Selanjutnya melakukan FGD (Forum
Group Discussion) yaitu melakuan penajaman analisis hasil penelitian dan pembahasan secara
sistematis dalam satu kelompok diskusi yang melibatkan mitra Pentahelix di Provinsi Bali
dalam pengembangan Ekowisata berkelanjutan berlandaskan kearifan lokal Tri Hita Karana;
Ketiga Penggunaan metode Forward Chaining untuk menentukan skala prioritas keputusan dalam
implementasi strategi pengembangan Ekowisata berkelanjutan berlandaskan kearifan lokal Tri Hita
Karana di Bali.
Berdasarkan hasil analisis SWOT Hybrid dan Forward Chaining, Maka dihasilkan urutan rekomendasi
strategi Ekowisata berkelanjutan berlandaskan kearifan lokal Tri Hita Karana untuk membantu
mempercepat pemulihan ekonomi dan pariwasata Bali. Urutan prioritas implementasi strategi
ECOHITACA sebagai berikut: pertama merekomendasikan Mengembangkan produk pertanian
organik; kedua sebagai pusat studi budaya pertanian organik; ketiga diperlukan manajemen, tata
kelola, promosi pariwisata secara luas dan terintegrasi dengan bantuan Teknologi Informasi dan
meningkatkan sumber daya manusia; keempat pada Era New Normal disamping produk pertanian
organik, terbuka peluang untuk mengembangkan Health Tourism; kelima diperlukan kajian secara
komperhensif dimana pertanian sebagai hulu dari sektor pariwisata berlandaskan kearifan lokal,
sosial budaya dan tradisi masyarakat Bali dengan filosofi Tri Hita Karana; keenam berpeluang
sebagai tempat edukasi pertanian organik (education center).
Kata kunci: Pariwisata berkelanjutan; Strategi; Grand Design; Tri_Hita_Karana; Swot_Hybrid;
Forward_Chaining

Abstrak 13
STRATEGI DIGITALISASI KONSINYASI, WARALABA, DAN JEJARING KEMITRAAN
MELALUI IMPLEMENTASI E-KOLAB (ELEKTRONIK KONSINYASI, WARALABA, JEJARING
ORGANISASI)
(STUDI PADA UKM SCALE UP BINAAN IKATAN WANITA PENGUSAHA PROVINSI BALI)

Farida1, Febrianty2, Sularso Budilaksono3, Ni Kadek Suryani4, A.A.A. Ngr. Tini Rusmini
Gorda5
1
Universitas Persada Indonesia YAI, Politeknik Palcomtech, 3 Universitas Persada Indonesia
2

YAI, 4 Institut Desain dan Bisnis Bali, 5 Universitas Pendidikan Nasional

ABSTRAK
Bali sebagai barometer pariwisata Indonesia sangat terpukul akibat Covid-19. Imbasnya pada
pelaku usaha mikro kecil dan menengah (SMEs) sulit untuk bertahan. Adapun tujuan dari penelitian
ini adalah pertama untuk mempertemukan antara lembaga, pemodal, pelaku UMKM dan
pasar melalui digitalisasi atau aplikasi. Kedua, membangun dan mengimplementasikan e-KOlab
(Elektronik Konsinyasi, Waralaba, dan Jejaring Organisasi) yang akan berbasis website dan
android, yang dapat mendukung strategi untuk UKM Scale Up dan dapat menjadi sebuah Model
Business Contiunity Plan (BCP). Data diperoleh melalui forum group discussion dan penyebaran
kuesioner. Metode penelitian kualitatif digunakan untuk mengevaluasi penerapan aplikasi
bagi UMKM Bali dan menyusun naskah kebijakan. Hasilnya adalah IWAPI Bali (sebagai mitra)
sangat menyambut positif kolaborasi yang menawarkan aplikasi e-KOlab (Elektronik Konsinyasi,
Waralaba, dan Jejaring Organisasi) dengan menerapkan prinsip “PangPadePayu”. Dukungan
kebijakan, pelatihan, dan sosialisasi oleh pemerintah provinsi/daerah untuk UMKM sangat penting.
Sosialisai melalui komunikasi yang efektif antara berbagai pemangku kepentingan yang terlibat
dalam penggunaan e-KOlab, dan manajemen pengembang e-KOlab disesuaikan dengan cetak
biru pengembangan e-KOlab jangka pendek, menengah, dan panjang.

14 Program Book
SEKTOR POTENSIAL ALTERNATIF SETELAH PARIWISATA BALI

Ni Putu Wiwin Setyari1, A.A. Bagus Putu Widanta2, I Made Bram Sarjana3, A.A.A Chandra
Gupta4
1,2
Economics Department, Economics and Business Faculty, Udayana University, Bali - Indonesia
3
Research and Development Agency, the Government of Badung Regency, Bali – Indonesia
4
Media Radar Bali, Bali – Indonesia
Email: wiwin.setyari@unud.ac.id

ABSTRAK
Akibat hantaman pandemic COVID-19, perekonomian Indonesia mengalami perlemahan dan
terkontraksi, sekalipun saat ini telah terindikasi mulai membaik. Ekonomi Bali bahkan merasakan
pertumbuhan ekonomi terendah sepanjang masa. Hal ini disebabkan karena besarnya dampak
pandemic COVID-19 terhadap pariwisata Bali yang menjadi lokomotif perekonomiannya. Tujuan
penelitian ini adalah untuk menganalisis sector-sektor potensial yang dapat dikembangkan di
masing-masing kabupaten dan kota di Bali untuk mendorong pemulihan ekonomi. Penelitian ini
menggunakan analisis LQ dan overlay. Hasil analisis menunjukkan jika sector-sektor yang terkait
langsung dengan pariwisata hampir seluruhnya mengalam kontraksi. Sementara sector yang
menunjukkan kinerja baik dan muncul menjadi leading sector selama pandemic adalah sector-
sektor primer. Karenanya Pemerintah Provinsi Bali harus mulai mempertimbangkan transformasi
struktur ekonominya menjadi lebih seimbang agar perekonomian menjadi stabil dan lebih kuat
dalam menghadapi berbagai shock baik yang berasal dari internal maupun eksternal.

Abstrak 15
PERAN DIGITAL MARKETING MEMEDIASI PENGARUH PANDEMI COVID-19 DAN
INTENSITAS PERSAINGAN TERHADAP KINERJA BISNIS
(STUDI PADA UMKM SEKTOR KULINER DI BALI)

I Gusti Ayu Ketut Giantari1


Ni Nyoman Kerti Yasa2
Herkulanus Bambang Suprasto3
Putu Laksmita Dewi Rahmayanti4
1,2,3
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Bali, Indonesia
4
Digital Marketing, Foodpedia, Sidakarya, Bali, Indonesia / Fakultas Ekonomi, Bisnis dan
Pariwisata, Universitas Hindu Indonesia, Bali

ABSTRAK
Penelitian ini memiliki tujuan untuk membuktikan dan menjelaskan peran adopsi digital marketing
mampu memediasi pengaruh pandemic COVID-19 dan intensitas persaingan terhadap kinerja
bisnis, yang dilihat dari perspektif kinerja keuangan dan kinerja non keuangan. Penelitian ini
dilakukan pada UMKM sector kuliner di Bali. Besarnya sampel yang digunakan sebanyak 210
UMKM sector kuliner dengan pendekatan purposive sampling, yaitu UMKM sector kuliner yang
sudah mengadopsi digital marketing. Alat analisis yang digunakan adalah SEM-PLS. Hasil peneltian
menunjukkan bahwa pengaruh pandemic COVID-19 dan intensitas persaingan berpengaruh
negative dan signifikan terhadap kinerja bisnis baik kinerja keuangan dan non keuangan. Adopsi
digital marketing tidak mampu memediasi pengaruh pandemic COVID-19 dan intensitas persaingan
terhadap kinerja keuangan, tetapi adopsi digital marketing mampu memediasi pengaruh pandemic
COVID-19 dan intensitas persaingan terhadap kinerja non keuangan. Oleh karena itu, adopsi
digital marketing perlu dioptimalkan kembali agar mampu meningkatkan kinerja bisnis baik kinerja
keuangan dan non keuangan.
Kata kunci: pandemic COVID-19, intensitas persaingan, digital marketing, kinerja kinerja bisnis,
kinerja keuangan, kinerja non keuangan.

16 Program Book
ADAPTASI STRATEGI BISNIS MENGAHADAPI TANTANGAN PANDEMI COVID-19 DENGAN
PENDEKATAN ANALISIS SWOT STUDI PADA UMKM TENUN ENDEK DI PROVINSI BALI
Prof. Dr. I Made Wardana SE MP

ABSTRAK
Pandemi Covid-19 mengakibatkan semua tata kehidupan manusia di atas bumi ini harus
menghadapi tantangan yang berat yang mana dalam bidang ekonomi terjadi perubahan perilaku
masyarakat sebagai konsumen dalam memenuhi kebutuhannya mengadaptasi situasi yang
tercipta karena pandemi Covid-19. Penelitian ini bertujuan mereformulasi strategi bisnis UMKM
Kerajinan Tenun Endek di Bali dengan melakukan shifting atau perubahan terhadap formulasi
strategi bisnis dalam keadaan normal (sebelum Covid-19).
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif bertumpu pada data kualitatif dengan menggunakan
pendekatan analisis SWOT. Data SWOT diperoleh melalui wawancara mendalam dengan 10
informan. Selanjutnya kesimpulan tentang atribut-atrbut dari informan dikonfirmasi kepada 54
responden pemilik UMKM Kerajian Tenun Bali.
Tahap Decision Stage (Tahap Keputusan), dengan pendekatan Matriks Quantitative Strategic
Planning Matrix (QSPM) dan matriks SWOT yang telah disusun sebelumnya dapat dirumuskan 11
alternatif strategi bisnis bagi UMKM Kerajinan Tenun Endek Bali. Alternatif dan prioritas strategi
bisnis berdasarkan daya tarik relatif UMKM Kerajinan Tenun Endek Bali dapat disajikan sebagai
berikut: (1) menjaga dan memperbaiki kualitas produk, (2) mengembangkan saluran distribusi,
(3) Melakukan pelatihan terhadap tenaga kerja, (4) mengembangkan pasar, (5) mengembangkan
fungsi dan corak produk, (6) meningkatkan strategi promosi, (7) merancang penjualan online,
(8) merancang kerjasama pemasaran dengan sektor pariwisata, (9) meningkatkan penggunaan
produk dikalangan konsumen, (10) melakukan penyesuaian harga, (11) merancang kerjasama
dengan pemasok bahan baku.
Keputusan strategi yang dapat diambil UMKM Kerajinan Tenun Endek Bali berdasarkan atas
analisis QSPM adalah keputusan mulai dari yang sangat prioritas sampai pada yang tidak prioritas,
sesuai dengan hasil perhitungan skor untuk masing-masing alternatif strategi yang dihasilkan
melalui analisis matriks SWOT. Perioritas penerapan strategi bisnis ini dapat disesuaikan dengan
lingkungan masing-masing UMKM Kerajianan Tenun Endek Bali.
Kata kunci: Analisis SWOT, Strategi Bisnis, UMKM Kerajinan Tenun Endek, Pandemi Covid-19

Abstrak 17
PENDAMPINGAN UMKM SEBAGAI UPAYA SHIFTING DAN SYNERGY
DENGAN DESA WISATA DALAM BISNIS INKLUSIF (SHISIDEWI-IN)
DI KABUPATEN TABANAN -BALI

Ni Luh Putu Agustini Karta


Ni Made Ary Widiastini
Ni Ketut Dewi Irwanti
Jimmy Harry Putu Suarthana
I Ketut Sutapa

ABSTRAK
Perkembangan Desa Wisata di Kabupaten Tabanan tidak lepas dari tersedianya berbagai faktor
pendukungnya, yakni ketersediaan sumber daya manusia yang mampu mengelola potensi desanya
menjadi tempat tujuan wisata, ketersediaan sumber daya alam dan budaya yang menjadi daya
tarik wisata, serta usaha lokal (UMKM) yang secara langsung maupun tidak langsung mendukung
perkembangan setiap desa wisata. Semua komponen yang tersedia di desa yang mengembangkan
diri menjadi desa wisata diharapkan mampu saling bersinergi, membentuk bisnis inklusif secara
internal maupun eksternal, dalam rangka menguatkan eksistensi desa wisata tersebut, termasuk
juga desa sekitar yang berperan sebagai desa penyangga maupun desa pendukung. Di masa
pandemi Covid 19, setiap usaha, termasuk usaha di desa wisata harus mampu melakukan
adaptasi agar bisa bertahan. Pada penelitian ini ditemukan strategi shifting dan sinergi desa wisata
(SHISIDEWI-IN) dengan UMKM dalam bentuk bisnis inklusif yang terjadi pada lokus kajian yakni
Desa Cepaka, juga ke dua puluh tiga desa yang telah ditetapkan sebagai desa wisata. Melalui
Program SHISIDEWI-IN, diharapkan desa wisata beserta usaha lokal yang ada di dalamnya dapat
saling berkolaborasi, melengkapi, serta menguatkan, dengan tujuan mempertahankan eksistensi
desa wisata maupun UMKM yang ada.

Kata Kunci : Desa Wisata, Shifting, Synergy, UMKM, Tabanan

18 Program Book
MODEL PENGUATAN SINERGITAS PENTAHELIX
DAN PENINGKATAN KAPABILITAS “TRI DAYA” PADA PEREMPUAN
PELAKU USAHA TENUN UNTUK MEWUJUDKAN ECOWISATA BERKELANJUTAN DI
PROVINSI BALI

I Gusti Ayu Purnamawati1


I Gusti Bagus Baskara Nugraha2
Gede Adi Yuniarta3
1,3
Universitas Pendidikan Ganesha
2
Institut Teknologi Bandung

ABSTRAK
Pemerintah Provinsi Bali sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG’s) berupaya
menempatkan penurunan tingkat kemiskinan, kesetaraan gender dan peningkatan kesejahteraan
sebagai capaian utama. Upaya tersebut mengalami kendala yang sangat berat terutama dengan
penurunan Produk Domestik Bruto pada tahun 2020 akibat pandemi COVID-19. Tujuan penelitian
ini sebagai bahan kajian dasar dalam penyusunan kerangka model penguatan sinergitas pentahelix
dan merekomendasikan upaya meningkatkan partisipasi perempuan dalam pengembangan
ekonomi lokal khususnya pada kerajinan tenun. Pentingnya mempertahankan kekhasan tenun
ikat karena unsur warisan budaya lokal yang ada di dalamnya memberi nilai tambah dan keunikan
tersendiri. Pentingnya efesiensi model penguatan sinergitas pentahelix (pelibatan stakeholders
secara substansial dalam suatu kemitraan strategis) dan peningkatan kapabilitas Tri Daya (daya
saing, daya tarik, dan daya lestari) pada perempuan pelaku usaha kerajinan tenun untuk mewujudkan
ecowisata berkelanjutan di Provinsi Bali. Penelitian ini merupakan penelitian kajian kebijakan
strategis. Selain pelibatan perempuan pelaku usaha tenun sebagai subyek dari penelitian ini juga
melibatkan kolaborasi dunia akademisi, dunia bisnis, pemerintah dan community. Pengujian model
dengan memperhatikan unsur realitas utama bahwa selain karena kebutuhan kain tenun untuk
keperluan adat dan agama juga telah menjadi komoditas pariwisata yang bernilai ekonomis. Hasil
penelitiaan menemukan bahwa adanya kendala bahan baku dan pemasaran ditengah banyaknya
arus masuk produk industri sejenis yang berbiaya murah. Hasil-hasil kajian untuk membantu strategi
pengembangan produk kerajinan tenun Bali di antaranya mencakup penyediaan inovasi teknologi
dan kelembagaan untuk optimalisasi pemanfaatan sumber daya industri tenun; pengembangan
industri hilir kerajinan berbasis kelompok tenun melalui asosiasi untuk meningkatkan nilai tambah,
daya saing, dan ekspor produk tenun (kain dan fashion); peningkatan jaringan kemitraan ekonomi
(public-private-partnership) produk kerajinan tenun; dan perlindungan hukum untuk desain tenun
dan penyediaan informasi data yang akurat mengenai sentra-sentra industri tenun (real-time,
complete, reliable). Kegiatan pelatihan atau pengawalan kepada produsen/pelaku usaha (penerapan
teknologi dan inovasi) perlu rancangan dan pelaksanaan secara konsisten dan berkesinambungan.
Kebijakan strategis mencakup kegiatan pemasaran atau perdagangan dengan implementasi aksi
untuk meningkatkan daya saing dan penerapan standar produk, sekaligus berupaya meningkatkan
scorecard value menghadapi dinamika pasar. Instrumen kebijakan juga mencakup penyiapan
peta jalan (road map) distribusi dan pemasaran produk pertenunan yang terselenggara secara
terprogram kepada berbagai kalangan (stakeholders) di pusat dan daerah.
Kata kunci: Sinergitas; Pentahelix; Ecowisata; TriDaya; Tenun

Abstrak 19
PENGEMBANGAN SISTEM E-COMMERCE C2C UNTUK UMKM KABUPATEN BANGLI
(GAPGAPANBALI.COM)

Ni Wayan Sumartini Saraswati 1, I Gusti Agung Ayu Diatri Indradewi 2


STMIK STIKOM Indonesia 1 , Universitas Pendidikan Ganesha 2
sumartini.saraswati@stiki-indonesia.ac.id 1 , indradewi@undiksha.ac.id 2

ABSTRAK
Pandemi Covid-19 memberikan dampak lesunya industri pariwisata di Bali. Situasi ini
mengakibatkan masyarakat harus lebih kreatif mencari alternatif sumber perekonomian yang
lain. Salah satu alternatif yang bisa dikelola dengan baik adalah dengan meningkatkan kemajuan
UMKM. Kabupaten Bangli salah satu kabupaten dari Propinsi Bali memiliki potensi jumlah UMKM
yang cukup besar. UMKM di kabupaten Bangli terkenal dengan dua produk unggulan yakni produk
olahan bambu dan kopi kintamani. Peningkatan transaksi e-commerce yang signifikan selama
masa pandemi menjadi indikator peluang pemasaran produk secara online. Hal tersebut menjadi
peluang dan tantangan bagi UMKM untuk turut berpartisipasi menggarap celah pemasaran tersebut.
Namun UMKM khususnya di Kabupaten Bangli yang diunggulkan dalam industri kerajinannya
belum bisa memasarkan produknya melalui platform e-commerce yang ada karena sifat produksi
yang khusus misalnya produk yang made by order. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan
dikembangkan sistem e-commerce yang menyesuaikan kebutuhan UMKM Kabupaten Bangli.
Website yang akan dikembangkan adalah e-commerce dengan model C2C (customer to costumer)
pendekatan model classified. Model C2C merupakan model yang paling cocok untuk mempercepat
digitalisasi UMKM Kabupaten Bangli. Metode pengembangan perangkat lunak dalam penelitian
ini menggunakan model pengembangan perangkat lunak RAD (Rapid Application Development).
Dengan metode RAD pengguna aplikasi akan dilibatkan langsung dalam evaluasi prototype sistem
sehingga menjamin sistem nantinya akan memenuhi kebutuhan user. Keunikan dari sistem ini
adalah terlibatnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan (DISPERINDAG) Kabupaten Bangli
dalam implementasi yaitu untuk memverifikasi penjual (UMKM) yang tergabung ke dalam sistem.
Implementasi ini berpotensi meningkatkan kepercayaan konsumen. Penelitian telah berhasil
mengembangkan e-commerce C2C model classified gapgapanbali.com. Sistem memiliki beberapa
fitur utama diantaranya fungsional halaman pembeli seperti keranjang belanja, proses check out
(pembentukan invoice order) dan manajemen akun. Fungsional halaman penjual memiliki fungsi
utama untuk manajemen produk dan mengubah status order. Sedangkan fungsionalitas admin
memiliki fungsi verifikasi dan penambahan penjual. Pengujian sistem dilakukan dengan metode
blackbox testing dan menghasilkan hasil valid untuk semua fungsionalitas yang dikembangkan.
Kata kunci : e-commerce, C2C, classified model, UMKM, Bangli

20 Program Book
PENINGKATAN KUALITAS AIR IRIGASI DENGAN SISTEM CANDUNG DAN TUMBUHAN
AIR (SICANTUM) DI KAWASAN AGROWISATA SUBAK LEPUD DALAM MENDUKUNG
ATRAKSI WISATA EDUKASI DAN PENGHASIL PANGAN SEHAT

I Ketut Sumantra, I Made Wahyu Wijaya, K.Widnyana, Listihani


Universitas Mahasaraswati Denpasar
ketut.sumantra@unmas.ac.id

ABSTRAK
Candung  adalah bangunan penampungan air sementara sebelum dialirkan ke persawahan,
biasanya ditempatkan di bagian pengambilan air. Bentuknya persegi panjang atau bujur sangkar
dengan ukuran antara 1 m -2 - 2 m -2 . Prinsip kerja candung adalah menahan air sebelum langsung
dialirkan ke sawah. Ketika air tertahan di reservoir, semua partikel padat yang terlarut dalam air
akan diendapkan dan diserap oleh tanaman sebagai fitoremediasi sebelum dialirkan ke sawah
untuk mengairi tanaman padi. Belakangan ini budaya membuat candung telah ditinggalkan oleh
petani dan hampir tidak dikenal oleh generasi muda karena dominasi pengetahuan modern. Tujuan
Penelitian adalah 1) Untuk mengetahui efektivitas sistem candung dengan berbagai jenis tanaman
air (Sicantum) dalam meningkatkan kualitas air irigasi; 2) Untuk memperoleh persepsi masyarakat
tentang pemanfaatan candung dan tumbuhan air dalam pelestarian kearifan lokal; 3) Mendapatkan
rekomendasi pemanfaatan dan pelestarian Sicantum melalui sinergi pertanian dan pariwisata
beserta kearifan lokal di Subak Lepud, baik sebagai atraksi wisata edukasi maupun sebagai media
produksi beras ramah lingkungan. Metode penelitian melalui studi pustaka, penelitian lapangan,
dan Focus Group Discussion (FGD). Efektivitas candung dan tumbuhan air diukur dengan uji
laboratorium yang meliputi: zat tersuspensi, pH, suhu, COD, BOD, TDS, pH, minyak lemak, NH3,
NH4, Fe, Mn, Cd, Sulfat, dan total fosfat. Pengamatan kualitas air dilakukan di tiga titik yaitu
bagian hulu, tengah dan hilir sebelum masuk dan keluar dari candung. Candung di hulu, tengah
dan di hilir ditanami tumbuhan air jenis Teratai, Lotus, dan Kayuapu. Hasil analisis kualitas air
dilakukan dengan membandingkan hasil pengamatan dengan standar baku mutu yang berlaku.
Persepsi masyarakat subak tentang pemanfaatan dan pelestarian candung dilakukan analisis
deskriptif dan inferensial menggunakan analisis jalur (Path Analisys) dengan menggunakan
bantuan program Smart-PLS. Fokus Grup Diskusi (FGD) dilakukan dengan steakholder untuk
mendapat rekomendasi kebijakan dalam pemanfaatan dan pelestarian candung baik sebagai
atraksi wisata dan media penyedia pangan sehat dalam system budidaya padi. Hasil penelitian
mendapatkan : 1) SICANTUM dapat meningkatkan kualitas air irigasi. Efektivitas tumbuhan air
memberikan respon yang berbeda terhadap parameter air yang diamati. 2) Pengetahuan, sikap
dan tindakan masyarakat terhadap SICANTUM masih relatif terbatas. Sedangkan persepsi dan
pemahaman responden terhadap potensi SICANTUM baik sebagai konservarsi lingkungan dan
potensi dalam penghasil pangan sehat cukup baik. 3) Sikap memiliki efek tak langsung terhadap
tindakan melalui mediasi persepsi. Semakin bereaksi krama Subak Lepud dalam pola penerapan
Sicantum pada lahan pertanian akan semakin menentukan pandangan mereka akan manfaat
SICANTUM, dan akan menerapkannya untuk pelestarian kearifan local dan lingkungan dalam
mendukung pengembangan atraksi wisata berbasis subak dan penghasil pangan sehat.
Kata Kunci: Sicantum; kearifan lokal; wisata; pertanian;subak

Abstrak 21
PENENTU KETAHANAN DAN KEBERLANJUTAN BISNIS HOMESTAY DALAM
MENGHADAPI DAMPAK PANDEMI COVID-19 DI PENERAPAN
ZONA HIJAU COVID WILAYAH SANUR KOTA DENPASAR
“TAHAN LAJU COVID DI ZONA HIJAU”

Suwandana, I Made Adi1, Sumada, I Made2, Dewi, Nyoman Diah Utari3, Dewi, Putu
Eka Trisna4, Susandya, Anak Agung Putu Gede Bagus Arie5
Universitas Ngurah Rai Denpasar1 2 3 4, Universitas Mahasaraswati Denpasar5
adisuwandana101008@gmail.com1

ABSTRAK
Pariwisata telah menjadi sektor primadona yang diandalkan sebagai sumber kontribusi devisa
potensial bagi Indonesia. Penerimaan devisa dari sektor pariwisata di Indonesia pada tahun 2020
harus mengalami hambatan serius dengan merebaknya pandemi Covid-19. Bisnis akomodasi
penginapan yang memberikan kontribusi besar pada sektor pariwisata merupakan industri yang
paling terdampak secara langsung. Pandemi Covid-19 telah menjadi bencana non alam terbesar
yang berdampak signifikan pada keberlangsungan bisnis homestay tidak hanya pada skala global
namun juga pada skala lokal di Kota Denpasar. Hal ini ditandai dengan dengan menurun tajamnya
tingkat hunian, dan banyaknya homestay tutup, dan pemutusan hubungan kerja. Krisis dalam bidang
usaha homestay ini pada gilirannya dikhawatirkan akan mengancam keberlanjutan bisnis di Kota
Denpasar. Ketahanan homestay dalam menghadapi pandemi Covid-19 dianggap begitu penting,
tidak terlepas dari faktor-faktor pembentuknya yakni pendekatan modal yang terdiri dari modal
manusia, modal ekonomi, modal sosial dan modal fisik. Perlu diketahui apakah keberlanjutan bisnis
homestay di Kota Denpasar bisa dipertahankan dengan meningkatkan ketahanan homestay dalam
menghadapi pandemi Covid-19 ini. Penelitian ini bertujuan menemukan sejauh mana kontribusi
ketahanan homestay dalam mendukung keberlanjutan bisnis menghadapi pandemi Covid-19 pada
penerapan zona hijau Covid-19 Sanur di Kota Denpasar. Pada penelitian ini juga diharapkan akan
ditemukan faktor-faktor apa saja yang secara signifikan bisa mempengaruhi ketahanan homestay.
Penelitian ini dilakukan pada 63 unit homestay di penerapan zona hijau Covid Wilayah Sanur Kota
Denpasar. Ruang lingkup penelitian adalah faktor-faktor penentu ketahanan dan keberlanjutan
bisnis homestay dalam menghadapi pandemi Covid-19 dengan mengkaji hubungan antara modal
manusia, modal sosial, modal ekonomi, modal fisik, ketahanan dan keberlanjutan bisnis homestay.
Teknik analisis di dalam penelitian ini dengan menggunakan bantuan NVivo 12 Plus for windows.
Langkah awal peneliti melakukan pengkodean (nodes dan cases) dari hasil kajian literatur dari
teori dan jurnal-jurnal penelitian, observasi dan wawancara, artikel dan berita media elektronik, dan
pengkodean hasil analisis secara statistik dengan menggunakan path analysis. NVivo efektif untuk
triangulasi data dan triangulasi peneliti NVivo, sehingga dapat membantu dalam menghasilkan
suatu penelitian kualitatif yang reliabel. Hasil analisis menunjukkan modal manusia, modal
ekonomi, modal sosial dan modal fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap ketahanan
homestay dalam menghadapi pandemi Covid-19 di penerapan zona hijau Covid Wilayah Sanur
Kota Denpasar. Ketahanan bisnis homestay adalah kemampuan homestay dalam merespon,
menyerap, mengakomodir, dan pulih dari berbagai perubahan yang tidak terduga secara tepat
waktu, efektif dan efisien akibat dampak pandemi Covid-19. Ketahanan homestay tidak terlepas
oleh beberapa faktor-faktor penentu yakni modal. Modal-modal tersebut antara lain modal manusia,
modal sosial, modal ekonomi, dan modal fisik. Dalam industri pariwisata, pendekatan modal menjadi
suatu kesatuan dan saling memiliki keterkaitan. Meskipun secara praktis konsep ini tidak terlalu
baru, namun pendekatan modal masih jarang digunakan dalam industri pariwisata. Peningkatan
ketahanan homestay menghadapi bencana dan krisis pandemi Covid-19 dapat dilakukan dengan
membangun sumber daya modal. Hasil analisis selanjutnya menunjukkan modal manusia, modal
ekonomi, modal sosial, modal fisik dan ketahanan homestay berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keberlanjutan bisnis homestay dalam menghadapi pandemi Covid-19 di penerapan

22 Program Book
zona hijau Covid Wilayah Sanur Kota Denpasar. Homestay sebagai salah satu komponen
dalam industri pariwisata terdampak paling besar oleh pandemi Covid-19 ini. Terpukulnya bisnis
homestay maka hal tersebut sangat mempengaruhi bahkan mengancam keberlanjutan bisnis
homestay. Tentu dengan adanya ketahanan bisnis homestay yang semakin tinggi diharapkan
dapat memperkuat juga bisnis homestay yang berkelanjutan. Tanpa suatu ketahanan suatu
sistem hanya akan mengalami keberlanjutan yang rapuh. Keberlanjutan memberikan tujuan dari
suatu sistem dan konsep ketahanan digunakan untuk memenuhi tujuan tersebut. Terakhir, hasil
analisis menunjukkan ketahanan homestay berperan memediasi pengaruh modal manusia, modal
ekonomi, dan modal fisik terhadap keberlanjutan bisnis homestay, namun ketahanan homestay
tidak berperan memediasi pengaruh sosial terhadap keberlanjutan bisnis homestay dalam
menghadapi pandemi Covid-19 di penerapan zona hijau Covid Wilayah Sanur Kota Denpasar.
Homestay dapat dikatakan mempunyai ketahanan bisnis yang kuat dan berkelanjutan apabila
dapat mengelola faktor-faktor modal dari dampak negatif akibat ancaman pandemi Covid-19.
Tidak hanya mengelola tingkat okupansi dan pendapatan homestay, namun juga perlu menjaga
kualitas layanan baik kepada tamu dan karyawan. Selain itu pada aspek lingkungan, konsekuensi
negatif Covid-19 telah mengakibatkan bertambahnya sampah medis dan limbah yang apabila tidak
dikeola dengan baik akan membahayakan lingkungan. Pandemi Covid-19 dapat menjadi pelajaran
dalam menganalisis faktor-faktor modal yang mempengaruhi ketahanan bisnis homestay sebagai
penentu keberlanjutan bisnis homestay.
Kata Kunci: Ketahanan, Keberlanjutan Bisnis.

Abstrak 23
II. Abstrak dengan Tema “Kebijakan Publik”

DEKONSTRUKSI KOMUNIKASI KEBIJAKAN PUBLIK PEMERINTAH PROVINSI BALI DALAM


PENANGANAN COVID-19

Gede Suardana

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak penerapan strategi komunikasi publik
penanganan gering agung Covid-19 yang dilakukan Pemerintah Provinsi Bali. Berdasarkan analisis
data pemerintah gagal melakukan komunikasi kebijakan publik dengan efektif serta tidak dapat
mengoptimalkan kepatuhan orang Bali sebagai karakter yang telah terkonstruksi dari kuatnya
superstruktur ideologi kultural. Hal itu berdampak terjadinya anomali kasus Covid-19, dimana
tingkat kepatuhan dan capaian vaksinasi yang tinggi namun perkembangan kasus melonjak tinggi,
yaitu jumlah kumulatif terkonfirmasi positif Covid-19 dan meninggal mengalami puncak pada
bulan Agustus 2021. Tingginya kasus terkonfirmasi positif dan meninggal tidak sebanding dengan
tingkat kepatuhan individu masyarakat Bali dalam menerapkan protokol kesehatan. Pemerintah
harus menggunakan komunikasi persuasif agar dapat menenangkan dan mempengaruhi opini
dan perilaku publik meskipun kebijakan tidak akan mampu memperbaiki situasi pandemi secara
keseluruhan.
Kata kunci: gering agung Covid-19, komunikasi, kebijakan publik, semiotika, dan dekonstruksi

24 Program Book
KEBIJAKAN TERKAIT PROGRAM SOFT LOAN SEBAGAI STIMULUS PEMULIHAN
EKONOMI PADA BIRO PERJALANAN WISATA DI BALI

Peneliti:
Ni Putu Suci Meinarni, Emmy Febriani Thalib, Evelyn Angelita Pinondang Manurung,
Bagus Kusuma Wijaya, & Komang Redy Winatha.

ABSTRAK
Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada Maret 2020, sektor pariwisata yang menjadi
andalan dari masyarakat Bali sangat terpukul secara ekonomi. Di Indonesia, berdasarkan data
dari Badan Pusat Statistik  (BPS), terjadi penurunan jumlah wisatawan mancanegara sebesar
73,6 persen sepanjang Januari-November 2020 dibandingkan periode yang sama tahun 2019.
Berbagai bidang pada industri pariwisata merasakan dampak dari pandemi. Salah satu subjek dari
industri ini adalah Biro Perjalanan Pariwisata. Usaha ini mati suri karena mengandalkan kegiatan
operasionalnya pada pemasukan dari transaksi kunjungan wisatawan. Penelitian ini bertujuan
untuk mendapatkan solusi bagi Biro Perjalanan Wisata terutama dalam aspek permodalan. Metode
dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif dan
metode kuantitatif. Metode deskriptif analisis yaitu menggambarkan, meringkas situasi dan kondisi
yang terjadi serta menganalisa regulasi dan mengaitkannya dengan sumber pustaka lainnya.
Metode kuantitatif dilaksanakan untuk memperoleh informasi dari pelaku usaha biro perjalanan
wisata melalui pengisian angket. Pemerintah sebagai pemangku kebijakan telah memiliki solusi
bagi biro perjalanan wisata melalui program pemulihan ekonomi nasional. Salah satu program
yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha biro perjalanan wisata adalah turunan dari program
soft loan yaitu subsidi bunga atau restrukturisasi kredit pada bank.
Keywords: Pinjaman Lunak; Kebijakan Ekonomi; Biro Perjalanan Wisata; Pariwisata; Covid-19.

Abstrak 25
RENCANA STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH PADA PELAYANAN PUBLIK
TERHADAP SEKTOR PARIWISATA ERA COVID-19 KABUPATEN KARANGASEM PROVINSI
BALI TAHUN 2021
(STUDI KASUS : PENGEMBANGAN DESA ASAK SEBAGAI DESA WISATA BERBASIS
ADAT BERLANDASKAN THE SPIRIT OF BALI)

1
Supriliyani
1
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Prodi Administrasi Publik
Denpasar, Indonesia
supriliyani@unud.ac.id
2
Dharmanu
2
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Prodi Ilmu Administrasi Negara
Denpasar, Indonesia
P_dharmanu@unud.ac.id
3
Premierita
3
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Prodi D3 Perpustakaan
Denpasar, Indonesia
Premierita@unud.ac.id
4
Suryawati
4
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Prodi Ilmu Komunikasi
Denpasar, Indonesia
Premierita@unud.ac.id

ABSTRAK
Peran pemerintah dalam hal pembuatan kebijakan sangat diharapkan dalam berubahnya
Kabupaten Karangasem menjadi zona hijau, guna dapat membangkitkan pariwisata yang ada di
Kabupaten Karangasem. Pelaku pariwisata menjadi garda terdepan untuk menyambut re-opening
Bali sebagai destinasi wisata dunia. Metode yang digunakan adalah Mixs Methode yaitu dengan
Metode Kuantitatif dan Metode Kualitatif. Pada metode Kantitatif Regresi Linier Sederhana.
Berdasarkan hasil penelitian adalah hubungan Pemerintah Daerah pelayanan Publik terhadap
masyarakat sektor pariwisata era new normal Kabupaten Karangasem Provinsi Bali. Uji validitas
sebanyak 100 responden yang bekerja di sektor perhotelan dan restoran hasil akhirnya dinyatakan
valid. R tabel dalam penelitian dilihat dari jumlah responden dibanding dengan taraf kesalahan 0,05
(lima persen), dimana nilai yang diperoleh adalah 0,194. Secara Kualitatif Deskriptif Implementasi
rencana strategi kebijakan pemerintah daerah pada pelayanan publik terhadap sektor pariwisata
era covid 19 Kabupaten Karangasem Provinsi Bali dalam mewujudkan desa wisata berbasis adat
di Desa Asak secara yakni kekuatan (strenght) berasal dari komponen asli Kabupaten Karangasem
yang terdiri dari komponen alam, manusia/krama dan kebudayaan yang dimiliki. Selanjutnya
indikator kelemahannya berasal dari anggaran dan kualitas sumberdaya manusia di Kabupaten
Karangasem. Hasil Akhir dari penelitian Rencana strategis Policy Brief Pengembangan Desa
Asak sebagai Desa Wisata Berbasis Adat berlandaskan The Spirit Of Bali. Pemerintah Kabupaten
Karangasem,Povinsi Bali adalah telah dianalisis terhadap isu kebijakan strategis dalam pembuatan
naskah singkat yang ditujukan kepada Pemerintah Kabupaten Karangasem maupun Provinsi Bali.

Kata Kunci: Renstra; Rencana Pembangunan Daerah; Kebijakan

26 Program Book
III. Abstrak dengan Tema “Kesehatan”

FROM GARBAGE TO ADVANTAGE: ALAT PENGOLAH SAMPAH MEDIS COVID-19 (GATE


GREEN)

Citrasari N.1)*, Warmadewanthi I.D.A.A2), Hargono A.3), Agustini N.L.P.I.B.4), Wardana


I.NG.N.5), Ardhyananta H.6), Pandini M.G.7), W. Sumartono C. 8), Darsono K.I.S. 1), Wulansari
F.A. 1), Ayundafarisa M.C. 1)
1)
Program Studi Teknik Lingkungan, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Kampus
Merr C Jl. Dr.Ir.H. Soekarno Mulyorejo Surabaya 60115
2)
Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
(ITS), Gedung Pusat Riset Lantai Lobby (L) Jl.Teknik Kimia, Kampus ITS Sukolilo Surabaya
60111.
3)
Departemen Epidemiologi, Biostatistika Kependudukan dan Pendidikan Kesehatan Ilmu
Perilaku, Fakultas Kesehatan Masyarakat,Kampus Merr C Jl. Dr.Ir.H. Soekarno Mulyorejo
Surabaya 60115
4)
Institut Teknologi dan Kesehatan Bali Kampus II, Jl. Tukad Balian No.180, Renon, Denpasar
Selatan, Kota Denpasar, Bali 80227
5)
Forum Komunikasi Desa Wisata Bali,Jl. Raya Puputan No. 41 Renon 80235, Denpasar, Bali
6)
Laboratorium Teknologi Manufaktur,Departemen Teknik Material dan Metalurgi,Fakultas Teknik
Industri, Gedung Jurusan Teknik Material dan Metalurgi Kampus ITS, Sukolilo, Surabaya (60111)
7)
Departemen Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya, Kampus B Jl. Dharmawangsa Dalam,
Airlangga, Gubeng, Surabaya 60286
8)
Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran, Kampus A Jl. Mayjen Prof. Dr.
Moestopo No.47, Pacar Kembang,Tambaksari, Surabaya, Jawa Timur 60132

*E-mail: nita-c@fst.unair.ac.id

ABSTRAK
Tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di Bali menunjukkan nilai terendah di sepanjang sejarah dengan
pertumbuhan negatif -12,28% karena aktivitas pariwisata dibatasi, sebagai dampak Pandemi
Covid-19. Kewajiban menggunakan masker menjadi satu upaya untuk mengatasi pandemi. Sejak
berlaku Peraturan Gubernur Nomor 46 Tahun 2020, terjadi peningkatan kesadaran penggunaan
masker di Bali sebesar 85%. Dampaknya terjadi peningkatan jumlah sampah masker sekali pakai
sebesar lebih kurang 6,7 juta lembar per bulan ke Tempat Pemrosesan Akhir di Kota Denpasar
Bali. Perlu penanganan agar sampah masker sekali pakai tidak menjadi polutan baru di lingkungan
yang berdampak terhadap sektor pariwisata di Bali. Penelitian From Garbage To Advantage:
Alat Pengolah Sampah Medis Covid-19 (Gate Green) ini bertujuan untuk membuat prototipe
alat pengolah sampah untuk masker sekali pakai yang banyak digunakan oleh masyarakat dan
mengetahui dukungan serta kesiapan masyarakat dalam pengelolaan sampah tersebut. Policy
brief juga disusun agar hasil penelitian dapat diimplementasikan dalam mendukung kebangkitan
Bali dari kerusakan lingkungan akibat sampah masker dan keterpurukan ekonomi. Prototipe
pengolah sampah didesain berdasarkan prinsip proses termal (pirolisis). Kelebihan pirolisis, yaitu
operasional lebih mudah dan murah sehingga dapat digunakan untuk pengolahan sampah di
sumber. Dukungan dan kesiapan masyarakat diketahui dengan melakukan Focus Group Discussion
bersama penta helix di Kota Denpasar serta kuisioner pada 38 responden yang selanjutnya diolah
dengan Partial Least Square (PLS). Hasilnya, telah dibuat prototype pirolisis Gate Green dengan
spesifikasi Bahan stainless steel (3 mm); ukuran 1,5x1x0,4 m; berat 20 kg; ukuran reaktor utama
t = 40 cm, d – 28 cm; kapasitas reaktor 10 kg; kapasitas operasional 8 kg; sumber energi LPG;
pemakaian LPG 0,26 kg/jam; tekanan 1 atm; suhu 200-300º C; bahan baku masker sekali pakai;

Abstrak 27
produk utama minyak setara kerosin-gasolin dengan kapasitas produk sebesar 20%. Prototipe
pirolisis Gate Green mendapatkan dukungan dari penta helix di Kota Denpasar sebagai bagian
dari pengelolaan sampah masker sekali pakai. Bentuk dukungan, RSUP Sanglah dan atau Forum
Komunikasi Desa Wisata “Dewi Bali” bersedia menjadi lokasi pilot project. Sosialisasi terkait
program dan peraturan perundangan dapat dilakukan melalui berbagai aksi termasuk melalui
media sosial untuk menaikkan dukungan dan kesiapan masyarakat dalam mengelola sampah.
Hasil PLS menunjukkan bahwa dukungan dan kesiapan masyarakat bertambah sebesar 40,2%
seiring dengan peningkatan pengetahuannya. Oleh karena itu, pengelolaan sampah masker sekali
pakai perlu melibatkan seluruh penta helix dan menyeluruh dari hulu sampai hilir menjadi policy
brief penelitian ini.
Kata Kunci: Bali, Masker Sekali Pakai, Pirolisis, Policy brief, Prototipe

28 Program Book
SI-KONSELING, SISTEM PSIKOEDUKASI KONSELING ONLINE UNTUK MENANGANI
GANGGUAN MENTAL EMOSIONAL MASYARAKAT BALI SELAMA COVID-19

Kadek Suranata1*, Ifdil2, Ketut Gading3, Agus Aan Jiwa Permana4


1,3,4
Universitas Pendidikan Ganesha
2
Universitas Negeri Padang
*corresponding author: kadek.suranata@undiksha.ac.id

ABSTRAK
Pandemi COVID-19 berdampak negative terhadap berbagai dimensi kehidupan masyarakat,
termasuk kesehatan mental khususnya pada masyarakat di Provinsi Bali, Indonesia. Penelitian
ini bertujuan untuk: (1) memetakan prevalence dampak Pandemic Covid-19 terhadap kondisi
Kesehatan mental-emosional masyarakat Bali (2) mengembangkan dan menguji efektifitas sistem
psikoedukasi konseling online untuk meningkatkan Kesehatan mental-emosional. Metode survey
yang menggunakan metode online dan paper-based dilakukan dengan menggunakan tiga jenis
skala, yaitu DASS-21, Resiliensi, dan Wellbeing. Prosedur penelitian dan pengembangan dengan
menggunakan empat langkah yaitu define, design, develop dan dissemination dilakukan untuk
mengembangkan dan menguji system psikoedukasi konseling online (Si-Konseling). Hasil survey
terhadap kondisi kesehatan mental yang melibatkan 311 responden (usia 15 tahun ke atas)
menunjukkan bahwa prevalence umum kondisi Kesehatan mental melalui DASS dan tingkat
kesejahteraan psikologis menunjukkan bahwa 78.7% partisipan mengalami depresi pada tingkat
sedang sampai berat, 87.2% mengalami kecemasan pada tingkat sedang sampai tinggi, dan 82.3%
mengalami stress pada tingkat sedang sampai berat. Sementara indeks tingkat kesejahteraan
psikologis justru tinggi, yaitu 63.67% masih merasakan kebahagiaan psikologis pada tinggkat sedang
sampai dengan tinggi. Hasil survey tersebut menjadi salah satu acuan dalam pengembangan Si-
Konseling. Pengujian validasi isi dan kepraktisan SI-Konseling dan buku panduan melibatkan lima
orang penilai (antara ahli konseling dan tekhnologi dalam Pendidikan) memperoleh hasil analisis
CVI sebesar 0.94, yang berarti bahwa produk penelitian berupa SI-Konseling secara teoretis dan
kontens, sangat layak untuk dapat dilanjutkan ke tahap uji coba lapangan. Hasil uji kepraktisan
mengundang 3 partisipan untuk memberikan komentar terhadap keterbacaan, kemudahan
akses, dan kepraktisan implementasi konseling di SI-Konseling, menunjukkan bahwa 2 dari 3
peserta menyatakan sistem mudah diakses melalui handphone maupun laptop, semua partisipan
menyampaikan memahami dan melakukan prosedur yang ditampilkan dalam menu SI-konseling.
Prosedur eksperimental dengan Random control trial experiment dilakukan untuk menguji
efektifitas Si-konseling melibatkan 146 partisipan yang memenuhi kriteria berdasarkan screening
awal. Hasil uji efektifitas menunjukkan bahwa SI-Konseling mencapai keefektifan yang tinggi dalam
menurunkan tingkat depresi, kecemasan dan stress. Hasil ini juga didukung oleh peningkatan
level resiliensi dan kualitas kesejahteraan psikologis partisipan. Hasil penelitian ini menjadi acuan
dalam penyusunan rekomendasi kepada pemegang kebijakan yaitu pemerintah Daerah Provinsi
Bali, dalam penanganan gangguan psikologis masyarakat sebagai dampak pandemic Covid-19.
Kata Kunci: Covid-19 outbreak, e-counseling, mental health, Balinese community

Abstrak 29
BALI KEMBALI COVID19 TRACER: APLIKASI PELACAKAN PENYEBARAN COVID19 DI
BALI BERBASIS WEB UNTUK MENDUKUNG 3T

oleh:
I Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T. (Universitas Udayana)
Indah Mei Rahajeng, S.Kep, Ners, M.Sc. (Universitas Udayana)
I Putu Winada Gautama, M.Sc. (Universitas Udayana)
Gusti Bagus Dwi Anugrah Harimurti (Universitas Udayana)

ABSTRAK
Pandemi Covid19 memberikan dampak buruk bagi seluruh negara di dunia, termasuk juga di
Indonesia. Di Indonesia, Provinsi Bali merupakan salah satu yang turut terdampak di bidang
ekonomi, terutamanya sektor pariwisata. Di Bali, upaya penanganan medis dan non medis
berbasis Teknologi Informasi (TI) telah tersedia melalui kerja sama pemerintah, tenaga kesehatan,
akademisi, industri, dan masyarakat, antara lain berupa: Info Covid19 Indonesia, Kawal Covid19,
Covid19 Kemkes RI, Infeksi Emerging Kemkes RI, dan PeduliLindungi. Layanan-layanan ini cukup
membantu, namun masih diperlukan adanya sebuah layanan di mana pengguna dapat melakukan
simulasi pelacakan penyebaran Covid19 dari satu titik ke titik lainnya di Provinsi Bali, sekaligus
memperoleh edukasi mitigasi bencana pasca pelacakan tersebut. Berdasarkan kepada latar
belakang permasalahan ini, maka di dalam penelitian ini dikembangkan prototipe aplikasi berbasis
web untuk simulasi pelacakan penyebaran Covid19 dari satu titik ke titik lain di Provinsi Bali,
sekaligus memperoleh edukasi mitigasi bencana pasca pelacakan melalui saran yang diberikan
oleh aplikasi kepada pengguna. Prototipe yang dikembangkan ini bernama Bali Kembali Covid19
Tracer (BaCoT) menggunakan algoritma Breadth First Search (BFS) berbasis Artificial Intelligence
(AI). Penelitian dilakukan menggunakan Design Science Research Methodology (DSRM), dengan
metode penelitian kualitatif studi kasus, serta metode pengujian BlackBox Testing dan Technology
Acceptance Model (TAM). Hasil pengujian BlackBox Testing menunjukkan semua fitur dan
menu pada aplikasi telah berjalan baik sesuai dengan desain dan kebutuhan. Hasil pengujian
TAM menunjukkan bahwa dari sisi penggunaan layanan aplikasi, 98% pengguna sangat mudah
menggunakan dan 2% menyatakan mudah menggunakan, serta dari sisi pemahaman akan
saran yang diberikan oleh aplikasi kepada pengguna pasca proses pelacakan, 99% pengguna
menyatakan paham dengan saran yang diberikan serta 1% menyatakan tidak paham dengan
saran yang diberikan. Selain prototipe aplikasi, penelitian juga menghasilkan policy brief untuk ikut
membantu pemerintah dan para pengambil keputusan di Provinsi Bali terkait dengan pemulihan
ekonomi dan pariwisata di Provinsi Bali pasca pandemi.
Kata kunci: Bali Kembali Covid19 Tracer (BaCoT), BlackBox Testing, Breadth First Search (BFS),
Design Science Research Methodology (DSRM), Technology Acceptance Model (TAM)

30 Program Book
PENGEMBANGAN SISTEM KONTROL ROBOT PELAYANAN PASIEN COVID-19

Wayan Gede Suka Parwita1, I Gusti Made Ngurah Desnanjaya2, I Nyoman Buda Hartawan3,
Ida Bagus Ary Indra Iswara4, Ida Bagus Gede Sarasvananda5
1,2,3,4,5
STMIK STIKOM indonesia

ABSTRAK
Covid-19 merupakan virus yang pertama kali ditemukan pada hewan dan berkembang sehingga
terjangkin pada manusia. Virus ini menyebar antara manusia ke manusia melalui tetesan cairan
dari mulut dan hidung saat orang yang terinfeksi sedang batuk atau bersin, mirip dengan cara
penularan penyakit flu. Tetes cairan dari mulut dan hidung pasien tersebut bisa jatuh dan tertinggal
pada mulut dan hidung orang lain yang berada di dekatnya, bahkan dihisap dan terserap ke
dalam paru-paru orang tersebut melalui hidung. Virus ini sudah menjadi pademi dunia dimana
jumlah kasus terus bertambah diseluruh dunia. Covid-19 merupakan virus yang mudah menular,
mengakibatkan tenaga kesahatan sangat riskan tertular virus ini. Dengan kemudahan penularan
virus, maka diharapkan ada sebuah teknologi yang dapat memberikan rasa aman pada tenaga
medis pada saat berinteraksi pada pasien Covid-19. Maka dikembangkan Model Mobile Robot
pelayanan pasien Covid-19 yang dapat dikendalikan secara jarak jauh untuk membantu dokter,
tenaga ahli medis atau tenaga lapangan dalam melakukan aktivitas dengan resiko tinggi di sekitar
area umum maupun area kesehatan seperti rumah sakit. Pengembangan model robot ini telah
dilaksanakan pada penelitian tahun 2020 yang menghasilkan desain robot pelayanan pasien.
Penelitian telah dilanjutkan dengan pembuatan rangka bawah dan struktur penggerak robot. Dalam
penelitian ini akan dilakukan integrasi sistem kontrol jarak jauh dan sistem penggerak robot yang
telah diimplementasikan sebelumnya. Selain sistem kontrol robot, penelitian juga mengasilkan
rekomendasi kebijakan. Rekomendasi kebijakan disusun setelah melakukan FGD bersama
narasumber dari BPBD Provinsi Bali dan Dinas Kesehatan Provinsi Bali. Penelitian menghasilkan
3 rekomendasi yang berfokus pada pemanfaatan teknologi serta sinergi antara pemerintah dan
perguruan tinggi dalam upaya menekan penularan virus Covid-19.

Abstrak 31
PENGARUH USADA TARU PREMANA KOMBINASI AKUPERSUR TERHADAP IMUNITAS
DALAM MASA PANDEMI COVID-19 (PESARUMANA PRESADA)
STUDI DILAKUKAN DESA BLAHBATUH WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS BLAHBATUH
II

Ni Komang Sukraaandini1, Sang Ayu Ketut Candrawati2, Ni Kadek Yuni Lestari3, Ni Ketut
Citrawati4
sukraandini@ymail.com1, Candrawikastar@gmail.com2, yunilestariwika@gmail.com3, citrabali@
ymail.com4
(082144342708)

ABSTRAK
Latar Belakang: Infeksi COVID-19 ini dapat mengalami masalah yang lebih serius. Cara terbaik
untuk mencegah penyakit ini adalah dengan menjaga immunitas tubuh tetap stabil. Menjaga
immunitas tubuh selama masa pandemi bisa dilakukan salah satunya dengan Pengobatan
tradisional diarahkan untuk penguatan daya tahan tubuh. Salah satu pengobatan tradisional yang
popular di kalangan masyarakat adalah Usadha Taru Pramana. Usada Taru Pramana memuat
keragaman jenis tumbuhan obat dan pemanfaatannya dalam pengobatan tradisional Bali. Jahe
merah (Zingiber officinale) merupakan salah satu jenis tanaman dalam lontar Taru Pramana.
Terapi komplementer sering digabungkan dalam pengobatan sebagai media pijat atau akupresur.
Agar penyerapan senyawa minyak jahe bisa optimal melalui tekanan pada titik meridian tubuh
melewati lapisan epidermis dan masuk kedalam saluran limfe serta darah, kelenjar keringat,
saraf, serta masuk kedalam aliran darah dan menuju kesetiap sel tubuh untuk bereaksi, sehingga
menimbulakan efek menenangkan dan bersifat hipotensif yang dapat menurunkan frekuensi
jantung. Tujuan: Mengidentifikasi immunitas masyarakat sebelum dan setelah diberikan terapi
Usada Taru Pramana kombinasi Akupresur, Menganlasis Pengaruh Usada Taru Pramana
Kombinasi Akupresur Terhadap Immunitas Masyarakat di Masa Pandemi Covid-19. Metode: Studi
ini adalah Quasi-eksperimental dengan pendekatan One-Group Pretest-Posttest Design. Jumlah
sampel 20 orang yang diambil dengan tehnik purposive sampling. Analisis Data: Wilcoxon Signed
Ranks Test. Hasil: Pemeriksaan imunitas serologi Covid-19 kuantitas sebelum diberikan intervensi
jika dilihat dari tabel frekuensi terlihat pretest antibody yang belum terbentuk atau negatif dengan
cut off <0,8 sebanyak 5 responden (25%) dan pretest antibody yang sudah terbentuk atau positif
dengan cut off ≥0.8 sebanyak 15 responden (75%) Setelah diberikan intervensi jika dilihat dari
tabel frekuensi terlihat pada postest antoby 20 responden (100%) antibody menjadi positif. p-value
0,025 yang artinya ada perbedaan level antibody sebelum dan sesudah perlakuan. Kesimpulan:
Intervensi Pesarumana Presada efektif dalam meningkatkan level antibodi pada responden.
Kata Kunci: Taru Premana, Akupresur, Imunitas, Covid-19

32 Program Book
PENGEMBANGAN HIPNOTERAPI SPIRITUAL BALI (PITU BALI) SEBAGAI UPAYA
PENINGKATAN KETAHANAN KESEHATAN PARIWISATA BERBASIS BUDAYA BALI

I Gusti Ngurah Agung Suryaputra1, Retno Indriaswuri2


1
Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Bali
2
Universitas Panji Sakti, Singaraja, Bali
Email: surya@fulbrightmail.org

ABSTRAK
Pulau Bali, sebagai pulau yang penghasilan utama penduduknya dari pariwisata, menjadi salah
satu daerah yang mengalami dampak ekonomi paling parah akibat pandemi covid-19. Pandemi
covid-19 yang disebabkan oleh virus corona ini menyerang sistem imunitas seseorang. Untuk
memperkuat imunitas, tidak hanya diperlukan asupan vitamin dan obat, tetapi juga harus
diimbangi dengan kesehatan mental atau pikiran. Saat ini, metode olah pikir komplementer yang
sudah diakui oleh Dinas Kesehatan adalah hipnoterapi, namun masyarakat tradisional Bali belum
bisa menerimanya sehingga diperlukan hipnoterapi yang berbasis budaya Bali. Oleh karena itu,
tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan Hipnoterapi Spiritual Bali (PITU BALI), yaitu
suatu teknik hipnoterapi spiritual berbasis budaya Bali, untuk memperkuat ketahanan kesehatan
pariwisata di Bali. Tahapan penelitian yang akan dilakukan adalah pengkajian pengobatan spiritual
Bali dengan metode olah pikir, perumusan PITU BALI, dan uji coba PITU BALI. Metode penelitian
yang digunakan adalah mixed method, yaitu metode kualitatif melalui focus group discussion
(FGD) untuk pengkajian pengobatan spiritual bali dengan metode olah pikir dan perumusan PITU
BALI, serta metode kuantitatif dengan one group pretest-posttest design untuk uji coba PITU BALI.
Penelitian ini menghasilkan metode PITU BALI yang menggunakan gerakan-gerakan khusus yang
bertujuan untuk membuka energy blocking pada tubuh klien sehingga terjadi keseimbangan antara
sapta patala dan sapta loka. Gerakan-gerakan ini perlu dibarengi dengan forgiveness therapy
untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Hasil uji coba menunjukkan bahwa metode PITU BALI
bisa menurunkan tingkat stress klien secara signifikan.

Abstrak 33
MANAJEMEN PENCEGAHAN DAN PENANGANAN COVID-19 BERBASIS KESEHATAN
KOMUNITAS DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN DESA WISATA DI DESA
KENDERAN, KABUPATEN GIANYAR

1
I Ketut Swarjana, 2Ni Wayan Kesari Dharmapatni, 2I Putu Gede Sutrisna, 2Astadi Mahendra
Bhandesa
1
Program Studi Magister Keperawatan, Institut Teknologi dan Kesehatan Bali
2
Program Studi Sarjana Keperawatan, Institut Teknologi dan Kesehatan Bali

ABSTRAK
Latar Belakang: Pandemi Covid-19 berdampak serius pada kesehatan dan ekonomi global. Di
Indonesia, lebih dari 4,2 juta kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dan 143 ribu lebih kematian
akibat Covid-19. Pandemi tersebut berdampak besar bagi Provinsi Bali sebagai destinasi pariwisata
dunia.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan menggali permasalahan dan potensi masyarakat terkait Covid-19
serta menguji pengaruh intervensi kesehatan komunitas terhadap manajemen pencegahan
dan penanganan Covid-19 dalam mendukung pengembangan desa wisata di Desa Kenderan,
Kabupaten Gianyar.
Metode : Penelitian ini menggunakan desain mixed method study diawali pendekatan kualitatif
(exploratory-descriptive qualitative research) dan dilanjutkan dengan pendekatan kuantitatif (pra
experimental study). Partisipan dan responden adalah remaja, dewasa, kepala desa, sekretaris
desa, kepala dusun, bendesa adat, guru dan petugas kesehatan puskesmas di Desa Kenderan.
Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, focus group discussion (FGD), observasi dan
penyebaran kuisioner (pre and post-test). Intervensi kesehatan komunitas berupa ceramah Tanya-
jawab, pemutaran video singkat dan demonstrasi.
Hasil : Analisis kualitatif menemukan belum optimalnya pengetahuan dan sikap masyarakat tentang
Covid-19, kurangnya kepatuhan melaksanakan protokol kesehatan, hambatan dana bagi Satgas
Covid-19 desa, pemahaman keliru tentang vaksinasi Covid-19, masyarakat sangat berharap ada
tempat karantina di desa yang memenuhi syarat, tingginya potensi desa untuk melaksanakan
pencegahan dan penanganan Covid-19. Sementara itu, analisis kuantitatif menemukan peningkatan
skor rata-rata pengetahuan (10,48), sikap (4,48) dan perilaku (7,96) setelah intervensi kesehatan
komunitas. Intervensi tersebut secara signifikan berpengaruh terhadap pengetahuan (p<0,001);
sikap (p0,011); dan perilaku (p0,001) manajemen pencegahan dan penanganan Covid-19.
Kesimpulan : Permasalahan Covid-19 pada level desa dapat diatasi dengan intervensi kesehatan
komunitas dan didukung oleh tingginya potensi desa yang dapat dimanfaatkan dalam manajemen
pencegahan dan penanganan Covid-19 dalam rangka mendukung pengembangan desa wisata.
Kata kunci : Manajemen Covid-19, intervensi kesehatan komunitas, pengembangan desa wisata

34 Program Book
COVCRETE 19: DAUR ULANG SAMPAH MASKER MEDIS MENJADI BAHAN CAMPURAN
BETON SERAT DAN PAVING BLOCK

I Made Wahyu Wijaya*, I Kadek Ardi Putra, Putu Agus Putra Wirawan,
I Gede Gegiranang Wiryadi
Fakultas Teknik, Universitas Mahasaraswati Denpasar
*
Email korespondensi: wijaya@unmas.ac.id

ABSTRAK
Peningkatan timbulan sampah masker medis perlu segera ditangani untuk mencegah pencemaran
lingkungan akibat tercecernya sampah masker medis. Hasil survey menunjukkan sebanyak
80,28% masyarakat menggunakan masker medis dibandingkan jenis masker lainnya dengan rata-
rata penggunaan masker sebanyak 2 masker/org per hari. Secara umum sampah masker medis
masih dikumpulkan bercampur dengan sampah domestik rumah tangga tanpa ada pemilahan
atau pengolahan lebih lanjut. Sampah masker medis yang tidak dipilah dan dikelola dengan
baik dapat menyebabkan pencemaran di badan air, tanah, dan laut. Pemanfaatan serat sampah
masker medis sebagai bahan campuran pembuatan beton serat (CovCrete 19) merupakan
sebuah inovasi pengembangan metode solidifikasi dalam penanganan sampah masker medis.
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan penambahan serat masker optimum dengan variasi
penambahan 0%, 0,125%, 0,250%, 0,375%, 0,500% dan 0,750% pada campuran beton serat dan
paving block. Penambahan optimum untuk beton serat ditemukan sebesar 0,125% dari beratnya
dengan memperhitungkan kehilangan kuat tekan sebesar 10% dan peningkatan pada kuat tarik
sebesar 8%. Sedangkan pada paving blok juga disarankan sebesar 0,125% dari beratnya dengan
penurunan kekuatan sebesar 30%, peningkatan penyerapan 0,86%, dan permaebilitas sebesar
0,2 mm/menit. Daktilitas beton dan paving blok mengalami peningkatan dengan penambahan serat
masker sehingga mencegah terjadinya runtuh secara tiba-tiba (getas). Penambahan serat masker
medis ke dalam beton maupun paving blok sebesar 0,125% dari berat campuran akan mengurangi
limbah masker medis sebesar 2,75 kg per m3 beton atau setara dengan 687 pcs masker medis per
m3 beton atau paving block. Dengan demikian, CovCrete 19 dapat menjadi alternatif pengolahan
sampah masker medis dalam rekomendasi kebijakan penanggulangan sampah masker medis
selama masa pandemic Covid-19.

Kata kunci: beton serat, daur ulang, paving block, sampah masker medis

Abstrak 35
PENYEDIAAN E-HEALTHY TOURISM BERBASIS SIMEKAR
(SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KESEHATAN PARIWISATA)

Ni Luh Kadek Alit Arsani1*, Ni Nyoman Mestri Agustini2, Ni Made Ary Widiastini3, Bagus
Putu Wahyu Nirmala4
1
Departmen Ilmu Biomedik Fakultas Kedokteran, Universitas Pendidikan Ganesha
2
Departmen Neurologi Fakultas Kedokteran, Universitas Pendidikan Ganesha
3
Departmen Managemen, Universitas Pendidikan Ganesha
4
Departmen Sistem Informasi, STMIK Primakara
*
Corresponding author: alit.arsani@undiksha.ac.id

ABSTRAK
Akses terhadap sistem informasi kesehatan merupakan hal penting untuk bisa diakses berbagai
pihak (e-healthy). Kebermanfaatannya tidak terbatas pada pihak di sektor kesehatan, namun
juga sektor lain khususnya pariwisata (e-healthy tourism). Terkait dengan kondisi pandemi
COVID-19 saat ini, sangat besar dampak yang dirasakan pada sektor pariwisata khususnya di
Bali. Berbagai upaya dilakukan untuk memulihkan kondisi terdampak pandemi COVID-19. Upaya
preventif dilakukan dalam melaksanakan kegiatan di masyarakat, khususnya yang berkaitan
dengan aktivitas ekonomi. Dalam konsep travel medicine, adanya keterkaitan interdisipliner yang
tidak saja peduli terhadap pencegahan penyakit menular selama melakukan perjalanan, tetapi
juga memperhatikan keamanan pribadi wisatawan dan menghindari risiko terhadap lingkungan.
Keterkaitan berbagai disiplin ilmu dalam konsep travel medicine membutuhkan keahlian dalam
pengetahuan mengenai penyakit terkait perjalanan, epidemiologi global dari faktor risiko infeksi
dan non infeksi, regulasi kesehatan, imunisasi yang diperlukan di masing-masing daerah hingga
perubahan dari resistensi terhadap obat. Implementasi konsep tersebut dapat diterapkan dalam
upaya pemulihan dampak pandemi COVID-19 dan tujuan Bali Kembali. Tujuan penelitian ini adalah
analisis kebutuhan informasi kesehatan wisatawan dan pelayanan kesehatan di daerah wisata yang
tertuang dalam sistem informasi yang dapat diakses oleh pelaku pariwisata, pemberi pelayanan
kesehatan, dan pemerintah (triple helix). Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Badung Provinsi
Bali, mengingat daerah tersebut memiliki tingkat kunjungan wisatawan yang tinggi dengan jumlah
tempat kunjungan wisata terbanyak di Bali serta sebagai daerah pariwisata yang mengalami
dampak pandemi COVID-19 yang luas. Selain itu, Kabupaten Badung sebagai pintu masuk utama
wisatawan ke Bali yang menggunakan perjalanan udara, yakni bandara Ngurah Rai, maka daerah
tersebut dianggap paling urgent untuk memiliki sistem informasi terkait kesehatan pra-kunjungan
wisatawan. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan pedoman observasi dan pedoman
wawancara, penggunaan aplikasi GPS Test dalam survey terestrial dengan tujuan mencari titik
koordinat objek yang akan di data lokasinya mencakup fasilitas pelayanan kesehatan, jumlah
fasilitas kesehatan, jumlah tenaga medis, jenis penyakit yang pernah menjadi wabah di daerah
tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari sekian banyak fasilitas kesehatan yang ada
di Kabupaten Badung belum sepenuhnya terintegrasi dalam suatu system informasi Kesehatan,
demikian juga data-data mengenai kejadian sakit yang dialami oleh wisatawan selama berada
di Bali. Guna menjamin terwujudnya penyelenggaraan pariwisata yang menjunjung terciptanya
unsur kesehatan, khususnya di Kabupaten Badung, Bali, maka ada beberapa strategi yang perlu
dilakukan yaitu sebagai rekomendasi yaitu: 1) Penyediaan informasi kesehatan dalam bentuk
e-healthy tourism berbasis sistem informasi manajemen kesehatan pariwisata; 2) Kajian tentang
kebutuhan pelatihan SDM yang cakap digital dalam memaintain sistem serta melakukan update
data e-healthy tourism berbasis sistem informasi manajemen kesehatan pariwisata. Hasil diskusi
dengan pihak mitra yaitu Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Badung menyambut
sangat baik rekomendasi yang disampaikan oleh para peneliti.

Kata Kunci: Sistem, Informasi, Manajemen, Kesehatan, Pariwisata.

36 Program Book
IV. Abstrak dengan Tema “Sosial dan Budaya”

Pemetaan Modal Ketahanan Budaya / Resiliensi Penari Bali Terhadap Paparan Covid-19
(RESICO PENARI)

Nurida Finahari, Gatut Rubiono, IGN Sudibya, IAW Arya Satyani, Ida Made Dwipayana
Universitas Widyagama Malang

ABSTRAK
Manfaat tari dalam bidang kesehatan disejajarkan dengan fungsi keolahragaan. Penelitian
biomekanika tari terdahulu tentang potensi resistensi penari terhadap Covid-19 di Kabupaten
Malang Provinsi Jawa Timur menyebutkan bahwa wilayah yang memiliki komunitas penari lambat
terpapar pandemi, dengan total kasus positif tidak melebihi 25 orang dalam 8 bulan. Temuan ini
selaras dengan data perkembangan kasus positif Covid-19 di Pulau Bali, yang baru mengalami
penanjakan jumlah sekitar 7 bulan setelah pandemi dinyatakan masuk Indonesia. Hal ini
memunculkan hipotesis bahwa terapi tari bisa dikembangkan ke arah klinis, mungkin juga untuk
pencegahan/perawatan Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi medis
terapi tari dengan cara mencari spesifisitas tarian terhadap, utamanya, Covid-19. Langkah pertama
yang perlu dilakukan adalah memastikan adanya daya resistensi dan resiliensi penari terhadap
Covid-19 yang berlaku global. Hal ini bisa dilakukan melalui pemetaan terhadap pertumbuhan
kasus positif Covid-19 dalam lingkungan penari, tingkat keparahan, kecepatan kesembuhan,
dan level mortalitasnya. Metode yang digunakan adalah survei dan wawancara yang diarahkan
untuk (a) mendapatkan profil akivitas menari sebelum dan selama pandemi, (b) profil Kesehatan
penari yang dinyatakan positif covid, dan (c) sebaran pasien covid dari lingkungan penari. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa RESICO (Resistensi dan Resiliensi Penari terhadap Covid19)
di wilayah Bali terbukti positif, dalam arti penari memiliki daya tahan terhadap paparan virus dan
daya pemulihan tubuh akibat sakit terpapar virus Covid19 yang tinggi. Resico tersebut terindikasi
diperoleh dari rutinitas menari selama 1-2 jam per minggu. Keahlian menari yang diacu dari lama
waktu menari dan jenis tarian yang dikuasai terindikasi tidak berpengaruh signifikan. Indikator-
indikator ini memerlukan pembuktian lebih lanjut.
Kata Kunci : Biomekanika tari; Resistensi - resiliensi; Covid-19; RESICO Penari; WICO Bali

Abstrak 37
HABIS BENCANA TERBITLAH KEBERSAMAAN (HANABIMA): REVITALISASI SENI DAN
HUMOR BALI MENUJU PENGUATAN MODAL SOSIAL RESILIENSI MASYARAKAT DALAM
PENGENTASAN STIGMA PENDERITA COVID-19

Moses Glorino Rumambo Pandin1, Henni Gusfa2, Komang Ayu Henny Achjar3, I Gusti Ngurah
Wardana4, I Made Darsana5
1
Universitas Airlangga; 2Universitas Mercu Buana; 3Poltekkes Kemenkes Denpasar; 4Forum
Komunikasi Desa Wisata Bali; 5Pusat Kajian Pariwisata Nusantara

ABSTRAK
Konteks: Para ilmuwan memprediksi bahwa Pandemi SARS-CoV-2 (Covid-19) dapat berlangsung
lebih lama dari apa yang prediksi sebelumnya. Terdapat lebih dari 200 negara yang terjangkit
Covid-19 dan tercatat lebih dari ratusan ribu orang meninggal. Di Indonesia, permasalahan
penanganan pasien Covid-19 dan orang yang terpapar Covid-19 terutama stigma terhadap
penderita Covid-19 menjadi salah satu penghambat penanganan penderita Covid-19. Tujuan
penelitian untuk mengetahui upaya pengentasan stigma Covid-19 melalui penguatan modal
sosial masyarakat Tradisi-Seni humor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketakutan terhadap
Covid-19 masih relative tinggi yang dapat menjadi sebab masih terdapat stigma terhadap orang
yang terpapar Covid-19. Pentingnya komunikasi yang terbuka dan program aksi yang nyata dari
semua unsur untuk menguatkan modal sosial masyarkaat. Pengentasan Stigma Covid-19 melalui
penguatan modal sosial masyarakat tradisi seni humor menjadi salah satu aspek yang menjadi
Ikatan aksi unsur Pentahelix di Bali.
Kata Kunci: Stigma, Covid-19, Modal Sosial, Resiliensi, Humor

38 Program Book
NILAI KEARIFAN LOKAL TRI HITA KARANA MASYARAKAT BALI AGA UNTUK QUALITY
TOURISM DI DESA SIDETAPA

Suswandari1, Laely Armiyati2, Miftahul Habib Fachrurozi2, I Wayan Putra Yasa3,


dan Neneng Khafidho4
Institusi:
1
Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA, 2Universitas Siliwangi, 3Universitas Pendidikan
Ganesha, 4Badan Riset dan Inovasi (BRIN)

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menelaah nilai-nilai kearifan lokal Tri Hita Karana pada masyarakat
Bali Aga serta mengintegrasikan nilai-nilai tersebut dalam pengembangan pariwisata berbasis
Quality Tourism di Desa Sidetapa untuk mendorong kebangkitan pariwisata pasca pandemi.
Metode penelitian ini adalah kualitatif yang terbagi dalam 4 langkah yaitu pengumpulan, reduksi,
analisis, dan penyajian data. Dalam pengumpulan data dilakukan kegiatan observasi, wawancara,
dan FGD dengan pihak perangkat desa dan Dinas Pariwisata. Pada tahap reduksi data, peneliti
mengidentifikasi nilai-nilai kearifan lokal Tri Hita Karana yang dapat menjadi keunikan dan
karakteristik Desa Sidetapa. Pada tahap analisis dan triangulasi data, peneliti melakukan observasi,
wawancara, dan studi literatur apabila terdapat data yang dianggap tidak sahih dan valid. Setelah
itu, dilakukan penyusunan naskah akademik dan melakukan FGD. Pada tahap akhir, policy brief
disosialisasikan kepada perangkat desa, masyarakat, dan Dinas Pariwisata.
Hasil penelitian ini sebagai berikut: (1) implementasi parhyangan mencakup pelaksanaan upacara
keagamaan, upacara adat ataupun budaya lokal masyarakat Sidetapa sebagai daya tarik bagi
wisatawan dengan kewajiban bagi wisatawan untuk mematuhi aturan adat dan kearifan lokal
masyarakat Bali Aga; (2) implementasi pawongan meliputi pemberdayaan masyarakat Bali Aga
di Sidetapa, kolaborasi antar unsur pentahelix dalam penyediaan infrastruktur dan akomodasi
pariwisata, serta pengemasan brand image pariwisata di Sidetapa untuk menarik minat wisatawan;
dan (3) implementasi palemahan meliputi optimalisasi sumber daya alam di Desa Sidetapa
sebagai daya tarik wisata sekaligus sebagai bagian dari upaya konservasi sumber daya tersebut.
Untuk dapat mewujudkan quality tourism yang sejalan dengan kearifan lokal Tri Hita Karana
di desa Sidetapa, terdapat sejumlah langkah strategi yang perlu dilakukan. Adapun langkah
tersebut meliputi: (1) peningkatan infrastruktur transportasi dan akomodasi di desa Sidetapa; (2)
Pemberdayaan masyarakat Bali Aga di desa Sidetapa dalam pengelolaan quality tourism; (3)
Peningkatan kapasitas masyarakat Bali Aga di Desa Sidetapa dalam pengembangan ekonomi
kreatif; (4) Penyusunan brand image desa Sidetapa sebagai destinasi wisata berbasis edukasi,
budaya, dan alam; (5) Optimalisasi Peran Agen Wisata setempat yang dikelola oleh Pokdarwis;
(6) Integrasi pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pelaksanaan quality tourism
di desa Sidetapa; (7) Pengembangan Wisata Alternatif dalam Bentuk Voluntourism dan Wisata
Edukatif; (8) Optimalisasi tata kelola wisata di desa Sidetapa melalui Bumdes SCTPB (Sidetapa,
Cempaga, Tigawasa, Pedawa, dan Banyusri).
Kata kunci: Kearifan Lokal, Tri Hita Karana, Bali Aga, Quality Tourism, Desa Sidetapa.

Abstrak 39
PEMETAAN POTENSI DAN RANCANGAN VILLAGE TOURISM ACTIVITY, SEBAGAI BENTUK
RESILIENSI PARIWISATA BALI MELALUI WEBSITE, APLIKASI DAN SOSIAL MEDIA - VIA
BALI RESILIENCE PROGRAM, STUDI KASUS: DESA WISATA BONGKASA PERTIWI,
BADUNG 

Dr. Drs. A.A. Gede Raka, M.Si. – Universitas Warmadewa


A.A. Gede Raka Gunawarman, ST., MT. – Universitas Warmadewa
Made Suryanatha Prabawa, ST., M.Ars. – Universitas Warmadewa
Ida Bagus Gede Dwidasmara, S.Kom., M.Cs. – Universitas Udayana
I Gusti Agung Gede Wiadnyana, S.Pd., M.Pd. - Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Abstrak

Artikel ini mengidentifikasi potensi wisata yang ada pada aktivitas lokal baru dalam menghadapi
ketahanan pandemi COVID-19 di Desa Bongkasa Pertiwi. Desa ini dikenal oleh wisatawan sebagai
wisata alam, dengan wisata budaya sebagai pendukungnya. Namun, pandemi mengoyak kehidupan
warga Desa Bongkasa Pertiwi yang hidup dari sektor Pariwisata sebagai sumber pendapatan,
dan itu berakhir krisis. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi aktivitas yang ada dan baru
lahir oleh penduduk desa dan menganalisis kemunculannya untuk melihat potensi wisata yang
dapat dikembangkan dalam kondisi pandemi ini menjadi Village TourIsm Activity (VIA). Peneliti
mengumpulkan data dan informasi dengan cara survey lapangan ke lokasi Desa Bongkasa Pertiwi
Kabupaten Badung, serta wawancara nara sumber yang terdiri dari aparat desa dan masyarakat
setempat khususnya yang membuat kegiatan baru. Hasil penelitian dirangkum kedalam bentuk
pemetaan (mapping) aktivitas pariwisata berbasis platform digital Google Maps dan dianalisis
dengan menggunakan metode studi kasus dan pendekatan kualitatif dengan mempertimbangkan
motif Special Interest Tourism (SIT) sebagai alat untuk melengkapi pendekatan kualitatif dalam
identifikasi ini. Berdasarkan analisis, beberapa kegiatan lokal baru lahir dapat dioptimalkan untuk
potensi pariwisata sebagai ketahanan menghadapi pandemi. Sekecil apa pun, itu menjadi peluang
bagus untuk dikembangkan menjadi Village TourIsm Activities (VIA) yang menarik. Mapping Digital
berbasis google maps yang telah tersusun, selanjutnya dapat pula dikembangkan dan dikelola
sebagai media pemasaran aktivitas pariwisata sebagai bentuk resiliensi. Krisis dan pandemi tidak
menyurutkan semangat warga Desa Bongkasa Pertiwi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
akan pariwisata meski Pandemi telah usai.
Kata Kunci: Aktivitas lokal baru, Potensi, Pandemi, Pariwisata, Resiliensi,

40 Program Book
EFEKTIVITAS PEMBERIAN EDUKASI TERSTRUKTUR TERHADAP SELF-AWARENESS
SEBAGAI UPAYA MENCIPTAKAN SUKA SUKA COVID-19 (SATU KELUARGA SATU KADER
COVID-19)

I Nyoman Asdiwinata*, Theresia Anita Pramesti, I Made Sudarma Adiputra


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wira Medika Bali, Jl. Kecak No 9A, Tonja, Kec. Denpasar Utara,
Kota Denpasar, Bali 80239, Indonesia
*asdiwinata@stikeswiramedika.ac.id

ABSTRAK
Latar Belakang: Peningkatan angka kejadian infeksi Virus Corona, banyaknya pemberitaan yang
belum jelas kebenarannya dan bahkan munculnya jenis varian baru dari virus corona ini menambah
kesulitan masyarakat untuk menerima dengan baik informasi yang dapat guna meningkatkan
kesadaran diri sendiri maupun keluarga, sehingga diharapkan adanya sebuah cara yang tepat
untuk dapat mengedukasi masyarakat terkait pemahaman yang baik tentang COVID-19. Metode
yang dipilih untuk memberikan edukasi tersebut adalah dengan edukasi terstruktur. Tujuan:
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi perubahan self-awareness melalui pemberian
edukasi terstruktur dalam upaya menciptakan satu kader COVID-19, sehingga diharapkan
penelitian ini mampu meningkatkan self-awareness masyarakat sehingga dapat menjadi alternatif
solusi untuk mengurangi dampak buruk pemberitaan hoax terkait pandemi ini. Metode: Penelitian
ini menggunakan jenis penelitian Quasi Eksperimen dengan pendekatan Pretest-Postest With
Control Group Design. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 140 orang dipilih secara acak. Hasil:
Hasil penelitian ditemukan bahwa rata-rata usia sampel pada kedua kelompok adalah 39 tahun,
Sebagian besar berjenis kelamin perempuan 58,6% pada kelompok intervensi dan 55,7% pada
kelompok kontrol. Hal yang menarik ditemukan bahwa sumber informasi utama terkait COVID-19
bukan berasal dari keluarga atau orang terdekat dengan hanya 9,3% dari keseluruhan sampel. Uji
analisis pada kelompok intervensi dan kontrol dengan Uji Mann-Whitney ditemukan hasil nilai p <
0,05 yaitu 0,000. Hal ini menujukkan bahwa pemberian edukasi terstruktur mampu meningkatkan
self-awareness keluarga. Kesimpulan: Pemberian edukasi terstruktur kepada keluarga atau
calon kader COVID-19 menunjukkan hasil yang signifikan terhadap self-awareness, sehingga
kemampuan masyarakat dalam memahami situasi COVID-19 dapat menjadi lebih baik dan mampu
menjadi agen pembaharu serta mampu menjadi sistem pendukung dalam keluarga.
Kata Kunci: Edukasi Terstruktur, Self-awareness, COVID-19

Abstrak 41
STRATEGI KEBIJAKAN DESA WISATA BANGKIT KEMBALI MELALUI PENGOPTIMALAN
POTENSI FISIK DAN NON FISIK DESA PASCA COVID-19 (DEWI BALI)
Dr. Ir. I Wayan Parwata, M.T.
Dr. Agus Kurniawan, S.T., M.T.
A.A. Gede Raka Gunawarman, S.T., M.T.
Ni Putu Ratih Pradnyaswari Anasta Putri, S.T., M.Sc.
Km. Deddy Endra Prasandya, S.T., M.T.

ABSTRAK

Penglipuran merupakan salah satu desa adat di Kabupaten Bangli yang memiliki berbagai keunikan,
seperti tradisi budaya tradisional Bali yang kuat dan ulet. Keunikan ini terlihat dari arsitektur dan
pola tata ruang yang mengikuti nilai-nilai tradisional Bali disertai dengan suasana pedesaan yang
asri dan sejuk. Selain itu keunikan produk masyarakat Penglipuran juga memiliki nilai jual yang
tinggi. Keunikan tersebut menjadikan Penglipuran yang dinobatkan sebagai desa terbersih ketiga
di dunia versi majalah International Boombastic, sebagai salah satu pilihan utama bagi pengunjung
yang datang ke Bali. Di masa pandemi Covid-19, pariwisata menjadi salah satu sektor yang terkena
dampak paling negatif, akibatnya kunjungan wisatawan ke desa adat di Bali khususnya Desa
Penglipuran menurun drastis. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi kebijakan yang
efektif pasca pandemi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, data diambil dari
wawancara mendalam dan observasi partisipasi. Ada 10% dari masyarakat, pengambil keputusan
diambil sebagai sumber data utama. Data kemudian dianalisis melalui metode deskriptif kualitatif
dengan alat analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa didapatkan empat alternatif
dari SO, WO, ST, dan WT yang dapat menjadi prioritas strategi alternatif pedesaan wisata dalam
menghidupkan kembali Desa Penglipuran pasca pandemi Covid-19. Alternatif-alternatif tersebut
kemudian menghasilkan kebijakan strategis yang menonjol seperti potensi pemberdayaan branding
dan promosi, kebijakan pengelolaan konservasi, dan kebijakan khusus pengelolaan desa.
Kata kunci : Desa Wisata Penglipuran, Kebijakan Strategis, Analisis SWOT, Covid-19

42 Program Book
BALI BECIK LUH! BAGAIMANA BALI TANGGUH MELAWAN MISINFORMASI DALAM
PANDEMI
Ni Made Ras Amanda G1., Nomy Yashinta2, Putri Limilia3, Lintang Ratri Rahmiaji4, Ayu
Sulistyowati5
1
rasamanda13@unud.ac.id ,1,2Universitas Udayana. 3Universitas Padjajaran, 4Universitas
Diponegoro, 5Asanka

ABSTRAK
Bali Becik Luh! Adalah akronim dari Bersama Cermati dan Kenali Hoaks, Bali terlindungi dan
Tangguh. Penelitian bertujuan membuat masyarakat di Bali Tangguh dalam masa pemulihan pasca
Covid-19 terutama dari Informasi salah yang beredar melalui penguatan Anak Mudanya (STT)
sebagai penggerak Antihoaks. Rumusan permasalahan (1) Sejauhmana kompetensi literasi digital
STT Desa Adat dalam melawan informasi hoaks terkait pemulihan percepatan ekonomi pasca
pandemic Covid-19? (2) Bagaimana sistem penguatan masyarakat Desa Adat agar Tangguh
melawan misinformasi? Metode penelitian ini adalah mixed method, yang terbagi dalam dua tahapan
penelitian. Tahap pertama adalah survey kompetensi digital anggota STT sebagai unit analisis.
Populasi penelitian adalah 400 anak muda di Kabupaten Gianyar dan tahapan kualitatif menggunakan
FGD. Dari hasil penelitian diketahui bahwa anak muda memiliki kelemahan kompetensi di bidang
memproduksi dan cara melawan informasi yang diketahui sebagai informasi yang salah, posisi
pemuda yang juga dianggap subordinat pada jajaran desa adat menyulitkan mereka meyakinkan
masyarakat desa adat. Untuk itu peran ketua adat atau tokoh yang diagungkan untuk menjadi
opinion leader dan wadah verifikasi menjadi alternatifnya. Maka dalam membangun Bali tangguh
melawan misinformasi adalah dengan menguatkan kompetensi anak muda dalam memproduksi,
berpartisipasi dan kolaborasi. Kolaborasi yang diharapkan adalah dengan menjadikan ketua adat
atauu tokoh-tokoh masyarakat di desa sebagai wadah verifikasi masyarakat yang dapat dipercaya.
Kata kunci: Bali, Covid-19, Infodemi, Misinformasi
V.

Abstrak 43
VI. Abstrak dengan Tema “Teknologi dan Informasi”

IMPLEMENTASI SISTEM TRACING DAN TRACKING MOBILITAS PUBLIK BERBASIS


QRCODE DAN BIG DATA UNTUK MENDUKUNG PEMBUKAAN INDUSTRI PARIWISATA DI
BALI : STUDI KASUS KOTA DENPASAR
Evi Triandini, IB Suradarma, Shofwan Hanief, I Ketut Dedy Suryawan, I Gusti Rai Agung
Sugiartha. I Made Dewa Agung, Putu Sudiarta
Institut Teknologi Dan Bisnis STIKOM Bali
ABSTRAK
Pandemi COVID-19 telah membuat perekonomian Bali yang selama ini tergantung pada sektor
pariwisata menjadi terpuruk. Pelaku usaha yang paling terdampak yaitu pelaku usaha sektor
akomodasi dan makanan-minuman, pelaku usaha sektor transportasi dan pergudangan, dan
pelaku usaha sektor jasa. Rata-rata penurunan omset ketiga pelaku usaha tersebut sebesar
90.93 %. Berada dalam keadaan terpuruk, namun Bali ditunjuk sebagai destinasi wisata bebas
COVID-19. Penunjukkan ini memberikan semangat bagi Bali untuk meningkatkan upaya dalam
menanggulangi COVID-19. Berkenaan dengan upaya untuk mencapai target sebagai destinasi
wisata bebas COVID-19, maka mobilitas masyarakat Bali mulai diberi kelonggaran, artinya ada
pengurangan batasan mobilitas masyarakat agar produktivitas secara perlahan naik secara
signifikan. Pengurangan pembatasan mobilitas masyarakat dikuatirkan akan menimbulkan
peningkatan penyebaran COVID-19. Berbagai inovasi dan aplikasi teknologi telah dikembangkan
untuk melawan pandemi virus corona. Penggunaan teknologi baru yang efektif dan inovatif dapat
membantu mengidentifikasi penyebaran virus corona di komunitas.
Berdasarkan uraian tersebut maka penelitian terkait pemanfaatan teknologi mobile dan big data
untuk menanggulangi COVID-19 sangat diperlukan. Permasalahan yang telah diidentifikasi
dalam penelitian ini yaitu belum tersedianya data mobilitas publik yang dapat digunakan untuk
menelusuri orang yang terpapar COVID-19, khususnya di Denpasar. Tujuan penelitian ini yaitu
untuk menghasilkan informasi tracing kemungkinan orang yang terpapar covid-19 berdasarkan
data mobilitas dari pasien positif covid-19 dan notifikasi ke smartphone nya untuk memeriksakan
diri ke Faskes. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang mengimplementasikan aplikasi
untuk mendapatkan data mobilitas masyarakat. Jenis penelitian ini termasuk dalam kategori
metode penelitian kualitatif yang nantinya akan mendapatkan data-data yang akan menghasilkan
rekomendasi. Penelitian ini telah menghasilkan 146 titik poin yang terpasang QRCode. Jumlah
mobilitas masyarakat yang chek-in pada lokasi titik poin sebanyak 39.877 data. Berdasarkan
data yang tersimpan dalam system dan setelah dilakukan simulasi dengan menggunakan data
pengguna yang tersuspect Covid-19, maka informasi tracing masyarakat yang pernah mempunyai
kontak dengan tersuspect dapat dihasilkan oleh system. Notifikasi dapat dikirim ke orang-orang
yang pernah mengadakan kontak dengan tersuspect.

44 Program Book
PENGEMBANGAN DESA WISATA DIGITAL TERINTEGRASI BERBASIS SISTEM INFORMASI
GEOGRAFIS DAN APLIKASI DESA WISATA (SIGADIS) DI KECAMATAN KERAMBITAN,
KABUPATEN TABANAN

ABSTRAK
Sistem kepariwisataan terintegrasi berbasis Kecamatan dapat menciptakan konektivitas dan
networking antar desa, serta menumbuhkan kesadaran bahwa desa wisata tidak bisa berdiri sendiri,
perlu dukungan dari desa lain di sekitarnya. Salah satu strategi dalam membangun kepariwisataan
terintegrasi yaitu dengan mengkolaborasikan berbagai DTW yang ada di masing-masing desa
dalam bentuk paket-paket wisata lintas desa dalam satu bingkai digital. Tujuan penelitian ini adalah
1) menggali dan menginventarisasi potensi desa yang dapat dikembangkan menjadi Daya Tarik
Wisata (DTW) serta melakukan klasterisasi desa wisata, 2) membangun suatu platform digital
Sistem Informasi Geografis berbasis web dan Aplikasi android Desa wisata (SIGADis) yang berisi
informasi DTW, penjualan paket wisata, dan akomodasi dalam rangka digitalisasi desa wisata
terintegrasi berbasis Kecamatan. Dalam penelitian ini, Kecamatan Kerambitan yang terdiri dari 15
Desa dinas dan memiliki potensi desa yang dapat dikembangkan menjadi DTW dipilih sebagai pilot
project. Dalam pelaksanaanya terdapat beberapa tahapan metode yang dilakukan, diawali dengan
survei lapangan, untuk menggali informasi dan mencatat koordinat tiap DTW, pengolahan data
spasial, penyajian peta kawasan wisata, integrasi peta kawasan wisata dengan WebGIS, serta
pembangunan WebGIS dan aplikasi android. Hasil penelitian menunjukan terdapat 24 potensi DTW
yang ada di Kecamatan Kerambitan. Klasterisasi desa wisata menghasilkan 5 klaster wisata yaitu
Wisata Alam, Wisata Edukasi Peletarian Alam- Lingkungan, Wisata Budaya, Wisata Spiritual, dan
Wisata Pesisir. Aplikasi SIGADis telah berhasil dibangun dan berdasarkan hasil pengujian terhadap
fungsionalitas sistem dengan metode Blackbox Testing, sistem ini mampu berfungsi sebagaimana
mestinya sesuai dengan perancangan. Hasil kuesioner terhadap beberapa responden (pengguna
aplikasi, pokdarwis, operator aplikasi, dan perangkat pemerintahan) menunjukkan bahwa sistem
ini sangat membantu wisatawan untuk memperoleh informasi seputar DTW, promosi, penjualan
paket wisata, lokasi DTW serta sarana prasarana pendukung, sedangkan bagi pokdarwis dan
pemerintah, sistem ini dapat digunakan untuk memonitor kegiatan kepariwisataan dan menyediakan
data sebagai dasar pengambilan kebijakan terkait kepariwisataan di Kecamatan Kerambitan.
Kata Kunci: Desa wisata; kecamatan terintegrasi; e-tourism; WebGIS; android

Abstrak 45
KAJIAN PEMANFAATAN ENERGI BARU TERBARUKAN, IOT DAN BIG DATA
UNTUK MENDUKUNG BALI KEMBALI BERTANI MENUJU KETAHANAN PANGAN
BERKELANJUTAN

Ida Bagus Irawan Purnama, I Gusti Ngurah Agung Dwijaya Saputra, Ida Bagus Ketut Sugirianta,
I Wayan Raka Ardana, I Gusti Putu Mastawan Eka Putra, I Made Adi Yasa
Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bali

ABSTRAK
Pandemi Covid-19 telah menyebabkan mobilitas masyarakat menjadi terhambat. Keterbatasan
pergerakan masyarakat ini sangat berpengaruh terhadap aktifitas perekonomian. Demikian
juga halnya yang terjadi dengan daerah Bali. Pengaruh pandemi Covid-19 bagi Bali begitu
signifikan mengingat Bali sangat bertumpu pada sektor pariwisata yang mengandalkan mobilitas
wisatawan. Akibatnya, banyak pelaku pariwisata yang dirumahkan ataupun terkena PHK. Mau
tidak mau mereka harus beralih ke sektor lain untuk menyambung hidup. Pulang kampung dan
kembali bertani, berkebun, ataupun beternak adalah suatu pilihan karena sejatinya Bali adalah
daerah agraris. Namun, mengolah lahan dan beternak sangat tergantung dari ketersediaan air.
Tanpa ketersediaan air yang memadai dan berkesinambungan, maka pertanian, perkebunan dan
peternakan akan menjadi sulit. Ini dialami oleh Subak (kelompok tani tradisional Bali) Munduk
Babakan dan Simantri Babakan Sari (kelompok ternak sapi Bali) Desa Sangeh, Kecamatan
Abiansemal, Kabupaten Badung Bali. Subak ini mempunyai luas lahan garapan 8 hektar dengan
anggota 34 orang, sedangkan Simantri terintegrasi di area Subak dengan anggota 20 orang.
Permasalahan mendasar mereka adalah lahan garapan yang terletak jauh lebih tinggi dari sungai
sebagai sumber mata air terdekat. Sampai saat ini belum ada mekanisme untuk menaikkan
air sungai itu. Akibat belum adanya mekanisme untuk menaikkan air baik dari sungai maupun
sumur yang ada, maka lahan hanya bisa diolah secara efektif saat musim hujan dimana air cukup
melimpah. Namun sebaliknya, pada musim kemarau tanah menjadi sulit diolah karena tidak ada
air yang cukup. Demikian halnya dengan ternak sapi yang perlu banyak air (25 s/d 40 liter/ekor/
hari) ikut menjadi sulit. Kemampuan tanam padi yang hanya sekali setahun tidaklah mencukupi.
Apalagi dengan sanak keluarga yang dulu bekerja di sektor pariwisata sekarang ikut bergantung
dari hasil bertani, berkebun dan beternak. Kondisi ini tentu mengancam ketahanan pangan mereka.
Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk membuat Sistem Pompa Air Tenaga Surya (SPATS) guna
menjamin ketersediaan air yang berkelanjutan. Caranya adalah dengan menaikkan air dari sumur
ke lahan garapan subak dan simantri dengan memanfaatkan energi matahari yang jumlahnya

46 Program Book
melimpah melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Dengan pemasangan panel surya dan
sistem kontrol, maka petani dan peternak tidak terbebani dengan biaya operasi dari SPATS ini dan
diharapkan dapat berproduksi secara sustainable sepanjang tahun.
BALI BACKPACKER SEBAGAI PLATFORM PANDUAN LENGKAP BERWISATA KE BALI
DENGAN DWIBAHASA (INDONESIA DAN INGGRIS) UNTUK PEMULIHAN PARIWISATA BALI
PADA MASA NEW NORMAL COVID-19

I Gede Susrama Mas Diyasa, Akhamd Fauzi, Eristya Maya Safitri,


Kartika Maulida Hindrayani, Ilmatus Sa’diyah, Farkhan, Muhammad Luthfirrohman,
Mohammad Naufal Pratama

ABSTRAK
Untuk meningkatkan Keberadaan wisatawan umumnya, dan khususnya wisatawan backpacker
agar mampu memulihkan perekomian masyarakat bawah di daerah wisata Bali selama pandemic,
maka diperlukan suatu aplikasi yang sifatnya informasi sekaligus dapat merekomendasikan
perjalanan wisatawan backpacker dengan efektif. Oleh karena itu, pada penelitian ini dikembangkan
suatu platform berupa aplikasi yang diberi nama Smart Bali Backpacker yaitu suatu sistem yang
berbasis website dan android untuk pemicu dan pemacu wisatawan backpacker untuk berwisata
ke Bali di masa pandemik, dengan sajian informasi perjalanan wisata ke Bali yang menarik dan
menggugah semangat wisata secara pintar. Platform yang dikembangkan berisi segala informasi
dan rekomendasi perjalanan wisata yang diinginkan oleh para backpacker secara sehat selama
pandemik. Informasi yang dapat disediakan yaitu informasi mengenai hotel, makanan, tempat
wisata, budaya, transportasi, cara menukar uang, tempat ibadah, mall, SPBU, lokasi ATM, klinik,
itinerari, desa wisata, life museum, pertunjukan memasak makanan khas Bali, pemanfaatan alam
di Bali, oleh-oleh khas Bali (dari pertanian dan ekonomi kreatif), informasi tinggal di rumah warga,
dan rumah sakit. Informasi itu disediakan dalam bentuk yang memadai sehingga masyarakat lokal
Bali dapat terbantu dari segi ekonominya. Informasi terkait protokol kesehatan selama perjalanan
juga lengkap disediakan di dalamnya agar wisatawan kembali berwisata ke Bali, untuk memulihkan
ekonomi masyarakat lokal Bali selama pandemik. Smart Bali Backpacker ini juga dilengkapi
dengan fitur dwi Bahasa (Bahasa inggris dan Bahasa Indonesia), fitur registrasi untuk mendapatkan
data para backpacker, fitur chating antar backpacker yang tujuannya untuk mengajak secara
bersama-sama atau secara berkelompok kecil untuk backpacker-an ke Bali, kemudian fitur akses
untuk wisata ke Bali secara smart, aplikasi Smart Bali Backpacker akan merekomendasikan
tempat wisata yang akan dikunjungi selama di Bali, serta fitur untuk para pengelola wisata di Bali
untuk memasukan data tempat wisata, hotel, penginapan dan lain-lainnya.

Kata Kunci: Bali Backpacker, Wisata, Smart Rekomendasi

Abstrak 47
IKETAN - INOVASI KOMUNIKASI EFEKTIF EVAKUASI UNTUK KESIAPSIAGAAN
MASYARAKAT DAN WISATAWAN TURIS TERHADAP TSUNAMI DI KAWASAN PARIWISATA
DESA TANJUNG BENOA BALI

Dr. Endra Gunawan, S.T., M. Sc., Dr. Nuraini Rahma hanifa., Nurul Sri Rahatiningtyas, S.Si., M. Si., Ida
Bagus Oka Agastya, ST., Iman Fatchurochman, S.Si., M.D.M.

ABSTRAK
Salah satu upaya untuk mendorong Bali Kembali dalam era normal baru pasca pandemi Covid-19
yaitu menekan disrupsi dari bencana, diantaranya ancaman gempa dan tsunami. Penelitian ini
bertujuan untuk memutakhirkan pemodelan bahaya tsunami, mengevaluasi tempat dan jalur
evakuasi, menggali sejauh mana masyarakat dan wisatawan memahami informasi peringatan
tsunami dari BMKG dan BNPB, dan perintah evakuasi dari BPBD. Melalui penelitian ini diharapkan
dapat memberikan manfaat bagi sektor kesehatan, pariwisata, ekonomi dan sosial budaya secara
langsung kepada masyarakat di Provinsi Bali. Penelitian ini meliputi delapan tahap yaitu, 1)
identifikasi sumber dan bahaya gempa pemicu tsunami; 2) identifikasi parameter sumber gempa;
3) pemodelan tsunami; 4) survei lapangan; 5) analisis data eksposur; 6) network analysis closest
facility, 7) gap analysis, dan 8) analisis pemahaman masyarakat terhadap tsunami dan evakuasi
mandiri. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh area Tanjung Benoa memiliki potensi
terdampak tsunami. Estimasi tinggi tsunami di sisi Timur berkisar 10-14 m, estimasi tinggi tsunami di
sisi Barat berkisar 6-10 m dan estimasi waktu tiba tsunami berkisar 20-25 menit. Hasil penelitian ini
mengindikasikan bahwa perlu mempertimbangkan untuk amendemen Peraturan Gubernur, terkait
estimasi waktu kedatangan tsunami, yang tertulis 30 menit. Saat ini terdapat 8 hotel terdistribusi
di sepanjang pantai sisi timur sebagai tempat evakuasi, yang hanya dapat menampung setengah
penduduk di luar jumlah wisatawan. Oleh karena itu, perlu adanya penambahan tempat evakuasi
di wilayah Tanjung Benoa dengan tinggi minimal 20 meter. Mengingat peraturan batas tinggi
bangunan di wilayah Bali, maka direkomendasikan adanya pengecualian untuk kasus ini, dan bisa
dipertimbangkan adanya Pura di bagian atas dari tempat evakuasi.
Kata kunci: Tsunami, Tanjung Benoa, Jalur Evakuasi, Tempat Evakuasi

48 Program Book
MODEL DIGITALISASI EKOWISATA DI MASA PANDEMI COVID-19
I Gede Sujana Eka Putra ( STMIK STIKOM Indonesia)
Ni Luh Putu Labasariyani (STMIK STIKOM Indonesia)
I Wayan Jepriana (ITB STIKOM Bali)

ABSTRAK
Pandemi COVID-19 memberikan dampak yang cukup berat di sektor ekonomi Bali terutama
sektor pariwisata. Kondisi pertumbuhan ekonomi Bali tercatat sejak triwulan III tahun 2020 terjadi
penurunan sampai pertumbuhan -12.28 %. Salah satu ekowisata yang terdampak pandemi
COVID-19 yaitu ekowisata Mangrove Kampung Kepiting, yang terletak pantai segara di Desa
Tuban Kuta Badung yang mengembangkan kawasan hutan mangrove bagi masyarakat nelayan.
Sejak berdiri tahun 2008 sampai 2019 terdapat peningkatan jumlah kunjungan, tetapi sejak
pandemi COVID 19 tahun 2020 mengalami mati suri. Hal ini berdampak pada ekonomi nelayan
yang sebagian menggantungkan hidupnya pada ekowisata ini. Penelitian ini mengusulkan model
ekowisata digital dengan 3 aspek yaitu promosi digital menggunakan media buku digital online,
aplikasi visitor tracing dan digital voucher paket wisata. Buku digital berisi informasi/katalog paket
wisata yang ditawarkan, yang didalamnya termasuk kegiatan konservasi hutan mangrove. Aplikasi
visitor tracing berupa aplikasi mencatat mobilitas calon pengunjung, dengan menginput tempat yang
telah dikunjungi sebelum tiba di ekowisata. Aplikasi digital voucher digunakan oleh pengunjung
untuk menikmati paket wisata. Digital voucher dibeli oleh pengunjung pada saat reservasi, dan
jika sudah melakukan pembayaran sistem menerbitkan digital voucher, yang dapat dipindai saat
menikmati wisata di Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting. Penerapan model digitalisasi
ekowisata diharapkan membantu pemulihan ekonomi melalui meningkatnya jumlah kunjungan ke

Abstrak 49
ekowisata seperti ekowisata mangrove Kampoeng Kepiting.

SIGARBAGE : IMPLEMENTASI MODEL BISNIS PERANGKAT LUNAK SEBAGAI LAYANAN


(SAAS) PADA SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS ANGKUTAN SAMPAH BADAN UMUM
MILIK DESA

1. Komang Kurniawan Widiartha


2. Anak Agung Gede Bagus Ariana
3. I Putu Gede Eka Suryana
4. I Kadek Juni Arta

ABSTRAK
Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) adalah salah satu usaha milik desa untuk kesejahteraan
masyarakat desa tersebut. Banyak usaha yang dilakukan unit Bumdes dalam melayani masyarakat
salahsatunya adalah jasa angkut sampah. Begitu halnya dengan Bumdes Catu Kwero Sedana
yang merupakan BUMDesa di desa Pecatu Badung-Bali. Mekanisme penanganan sampah yang
dilakukan unit jasa pengelolaan sampah pada BUMDesa Catu Kwero Sedana ini adalah pengambilan
sampah ke rumah-rumah penduduk atau tempat usaha yang ada di desa Pecatu. BUMDesa ini
menitikberatkan pada kualitas layanan yang diberikan kepada pelanggannya. Sampai saat ini
masih ada keluhan para pelanggan, terutama pelanggan baru dan calon pelanggan terkait dengan
awal mulainya pelayanan dan/atau pendaftaran sebagai pelangan baru. Permasalahan yang sering
terjadi adalah kesulitan mencari lokasi pengambilan sampah di tempat pelanggan. Jika pelanggan
mendaftarkan diri melalui kolektor iuran yang sedang memungut tagihan pelanggan, karyawan
yang bertugas mengangkut sampah yang kadang terkendala menemukan lokasi pelanggan. Selain
itu, terkait besarnya tarif yang akan dikenakan kepada pelanggan. Karyawan pengangkut sampah
yang tidak mengetahui besarnya tarif iuran pelanggan akan kesulitan memberikan kisaran tarif yang
akan dikenakan kepada pelanggan sesuai dengan aturan yang tercantum pada peraturan desa
Pecatu. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan adanya sebuah sistem yang dapat
memberikan informasi kepada karyawan pengangkut sampah mengenai posisi/lokasi pengambilan
sampah masing-masing pelanggan, besarnya tarif sesuai dengan peraturan yang berlaku, dan
rekapitulasi pembayaran iuran pelanggan, mempermudah masyarakat dalam registrasi maupun
memanfaatkan layanan panggilan angkutan sampah serta mempermudah kolektor pembayaran
dalam memantau transaksi yang menjadi pelanggan Bumdes. Sistem informasi ini dikembangkan
berbasis sistem informasi geografis (SIG) dalam aplikasi mobile dengan memanfaatkan fitur
Application Programming Interface (API) maps yang dimiliki oleh Google.
Kata kunci: Sistem Informasi, Sistem Informasi Geograsi, Google Map, Sampah, Bumdesa

50 Program Book
SAPA BALI: SISTEM IDENTIFIKASI SENTIMEN PARIWISATA BALI BERBASIS DEEP
LEARNING

KYE Aryanto, IGM Darmawiguna, GA Pradnyana, AAGY Paramartha, IBN Pascima


Jurusan Teknik Informatika, Universitas Pendidikan Ganesha, Bali, Indonesia

ABSTRAK
Dampak pandemi COVID-19 sangat dirasakan oleh masyarakat dalam berbagai bidang,
termasuk bidang pariwisata. Penurunan jumlah kunjungan wisata di Bali yang sangat signifikan
menyebabkan banyak pelaku usaha yang bergantung pada pariwisata harus mengurangi, bahkan
hingga menghentikan, aktivitasnya. Berbagai aturan dan kebijakan telah dikeluarkan untuk dapat
menghentikan laju penyebaran virus serta membangkitkan kembali pariwisata Bali. Tentunya,
regulasi dan kebijakan tersebut harus tepat sasaran serta memperhatikan kondisi riil di lapangan.
Opini masyarakat menjadi hal yang penting dalam penentuan apakah kebijakan yang diambil efektif
dan juga mampu memberikan kenyamanan bagi masyarakat itu sendiri. Pencermatan terhadap
sentimen opini masyarakat melalui unggahan di media sosial dapat menjadi salah satu dasar
pendukung penentuan keberlanjutan kebijakan atau harus diambil langkah yang baru. Oleh sebab
itu, sebuah sistem berbasiskan teknologi intelejensia buatan telah dikembangkan dalam penelitian
ini untuk dapat membantu proses analisis sentimen terhadap “cuitan” masyarakat di media sosial,
Twitter. Metode deep learning digunakan untuk dapat mengelompokkan data ke dalam sentimen
positif atau negatif. Dari hasil ujicoba, diperoleh akurasi model yang dikembangkan mencapai
lebih dari 80% yang mengindikasikan hasil yang baik. Dengan demikian, sistem ini sudah layak
digunakan untuk membantu usaha pencermatan terhadap perkembangan opini masyarakat di
media sosial, khususnya guna pertimbangan dalam penentuan arah keberlanjutan pembukaan
pariwisata Bali.
Kata kunci: Analisis Sentimen, Deep Learning, Pariwisata, Bali

Abstrak 51

Anda mungkin juga menyukai