Annisaa Radityasasti
180569201024
Urban farming merupakan strategi pemanfaatan lahan sempit untuk
menghasilkan bahan makanan segar sebagai upaya pemenuhan ketersediaan
pangan perkotaan dan dapat meningkatkan akses fisik karena sifatnya
memperpendek proses distribusi dan dapat meningkatkan akses ekonomi rumah
tangga melalui pendapatan rumah tangga.
Manfaat Urban Farming :
• Berkontribusi menyelamatkan lingkungan dengan pengelolaa smapah Reuse
dan Recycle
• Membantu menciptakan kota yang bersih dengan pelaksanaan 3R (reuse,
recycle, reduse) untuk pengelolaan sampah kota.
• Menghasilkan O2 dan meningkatkan kualitas lingkungan kota.
• Meningkatkan estetika kota.
• Mampu menjadi penghasilan tambahann penduduk kota.
Di sisi lain, masih terdapat berbagai kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan
program Urban Farming. Secara garis besar berbagai kendala tersebut dapat
dikelompokkan menjadi 2, yaitu kendala teknis dan non teknis.
Kendala teknis berkaitan dengan semakin sempitnya lahan pertanian di perkotaan
yang disebabkan bergesernya tanah pertanian menjadi perumahan, serangan
hama, perubahan cuaca yang sulit diduga, serta minimnya pengetahuan
masyarakat tentang teknik budidaya yang baik. Kendala teknis ini berimbas pada
ketidaksesuaian hasil panen yang diharapkan. Sedangkan untuk kendala non
teknis adalah kurangnya respon positif dari masyarakat miskin yang menerima
paket bantuan. Hal ini berimbas pada pemeliharaan dan keberlanjutan program
kedepannya
Teerdapat 3 perspektif kebijakan utama untuk pengembangan urban farming.
1. Perspektif sosial sebagai bagian dari strategi penanganan rumah tangga
berpenghasilan rendah dengan fokus meningkatkan ketahanan pangan
melalui produksi pangan dan tanaman obat untuk konsumsi rumah tangga.
2. Perspektif ekonomi dengan fokus peningkatan pendapatan dan penciptaan
lapangan kerja.
3. Perspektif ekologi dengan fokus peran pertanian kota dalam manajemen
lingkungan hidup perkotaan. Pembedaan terhadap tuga perspektif kebijjakan
utama sangat bermanfaat dalam merancang alternative strategi
pengembangan pertanian kota secara berkelanjutan.
Menurut Buku Pelaksanaan Urban Farming tahun 2012 Kota Surabaya, terdapat
model-model dari Urban Farming. Model-model urban Farming tersebut yaitu :
1. Memanfaatkan lahan tidur dan lahan kritis,
2. Memanfaatkan Ruang Terbuka Hijau (Privat dan Publik),
3. Mengoptimalkan kebun sekitar rumah,
4. Menggunakan ruang (vertikultur)
Berdasakan pada manfaat yang dihasilkanseperti disebutkan di atas,pengelolaan
urban farming dapat dimaknaibahwa terdapat sejumlah keunggulannya untuk
kepentingan masyarakat, di antaranya adalah sebagai berikut: