Anda di halaman 1dari 66

BAB I

PENDAHULUAN
Pariwisata merupakan sebuah aktivitas atau kegiatan yang kini telah menjadi
bagian dari kehidupan masyarakat di dunia.Pariwisata merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan
ekonomi.Menurut undang undang kepariwisataan no 10 tahun 2009 pariwisata
adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan
yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah dan pemerintah
daerah.Setiap individu membutuhkan pariwisata karena untuk mendapatkan suasana
yang baru dalam menjalankan kehidupannya.
Pariwisata berkembang karena adanya gerakan manusia dalam mencari
sesuatu yang belum diketahuinya, menjelajahi wilayah baru, mencari perubahan
suasana, atau untuk mendapatkan perjalanan baru.Pariwisata ada dan berkembang
karena wisatawan.Salah satu ciri berkembangnya pariwisata di suatu negara adalah
dengan banyaknya wisatawan asing yang masuk ke negara tersebut. Dengan adanya
wisatawan asing yang masuk, maka akan terjadi pembangunan sarana dan prasarana
pariwisata yang bertujuan untuk memfasilitasi wisatawan yang berkunjung (Pitana
dan Gayatri, 2005).
Indonesia memiliki banyak tempat tujuan wisata yang menarik, salah satunya
adalah di Daerah Istimewa Yogyakarta (selanjutnya disebut Yogyakarta).Yogyakarta
adalah daerah tujuan wisata terbesar kedua di Indonesia setelah Bali.

Kota ini kaya akan potensi alam dan seni budaya. Yogyakarta terkenal dengan
wisata budaya. Yogyakarta merupakan salah satu pusat kebudayaan di Jawa dan kota
ini mampu melestarikan peninggalan jaman pra sejarah. Yogyakarta memiliki
kekhasan tersendiri sebagai kota berbudaya tinggi dan bahkan sebagai sumber
kebudayaan Jawa. Hal ini dapat dilihat adanya peninggalan kuno (adat jawa) yang
masih terjaga di daerah ini, misalnya monumen-monumen peninggalan sejarah seperti
candi, istana sultan dan tempat lainnya.Selain peninggalan kuno, Yogyakarta juga
masih menjunjung nilai adat.Sampai saat ini, masyarakat Yogyakarta masih
melakukan berbagai macam upacara keagamaan dan budaya dari berbagai agama
serta didukung oleh kreativitas seni pertunjukan membuat daya tarik tersendiri bagi
pariwisata Yogyakarta (Dinas Pariwisata, 2011).
Candi

Prambanan

adalah

salah

satu

peninggalan

bersejarah

di

Yogyakarta.Candi Prambanan adalah mahakarya dari abad ke-10.Bangunannya yang


langsing dan menjulang setinggi 47 meter membuat kecantikan arsitekturnya yang
menakjubkan. Saat berada di kompleks ini, wisatawan akan merasa seperti berada
dalam sebuah kerajaan. Candi yang sudah dibangun sejak 850 masehi ini, memiliki
bentuk yang menjulang ke atas dan menggambarkan kepercayaan agama Hindu.Candi
ini adalah termasuk Situs Warisan Dunia UNESCO, candi Hindu terbesar di
Indonesia, sekaligus salah satu candi terindah di Asia Tenggara. Arsitektur bangunan
ini berbentuk tinggi dan ramping sesuai dengan arsitektur Hindu pada umumnya
dengan candi Siwa sebagai candi utama memiliki ketinggian mencapai 47 meter
menjulang di tengah kompleks gugusan candi- candi yang lebih kecil. Sebagai salah
satu candi termegah di Asia Tenggara, Candi Prambanan menjadi daya tarik
kunjungan wisatawan dari seluruh dunia (Silitonga, 2013).

Candi Prambanan merupakan objek tujuan utama wisatawan mancanegara jika


berkunjung ke Yogyakarta.
Meningkatnya jumlah wisatawan mancanegara yang mengunjungi Candi
Prambanan tidak terlepas dari kualitas objek Candi Prambanan.Kualitas objek wisata
di suatu kawasan merupakan salah satu unsur penentu dalam menarik wisatawan
untuk datang ke suatu lokasi.Kualitas objek meliputi atraksi, fasilitas, infrastruktur
serta layanan.Oleh karena itu, Candi Prambanan harus menjaga bahkan meningkatkan
kualitas objek agar mampu menarik lebih banyak wisatawan mancanegara.
Wisatawan mancanegara sangat memperhatikan kualitas objek.Banyak artikel
yang membahas mengenai ketidakpuasan fasilitas yang ada di objek wisata
Yogyakrta.Predikat Yogyakarta sebagai daerah wisata belum bisa dipercaya oleh
wisatawan mancanegara.Berbagai artikel membahas mengenai keluhan wisatawan
mancanegara terhadap fasilitas yang kurang memadahi.Seperti diungkapkan oleh
Dhie (2008) bahwa keluahan wisatawan mancanegara pada wisata Yogyakarta adalah
pada fasilitas umum yang ada di objek wisata.Kebersihan toilet, kenyamanan di jalan,
perilaku membuang sampah, hingga membayar retribusi ke objek wisata sangat
diperhatikan

oleh

wisatawan

mancanegara.Wisatawan

mancanegara

banyak

mengatakan bahwa di Yogyakarta masih banyak toilet yang kotor dan bau. Selain itu,
Hernasari (2013) mengatakan selain Bali, destinasi lain yang banyak dikunjungi
wisatawan asing adalah Yogyakarta.
Namun,

beberapa

tahun

terakhir

ini

pariwisata

Yogyakarta

mulai

menurun.Harga tiket masuk kawasan wisata menjadi salah satu penyebabnya.

Berbagai pendapat wisatawan mancanegara, penting untuk dikaji, karena


produk-produk wisata yang disajikan, keunikan atraksi serta infrastruktur merupakan
daya tarik yang kuat dan merupakan salah satu komponen variabel penentu dalam
memilih objek wisata. Jika ketiga unsur tersebut bernilai negatif maka kondisi ini
jelas akan merugikan kepuasan wisatawan dan memberikan kesan buruk terhadap
objek wisata (Weiler dan Hall, 1992).
Pembangunan kepariwisataan Daerah Istimewa Yogyakarta terus berbenah
termasuk usaha menaikkan okupasi kunjungan wisatawan dari rata-rata 2 hari. Hasil
questioner tahunan Dialog Pasar Wisata DIY ke beberapa Kota se-Jawa sejak 2009
menyebut antara lain study tour ke Jogja sebagai pilihan utama di luar Jakarta dan
Bali. Masalah mereka selama kunjungan ke 235 obyek daya tarik wisata DIY
meliputi; transportasi, akomodasi, makanan, daya tarik wisata dan jasa pemanduan
wisata.
Setelah disahkan RIPPPNAS 2011, lahirnya Peraturan Daerah No 1 Tahun
2012 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah Propinsi DIY
diharap agar pembangunan destinasi, pemasaran, industri maupun kelembagaan
pariwisata meningkat lebih baik ke depan hingga tahun 2025. Insan pariwisata patut
bangga namun tetap kritisi memperhatikan Perda tentang Cagar Budaya, Tata Nilai
Budaya dan Pendidikan Berbasis Budaya.
Kunjungan wisata 1994 sejumlah 963.995 orang naik menjadi 1.792.000 orang
(2004), lalu 1.6 juta (2005), sebanyak 1,3 juta (2007) serta tahun 2010 sebanyak
152.843 wismanca dan 1.304.137 wisnus. Mereka terhubung layanan jasa 354 Biro
Perjalanan Umum/Wisata, antara lain jasa pemanduan sebanyak 418 Pramuwisata
dengan spesialisasi 11 Bahasa. Selain Rumah Makan dan Restoran terus bertambah,
4

data akomodasi DIY tercatat lebih 8.500 kamar dari 40 hotel bintang (1.900 kamar)
dan 389 hotel melati.
Diproyeksikan kunjungan wisatawan ke Jogja akan terus meningkat melalui
Stasiun Tugu, perjalanan darat dan pintu Bandara Adisucipto total sebanyak 2,5 juta
wisatawan (2025) dengan portofolio 90 % wisnus. Selain pembangunan bandara baru,
tak kalah perencanaan sarana transportasi darat dan pelabuhan laut yang
memungkinkan kapal pesiar merapat.
Penerimaan devisa nasional sektor pariwisata asal kunjungan wisman senilai
Rp 80 triliun dan sebesar Rp 123 triliun dari wisnus. Penghasilan Asli Daerah Kota
Yogyakarta terealisasi 106,43% senilai Rp 391,886 M (2005) dari Pajak HotelRestoran saja sebesar Rp 46 M, tahun 2011 senilai Rp 44,3 M. Potensi industri kreatif
DIY tak kalah pentingnya menaikkan devisa, seiring makin dikenalnya Jogja sebagai
lokasi event MICE. Industri seni budaya (2011) terdapat tiga shooting film hollywood
disini yaitu Java Hit, The Philosopher dan judul Amazing Race tentang petualangan
karst Gunungkidul.
Bidang pemasaran perlu meluaskan pasar dan lebih kreatif menawarkan
produk, termasuk strategi memasarkan Jogja bagian dari tujuan wisata tunggal
ASEAN.Para repeater membutuhkan alternatif paket wisata alam, tradisi pedesaan,
kuliner, heritage, belanja disamping seni kerajinan, wisata museum, Taman Pintar,
Kraton

melebihi

daya

tarik

kunjungan

segitiga

Candi

Malioboro

Kotagede.Disinilah pentingnya optimalisasi arah kebijakan pembangunan SDM


Pariwisata DIY agar mampu terakselerasi baik dengan kompetensi yang handal.
Lahirnya Perda ini melengkapi sisi lain DIY yang menduduki urut ke-24
termiskin dari 34 Propinsi, index pembangunan masyarakat ke-4 dengan usia harapan
5

hidup (index kebahagiaan tertinggi) 73 tahun, pengeluaran perkapita ke-2 setelah


Propinsi Riau senilai lebih Rp 600.000 /bulan, dan Yogyakarta paling nyaman
dibanding Kota lain. Program pemberdayaan perlu lebih tegas menyinggung pola-pola
kebijakan pembangunan ekonomi kreatif yang memihak Usaha Mikro; sebab dari data
BPS 2007, mereka sebanyak 82% tapi menyerap 91% dari total 915.100 tenaga kerja
DIY.
Terakhir, pembentukan Gabungan Industri Pariwisata Indonesia dan Badan
Promosi Pariwisata Daerah harus mampu bersinergi mengoptimalkan kinerja Badan
Promosi yang sudah ada di Kabupaten Kota dalam memasarkan seluruh potensi dan
menembus ragam batasan sektoral yang sering menghambat. Seperti BP2KY yang
mengharumkan DIY diantara 63 Kota Se-Dunia anggota Tourism Promo Organisation
dengan perolehan Award best public relation campaign (2009), best marketing
campaign

(2010),

best

tourism

brochure

(2010),

best

website

pada

lamanwww.jogjatogo.com (2011) dan most improved tourism award (2011) atas peran
fasilitasi dan regulasi pengembangan kepariwisataan.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Warisan Budaya
Warisan budaya, menurut Davidson (1997:2) diartikan sebagai produk atau
hasil budaya fisik dari tradisi-tradisi yang berbeda dan prestasi-prestasi
spiritual dalam bentuk nilai dari masa lalu yang menjadi elemen pokok dalam
jati diri suatu kelompok atau bangsa. Pakar lain bernama Prentice (1994)
mengemukakan pendapatnya bahwa warisan mengandung pengertian pusaka
atau tinggalan yang diterimakan dari satu generasi kepada generasi
selanjutnya. Oleh karena itu, apabila warisan mengandung nilai yang
merepresentasikan kehidupan suatu masyarakat, maka warisan menjadi milik
bersama dan menjadi identitas masyarakat itu. Dalam pengertian ini, warisan
budaya meliputi lansekap, tempat-tampat bersejarah, situs dan bangunanbangunan, benda-benda koleksi, adat istiadat, pengetahuan dan pengalaman
yang mengekspresikan proses perkembangan suatu budaya dan menjadi
bagian dari kehidupan masa kini.
Pemanfaatan warisan budaya sebagai objek wisata telah berkembang
menjadi industri pariwisata yang marak di dunia.Mengingat bahwa warisan
budaya harus tetap lestari dalam pemanfaatannya, diperlukan manajemen yang
tepat dalam penanganannya.Manajemen ini bertujuan menyeimbangkan antara
kelestarian objek dan perkembangannya, dalam usaha memenuhi kebutuhan
pengunjung dalam menikmati objek.Kelestarian suatu warisan budaya sangat
perlu untuk tetap dijaga, mengingat bahwa warisan budaya merupakan aset
yang sangat spesial dan istimewa dan harus terus dapat disaksikan sebagai

bukti adanya identitas suatu bangsa.Warisan budaya yang memiliki kriteriakriteria khusus dapat ditetapkan sebagai warisan budaya dunia. UNESCO
dalam Konvensi Warisan Dunia di Paris tahun 2005 menetapkan 10 kriteria
untuk mengkaji nilai universal yang luar biasa dari sebuah situs sebagai syarat
untuk dapat ditetapkan sebagai warisan dunia. Kriteria-kriteria tersebut adalah:
1. Mewakili karya agung (masterpiece) dari kejeniusan kreativitas manusia,
2. Menunjukkan adanya pertukaran nilai-nilai kemanusiaan yang penting, selama
jangka waktu tertentu atau dalam wilayah tertentu, terkait dengan
perkembangan dunia arsitektur atau teknologi, kesenian yang monumental,
perencanaan kota atau desain lansekap,
3. Mengandung bukti atas keunikan atau setidaknya kehebatan atas sebuah tradisi
budaya atau sebuah peradaban yang masih hidup atau yang telah punah,
4. Merupakan contoh yang luar biasa dari sebuah tipe bangunan, karya
arsitektural atau teknologi atau lansekap yang melukiskan tahapan penting dari
sejarah umat manusia,
5. Merupakan contoh yang luar biasa dari sebuah permukiman tradisional, tata
guna lahan, atau tata guna laut yang merupakan representasi dari sebuah
kebudayaan (atau beragam kebudayaan), atau interaksi manusia,
6. Mempunyai kaitan langsung atau nyata dengan kejadian atau tradisi yang
hidup, dengan ide, atau dengan kepercayaan, dengan karya artistik dan sastra
yang mempunyai signifikansi universal yang luar biasa,
7. Mengandung fenomena alam yang luar biasa hebat atau kawasan dengan
keindahan alam yang sangat menakjubkan dengan nilai estetika yang tinggi,
8. Merupakan contoh luar biasa yang mewakili tahapan-tahapan penting dari
sejarah bumi, meliputi catatan tentang kehidupan, proses geologis penting yang

sedang berlangsung dalam perkembangan bentuk tanah atau unsure geomorfik


dan fisiografik yang penting,
9. Merupakan contoh luar biasa yang mewakili proses ekologis dan biologis yang
penting dalam evolusi dan perkembangan ekosistem terestrial, air tawar, pantai
dan kelautan dan komunitas tumbuhan dan hewan, dan
10. Mengandung habitat alam terpenting untuk konservasi in-situ dari
keanekaragaman hayati termasuk yang mengandung spesies yang terancam,
yang memiliki nilai universal yang luar biasa dari sudut pandang ilmu
pengetahuan alam atau konservasi.
Supaya dapat dianggap memiliki nilai universal yang luar biasa, sebuah warisan
budaya juga harus memenuhi persyaratan tertentu.Persyaratan yaang dimaksud
berkaitan dengan integritas dan / atau otentisitas dan harus mempunyai system
perlindungan dan pengelolaan uang yang memadai untuk memastikan upaya
pelestariannya.
2.1.2 Pengelolaan
A. Pengelolaan Warisan Budaya
Dalam pengelolaan warisan budaya dunia sesuai dengan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2012,
Direktorat Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya (INDB)merupakan salah satu
direktorat di bawah Direktorat Jenderal Kebudayaan mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,
perumusan norma, standar, prosedur, dan kriteria, pengolahan warisan budaya
nasional dan dunia, serta fasilitasi, pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di
bidang warisan budaya nasional dan dunia dan meratifikasi warisan budaya dunia.
Atas dasar inilah dan untuk memenuhi tuntutan masyarakat agar warisan budaya

dunia di Indonesia memberi manfaat kesejahteraan masyarakat, di tahun anggaran


2013 Direktorat Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya (INDB) sebagai
pengampu warisan budaya benda (tangible) dan tak benda (intangible)merealisasi
sebuah program Perencanaan Pengelolaan Terpadu Warisan Budaya Dunia untuk
empat warisan budaya dunia UNESCO, yaitu Candi Borobudur, Candi
Prambanan, Situs Manusia Purba Sangiran, serta Cultural Bali Landscape.
Warisam budaya juga memiliki nilai yang signifikan untuk industri pariwisata.
Pariwisata budaya adalah industry terbesar dunia , dan pariwisata warisan budaya
(heritage tourism) merupakan sector yang paling pesat perkembangannya . perlu
diketahui bahwa berdasarkan laporan Komite Warisan Dunia (The World Heritage
Commite) 7 Juli 2008 telah di daftar 878 situs warisan dunia, 679 diantaranya )
77%) adalah warisan budaya , 174 (20%) warisan alam, 25 (3%) campuran antara
budaya dan alam , dan 30 (3,4%) adalah warisan yang dalam keadaan terancam
(Hitchock, M. Victor , T. King and Michael Parnwell (eds). 2010:6). Jutaan
wisatawan mengunjungi situs warisan dunia setiap tahun , sehingga pariwisata
warisan budaya (heritage tourism) menjadi isu penting terkait dengan pengelolaan
situs warisan budaya tersebut.
Berdasarkan laporan OECD ( The Organisation for Eonomic Co Operation
and Development ) bahwa pada tahun 2009 kegiatan pariwisata budaya mencapai
40% dari total industry pariwisata. Pada tahun 2010 keseluruhan wisatawan di
Negara Negara anggota OECD mencapai 940 juta wisatawan (OECD Tourism
Trends and Policies, 2012). Laporan UNWTO tahun 2013 menunjukan bahwa
jumlah wisatawan mencapai 1,035 miliar pada tahun 2012, dan prediksi jumlah
wisatawan pada tahun 2030 mencapai 1,8 miliar orang.

10

Sehubungan dengan hal tersebut , Unesco membuat sejumlah program tentang


Warisan Dunia yang terkait dengan pariwisata berkelanjutan antara lainsebagai
berikut. :
1. Membangun kemampuan manajemen situs Warisan Dunia untuk
pariwisata.
2. Memberikan pelatihan kepada masyarakat local dalam bidang pelestarian
lingkungan dan budaya terkait dengan manfaat / keuntungan kegiatan
pariwisata
3. Membantu masyarakat di sekitar situs untuk memasarkan produk dan
menggunkan

situs

Warisan

Dunia

sebagai

sarana

meningkatkan

pembangunan ekonomi local , social , dan budaya


4. Meningkatkan kesadaran public tentang nilai keluarbiasaan (outstanding
universal value ) Warisan Dunia untuk membangun kebanggaan dan dialog
dengan masyarakat local dan pengunjung melalui pendidikan konservasi
5. Menggunakan dana yang diperoleh melalui kegiatan pariwisata untuk
melengkapi biaya konservasi dan perlindungan
6. Menyebarkan pembelajaran konservasi untuk situs dan daerah lain , serta
7. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang tujuan konservasi
Warisan Dunia tahun 1972 dan konservasi lain Unesco kepada pembuat
kebijakan , otoritas local dan nasional pariwisata public , staf industry
pariwisata dan wisatawan (Boafo, 2010: 7 8)

B Pengelolaan Pengunjung
Warisan budaya yang ditetapkan menjadi warisan dunia membuat masyarakat
menjadi lebih tertarik untuk berkunjung.Ketertarikan ini menyebabkan jumlah
kunjungan wisatawan semakin meningkat dari waktu ke waktu.Sejalan dengan
meningkatnya jumlah pengunjung, maka meningkat pula permasalahan yang
berkaitan dengan manajemen, terutama kebutuhan untuk menjaga keseimbangan
11

kegiatan konservasi dan pariwisata (Leask, A., & Yeoman, I, 1999). Menciptakan
dan menjaga keseimbangan antara pelestarian dan pemanfaatan memang tidak
mudah karena cara yang digunakan untuk kedua hal tersebut sering tidak sejalan.
Pada kegiatan pelestarian, konservator berpendapat bahwa pelestarian
merupakan hal yang paling penting, sedangkan wisatawan berkeinginan untuk
memanfaatkan situs sebagai objek untuk mendapatkan pengalaman baik yang
berkaitan dengan pengetahuan maupun rekreasi.Cara yang paling tepat untuk
menjembatani kedua hal tersebut adalah dengan menerapkan Cultural Resource
Management (CRM).CRM merupakan upaya pengelolaan Sumber Daya Budaya
dengan mempertimbangkan berbagai kepentingan banyak pihak yang masingmasing pihak seringkali bertentangan.Kinerja CRM cenderung lebih menekankan
pada upaya pencarian solusi terbaik dan terbijak agar kepentingan berbagai pihak
tersebut dapat terakomodasi secara adil (Tanudirjo, 1998:15).Tahapan-tahapan
yang dilaksanakan sebagai langkah penerapan CRM adalah identifikasi masalah
dan potensi, penyusunan model solusi, dan yang terakhir pemantauan dan evaluasi
(Tanudirjo, dkk, 2004:19). Penerapan CRM pada sebuah warisan budaya
seyogyanya dapat memenuhi kepentingan semua pihak yang terkait antara lain
pengunjung, masyarakat sekitar, para pelestari dan pemerhati budaya baik
pemerintah maupun swasta, dan pengelola. Salah satu objek pembahasan dalam
tulisan ini kaitannya dengan penerapan tahapan CRM yang terakhir yaitu evaluasi
manajemen yang dilakukan di Kompleks Candi Prambanan2 sebagai Situs Warisan
Dunia.
Manajemen pengunjung tidak dapat lepas dari keterkaitan harmonis antara
pengunjung, objek, dan pengelola (Davidson & Maitland, 1997).Dilihat dari
pentingnya konsep keterkaitan harmonis dalam pengelolaan aspek budaya

12

diperlukan beberapa kategorisasi terhadap upaya pemanfaatan dan konservasi


secara lebih seimbang. Yoeti (1996) mengemukakan dua cara yang dapat
digunakan untuk mengelola kunjungan wisatawan antara lain:
1. Cara Keras (Hard Measure), yaitu memaksa pengunjung untuk bertingkah laku
sesuai dengan keinginan pengelola objek wisata dengan cara sebagai berikut:
a. Menutup sebagian atau seluruh area wisata untuk perbaikan dan perawatan.
Cara ini biasa diterapkan di objek wisata yang terdiri atas zonazona
wisata.Zona adalah batas-batas keruangan Situs Cagar Budaya dan Kawasan
Cagar Budaya sesuai dengan kebutuhan (UU No. 11 Tahun 2010).Pengelola
dapat menutup area yang dianggap sudah melebihi kapasitas atau perlu
perawatan.
b. Memperketat waktu kunjungan di objek wisata. Cara ini diterapkan untuk
objek wisata yang memiliki waktu kunjungan untuk kegiatan pariwisata.
c. Memperkenalkan konsep parkir jemput (park and ride). Konsep ini
mengajak seluruh pengunjung agar memarkir kendaraan pribadi di tempat
yang tersedia.Prosesi pengenalan menggunakan bus atau kendaraan
pariwisata menuju objek wisata.
d. Memperketat perparkiran, lalu lintas kendaraan, dan pejalan kaki. Cara ini
dilakukan dengan menyediakan kendaraan keliling.Kendaraan ini berhenti
pada stasiun-stasiun tertentu dan pengunjung tinggal menunggu giliran
untuk naik dan turun sesuai dengan keinginannya.
e. Menciptakan konsep zonasi. Cara ini dilakukan dengan tujuan agar kegiatan
wisata tidak mengganggu daerah yang rentan sekaligus menjaga
kelestariannya.

13

f. Memberlakukan pembayaran tiket masuk ke area wisata. Cara ini dilakukan


untuk mengontrol pengunjung yang benar-benar datang untuk berwisata,
sekaligus hasil penjualannya dimanfaatkan untuk pemeliharaan dan
pengembangan objek wisata.
g. Menggunakan strategi diskriminasi harga. Strategi diskriminasi harga
dilakukan dengan cara membedakan harga berdasarkan demografi,
psikografi dan geografi. Contoh: harga tiket untuk rombongan lebih murah
dibandingkan dengan harga tiket untuk individu.
2. Cara Lunak (Soft Measure), yaitu memotivasi pengunjung untuk bertingkah
laku sesuai dengan keinginan pengelola objek wisata dan masyarakat. Caranya
adalah sebagai berikut:
a. Aktivitas promosi, terutama sebelum dan sesudah kunjungan dengan
menawarakan paket kunjungan lebih dari satu hari untuk pasar sasaran
tertentu dengan tujuan meningkatkan kesadaran pengunjung;
b. Penyebaran informasi sebelum dan saat kunjungan yang bertujuan untuk:
1). membantu pengunjung merancang perjalanan wisata dan mendorong
kunjungan ke daerah yang kurang populer sehingga penyebaran
kunjungan merata
2) menyediakan jadwal dan pemandu wisata guna mengurangi kepadatan
pengunjung pada titik-titik daya tarik tertentu; dan
3) memberikan saran untuk kunjungan pada musim sepi guna mendapatkan
pengalaman wisata yang optimal dan mengurangi kemacetan kendaraan
serta pengunjung.
2.2 Konsep
2.2.1 Pariwisata

14

Pengertian pariwisata secara umum merupakan suatu perjalanan yang


dilakukan seseorang untuk sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu
tempat ke tempat yang lain dengan meninggalkan tempat semula dan dengan
suatu perencanaan atau bukan maksud untuk mencari nafkah di tempat yang
dikunjunginya, tetapi semata - mata untuk menikmati kegiatan pertamasyaan
atau rekreasi untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam.
Badrudin (2001) mendefinisikan pariwisata sebagai perjalanan dari
suatu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun
kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian atau
kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial,budaya, alam dan
ilmu.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut maka penulis dapat
memberikan pengertian pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan
untuk sementara waktu dari satu tempat ke tempat lain yang mempunyai
obyek dan daya tarik wisata untuk dapat dinikmati sebagai suatu rekreasi atau
hiburan yang mendapatkan kepuasan lahir dan batin.Sedangkan yang disebut
wisatawan

adalah

orang

yang

mengadakan

perjalanan

dari

tempat

kediamannya tanpa menetap ditempat yang didatanginya, atau hanya untuk


sementara waktu tinggal ditempat yang didatanginya.

2.2.2 Warisan Budaya


Warisan budaya dapat dikatakan sebagai sumber daya yang terbentuk
atau dibentuk karena sebelumnya tidak ada. Dalam konteks ini warisan budaya
merupakan suatu symbol sumber daya yang secara sadar dibentuk dan
dimanipulasi untuk tujuan social , ekonomi , dan politik dalam kondisi sejarah

15

tertentu (Hitckcock, M. Victor , T. King and Michael Parnwell, 2010: 2;


Yamashita, 2013:1) . Dengan kata lain , warisan budaya adalah sesuatu yang
dipersentasikan ulang yang berhubungan dengan masa lalu dan memiliki nilai
khusus atau signifikan sebagai kekayaan atau warisan. Oleh karena itu ,
warisan budaya dikontruksikan melalui proses seleksi dan eliminasi oleh
negara dan agen untuk tujuan politik , ekonomi dan daya tarik wisata. Warisan
budaya dapat berupa sesuatu yang tangible (seperti bangunan , artifak , dan
situs ) , dan intangible (perilaku , aksi dan perbuatan) dari masa lalu yang
diinterpretasikan , dinilai , dan dipertimbangkan karena memiliki nilai penting
sehingga dilindungi. Warisan budaya juga diinterpretasikan terkait dengan
identitas baik di tingkat local dan global. Dalam konteks identitas , Ian
Glovers (Hitchcock, M. Victor , T. King and Michael Parnwell, 2010:3).

2.2.3 Konservasi
Konservasi adalah upaya pelestarian lingkungan, tetapi tetap
memperhatikan, manfaat yang dapat di peroleh pada saat itu dengan tetap
mempertahankan keberadaan setiap komponen lingkungan untuk pemanfaatan
masa depan.
Namun menurut Adishakti (2007) istilah konservasi yang biasa
digunakan para arsitek mengacu pada Piagam dari International Council of
Monuments and Site (ICOMOS) tahun 1981, yaitu Charter for the
Conservation of Places of Cultural Significance, Burra, Australia, yang lebih
dikenal dengan Burra Charter.

16

Suatu program konservasi sedapat mungkin tidak hanya dipertahankan


keasliannya dan perawatannya namun tidak mendatangkan nilai ekonomi atau
manfaat lain bagi pemilik atau masyarakat luas.Dalam hal ini peran arsitek
sangat penting dalam menentukan fungsi yang sesuai karena tidak semua
fungsi dapat dimasukkan. Kegiatan yang dilakukan ini membutuhkan upaya
lintas sektoral, multi dimensi dan disiplin, serta berkelanjutan.
Tujuan dari kegiatan konservasi, antara lain :
a.Memelihara dan melindungi tempat-tempat yang indah dan berharga, agar
tidak hancur atau berubah sampai batas-batas yang wajar.
b.Menekankan pada penggunaan kembali bangunan lama, agar tidak terlantar.
Apakah dengan menghidupkan kembali fungsi lama, ataukah dengan
mengubah fungsi bangunan lama dengan fungsi baru yang dibutuhkan.
c.Melindungi benda-benda cagar budaya yang dilakukan secara langsung
dengan cara membersihkan, memelihara, memperbaiki, baik secara fisik
maupun khemis secara langsung dari pengaruh berbagai faktor lingkungan
yang merusak.
d.Melindungi benda-benda (dalam hal ini benda-benda peninggalan sejarah
dan purbakala) dari kerusakan yang diakibatkan oleh alam, kimiawi dan mikro
organisme.
2.2.4 Pengelolaan
.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kata Pengelolaan,


mempunyai 4 pengertian, yaitu :
17

1. Pengelolaan adalah proses, cara, perbuatan mengelola ;


2. Pengelolaan

adalah

proses

melakukan

kegiatan

tertentu

dengan

menggerakkan tenaga orang lain;


3. Pengelolaan adalah proses yang membantu mermuskan kebijaksanaan dan
tujuan organisasi ;
4. Pengelolaan adalah proses yang memberikan pengawasan pada semua hal
yang terlibat dalam pelaksanaan kebijaksanaan dan pencapaian tujuan.
2.2.5 Wisatawan
Definisi wisatawan menurut International Union of Travel
Organization (IUTO) dalam Yoety (1996b:135) adalah pengunjung yang
tinggal sementara disuatu tempat paling sedikit selama 24 jam di Negara yang
dikunjunginya dengan motivasi perjalanan untuk bersenang-senang,
liburan,kesehatan, studi, keagamaan, olah raga, berdagang, kunjungan
keluarga, konferensi dan misi tertentu.
Menurut Oglivie dalam Yoeti (1996:141), wisatawan merupakan
semua orang yang memenuhi dua syarat, pertama bahwa mereka
meninggalkan rumah kediamannya untuk jangka waktu kurang dari satu tahun,
dan kedua bahwa sementara mereka pergi, mereka mengeluarkan uang di
tempat yang mereka kunjungi dengan tidak mencari nafkah di tempat tersebut.

BAB III
GAMBARAN UMUM
18

Gambar 1 : Landscape Candi Prambanan

Candi Prambanan merupakan salah satu tempat wisata di Jawa Tengah yang
sangat terkenal karena kemolekan candi yang satu ini. Mungkin ada beberapa orang
atau bahkan sebagian besar orang yang menganggap Candi Prambanan sebagai salah
satu tempat wisata di Jogja, walaupun sebenarnya letak Candi Prambanan ini berada
di wilayah Propinsi Jawa Tengah.Secara astronomis candi terletak pada 1100
2923.53 bujur timur dan 070450790 lintang selatan pada meredian Jakarta; situs
ini mempunyai ketinggian 154 m dari permukaan laut (Moertotjipto dan Bambang
Prasetyo 1991:13).
Candi Loro Jonggrang atau yang sering disebut Candi Prambanan terletak
persis di perbatasan propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan propinsi Jawa tengah,
17 km ke arah timur dari kota Yogyakarta atau 53 km sebelah barat Solo.
Komplek percandian Prambanan ini masuk ke dalam dua wilayah yakni komplek
bagian barat masuk wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan bagian timur masuk
wilayah propinsi Jawa tengah.Percandian Prambanan berdiri di sebelah timur sungai
opak 200 meter sebelah utara jalan raya Yogya Solo.

19

Letak Candi Prambanan yang berada di wilayah perbatasan antara Propinsi


Jawa Tengah dan juga DIY membuat lokasi Candi Prambanan ini sangat strategis,
terutama bagi para wisatawan dari berbagai daerah dan berbagai negara. Apalagi
ditunjang dengan lokasi Candi Prambanan ini yang berada tepat di tepi jalan raya
Jogja Solo yang juga sangat mudah dijangkau dengan kendaraan umum maupun
kendaraan pribadi. Letak Candi Prambanan juga berada sangat dekat dengan kota
segitiga emas yaitu antara Kota Yogyakarta Kota Surakarta dan Kota Semarang.
Ini membuat tempat wisata di Jawa Tengah yang satu ini sangat mudah dijangkau oleh
pengunjung.Candi Prambanan memiliki tinggi sekitar 47m.

Gambar 1 : Peta candi Prambanan


Jam kunjungan ke Candi Prambanan sendiri hari senin-minggu pada pukul 07.3017.30 WIB.
Untuk menuju ke Candi Prambanan ini tentu kita bisa mencapainya dengan
cukup mudah dari ketiga kota tersebut di atas. Dan untuk menuju ke candi ini para
pengunjung bisa dengan mudah menggunakan berbagai jenis transportasi baik pribadi
maupun umum. Berikut ini rute yang bisa dipakai untuk berkunjung ke Candi
Prambanan melalui tiga kota terdekat :

20

1. Rute Dari Yogyakarta


Kota Yogyakarta merupakan kota yang paling dekat dengan letak Candi
Prambanan. Dan karena Kota Jogja juga merupakan kota wisata yang memiliki
banyak sekali tempat wisata di Jogja, membuat kota yang satu ini juga selalu ramai
dengan para wisatawan dari berbagai negara. Dan ini juga yang membuat kota ini
sebagai kota yang paling mudah dijangkau bagi para wisatawan yang hendak
berkunjung ke Candi Prambanan. Mudahnya akses menuju Candi Prambanan
membuat para pengunjung dari berbagai daerah memilih kota ini sebagai kota tujuan
wisata saat berwisata ke Prambanan.
Jarak dari pusat Kota Jogja menuju ke Candi Prambanan kurang lebih 30 kilometer
menuju arah timur laut.Perjalanan bisa ditempuh dengan menggunakan kendaraan
pribadi ataupun kendaraan umum.
Kendaraan Pribadi : wisatawan dapat berangkat dari Kota Jogja menuju
Candi Prambanan dengan motor ataupun mobil. Dari Kota Jogja wisatawan
berkendara menuju arah timur melewati Jalan Raya Jogja Solo. Dan Candi
Prambanan berada di Jalan Raya Jogja Solo kilometer 16. Jika menggunakan
kendaraan pribadi, waktu tempuhnya sekitar 30 menit.
Kendaraan Umum :Para wisatawan dapat menggunakan kendaraan umum
seperti misalnya bus untuk menuju ke Candi Prambanan. Dari Terminal Giwangan
Kota Jogja, anda bisa menggunakan bus jurusan Jogja Solo (Surakarta) dan
langsung turun di depan pintu gerbang Candi Prambanan. Atau jika mau yang lebih
mudah anda bisa menggunakan bus Trans Jogja dari berbagai halte di Jogja, dan
langsung turun di Halte Trans Jogja di Candi Prambanan..
Daftar Harga Tiket Masuk Candi Prambanan :
Domestik

Negarawan
21

Anak-anak :

12.500

USD 9

Dewasa :

30.000

USD 18

A. Deskripsi Candi Prambanan


Candi Prambanan atau Candi Loro Jonggrang adalah kompleks candi Hindu
terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 masehi. Candi ini
dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu yaitu Brahma sebagai dewa
pencipta, Wishnu sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai dewa pemusnah.
Berdasarkan prasasti Siwagrha nama asli kompleks candi ini adalah Siwagrha (bahasa
Sanskerta yang bermakna Rumah Siwa), dan memang di garbagriha (ruang utama)
candi ini bersemayam arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter yang menujukkan
bahwa di candi ini dewa Siwa lebih diutamakan.
Kompleks candi ini terletak di kecamatan Prambanan, Sleman dan kecamatan
Prambanan, Klaten, kurang lebih 17 kilometer timur laut Yogyakarta, 50 kilometer
barat daya Surakarta dan 120 kilometer selatan Semarang, persis di perbatasan antara
provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Letaknya sangat unik, Candi
Prambanan terletak di wilayah administrasi desa Bokoharjo, Prambanan, Sleman,
sedangkan pintu masuk kompleks Candi Prambanan terletak di wilayah adminstrasi
desa Tlogo, Prambanan, Klaten.
Candi ini adalah termasuk Situs Warisan Dunia UNESCO, candi Hindu terbesar di
Indonesia, sekaligus salah satu candi terindah di Asia Tenggara. Arsitektur bangunan
ini berbentuk tinggi dan ramping sesuai dengan arsitektur Hindu pada umumnya
dengan candi Siwa sebagai candi utama memiliki ketinggian mencapai 47 meter
menjulang di tengah kompleks gugusan candi-candi yang lebih kecil. Sebagai salah
satu candi termegah di Asia Tenggara, candi Prambanan menjadi daya tarik kunjungan
22

wisatawan dari seluruh dunia.


Menurut prasasti Siwagrha, candi ini mulai dibangun pada sekitar tahun 850
masehi oleh Rakai Pikatan, dan terus dikembangkan dan diperluas oleh Balitung
Maha Sambu, di masa kerajaan MedangMataram.Candi ini dibuat untuk memuja
Trimutri, tiga dewa utama Hindu, yaitu Brahma, Wishnu dan Siwa. Namun berdasar
denah candi, candi Siwa merupakan yang terbesar dengan tinggi 47 m, yang
menunjukkan Siwa lebih diutamakan.
Di dekat candi Prambanan terdapat tempat untuk menggelar pertunjukan Sendratari
Ramayana.Ada dua lokasi yaitu indoor dan outdoor.Dua lokasi ini menawarkan
pengalaman yang berbeda bagi penikmat pertunjukkan seni.
Untuk menuju lokasi candi Prambanan bisa menggunakan transportasi pribadi
ataupun umum. Dari arah Solo menuju ke barat (ke arah Yogyakarta) kurang lebih 53
km
B. Atraksi Wisata
Komplek candi Prambanan terdiri dari 3 Candi Trimurti yaitu candi Siwa, Wisnu, dan
Brahma.3 Candi Wahana yaitu candi Nandi, Garuda, dan Angsa.2 Candi Apit yang
berada di antara barisan candi-candi Trimurti dan candi-candi Wahana di sisi utara dan
selatan.4 Candi Kelir yang berada di 4 penjuru mata angin tepat di balik pintu masuk
halaman dalam zona inti.4 Candi Patok yang berada di 4 sudut halaman dalam atau
zona inti.Dan terdapat 224 Candi Perwara yang tersusun dalam 4 barisan konsentris
dengan jumlah candi dari barisan terdalam hingga terluar.
Pintu masuk ke kompleks bangunan ini terdapat di keempat arah penjuru mata angin,
akan tetapi arah hadap bangunan ini adalah ke arah timur, maka pintu masuk utama
candi ini adalah gerbang timur. Kompleks candi Prambanan terdiri dari:

23

A. 3 Candi Tri Murti


Candi Shiva
Gambar 2 : Candi Shiva

Halaman dalam adalah zona paling suci dari ketiga zona kompleks
candi.Pelataran ini ditinggikan permukaannya dan berdenah bujur sangkar dikurung
pagar batu dengan empat gerbang di empat penjuru mata angin. Dalam halaman
berpermukaan pasir ini terdapat delapan candi utama; yaitu tiga candi utama yang
disebut candi Trimurti ("tiga wujud"), dipersembahkan untuk tiga dewa Hindu
tertinggi: Dewa BrahmaSang Pencipta, WishnuSang Pemelihara, dan SiwaSang
Pemusnah.
Candi Siwa sebagai candi utama adalah bangunan terbesar sekaligus tetinggi di
kompleks candi Rara Jonggrang, berukuran tinggi 47 meter dan lebar 34

24

meter.Puncak mastaka atau kemuncak candi ini dimahkotai modifikasi bentuk wajra
yang melambangkan intan atau halilintar.Bentuk wajra ini merupakan versi Hindu
sandingan dari stupa yang ditemukan pada kemuncak candi Buddha.Candi Siwa
dikelilingi lorong galeri yang dihiasi relief yang menceritakan kisah Ramayana;
terukir di dinding dalam pada pagar langkan.Di atas pagar langkan ini dipagari jajaran
kemuncak yang juga berbentuk wajra.Untuk mengikuti kisah sesuai urutannya,
pengunjung harus masuk dari sisi timur, lalu melakukan pradakshina yakni berputar
mengelilingi candi sesuai arah jarum jam.Kisah Ramayana ini dilanjutkan ke Candi
Brahma.
Candi Siwa di tengah-tengah, memuat lima ruangan, satu ruangan di setiap arah mata
angin dan satu garbagriha, yaitu ruangan utama dan terbesar yang terletak di tengah
candi. Ruangan timur terhubung dengan ruangan utama tempat bersemayam sebuah
arcaSiwa Mahadewa (Perwujudan Siwa sebagai Dewa Tertinggi) setinggi tiga
meter.Arca ini memiliki Lakana (atribut atau simbol) Siwa, yaitu chandrakapala
(tengkorak di atas bulan sabit), jatamakuta (mahkota keagungan), dan trinetra (mata
ketiga) di dahinya.Arca ini memiliki empat lengan yang memegang atribut Siwa,
seperti aksamala (tasbih), camara (rambut ekor kuda pengusir lalat), dan trisula.Arca
ini mengenakan upawita (tali kasta) berbentuk ular naga (kobra).Siwa digambarkan
mengenakan cawat dari kulit harimau, digambarkan dengan ukiran kepala, cakar, dan
ekor harimau di pahanya. Sebagian sejarawan beranggapa bahwa arca Siwa ini
merupakan perwujudan raja Balitung sebagai dewa Siwa, sebagai arca pedharmaan
anumerta dia. Sehingga ketika raja ini wafat, arwahnya dianggap bersatu kembali
dengan dewa penitisnya yaitu Siwa.Arca Siwa Mahadewa ini berdiri di atas lapik
bunga padma di atas landasan persegi berbentuk yoni yang pada sisi utaranya terukir
ular Nga (kobra).

25

Tiga ruang yang lebih kecil lainnya menyimpan arca-arca yang ukuran lebih kecil
yang berkaitan dengan Siwa. Di dalam ruang selatan terdapat Resi Agastya, Ganesha
putra Siwa di ruang barat, dan di ruang utara terdapat arca sakti atau istri Siwa, Durga
Mahisasuramardini, menggambarkan Durga sebagai pembasmi Mahisasura, raksasa
Lembu yang menyerang swargaloka. Arca Durga ini juga disebut sebagai Rara
Jonggrang (dara langsing) oleh penduduk setempat.Arca ini dikaitkan dengan tokoh
putri legendaris Rara Jonggrang.

Gambar 3 : Arca Dewi Durga

Candi Brahma dan Candi Wishnu


26

Dua candi lainnya dipersembahkan kepada Dewa Wisnu, yang terletak di sisi
utara dan satunya dipersembahkan kepada Brahma, yang terletak di sisi selatan.Kedua
candi ini menghadap ke timur dan hanya terdapat satu ruang, yang dipersembahkan
untuk dewa-dewa ini.Candi Brahma menyimpan arca Brahma dan Candi Wishnu
menyimpan arca Wishnu yang berukuran tinggi hampir 3 meter. Ukuran candi
Brahma dan Wishnu adalah sama, yakni lebar 20 meter dan tinggi 33 meter.

B. 3 Candi Wahana
Tepat di depan candi Trimurti terdapat tiga candi yang lebih kecil daripada
candi Brahma dan Wishnu yang dipersembahkan kepada kendaraan atau wahana
dewa-dewa ini; sang lembu Nandi wahana Siwa, sang Angsa wahana Brahma, dan
sang Garuda wahana Wisnu. Candi-candi wahana ini terletak tepat di depan dewa
penunggangnya. Di depan candi Siwa terdapat candi Nandi, di dalamnya terdapat arca
lembu Nandi. Pada dinding di belakang arca Nandi ini di kiri dan kanannya mengapit
arca Chandra dewa bulan dan Surya dewa matahari. Chandra digambarkan berdiri di
atas kereta yang ditarik 10 kuda, sedangkan Surya berdiri di atas kereta yang ditarik 7
kuda.Tepat di depan candi Brahma terdapat candi Angsa. Candi ini kosong dan tidak
ada arca Angsa di dalamnya.Mungkin dulu pernah bersemayam arca Angsa sebagai
kendaraan Brahma di dalamnya. Di depan candi Wishnu terdapat candi yang
dipersembahkan untuk Garuda, akan tetapi sama seperti candi Angsa, di dalam candi
ini tidak ditemukan arca Garuda. Mungkin dulu arca Garuda pernah ada di dalam
candi ini.Hingga kini Garuda menjadi lambang penting di Indonesia, yaitu sebagai
lambang negara Garuda Pancasila.

27

Gambar 4 : Candi Garuda

C. Candi Apit, Candi Kelir dan Candi Patok


Terletak antara barisan candi-candi Trimurti dan candi-candi Wahana di sisi utara dan
selatan.
Di antara baris keenam candi-candi utama ini terdapat Candi Apit. Ukuran Candi Apit
hampir sama dengan ukuran candi perwara, yaitu tinggi 14 meter dengan tapak denah
6 x 6 meter. Disamping 8 candi utama ini terdapat candi kecil berupa kuil kecil yang
mungkin fungsinya menyerupai pelinggihan dalam Pura Hindu Bali tempat meletakan
canang atau sesaji, sekaligus sebagai aling-aling di depan pintu masuk. Candi-candi
kecil ini yaitu; 4 Candi Kelir pada empat penjuru mata angin di muka pintu masuk,
dan 4 Candi Patok di setiap sudutnya.Candi Kelir dan Candi Patok berbentuk
miniatur candi tanpa tangga dengan tinggi sekitar 2 meter.

28

Gambar 5 : Candi Kelir dan Candi Patok

D. Candi Perwara

Gambar 6 : Candi Perwara

29

Dua dinding berdenah bujur sangkar yang mengurung dua halaman dalam, tersusun
dengan orientasi sesuai empat penjuru mata angin.Dinding kedua berukuran panjang
225 meter di tiap sisinya.Di antara dua dinding ini adalah halaman kedua atau zona
kedua.Zona kedua terdiri atas 224 candi perwara yang disusun dalam empat baris
konsentris.Candi-candi ini dibangun di atas empat undakan teras-teras yang makin ke
tengah sedikit makin tinggi.Empat baris candi-candi ini berukuran lebih kecil
daripada candi utama.Candi-candi ini disebut "Candi Perwara" yaitu candi pengawal
atau candi pelengkap. Candi-candi perwara disusun dalam empat baris konsentris
baris terdalam terdiri atas 44 candi, baris kedua 52 candi, baris ketiga 60 candi, dan
baris keempat sekaligus baris terluar terdiri atas 68 candi.
Masing-masing candi perwara ini berukuran tinggi 14 meter dengan tapak denah 6 x 6
meter, dan jumlah keseluruhan candi perwara di halaman ini adalah 224
candi.Kesemua candi perwara ini memiliki satu tangga dan pintu masuk sesuai arah
hadap utamanya, kecuali 16 candi di sudut yang memiliki dua tangga dan pintu masuk
menghadap ke dua arah luar. Jika kebanyakan atap candi di halaman dalam zona inti
berbentuk wajra, maka atap candi perwara berbentuk ratna yang melambangkan
permata.
Aslinya ada banyak candi yang ada di halaman ini, akan tetapi hanya sedikit yang
telah dipugar. Bentuk candi perwara ini dirancang seragam.Sejarawan menduga
bahwa candi-candi ini dibiayai dan dibangun oleh penguasa daerah sebagai tanda
bakti dan persembahan bagi raja. Sementara ada pendapat yang mengaitkan empat
baris candi perwara melambangkan empat kasta, dan hanya orang-orang anggota
kasta itu yang boleh memasuki dan beribadah di dalamnya; baris paling dalam hanya
oleh dimasuki kasta Brahmana, berikutnya hingga baris terluar adalah barisan candi

30

untuk Ksatriya, Waisya, dan Sudra. Sementara pihak lain menganggap tidak ada
kaitannya antara candi perwara dan empat kasta. Barisan candi perwara kemungkinan
dipakai untuk beribadah, atau tempat bertapa (meditasi) bagi pendeta dan umatnya.

E. Museum Prambanan

Gambar 7 : Museum Prambanan


Di dalam kompleks taman purbakala candi Prambanan terdapat sebuah museum yang
menyimpan berbagai temuan benda bersejarah purbakala. Museum ini terletak di sisi
31

utara Candi Prambanan, antara candi Prambanan dan candi Lumbung.Museum ini
dibangun dalam arsitektur tradisional Jawa, berupa rumah joglo. Koleksi yang
tersimpan di museum ini adalah berbagai batu-batu candi dan berbagai arca yang
ditemukan di sekitar lokasi candi Prambanan; misalnya arca lembu Nandi, resi
Agastya, Siwa, Wishnu, Garuda, dan arca Durga Mahisasuramardini, termasuk pula
batu Lingga Siwa, sebagai lambang kesuburan.
Replika harta karun emas temuan Wonoboyo yang terkenal itu, berupa mangkuk
berukir Ramayana, gayung, tas, uang, dan perhiasan emas, juga dipamekan di
museum ini. Temuan Wonoboyo yang asli kini disimpan di Museum Nasional
Indonesia di Jakarta.Replika model arsitektur beberapa candi seperti Prambanan,
Borobudur, dan Plaosan juga dipamerkan di museum ini. Museum ini dapat dimasuki
secara gratis oleh pengunjung taman purbakala Prambanan karena tiket masuk taman
wisata sudah termasuk museum ini. Pertunjukan audio visual mengenai candi
Prambanan juga ditampilkan disini.

F. Candi lain di sekitar Prambanan

Gambar 8 : Candi Sewu

32

Dataran Kewu atau dataran Prambanan adalah dataran subur yang membentang antara
lereng selatan kaki gunung Merapi di utara dan jajaran pegunungan kapur Sewu di
selatan, dekat perbatasan Yogyakarta dan Klaten, Jawa Tengah. Selain candi
Prambanan, lembah dan dataran di sekitar Prambanan kaya akan peninggalan
arkeologi candi-candi Buddha paling awal dalam sejarah Indonesia, serta candi-candi
Hindu. Candi Prambanan dikelilingi candi-candi Buddha. Masih di dalam kompleks
taman wisata purbakala, tak jauh di sebelah utara candi Prambanan terdapat
reruntuhan candi Lumbung dan candi Bubrah. Lebih ke utara lagi terdapat candi
Sewu, candi Buddha terbesar kedua setelah Borobudur.Lebih jauh ke timur terdapat
candi Plaosan.Di arah barat Prambanan terdapat candi Kalasan dan candi Sari.
Sementara di arah selatan terdapat candi Sojiwan, Situs Ratu Baka yang terletak di
atas perbukitan, serta candi Banyunibo, candi Barong, dan candi Ijo.
Dengan ditemukannya begitu banyak peninggalan bersejarah berupa candi-candi yang
hanya berjarak beberapa ratus meter satu sama lain, menunjukkan bahwa kawasan di
sekitar Prambanan pada zaman dahulu kala adalah kawasan penting. Kawasan yang
memiliki nilai penting baik dalam hal keagamaan, politik, ekonomi, dan
kebudayaan.Diduga pusat kerajaan Medang Mataram terletak disuatu tempat di
dataran ini. Kekayaan situs arkeologi, serta kecanggihan dan keindahan candicandinya menjadikan Dataran Prambanan tak kalah dengan kawasan bersejarah
terkenal lainnya di Asia Tenggara, seperti situs arkeologi kota purbakala Angkor,
Bagan, dan Ayutthaya.
F. Sendratari Ramayana

33

Gambar 9 : Sendratari Ramayana

Sendratari

Ramayana

Prambanan

merupakan

sebuah

pertunjukan

yang

menggabungkan tari dan drama tanpa dialog, diangkat dari cerita Ramayana dan
dipertunjukkan di dekat CandiPrambanan di Pulau Jawa, Indonesia. Sendratari
Ramayana Prambanan merupakan sendratari yang paling rutin mementaskan
Sendratari Ramayana sejak 1961.Pemilihan bentuk sendratari sebagai penutur cerita
pahlawan atau biasa disebut wiracarita Ramayana karena sendratari mengutamakan
gerak-gerak penguat ekspresi sebagai pengganti dialog, sehingga diharapkan
penyampaian wiracarita Ramayana dapat lebih mudah dipahami dengan latar
belakang budaya dan bahasa penonton yang berbeda.Cerita Ramayana adalah perjalan
Rama dalam menyelamatkan istrinya Sita (di Jawa biasa disebut Sinta) yang diculik
oleh raja Negara Alengka, Rahwana.Sendratari Ramayana Prambanan biasa digelar
tiap hari Selasa, Kamis, dan Sabtu, pementasan di panggung terbuka hanya pada
bulan kemarau, di luar itu pementasan diadakan di panggung tertutup.

Jadwal pementasan di gedung berbuka atau outdoor dengan latar belakang candi

34

prambanan

Mei 2015: 2, 5, 7, 9, 12, 14, 16, 19, 21, 23, 26, 28, 29, 30, 31

Juni 2015: 1, 2, 4, 6, 9, 11, 13, 16, 18, 20, 23, 25, 26, 27, 28, 29, 30,

Juli 2015: 2, 4, 7, 9, 11, 14, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 28, 30, 31

Agustus 2015: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 11, 12, 13, 15, 18, 19, 20, 22, 25, 26, 27, 28, 29,30,
31

September 2015: 1, 3, 5, 8, 10, 12, 15, 17, 19, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 29

Oktober 2015: 1, 3, 6, 8, 10, 13, 15, 17, 20, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 29, 31
* 18 25 Juli : pertunjukan setiap hari ada karena liburan Idul Fitri
* Beberapa hari berurutan juga dilaksanakan setiap hari.

Harga tiket open teater / teater terbuka


R VIP class seating

IDR 375.000

R Special class seating


R First class seating
Second class seating

IDR 250.000
IDR 175.000

IDR 100.000

35

BAB IV
ASPEK PENGELOLAAN
4.1 Manajemen dan Kepemilikan
Sejak tahun 1991, candi prambanan telah terdaftar dalam World Heritage List
nomor 642 oleh UNESCO. Ini adalah salah satu pengakuan internasional tertinggi
terhadap suatu situs peninggalan dunia. Dari 10 kriteria Warisan Budaya Dunia,
Borobudur memenuhi 3 kriteria, yaitu:
1. Mewakili suatu mahakarya kejeniusan kreatif manusia.
2. Memperlihatkan pentingnya pertukaran nilai-nilai kemanusiaan dalam suatu
rentang waktu atau dalam suatu kawasan budaya di dunia terhadap
pengembangan arsitektur atau teknologi, karya monumental, tata kota, atau
rancangan lansekap.
36

3. Secara langsung atau nyata terkait dengan peristiwa atau tradisi yang masih
hidup, dengan gagasan atau keyakinan, dengan karya seni dan sastra yang
memiliki nilai-nilai universal yang signifikan.
Candi prambanan sendiri telah menjadi objek wisata yang banyak menarik
perhatian wisatawan domestic maupun mancanegara.Oleh karena itu candi
prambanan dimanfaatkan sebagai daya tarik wisata, namun tetap memperhatikan
satusnya yang sebagai warisan dunia.Untuk diperlukan perlakuan khusus dalam
pengelolaannya. Berdasarkan keputusan presiden nomor1 tahun 1992, candi
prambanan dikelola oleh 2 institusi yang mempunyai tugas poko dan fungsi yang
berbeda, yaitu:
1. Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB)
BPCB merupakan institusi yang memiliki tugas yaitu melestarikan
candi.Institusi ini memiliki beberapa unit yang tersebar di jawa tengah. Salah
satunya adalah BP3 DIY yang memiliki kantor unit di candi prambanan serta
mengelola pelestarian candi prambanan. Untuk itu dalam hal pelestarian candi
prambanan, wewenang diberikan kepada BPCB.Kawasan yang dikelola oleh
BPCB adalah zona 1 yang merupakan zona inti yang memiliki luas 39,8 Ha,
merupakan lingkungan kepurbakalaan yang diperuntukkan bagi perlindungan
dan pemeliharaan kelestarian lingkungan fisik candi.
Balai pelestarian cagar budaya (BPCBP) memiliki fungsi dan tugas
pokok sebagai berikut:
1. Pelaksanaan penyelamatan dan pengamanan cagar budaya
2. Pelaksanaan zonasi cagar budaya
3. Pelaksanaan pemeliharaan dan pemugaran cagar budaya
4. Pelaksanaan pengembangan cagar budaya
5. Pelaksanaan pemanfaatan cagar budaya

37

6. Pelaksanaan dokumentasi dan publikasi cagar budaya


7. Pelaksanaan kemitraan di bidang pelestarian cagar budaya
8. Fasilitasi pelaksanaan pelestarian dan pengembangan tenaga teknis di
bidang pelestarian cagar budaya; dan
9. Pelaksanaan urusan ketatausahaan BPCB
Untuk struktur organisasi balai pelestarian cagar budaya (BPCB) Jogjakarta
adalah sebagai berikut.
1. Kepala Kantor
2. Kepala Sub.Bag. Tata Usaha, membawahi beberapa
urusan administrasi yang meliputi urusan kepegawaian
dan

kesekretariatan,

urusan

perlengkapan,

urusan

keuangan, dan urusan perencanaan, monitoring, dan


pelaporan.
3. Kepala
Seksi

Pelindungan,

Pengembangan,

dan

Pemanfatan membawahi beberapa kegiatan teknis yang


meliputi

Kelompok

Kerja

Pelindungan

Pengamanan

dan

Penyidikan

Penyelamatan

dan

Perizinan),

dan

(Subpokja
Subpokja

Kelompok

Kerja

Pemugaran (Sub Pokja Pengukuran dan Penggambaran


dan

Sub

Pokja

Pemugaran,

Kelompok

Kerja

Pemeliharaan (Sub Pokja Laboratorium dan Konservasi


dan Sub Pokja Perawatan dan Pemanfatan), Kelompok
Kerja Registrasi dan Informasi (Sub Pokja Dokumentasi,
Publikasi, Perpustakaan dan Sub Pokja Registrasi dan
Penetapan), Unit Prambanan, Unit Keraton-Tamansari,
dan Unit Kotagede.
38

Peta 1 : peta zonasi komplek candi prambanan


2. PT. Taman Wisata Candi Brobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (PT
TWCBPRB)
PT TWCBPRB merupakan salah satu badan usaha milik Negara, institusi ini
diberikan wewenag untuk mengelola komplek candi prambanan sebagai objek
wisata. Kawasan yang dikelola adalah zona 2 atau zona penyangga yang
merupakan kawasan disekeliling zona 1 masing-masing candid an diperuntukkan
bagi pembangunan taman wisata sebagai tempat kegiatan kepariwisataan,
penelitian, kebudayaan, dan pelestarian lingkungan candi. Luas dari zona 2 ini
adalah 37,2 Ha.PT. TWCBPRD, menurut Kepres No. 1 Tahun 1992 tentang
Pengelolaan Borobudur dan Prambanan pasal 8 ayat 2 disebutkan bahwa:
PT. TWCBPRB dapat melakukan pengelolaan pada zona 2 juga melakukan
pemanfaatan dan pemeliharaan ketertiban serta kebersihan zona 1 beserta
candinya sebagai objek dan daya tarik wisata berdasarkan petunjuk teknis
Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
selaku instansi yang menguasai, mengelola dan bertanggung jawab atas candi
sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.
39

selain

pengelolaan

zona

2,

PT.TWCBPRB

juga

melakukan

pemanfaatan dan pemeliharaan ketertiban serta kebersihan zona


1 beserta candinya sebagai objek dan daya tarik wisata agar
tetap terjaga kelestariannya. Kewenangan yang dimiliki oleh PT.
TWCBPRB untuk melakukan pengelolaan candi menurut pasal 9
yaitu:
1. Melakukan

pengaturan

yang

diperlukan

dalam

rangka

penyelenggaraan kepariwisataan di zona tersebut.


2. Menyediakan dan mengoperasikan segala fasilitas untuk
menunjang kegiatan usaha.
3. Memberikan dan mencabut izin penempatan, menetapkan
persyaratan-persyaratan, dan menetapkan serta melakukan
pungutan segala usaha komersial didalam taman wisata.
4. Menetapkan dan memungut biaya masuk taman wisata
termasuk candi, dan pungutan lainnya atas pemanfataan
fasilitas yang tersedia didalam taman wisata dan hasil
seluruhnya merupakan pendapatan perusahaan.
PT TWCBPRB memiliki beberapa unit untuk melakukan pengelolaan, salah
satunya adalah taman wisata candi prambanan yang berkedudukan di prambanan.
Untuk pengelola unit taman wisata candi prambanan dipimpin oleh kepala unit
yang bertugas melakukan pengelolaan unit TWCP dan mengkoordinir tugas-tugas
di lingkungan TWCP untuk mencapai tujuan. Dalam melaksankan tugas, kepala
unit dibantu oleh:
1. Waka unit
2. Sie pemasaran, yang bertugas memasarkan produk-produk yang ada di unit
TWCP dan pengelolaan aneka usaha
3. Sie operasional, bertugas mengoperasikan produk-produk TWCP yang berupa
fasilitas-fasilitas taman, konsesi dan museum
40

4. Sie pemeliharaan, bertugas melakukan pemeliharaan TWCP dan fasilitasnya.


5. Sie administrasi dan keuangan, bertugas melakukan pembukuan keuangan unit
TWCP.
6. Sie umum, bertugas menunjang kegiatan kelancaran pekerjaan di kantor unit
TWCP yang meliputi keskretariatan, personalia dan rumah tangga kantor.
7. Sie keamanan, bertugas mengamankan lingkungan TWCP dan ikut membantu
pengamanan candi prambanan.
8. Sie taman, memiliki tugas pokok dalam hal membuat rancangan
pengembangan pertamanan.
Candi prambanan merupakan warisan budaya yang harus dijaga agar tetap diakui
keeksistensiannya, maka diperlukan perlakuan yang khusus saat mengelola.Disini
tidak hanya BP3 dan TWCP yang hanya memperhatikan kelestarian candi tetapi
juga merupakan kewajiban bagi Pemerintah, lembaga pengelola,
serta semua aspek masyarakat untuk turut mengambil langkah
dalam pelestarian, perlindungan, pemanfaatan, pengelolaan, dan
pengembangan

Candi

prambanan.

Pengeloalaan

dilakukan

dengan cara:
1. Pengawasan
Candi prambanan setelah selesai dipugar tidak berarti selesai
sudah perawatan terhadap candi tersebut. Tidak ada jaminan
kalau candi prambanan terbebas dari proses kerusakan dan
pelapukan. Oleh karena BP3 selalu melakukan pemantauan
dan

penilikan

secara

sinambung.Misalnya

pemantauan

pertumbuhan mikroorganisme, pemantauan stabilitas batu


candi,

evaluasi

struktur

candi

dan

bukti,

pemantauan

geohidrologi, sistem drainase, analisis dampak lingkungan,


dan lain-lain.
2. Pemeliharaan
Pemeliharan dilakukan agar candi prambanan tetap berdiri
dengan kokoh dan terlihat kemegahannya. Usaha yang
41

dilakukan secara periodic oleh pengelola, dalam melakukan


renovasi dan pembersihan candi secara berkala, pemeliharaan
batu-batu candi dilakukan dengan dua cara yaitu yaitu:
1. Secara mekanis
Pemeliharaan secara mekanik dilakukan dengan
menggunakan peralatan sapu dan ijuk yang didesain
khusus

agar

tidak

merusak

candi.Pembersihanbatu

sejumlah candi dilakukan karena kondisi yang lembab


dan memudahkan kerak atau lumut tumbuh dibebatuan
candi,

sehingga

pelapukan.

batuan

Pembesihan

candi

ini

akan

secara

rutin

mengalami
dilakukan

menjelang musim hujan dan setelah musim hujan,


karena pada saat musim hujan pertumbuhan lumut
menjadi sangat pesat.Tetapi untuk candi prambanan
pembersihan dilakukan setiap 2 bulan sekali.
Dalam hal pembersihan candi pengelola

telah

menyiapkan

sebanyak

namun

pada

keyataannya

selalu

tambahan

dari

30

ada

orang,

petugas

masyarakat sekitar, karena petugas yang disediakan


sangat terbatas.Selain melakukan pembersihan pada
batu candi, juga menutup celah-celah batu candi yang
menyebabkan perembesan saat diguyur air hujan.Para
pembersih

memanjat

candi

tanpa

alat

pengaman

dengan tangan satu berpegang pada candi dan tangan


yang lainnya membersihkan dinding candi.

42

Proses pembersihan candi


4. Secara chemis
Pemeliharaan candi prambanan yang dilakukan dengan
cara

chemis

kimia.Bahan

yaitu
kimia

dengan
yang

menggunakan

digunakan

adalah

bahan
water

masonsil yang dioleskan pada permukaan batu untuk


melindungi

batu

agar

tidak

mudah

mengalami

pelapukan.
3. Perlindungan
Selain UNESCO yang pasti melindungi candi prambanan,
diperlukan juga perlindungan dari masyarakat sekitar candi
prambanan. Maka dilakukan pemberdayaan masyarakat dan
menumbuhkan pemahaman masyarakat akan pentingnya
warisan budaya ini, sehingga mereka bisa saling bergotong
royong untuk menjaga situs ini dari pencurian, penjualan,
ataupun kegiatan lain yang bisa membuat pelestarian candi
tidak berjalan. Hal ini telah dibuktikan kepedulian masyarakat
terhadap candi yang beberapa waktu lalu pekerja pemugaran
talud saluran air di wilayah kalasan menemukan batu-batu
yang diduga puing-ping dari candi prambanan.Mengetahu hal

43

tersebut para pekerja langsung melaporkan kepada balai


pelestarian yang langsung ditindak lanjuti.
Peran pengunjung juga diperlukan dalam perlindungan candi
prambanan
dimanfaatlan

ini,

mengingat

sebagai

objek

candi

prambanan

wisata.Untuk

itu

yang

diperlukan

aturan-aturan yang bisa memperingatkan wisatawan agar


tidak melakukan hal-hal yang menyebabkan kerusakan candi.
Manajemen risiko
Manajemen krisis merupakan proses perencanaan strategi terhadap krisis atau
titik balik negatif , sebuah proses yang mengubah beberapa resiko dan
ketidakpastian dari keadaan negative dan berusaha agar organisasi dapat
mengendalikan sendiri aktifitasnya (Fearn Banks, 1996:2). Manajemen krisis
tetapi juga ada kalanya dapat memeberikan organisasi reputasi yang lebih
positif dari sebelum krisis.
Praktisi Public Relations memandang krisis tidak selalu sebagai sebuah
ancaman , namun krisis bisa dijadikan peluang atau kesempatan untuk
membangun citra secara cepat. Hal ini tergantung dengan strategi manajemen
krisis yang digunakan . Strategi manajemen krisis merupakan proses yang
dirancang untuk mencegah atau mengurangi dampak sebuah krisis terhadap
perusahaan dan publiknya. Pada prinsipnya , strategi

manajemen krisis

merupakan cara atau langkah langkah yang ditempuh dalam mengatasi


sebuah krisis perusahaan.
Sedangkan langkah langkah manajemen krisis yang ditempuh oleh
PT. Taman Wisata Candi Borobudur , Prambanan dan Ratu Boko saat terjadi
bencana adalah :
1. Krisis yang dialami PT. Taman Wisata Candi Borobudur , Prambanan dan
Ratu Boko merupakan sudden crisis yang disebabkann oleh bencana alam
yaitu Erupsi Merapi .
44

2. Kriris PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko berada
pada level akut di mana krisis berdampak pada kerusakan kawasan Candi
Prambanan oleh abu vulkanik. Terhentinya aktifitas manajemen Taman Wisata
Candi Prambanan, mematikan kegiatan hidupnya sebagai pedagang di
kawasan Candi Prambanan.
3. PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko sudah
memiliki manajemen krisis meski sederhana. Mulai dari pra krisis , sudah ada
pembagian tugas meski belum dibentuk tim manajemen krisis menyiapkan
juru bicara dan pesan krisis. Respon krisis yang dilakukan saat terjadi erupsi
merapi adalah respon segera yaitu segera mengambil tindakan penutupan dan
pembersihan. Serta pasca krisis. Dimana perusahaan mendapat pelajaran krisis
yaitu perlu adanya mitigasi bencana.
4. Program dari manajemen krisis dalam pelestarian Candi Prambanan sebagai
World Heritage adalah pembersih abu vulkanik. Sarungisasi, Orientasi
kegiatan wisatawan tidak hanya di Candi Prambanan , PT. TWC Borobudur ,
Prambanan dan Ratu Boko menawarkan suatuyang baru sehingga wisatawan
dapat berlama lama di Candi Prambanan namun aman bagi fisik candi .
Selain itu pihak PT TWCP juga cepat tanggap saat candi prambanan terkena hujan
abu vulkanik akibat letusan gunung kelud, Kediri.Pihak pengelola segera
mengerahkan seluruh personelnya melakukan pembersihan di kawasan candi.
Pihak TWCP telah menetapkan target pembersihan tersebut selama maksimal 2
bulan.

45

Pemasaran
Sejak candi prambanan dimanfaatkan sebagai daya tarik
wisata, tentu pihak yang mengelola yaitu PT TWCP melakukan
kegiatan pemasaran agar candi prambanan lebih dikenal lagi
oleh masyarakat luas. Sehingga jumlah kunjungan wisatawan
akan meningkat. Kegiatan pemasaran yang dilakukan ini tidak
hanya untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan,
tetepi juga bisa digunakan sebagai ajang promosi untuk
pelestarian salah satu warisan dunia. Dalam hal ini pihat PT
TWCP telah melakukan beberapa hal yaitu:
1. Membangun TDO (Talent Development and Organizer)
calendar of event dalam skala nasional dan internasional.
2. Road

shows

keseluruh

sekolah-sekolah

dan

pasar

potensial diseluruh Indonesia, pasar ASEAN dan Eropa.


3. Melakukan pameran-pameran (Exhibition) diberbagai kota
baik

dalam

negri

maupun

luar

negri.

Pameran

internasional dilakukan agar dapat menarik pasar secara


46

lebih luas. Pasar internasional yang dimaksud adalah


seperti pasar eropa, untuk menarik perhatian wisatawan
eropa harus melakukan pameran berskala internasional
seperti mengikuti pameran di , Jerman, Vakanuebers
Utrecht Belanda, dan World Travel Mart London, UK. Untuk
menembus pasar ASEAN pameran internasioanl yang
diikuti adalah MATTA Fair, ITB Asia, Singapore, NATAS
Singapore, Thai Internatioal Travel, Thailand, dan ASEAN
Tourism Forum (ATF). Sedangkan untuk pasar asia pasifik
pameran internasioal bisa dilakuakn dengan mengikuti
JATA Tokyo Japan, Hana Tour Seoul, Korea. Selain itu yang
menjadi sasaran dari candi prambana adalah pasar
Australia dan India.
4. Meningkatka kegiatan pemasaran melalui jejaring social
Pada saat ini penggunaan jejaring social, seperti
facebook, twitter, instagram, blog, dll.Marak digunakan.
Dengan memperluas jaringan promosi ini secara otomatis
akan semakin tersebar luas hingga ke penjuru dunia.
Karena hampir orang diseluruh dunia memiliki akun social
media.
5. Melakukan join promotion
Join promotion dilakukan

dengan

pelaku

pariwisata

lainnya, dengan blogger ataupun pihak-pihak lain yang


sama-sama bisa memberikan keuntungan. Karena model
pemasaran

seperti

ini

dilakukan

dengan

system

mutualisme. Melakukan join promotion akan mengurangi


biaya promosi, dan jangkauannya pun bisa lebih luas.
47

6. Penerbitan Buku
Melakukan penerbitan buku yang berisikan tentang seluk
beluk dari candi Prambanan, juga dilakukan oleh pihak
taman wisata candi. Dalam hal ini taman wisata candi
telah bekerjasama dengan group kompas gramedia untuk
melakukan promosi melalui buku.
4.2 Program Konservasi
1. Pelestarian candi

Candi Prambanan diresmikan sebagai Taman Wisata


Candi Prambanan oleh Soeharto yang pada saat itu menjabat
menjadi Presiden Republik Indonesia di Prambanan pada
tanggal 6 Juli1989 .Kemudian untuk pembugaran untuk yang
pertama kali terhadap Candi Brahma

yang diresmikan oleh

Direktur Jendral Kebudayaan Departemen Pendidikan Dan


Kebudayaan yaitu Prof. Dr. Hayati Soebadio di Yogyakarta pada
tanggal 23 Maret 1987.
Pembugaran kedua dilakukan pada Candi Wisnu yang
diresmikan

oleh

Soeharto

selaku

Presiden

Indonesia

.Di
48

Prambanan pada tanggal 27 April 1991.Dan pembugaran yang


baru baru ini dilakukan pasca gempa dilakukan pada Candi
Siwa dan Candi Apit Utara oleh Wakil Presiden Republik
Indonesia yaitu Prof. DR. Boediono di Jakarta pada tanggal 19
Oktober 2014.
Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta melakukan
pemugaran terhadap Candi Perwara atau bangunan candi yang
mengelilingi candi utama di kompleks Taman Wisata Candi
(TWC) Prambanan. Candi Perwara yang dipugar tersebut
berada di deret 1 nomor 43.
Belasan pekerja sedang menyusun bagian kaki dari candi
menggunakan batu andestit. Dari 14 meter tinggi Candi
Perwara, kini baru sampai empat meter. Proses pemugaran
sendiri

sudah

berlangsung

dua

bulan

terakhir

dan

direncanakan akan selesai akhir November nanti. Candi


Perwara ini runtuh akibat gempat bumi yang terjadi di
Yogyakarta, Mei 2006 lalu. Total ada 224 Candi Perwara yang
hancur. Hingga kini baru ada tiga Candi Perwara yang berhasil
dipugar. Satu candi sedang proses pemugaran. Tahun depan
direncanakan ada tiga Candi Perwara lagi yang dipugar,
sehingga 2017 nanti ada tujuh Candi Perwara yang berdiri,
untuk candi perwara ini dianggarkan dana sebesar 1,3 milyar
rupiah. Salah satu dana untuk konservasi ini berasal dari
TWCP, karena 25% penghasilan dari laba kotor digunakan

49

untuk

konservasi.

2. Penggunaan lampu LED


Sebagai salah satu upaya pelestarian Candi Borobudur dan
Candi

Prambanan,

PT.

Taman

Wisata

Candi

Borobudur

Prambanan dan Ratu Boko bersama Kementerian Pendidikan


dan Kebudayaan RI, UNESCO melakukan sejumlah proyek
konservasi.

Salah

satu

proyek

yang

dikerjakan

adalah

memperbarui sistem penerangan kompleks Candi Prambanan,


yaitu

dengan

mengganti

lampu

halogen

(HID)

yang

sebelumnya telah terpasang, menjadi Light-emitting Diode


(LED). Untuk proyek ini, Panasonic Corporation mendonasikan
sebanyak 16 unit lampu LED yang diletakkan di enam titik
50

Candi Prambanan, yang terdapat di 3 candi utama yaitu,


brahma, siwa, dan wisnu.
LED

merupakan

menghemat

lampu

energi

berkualitas

hingga

30

tinggi

persen,

yang

mampu

sehingga

dapat

menurunkan biaya pemeliharaan setiap tahun. Selain itu


dengan menggunakan lampu LED bisa lebih terang 500
persen, dan umur lampu lebih lama hingga 50.000 jam.
Kendati mampu menghasilkan cahaya yang optimal, suhu LED
relatif lebih stabil, sehingga tidak akan menghasilkan panas
yang

berpotensi

merusak

Prambanan.pemakaian
diperhitungkan

serta

lampu
telah

struktur
LED

ini

batu
teah

dikonsultasikan

dikaji

dengan

Candi
dan
pihak

UNESCO.

Lampu LED
Penggantian

lampu

ini

juga

merupakan

salah

satu

dukungan terhadap konservasi komplek Candi Prambanan


yang

dicanangkan

oleh

kementerian

Pendidikan

dan

Kebudayaan serta United Nations Educational, Scientific, and


51

cultural

Organization

elektrik

bersama

(Unesco).Perusahaan

kedua

lembaga

itu

elektronik

dan

mempromosikan

konservasi dan peningkatan kesadaran untuk melindungi situs


warisan budaya dunia yang sudah diakui oleh Unesco sejak
1991 itu.
Selain untuk tujuan koservasi, pemasangan lampu ini juga
untuk

menambah

keindahan

tampilan

candi

prambanan

dimalam hari, sehingga tidak akan terlihat monoton. Lampu


LED ini memiliki tiga warna utama yang dapat dikombinasikan
menjadi tujuh warna baru,

Pengaturan cahaya warnanya

sendiri akan dikontrol dalam beberapa panel di sekitar Candi


Prambanan, sehingga akan memperjelas relief-relief dinding
Candi Prambanan.

Candi prambanan yang diterangi lampu LED


3. Konservasi Gelatik Jawa
Burung gelatik jawa secara alamiah hanya bisa kita
temukan di Pulau Jawa dan Bali serta P. Kangean. Karena itu
disebut endemik Jawa.Sayangnya

burung ini sudah sangat

52

sulit untuk ditemukan. Dengan kondisi seperti itu oleh BirdLife


International Indonesia Program burung ini termasuk dalam
daftar Jenis Burung yang Terancam Punah. Ini berarti pula
Gelatik Jawa terdaftar dalam Red Data Book keluaran IUCN
badan

international

yang

mengurusi

konservasi

alam.

Statusnya menurut kriteria IUCN adalah Rentan, karena


penurunan populasinya lebih besar dari 50% selama dua
dekade terakhir akibat besarnya eksploitasi untuk burung
klangenan.
Hasil survei yang dilakukan Yayasan Pribumi Alam Lestari
(YPAL, Bandung) di 64 lokasi di 18 kabupaten di seluruh Jawa
dan Bali, hanya menjumpai secara langsung 109 individu di 17
lokasi. Semuanya dalam jumlah yang kecil-kecil, maksimal 17
ekor. Di kabupaten Sleman, Yogyakarta burung ini ternyata
banyak memanfaatkan candi-candi yang tersebar di sekitar
Prambanan.

Tidaklah salah jika burung ini dalam bahasa

inggris disebut juga Temple Sparrow, selain Java Sparrow yang


lebih terkenal. Populasi Gelatik Jawa yang terbesar ditemukan
di kompleks Candi Prambanan, yang juga terkenal dengan
Candi Loro Jonggrang. Populasi tertinggi yang pernah tercatat
adalah sebesar 68 ekor pada tahun 1998. Burung gelatik ini
memanfaatkan celah-celah bebatuan di dinding candi pada
ketingian di atas sepuluh meter.

53

Permasalahan yang dialami dalam habitat alami gelatik


jawa di Candi Prambanan adalah ketika pihak pengelola yaitu
Dinas Purbakala D.I.Y memulai program restorasi candi dengan
cara melakukan pembersihan lumut, rumput dan material
sarang yang berada di celah-celah batu candi. Karena mereka
menganggap lumut, rumput dan material sarang gelatik Jawa
dapat

mempercepat

proses

pelapukan

batuan

candi.

Pembersihan ini dimulai pada tahun 2003 dan dilakukan secara


berkala sampai sekarang.
Maka

dari

memungkinkan
Prambanan

itu

langkah

untuk

adalah

konservasi

konservasi

dengan

Gelatik

pengamatan

yang
Jawa
jumlah

paling

di

Candi

populasi

gelatik jawa yang ada di Candi Prambanan, kemudian langkah


yang dapat diambil adalah dengan cara pembuatan sarang
buatan alami yang bertujuan subsitusi sarang Gelatik Jawa
yang ada di celah candi untuk pindah ke sarang buatan yang
ada di pohon-pohon dekat dengan candi. Yang bertujuan untuk
54

menjaga populasi Gelatik Jawa di lingkungan alaminya agar


Gelatik Jawa yang ada di Candi Prambanan tidak pindah atau
migrasi ke tempat lain yang memungkinkan mudah untuk
diburu. Karena jika sangkar Gelatik Jawa di kawasan cagar
budaya maka akan lebih aman dari para pemburu karena
adanya

pengawasan

dari

pihak

cagar

budaya

Candi

Prambanan sendiri.

Langkah berikutnya adalah sosialisai kepada pihak dan


masyarakat yang ada disekitar Candi Prambanan untuk selalu
menjaga populasi Gelatik Jawa agar tetap naik dan bukan turun
dengan cara menjaga Gelatik Jawa dari pemburu-pemburu
burung yang tidak bertanggung jawab. Maka dari itu untuk
melestarikan populasi Gelatik Jawa sendiri agar tidak punah
maka perlunya kesadaran masyarakat dan selalu berusaha
untuk mengkonservasi Gelatik Jawa agar tidak punah.
4. Konservasi Kijang

55

Dengantermasuknya candi prambanan ke dalam situs warisan dunia


unesco merupakan bentuk konservasi untuk mempertahankan unsusr budaya
yang ada di dalam Candi Prambanan , selain konservasi terhadap Candi . Di
kawasan Candi Prambanan ada juga konservasi Kijang bertanduk untuk
menambah minat wisatawan untuk berkunjung ke Candi Prambanan.

4.3

Performance/Capaian Hasil
Candi yang sejak tahun 1991 ditetapkan UNESCO sebagai cagar budaya
dunia (World Wonder Heritage) ini menempati kompleks seluas 39,8 hektar.
Menjulang setinggi 47 meter atau lima meter lebih tinggi dari candi Borobudur,
candi Prambanan terlihat perkasa. Hal ini sesuai dengan latar belakang
pembangunan candi ini, yaitu ingin menunjukkan kejayaan peradaban Hindu di
tanah Jawa.
Kekayaan arca dan relief pada candi Prambanan merupakan salah satu
keistimewaan tersendiri.Di candi Prambanan terdapat banyak arca antara lain
arca Siwa Mahadewa (perwujudan Siwa sebagai dewa tertinggi), Durga (istri
Siwa), Wisnu, Brahma, lembu Nandi, Chandra (dewa bulan), Surya (dewa
matahari), Agastya (guru Siwa), dan Ganesha (putra Siwa).Arca Durga itulah
yang disebut-sebut sebagai arca Rara Jonggrang. Selain arca, pada dindingdinding candi Prambanan dihiasi oleh relief yang terpahat sempurna membentuk
56

cerita Ramayana, Krisnayana, burung Garuda, pohon Kalpataru, dan relief


berbagai burung yang semakin menambah decak kagum setiap mata yang
memandang. Relief cerita Ramayana dipahatkan pada dinding pagar langkan
candi Siwa dan candi Brahma, sedangkan pada pagar langkan candi Wisnu
dipahatkan relief Krisnayana yang tidak kalah indah.Memasuki candi Siwa dari
arah timur belok ke kiri, Anda akan melihat relief cerita Ramayana searah jarum
jam, relief cerita selanjutnya bersambung di candi Brahma.Kemudian,
pengunjung juga dapat melihat relief burung mistik Garuda yang digambarkan
sebagai setengah manusia setengah burung.Konon, dijadikannya Garuda sebagai
lambang negara terinspirasi dari candi ini.Relief lain yang tidak kalah menarik
yaitu pohon Kalpataru yang dalam agama Hindu dianggap sebagai pohon
kehidupan, kelestarian, dan keserasian lingkungan. Di candi Prambanan, relief
pohon Kalpataru digambarkan tengah mengapit singa.Keberadaan pohon ini
menggambarkan kearifan masyarakat Jawa abad ke-9 dalam mengelola
lingkungannya.Apabila Anda teliti, Anda juga bisa melihat berbagai relief
burung.Salah satunya relief Kakatua Jambul Kuning (Cacatua Sulphurea).Burung
ini sebenarnya hanya terdapat di Pulau Masakambing, sebuah pulau di tengah
Laut Jawa.
Dengan keunikan Candi Prambanan cukup banyak menarik wisatawan
datang berkunjung ke Candi Prambanan , menjadikan Candi Prambanan
mendapatkan beberapa reward. Bukan hanya reward di jenjang nasional namun
juga di jenjang internasional. Kemudian selain Candi Prambanan , Tari
Ramayana yang sering dipertontonkan di Candi Prambanan bukan hanya menarik
minat wisatawan namun juga mendapatkan apresiasi dari beberapa Award yang
diselenggarakan oleh organisasi nasional maupun internasional diantaranya ada :

57

1. Oktober 2012 : Guinness World Record : The Largest Ramayana in The


World
2. Oktober 2012 : Prima Bagus mempersembahkan Medali Emas Porseni
BUMN kepada Taman Wisata Candi Borobudur , Prambanan dan Ratu
Boko.
3. April 2012 : Ramayana Ballet Prambanan : PATA AWARD 2012
4. Januari 2010 : ISO 9001 2008
5. Oktober 2010 : Piagam penghargaan BUMN AWARD kepada Pengelola
Taman WIsata Candi
6. Agustus 2011 :PATA AWARD : Preserved the Tradition Javanese Cultural
4.4 Visitor Manajemen
Manajemen pengunjung dalam suatu warisan budaya merupakan salah satu cara
untuk menjaga kelestarian warisan tersebut.Berbagai upaya dilakukan untuk
mengatur keberadaan pengunjung dalam kegiatan pariwisata budaya untuk
mengantisipasi kerusakan yang diakibatkannya. Dalam mengarahkan pengunjung,
pengelola harus mengetahui:
1. Dampak yang diakibatkan oleh kehadiran pengunjung terhadap cagar
budaya dan masyarakat setempat;
2. Langkah yang diambil untuk mempengaruhi dan mendorong pengunjung
agar melaksanakan perilaku yang bertanggungjawab selama kunjungan
mereka dan setelahnya;
3. Cara meningkatkan kode perilaku bertanggungjawab untuk pengunjung
pada warisan
4. Cara memperkuat kualitas pengalaman pengunjung.
Dalam rangka pengelolaan pengunjung dalam kegiatan kepariwisataan di
TWC Prambanan adalah diterapkannya diagram alir penanganan pengunjung.
Sesuai dengan diagram yang telah dibuat oleh pihak pengelola, proses penanganan
tersebut dimulai dari awal masuknya kendaraan pengunjung sampai dengan proses
pengunjung keluar dari objek. Pada setiap tahapan disediakan petugas yang
58

membantu mengarahkan pengunjung menuju objek centre yaitu Kompleks Candi


Prambanan. Namun Kondisi yang terlihat di lapangan pada saat ini adalah setelah
pengunjung masuk dan memarkir kendaraan di tempat parkir, tidak ada petugas
yang membantu mengarahkan atau menjelaskan mengenai lokasi-lokasi yang ada
di TWC Prambanan. Pengunjung akan mendengar informasi yang dibacakan oleh
petugas melalui pengeras suara mengenai hal-hal yang dapat dinikmati para
pengunjung dalam kegiatan wisata di TWC Prambanan. Sayangnya, informasi
tersebut tidak dibacakan setiap saat, sehingga tidak semua pengunjung mendengar
pada waktu kedatangan mereka ke lokasi.
Pengunjung difasilitasi dengan papan-papan petunjuk untuk dapat mengakses
tempat-tempat yang akan dikunjungi baik objek wisata utama maupun fasilitas
pendukung lainnya. Setelah melalui pintu masuk, pengunjung akan sampai di area
wisata yang ditata dengan asri, bersih dan terawat. Di area itu terdapat jalan
setapak untuk menuju ke objek utama Kompleks Candi Prambanan yang terdiri
atas beberapa candi yaitu Candi Syiwa (candi yang terbesar), Candi Wisnu, Candi
Brahma, Candi Garuda, Candi Nandi dan Candi Angsa. Aktivitas para pengunjung
yang tampak pada area sekitar candi antara lain berfoto, berjalan-jalan sambil
menikmati keindahan candi, dan masuk ke dalam candi. Ada beberapa pengunjung
yang berfoto sambil berdiri pada batu candi bagian samping.Meskipun ada
beberapa petugas keamanan yang berjaga di sekitar candi, mereka tidak terlalu
menghiraukan aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh para pengunjung.Tidak ada
larangan bagi wisatawan yang datang berombongan untuk menaiki dan memasuki
candi secara bersama-sama.Pembatasan jumlah orang yang diperbolehkan naik
dan masuk ke candi seharusnya diterapkan. Peraturan baru diterapkan oleh pihak
pengelola objek wisata TWC Prambanan mulai tanggal 17 Agustus 2012 adalah

59

kewajiban bagi setiap pengunjung untuk mengenakan kain batik yang dililitkan di
pinggang ketika mengunjungi kompleks candi. Menurut pengelola TWC
Prambanan, peraturan baru ini dimaksudkan agar pengunjung lebih menghayati
kegiatan wisata pada objek warisan budaya bangsa mengingat kain yang
digunakan sebagai sarung adalah kain bermotif batik yang telah diakui UNESCO
sebagai motif asli hasil kebudayaan Indonesia5.
Pengunjung juga dapat mengikuti program wisata minat khusus berupa
Program Penanaman Pohon (tree planting), Perawatan (conservation) dan
Pemugaran (restoration) yang didampingi oleh instruktur dari BPCB Daerah
Istimewa Yogyakarta. Fasilitas lain yang disediakan sebagai penunjang perjalanan
mengitari dan menikmati candi-candi di sekitar Kompleks Candi Prambanan yang
terdiri atas Candi Sewu, Candi Lumbung, dan Candi Bubrah adalah kereta kelinci
dan persewaan sepeda. Fasilitas ini disediakan dengan alasan supaya pengunjung
dapat menghemat waktu dan tidak terlalu lelah berjalan mengingat area objek
wisata yang sangat luas. Kereta kelinci ini berhenti di depan gerbang candi-candi
yang dilewati. Tujuan terakhir dari rangkaian wisata TWC Prambanan adalah
Candi Sewu yang berada paling utara di antara candi-candi lainnya. Pengunjung
yang menaiki kereta mini akan diturunkan tepat di depan gerbang paling utara
Candi Sewu yang berjarak lima meter dari batas zona 1 Candi Sewu.
PT TWC Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko cukup
memikirkan bagaimana cara untuk mengelola pengunjung yang
baik. Untuk harga tiket masuk ke Candi Prambanan, wisatawan
domestic dewasa adalah 30.000 Rupiah dan 18 USD untuk
wisatawan internasional, sedangkan untuk Anak-anak domestic

60

adalah 12.500 Rupiah dan 9 USD untuk wisatawan anak-anak


internasional.
PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan dan Ratu Boko
menerapkan sistem baru dalam penjualan tiket masuk objek
Candi Prambanan dengan Electronic Ticketing (E-Ticket) untuk
mempermudah

wisatawan

dan

juga

mencegah

kebocoran

tiket.Sistem E-Ticketing bertujuan merombak sistem konvensional


yang ada selama ini. Inovasi ini akan mempermudah pelayanan
terhadap calon pengunjung. Mereka bisa memesan tiket secara
online. sistem tersebut tidak jauh berbeda dengan sistem lama,
hanya saja dengan sistem ini semua hasil penjualan tiket secara
otomatis langsung masuk ke rekening PT Taman Wisata Candi
Borobudur Prambanan dan Ratu Boko di BRI sehingga tidak akan
ada kebocoran tiket. Untuk pembelian tiket langsung masih
dapat dilakukan, saat membeli wisatawan akan diberikan sebuah
kartu bukan secarik kertas seperti di daya tarik wisata pada
umumnya. Kartu tersebut lalu ditempelkan kepada alat dengan
sensor agar wisatawan dapat masuk.

61

4.5

Online Review
Candi Prambanan merupakan bukti pesatnya peradaban Hindu di tanah

Jawa.Hal ini dapat dilihat dari struktur candi yang menggambarkan inti
kepercayaan dalam agama Hindu, yaitu Trimurti. Kompleks candi Hindu terbesar
di Asia Tenggara ini memiliki tiga candi utama yang berada di halaman utama sisi
barat yang merupakan lambang Trimurti, yaitu candi Siwa (tengah), candi Brahma
(selatan), dan candi Wisnu (utara). Di depannya terletak candi Wahana sebagai
kendaraan Trimurti; candi Angkasa sebagai kendaraan Brahma (dewa penjaga),
candi Nandi sebagai kendaraan Siwa (dewa perusak) dan candi Garuda sebagai
kendaraan Wisnu (dewa pencipta). Selain itu, masih terdapat 2 candi apit, 4 candi
kelir di setiap pintu masuk, dan 4 candi sudut di setiap sudut halaman. Sementara
halaman kedua memiliki 224 candi.
Candi ini adalah termasuk Situs Warisan DuniaUNESCO, candi Hindu
terbesar di Indonesia, sekaligus salah satu candi terindah di Asia Tenggara.
Arsitektur bangunan ini berbentuk tinggi dan ramping sesuai dengan arsitektur
Hindu pada umumnya dengan candi Siwa sebagai candi utama memiliki
ketinggian mencapai 47 meter menjulang di tengah kompleks gugusan candicandi yang lebih kecil. Sebagai salah satu candi termegah di Asia Tenggara, candi
Prambanan menjadi daya tarik kunjungan wisatawan dari seluruh dunia.
Seiring perkembangan jaman dan kemajuan teknologi sudah banyak artikel di
social media maupun website yang mengulas tentang keunikan dan kekayaan
budaya yang ada di dalam Candi Prambanan , sehingga dapat memudahkan
wisatawan yang ingin berkunjung dan yang baru pertama kali pergi ke Candi
Prambanan untuk mendapatkan informasi tentang keberadaan dan juga akses
yang harus ditempuh oleh wisatawan jika ingin menuju ke Candi Prambanan. Hal
62

inilah yang juga membantu Candi Prambanan untuk dapat mempertahankan


eksistensinya untuk dapat menarik minat wisatawan. Website dan blog yang
mengulas tentang Candi Prambanan antara lain:
1. Wikipedia
2. Website resmi pengelola Taman Wisata Candi Borobudur , Prambanan dan
Ratu Boko
3. Website resmi Dinas Pariwisata Jawa Tengah
4. Unesco World Heritage List
Dari website yang cukup banyak mengulas tentang Candi Prambanan tentu
menambah juga kepopuleran Candi Prambanan di Indonesia maupun di
Mancanegara. Banyak juga yang membuat ulasan ulasan negative maupun
positif tentang Candi Prambanan di website maupun blog blog pribadi setelah
wisatawan datang berkunjung ke Candi Prambanan . Bukan hanya itu , wisatawan
juga banyak menulis komentarnya di salah satu website misalkan di Trip Advisor
dan Dinas Priwisata Jawa Tengah .
Menurut ulasan tentang Candi Prambanan yang ada di website Trip
Advisor dari 10 hal yang dapat dilakukan di Sleman Candi Prambanan menjadi
urutan pertama yang sering dilakukan wisatawan saat berkunjung ke Sleman . 9
hal lainnya yaitu Saarah Day Spa , Sendratari Ramayana di Candi Prambanan ,
Jeep Wisata Merapi , Taman Pelangi , Sindu KUsuma Edupark , Blue LAngoon
Sendang Tirta Budi , Inaloka , Lapangan Dengung Sleman dan Sunday Farming.
Selain terdapat 3.509 ulasan tentang Candi Prambanan di website Trip Advisor .

63

Sumber :www.tripadvisor.co.id
Dari 3509 ulasan tentang Candi Prambanan 1793 mengatakan bahwa Candi
Prambanan Luar Biasa , dan 1359 mengatakan bahwa Candi Prambanan Sangat Bagus
, dan 296 ulasan mengatakan bahwa Candi Prambanan (rata rata) atau bida
dikatakan biasa saja , kemudian 45 ulasan mengatakan Candi Prambanan Buruk dan
12 ulasan mengatakan bahwa Candi Prambanan Sangat Buruk.
Kesimpulan yang dapat diambil dari 3509 ulasan mengenai Candi Prambanan
50% wisatawan yang pernah berkunjung kesana mengatakan bahwa Candi Prambanan
Luar Biasa , dengan kata lain ada kemungkinan untuk wisatawan yang sudah pernah
berkunjung ke Candi Prambanan akan kembali dan berkunjung lagi di lain waktu.

BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan data dan analisis yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa
Kompleks Candi Prambanan merupakan warisan budaya yang memiliki nilai-nilai
luhur yang penting untuk diketahui oleh masyarakat.Kompleks Candi Prambanan
telah dimanfaatkan menjadi sebuah objek wisata yang dilengkapi dengan berbagai
fasilitas pendukung pariwisata.
Kenyataan yang terjadi di lapangan menunjukkan bahwa fasilitas yang dibangun
belum berorientasi untuk mendukung pelestarian Kompleks Candi Prambanan.Taman
64

wisata pada zona dua yang dipakai sebagai alat untuk menghindari kepadatan
pengunjung di zona satu terbukti tidak efektif. Sarana transportasi di dalam taman
wisata yang bertujuan membantu perjalanan pengunjung justru berpotensi
membahayakan warisan budaya.
Ditinjau dari sisi pemenuhan kebutuhan wisatawan, PT. TWCBPRB telah
menyediakan berbagai fasilitas umum.Sejauh ini, pengelola belum melakukan upaya
yang

menggugah

kesadaran

masyarakat

untuk

mengapresiasi

warisan

budaya.Sebagian besar sarana yang dibangun adalah sarana fisik, sedangkan


sesungguhnya masyarakat dapat memperoleh dapat diberikan pengalaman wisata
yang lebih dari sekedar berwisata.Nilai-nilai luhur yang dimiliki Kompleks Candi
Prambanan sebagai warisan budaya belum dapat tersampaikan seutuhnya kepada
masyarakat.
Ditinjau dari sisi pengelola, yaitu PT. TWCBPRB, pemanfaatan Kompleks
Candi Prambanan sebagai objek wisata telah mendatangkan keuntungan.Berbagai
fasilitas kegiatan wisata berdampak pada meningkatkan jumlah pengunjung dari tahun
ke tahun, namun masih terdapat banyak hal yangharus dibenahi dalam pengelolaan
kepariwisataannya. Berdasarkan fungus dan tugas dari BPCP bahwa pengelolaan
(cagar budaya) sebagai upaya terpadu untuk melindungi, mengembangkan, dan
memanfaatkan

Cagar

Budaya

melalui

kebijakan

pengaturan

perencanaan,

pelaksanaan, dan pengawasan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat.


Kenyataannya, PT. TWCBPRB sebagai penyedia fasilitas pariwisata belum
sepenuhnya berpihak kepada masyarakat dan pelestarian Candi Prambanan yang
merupakan sebuah cagar budaya.Ditinjau dari sisi pelestarian, peningkatan jumlah
pengunjung yang meningkat dari tahun ke tahun belum tertangani sebagaimana
mestinya, akibatnya, banyaknya dan padatnya pengunjung berpotensi mengancam

65

kelestarian situs.Visitor management sebagai sebuah alat pengendali yang wajib


diterapkan dalam pengelolaan sebuah cagar budaya yang tercatat dalam daftar warisan
dunia UNESCO belum dijadikan pedoman pengelolaan pengunjung oleh PT.
TWCBPRB.
Candi prambanan sangat berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai daya tarik
wisata, namun perlu dilakukan peninjauan ulang terhadap pengelolaannya, terutama
untuk memanajemen pengunjung. Sehingga candi prambanan akan tetap terjaga dan
proses pelestariannya tetap berlanjut meskipun dimanfaatkan sebagai daya tarik
wisata.

66

Anda mungkin juga menyukai