Anda di halaman 1dari 9

Karakteristik PKL di Kawasan Pantai Cerocok Kecamatan IV Jurai

Kabupaten Pesisir Selatan

Tugas Akhir

Oleh:

VINNY PARADISATYA
1210015311029

Pembimbing 1 : Tomi Eriawan, ST.MT


Pembimbing 2 : Ezra Aditia,ST.M.Sc

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS BUNG HATTA


2016

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Pedagang Kaki Lima (PKL) adalah sebuah pekerjaan akibat semakin sempitnya
lapangan pekerjaan di sektor formal sehingga sebagian masyarakat beralih ke sektor
informal demi kelangsungan hidupnya. Menurut McGee dan Yeung (1977:25), PKL
mempunyai pengertian yang sama dengan hawkers, yang didefinisikan sebagai orangorang yang menjajakan barang dan jasa untuk dijual di tempat yang merupakan ruang
untuk kepentingan umum, terutama di pinggir jalan dan trotoar. Sektor informal biasanya
digunakan untuk menunjukkan aktivitas ekonomi berskala kecil dan sering mengalami
banyak kesulitan untuk menjalin hubungan secara resmi. Sektor informal yang dimaksud di
sini adalah suatu kegiatan berskala kecil yang bertujuan untuk mendapatkan kesempatan
kerja. Elemen yang umumnya termasuk dalam sektor ini adalah yang berpendidikan
kurang, keterampilan kurang dan umumnya para pendatang. Pengertian tersebut sebagai
gabaran tentang sektor informal. Hal ini tergantung dari sudut pandang operasional
maupun penelitian (Manning-Tadjuddin,1996:90-91)
Sektor informal merupakan jawaban bagi semua persoalan itu dan merupakan cara
yang terakhir untuk mengatasi kesempatan kerja untuk hidup, terjadinya penyerapan
tenaga kerja yang besar pada sektor informal karena usaha ini cukup mengiurkan bagi
masyarakat untuk menyambung kehidupan di kota akibat sulitnya menjangkau sektor
formal.
Didalam melakukan pengembangan pariwisata selalu memiliki dampak pengaruh
ekonomi terhadap masyarakat sekitar kawasan objek wisata, masyarakat tidak lepas dari
peran jual beli atau transaksi barang. Biasanya, bermunculan satu persatu aktifitas yang
mendukung keberlangsungan pariwisata. Perkembangan pariwsata tergantung dari daya

tarik pariwasata unggulan. Sehingga perkembangan pariwisata akan semakin pesat


didukung oleh perkembangan aktifitas masyarakat setempat.
Oleh karena itu, didalam suatu kegiatan pariwisata, ketergantungan antara
pedagang dan pembeli sangat besar. Beberapa ahli beranggapan bahwa sektor informal,
sehingga tepat sekali bila dikatakan bahwa sektor formal dan informal dianggap berkaitan
dan saling melengkapi dalam kegiatan perekonomian perkotaan. Salah satu bentuk
perdagangan sektor informal yang begitu penting adalah pedagang kaki lima. Bahkan
begitu penting dan khas dalam sektor informal, istilah informal sering diidentifikasikan
dengan jenis pekerjaan yang dilakukan oleh pedagang kaki lima. Di lain pihak kegiatan
pedagang kaki lima tersebut ternyata memberikan kontribusi yang besar dalam aktifitas
ekonomi dan kesejahteraan masyarakat terutamna dalam golongan ekonomi lemah.
Pedagang Kaki Lima merupakan bagian yang tidak dapat lepas dan aktifitas sektor
informal, bahkan di kawasan pariwisata PKL memegang peranan yang cukup penting.
Dalam perwujudan terhadap tata ruang, PKL ini menampilkan fisik yang berbeda.
Begitupun penampilan PKL yang mewarnai wajah kawasan sekitar Pantai Cerocok
terutama di pusat pariwisata. Sehingga dapat dikatakan bahwa keberadaan sekitar informal
PKL ini merupakan konsenkuensi logis dari adanya dualisme sosial ekonomi yang terjadi.
Mereka menggunakan tenaga kerja secara maksimum tanpa memerlukan modal
yang besar. Dinamika yang berkembang dalam sektor informal menghasilkan surplus, yang
kemudian diinvetasikan kembali dalam sektor ini. Pertumbuhan dan perkembangan sektor
informal terjadi berdasarkan kekuatan sendiri.
Kesempatan kerja yang kecil dan jumlah tenaga kerja memaksa untuk membangun
dan menciptakan lapangan kerja sendiri yang terus tumbuh dalam ketidak pastian.
Pertumbuhan PKL (padagang kaki lima) yang terus meningkatkan dan pengaturan kagiatan
PKL merupakan masalah yang komplek. Disatu sisi kegiatan pedagang kaki lima memiliki
peranan penting bagi masyarakat kawasan pariwisata yaitu sebagai sekaligus jasa
pelayanan yang relatif murah bagi konsumen.
Pantai Cerocok bagi masyarakat adalah sumbar yang tidak asing lagi, pantai yang
memiliki pemandangan yang sangat indah ini merupakan pantai yang menjadi salah satu
icon pantai sumbar. Pantai Cerocok merupakan sebuah pantai yang terletak di sebelah barat
Kota Painan, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatra Barat. Dimana PKL pada
kawasan Pantai Cerocok ini cendrung pada tempat keramaian yang selalu dapat

menimbulkan masyarakat disekitarnya terganggu karna penempatan PKL di kawasan


Pantai tidak teratur.
Beberapa hal tersebut mendorong penulis mengangkat masalah ini untuk mengkaji
dan mengamati kegiatan keberadaan PKL pada kawasan Pantai Cerocok, dengan judul
Karakteristik PKL di Kawasan Pantai Carocok Pantai Kecamatan IV Jurai Kabupaten
Pesisir Selatan.

1.2

Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari kawasan studi adalah keberadaan pedagang kaki
lima dikawasan Pantai Cerocok

yang pada saat ini menjadi suatu aktivitas yang

berkembang pada area Pantai Cerocok yang khas dan menarik masyarakat. Sehingga perlu
dilihat faktor-faktor yang perlu di perhatikan untuk memperoleh karakteristik PKL
(Pedagang Kaki Lima) di kawasan Pantai Cerocok seperti karakteristik pedagang, tempat
berjualan, jenis dagangan serta bagaimana kegiatan PKL tersebut terhadap perkembangan
Pantai Cerocok.

1.3

Tujuan dan Sasaran

1.3.1

Tujuan Studi
Adapun tujuan yang hendak dicapai adalah mengetahui karakteristik pedagang kaki
lima, untuk menciptakan lingkungan kawasan pariwisata yang beridentitas dan tata letak
yang baik.

1.3.2

Sasaran Studi
Sasaran yang ingin dicapai dalam studi ini adalah terindentifikasinya kondisi
eksisting dan pilihan berdagang yang di tinjau dari identifikasi lokasi,jenis barang, jumlah
pedagang, waktu oprasional, karakteristik kawasan dan (konsumen).

1.4

Ruang Lingkup Studi


Ruang lingkup kegiatan didalam studi ini yaitu ruang lingkup yang berkaitan
dengan materi dan ruang lingkup wilayah studi.

1.4.1

Ruang Lingkup Wilayah


Kabupaten Pesisir Selatan adalah sebuah kabupaten di Sumatera Barat, Indonesia.
Kabupaten ini terdiri dari 15 kecamatan dan 182 Kelurahan dengan luas wilayah
5.749,89 km dan populasi 420.000 jiwa. Ibu kotanya ialah Painan. Kabupaten Pesisir
Selatan, sebelah utara berbatasan dengan Kota Padang, sebelah timur dengan Kabupaten
Solok dan Provinsi Jambi, sebelah selatan dengan Provinsi Bengkulu dan sebelah barat
dengan Samudera Indonesia. Kabupaten Pesisir Selatan terletak di pinggir pantai, dengan
garis pantai sepanjang 218 kilometer Topografinya terdiri dari dataran, gunung dan
perbukitan

yang

merupakan

perpanjangan

gugusan Bukit

Barisan.

Berdasarkan

penggunaan lahan, 45,29 persen wilayah terdiri dari hutan, termasuk kawasan Taman
Nasional Kerinci Seblat, Cagar Alam Koto XI Tarusan, dan rawa gambut
Secara administratif, kabupaten ini memiliki batas wilayah sebagai berikut:

1.4.2

Sebelah Utara

:Kota Padang

Sebelah Selatan

:Kabupaten Mukomuko

Sebelah Barat

:Samudra Hindia

Sebelah Timur

:Kabupaten Solok, kabupaten Solok Selatan, dan kabupaten Kerinci

Ruang Lingkup Materi.


Ruang lingkup materi mencakup kajian karakteristik padagang informal (PKL) di
kawasan pariwisata ini meliputi kajian tentang perlaku pada pedagang ini terkait dengan
kegiatan yang terdapat para Pedagang Kaki Lima. Pemilihan lokasi oleh Pedagang Kaki
Lima dilihat alasan para pedagang itu sendiri dalam memilih tempat berdagang.
Dalam mengkaji alasan pemilihan lokasi ini akan dikaji mengenai tingkat
askesbilitas dari lokasi. Sedangkan dalam mengkaji karakteristik pedagang informal(PKL)
di kawasan pariwisata ini akan dihubungkan dengan berbagai faktor yang akan
ditimbulkan oleh keberadaan PKL yaitu berkaitan dengan persaingan dan faktor-faktor
yang mempengaruhi yakni menyangkut:
1. Lokasi berdagang
2. Jenis barang
3.Waktu operasional

4.Jumlah pedagang
5.Karakteristik kawasan
6.Karakteristik pengunjung.

1.5

Metode Studi

1.5.1

Metode Pengumpulan Data


Didalam mengumpulkan data terdapat 2 jenis data diantaranya adalah data primer
dan data sekunder. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada penjelasan berikut.
a. Data primer
Metode pengumpulan data primer dilakukan dengan cara melakukan survey
langsung ke lapangan. Adapun beberapa langkah pengumpulan data primer yang
digunakan adalah:
Observasi
Cara ini merupakan langkah untuk mengenali ataupun mengamati secara langsung
lebih dekat kondisi wilayah studi terutama berkaitan dengan kondisi eksisting wilayah
studi tersebut.objek yang diamati yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.

Lokasi berdagang
Jenis barang
Jumlah pedagang
Karakteristik pengunjung
Karakteristik kawasan

Wawancara
Kegiatan wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi secara langsung
sekaligus membandingkan antara pendapat pemerintah dengan aspirasi masyarakat.
b. Data sekunder
Metode ini dilakukan untuk mengumpulkan data sekunder dari instansi pemerintah
maupun swasta serta sumber sumber lain yang dapat di jadikan bahan masukan dalam
melakukan studi ini, data berupa peta, uraian uraian maupun angka yang dibutuhkan
dalam proses pelaksanaan studi.
Adapun instansi tersebut antara lain:
1.Badan Pusat Statistik(BPS) Kabuapten Pesisir Selatan
2.Dinas Tata Ruang Kabupaten Pesisir Selatan
3.Dinas Pariwisata Kabupaten Pesisir Selatan
4.Dinas perdagangan dan jasa Kabupaten Pesisir Selatan
5.Dinas Perhubungan Kabupaten Pesisir Selatan
6.Dan dinas dinas terkait lainnya.

1.5.2

Metodelogi penelitian
Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan untuk mencapai suatu
tujuan. Berdasarkan tujuan dan sasaran studi yang ingin dicapai, maka metodologi yang
cocok yang digunakan dalam studi ini adalah teknik pengumpulan data dengan
menggunakan studi literatur, observasi lapangan berupa wawancara, penyebaran kuisiner
kepada PKL. Dan analisa yang digunakan dalam mengkaji karakteristik pedagang informal
(PKL) dikawasan Pantai Cerocok adalah berupa deskripsi kualitatif dari hasil pengamatan
dan wawancara dilapangan yaitu informasi yang dapat diperoleh baik secara lisan maupun
tertulis diteliti dan dipelajari sebagai satu rangkaian utuh untuk mengatahui karakteristik
dari pedagang kaki lima.

1.5.3

Kerangka Berfikir
Dalam melakukan kegiatan studi, perlu adanya suatu kerangka berfikir pemikiran
studi sebagai acuan dalam melakukan analisa guna memberikan kemudahan dalam
melakukan pengajian terhadap semua pembahasan secara garis besar dan lingkup kegiatan
studi. Untuk lebih jelasnya mengenai kerangka pemikiran studi ini dapat dilihat pada
gambar.

Gambar 1.1
Kerangka Berfikir
ol PKL di Kawasan
Karakteristik
Pantai Cerocok

Rumusan Masalah
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan untuk
memperoleh karakteristik PKL(Pedagang Kaki Lima)
di kawasan Pantai Cerocok
Tujuan dan Sasaran

Analisis Karateristik Jenis Barang Dagangan


Tujuan

Analisis
Karateristik pedagang
Profil PKL kaki lima, untuk
Mengetahui
karakteristik

Analisis
Karateristik
Aktifitas
PKL
menciptakan lingkungan kawasan pariwisataUsaha
yang beridentitas
dan tata
Analisis
letak yang
baik. Karateristik Pengunjung terhadap
keberadaan aktifitas PKL
Sasaran

Analisis
Karateristik
Kestrategiaan
PKL yang
Mengetahui kondisi eksisting
dan pilihanLokasi
berdagang
Analisis Karakteristik Pedagang(PKL)
di tinjau dari
identifikasi/ Rekomendasi
lokasi,jenis barang,jumlah
Kesimpulan
Di kawasan Pantai
pedagang,waktu operasional dan karakteristik kawasan

1.6

Sistematika Penulisan
Pembahasan dari penulisan laporan ini yaitu dibagi menjadi bab-bab yang secara
garis besar dapat dilihat pada paragraph berikut :
BAB 1

PENDAHULUAN
Pada bab ini berisikan Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan,
Sasaran, Ruang Lingkup, Metodologi Pembahasan, dan Sistematika
Penulisan.

BAB II

LITERATUR
Pada bab ini berisikan tentang teori yang mendukung penelitian ini

BAB III

GAMBARAN UMUM
Menguraikan tentang gambaran umum kawasan studi, dan data dari tiaptiap aspek yang terkait didalamnya.

BAB IV

ANALISA
Berisikan tentang analisa yang digunakan didalam menganalisis masalah
yang terdapat di kawasan studi.

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


Berisikan rangkuman dari studi yang dilakukan dan saran-saran serta
masukan untuk pemerintah

Anda mungkin juga menyukai