mungkin
kemewahan
yang
mencolok
dapat
hidup
EKONOMI PEMBANGUNAN
Suatu cabang ilmu ekonomi yang menganalisis masalah-masalah
yang dihadapi oleh negara-negara sedang berkembang dan mendapatkan
cara-cara untuk mengatasi masalah-masalah tersebut supaya negaranegara berkembang dapat membangun ekonominya dengan lebih cepat
lagi.
PEMBANGUNAN EKONOMI
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mengembangkan kegiatan
ekonomi dan taraf hidup masyarakatnya, atau Suatu proses yang
menyebabkan pendapatan perkapita penduduk meningkat dalam jangka
panjang. Pembahasan ekonomi pembangunan tidaklah terlepas dari
kaidah-kaidah ekonomi mikro dan makro, yang berkaitan dengan efisiensi
alokasi sumber daya yang langka serta upaya memanfaatkan sumber daya
secara optimal untuk dapat memproduksi barang dan jasa.
ekonomi.
Lebih
mementingkan
usaha
meraih
masalah tekanan penduduk, (3) sumber alam yang belum diolah. (4)
penduduk masih terbelakang, (5) kekurangan kapital dan (6) orientasi ke
perdagangan luar negeri. Ciri-ciri lain dikemukakan oleh Todaro (2000),
yaitu (1) standar hidup relatif rendah, (2) tingkat produktivitas rendah, (3)
tingkat pertumbuhan penduduk serta beban ketergantungan yang tinggi,
(4) angka pengangguran tinggi, (5) ketergantungan terhadap produksi
pertanian dan ekspor barang-barang primer, (6) pasar yang tidak
sempurna dan informasi yang tidak memadai dan (7) dominansi,
ketergantungan dan kerapuhan dalam hubungan internasional.
Analisis Ekonomi Pembangunan = Permasalahan Negara Sedang
Berkembang.
Proses pembangunan adalah proses yang multidimensional, berskala
besar, serta mempunyai objek yang bersifat kualitatif, sehingga ketika kita
harus mengaevaluasinya, kita membutuhkan berbagai ukuran tertentu
sebagai
panduan.
Ukuran
ini
lazim
dikenal
sebagai
indikator
pembangunan.
Indikator pembangunan :
1. Moneter
2. Non moneter 1). Sosial, 2). Campuran
Beberapa indikator pembangunan yang sering digunakan :
1. Pertumbuhan GNP sebagai indicator pertumbuhan ekonomi
2. Pertumbuhan GNP perkapita sebagai indakator pembangunan
ekonomi
3. GNP per kapita dengan purchasing power parity (PPP)
4. PQLI
5. HDI/GDI
6. Pemenuhan kebutuhan pokok
BAHAN AJAR EKONOMI PEMBANGUNAN I L SUPARTO, L.M- 5
faktor-faktor
yang
menimbulkan
keterlambatan
pembangunan.
3. Mengemukakan cara-cara pendekatan yang dapat ditempuh untuk
mengatasi masalah-masalah yang dihadapi sehingga mempercepat
jalannya pembangunan.
Bidang-bidang penting yang dianalisis dalam Ekonomi Pembangunan
1. Masalah pembentukan modal (investasi)
2. Masalah perdagangan luar negeri (ekspor & impor)
3. Masalah pengerahan tabungan.
4. Masalah bantuan luar negeri
5. Masalah dalam sektor pertanian atau industri
6. Masalah
pendidikan
dan
peranannya
dalam
menciptakan
pembangunan.
di
negara-negara
berkembang
adalah
melaksanakan
Masing-masing
strategi
yang
digunakan
memiliki
kebaikan
dan
dan
sering
kali
menentukan
keberhasilan
proses
daya alam, sumber daya manusia atau tenaga kerja, modal, dan tenaga
manajerial. Keempat faktor ini dalam ilmu ekonomi biasanya dinamakan
faktor-faktor produksi. Di samping itu, faktor ekonomi lainnya yang ikut
berpengaruh adalah kemajuan teknologi dan pembagian kerja dan skala
produksi.
Apabila semua faktor ini tersedia dalam jumlah yang cukup maka akan
semakin mudah bagi suatu negara untuk mencapai tujuan pembangunan.
Namun, kenyataannya di negara-negara berkembang tidak semua faktor
ini tersedia dalam jumlah yang memadai, faktor modal, tenaga manajerial
dan teknologi yang serba kekurangan merupakan hambatan utama bagi
negara-negara berkembang dalam melaksanakan proses pembangunan
dan pertumbuhan ekonomi mereka.
Di samping faktor ekonomi, keberhasilan pembangunan dan pertumbuhan
ekonomi di negara-negara berkembang juga dipengaruhi oleh faktor nonekonomi. Di antara faktor non-ekonomi yang berpengaruh adalah faktor
sosial budaya masyarakat, situasi politik dan pemerintahan, faktor manusia,
susunan dan tata tertib hukum, dan perbedaan iklim.
tersebut pada
menentukan pertumbuhan.
PERTUMBUHAN EKONOMI
Dalam kegiatan perekonomian yang sebenarnya pertumbuhan ekonomi
berarti perkembangan fiskal produksi barang dan jasa yang berlaku di
dalam suatu negara. Oleh sebab itu, untuk memberikan suatu gambaran
kasar mengenai pertumbuhan ekonomi yang di capai suatu negara, ukuran
yang yang selalu di gunakan adalah tingkat pertambahan pendapatan
nasional riil yang dicapai.
Beberapa faktor yang telah lama dipandang oleh pakar ekonomi sebagai
sumber penting yang dapat mewujudkan pertumbuhan ekonomi, adalah :
proses
pertumbuhan
ekonomi.
Di
dalam
setiap
negara
dimana
bertambah
akan
memperbesar
jumlah
tenaga
kerja,
dan
penduduk
akan
selalu
bertambah
tinggi.
Hal
ini
utama adalah :
o Kemajuan teknologi dapat mempertinggi keefesienan kegiatan
memproduksi suatu barang. Kemajuan seperti itu akan menurunkan
biaya produksi dan meninggikan jumlah produksi.
o Kemajuan teknologi menimbulkan penemuan barang-barang baru
yang belum pernah diproduksikan sebelumnya. Kemajuan seperti
itu menambah barang dan jasa yang dapat digunakan masyarakat.
o Kemajuan teknologi dapat meninggikan mutu barang-barang yang
diproduksikan tanpa meningkatkan harganya.
masyarakat
juga
dapat
menentukan
sampai
dimana
Pertumbuhan
Ekonomi
Menyatakan
Perkembangan
Ekonomi
Negara Maju.
SEBAB-SEBAB PERCEPATAN PERTUMBUHAN EKONOMI :
1.
2.
Pertumbuhan Penduduk
3.
4.
PEMBANGUNAN EKONOMI
Istilah pembangunan ekonomi, biasanya dikaitkan dengan perkembangan
ekonomi di negara berkembang, sebagian ahli ekonomi mengartikan
istilah ini sbb; ekonomi development is growth plus change-yaitu
pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang di ikuti
oleh perubahan dalam struktur dan corak kegiatan ekonomi.
Perbedaan penting lainnya adalah : dalam pembangunan ekonomi tingkat
pendapatan
per
kapita
terus-
menerus
meningkat,
sedangkan
Ekonomi
Untuk
Menyatakan
Perkembangan
Metoda ini digunakan karena adanya kegiatan usaha yang lokasinya ada
dibeberapa wilayah, sedangkan pencatatan yang lengkap hanya dilakukan
di kantor pusat. Misalnya laba perusahaan tidak tercatat pada masingmasing wilayah melainkan tercatat di kantor pusat.
Metoda Langsung Pendekatan dalam menghitung Pendapatan regional
1. Metode Produksi
BAHAN AJAR EKONOMI PEMBANGUNAN I L SUPARTO, L.M- 14
Keterangan :
VAs = Tambahan Nilai masing-masing sektor
OPs = Keluaran sektor
IPs = Masukan sektor
VAsp = Tambahan Nilai sektor Primer yang terdiri dari : Pertanian +
Pertambangan
VAss = Tambahan nilai sektor sekunder yang terdiri dari : Industri +
Bangunan + listrik, Gas dan Air minum
VAst = Tambahan nilai sektor Tersier yang terdiri dari : Perdagangan +
Perbankan + Pemerintahan + jasa lainnya.
2. Metode Pendapatan
Adalah semua balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi
(endowment) : tenaga kerja, tanah, modal dan keahlian dalam bentuk
upah dan gaji, sewa tanah, bunga dan laba.
3. Metode pengeluaran
Adalah : menjumlahkan nilai penggunaan akhir dari barang dan jasa
yang diproduksi di dalam negeri. Dilihat dari penggunaan maka total
penyediaan / produksi barang dan jasa itu digunakan untuk :
1 Konsumsi rumah tangga
BAHAN AJAR EKONOMI PEMBANGUNAN I L SUPARTO, L.M- 15
Konsumsi (C):
Investasi (I):
Pengeluaran
modal
untuk
membeli
atau
menambah
Pengeluaran
pemerintah
ini
tidak
termasuk
transfer
Pertanian
2.
Industri Pengolahan
3.
4.
Listrik
5.
6.
Bangunan
7.
8.
Perdagangan
9.
2.
Jumlah produksi
( unit )
1.000,00
2.000,00
Total Nilai
Produksi (Rp)
500.000,00
1. 600.000,00
900.000,00
3. 000.000,00
Sektor
Produksi 1
Produksi 2
Jasa
Jumlah
Jumlah produksi
( unit )
1.100,00
2.300,00
Total Nilai
Produksi (Rp)
660.000,00
2.300.000,00
1.200.000,00
4.1600.000,00
Sektor
Produksi 1
Produksi 2
Jasa
Jumlah
Jumlah produksi (
unit )
1.100,00
2.300,00
Harga Jual
Per Unit (Rp)
500,00
800,00
Total Nilai
Produksi (Rp)
550.000,00
1. 840.000,00
968.919,00
3. 358.919,00
GDP deflator =
Untuk
mengkonversi
Nominal GDP
100
Real GDP
pendapatan
nasional
nominal
menjadi
Real GDP20XX
Nominal GDP20XX
100
GDP deflator20XX
menghitung
pendapatan
nasional
dan
pendapatan
perkapita.
2.
Kelemahan Ad 1 dan 2.
-
Kelemahan
metodologis
&
statistis
dalam
menghitung
Nilai tukar resmi mata uang suatu negara dengan valuta asing
tidak mencerminkan perbandingan harga kedua negara, walaupun
dalam teori dikatakan nilai tukar ini menyatakan harga.
FAKTOR EKONOMI :
a. Struktur umur penduduk
b. Distribusi pendapatan tidak merata, sebagian tidak menikmati
hasil pembangunan.
c. Corak pengeluaran masyarakat berbeda
d. Masa lapang / waktu senggang tinggi
e. Pembangunan ekonomi tdk hanya untuk meningkatkan
pendapatan masyarakat tetapi juga harus mengurangi jumah
pengangguran.
2.
3.
Pendapatan Perkapita
2.
Diperkenalkan
William
Nordhaus
dan
James
Tobin
(1972),
b.
Indikator Sosial
Oleh Backerman ; dibedakan 3 kelompok :
1.
2.
3.
2.
indeks
pembangunan
manusia
(Human
Indikator Campuran
BPS : Indikator Kesejahteraan Rakyat Susenas Inti (Core Susenas)
Pendidikan : tk pendidikan, tk melek huruf & tk partisips pendidikan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
II.
adalah
teori
tahap-tahap
pertumbuhan
ekonomi
yang
American
Economic
Review,
sedangkan
Harrod
telah
(b) Perekonomian ini terdiri dari dua bagian, yakni rumah tangga dan
perusahaan, yang berarti pemerintah dan perdagangan luar negeri tidak
ada.
(c) Besarnya tabungan masyarakat proporsional dengan besarnya
pendapatan nasional, berarti fungsi tabungan mulai dari titik nol.
(d) Kecenderungan menabung (marginal propensity to save) besarnya
tetap, demikian juga dengan rasio modal-output (capital output ratio,
COR) dan rasio penambahan modal-output (incremental capital output
ratio, ICOR)
Teori
pemikiran
menitikberatkan
strukturalis
perhatiannya
dengan
pada
pemikiran
dasar
mekanisme
yang
negara
lebih
sedang
kapita,
penurunan
kemiskinan
absolut,
perbaikan
distribusi
penyebab
ketimpangan
ekonomi
adalah
kemajuan
ilmu
MAZHAB HISTORISMUS
1. Pola pendekatan pemb. ekonomi yg berpangkal pd perspektif
sejarah
2. Bersifat induktif empiris.
3. Fenomena ekonomi : Perk. Menyeluruh & tahap tertentu dlm
sejarah.
4. Dimulai di Jerman abad XIX s/d awal abad XX.
Tahap primitip
2.
Tahap Beternak
3.
Tahap Pertanian
4.
5.
2.
Perekonomian Uang
3.
Perekonomian Kredit
2.
KARL BUCHER
Sintesa Pendapat List dan Bruno
Perkemb. Ek. Ada 3 tahap :
1.
2.
3.
1.
2.
3.
dan
eksternalitas
ekonomi
yg
menyebabkan
pertumbuhan ekonomi.
4 faktor untuk menciptakan leading sector :
1.
2.
3.
4.
4.
2.
manajer
professional
semakin
penting
dan
5. Tahap
Konsumsi
Tinggi
(The
Age
pd
masalah
og
High
Mass
Consumption)
Perhatian
masy.
menekankan
konsumsi
dan
2.
Comment
Wealth)
dgn
cara
TEORI SCHUMPETER
a. Sistim Kapitalisme Adalah Sistim Yang Paling Baik Menciptakan
Pembangunan Ekonomi
b. Namun Dalam Jangka Panjang Sistim Kapitalisme Akan Mengalami
Stagnasi.
TEORI KETERGANTUNGAN
-
pendapatan
perkapita
pd
tingkat
pembangunan
penduduk
KONSTAN
dan
menurun
(TESIS
disekonomis
external
akibat
ketergantungan
eksternal,
AGEN PERTUMBUHAN
1. Pengusaha
2. Investor
3. Penabung
4. Inovator
Kegiatan tersebut membantu pertumbuhan sehingga memunculkan :
1. Kewiraswastaan
2. Peningkatan sumber pengetahuan
3. Pengembangan keterampilan produktif masyarakat
4. Peningkatan laju tabungan dan investasi
RANGSANGAN PERTUMBUHAN
1. Rangsangan ZERO-SUM
Tidak meningkatkan pendapatan nasional tetapi bersifat upaya
distributif
-
langka
-
privatnya.
2. Rangsangan POSITIVE-SUM
Menuju pada pengembangan pendapatan nasional
Dalam ekonomi terbelakang, ada pengaruh bersifat anti perubahan
yang menekan pendapatan perkapita :
1. Kegiatan usaha ZERO-SUM, pembatasan peluang ekonomi
BAHAN AJAR EKONOMI PEMBANGUNAN I L SUPARTO, L.M- 36
minimum
kritis
mengatasi
pengaruh
perekonomian
terbelakang agar laju pertumbuhan ekonomi merangsang POSITIVESUM menjadi lebih besar dari ZERO-SUM, shg pendapatan perkapita
naik, tabungan & investasi naik, yaitu :
1. Ekspansi agen pertumbuhan
2. Sumbangan masy. thd. per unit modal naik seiring rasio modal output
turun.
3. Berkurangnya keefektifan faktor-faktor penghambat pertumbuhan
4. Penciptaan kondisi lingkungan dan sosial ; mobilitas ekonomi dan
sosial naik.
5. Peningkatan spesialisasi dan perkembangan sektor sekunder dan
tersier.
tak
seimbang
menimbulkan
KEMACETAN
rangsangan
yg
diciptakan
pembangunan
industri
thd
yg
diciptakan
oleh
pembangunan
industri
thd
dll.
a) Perencanaan kota & negara (Town & Country Planning)
b) Perencanaan tata guna tanah (Land-use Planning)
c) Perencanaan fisik (Physical Planning)
d) Perencanaan kota & daerah (Urban & Regional Planning)
2. Berarti keputusan penggunaan dana pemerintah di masa datang
3. Berarti ekonomi berencana
4. Perencanaan
kadangkala
setiap
penentuan
sasaran
produksi
pemerintah
5. Penetapan sasaran perekonomian secara keseluruhan
6. Perencanaan kadangkala untuk menggambarkan sarana pemerintah
Ciri-ciri perencanaan pembangunan ekonomi :
FUNGSI PERENCANAAN :
1. Tdp pengarahan kegiatan, pedoman kegiatan kpd pencapain tujuan
pemb.
2. Tdp perkiraan potensi, prospek perkembangan, hambatan & risiko
masa y.a.d.
3. Memberi kesempatan mengadakan pilihan terbaik
4. Dilakukan penyusunan skala priorotas dari segi pentingnya tujuan
5. Sbg alat mengukur / standar thd pengawasan evaluasi.
2.
Data statistik
3.
Tujuan
BAHAN AJAR EKONOMI PEMBANGUNAN I L SUPARTO, L.M- 41
4.
5.
Mobilisasi sumber daya ; luar negeri & dalam negeri (Saving, Laba &
Pajak)
6.
Kesinambungan perencanaan.
7.
8.
9.
Administrasi yg ekonomis
kehutanan
c. Th. 1952 : Usaha perencanaan lebih menyeluruh, tetap SEKTOR PUBLIK
d. Th. 1956 - 1960 : REPELITA
e. Th. 1961 - 1969 : RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL SEMESTA
BERENCANA Jangka waktu 8 tahun terbagi atas 3 tahun & 5 tahun.
Program STABILISASI & REHABILITASI EKONOMI PEMBANGUNAN
sejak ORDE BARU, berpangkal pada NATION BUILDING, meliputi :
1. JANGKA PANJANG : Pendekatan pembangunan utuh dan terpadu
(UNIFIED & INTERGRATIF) antar aspek kehidupan masyarakat
2. JANGKA
MENENGAH
Pembangunan
sektor
pertanian
dan
impor
III.
Proses pembentukan :
Tabungan, Investasi dan Keseimbangan Neraca Pembayaran
Y = C + I + (X M) .(1)
Pendapatan (Y) = Belanja Penawaran Agregat = Permintaan Agregat
= Konsumsi
= Exspor
= Impor
Tabungan (S) adalah bagian dari pendapatan nasional (Y) bersih yang tidak
dibelanjakan untuk konsumsi, yaitu :
S = Y C atau Y = C + S .(2)
Jika kedua persamaan tsb digabungkan maka pendapatan nasional :
C + I + (X M) = C + S .(3)
Jika kita menghilangkan C dari sisi permintaan, maka :
I + (X M) = S .(4)
Atau
I = S + (M X) .(5)
dana
yang
harus
dialokasikan
dalam
pembangunan ?
Kriteria Investasi Harrod Domar.
G = i/ICOR (8)
G
= pertumbuhan ekonomi
2.
terbesar
untuk
investasi
atau
memperbesar
impor
(memperoleh devisa).
-
Tingkat
tabungan
tinggi
tidak
mampu
mendorong
pertumbuhan.
Netral
negara-negara
maju
secara
ekonomis
untuk
kebijaksanaan
industri
substitusi
impor
yang
KEMISKINAN
Ukuran kemiskinan :
1. Kemiskinan Absolut
Konsep kemiskinan dikaitkan dengan perkiraan tingkat pendapatan
dan kebutuhan. Konsep ini dimaksudkan untuk menentukan tingkat
pendapatan minimum yang cukup untuk memenuhi kebutuhan fisik
terhadap
makanan,
pakaian,
dan
perumahan
untuk
menjamin
6. Jaminan sosial
7. Sandang
8. Rekreasi
9. Kebebasan
STRATEGI KEBIJAKAN MENGURANGI KEMISKINAN
1. Pembangunan pertanian
2. Pembangunan SDM
3. Peranan LSM
Bentuk & macam organisasi kemasyarakatan ada 4 katagori :
1. LSM
2. LPSM
3. Organisasi Sosial lain
4. Organisasi Semi Pemerintah
FAKTOR PENGHAMBAT PEMBANGUNAN
Faktor Dalam Negeri
1. Faktor Pertumbuhan penduduk
Dapat merupakan penghambat, karena :
-
Produktivitas rendah
PENGARUH
PERTUMBUHAN
PENDUDUK
TERHADAP
FAKTOR-
impor
pola-pola
sosial
ekonomi
menyatu
dalam
keseimbangan internal.
3. Dualisme Teknologi
BENJAMIN HIGGINS (1956) : Suatu keadaan dimana dalam suatu
bidang kegiatan ekonomi tertentu digunakan teknik produksi &
organisasi produksi yg sangat berbeda coraknya.
4. Dualisme Finansial
HLA MYINT (1967) : dimana ada pasar modal / uang yg sangat
berbeda, ada yg terorganisir (melalui bank, bursa efek) dan tidak
terorganisir (tuan tanah, rentenir).
5. Dualisme Regional
Dibicarakan Para Ahli (1960) : Yaitu adanya ketidakseimbangan
pembangunan di berbagai daerah dalam suatu wilayah negara.
Dualisme Regional dibedakan 2 jenis, yaitu :
1. Dualisme antara daerah perkotaan dan pedesaan
2. Dualisme antara pusat negara, pusat industri dan perdagangan
dengan daerah-daerah lain dalam negara tersebut.
kemiskinan,
tetapi
juga
oleh
INTERNATIONAL
perangkap kemiskinan
saling
DAFTAR PUSTAKA
Irawan, M Suparmoko, 1998. Ekonomi Pembangunan, BPFE UGM,
Yogyakarta.
Kuncoro, Mudrajad, 2004, Otonomi Daerah Dan Pembangunan Daerah,
Penerbit Erlangga, Jakarta
Sukirno, Sadono. 1985,Ekonomi Pembangunan.Proses, Masalah dan Dasar
Kebijakan,
Lembaga
Penerbit
Fakultas
Ekonomi
Universitas